BAB II Hihi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Manajemen Pelayanan Kesehatan


1. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah hal yang dilakukan oleh seorang manajer. Manjemen berasal
dari Bahasa inggris yaitu management dengan kata dasar to manage yang berarti
mengelola. Manajemen sendiri bisa didefinisikan sebagai sebuah proses agar bisa
mencapai tujuan dalam suatu organisasi yang bisa bekerja sama lansgung dengan
sumber daya yang dipunyai dengan tepat. Manajemen merupakan organ multifungsi
yang mengelola suatu bisnis dan mengelola para manajer dan mengelola para pekerja
dan pekerjaan (Drucker, 1954).
Berdasarkan uraian diatas, dapat dinyatakan bahwa manajemen merupakan proses
yang universal pada semua kegiatan social dan ekonomi yang terorganisir yang
menjadi kekuatan operasi di semua organisasai guna mencapai tujuan (Das, Chandra.,
Mihsra, 2019). Manajemen diperlukan untuk Perusahaan bisnis, institusi pemerintah,
layanan Pendidikan dan Kesehatan, organisasi militer, asosiasi perdagangan, dan lain
lain (Powley, Edwards, 2012).
2. Ruang Lingkup Manajemen
a) Manajemen Strategic

Berkaitan dengan proses menyeleksi strategi dan aturan yang menyangkut


pemaksimalan tujuan organisasi. Termasuk di dalamnya aktivitas yang mengarah
pada tujuan, strategic dan pengembangan rencana, aksi dan aturan organisasi untuk
menyempurnakan tujuan organisasi secara keseluruhan.
b) Manajemen operasi
Manajemen operasi terbagi menjadi 6 yaitu:
1) Manajemen Sumber Daya Manusia
Manusia adalah titik sentral dalam pembahasan manajemen. Oleh karena
itu, pengelola sumber daya haruslah dilakukan dengan baik. oleh karena itu,
manusia adalah jiwa atau ruh dari suatu organisasi. Kewajiban manajemen
sumber daya manusia saat ini adalah mengikuti paradigma “system sosial”
Dimana karyawan diperlakukan sebagaimana layaknya seorang manusia yang
bermartabat. Sebagai cabang ilmu manajemen, manajemen sumber daya
manusia juga mempunyai empat fungsi manajemen yaitu, POAC (Planning,
Organizing, Actuating, Controlling)
2) Manajemen Produksi
Pemakaian istilah manajemen operasi adalah untuk mengakomodasi
kegiatan penciptaan nilai tambah atas inputan yang terjadi di sektor jasa. Pada
hakikatnya, manajemen operasi adalah upaya pengelolaan manusia
menciptakan nilai tambah atas input berupa berbagai sumberdaya atau sering
disebut factor produksi seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan, bahan
mentah (5M= Man, Money, Machine, Material and Method)
3) Manajemen Pemasaran
Pada dasarnya manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari
barang, jasa, dan gagasan. Hal ini dalam manajemen pemasaran tercakup
serangkaian kegiatan analisis, perencanaanm pelaksanaan, pengawasan atas
barang, jasa, dan gagasan dengan tujuan umum pihak yang terlibat.
4) Manajemen Keuangan
Semua aktivitas Perusahaan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan
dan menggunakan seefesien mungkin. Mengingat pengertian itu maka seorang
manajer keuangan haruslah mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
perbankan, pasar modal, dan perekonomian secara luas.
5) Manajemen Mutu
Tidak hanya berfokus pada kualitas produk, tapi juga cara untuk
mencapainya. Termasuk di dalamnya menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan
tanggung jawab Perusahaan dan tanggung jawab Perusahaan serta
melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu,
pemastian mutu, dan peningkatan mutu dalam system mutu.
6) Manajemen logistic
Menangani pemanfaatan dari material secara efesien dan efektif sehingga
modal yang digunakan seminimal mungkin dan agar produk ataupun jasa yang
dihasilkan berharga seminim mungkin tetapi tetap berkualitas tinggi.

Keenam cabang fungsional manajemen tersebut merupakan satu kesatuan yang


dibutuhkan oleh organisasi, kesemuanya saling terkait dan tergantung. Keberhasilan
manajemen juga ditentukan oleh keberhasilan keenam cabang fungsional tersebut.
Artinya keberhasilan organisasi berasal dari salah satu cabang fungsional manajemen
tersebut secara kumulatif.

