Laporan PKL Bor MTM New

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PENYEBAK KERUSAKAN PADA MESIN BOR MTM YANG

MELIPUTI OVERHAUL ,MAINTENANCE SERTA UPAYA

PERBAIKANYA DI CV.REJEKI ABADI MACHINERY TEGAL

Laporan
Disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar ahli madya teknik di politeknik
purbaya

Oleh:
Nama :M.Sachrul Hofur
Nim:2101009

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN


POLITEKNIK PURBAYA 2023/2024

HALAMAN PENGESAHAN DARI PRODI


PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
JUDUL : PENYEBAB KERUSAKAN MESIN BOR MTM YANG MELIPUTI OVERHAUL
MAINTENANCE SERTA UPAYA PERBAIKANYA DI CV.REJEKI ABADI MACHINERY

Oleh :
Nama : M.SACHRUL HOFUR
NIM : 21021009

Telah dinyakan lulus mengikuti program praktik kerja lapangan (PKL) di CV.REJEKI ABADI
MACHINERY TEGAL

Tegal, 30 April 2024


Pembimbing Ketua Program Studi

Mohamad Samsul Bahkri,ST Dr. Yohannes S.M


NUPN. 9906978171 Simamora ST,M.T
NIDN. 0612037307
HALAMAN PENGESAHAN DARI INDUSTRI ATAU INSTANSI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Judul : PENYEBAB KERUSAKAN PADA MESIN BOR MTM YANG MELIPUTI


OVERHAUL,MAINTENENCE SERTA UPAYA PERBAIKANYA
Nama : M.SACHRUL HOFUR
NIM : 2101009
Program Studi : DII Teknik Mesin
Jenjang : Diploma Tiga (D3)

Dinyatakan LULUS Mengikuti kegiatan Praktik kerja lapangan di CV.REJEKI ABADI


MACHINERY TEGAL

Disahkan oleh
Pembimbing Instansi

Aran D Pusponegoro.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan Magang yang berjudul PENYEBAB KERUSAKAN PADA
MESIN BOR MTM YANG MELIPUTI OVERHAUL,MAINTENANCE SERTA UPAYA
PERBAIKANYA.
Penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini untuk menyelesaikan mata kuliah Magang di
Program Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Purbaya Tegal.
Penyusunan sadar dengan sepenuh hati semua tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang berperan penting dalam penyelesaian laporan ini, yaitu :
1. Bapak M. Nursyam Hilmi , S.pd, M.M selaku Direktur Politeknik Purbaya.
2. Bapak Dr,Yohannes SM Simamora,S.T .M.T M.Pd selaku Ketua Program Studi DIII Teknik
Mesin Politeknik Purbaya.
3. Bapak Trisno Selaku Kepala Bengkel CV. Rejeki Abadi Machenery Tegal
4. Bapak Aran D Pusponegoro selaku pembimbing MBKM
5. Bapak Hafidz Ulul selaku enggenering dan serta jajaran staff kantor di CV.RAM
6. Bapak Mohammad Samsul Bahkri, S.T selaku dosen pembimbing laporan praktik kerja
lapangan(MBKM).
7. Bapak/Ibu dosen pengampu Program Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Purbaya.
Besar harapan penyusun, semoga laporan praktik kerja lapangan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca secara umum. Penyusun menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
sehingga saran dan kritik yang membangun senantiasa harapkan guna penyempurnaan laporan praktik
kerja lapangan ini.

