Pengaruh Bulliying Terhadap Perkembangan Siswa
Pengaruh Bulliying Terhadap Perkembangan Siswa
Pengaruh Bulliying Terhadap Perkembangan Siswa
DISUSUN OLEH:
NAMA: DANIEL ALVHARO TAMBUNAN
KELAS: XI IS 1
NO.ABSEN: 6
1.1Latar Belakang
Pendidikan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang damai, namun bagi
jutaan remaja di seluruh dunia, sekolah itu sendiri tidak aman. Setiap hari, para siswa
menghadapi berbagai bahaya, termasuk perkelahian, tekanan untuk bergabung dengan geng,
perundungan (bullying), baik secara langsung maupun online, disiplin dengan kekerasan,
pelecehan seksual, dan kekerasan bersenjata. Dalam jangka pendek ini mempengaruhi
pembelajaran mereka, dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan depresi, kecemasan dan
bahkanbunuh diri (Henrietta Fore, 2018)
Perilaku perundungan atau yang lebih dikenal dengan bullying terus menghantui
berbagai kalangan, tidak hanya terjadi di kalangan dewasa, melainkan juga di kalangan anak-
anak dan remaja. Kasus perundungan merupakan perilaku yang memiliki karakteristik
mengintimidasi korban dengan maksud merugikan baik sengaja maupun tidak sengaja dan
umumnya dilakukan secara terus-menerus. Perundingan sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu
perundungan fisik, verbal, dan relasi. Perundungan fisik dapat berupa pukulan dan tamparan,
verbal dapat berupa ejekan dan hinaan, sedangkan perundingan realasi biasanya berupa
pengucilan. Masalah ini tentu sangat merugikan bagi pelaku maupun korban, buruknya
perundingan ini kian marak terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Perundungan dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan mental
siswa dan siswi SMA. Perundungan dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan
bahkan dalam kasus yang ekstrim, dapat memicu pemikiran dan tindakan bunuh diri. Siswa
yang menjadi korban perundungan sering kali mengalami penurunan kinerja akademis,
kesulitan berinteraksi sosial, dan merasa tidak aman di lingkungan sekolah. Oleh karena itu,
penting bagi sekolah dan komunitas untuk mengambil tindakan preventif dan intervensi yang
efektif untuk mencegah dan mengatasi perundungan.
Bullying merupakan masalah serius yang masih banyak terjadi di lingkungan sekolah,
termasuk di SMA NEGERI 2 BALIGE. Tindakan bullying dapat berdampak negatif terhadap
perkembangan mental siswa-siswi yang menjadi korban. Perilaku bullying dapat berupa
intimidasi, pelecehan, ancaman, atau pengucilan yang dilakukan secara berulang.
Perkembangan mental siswa-siswi SMA sangat rentan terhadap dampak negatif tindakan
bullying. Bullying dapat menyebabkan berbagai masalah seperti stres, depresi, rendahnya
harga diri, gangguan makan, hingga pemikiran untuk melakukan tindakan yang merugikan
diri sendiri.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak tindakan bullying, diharapkan
dapat diambil langkah-langkah preventif dan interventif yang lebih efektif untuk melindungi
siswa-siswi dari pengalaman yang merugikan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh tindakan bullying terhadap perkembangan mental
siswa-siswi SMA NEGERI 2 BALIGE. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah bullying di lingkungan sekolah dan
menjadi bahan pertimbangan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan tindakan
bullying di SMA NEGERI 2 BALIGE.
Oleh karena alasan diatas, tertarik membuat topik ini dengan judul: “PENGARUH
TINDAKAN BULLYING PERKEMBANGAN MENTAL SISWA-SISWI KELAS XI SMA
NEGERI 2 BALIGE.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
3. Apa upaya sekolah dalam mengurangi perilaku bullying di kelas XI SMA NEGERI 2
BALIGE?
Beberapa teori menurut prikologi yang relevan tentang “Pengaruh Tindakan Bulliying
Terhadap Perkembangan Mental Siswa-siswi”. Sebagai berikut:
1. Teori Stres.
Menurut Lazarus, stres terjadi ketika individu menganggap bahwa
tuntutan lingkungan melebihi sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi
tuntutan tersebut. Dalam konteks bullying, stres terjadi karena korban
merasa tidak mampu mengatasi atau melawan tindakan bullying yang
terus-menerus. Stres dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan
mental seperti kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri.
