TT1 - Prof Keguruan Miftachul Choiriyah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON

Judul Tugas 1

MKDK4005.06 & PROFESI KEGURUAN

MIFTACHUL CHOIRIYAH
858918245
S1 PGSD
UPBJJ JEMBER

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
1. Media merupakan suatu alat atau sarana yang memiliki fungsi untuk menyampaikan informasi.
Sedangkan media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim kepada penerima sehingga bisa merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
pembelajaran. Sedangkan kreatif artinya menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain atau
menghubungkan hal-hal yang tadinya tidak berhubungan. Kreatif artinya adalah sebuah gagasan
terhadap konsep dan rencana untuk kemajuan dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang sedang
berkembang. Sementara dalam proses belajar, media pembelajaran kreatif merupakan hal penting agar
murid atau pelajar bisa lebih mudah memahami materi yang dijelaskan. Ada banyak contoh media
pembelajaran kreatif dan menarik yang bisa dicoba dan digunakan. Psikologi belajar juga bermanfaat
sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Psikologi belajar
bisa dijadikan dasar berpikir dan bertindak sebagai guru, konselor, dan juga tenaga profesional
pendidikan lainnya dalam proses belajar. Berikut beberapa contoh media pembelajaran kreatif dan
menarik yang bisa dicoba. Di antaranya adalah:
a) Media Manipulatif
Contoh media pembelajaran kreatif dan menarik yang pertama adalah dengan menggunakan
media manipulatif. Media ini bisa digunakan untuk berbagai macam bentuk pembelajaran yang
bisa disesuaikan dengan keinginan.

Misalnya seperti menggunakan barang untuk belajar menghitung atau mengenal huruf
hingga pembelajaran sains. Contoh media pembelajaran kreatif dan menarik ini bisa membuat
murid atau pelajar terlibat dengan proses belajar.

b) Media Video

Contoh media pembelajaran kreatif dan menarik berikutnya adalah dengan menggunakan
media video. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa dengan melihat secara visual dan
mendengarkan sesuatu, murid atau pelajar akan lebih mudah memahami bahan yang diajarkan.

Contoh media pembelajaran kreatif dan menarik seperti video bisa dijadikan salah satu cara
agar proses pembelajaran tidak membosankan. Kamu bisa mencari atau membuat bahan
videonya sendiri.

2. Contoh Kompetensi Pedagogik


Kompetensi pedagogik biasanya diperuntukkan kepada guru, namun besar kemungkinan setiap pendidik,
pelatih, mentor dan semacamnya juga harus memiliki kompetensi pedagogik. Adapun beberapa contoh
kompetensi pedagogik untuk guru dan bidang lainya yang bisa kita ketahui adalah sebagai berikut, antara
lain:

 Memiliki wawasan bidang ilmu yang ditekuni


Memiliki wawasan dan menguasai pengetahuan tentang materi sesuai bidangnya untuk
diajarkan kembali kepada peserta didiknya. Apabila ia adalah pendidik matematika, maka harus
menguasai dengan fasih materi tentang matematika. Apabila ia adalah pengajar seni rupa, maka
dia harus menguasai betul hal-hal yang berhubungan dengan seni rupa. Atau ketika dia adalah
seorang pelatih sepak bola, dia harus menguasai benar teknik-teknik dalam bermain sepak bola.
Penguasaan materi bisa didapatkan melalui menempuh pendidikan di bidangnya, belajar dari
sumber buku, internet, pelatihan atau orang yang fasih di bidangnya.

 Pemahaman tingkat kecerdasan peserta didik


Setiap peserta didik memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Sehingga seorang
pendidik harus memahaminya. Apakah peserta didik termasuk cepat dalam menerima ilmu,
lambat atau bahkan memiliki keterbatasan mental sehingga harus diadakan pendekatan yang
eksklusif. Misalnya, terdapat sekolah inklusi yang di dalamnya ada seorang pendamping bagi
setiap siswa inklusi. Contoh lainnya adalah pemberian tugas terstruktur bagi siswa untuk
mengetahui seberapa jauh mereka dalam memahami ilmu yang diberikan.

 Bimbingan terhadap peningkatan kreativitas peserta didik


Pendidik harus memahami kreativitas yang dimiliki oleh setiap peserta didik, Mereka mempunyai
kreativitas yang berbeda-beda.Pendidik bisa memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk
mengekspresikan materi pembelajaran melalui bakat yang mereka miliki, Misalnya pemberian tugas
tentang lingkungan hidup oleh pendidik. Peserta didik bisa membuat poster, puisi, sosio drama, komik,
syair lagu dan sebagainya sesuai dengan apa yang mereka kuasai.