Tegal, 30 April 2024


Penyusun

M.Sachrul Hofur
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

CV. Rejeki Abadi Machinery bergerak di bidang manufaktur dengan hasil


produksi pompa air yang berfungsi untuk mengalirkan air dengan debit atau volume
air sesuai dengan keperluannya. Untuk menjalankan suatu kegiatan produksi dengan
skala besar, tentunya CV. Rejeki Abadi Machinery memiliki berbagai macam mesin
dengan berbagai tipe dan kegunaan masing-masing. Agar proses produksi berjalan
tanpa hambatan, semua mesin yang ada harus dijaga kondisinya agar selalu berjalan
optimal sehingga dapat terhindar dari kerusakan dan shutdown secara tiba-tiba.
Namun, hal tersebut justru terjadi di CV. Rejeki Abadi Machinery, pada
perusahaan ini tidak terdapat jadwal preventive maintenance untuk semua mesin yang
ada di industrinya, sehingga pada pelaksanaannya, jenis maintenance yang dilakukan
adalah breakdown maintenance atau perawatan saat terjadi kerusakan. Maka dari itu,
sangat memungkinkan mesin-mesin yang ada di industri ini mengalami kerusakan
salah satunya yaitu, mesin bor yang mengalami kerusakan yaitu. Mesin ini menjadi
salah satu tugas yang harus diselesaikan permasalahan dan penanganannya bagi
penulis selaku mahasiswa magang dengan program studi Teknik mesin dengan
bantuan pembimbing industri.

1.2 Informasi Perusahaan


Gambar I- 1 Logo CV. Rejeki Abadi Machinery

Nama Perusahaan : CV. Rejeki Abadi Machinery


Alamat : Jl. Raya Balamoa Kedungjati KM. 2 Karangjati – Tarub – Kab.
Tegal, Jawa Tengah - Indonesia
Tahun Pendirian 2011
Jenis Produk :Pompa dan Engginering

Jumlah Karyawan : 30 Orang


Phone : 08118881152 (Aran)

1.2.1 Sejarah Perusahaan


Gambar I- 2 Halaman depan workshop CV. Rejeki Abadi Machinery

CV. Rejeki Abadi Machinery mulai berdiri pada 5 Agustus 2011. CV. Rejeki
Abadi Machinery berlokasi di Jl. Raya Balamoa Kedungjati KM. 2 Desa Karangjati,
Kec. Tarub, Kab. Tegal, Jawa Tengah. CV. Rejeki Abadi Machinery adalah
perusahaan yang bergerak di bidang jasa machining dan pabrikasi. Pada awal
berdirinya CV. Rejeki Abadi Machinery ini memproduksi bracket chassis untuk
karoseri bus. Pada saat itu berjalan dengan lancar namun pada tahun 2019 berhenti
untuk memproduksi bracket chassis karena customer tersebut mengalami pailit
sehingga timbul kerugian yang cukup besar sehingga memberikan efek yang sangat
besar pula kepada CV. Rejeki Abadi Machinery. Pada tahun 2018 CV. Rejeki Abadi
Machinery lebih fokus untuk produksi pompa air karena peluangnya cukup besar dan
banyaknya permintaan dari customer seperti Pompa Irigasi Pertanian, Pompa
Pemadam Kebakaran, Pompa Pengendali Banjir, dan Pompa lainnya.
Gambar I- 3 Workshop CV. Rejeki Abadi Machinery

Visi dan Misi Perusahaan :

a. Visi Perusahaan :
Menjadi perusahaan yang berdedikasi terhadap desain produk,
engineering, dan manufaktur pompa yang mendunia.
b. Misi Perusahaan :
 Membuat pompa pengendali banjir terbesar di Indonesia.
 Meningkatkan kandungan lokal untuk menguasai pasar regional.
 Menciptakan organisasi yang mendukung keberlanjutannya
perusahaan.
 Melakukan inovasi untuk membuat jenis pompa baru yang belum di
produksi oleh produsen pompa di dunia yang dapat memenuhi
sekmen pasar tertentu di Indonesia.

1.2.2. Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah sebuah sistem tata kerja yang berisi spesifikasi
tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam organisasi beserta
keterkaitannya. Tujuan utamanya adalah supaya perusahaan lebih mudah dalam hal
pembagian tugas dan tanggung jawab tiap individu dalam menjalankan sebuah
perusahaan atau bisnis. Struktur organisasi membantu perusahaan untuk
menempatkan individu-individu yang berpotensi dan memiliki kompeten sesuai
dengan bidang serta keahliannya.