2. Teori Attachment.
Bowlby menekankan pentingnya ikatan emosional yang aman antara
anak dan caregiver dalam membentuk kepercayaan diri dan kemampuan
untuk membangun hubungan sosial yang sehat. Anak yang mengalami
bullying mungkin mengalami gangguan dalam ikatan ini, yang dapat
berdampak negatif pada perkembangan sosial dan emosional mereka.
3. Teori Kognitif Sosial.
Bandura mengemukakan bahwa individu belajar perilaku melalui
pengamatan, imitasi, dan penguatan. Dalam konteks bullying, siswa-siswi
yang menjadi korban mungkin belajar untuk menginternalisasi perilaku
negatif yang ditunjukkan oleh pelaku bullying, seperti merasa tidak
berharga atau tidak mampu.
4. Teori Identitas.
Erikson menyatakan bahwa remaja mengalami konflik antara mencari
identitas mereka sendiri dan mengikuti peran yang diberikan oleh
masyarakat. Bullying dapat memengaruhi proses ini dengan membuat
remaja meragukan nilai-nilai dan identitas mereka sendiri, yang dapat
mengakibatkan kebingungan peran dan rendahnya harga diri.
5. Teori Resiliensi.
Teori ini menekankan kemampuan individu untuk pulih dari stres dan
kesulitan. Siswa-siswi SMA yang memiliki tingkat resiliensi yang tinggi
mungkin lebih mampu mengatasi dampak negatif bullying dan tetap
berkembang secara mental. Faktor-faktor seperti dukungan sosial,
kemampuan coping yang baik, dan keyakinan diri dapat meningkatkan
tingkat resiliensi seseorang.
Adapun berikut adalah data nama siswa-siswi SMAN 2 BALIGE yang mengisi
angket google form.
NAMA KELAS
Jionetha Nathalin Simangunsong XI IS 1
Timothy Ambarita XI IS 1
Gracya Valencya Pardede XI IS 1
Zefanya Eva Panjaitan XI IS 1
Putri Siahaan XI IS 1
Fidela Febrina Nainggolan XI MIA 5
Evelyn Siahaan XI IS 1
Kezia Frederika Tambunan XI IS 1
Intan Napitupulu XI MIA 6
Yohana Maria Gultom XI IS 1
Shafa Syakirah Siregar XI IS 1
Jose Paulus Sianipar XI IS 1
Widia Silalahi XI MI 7
Floren Gretha Sirait XI IS 1
Lenora Cacilia Samosir XI IS 1
Gladys Monalisa Hutabarat XI IS 1
Rhel Yeremia Siregar XI IS 1
Givtania Simbolon XI IS 2
Ester Angelina Novianti Sitorus XI IS 2
Frisilya Simatupang XI IS 1
Grace Sidabutar 11 MIA 22
Evelyn Siahaan XI IS 1
Jelita Napitupulu XI IS 1
Putri Zahra Sintya Thayeb XI IS 1
Annisa Tampubolon XI MIA 6
Septiadi Samosir XI IS 1
2.4 Hasil PenelitiaN
13. Apa dampak yang anda alami jika dibully?
2. Stress, depresi, kepercayaan diri menurun, bahkan ada keinginan untuk bunuh diri,
kesehatan mental memburuk.
5. Susah bersosialisasi.
7. Tekanan mental.
11. Stress, tidak percaya diri, dan menganggap rendanya harga diri.
13.Tekanan batin.
17. Perasaan kacau yang membuat saya sedih dan menjadi orang tertutup dan energi saya
menjadi menurun derastis.
20. Menangis.
25. Saya merasa ada sangat banyak kekurangan dalam diri saya yang belum tertutupi, tetapi
sangat jelas kelihatan dalam pandangan umum.
27. Dampak dari bullying bisa termasuk menurunnya rasa percaya diri, stres, kecemasan,
depresi, masalah kesehatan mental, dan penurunan prestasi akademik. Hal ini juga dapat
memengaruhi hubungan sosial dan emosional, serta meningkatkan risiko perilaku berbahaya
seperti isolasi diri atau bahkan pemikiran untuk bunuh diri.
29. Depresi.
30. Tertekan.
31. Merasa tidak pada lingkungan luar, sering overthinking, menjadi pendiam, rusaknya
kesehatan mental, akan lebih sering menangis, tidak percaya pada teman – teman, dan lebih
tertutup pada siapapun.
