DETERMINAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

BAB II

DETERMINAN

2.1. Fungsi Determinan


Kita semua mengenal fungsi-fungsi seperti f(x) = Sin x dan f(x) = x 2 yang menghubung
suatu bilangan real f(x) dengan suatu nilai real dari perubah x. Karena x dan f(x) dianggap hanya
bernilai real, fungsi-fungsi seperti itu disebut sebagai “fungsi bernilai real dari suatu perubah
real”.
Pada bagian ini kita akan menelaah “fungsi determinan” yang merupakan suatu “fungsi
bernilai – real dari suatu bilangan ral f(x) dengan suatu matriks x. Apa yang kita lakukan dalam
fungsi-fungsi determinan akan mempunyai penerapan penting pada teori sistem persamaan linear
dan juga akan membawa kita pada suatu rumus eksplisit untuk invers dari suatu matriks yang
dapat dibalik.

2.2. Determinan Orde-2


Contoh :

A = ( a1a2 bb 12 )
Maka untuk menghitung determinan dari matriks A (atau disingkat det A) adalah : det A = al.b2
- a2.b1.
Contoh lain :

A = ( 34 1
−2 ) B = (61 52 )
maka det A = 3 (-2) - 4.1
= -6 - 4
= -10
det B = 6.2 - 1.5
= 12 - 5
= 7
2.3. Determinan Orde 3
Determinan orde 3 meruapakan penyelesaian matriks yang berorde 3 x 3
Contoh 1 :

( )
a1 b 1 c 1
A = a2 b 2 c 2
a3 b 3 c 3

( )
3 5 7
B = 4 2 1
5 0 6
Penyelesaian determinan orde 3 kita dapat menghitungnya dalam berbagai cara seperti yang akan
dijelaskan dalam contoh-contoh berikut ini.

2.4. Penyelesaian Determinan Orde-3 dengan cara Sarrus


Contoh 1 :

( )
1 2 3
A = −4 5 6
7 −8 9

( )
1 2 3 1 2
det A = −4 5 6 −4 5
7 −8 9 7 −8

= { ( 1. 5 . 9 ) + ( 2 .6 . 7 ) + ( 3 .−4 .−8 ) } − { (2 .−4 . 9 ) + (1 . 6 .−8 ) + ( 3 .5 . 7 ) }


= ( 45 ) + ( 84 ) + ( 96 ) + ( 105 ) − (−48 ) − (−72 )
= 240
Contoh 2 :

( )
4 7 0
B = 4 0 8
0 7 8
( )
4 7 0 4 7
det B = 4 0 8 4 0
0 7 8 0 7

= { ( 4 . 0. 8 ) + ( 7 .8 . 0 ) + ( 0. 4 .7 ) } − { ( 0. 0 .0 ) + ( 4. 8 .7 ) + ( 7. 4 .8 ) }
= 0 + 0 + 0 − 0 − 224 − 224
= −448
Contoh 3 :

( )
2 1 0
C = 3 5 8
1 4 8

( )
2 1 2 2 1
det C = 3 5 1 3 5
1 4 2 1 4

= { ( 2.5.2 ) + ( 1.1.1 ) + ( 2.3.4 ) } − { (1.5.2 ) + ( 4.1.2 ) + ( 2.3.1 ) }


= 20 + 1 + 24 − 10 − 6 − 6
= 21

2.5. Penyelesaian Determinan Orde-3 dengan cara Kofaktor


Untuk menghtiung determinan orde 3 kita tuliskan elemen-elemen dari baris yang atas
kemudian masing-masing kita kalikan dengan minornya dan kita berikan tanda plus (+) dan
minus (-) bergantian pada suku-sukunya.

( )
a1 b1 c
b2 c2 a2 c 2 a2 b2
a2 b2 1 = a1 | | − b1 | | + c1 | |
b3 c3 a3 c 3 a3 b3
a3 b3c3 c2
Selanjutnya kita sudah tahu bagaimana menyelesaikan determinan orde ke 2, yaitu dengan
mengalikannya secara diagonal.
Contoh 1 :

( )
1 3 2
5 7 4 7 4 5
B = 4 5 7 = 1| |− 3| |+ 2| |
4 8 2 8 2 4
2 4 8
= 1 (5 . 8 − 4 . 7 ) − 3 (4 . 8 − 2 . 7) + 2 ( 4 . 4 − 2 . 5 )
= 1 ( 40 − 28 ) − 3 ( 32 − 14 ) + 2 ( 16 − 10 )
= 1 ( 12 ) − 3 ( 18 ) + 2 ( 6 )
= 12 − 54 + 12
= −30
Contoh 2 :