Gambar I- 4 Struktur Organisasi CV. Rejeki Abadi Machinery

Penulis ditempatkan di Dept. Produksi bagian Maintenance. Penulis


dibimbing oleh Bapak Aran Pusponegoro sebagai Owner.
1.2.3. Alur Produksi Di CV.Rejeki Abadi Machinery
Tahapan produksi merupakan salah satu langkah penting dalam menjalankan bisnis. Tahapan
produksi ini meliputi proses perencanaan, penentuan alur, hingga pengiriman produk dan follow up-
nya. Menciptakan produk yang bisa memuaskan kebutuhan pelanggan merupakan tujuan inti dari
bisnis.
1. Persiapan
Persiapan biasanya merupakan kebutuhan dasar dari semua proses
produksi. Tahap ini membantu untuk menentukan tujuan dan bagaimana tujuan
produksi dapat dicapai dengan baik. Pada tahap ini hal yang harus disiapkan
yaitu gambar teknik pompa, biaya manufaktur yang dibutuhkan hingga biaya
pengiriman
2. Barang datang

Tahap ini merupakan situasional, karena tahap ini dilakukan jika


perusahaan menerima permintaan pekerjaan berupa jasa perbaikan produk
pompa yang serupa.
3. Proses Produksi
Tahap ini merupakan proses dimana pembuatan produk dimulai dari
proses pengecoran sesuai dengan pattern yang sudah drancang dan digambar
oleh pihak engineering. Kemudian setelah proses cor, produk tersebut
difinishing sesuai ukuran yang ada pada gambar teknik. Produk tersebut
harus melalui tahap finishing machining karena toleransi produk dari hasil cor-
coran besar.

4. Perakitan (assembly)

Tahap ini merupakan proses dimana pembuatan produk dimulai dari


proses pengecoran sesuai dengan pattern yang sudah drancang dan digambar
oleh pihak engineering. Kemudian setelah proses cor, produk tersebut
difinishing sesuai ukuran yang ada pada gambar teknik. Produk tersebut
harus melalui tahap finishing machining karena toleransi produk dari hasil cor-
coran besar.

5. Pengujian Pompa

Tahap ini merupakan proses dimana pompa diui unjuk kerja untuk
mengetahui kinerja aktual dari pompa tersebut, mulai dari kemampuannya
menaikkan air serta debit air yang dapat dipindahkan dengan variasi putaran
motor penggeraknya serta menentukan efisiensi kerja maksimum dari pompa
tersebut.

6. Painting

Tahap ini merupakan proses coating/pelapisan yang berfungsi untuk


melindungi produk tersebut dari proses karat.

7. Pengecekan Akhir

Tahap ini merupakan proses dimana produk dicek kembali tujuannya


adalah mengidentifikasi adanya risiko dan meminimalkan atau bahkan
menghilangkan setiap risiko yang ada pada produk terebuts.

8. Barang Jadi

Setelah pengecekan selesai, produk pun bisa dilanjutkan ke proses


packing untuk nantinya dilanjutkan ke pengiriman.

9. Pengiriman

Setelah pengecekan selesai, produk pun bisa dilanjutkan ke proses


packing untuk nantinya dilanjutkan ke pengiriman.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah Pada Laporan ini ,Diantaranya

1. Babagaimana cara mengidentifikasi kerusakan pada mesin Bor MTM ?

2. Bagaimana Tahapan dan perencanaan perbaikan pada mesin bor MTM?

3. Bagaimana kegiatan perbaikan mesin bor MTM ?


1.4. Batasan Masalah

Untuk meminimalisir pemahaman persepsi yang berbeda dan lebih meluas


dalam pembahasannya, maka dari itu penulis membatasi permasalahan pada laporan
akhir ini, diantaranya :
1. Mengidentifikasi kerusakan yang ada pada mesin bor.
2. Tahapan dan perencanaan perbaikan pada mesin bor.
3. Kegiatan perbaikan pada mesin bor.

Tujuan dari penyusunan laporan akhir program praktik industri ini yaitu untuk menjelaskan
bagaimana mengidentifikasi kerusakan, tahapan dan perencanaan perbaikan pada mesin bor
yang terdapat di CV. Rejeki Abadi Machinery. Serta penjabaran mengenai actual di lapangan
hingga cara penangan mesin bor Mtm yang membutuhkan tindakan breakdown maintenance.