1. Buruk.
2. Tidak akan bagus, atau bahkan kesehatan mental akan menurun, perkembangan social pada
diri akan berkurang dan menjadi kesepian, stress dan ketidaknyamanan dengan orang lain.
3. Akan menurun/memburuk.
4. Down.
7. Biasa saja.
9. Menurun.
13. Lemah.
14. Depresi.
17. Korban bullying menjadi lemas, takut, saat bertemu dengan pelaku.
22. Mungkin tidak dapat dipastikan dalam janga waktu pendek, namun sangat berdampak
besar terhadap bagaimana saya berekspresi secara social didepan banyak orang.
23. Tentu sangat terganggu. Saya pernah stress karena mendapatkan tindakan bully, pada
masa ini saya sering kali mengabaikan kesehatan tubuh saya sendiri. Salah satunya dengan
makan berlebihan.
25. Pastinya down, pembullyan itu sangat merusak mental dan karakter seseorang.
29. Tidak akan bagus. Karena kesehatan mental akan menurun, perkembangan social pada
diri akan berkurang dan menjadi kesepian. Stress dan ketidaknyamanan dengan orang lain.
30. Tertekan.
1. Melawan.
2. Diam saja.
5. Diam saja.
6. Mungkin saya akan menceritakan hal ini kepada orang tua saya agar dilindungi dan juga
menceritakan kepada guru agar ditindak lanjuti.
8. Membully balik.
9. Saya akan menentang dengan berkata tidak merendahkan dirinya ataupun diri saya
melainkan akan memberi nasihat dan menanyakan mengapa saya dibully? apakah kesalahan
yang telah saya buat kepadanya hingga membuat tindakan bully kepada saya baik verbal,
fisik, di dunia maya, maupun sosial.
10. Melaporkan ke guru/orang tua, menegaskan kpd yg membully atau mencoba membela
diri, mencari dukungan teman / organisasi anti bully, atau jika perlu bawa ke ranah hukum.
14. Diam.
15. Menjaga diri dan tetap tenang atau jangan merasa bersalah.
19. Terkadang perasaan takut akan menjadi hal pertama yang muncul jadi saya tidak dapat
bertinfak secara cepat untuk berekspresi, namun yang tentu saya lakukan adalah
mengupgrade diri saya dan menunjukkan bahwa saya tidak seperti apa yang oknum katakan.
20. Hal pertama yang saya lakukan adalah diam, menerima kritikan dan merenungkan
kritikan tersebut.Langkah kedua yang saya lakukan adalah dengan cara melabrak dang
pembully ataupun dengan cara menyindir sang pembully sebagai tanda tidak terima atas
tindak bully yang saya dapatkan.
22. Gak terima dan melawannya. Saya tidak pantas untuk dibully.
23. Nangis.
24. Membalasnya.
25. Menceritakan kepada guru atau orang tua. Mengambil langkah hukum bila perlu, tegas
bila perlu, bijak ketika dibully dengan cara membela diri, gabung dengan organisasi anti
bully.
26. Diam.
29. Melawannya.
16. Apa pesan mu terhadap Orang yang membully kamu atau orang lain?
2. Jangan membully orang, karena itu dapat menyebabkan mental seseorang menurun.
3. Kepada para pelaku bully berhati-hatilah mungkin kamu sekarang memiliki kekuatan
untuk mem bully seseorang tetapi ada saatnya korban bully itu bisa jauh lebih berbahaya jika
dia memiliki trauma dan dendam yg sangat besar dan akan berakibat fatal jika dia melakukan
aksinya siapapun kamu para pelaku bully si korban tidak peduli jika dia mendapatkan waktu
yg tepat untuk menghabisi si pelaku bully jadi sebelum hal buruk yang sangat besar menimpa
para pelaku bully lebih baik dari sekarang mulailah untuk bertobat dan mendekatkan diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Segera bertobat.
5. Kalaupun dibully, pesan saya adalah cobalah saling menghormati, bukalah pikiranmu
setiap org tidak pernah berhak utk direndahkan, tolong bercermin dulu, dunia ini trs berputar.
6. Hargailah perbedaan, dunia terus berputar, tidak ada org yg berhak direndahkan,
bercerminlah dan fokus pada diri sendiri, karena bisa saja kamu butuh bantuan dengan orang
yang kamu bully.
