Best Practice Motivasi Belajar

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

BEST PRACTICE BIMBINGAN KLASIKAL


UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

NOVYAN TRSYNA WITANTO


NIM/UKG : 201503752419
MAHASISWA PPG
DALAM JABATAN ANGKATAN III TAHUN 2023
BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
I. Pendahuluan

Best Practice adalah pengalaman terbaik terkait dengan keberhasilan seseorang


dalam melaksanakan tugas profesinya. Selain itu, best practice juga merupakan salah
satu bentuk dari publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru. Biasanya guru
memiliki hal ini saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil best
practice tersebut kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan yang dapat menginspirasi
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Best practice juga menjadi salah satu bentuk
karya tulis ilmiah yang sangat bermanfaat khususnya dalam dunia pendidikan. Bentuk
ini berupa tulisan ilmiah yang terkait dengan pengalaman dalam melaksanakan tugas
dengan metode kerja untuk menunjukan pengalaman terbaik bagi seorang guru.
Praktik Baik (Best Practice) pada pembelajaran ini sangat perlu untuk dibagikan
karena model pembelajaran yang digunakan adalah (Project Based Learning) yakni
model pembelajaran yang lebih banyak mengutamakan keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok.
Project based learning menurut Saefudin (2014) merupakan metode pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dengan beraktivitas
secara nyata dalam kehidupan. Hal ini dilakukan untuk membantu, mendorong dan
membimbing peserta didik fokus pada kerja sama dengan melibatkan kerja kelompok
dan membantu siswa untuk fokus pada perkembangan mereka. Sedangkan menurut
Grant (2002) Project based learning menekankan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik ketika melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
Secara konstruktif, peserta didik melakukan eksplorasi atau pendalaman pembelajaran
dengan melakukan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan
yang berbobot, nyata, dan relevan.
Melalui model pembelajaran ini peserta didik mendapatkan pembelajaran
bermakna sehingga mampu berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah, melakukan
inisiatif untuk mengemukakan pendapatnya, menyelesaikan tugas secara mandiri,
mengajukan pertanyaan, berdiskusi, mengembangkan proyek menggunakan media
yang ditentukan sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama kelompoknya, menguji
hasil dan mengevaluasi pengalaman belajar peserta didik dengan melakukan presentasi
di depan kelas. Keseluruhan tahapan kegiatan tersebut mampu meningkatkan motivasi
belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Bulukerto dalam upaya meningkatkan
motivasi belajar. Menurut Uno (2011), motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada
umumnya dengan berupa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-
indikator tersebut, antara lain adanya hasrat dan keinginan, dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar dan
lingkungan belajar yang kondusif.
Penulis berpendapat bahwa masalah-masalah yang dihadapi sudah umum terjadi di
banyak sekolah dan saya yakin guru lainnya di luar sana mengalami hal yang serupa.
Oleh karena itu, harapan saya adalah bahwa praktik baik ini bukan hanya berpengaruh
terhadap motivasi diri saya pribadi sebagai pelaksana dan penulis dalam menerapkan
model, metode dan media pembelajaran yang inovatif, namun juga bisa bermanfaat dan
berdampak nyata sebagai inspirasi dan referensi untuk diimplementasikan langsung
oleh rekan-rekan guru lainnya yang tergerak untuk menyelesaikan masalah serupa di
kelas dan sekolahnya masing-masing.
II. Pembahasan

Salah satu referensi penulisan menggunakan prinsip STAR, mencakup hal-hal


dibawah ini :

Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :


Kondisi yang menjadi latar Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting
belakang masalah, mengapa untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada
praktik ini penting untuk zaman globalisasi. Menurut Suparlan (2006: 83)
dibagikan, apa yang menjadi dalam buku psikologi pendidikan, sebuah pendidikan
peran dan tanggung jawab mempunyai tiga komponen utama yaitu guru, siswa,
anda dalam praktik ini. dan kurikulum. ketiga komponen tersebut berada di
lingkungan sekolah agar proses kegiatan pembelajaran
dapat tercapai. Dalam proses belajar motivasi belajar
bagi peserta didik itu penting. Menurut Winkel (dalam
Aina Mulyana, 2018) mengartikan motivasi belajar
adalah segala usaha di dalam diri sendiri yang
menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberi arah
pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki tercapai. Adapun pengertian motivasi
belajar menurut Sudirman (2018:75) adalah
keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah Motivasi
Belajar Siswa Rendah di SMP Negeri 2 Bulukerto
adalah :
Siswa tidak fokus saat guru mengajar, karena
pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai
sumber belajar, Antusiasme siswa terhadap
pembelajaran di dalam kelas kurang, Siswa sering
bermain dengan teman sebangku saat guru sedang
menjelaskan materi, Siswa kurang kreatif dalam
mengerjakan tugas – tugas mandiri atau kelompok,
Siswa jarang bertanya/mengemukakan pendapat
tentang pelajaran yang diberikan, Siswa seringkali
pergi meninggalkan ruang kelas pada saat jam
pelajaran berlangsung seperti ke kantin, UKS, dan
membuang sampah.
Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi dari
kajian literatur dan wawancara kepada teman sejawat,
guru BK, guru Mapel dan Wali kelas maka diperoleh
hasil alternatif solusi sebagai berikut :
1. Menggunakan model model pembelajaran
inovatif.
2. Menggunakan media Audio visual atau media
yang lainnya untuk menarik motivasi belajar
siswa.
3. Pemberian stimulus belajar pada awal dan akhir
pembelajaran.
4. Pemilihan model pembelajaran berbasis masalah
Dari hasil eksplorasi solusi ini maka yang menjadi
akar masalah adalah model pembelajaran yang
belum inovatif sehingga model pembelajaran
yang paling tepat dengan masalah tersebut adalah
Model Pembelajaran Problem based learning.
Oleh karena itu, praktik pembelajaran ini penting
untuk dibagikan karena dapat menjadi referensi bagi
sekolah dalam mengambil kebijakan, dapat menjadi
alternatif solusi pembelajaran inovatif bagi pendidik
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang serupa,
dengan menerapkan model pembelajaran inovatif
peserta didik lebih antusias dan lebih termotivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran, proses
pembelajaran lebih terstruktur, pembelajaran berpusat
pada peserta didik (student centered), pembelajaran
menjadi lebih menarik sehingga peserta didik lebih
fokus dan tercapai tujuan pembelajaran dan motivasi
belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini
yaitu: Mendesain pembelajaran inovatif yang menarik
bagi peserta didik yang terdiri dari RPP, Bahan Ajar,
LKPD, Media Pembelajaran dan Instrumen Penilaian,
Menciptakan suasana kelas yang nyaman bagi peserta
didik untuk bisa mengeksplorasi potensi dalam dirinya
melalui kegiatan diskusi, Memfasilitasi peserta didik
dalam mengembangkan kompetensinya, Berdiskusi
bersama dengan pihak terkait seperti teman sejawat,
guru BK, guru Mapel dan wali kelas Merancang
strategi pembelajaran, dan Melaksanakan refleksi dari
kegiatan yang sudah dilakukan.

Tantangan : Adapun yang menjadi tantangan untuk mencapai


Apa saja yang menjadi tujuan tersebut antara lain :
tantangan untuk mencapai 1. Pendidik belum menggunakan media
tujuan tersebut? Siapa saja pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
yang terlibat karakteristik peserta didik dan karakteristik
materi.
2. Pendidik belum menggunakan model
pembelajaran yang inovatif sehingga mampu
meningkatkan aktifitas dan partisipasi peserta
didik dalam pembelajaran.
3. Kurangnya kesiapan peserta didik dalam proses
pembelajaran sehingga pada saat mengerjakan
LKPD masih ada kelompok yang mengerjakan
tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
4. Rendahnya motivasi peserta didik dalam
pembelajaran baik secara mandiri atau kelompok
saat proses pembelajaran.
5. Diskusi dalam kelompok masih ada siswa yang
kurang aktif dalam kegiatan diskusi.
Terdapat beberapa pihak yang terlibat pada
praktik pembelajaran diantaranya Guru BK, Guru
Mapel dan Peserta didik.