1.5 Sistematika penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan praktik kerja lapangan (PKL)ini,sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
laporan akhir, manfaat yang diharapkan, dan sistematika penulisan yang digunakan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai dasar teori yang berhubungan dengan kegiatan program
praktik industri dan penjelasan mengenai mesin low pressure die casting hingga
kerusakan yang terjadi.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini membahas jawaban dari rumusan masalah yang telah dinyatakan pada bab
pendahuluan, realisasi pekerjaan, pembahasan hasil yang telah dilakukan.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini membahas kesimpulan dan saran untuk menyempurnakan hasil kegiatan yang dilakukan .
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.2 Pengertian Pemeliharaan (maintenence)


Pemeliharaan adalah semua aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan
kondisi sebuah item atau peralatan, atau mengembalikannya ke dalam kondisi tertentu
(Dhillon, 2006). Kemudian dengan penekanan inti definisi yang sejalan Ansori dan
Mustajib (2013) di dalam bukunya mendefinisikan perawatan atau maintenance
sebagai konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kualitas fasilitas/mesin agar dapat berfungsi dengan baik seperti
kondisi awal.

Berikut definisi dan pengertian pemeliharaan atau perawatan dari beberapa sumber
buku :
1) Menurut Sehrawat dan Narang (2001), pemeliharaan adalah sebuah pekerjaan
yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang
ada sehingga sesuai dengan standar (fungsional dan kualitas).
2) Menurut Assauri (2008), perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau
penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan
operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
3) Menurut Manzini (2010), perawatan adalah fungsi yang memonitor dan
memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan merancang,
mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit
selama waktu operasi (uptime) dan meminimisasi selang waktu berhenti
(downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan maupun perbaikan.

4) Menurut Kurniawan (2013), pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai


Tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
2.2 .jenis jenis Maintenence

2.2.1 Preventive Maintenece (perawatan pencegahan )

Preventive maintenance ini sering disebut dengan preventative maintenance


ini adalah termasuk maintenance pencegahan, dilakukan ketika belum terjadi
kerusakan. Biasanya dilakukan pengecekan secara berkala, dilakukan penjadwalan
untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan (cleaning) atau pergantian suku
cadang secara rutin dan berkala.

Preventive Maintenance terdiri dari dua jenis, yaitu :


a. Periodic maintenance (perawatan berkala)

Periodic maintenance biasanya adalah perawatan rutin yang terjadwal, yang


biasa dilakukan adalah pembersihan mesin, inspeksi mesin, meminyaki mesin, dan
juga penggantian suku cadang jika ada perlu diganti menghindari kerusakan mesin
yang mendadak dan mengakibatkan mesin tidak dapat beroperasi. Periodic
maintenance biasanya dilakukan dalam waktu harian, mingguan, bulanan, maupun
tahunan.

b. Predictive maintenance (perawatan predictive)

Predictive maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi


kegagalan sebelum terjadinya kerusakan total. Predictive maintenance akan
memeriksa melalui analisa trend perilaku mesin/ peralatan kerja. Dengan analisa
trend ini dapat memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada mesin di
komponen tertentu. predictive maintenance akan lebih melihat pada kondisi mesin.

2.1.1 Corrective Maintenance (perawatan korektif)


Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan cara
mengidentifikasi penyebab kerusakan lalu memperbaiki sehingga mesin bisa
digunakan kembali secara normal. Corrective maintenance biasanya dilakukan pada
mesin- mesin yang beroperasi secara upnormal yaitu, mesin yang masih bisa
digunakan tetapi tidak optimal.

Perawatan mesin-mesin di atas tentu dilakukan demi kepentingan sebuah


perusahaan untuk terus bisa produktif, namun selain itu memiliki tujuan diantaranya
dapat memperpanjang usia mesin, atau peralatan kerja, berkurangnya downtime,
menjaga keselamatan karyawan yang menggunakan, pencegahan kerusakan berat
yang mengakibatkan biaya lebih tinggi. Dengan menjaga mesin tetap stabil
perusahaan tentu akan lebih mendapatkan banyak benefit dan menghindari resiko-
resiko yang tidak diinginkan.
2.2.3 BreackDown Maintenence (perawatan saat terjadi kerusakan )

Breakdown maintenance ini adalah perawatan yang dilakukan setelah terjadi


kerusakan pada mesin atau peralatan kerja, yang menyebabkan mesin tersebut tidak dapat
beroperasi secara normal atau terhenti secara total di waktu yang mendadak. Sebaiknya,
breakdown maintenance ini dihindari karena dapat mengakibatkan kerugian dari tidak
beroperasinya peralatan/mesin ini. Jika peralatan tidak dapat digunakan tentu perusahaan juga
tidak dapat produktif.
2.2 . Mesin Bor (drill machine)