7. Bertobatlah.
15. Bertobatlah.
16. Tindakan bully akan berbalik juga kepada siapa yang membully.
17. Berubalah.
18. Semoga anda bisa menjadi lebih baik lagi, tanpa menjatuhkan\merendahkan orang lain.
19. Hargailah selalu seseorang yang menjalankan hidupnya.walau pun dimatamu dia rendah,
tidak berharga, dia merupakan orang yang istimewa dimata orang tuanya dan keluarga
besarnya.bagaikan berlian di tuppukan emas.selalu menghargai, agar kamu dihargai.
20. Jangan pernah mengolok-olok sesuatu yang seseorang tidak bisa ubah dalam dirinya.
Belum tentu kamu lebih baik dari orang yang kamu bully.
21. Semoga kamu tidak merasakan karma dari Tuhan yah teman. Segera bertobatlah.
22. Tolong sadar diri, perhatikan kakurangan anda juga, karena tidak ada manusia tanpa
kekurangan dan kesalahan.
23. Tidak apa-apa bully saja. Tuhan yang balas perlakuan mu.
24. Pesan saya kepada orang yang membully saya atau orang lain adalah untuk menghentikan
tindakan tersebut dan mempertimbangkan dampak yang ditimbulkannya. Berpikirlah tentang
bagaimana tindakan tersebut dapat menyakiti orang lain dan belajarlah untuk berempati serta
memperlakukan orang lain dengan hormat dan penghargaan. Setiap orang pantas untuk
dihormati dan diperlakukan dengan baik.
25. Setiap individu memiliki nilai dan martabat yang sama, dan tidak ada alasan atau
justifikasi untuk menyakiti atau merendahkan orang lain. Perilaku bullying merugikan tidak
hanya korban, tetapi juga pelaku dan masyarakat secara keseluruhan. Kita semua
bertanggung jawab untuk membangun lingkungan yang aman, inklusif, dan penuh
penghargaan terhadap perbedaan. Jadi, saya mengajak pelaku bullying untuk merenungkan
tindakan mereka, memperbaiki perilaku mereka, dan mencari cara untuk memperbaiki
hubungan dengan orang yang telah mereka sakiti.
27. Semoga kamu berubah karena tidak ada yang sempurna didunia ini.
31. Semoga kamu tidak mendapat apa yang kamu buat ketika membully aku.
32. Tetap semangat, jangan lupa berdoa. Dan semoga sadar perlakuan mu sama saja
membunuh cita-cita teman mu sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan analisis dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
tindakan bullying memiliki dampak yang serius terhadap perkembangan mental siswa dan
siswi di tingkat SMA. Dari hasil penelitian, beberapa temuan penting dapat diidentifikasi:
1. Dampak Psikologis yang Signifikan:
Bullying dapat menyebabkan masalah psikologis yang serius pada siswa dan
siswi, termasuk kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri. Siswa yang
menjadi korban bullying juga berisiko mengalami gangguan mental seperti
gangguan makan atau gangguan kepribadian.
2. Dampak Sosial dan Emosional:
Siswa yang menjadi korban bullying cenderung mengalami isolasi sosial dan
kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat dengan teman sebaya. Hal ini
dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka dan berpotensi
mengganggu perkembangan sosial mereka di masa depan.
3. Dampak Terhadap Prestasi Akademis:
Bullying juga dapat memengaruhi prestasi akademis siswa. Siswa yang
menjadi korban bullying cenderung mengalami kesulitan konsentrasi, motivasi
belajar yang menurun, dan absen sekolah yang lebih tinggi, yang semuanya dapat
berdampak negatif pada pencapaian akademis mereka.
4. Perlunya Intervensi yang Komprehensif:
Temuan ini menekankan perlunya intervensi yang komprehensif untuk
mencegah dan mengatasi bullying di lingkungan sekolah. Intervensi tersebut dapat
meliputi pendekatan yang melibatkan siswa, orangtua, guru, dan staf sekolah
dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
5. Pentingnya Dukungan Sosial dan Psikologis:
Siswa yang menjadi korban bullying membutuhkan dukungan sosial dan
psikologis yang kuat untuk pulih dan berkembang secara optimal. Dukungan
tersebut dapat berupa konseling individu, kelompok dukungan, atau program
pendukung lainnya yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka.