Aksi : Berdasarkan tantangan yang dihadapi


Langkah-langkah apa yang pendidik/guru, maka langkah – langkah yang
dilakukan untuk menghadapi dilakukan adalah :
tantangan tersebut/ strategi 1. Pemakaian media pembelajaran yang inovatif
apa yang digunakan/ a. Strategi yang dilakukan yaitu selalu
bagaimana prosesnya, siapa mengupgrade pengetahuan dalam bidang
saja yang terlibat / Apa saja teknologi sehingga bisa menghasilkan media
sumber daya atau materi pembelajaran yang menarik, menggunakan
yang diperlukan untuk media pembelajaran yang inovatif, dengan
melaksanakan strategi ini membuat PPT sebagai alat bantu dalam
menjelaskan materi serta menayangkan
video pembelajaran terkait materi.
b. Proses pembuatan media pembelajaran
inovatif dibuat sendiri oleh pendidik
disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan karakteristik materi pelajaran.
c. Sumber daya yang diperlukan untuk
membuat media pembelajaran inovatif yaitu:
Buku bacaan, jaringan internet, laptop,
aplikasi microsoft office powerpoint.
2. Pendidik belum menggunakan pembelajaran yang
inovatif.
a. Straregi yang dilakukan pendidik dalam
pemilihan model pembelajaran inovatif
dengan memahami karakteristik peserta
didik. Adapun model pembelajaran inovatif
yang dipilih yaitu model Problem Based
Learning (PBL).
b. Proses pemilihan model ini yaitu:
mempelajari model-model pembelajaran
inovatif melalui kajian literatur, mempelajari
kemampuan awal dengan gaya belajar
peserta didik.
c. Sumber daya yang diperlukan yaitu: buku-
buku yang relevan dengan model
pembelajaran inovatif, jaringan internet,
buku pegangan.
3. Kurangnya kesiapan peserta didik dalam
pembelajaran sehingga dalam pengerjaan LKPD
masih ada kelompok yang mengerjakan tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
a. Strategi yang dilakukan pendidik adalah
membimbing kembali siswa agar dapat
membuat pembagian tugas diskusi sehingga
dapat memudahkan mereka menyelesaikan
dengan tepat waktu.
b. Proses yang dilakukan adalah memilih siswa
yang memiliki pengetahuan tinggi menjadi
ketua kelompok yang bisa mengkoordinir
anggota kelompok.
c. Sumber daya yang diperlukan yaitu: buku
pegangan dan jaringan internet.
4. Meningkatkan Motivasi Peserta Didik
a. Strategi yang dilakukan pendidik untuk
meningkatkan motivasi peserta didik dalam
proses pembelajaran yaitu: merancang
pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik dengan mengembangkan RPP dan
lembar kerja peserta didik (LKPD) sesuai
Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK), dan Tujuan
Pembelajaran yang akan dicapai.
Mendorong dan memotivasi peserta didik
dalam bentuk pemberian reward.
b. Proses pengembangan perangkat
pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik dengan menentukan kegiatan
pembelajaran yang bisa mengaktifkan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
c. Sumber daya yang diperlukan adalah
kompetensi dan kreatifitas pendidik dalam
pengembangan perangkat pembelajaran,
lembar kerja peserta didik (LKPD) yang
berpusat pada aktifitas peserta didik.
5. Diskusi dalam kelompok masih ada siswa yang
kurang aktif dalam kegiatan diskusi.
a. Strategi yang dilakukan adalah pendidik
harus lebih intens lagi dalam membimbing
siswa yang belum memahami tugas yang
akan dilakukan, agar siswa yang masih pasif
dalam kegiatan diskusi dapat berperan aktif
dikelompoknya.
b. Proses yang dilakukan adalah membagikan
tugas kepada anggota kelompok agar
semuanya berperan aktif dalam diskusi.
c. Sumber daya yang diperlukan buku
pegangan dan jaringan internet.
Yang terlibat dalam praktik pembelajaran adalah guru
dan peserta didik.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu: Penggunaan media PPT
dari Langkah-langkah yang menampilkan tayangan video pembelajaran dalam
dilakukan? Apakah hasilnya menjelaskan materi sangat membantu meningkatkan
efektif? Atau tidak efektif? motivasi belajar peserta didik pada proses
Mengapa? Bagaimana pembelajaran, Pemilihan model pembelajaran inovatif
respon orang lain terkait yaitu Problem Based Learning (PBL) dan aktifitas
dengan strategi yang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sangat
dilakukan, Apa yang menjadi membantu dalam meningkatkan motivasi belajar
faktor keberhasilan atau peserta didik, Membimbing kembali siswa agar dapat
ketidak berhasilan dari membuat pembagian tugas diskusi sehingga dalam
strategi yang dilakukan? Apa menyelesaikan tugas diskusi tepat waktu, Merancang
pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan
keseluruhan mengembangkan RPP dan lembar kerja peserta didik
proses tersebut? (LKPD) sesuai Kompetensi Dasar, Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), dan Tujuan
Pembelajaran yang akan dicapai, Mendorong dan
memotivasi peserta didik dalam bentuk pemberian
reward dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
membimbing siswa yang belum memahami tugas
yang akan dilakukan, agar siswa yang masih pasif
dalam kegiatan diskusi dapat berperan aktif
dikelompoknya. Sehingga sangat berdampak bagi
peningkatan motivasi belajar siswa.
Hasilnya efektif karena pada pemilihan
model
pembelajaran ini peserta didik menjadi lebih aktif,
tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran,
pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna,
peserta didik dapat berpikir kritis, dan berani
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan
baik dan benar.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang
dilakukan, diantaranya :
1. Kepala sekolah memberi respon positif dan
mendukung pembelajaran berpusat pada peserta
didik, yang inovatif, menarik, serta penggunaan
teknologi di dalamnya.
2. Lingkungan sekitar yaitu dari siswa diantaranya
adalah siswa merasa senang dan antusias dengan
proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat
langsung dalam kegiatan pembelajaran,
pembelajarannya mengajak siswa berpikir kritis,
dan penggunaan media pembelajaran yang
menarik sehingga pembelajarannya sangat
menyenangkan.
3. Rekan sejawat memberikan respon positif dan
antusias, untuk melaksanakan model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Faktor pendukung keberhasilan pembelajaran ini
sangat ditentukan oleh dukungan manajemen sekolah
melalui kebijakan untuk proses pembelajaran,
kompetensi pendidik dalam mengelola pembelajaran
terutama dalam hal pemilihan media dan model
pembelajaran yang inovatif yang dikembangkan dalam
perangkat pembelajaran yang dibuat, serta keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran yang
direncanakan. Penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning membuat siswa termotivasi
untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional yang selama ini sering
digunakan. hal ini terlihat dari hasil angket motivasi
belajar siswa yang meningkat dibandingkan dengan
sebelum menggunakan model PBL.
Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan
proses aktifitas yang telah dilaksanakan adalah
guru harus lebih tertib dan terstruktur, lebih kreatif dan
inovatif mendesain perangkat pembelajaran, bisa
memilih media dan metode pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik agar pembelajaran menjadi
lebih menarik, menantang, dan menyenagkan,
sehingga peserta didik menjadi aktif dan fokus dalam
proses pembelajaran dan berdampak meningkatnya
motivasi belajar siswa, sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik.
III. Kesimpulan

