Hidrologi Kamal-Rendy Revisi
Hidrologi Kamal-Rendy Revisi
Hidrologi Kamal-Rendy Revisi
GELENG-GELENG KEPALA
TUGAS HIDROLOGI
Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
- Kamaludin (21.15.2.0002)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAJALENGKA
Jl. Raya K H Abdul Halim No.103, Majalengka Kulon, Kec. Majalengka, Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat 45418
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh sebab itu, untuk mengurangi korban dan mengatasi dmpak banjir yang
besar perlu di lakukan manajemen terhadap penganganan bencana yang akan
dilaksanakan untuk menghadapi banjir-banjir yang akan datang.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah dalam penelitian ini. Yaitu:
Banjir sungai atau luapan sungai berbeda dari banjir tiba-tiba karena terjadi
dalam proses yang panjang, meskipun mungkin tidak diketahui, sehingga banjir terasa
tiba-tiba dan tidak terduga. Selain itu, banjir sungai sebagian besar bersifat musiman
atau tahunan dan dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu tanpa
gangguan. Penyebabnya adalah penggundulan hutan, tanah longsor di daerah yang
biasanya mampu menahan kelebihan air, perubahan suhu/musim, atau terkadang
keduanya. Banjir terjadi di sepanjang sistem sungai dan anak sungainya, yang mampu
merendam wilayah yang luas dan menyebabkan luapan di dataran rendah, sehingga
banjir dari sungai selain sungai besar sering disebut sebagai "banjir
transportasi".Volume banjir tergantung pada beberapa faktor antara lain kondisi tanah
(kelembaban tanah, vegetasi, variasi suhu/musim, kondisi permukaan yang tertutup
rapat oleh bangunan; batu bata, blok semen, beton, pemukiman/perumahan dan
hilangnya daerah tangkapan air/konversi lahan .
Jika tinggi pekarangan lebih rendah dari ketinggian (peil) tidak ada banjir atau
lereng curam atau perbedaan ketinggian besar di tanah asli plot, maka ketinggian
maksimum lantai dasar (Keputusan Menteri Pekerjaan Umum, 1998).
Karena kita di negara Indonesia yang mempunya iklim tropis, oleh karena
itu Indonesia mempunya dua musim yaitu musim penghujan dan musim
kemarau, musim penghujan di Indonesia dimulai dari bulan Oktober sampai
dengan bulan Maret, sedangkan musim kemarau di mulai dari bulan April
sampai dengan bulan September. Pada musim penghujan curah hujan bisa
menjadi penyebab banjir karena air hujan yang tergenang di sungai yang
melebihi tebing sungai jika melebihi tebing sungai akan terjadinya banjir
atau genangan.
- Fisiografi
Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan
daerah aliran sungai (DAS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik
(bentuk penampang seperti lebar, kedalaman, potongan memanjang,
material dasar sungai), lokasi sungai dan lain-lain merupakan hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya banjir.
- Kapasitas Sungai
- Kapasitas Drainase
- Kawasan Pemukiman