3.2 Saran
Untuk mengatasi masalah bullying dan melindungi perkembangan mental siswa dan
siswi di sekolah, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, penting untuk melakukan program pendidikan dan kesadaran tentang
bullying kepada semua pihak yang terlibat, termasuk siswa, orangtua, guru, dan staf sekolah.
Program ini dapat mencakup informasi tentang jenis-jenis bullying, dampaknya, dan cara
melaporkan kasus bullying.
Kedua, implementasikan kebijakan anti-bullying yang jelas dan tegas di sekolah.
Kebijakan ini harus mencakup prosedur pelaporan yang mudah diakses dan penanganan
kasus bullying yang cepat dan adil. Semua pihak di sekolah harus terlibat dalam menerapkan
kebijakan ini.
Ketiga, sediakan dukungan sosial dan psikologis bagi siswa yang menjadi korban
bullying. Ini dapat berupa konseling individu, kelompok dukungan, atau program pendukung
lainnya yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Keempat, bangun budaya sekolah yang aman dan inklusif. Ini dapat dilakukan melalui
kegiatan-kegiatan sosial dan pendidikan yang mendorong kerjasama, empati, dan saling
menghormati di antara siswa.
Kelima, berikan pelatihan kepada guru dan staf sekolah tentang cara mengidentifikasi,
mencegah, dan menangani kasus bullying. Mereka harus siap untuk merespons kasus
bullying dengan tepat dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada siswa.
Terakhir, lakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus terhadap efektivitas
program anti-bullying yang telah diterapkan. Identifikasi area-area yang perlu perbaikan dan
terus tingkatkan upaya pencegahan dan penanganan bullying di sekolah.
Dan jugamari kita saling sadar bahwa tindakan bullying itu hanya candaan semata,
tanpa kita ketahui bahwa tindakan itu dapat merusak kehidupan si korban. Bahkan jika kita
menyadari banyak yang ingin mencoba bunuh diri, menyakiti diri, dan mencari kenikmatan.
Namun keinginan mereka juga sama seperti apa yang kamu lakukan kepada si korban.
Kita bersekolah di SMA NEGERI 2 BALIGE, yang dimana sekolah ini sekolah
impian masyarakat, jadi mari kita memberikan contoh yang baik, bukan justru memberi kesan
buruk dengan menurunkan citra sekolah tersebut.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara komprehensif dan berkelanjutan,
diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman, mendukung, dan inklusif bagi
semua siswa dan siswi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan
judul "Pengaruh Tindakan Bullying Terhadap Perkembangan Mental Siswa-siswi Kelas 11
SMA NEGERI 2 BALIGE". Karya ilmiah ini disusun sebagai bentuk pemenuhan tugas mata
pelajaran Bahasa Idonesia oleh Bapak Lamhot Harol Sitompul.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada, Orang tua
dan keluarga, atas doa, dukungan, dan motivasi yang diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini. Dan kepada Bapak Lamhot Sitompul, atas bimbingan,
arahan, dan masukan yang sangat berharga dalam proses penulisan karya ilmiah ini. Dan juga
saya nerterimakasih kepada teman-teman sekelas, atas dukungan, semangat, dan kerjasama
dalam mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini saya lakukan
karena usul dan saran dari teman-teman sekalian.
Karya ilmiah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang dampak tindakan bullying terhadap perkembangan mental siswa-siswi SMA.
Penulis berharap karya ilmiah ini dapat menjadi bahan pembelajaran dan refleksi bagi
pembaca, terutama para remaja, untuk lebih memahami pentingnya menghormati dan
menjaga keamanan mental sesama.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi
peningkatan pemahaman dan kesadaran kita semua terhadap pentingnya menjaga keamanan
mental di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Balige, Maret 20224
Penyusun
Daniel A Tambunan
DAFTAR PUSTAKA
https://ecampus-fip.umj.ac.id/h/umj/
uH7BuqQzJnIhBbiHFARHJrF5wnQqFuO.pdf
http://etheses.iainponorogo.ac.id/8256/1/BAB%20I-BAB%20VI.pdf
https://www.halodoc.com/artikel/waspada-ini-dampak-bullying-pada-
kesehatan-mental-anak
https://www.scribd.com/document/634313421/MAKALAH-
KELOMPOK-3-bullying
LAMPIRAN