TUGAS I Teori Organisasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : Azan Ihwanda Ritonga

NIM : 050078212

ALUR PIKIR TEORI ORGANISASI


1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori organisasi yang berkembang mulai awal abad ke 19 digolongkan ke dalam teori organisasi
klasik atau disebut juga teori tradisional atau teori mesin. Pada masa ini, organisasi divisualisasikan
sebagai sekelompok orang yang membentuk lembaga. Tiap – tiap bagian organisasi tersebut
memiliki spesialisasi dan sentralisasi dalam tugas dan wewenang. Definisi organisasi menurut teori
klasik : Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-
peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama. Teori ini
biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-
an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas.

2. TEORI ORGANISASI KLASIK 1 – TEORI BIROKRASI


Teori organisasi birokrasi berkembang dalam ranah ilmu sosiologi dan menekankan pada aspek
legal rasional. Legal dalam hal ini dimaknai sebagai bentuk wewenang yang dirumuskan dengan
jelas berkaitan dengan aturan prosedur dan peranan masing – masing elemen. Sementara rasional,
mengacu pada suatu tujuan yang jelas dan ditetapkan bersama. Salah satu tokoh pengusung teori
organisasi klasik adalah Max Weber (21 April 1864 – 14 Juni 1920). Seorang ahli ekonomi politik dan
sosiolog jerman. Dalam salah satu karyanya yang terkenal. The Pretestant Ethic and Spirit of
Capitalism dan The Theory of Social and Economic Organization. Weber menjelaskan mengenai
karakteristik birokrasi yang tersusun atas hal – hal berikut ini.
1. Pembagian Kerja
2. Hirarki wewenang
3. Program Rasional
4. Sistem Prosedur
5. Sistem aturan dan hak kewajiban
6. Hubungan antra pribadi yang bersifat impersonal

3. TEORI ORGANISASI KLASIK 2- TEORI ADMINISTRASI


Teori administrasi dalam teori organisasi klasik menekankan pada aspek makro dan praktik
langsung manajemen. Beberapa tokoh pengusung teori administrasi adalah Henry Fayol (1841 -
1925) dan Lyndall Unwick dari Erpa, serta James D. Mooney dan Allen Reily dari Amerika. Teori ini
dikembangkan pada tahun 1841-1925: Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis
sebuah buku “Admistration industrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa Inggris 1926 dan
baru dipublikasikan di Amerika 1940. Dalam buku Administration industrielle et generale karya
Henry Fayol (terbit 1916), misalnya, industrialis asal Prancis itu menyebutkan bahwa semua
kegiatan – kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 5 (enam) kelompok, yakni :
a. Kegiatan – kegiatan Teknikal
b. Kegiatan – kegiatan komersial
c. Kegiatan – kegiatan Financial
d. Kegiatan – kegiatan Keamanan
e. Kegiatan – kegiatan akuntansi dan
f. Kegiatan – kegiatan manajerial

4. TEORI ORGANISASI KLASIK 3 – TEORI MANAJEMEN ILMIAH


Berbeda dengan teori administrasi, manajemen ilmiah lebih memusatkan teori organisasi pada
aspek makro organisasi. Teori ini banyak berkembang di Mesir, Cina, dan Romawi. Salah satu tokoh
pengusung Teori ini, FW Taylor yaitu pada tahun 1900 an yang memberi definisi teori manajemen
ilmiah sebagai seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efisiensi kerja atau dengan pernyataan
lain yaitu “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau
“Seperangkat me

5. TEORI ORGANISASI - TEORI NEOKLASIK


Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan
manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan
penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Aliran teori organisasi Neo-klasik muncul
sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap teori organisasi klasik, ketiga teori organisasi yang
tergabung dalam teori organisasi klasik tersbut dinilai sangat kaku dan mengabaikan hubungan
manusiawi. Teori organisasi neoklasik memberi perhatian khusus pada aspek psikologis dan sosial
pada diri anggota organisasi, baik sebagai individu maupun keloompok kerja. Tokoh teori ini diawali
oleh Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran antar manusia (human relation school),
memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas dari sisi manusia dibanding sisi
mesin. Pada masa ini dilakukan percobaan yang menyangkut rancang ulang pekerjaan, perubahan
panjangnya hari kerja dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, serta rencana
upah individual dibandingkan dengan upah kelompok. Disimpulkan bahwa norma sosial kelompok
merupakan kunci penentu perilaku kerja seseorang. Kemudian Hawthorne mempersatukan
pandangan Taylor, Fayol, dan Weber dengan kesimpulan bahwa organisasi merupakan sistem
kerjasama.
6. TEORI ORGANISASI – TEORI MODERN
Teori organisasi klasik dan teori organisasi neoklasik ternyata dinilai belum memuaskan untuk
tuntutan manajemen modern. Banyak kelemahan dan ketimpangan yang masih ditemukan
sehingga mendorong munculnya teori organisasi modern pada 1950. Teori organisasi modern ini
kemudian dikenal dengan nama ”analisis sistem” atau ”teori terbuka” yang memandang organisasi
sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bergantung. Beberapa perbedaan mencolok
antara teori modern dengan teori klasik adalah sebagai berikut :
a. Teori organisasi klasik menitikberatkan pada analisis dan deskripsi, sementara teori organisai
modern menekankan pada keterpaduan dan perancangan secara menyeluruh
b. Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar dan hubungan vertikal, sementara teori
organisasi modern cenderung horizontal, dinamis dan multidimensi.

Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik
dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka”
yang memadukan antara teori klasik dan neo- klasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa
semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.
Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi
organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survivel
atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai