Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Manajemen
lainnya.2
1
Malayu Hasibuan, MANAJEMEN: DASAR, PENGERTIAN, dan MASALAH (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2005), 3.
2
Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 13.
13
14
supaya kualitas yang dihasilkan baik. Selain itu, tata ruang perusahaan,
3
Adam Ibrahim Indrawijaya, Teori Perilaku dan Budaya Organisasi (Bandung: PT Refika
Aditama), 3.
4
Malayu Hasibuan, manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, 3.
15
Dalam organisasi ini maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat
penyelesaiannya.
dengan baik.
tindakan
orang.
5
Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 33.
16
a. Perencanaan
akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk
telah dilakukan agar berjalan lebih baik dengan lebih efektif dan
dengan tenaga mesin dengan tenaga dan modal yang cukup dapat
b. Pengorganisasian
6
Ibid., 45.
17
c. Pengimplementasian
efisien.
18
d. Pengendalian
organisasi.7
7
Erni Tisnawati sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: PRENADA
MEDIA, 2005), 8.
8
Malayu Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2005), 58.
19
b. Manjemen Produksi
c. Manajemen Pemasaran
d. Manajemen Keuangan
e. Manjemen Informasi
ke waktu.9
a. Pengertian Peternakan
umum.
dunia juga dikenal hewan ternak yang khas seperti unta, lamma,
9
Erni Tisnawati sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: PRENADA
MEDIA, 2005), 12.
22
dipelihara.
10
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 6 Tahun 1967 tentang pokok kehewanan, Jakarta,
1967.
23
ternak.
rumpun.
11
Ibid.,Undang-Undang Republik Indonesia.
24
ternak. Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat baik yang
dipelihara maupun yang hidup secara liar. Jadi bisa dikatakan bahwa
keduanya :
mengambil manfaatnya.
12
Sosro Amidjojo S, dan Soeradi, Peternakan Umum (Jakarta: Yasaguna. 1990), 25.
25
bertelur. Cadangan ini berbentuk lemak dalam tubuh dan telur ayam
13
Muhammad Rasyaf, Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur (Yogyakarta: Kanisius, 1993), 36.
27
ada artinya. Maka dari itu peternak yang baik harus mampu mencegah
a. Kandang
kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar
mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin
14
Muhammad Rasyaf, Beternak Ayam Petelur (Jakarta: Penebar Swadaya, 2001), 6.
28
b. Perlengkapan
15
Muhammad Rasyaf, Pengelolaan Produksi Telur, (Yogyakarta: Kanisius,1985), 37.
29
40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai
kiri).16
c. Peralatan
kering, maka harus tidak ada atap yang bocor dan air hujan
16
Sudarmono, Pedoman Pemeliharaan Ayam Petelur. (Yogyakarta: Kanisius 2003), 51.
30
kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit
b. Pemberian Pakan
yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase grower (umur 1-4
17
Ibid., 62.
31
2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%,
ME 2800-3500 Kcal.
Kcal. 18
18
Muhammad Rasyaf, Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur, (Yogyakarta: Kanisius,1985), 47.
32
c. Pemberian minum
e. Pemeliharaan Kandang
19
Ibid.,51
20
Sudarmono. Pedoman Pemeliharaan Ayam Petelur. (Yogyakarta : Kanisius, 2003), 32.
21
Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 13.
34
pelaksanaan.
teknis.
a. Wirausaha
22
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2008), 218.
36
23
Dr kasmir, kewirausahaan,(jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), 18.
24
Eka Yunia Fauzia, Etika Bisnis Dalam Islami (Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2013), 3.
37
perilaku. Itilah etika berasal dari bahasa yunani kuno. Kata yunani
ethos, yang dalam bentuk tunggal memiliki banyak arti yaitu adat,
jamak yang artinya adab kebiasaan. Etika dalam bahasa arab Al-
yang baik dan mana yang buruk, benar atau salah didalam dunia
yang berarti; aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, benar
atau salah, wajar atau tidak wajar, pantas atau tidak pantas dari
25
Muhammad Djakfar, Hukum Bisnis (Yogyakarta: PT LKIS Printing Cemerlang, 2009), 25.
26
Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Islam (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2004), 3.
38
hormati hak azasinya. Ahli hukm Islam (fuqaha) Izz al-din Ibn
kemampuannya
27
Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta, PRENADA MEDIA GROUP, 2006), 70.
39
dengan anaknya.
28
Fachruddin M. Mangunjaya, Konservasi Alam Dalam Islam (Jakarta: IKAPI DKI Jakarta,
2005), 48.
40
kambing, unta, sapi. Dan pada masa sekarang banyak sekali hewan
َ ُ ُ ۡ َ َ ۡ َ ُ َٰ َ َ َ ٞ ۡ َ ۡ ُ َ َ َ َ َ َ َٰ َ ۡ َ ۡ َ
َ َ٥َوٱلأنع َمَخلقهاَۖلكمَفِيهاَدِفءَومنفِعَومِنهاَتأكلون
dan kerajinan.