3. Fungsi Manajemen
Sebagai seorang yang sudah manajer perlu memiliki banyak pengetahuan dan
juga wawasan dalam bican manajemen, dan supaya mendapatkan hasil yang lebih
optimal. Sebagai seorang manajer haruslah mengerti dan menguasai setiap detail dari
masing-masing fungsi manajemen yang ada saat ini.
Dari masing-masing fungsi itulah seorang manajer dapat berperan dan berlaku
sesuai dengan kaidah manajemen.
a) Planning
Merupakan suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan yang akan
dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan ini
biasanya dituangkan dalam bentuk konsep atau suatu program kerja.
b) Organizing
Kegiatan yang meliputi penetaoan struktur, tugas dan kewajiban, fungsi
pekerjaan dan hubungan antar fungsi.
c) Staffing
Termasuk perekrutan karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan dan
pengambangan sumber daya karyawan tersebut dengan efektif. Tujuan dari
staffing adalah untuk menghusahakan tersedianya sumber daya karyawan
yang terbaik untuk organisasi tesebut.
d) Directing
Yaitu fungsi memberikan perintah atau arahan. Selain itu juga termasuk
kegiatan kepemimpinan, bimbingan, motivasi dan pengerahan sehingga
karyawan dapat bekerja dengan lebih efektif.
e) Coordinating
Yaitu fungsi mengkoordinir seluruh pekerjaan dalam satu totalitas organisasi
pekerjaan
f) Recording and reporting
Mencatat dan melaporkan secara terinci dengan tujuan evaluasi terhadap yang
telah diperoleh dan yang masih perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan.
g) Budgeting
Meliputi penyediaan dana ataupun sarana dan prasarana serta penetapan
anggaran sebagai strategi untuk pelaksanaan program yang akan berlangsung.
h) Evaluating
Menilai kinerja karyawan secara keseluruhan dalam menyelesaikan tugas dan
kewajibannya untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Proses Manajemen
a) Perencanaan
Perencanaan merupakan definisi mengenai organisasi di masa depan dan cara
mencapai tujuannya. Perencanaan berarti penentuan sasaran sebagai pedoman
kinerja organisasi di masa depan, ditambah dengan penetapan tugas serta alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.
b) Pengorganisasiaan
Biasanya mengikuti perencanaan dan mencerminkan organisasi yang mencoba
untuk menyelesaikan rencana itu. Pengorganisasian melibatkan penetapan dan
pengelompokan tugas ke departemen.
c) Kepemimpinan
Dalam organisasi memberikan kepemimpinan menjadi fungsi manajemen yang
semakin penting. Kepemimpian (leading) adalah penggunaan pengaruh untuk
memotivasi karyawan agar mencapai sasaran organisasi
d) Pengendalian
Fungsi keempat dalam proses manajemen dan yang terakhir dalam proses
manajemen. Pengendalian (controlling) artinya memantau aktivitas karyawan,
menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran dan membuat
koreksi bila diperlukan.
5. Siklus Manajemen
Siklus manajemen adalah proses pencapaian berbagai sasaran organisasai dengan
cara yang efektif dan efesien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian sumber daya organisasi yang digambarkan pada suatu bagan.
a) Planning (Perencanaan)
Menetapkan sesuatu yang harus dilakukan anggota organisasi untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Perencanaan juga memerlukan adanya peran
manajer dalam mengarahkan pekerjaan yang harus dilakukan.
b) Organizing (pengorganisasian)
Mendistribusikan atau mengalokasi tugas pada semua anggota organisasi,
membagi kekuasaan dan menetapkan hubungan kerja antar anggota
organisasi.
c) Actuating (pelaksanaan)
Menggerakkan organisasi secara efektif dan efesien kea rah pencapaian
tujuan. Proses ini diperlukan adanya sarana komunikasi, kepemimpinan,
perundingan, serta pemberian instruksi
d) Controlling (pengawasan)
Manajer mengadakan pengawasan atau pengendalian agar jalannya organisasi
sesuai rencana yang ditetapkan. Pengawasan atau pengendalian ini juga dapat
dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Tujuan dari siklus manajemen ini adalah untuk menunjukan proses dari
manajemen yang digambarkan dalam sebuah bagan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa siklus manajemen ini terdiri dari 4 proses yang antara 1 proses dengan yang lain
sangat berkaitan. Setelah melakukan perencanaan mengenai apa yang harus dilakukan,
kemudian mengorganisir dengan membegai tugas. Pelaksanaan dilakukan setelah
mengorganisir, dengan menggerakan organisasi ke arah tujuan. Agar jalannya organisasi
tetap berada rencana yang dibuat maka manajer melakukan pengendalian.