Mesin bor adalah suatu mesin perkakas yang berguna untuk melubangi suatu
benda misalnya besi, baja dan kayu. Mesin bor memiliki prinsip kerja yaitu
memutarkan alat pemotong yang arah pemakanannya hanya pada sumbu mesin
(Clockwise dan Counter Clockwise), sedangkan pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan
pemotong berputar yang disebut BOR

Putaran spindel didapat dari putaran motor listrik melalui sistem transmisi.
Kecepatan putarnya pun dapat di atur menggunakan handwheel atau dengan cara
menggeser roda gigi. Mesin bor juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
konvensional dan otomatis (Computer Numerical Controlled).
2.3 .komponen utama mesin Bor

2.4.1. Motor Penggerak

Motor penggerak merupakan sumber putaran yang ada pada mesin, dimana
putarannya nanti akan ditransmisikan menuju spindle mesin.

2.4.2. Dudukan (Base)

Gambar II 2 Dudukan (base)

Dudukan atau base merupakan bagian pada mesin yang berfungsi untuk
menopang semua komponen pada mesin bor.Dudukan atau base berada di paling
bawah dengan menempel ke lantai dan dibaut. Dalam proses pengeboran akan terjadi
getaran, Jika pemasangan dudukan atau base ini tidak kuat,maka getaran tersebut
akan membuat keakurasian dalam proses pengeboran berkurang.
2.4.3 .Tiang (Coulump)

Gambar II 3 Tiang (column)

Tiang (column) merupakan suatu bagian pada mesin yang berfungsi sebagai
penyangga bagian-bagian pada mesin bor.Tiang (column) memiliki bentuk silinder
dan memiliki rel atau alur yang berfugsi sebagai jalur pergerakan vertikal dari meja
kerja.

2.4.4. Meja (Table)

Meja (table) merupakan bagian dari mesin bor yang berfungsi sebagai
tempat peletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja juga dapat disesuaikan
ketinggiannya secara vertikal,Hal ini penting untuk menyesuaikan dengan pekerjaan
yang dibutuhkan.Ada pun meja yang berbentuk lingkaran Meja ini dapat diputar
hingga 360 derajat,Porosnya berada di tengah-tengah meja.Meja kerja dilengkapi
dengan table clamp atau pengunci berfungsi sebagai pengunci atau menjaga posisi
meja agar tidak bergeser dan agar posisinya tetap sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk
menjepit benda kerja digunakan ragum,ragum diletakkan di atas meja,hal ini agar
benda kerja diam/tidak bergeser.
2.4.5. Spindel

spindel

Gambar II 5 Spindle

Spindle merupakan bagian pada mesin bor yang menggerakkan Pencekam


atau chuck dan mencekam atau memegang mata bor.Spindle bekerja dengan cara
berputar searah jarum jam (clockwise) ataupun berlawanan arah jarum jam (counter
clockwise)
2.4.6. Spindel Head

Spindel Head
Spindle head merupakan bagian pada mesin bor yang berfungsi sebagai tempat
dari konstruksi spindle.

2.4.7. Tuas pemakanan bor

Pemakanan Bor

Gambar II 7 Drill Feed Handle

Tuas Pemakanan Bor merupakan bagian pada mesin bor yang berfungsi untuk
menekankan atau menurunkan mata bor dan spindle ke benda kerja
2.4 .Roda Gigi

Roda gigi adalah elemen mesin yang mempunyai fungsi untuk


mentransmisikan daya, roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan
dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi,dan bisa
menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi,roda gigi mampu
mengubah kecepatan putar,torsi,dan arah daya terhadap sumber daya.roda gigi
harus bekerja dengan baik. Jika roda gigi tidak berfungsi dengan baik maka
prestasi seluruh sistem tidak dapat bekerja secara semestinya.

