Bahasa Arab. Kel 6

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHASA ARAB

‘’Isim Nakirah (Indefinit) Dan Ma’rifat (Definit)’’

Dosen Pengampu: Dr Siti Mariah Ulfa S. Ag M.Pd I

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Salsa Sepbrina saputri (201230070)

Muhamad Aldi Yanto (201230073)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDIN JAMBI

2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang dengan rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah “Barat Arab” dengan judul
“Isim Nakirah (Indefinit) Dan Ma’rifat (Definit) Dalam Kalimat”. Mata kuliah ini
memberikan wawasan mendalam yang sangat penting

Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Allah SWT atas
segala karunia-Nya yang melimpah. Tanpa petunjuk dan rahmat-Nya, kami tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini. Kami juga ingin menyampaikan
penghargaan setinggi tingginya kepada dosen pengampu mata kuliah ini yang telah
memberikan bimbingan, ilmu, serta wawasan yang sangat berharga. Dosen telah
memberikan pandangan yang mendalam dan pemahaman yang luas tentang, dan
kami merasa beruntung dapat belajar dari beliau.

Penyusunan makalah ini adalah hasil dari upaya kami untuk merangkum
pemahaman kami tentang. Kami sadar bahwa materi ini hanya sebagian kecil dari
yang sangat luas, dan kami berkomitmen untuk terus belajar dan memperdalam
pemahaman kami tentang Isim Nakirah (Indefinit) Dan Ma’rifat (Definit) Dalam
Kalimat

Kami berharap agar makalah ini dapat menjadi referensi yang berguna dan
memberikan pemahaman yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Jambi, 6 Mei 2024

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... iii

A. Latar Belakang ...........................................................................................1


B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2

A. Isim Nakirah (Indefinit) ............................................................................2


B. Ma’rifat (Definit) ........................................................................................3

BAB III PENUTUP ...............................................................................................7

A. Kesimpulan ................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah SAW
menggunakan bahasa tersebut. Dalam QS. Fusshilat: 44 telah dijelaskan
sebagaimana yang berbunyi:
‫ي‬
ٌّ ِ‫ع َرب‬ ٌّ ِ‫ت آيَاتُهُ أَأَ ْع َجم‬
َ ‫ي َو‬ ِّ ِ ُ‫َولَ ْو َجعَ ْلنَاهُ قُ ْرآنًا أ َ ْع َجمِ يًّا لَقَالُوا لَ ْو ََل ف‬
ْ َ‫صل‬

Artianya:”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam


bahasa selain Arab, tentulah dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang)
Arab?”

Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu isim, fi’il,
dan huruf. pada makalah ini akan dibahas tentang isim saja, lebih khususnya lagi
isim nakiroh dan ma’rifah. Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat
dengan waktu. Isim nakiroh merupakan isim yang maknanya masih umum,
sedangkan isim ma’rifah merupakan isim yang maknanya sudah tentu.

Dalam kehidupan sehari-hari ketika sedang membaca terutama membaca


kitab, pasti menemukan isim yang bermacam-macam. dalam bahasa Indonesia
ada kata memiliki arti ada juga yang mengandung nama orang, julukan, kata
ganti dan lain-lain. Demikian dalam tata bahasa arab ada isim yang mempunyai
arti nama orang, julukan atau panggilan. Isim-isim tersebut diringkas atau
dikemas menjadi isim ma’rifat. Selain isim ma’rifat ada juga isim nakiroh, yang
merupakan kalimat isim yang maknanya masih umum atau belum pasti.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Isim Nakirah (Indefinit)?
2. Apa pengertian Ma’rifat (Definit)?

C. Tujuan
1. Mengetahui Isim Nakirah (Indefinit)
2. Mengetahui Ma’rifat (Definit)

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isim Nakirah (Indefinit)


1. Pengertian Nakirah (Indefinit)
Kata nakirah secara bahasa dapat diartikan sebagai sesuatu yang tak
tentu atau belum dikenal. Pada umumnya, isim nakirah didefenisikan sebagai
setiap kalimat / kata yang tidak menunjuk pada makna tertentu. Artinya, isim
tersebut masih belum menyatakan atau menerangkan suatu makna secara
spesifik (umum). Imam ibnu malik juga menjelaskan tentang pengertian isim
nakirah dalam kitabnya alfiah ibnu malik berbentuk nadham yang berbunyi:

‫نَ ِك َرةٌ قَا بِ ٌل أ ْل ُم َؤ ثِ َر أَ ْو َوقِ ٌع َم ْوقِ َع َما قَ ْد ذُ ِك َر‬

Artinya : isim nakirah adalah isim yang menerima alif dan lam yang
memengaruhi kema’rifatan atau menempati posisi isim yang dapat menerima
alif dan lam.