Pembelajaran dari keseluruhan proses yang diperoleh adalah dalam setiap proses pembelajaran
pendidik harus menyadari kondisi dan situasi kelas serta karakteristik peserta didiknya
sehingga paham betul tentang apa masalah dan solusi yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Selanjutnya guru juga harus menyesuaikan materi dengan model dan metode pembelajaran
inovatif didukung oleh media pembelajaran yang menarik dan modern, baik dalam kategori
digital maupun analog. Setelah mengetahui masalah motivasi belajar peserta didik kelas VIII
SMP Negeri 2 Bulukerto dalam pembelajaran, maka pendidik merasa tertantang untuk selalu
meningkatkan kualitas diri agar dapat melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Apabila guru senantiasa selalu meningkatkan kompetensinya, maka kemampuan dan
pengetahuan peserta didik pun akan meningkat.
Daftar Pustaka
Saefudin, A & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Roskadarya.

Grant, M.M. 2002. Getting A Grip of Project Based Learning : Theory, Cases and
Recomandation. North Carolina : Meredian A Middle School Computer Technologies.
Journal Vol. 5.

Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Suparlan,
Dr. Parsudi. 1992. Manusia, Psikologi Pendidikan, Penerbit. Raja Grafindo.
Endraswara, Suwardi. 2012.

https://ainamulyana.blogspot.com. Diakses pada tanggal 28 Januari 2024

Anda mungkin juga menyukai