6. Peran dan Tugas Manajer

Suatu peran (role) adalah serangkaian perkiraan dan perilaku seorang manajer. Peran
dibagi 3 kategori yaitu:

a) Peran informasional (Informational Role)

Peran informasional menggambarkan berbagai aktivitas yang digunakan untuk


menjaga dan menggembangkan sebuah jaringan informasi. Pengembangan
jaringan informasi dapat dilakukan dengan cara memperbanyak Kerjasama
dengan berbagai pihak diluar organisasi.

1) Monitor

Meliputi pencarian informasi terbaru dari berbagai sumber. Manajer


memperoleh dan mencari informasi dari orang dan membaca cepat materi
tertulis agar dapat mengikuti perkembangan dengan baik, memntau kontak
interpersonal individu di dalam organisasi tersebut. Tugas manajer sebagai
monitor adalah mengawasi setiap kegiatan yang terjadi suatu organisasi.

2) Penyebaran informasi (Disseminator)

Penyebar berita meliputi penerimaan informasi dari luar organisasi yang


dilanjutkan dengan memberikan informasi kepada anggota di dalam
organisasi. Tugas manajer pada kompetensi penyebar informasi adalah
menyampaikan informasi kepada pada anggota organisasi lainnya melalui
memo dan laporan serta aktivitas telepon.

3) Juru Bicara (Spokesperson/Spokesman)


Juru bicara meliputi pemberian informasi mengenai berbagai kegiatan
organisasi kepada pihak luar melalui kegiatan pidato, seminar dan pertemuan.
Tugas manajer sebagai juru bicara adalah sebagai pembicara kepada pihak
luar organisasi tersebut.

b) Peran Interpersonal (Interpersonal Role)

Peran interpersonal meliputi hubungan dengan orang lain dan berkaitan dengan
keterampilan interpersonal. Seorang manajer yang baik harus memiliki
keterampilan dalam menjaga hubungan komunikasi dengan orang lain supaya
segala sesuatu yang direncanakan manajer dapat terwujud. Berbagai hal yang
dapay dilakukan seorang manajer untuk dapat meningkatkan peran komunikasi
dengan orang lain antara lain:

1) Simbol Kepemimpinan (Figurehead)

Simbol kepemimpinan meliputi penanganan aktivitas upacara dan simbolis


untuk departemen atau organisasi. Manajer mewakili organisasi dalam
kapasitas manajerial formalnya sebagai kepala unit

2) Pemimpin (Leader)

Pemimpin mencakup hubungan dengan bawahan termasuk mengarahkan dan


memotivasi bawahan, melatih, menasehati, dan berkomunikasi dengan
bawahan. Contohnya pimpinan rumah sakit menjalankan aktivitasnya yakni
memimpin rumah sakit agar dapat terkelola dengan baik.

3) Penghubung (Liaision)

Penghubung berkenaan untuk memelihara jaringan informasi baik di dalam


maupun di luar organisasi melalui surat, telepon, pertemuan, dan alat
komunikasi elektronik lainnya. Manajer berperan sebagai penghubung
maksudnya adalah peran manajer yang berhubungan dengan orang luar
organisasi kemudian menghubngkan orang tersebut dengan setiap orang yang
berada di dalam organisasi, begitu pula sebaliknya. Tugas manajer sebagai
penghubung adalah menjaga hubungan dengan pihak luar organisasi supaya
kerjasama tetap berjalin dengan baik. Contohnya pimpinan rumah sakit yang
menginginkan pelayanan rumah sakit ditingkatkan kemudia pimpinan tersebut
menyampaikan kepada Wakil Direktur Pelayanan supaya dapat disampaikan
kepada manajer pelaksana untuk dapat segera terlaksana.