2.5 .1. Klasifikasi Roda Gigi

Secara umum roda gigi dapat diklasifikasikan berdasarkan arah beban


dan berdasarkan konstruksi atau mekanisme mengatasi gesekan. Berdasarkan arah
dan pembebanannya terdiri atas :
1. Roda gigi lurus : Roda Gigi yang bagian giginya terdiri dari
silinder dengan gigi-gigi yang terbentuk secara radial atau
berporos,Roda gigi ini hanya dapat dihubungkan secara paralel
2. Roda gigi helix : Roda Gigi yang bagian giginya bersudut
menyerupai helix,Fungsi dari roda gigi ini yaitu untuk memindahkan
gaya dari dua poros yang membentuk sudut
3. Roda gigi cacing : Roda Gigi yang mampu menahan kombinasi
beban dalam arah radial dan arak aksial.
4. Roda gigi bevel : Roda Gigi yang memiliki bentuk seperti payung atau
kerucut,Fungsi dari roda gigi ini yaitu mentransmisikan gaya atau putaran antara
dua poros yang berpotongan pada satu titik
2.5.2 . Snap Ring

Snap Ring merupakan salah satu onderdill dari komponen mesin yang
mempunyai fungsi sebagai lock atau stoper untuk menahan Bearing unit agar tidak
lepas atau bergeser dari dudukannya.

2.6.1. Snap Ring out

Snap Ring merupakan salah satu onderdill dari komponen mesin yang
mempunyai fungsi sebagai lock atau stoper untuk menahan Bearing unit agar tidak
lepas atau bergeser dari dudukannya.

Gambar II 8 Snap Ring Out

Snap Ring Out ini biasanya di gunakan pada roda gigi yang posisi
dudukannya di luar.

2.6.2. Snep Ring In

Snap Ring In merupakan salah satu onderdill dari komponen mesin yang
berfungsi sebagai stoper atau lock untuk menahan roda gigi pada bagian Diameter
Luar atau OD dari roda gigi tersebut.
Gambar II 9 Snap Ring In
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 .Mengidentifikasi Kerusakan pada Bor MTM
Identifikasi kerusakan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
suatu proses perbaikan. Ketika suatu mesin terindikasi rusak dan sudah terlihat
adanya kerusakan, maka langkah selanjutnya adalah mendesak adanya suatu
identifikasi kerusakan dari mesin tersebut.
3.1.1. Alur Identifikasi Kerusakan

Langkah pertama dalam mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan


adalah pengambilan data dengan cara langsung terjun bekerja, mengamati, dan
mencatat pada objek yang dipelajari, kemudian mengumpulkan data dengan cara
wawancara kepada karyawan perusahaan di lapangan. Adapun alur dalam
mengidentifikasi kerusakan yang ada pada mesin bor Mtm, yaitu sebagai berikut :

Gambar III 1 Diagram Alir Identifikasi Kerusakan


3.1.2.Komponen komponen yang terindikasi rusak

Setelah dilakukan identifikasi kerusakan terhadap mesin bor Mtm,


ditemukan beberapa komponen yang teridentifikasi rusak, yaitu diantaranya :

1) Komponen Roda gigi pada Poros Motor

Komponen roda gigi yang berfungsi untuk


Mentransmisi daya putaran pada spindle serta
untuk membolak balik putaran spindle.

Kondisi roda gigi sebelum


komponen-
komponennya dilepas

Roda Gigi tersebut mengalami kerusakan, yaitu tidak dapat


meneruskan daya ke spindle. Diagnosa kerusakan nya yaitu disebabkan
oleh aus nya gigi pada roda gigi, sehingga roda gigi tidak dapat
meneruskan daya.

1) Pemilihan jenis Roda Gigi yang tidak tepat

Kondisi roda gigi setelah dilepas dari as motor 3 phase

Kondisi snap ring setelah komponen-komponen dilepas

Roda gigi yang seharusnya pas dengan roda gigi pasangannya, pada kasus ini
terdapat jarak antara roda gigi motor dengan roda gigi spindle, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya penyimpangan pada titik pusat pada poros tersebut, jika ini
terjadi maka akan mempercepat kerusakan roda gigi, dan menimbulkan getaran
berlebihan.

A. Jenis roda gigi sebelum dibongkar

Jenis roda gigi yang ada pada poros motor sebelum pembongkaran adalah roda gigi
lurus,dengan bahan st 40 adapun deskripsinya sebagai berikut

Gambar III 3 Jenis Roda Gigi sebelum pembongkaran

Jenis roda gigi tersebut tidak sesuai dengan pasangan nya , karena antara roda
gigi motor dengan roda gigi spindle terdapat jarak 5mm, dan hal tersebut dapat
menyebabkan getaran yang berlebih.