َ ُ ُ َ َ َٰ َ َ ۡ ُ َ َٰ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ ُ ُ
َ َ٥٥َيَٰ
َ تَل ِأو ِِلَٱلنه َٰ
ٖ كلواََ َوٱرعواََأنعمك ۚۡمَإِنَف ِيَذل ِكَٓأَلي
41
hari para sahabat menanyakan masa lalu pribadi Rasulullah dan beliau
menguntungkan pemiliknya.
29
Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari’ah (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2009), 214.
42
yang masih dilakukan oleh sebagian umat islam. Dalam hal ini
َ َ ُ َ َٞۡ ََُ َ َ ُ ۡ َ ُ َ َ َ َٰ َ
ََٱللِ َفهو َخير َل َهۥ َعِند َرب ِ َهِۦ
َ َتِ َٰ َح ُرم ِكۖ َومن َيع ِظم
َ ذل
ََسَمِنَ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ ُ ۡ َ َ َٰ َ ۡ ُ َ َ ُ َٰ َ ۡ َ ۡ ُ ُ َ ۡ َ ُ َ
َ ٱلرج
ِ َََفٱجتنِبواَ ۖحلتَلكمَٱلأنع َمَإِلاَماَيتليَعليكم ِ وأ
ُ َ ۡ َ ُ َ ۡ َ َٰ َ ۡ َ ۡ
َ َ٠٣َِور
َ نَ َوٱجتنِبواََقولَٱلز
َِ ٱلأوث
yakni jasad, akal dan hati. Jasad memiliki kebutuhan yang harus
mengantuk harus tidur, badan punya hak, kalau lelah harus istirahat
30
QS. Al-Hajj(22): 30.
43
(Mal) dan intelek/akal (Aql) yang semua tujuan ini untuk mencapai
a) Agama (Ad-Dien)
b) Kehidupan (An-Nafs)
c) Akal (Al-Aql)
d) Keturunan (An-Nasl)
31
Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani,192.
32
Abu hamid Al-Ghazali, Ihya `Ulum Al-Din (Beirut: Dar Al-Nadwah, t.t.), Juz 2, 109.
44
dititipkan-Nya.
e) Harta (Al-Mall)
disenangi.33
SWT:
33
Yusuf Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, 166.
45
َ َ َ َ َ َ
َ َ١٣٢َِار
َ ابَٱلنوق ِناَعذ
sangat penting dan esensial yang berada satu tingkat setelah keimanan
kepada Allah SWT. Tanpa keimanan pada hal yang sangat fital ini
berantakan.
seseorang, baik efek positif yang baik,maupun efek negatif yang jelek.
aksi dan transaksinya selama di dunia ini pada saatnya nanti di akhirat
dari seluruh perjalanan hidup manusia. Tak ada satu bisnis pun yang
kerugian yang dia derita. Skala perhitungan semacam bisnis ini akan
secara tunai maka harus atas dasar kerelaan masing-masing pelaku (an
34
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2003), 35.
47
bisnis. Kenyataan ini menjadi satu poin penting bahwa bisnis dan
etika transendental adalah suatu hal yang tidak bisa terpisah dalam
mengikuti perilaku yang baik. Kedua, bisnis yang merugi, bisnis ini
lepas dari kehendak Allah SWT. Maka dari itu, siapa pun yang
35
Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), 12.
36
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjadjakusuma, Menggagas Bisnis Islam
(Jakarta: Gema Insani Pess, 2002), 22-23.
48
bersikap jujur, adil dan amanah karena jujur dan adil merupakan
hak milik orang lain dengan cara bathil, penimbunan barang demi
khamr dan lainnya, jual beli terlarang an-najsy yaitu jual beli yang
37
Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006), 156.
49
ۡ ُ ۡ ََۡ َٓ َ ََ َُۡۡ َٓ َ َ َ ۡ ُ َ ُ َ ۡ َُ
َ َۡۚقَمِنَربِكمَۖفمنَشاءَفليؤمِنَومنَشاءَفليكفر
َ لَٱلحَِ وق
satu sama lain. Kalaupun ada persaingan dalam usaha maka, itu
38
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003), 123.
39
Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 24.
50
َُ َ ُ َ ۡ َ ُ ُُۡ ُ ۡ َ ٓ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َٓ
ِ ين َءامنوا َأوفوا ََب ِٱلعقودَِ َأ
َحلت َلكم َب ِهيمة َ يأيها َٱل ِذ
َٰ
َ ُ ُ ۡ ُ ََ ۡ َ ُ َ ۡ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ ۡ ُ َ َ َٰ َ ۡ َ ۡ
ِ ٱلأنع َِمَإِلاَماَيتل َٰيَعليكمَغيرَم
َحلِيَٱلصي َِدَوأنتمَحرمَإِن
ُ ۡ َ ََ
َ ك ُم
ُ َماَيُر
َ٢َيدِ ٱللَيح
َ
40
QS. Al-Maidah (5): 1.
51
bisnis.41
41
Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006), 165.