c) Peran pengambilan Keputusan (Decisional Role)

Peran pengambilan keputusan berhubungan dengan berbagai peristiwa dimana


manajer harus membuat sebuah pilihan dan mengambil tindakan. Para manajer
sadar akan masalah dan mencari solusi yang dapat menyelesaikan masalah
tersebut. Peran manajer sebagai pengambila keputusan dapat ditingkatkan melalui
beberapa cara, yaitu:

1) Penanganan gangguan (Disturbance Handler)

Penanganan gangguan mencakup pemecahan konflik antar bawahan atau


antar manajer departemen dengan departemen lainnya melalui tindakan
korektif selama perselisihan atau krisis, beradaptasi dengan krisis di
lingkungan organisasi. Tugas manajer sebagai penanganan gangguan
adalah meredam permasalahan dan membereikan penyelesaian atas
permasalahan tersebut.

2) Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator)

Pembagi sumber daya berhubungan dengan keputusan mengenai


bagaimana membagi orang, waktu, peralatan, anggaran dan sumber daya
lainnya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, seorang
manajer harus peka terhadap kemampuan setiap orang disekelilingnya.
tugas manajer sebagai pembagi sumber daa adalah seorang manajer
sumber daya harus mampu menempatkan pekerjaannya sesuai dengan
kompetensi setiap individu.
3) Perunding (Negotiator)

Perunding meliputi negosiasi formal dan penawaran untuk mencapai hasil


bagi unit yang menjadi tanggung jawab manajer yang bersangkutan,
seperti mewakili kepentingan departemen selama negosiasi kontrak,
penjual, pembeli, dan anggaaran. Seorang manajr harus mampu
melakukan perundingan supaya organisasi yang dipimpinnya tidak
merugi.

4) Enterpreneurship

Enterpreneurship berhubungan dengan mencari peluang dala kegiatan


untuk memajukan organisasi dengan cara mencari perubahan, menanggapi
perubahan, dan memanfaaatkan kesempatan yang ada. Tugas manajer
sebagai Enterpreneurship adalah mencari strategi untuk memajukan
organisasi yang dikelola, utamanya dalam bidang ekonomi. contohnya,
seorang manager pelayanan rumah sakit memberikan fasilitas pelayanan
kepada pasien dan keluarga seperti cafeteria, warung telekomunikasi
(wartel), toko obat di dalam gedung rumah sakit yang memiliki peluang
bisnis bagi pihak rumah sakit.

B. Mutu Layanan di Rumah Sakit


Menurut Irwan, 2017. Mutu pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang
diberikan secara efisien dan efektif, berfokus kepada kebutuhan dan harapan
pasien, dan diberikan sesuai kode etik, standar pelayanan kesehatan, perkembangan
ilmu pengetahuan, sehingga derajat kesehatan bisa tercapai dengan optimal.
a) Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Indikator mutu rumah sakit membantu mengukur kualitas pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit. Dengan memantau dan melacak indikator tersebut,
rumah sakit dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengambil
tindakan perbaikan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara
keseluruhan termasuk keamanan, efektivitas, efesiensial dan kepuasan pasien.
b) Menjamin Keselamatan Pasien
Indikator mutu rumah sakit juga berkontribusi dalam menjaga keselamatan
pasien. Contohnya, indikator yang mengukur tingkat kepatuhan penggunaan alat
pelindung diri atau kepatuhan dalam identifikasi pasien membantu mencegah
resiko infeksinosokomial dan kesalahan pengobatan yang dapat membahayakan
pasien.
c) Mengidentifikasi Area Perbaikan
Indikator mutu rumah sakit dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau
ditingkatkan. Contohnya, apabila indikator menunjukan rendahnya kepatuhan
terhadap alur klinis, maka rumah sakit dapat melakukan pelatihan staf atau
mengubah prosedur untuk meningkatkan kepatuhan dan efesiensi
d) Membandingkan Kinerja dengan Standar
Indikator mutu rumah sakit memungkinkan rumah sakit untuk membandingkan
kinerja dengan standar yang ditetapkan, baik itu standar internal rumah sakit
maupun standar yang ditetapkan oleh badan regulasi atau organisasi kesehatan
terkait. Hal Ini dapat membantu rumah sakit dalam mengevaluasi pencapaian
mereka dan mengukur kemajuan terhadap tujuan kualitas yang ditetapkan.
e) Menginformasikan Pengembalian Keputusan
Indikator mutu memberikan data dan informasi yang objektif kepada manajemen
rumah sakit dalam pengambilan keputusan. Data ini nantinya dapat digunakan
untuk merumuskan strategi perbaikan, alokasi sumber daya yang efektif dan
pengembangan kebijakan dan prosedur yang lebih baik.
f) Meningkatkan kepercayaan dan citra rumah
Kualitas pelayanan yang baik berikut kinerja yang tinggi dalam indikator mutu
rumah sakit dapat membantu meningkatkan kepercayaan pasien dan masyarakat
terhadap rumah sakit.