( )
3 2 5
6 7 4 7 4 6
C = 4 6 7 = 3| |− 2| |+ 5| |
9 2 2 2 2 9
2 9 2
= 3 ( 6 . 2 − 9 . 7) − 2 ( 4 . 2 − 2 . 7) + 5 ( 4 . 9 − 2 . 6)
= 3 ( 12 − 63 ) − 2 ( 8 − 14 ) + 5 ( 36 − 12 )
= 3 (−51 ) − 2 (−6 ) + 5 ( 24 )
= −153 + 12 + 120
= −21
Contoh 3 :

( )
2 7 5
6 3 4 3 4 6
D = 4 6 3 = 2| |− 7| |+ 5| |
9 1 8 1 8 9
8 9 1
= 2 (6 . 1 − 9 . 3) − 7 (4 . 1 − 8 . 3) + 5 (4 . 9 − 8 . 6 )
= 2 ( 6 − 27 ) − 7 ( 4 − 24 ) + 5 ( 36 − 48 )
= 2 (−21 ) − 7 (−20 ) + 5 (−12 )
= −42 + 140 − 60
= 38

2.6. Menghitung Invers Matriks


Dalam perkalian perluasan kofaktor kita menghitung det (a) dengan mengalikan anggota-
anggota pada suatu baris atau kolom dengan kofaktornya dan menjumlahkan hasil kali yang
didapatkan. Jika a adalah matrik sembarang n x n dan Cij adalah kofaktor dari aij maka matriks.

( )
C 11 C 12 C 13
C 21 C 22 C 13
C 31 C 32 C 33
disebut matriks kofaktor dari A, Transfose dari matriks ini disebut Adjoin A dan dinyatakan oleh
Adj (A).
Contoh :

( ) ( )
3 2 −1 C 11 C 12 C 13
A = 1 6 3 C 21 C 22 C 13
2 −4 0 C 31 C 32 C 33
Kofaktor dari A adalah :
6 3
C 11 = | | = 6 . 0 − 3 (−4 ) = −12
−4 0
1 3
C 12 = | | = 1. 0 − 2 ( 3 ) = 6
2 0
1 6
C 13 = | | = 1. (−4 ) − 2.6 =−16
2 −4
2 −1
C 21 = | | = 2.0 − (−4 ) (−1 ) = 4
−4 0
3 −1
C 22 = | | = 3 .0 − 2 (−1 ) = 2
2 0
63 2
C 23 = | | = 3. (−4 ) − 2 .2 = 16
2 −4
2 −1
C 31 = | | = 2.3 − 6 (−1 ) = 12
6 3
3 −1
C 32 = | | = 3.3 − 1 (−1 ) = −10
1 3
3 2
C 33 = | | = 3.6 − 1.2 = 16
1 6

Kofaktor dari A

( ) ( )
C 11 C 12 C 13 12 6 −16
= C 21 C 22 C 13 4 2 16
C 31 C 32 C 33 adalah =
12 −10 16
Adjoin (A) adalah

( )
C 11 C 12 C 13
Adj = C 21 C 22 C 13
C 31 C 32 C 33
Untuk menghitung invers dengan cara adjoin maka kita menggunakan rumus sebagai berikut :
1
A−1 = ⋅adj ( A )
det A
Dalam contoh diatas det (a) dapat dihitung adalah :
6 3 1 3 1 6
det ( A ) = 3 | | − 2| | − 2| |
−4 0 2 0 2 −4
= 3 ( 6⋅0 − 4⋅3 ) − 2 ( 1⋅0 − 2⋅3 ) − 1 ( 6⋅ (−4 ) − 2⋅6 )
= 3 ( 0 + 12 ) − 2 ( 0 − 6 ) − 1 (−4 − 12 )
= 3 ( 12 ) − 2 (−6 ) − 1 (−1 6 )
= 36 + 12 + 16
= 64
1
A−1 = ⋅ adj ( A )
det A

( )
12 4 12
64 64 64

( )
12 4 12
1 6 2 −10
= ⋅ 6 2 −10 =
64 64 64 64
−16 16 16
−16 16 16
64 64 64

Anda mungkin juga menyukai