Dari pengertian isim nakirah yang dijelaskan oleh imam ibnu malik di
atas, dapat di pahami secara jelas bahwa yang di maksud dalam isim nakirah
adalah isim yang layak menerima tambahan alif dan lam diawal kalimatnya,
yang dimana alif dan lam tersebut dapat memberikan dampak atau pengaruh
terhadap kema’rifatan isim itu sendiri, atau isim tersebut menempati posisi
dari isim yang layak menerima tambahan alif dan lam dengn keriteria sebagai
yang telah di sebutkan sebelumnya. Contoh seperti ‫ َر ُج ٌل‬kata ini belum tentu
dapat menunjukkannya, dan ia layak menerima tambahan alif dan lam
menjadi ‫الر ُج ُل‬
َّ sehingga ia disebut isim nakirah.

Tidak semua isim nakirah itu dapat menerima tambahan alif + lam, ada
sebagai isim yang bersifat nakirah tetapi ia tidak layak menerima tambahan.
Contohnya kata ‫ ذُ ْو‬yang bermakna ‫( صَأحِ ْب‬pemilik), isim ini tidak menerima
huruf tambahan alif + lam, namun disebut isim nakirah. Karna kata tersebut
menerima posisi dari kata ‫ صاحب‬yang layak menerima tambahan alif + lam

2
2. Ciri-ciri isim nakirah
a. Patut menerima tambahan alta’rif ( ‫ )ا ل‬yang berfungsi mema’rifat kan
ٌ ‫ ( فَ َر‬kuda )
isim contohnya: ‫س‬
b. Menduduki tempat isim yang layak menerima alta’rif contohnya: ‫ ذُو‬yang
bermakna ‫صا حب‬
c. Penulisan Isim Nakirah pada umumnya diakhiri dengan tanda tanwin
(‫)كتاب‬
d. Pengucapan isim nakirah diakhiri dengan bunyi tanwin

3. Pembagian isim nakirah


a. Nakirah Tammah (‫)ذكرة تامة‬
Adalah Isim Nakirah yang memiliki makna luas tanpa adanya batasan.
b. Nakirah Naqisah )(‫)ذكرة قصة‬
Adalah Isim Nakirah yang memiliki makna luas. Namun, dia
dibatasi dengan sifat. Seperti (‫ )رخ صالح‬adalah seorang lelaki dari
banyaknya laki-laki yang shalih.

B. isim ma’rifah
1. Pengertian isim ma’rifah
Pengertian isim ma’rifah adalah setiap isim (kata benda) yang
menunjukkan pada sesuatu tertentu. Misalnya kata benda tersebut
menunjukkan nama orang, nama kota, seperti zaid, mekkah, adalah termasuk
isim ma’riafah, karena apabila yang mengatakan zaid, maka sudah tertentu
karena orang tahu siapa yang di sebut zaid, apabila oarang menyabut mekkah,
maka orang mempunyai pemahaman bahwa kota mekkah berada di saudi
arabia. isim ma’rifah adalah isim yang menunjukan pada sesuatu tertentu.

2. Macam macam isim ma’rifah


a. Isim dhamir
isim dhomir adalah kata ganti. Isim dhamir digunakan untuk
mengganti kata benda. Isim dhamir merupakan kalimat yang menunjukkan

3
arti seseorang yang memiliki keadaan ghoib atau hadir, isim dhomir dibagi
menjadi dua. Yaitu isim dhomir muttashil (kata ganti yang bersambung)
dan isim dhomir munfashil (kata ganti yang terpisah. Berikut 3 contoh isim
dhomir munfashil.
Isim dhomir adalah ganti. Isim ini jumlahnya ada 14, yaitu

‫ نَحْ ُن‬,‫ أَنَا‬,‫ أ َ ْنت ُِن‬,‫ أ َ ْنت ُ َما‬,ِ‫ أ َ ْنت‬,‫ أَ ْنت ْم‬,‫ أ َ ْنت ُ َما‬, َ‫ هُنَّو أ َ ْنت‬,‫ هُ َما‬,‫ِي‬
َ ‫ ه‬,‫ هُ ْم‬,‫ هُ َما‬,‫ه َُو‬.