2) Snap Ring Out pada poros

Snap Ring Out tersebut sudah


melewati masa elastisitas nya,
sehingga sudah tidak mampu
lagi menjadi pengunci.
Snap Ring Out tersebut berada pada poros motor agar tidak ada pergerakan
ketika pergantian oleh gear pasangannya, dan snap ring out tersebut sudah melewati
masa elastisitas nya, sehingga sudah tidak mampu lagi bekerja dengan baik.
3.2.Tahapan Dan Perencanaan Perbaikan

Rekondisi ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu mempelajari kondisi


mesin bor, mencari kerusakan pada mesin bor, mendiagnosa kerusakan pada mesin
bor, mengumpulkan daftar kerusakan pada mesin bor, melakukan perbaikan atau
pengantian komponen pada mesin bor dan pengujian mesin bor.

Gambar III 5 Diagram alir Tahapan dan Perencanaan Perbaikan


3.2 .Perbaikan Mesin Bor MTM

5 Gambar III 6 Mesin Bor Mtm

Kerusakan mesin bor duduk ini terindikasi dikarenakan adanya ke tidak


mampuan roda gigi untuk mentransmisikan daya ke spindle,diagnosa ini disebabkan
oleh Keausan yang terjadi pada roda gigi maka dari itu kita simpulkan untuk
melakukan penggantian pada roda gigi tersebut.

3.3. Tahapan Pembuatan Roda Gigi

A. Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pembuatan roda gigi :


1. Membuat design roda gigi
Fungsi desain yaitu sebagai alat bantu dalam proses menciptakan objek baru.
Kemudian sebagai wadah untuk menunjukkan tampilan objek tertentu dengan
Gambaran Setelah menghitung modul serta dimensi roda gigi yang tepat
untuk poros motor di atas, kemudian di dapat ukuran baru roda gigi dengan jenis
roda gigi lurus dengan bahan VCN, adapun overview dari roda gigi tersebut, yaitu
sebagai berikut :
Gambar III 7 Design Roda Gigi

Jenis roda gigi tersebut sesuai dengan pasangannya, karena antara roda gigi
motor dengan roda gigi spindle tidak terdapat jarak, adapun suaian pada roda gigi
motor dengan roda gigi spindle tersebut adalah press fit atau suaian sesak.

2.Membeli material
Pemilihan material merupakan faktor penting untuk pembuatan suku
cadang.Dikarenakan untuk masing-masing suku cadang memiliki jenis material yang
berbeda maka dari itu setelah konsultasi dan mencari informasi dari beberapa
sumber ditentukan material VCN untuk pembuatan roda gigi. Dimana pada material
baja VCN ini memiliki kandungan kimia dari baja paduan nikel, krom dan
molybdenum dengan kandungan karbon menengah. Material ini memiliki
ketangguhan, keuletan serta kekuatan yang baik dan kemampuan untuk dikeraskan
yang cukup baik, karena relatif bebas.
Gambar III 8 Material VCN

3.Menguji bahan
Pengujian bahan merupakan salah satu faktor terpenting setelah membeli
material.Dikarenakan untuk memastikan bahwa material yang di pilih sudah sesuai
dengan yang dibutuhkan perlu dilakukan pengujian bahan (uji spektro)

Gambar III 9 Uji Spektro

4.Proses permesinan
Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan
cara memotong sebagian material dari benda kerja dengan pahat yang dipasang pada
mesin perkakas. Tujuan digunakan proses permesinan ialah untuk mendapatkan
akurasi atau ketelitian geometri dari produk-produk atau komponen yang diinginkan.
Gambar III 10 Proses Bubut dan Proses Frais

5.Proses perlakuan panas


Tujuan dilakukannya proses perlakuan panas ini adalah agar salah satu karakter yang
dibutuhkan dari material tersebut meningkat seperti nilai kekerasan,kekuatan dan
struktur mikronya.