 Pemahaman mengenai kondisi fisik peserta didik


Kemampuan berbicara, melihat, mendengar, merasa, dan kemampuan fisik setiap peserta didik itu
berbeda-beda. Pendidik mengembangkan media dan metode agar mereka yang mengalami kesulitan
belajar tetap bisa mengikuti pembelajaran. Misalnya guru mengatur posisi duduk peserta didik, guru
memilih jenis media audio visual karena ternyata terdapat murid yang hanya bisa belajar menggunakan
gambar.

 Pemantauan perekembangan kognitif


Pendidik mengetahui karakteristik peserta didik. Mereka memahami perkembangan kognitif peserta
didik sesuai dengan tahapan perkambangan usianya. Pendidik juga mengetahui tipe-tipe kepribadian
peserta didik melalui observasi dan pengamatan selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Pendidik
juga harus mengetahui potensi yang dimiliki peserta didik melalui pengamatan pada tugas terstruktur
maupun pengamatan ketika proses pembelajaran berlangsung. Sesekali pendidik atau pelatih
memberikan pertanyaan atau tes singkat untuk mengetahui sampai mana pengetahuan peserta didik
mengenai apa yang sedang diajarkan.

Contoh kempetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan


kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci sub kompetensi tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:

 Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan
norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
 Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
 Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan
pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan bertindak.
 Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
 Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.

Contoh kompetensi sosial


Seorang guru tidak hanya dituntut untuk harus mampu dalam mentransformasikan ilmu
kepada peserta didik sekaligus menjadi contoh bagi lingkungannya semata. Profesi guru
juga menuntut sejumlah kompetensi positif yang harus dimiliki seorang guru. Sebagai
sebuah identitas yang membangun karakter profesi seorang guru, tujuan pengembangan
kompetensi sosial guru menjadi bagian tak terpisahkan dalam lingkungan pendidikan.
Misalnya untuk menjadi indikator ataupun contoh yang ideal dalam kemampuan
mengendalikan emosi serta mampu menetapkan arah tujuan pendidikan yang positif bagi
peserta didiknya. Terdapat sedikitnya 5 jenis kompetensi sosial dan emosional seorang
guru yang penting untuk terus ditumbuhkan dan ditingkatkan yaitu :

o Kesadaran Diri
Kesadaran diri lebih ditujukan pada hubungan antara kemampuan melakukan tindakan dan
pikiran yang selaras melalui pengenalan diri melalui emosi, pikiran serta nilai pada diri seorang
guru. Karena guru yang tidak mampu mengidentifikasi dirinya sendiri akan berdampak pada
kemampuannya dalam beraktivitas, bersosialisasi hingga dalam proses pembelajaran.

o Manajemen Diri
Kompetensi emosional dalam kemampuan melakukan manajemen terhadap diri sendiri pada
seorang guru akan sangat efektif dalam hal proses mengontrol pikiran, emosi serta tindakan
seorang guru. Manajemen diri juga sangat terkait erat dengan tingkat kedisiplinan serta
memotivasi sekaligus menata tujuan yang hendak dicapai dalam profesi seorang guru.

o Kesadaran Sosial
Memunculkan rasa empati sebagai bagian dari norma dan etika dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial adalah karakter dasar seorang manusia, khususnya
bagi profesi guru. Semakin baiknya kesadaran sosial seorang guru akan mampu
membangun rasa empati, sikap apresiasi hingga menghargai orang lain.

o Kemampuan Membangun Relasi


Sebagai entitas sosial, manusia dalam hal ini guru akan sangat bergantung dan membutuhkan
bantuan dari manusia lainnya. Demikian pula pada profesi seorang guru. Kemampuan
komunikasi yang baik dan mau mendengarkan serta bekerjasama dengan orang lain adalah
karakter dasar yang ada dalam profesi guru.

o Bertanggung Jawab
Menentukan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambil
dengan tetap mempertimbangkan norma, etika serta kenyataan yang sesungguhnya akan mampu
menjadikan seorang guru mengidentifikasi masalah. Kemudian menganalisa masalah untuk
kemudian dicarikan solusi terbaik sebagai bagian dari integritas seorang guru.

Contoh kompentensi profesional


Kompetensi profesional adalah kemampuan seorang guru dalam mengelola proses belajar mengajar.
Kemampuan mengelola pembelajaran didukung oleh pengelolaan kelas, penguasaan materi belajar, strategi
mengajar dan penggunaan media belajar.
Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas
keguruan bisa diselesaikan dengan baik.

Keterampilannya berkaitan dengan hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan langsung dengan kinerja
guru. Adapun indikator Kompetensi Profesional Guru diantaranya adalah:

 Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuannya.
 Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan
tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.
 Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi
pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.
 Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu.
 Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses pembelajaran
dan juga pengembangan diri.

Anda mungkin juga menyukai