1) Dia adalah pelajar laki-laki ‫ِب‬ َ ‫ه َُو‬


ٌ ‫طال‬
2) Mereka berdua adalah pelajar laki-laki ‫ان‬ َ ‫هُ َما‬
ِ ‫طا ِل َب‬
َ ‫هُ ْم‬
3) Mereka adalah para pelajar laki َ‫طا ِلبُ ْون‬

Berikut 3 Contoh isim dhomir muttashil

َ ‫ هُ َما َو‬artinya Mereka berdua laki-laki telah meletakkan


1) ‫ضعَا‬
َ ‫ هُ ْم َو‬artinya Mereka laki laki telah meletakkan
2) ‫ضعُوا‬
َ ‫ِي َو‬
3) ْ‫ضعَت‬ َ ‫ ه‬artinya Dia wanita telah meletakkan

Berikut adalah contoh kalimat dengan isim dhomir

َ ‫ ا َ ْنت ُ ْم‬artinya Kamu semua laki-laki telah menyerang negara


1) ‫غ َز ْوت ُ ْم بَلَ ِدنَا‬
mereka. antum adalah isim dhomir munfashil, sedangkan huruf tum pada
kata ghozautum adalah isim dhomir muttashil
َ َّ‫ اََ ْنت ُن‬artinya Kamu semua wanita telah menyerbu toko.
2) ‫غ َز ْوتُنَّا َمحَل‬
antunna adalah isim dhomir munfashil, sedangkan huruf tunna pada kata
ghozautunna adalah isim dhomir muttashil
ُ ْ‫ أَ ْنتَ اَ ْن تَح‬artinya Kamu (lelaki) akan memperbaiki rumah ini.
3) َ‫سنَ َه ِذ ِه ا ْلبَيْت‬
anta adalah isim dhomir munfashil, sedangkan huruf ta’ pada kata
tahsuna adalah isim dhomir muttashil

b. Isim alam (nama orang, nama tempat nama tempat, nama negara atau
nama apa saja

4
Pengertian Isim Alam adalah kalimat isim yang menentukan pada
musamma (pekara yang dinamai) secara mutlak seperti lafadz Ja’far
(menunjukkan nama laki-laki), fathimah (menunjukkan nama perempuan),
Yaman (nama Negara)
Berikut contoh isim alam:
ridwan (‫)رض َْوان‬, ِ َ‫)ن‬,
ِ nasir (‫اصر‬
Sudan (‫س ْودَان‬
ُّ ‫)ال‬, Syria (‫س ْو ِريَّا‬
ُ ), Turki (‫) ت ُْر ِكيَا‬,

Contoh kalimat dengan isim alam

1) ‫سكُنُ فِى ا ْلمِ ص ِْر‬


ْ ‫س َن‬
َ artinya Kami akan tinggal di Mesir
2) ‫ َز ْي ٌد نص ََر َفاطِ َمة فِى ا ْلمِ صْر‬artinya Zaid telah menolong fathimah di Mesir
3) ‫س َرى اِلَى ْال َم َّك ِة‬
َ ٌ‫ ُم َح ِّمد‬artinya Muhammad telah berjalan menuju mekkah

c. Isim Isyaroh
Isim isyaroh adalah kata tunjuk, yaitu kata kata yang menunjukan arti
benda untuk benda yang jauh, benda yang dekat, mudzakkar,
mu’annats. arti Seperti kata ‫( هُنَا‬di sini), ‫( َهذَا‬ini), َ‫( ِت ْلك‬itu). pengertian isim
isyaroh adalah lafadz untuk menunjukkan sesuatu yang tampak oleh mata
dengan perantara jari tangan dan sesamanya
Contoh kalimat dengan isim isyaroh
1. َ‫ اِنَّا َه ُهنَا ُمؤْ مِ نُ ْون‬artinya sesungguhnya kami di sini adalah orang-orang
mukmin
2. َ‫ َّم تَعَلَّ ْمتُ القُ ْرآن‬artinya disana saya mempelajari Al Qur’an
3. ‫ ِهنَّا َراَيْتُ ا ْل ِجبَا َل‬artinya disana saya melihat gunung
d. Isim Maushul
Isim Maushul adalah kata sambung (penghubung), yaitu kata kata yang
menunjukan arti “yang”. Isim maushul bisa berarti yang, seperti َ‫ الَّ ِذيْن‬،‫اَلَّذِى‬
contoh kalimat dengan isim maushul
1. : َ‫طالِبٌ الَّذِى يَ ْق َرأ ُ ْالقُ ْرآن‬
َ ‫ َجا َء‬artinya telah datang siswa yang membaca al
qur’an