Gambar III 11 Roda Gigi yang akan dilakukan proses perlakuan panas

6.Finishing
Pekerjaan finishing adalah pekerjaan yang berkaitan dengan penutupan dan
pelapisan sehingga upaya untuk menghaluskan dan merapikan sebuah benda
menjadi lebih indah dan untuk memastikan benda sudah sesuai dengan kriteria
Berikut fungsi dari pekerjaan finishing :
a. Untuk menambah nilai estetika pada sebuah benda agar terlihat lebih indah
dan menarik.
b. Untuk melapisi bagian-bagian yang harus ditampilkan dengan bahan lain.
c. Untuk merapikan setiap bagian detail agar terlihat sempurna.
d. Untuk menambah keawetan benda tersebut.
Gambar III 12 Roda Gigi yang sudah melalui proses finishing

3.3.2. Langkah Penggantian

A. Persiapkan alat – alat yang dibutuhkan untuk penggantian roda gigi :


1. Sarung tangan untuk melindungi tangan dari komponen tajam
2. Majun, untuk membersihkan komponen – komponen mesin tersebut
3. Kunci pas 12
4. Kunci pas 19
5. Kunci pas 13
6. Obeng
7. Palu

B. Komponen-komponen yang dibutuhkan untuk penggantian roda gigi :


1. Baut M6
2. Mur M6
3. Pasak
4. Grease
5. Snap ring

B. Pemasangan Roda Gigi


1. Membongkar motor untuk pemutaran spindle (pastikan mesin dalam
keadaan mati)

Gear otomatis (untuk


proses penguliran
,

Baut-baut tersebut dilepas tujuan nya agar motor pada mesin bor
bisa terlepas.
2. Memasang roda gigi

3.Memasang motor pada mesin bor


Pemasangan motor pada mesin
4.Test run mesin

Test run mesin dengan beban benda


kerja

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan saya selama di CV. Rejeki Abadi Machinery
dan selama proses analisa serta perbaikan mesin dilakukan. Maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :

1. Kerusakan mesin di perusahaan ini tidak dapat diprediksi karena kegiatan


preventive yang tidak dapat terlaksana, sehingga tidak ada riwayat
perbaikan atau perawatan pada mesin-mesin yang ada di perusahaan ini.
2. Kurangnya SDM untuk maintenance disini sehingga pekerjaan seperti
preventive maintenance masih belum dapat dilaksanakan. Serta karena
kurangnya SDM perbaikan breakdown maintenance yang terjadi
menyebabkan downtime atau mesin mati dalam waktu yang lama.
3. Tidak ada nya daya putaran spindle mesin bor yang terjadi ketika mesin
run atau di nyalakan, disebabkan oleh keausan roda gigi.
4. Solusi perihal pemilihan komponen roda gigi yang tidak sesuai adalah
dengan penggantian jenis komponen roda gigi dengan jenis dan klasifikasi
yang sesuai dengan fungsi .
4.2. Saran

Dalam kegiatan program praktik industri (PKL) selama 6 Bulan di CV.


Rejeki Abadi Machinery, saya selaku penulis memiliki beberapa saran khususnya
untuk Divisi Maintenance yang diharapkan bermanfaat dan menjadi lebih baik.
Adapun sarannya, sebagai berikut :

1 Diharapkan perusahaan bisa menerapkan sistem preventive maintenance


agar mesin-mesin di perusahaan tersebut dapat terjaga kondisinya serta
terpantau pemeliharaan.
2 Diharapkan perusahaan merekrut SDM lain yang lebih andal untuk divisi
maintenance agar tindakan preventive maintenance dapat dilakukan, karena
terlalu berbahaya bagi seorang maintenance bekerja sendirian jika tidak ada
orang lain yang membantu dan mengawasi.

DAFTAR PUSTAKA

Darman. (2020). Manajemen Pemeliharaan Mesin (MPM). Bandung: Politeknik


Manufaktur.
Teknologi Energi Tinggi. 2020. Home

https://www.annnyang.com/id/mechanical-clutch-lathe.htm (10
Januari 2023)
KajianPustaka.com. 2023. Beranda
https://www.kajianpustaka.com/2019/07/tujuan-fungsi-jenis-dan-kegiatan-
perawatan-maintenance.html (10 Januari 2023)

https://teknikpemesinan-smk.blogspot.com/2017/03/jenis-jenis-roda-gigi.html

https://gandawijayaperkasa.com/jenis-jenis-roda-gigi

Anda mungkin juga menyukai