1. Indikator Mutu Layanan


Salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah
menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidur (TT). Hal ini dilakukan untuk
memantau aktivitas penggunaan tempat tidur di unit manajemen, rumah sakit
menyediakan sejumlah tempat tidur untuk digunakan merawat pasien rawat inap
dengan harapan bahwa setiap biaya yang dikeluarkan untuk membeli dan
menyediakan tempat tidur tersebut akan menghasilkan pemasukan dana dari pasien
yang menggunakan tempat tidur tersebut. Salah satu statistik rumah sakit adalah
indikator pelayanan rawat inap, pelayanan rawat inap adalah pelayanan kesehatan
rumah sakit dimana tempat pasien tinggal atau menginap minimal satu hari
berdasarkan rujukan pemberi pelayanankesehatan atau rumah sakit yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Rikomah, 2017). Empat indikator efisiensi
tempat tidur yaitu Bed Occupancy Ratio (BOR), Average Length of Stay (AVLOS),
Turn Over Interval (TOI) dan Bed Turn Over (BTO). Penjelasan dan standar ideal nya
sebagai berikut :
a) Bed Occupancy Ratio (BOR)
Presentase pemakaian tempat tidur dalam tiga bulan Standar nilai ideal
menurut grafik Barber Johnson untuk BOR 70-85%, Sedangkan standart yang
ditetapkan oleh Depkes adalah BOR : 60%-85%.
b) Average Length of Stay (AVLOS)
Rata-rata lama rawat seorang pasien Standar nilai ideal menurut grafik
Barber Johnson untuk LOS ±3-12 hari, Sedangkan standart yang ditetapkan
oleh Depkes adalah AVLOS 6-9 hari.
c) Turn Over Interval (TOI)
Rata-rata hari dimana tempat tidur tidak di tempati dari telah diisi ke saat
terisi berikutnya, Standar nilai ideal menurut grafik Barber Johnson TOI 1-3
hari, Sedangkan standart yang ditetapkan oleh Depkes adalah TOI 1-3 hari.
d) Bed Turn Over (BTO)
Frekuensi pemakaian tempat tidur pada suatu priode berapa kali empat Tidur
dipakai dalam satuan waktu, Standar nilai ideal menurut grafik Barber
Johnson untuk BTO 30 kali. Sedangkan standart yang ditetapkan oleh Depkes
adalah BTO 40-50 kali.
C. Organisasi Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan yang melakukan kegiatan layanan
kesehatan secara menyeluruh meliputi kegiatan promotif, preventif atau pencegahan,
kuratif atau pengobatan, serta rehabilitatif yang dimulai dari layanan kegawatdaruratan
(Kemenkes RI, 2009). Dan bahwa untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan perlu dilakukan penataan organisasi rumah sakit yang fleksibel dengan
mengedepankan produktivitas, efesiensi, efektivitas,dan akuntabilitas serta menjalankan
tata kelola rumah sakit yang baik dan tata kelola klinis yang baik (Permenkes, 2022).
Maka pentingnya suatu organisasi dalam suatu instansi untuk membantu pengelola dalam
menjalankan fungsi dan tujuannya masing-masing, tidak terkecuali instansi rumah sakit.
Pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah personil yang dimiliki rumah sakit untuk
memumngkinkan tercapainya suatu tujuan rumah sakit, dengan jalan mengalokasikan
masing-masing fungsi dan tanggung jawabnya. Organisasi rumah sakit merupakan hal
sangat penting yang harus diperhatikan untuk kelancaran proses kinerja yang ada di
rumah sakit yang sesuai sehingga dapat memberikan pengaruh yang baik pada kualitas
rumah sakit.

D. Visi dan Misi Rumah Sakit


1. Visi
Memberikan pelayanan Kesehatan ibu dan bayi yang unggul, nyaman dan agamis
2. Misi
- Memberikan pelayanan Kesehatan ibu dan bayi yang sesuai dengan standar dna
mengikuti perkembangan ilmu
- Memberikan pelayanan Kesehatan ibu dan bayi dengan tulus hati, berperilaku
professional, berkualitas dan berdaya saing.
- Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan
- Menciptakan SDM yang berkompeten
E. Sumber Daya Manusia
Terdapat tenaga Kesehatan dengan latar belakang Pendidikan yang sudah memiliki STR
(Surat Tanda Resgistrasi) yang terdiri dari 20 bidan, 6 perawat, 9 dokter spesialis
kandungan, 6 dokter anak, 5 dokter penyakit dalam dan dokter spesialis lainnya. Terdapat
4 orang bidan sedang melanjutkan Pendidikan Profesi. Dalam melaksanakan tugas, bidan
serta perawat bertugas atau bertanggung jawab pada semua kasus yang ada di ruangan
rawat inap ibu. Koordinator ruangan bertugas sebagai mengkoordinasi perawat dan bidan
yang bertugas sesuai dengan dokter penanggung jawab yang ada. Dalam melakukan tugas
sesuai dengan dokter penanggung jawab yang ada. Dalam melakukan tugasnya. Bidan
dan perawat yang bertugas diberlakukan system shift:
1. Pagi (07.30-13.30 WIB)
2. Siang (13.30-19.30 WIB)
3. Malam (19.30-07.30 WIB)
F. Sarana dan Prasarana
Pengadaan saran dan prasana di Ruangan Rawat Ibu RSUD Bandung Kiwari sebagai
berikut:
1. Ruangan
- Ruang Bersalin
Diadakannya ruang bersalin ini bertujuan untuk melakukan persalinan secara normal
khususnya bagi ibu hamil. Terdapat beberapa kelas yang terdiri dari ruang bersalin ini
yaitu kelas 1 dengan 3 bed, kelas 2 dengan 4 bed, kelas 3 dengan 4 bed, kelas VIP 2
dengan 2 bed
- Ruang Penyimpanan Obat

Diadakannya ruang penyimpanan obat bertujuan untuk menyimpan keperluan pasien


yang terdiri dari obat-obatan serta bahan pakai yang diperlukan

- Nurse Stasion

Diadakannya nurse stasion bertujuan untuk memantau kondisi pasien yang sedang
dalam perawatan atau menunggu pelayanan medis
- Ruang Linen Kotor
Diadakannya ruang linen kotor bertujuan untuk menyimpan linen yang terpakai
oleh pasien
2. Peralatan
Adapun peralatan yang tersedia di ruangan terdiri dari :
 Tensi meter
 infus pump
 syringe pump
 monitor TTV
 bed pasien
 Nebulizier
 Blankar
 Kursi roda
 Kulkas 1 pintu untuk penyimpanan obat-obatan
 Trolly emergency
 Partus set
 Appar
3. Dokumen
Dokumentasi di ruangan berbasis website (SIMRS) dan tertulis dalam map Rekam
Medis yang dijaga kerahasiannya. Dalam askses SIMRS dan Rekam Medis hanya
pegawai yang memiliki kode akses yang dapat mengakses. Dokumentasi asuhan
dilakukan oleh masing-masing penanggung jawab pasien yaitu bidan atau perawat.
Rekam medis pasien tidak dapat diakses Kembali ketika pasien pulang atau transfer
ke ruangan lain untuk dilakukan Tindakan atau pemeriksaan lebih lanjut
4. Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi yang dilakukan diruangan bersalin dilakukan dengan baik dan
benar seperti rutin melakukan handhygiene,membersihkan bed pasien yang telah
digunakan, melakukan pemisahan linen kotor dan infeksius, merapihkan partus set,
pemilahan sampah, memakai APD sesuai standar.

Anda mungkin juga menyukai