5
2. ٌ‫ص َرا ْالفَطِ َمةَ فِى ْال َمس ِْج ِد زَ ْيدٌ َو اَحْ َمد‬ ِ َ‫ الَّذ‬artinya 2 orang Yang telah menolong
َ َ‫ان ن‬
Fatimah di masjid adalah zaid dan usman
َ ‫ الَّ ِذيْنَ يَ ْكتُب ُْونَ العَ َرابِيَّةَ بِا َ ْح‬artinya mereka itulah yang menulis bahasa
3. ‫س ِن َق َلم‬
arab dengan pena yang terbaik.
e. Isim Ma’rifat pada alif lam
Isim ma’rifat dengan alim lam adalah huruf yang mema’rifatkan,
terdapatnya alim lam membuat kata benda tidak mempunyai harokat
tanwin, seperti dhommah tain, kasroh tain dan fathah tain. Contoh baitun
ْ Maktabun ( ٌ‫ ) َم ْكتَب‬menjadi al maktabu ( ُ‫)ال َم ْكتَب‬,
( ٌ‫ )بَيْت‬menjadi al baitu ( ُ‫)البَيْت‬. ْ
fi baitin (‫ )فِى بَيْت‬menjadi fil baiti 3 .)ِ‫(فِى البَ ْيت‬
Contoh kalimat dengan isim ma’rifat pada alif lam sebagai berikut

1. ِ ‫ ا َ ْكتُبُ فِى ْال ِكت َا‬artinya saya sedang menulis di buku


‫ب‬
2. ‫ َراَيْتُ ْال ِج َبا َل فِى ْالقَ ْر َي ِة‬artinya saya telah melihat gunung di desa
3. َ ‫ض َربْتُ ْال َب‬
‫اب‬ َ artinya saya telah memukul pintu.

f. Mudhaf kepada isim ma’rifah


Isim nakirah mencapai ma’rifah dengan mengidhafahkannya kepada
isim ma’rifah. Kalimat-kalimat yang di-mudhaf-kan kepada isim-isim
ma’rifah juga jadi ma’rifah. Jadi dengan di-mudhaf-kannya kepada salah
satu dari golongan isim ma’rifah. itu menyebabkan ke-ma’rifah-annya,
seperti di-mudhaf-kan kepada dhamir, isim alam. isim isyarah, Isim
Maushul atau isim yang di-ma’rifah-kan kepada ‚‫ ال‬,‛maka jelaslah akan
menunjukkan kepada sesuatu yang ditentukan

Contoh: ‫يخ‬ ِ َّ‫ِكتَابُ الت‬


ِ ‫ار‬

( ُ‫ ِكتَاب‬: Isim nakirah mencapai ma’rifah dengan diidhafahkan kepada


‫يخ‬ ِ َّ‫)الت‬
ِ ‫ار‬

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Isim nakiroh ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak
menentukan suatu perkara dan lainnya. Isim nakirah itu bisa menerima alif lam
(‫ )ال‬dan setelah kemasukan alif lam tersebut menyebabkan kema’rifatannya

Contoh: ‫( َر ُج ٌل‬laki-laki) menjadi ‫الر ُج ُل‬


َّ (seorang laki-laki)

Isim ma’rifah ialah lafaz yang menunjukkan benda tertentu atau sudah pasti
suatu perkara tersebut. Isim ma’rifat dibagi menjadi enam macam yaitu isim
dhamir, isim ‘alam, isim isyaroh, isim maushul, isim yang kemasukan alif lam
(‫)ال‬, dan isim yang idhofah.
Antara isim nakiroh dan isim ma’rifah dapat dibedakan dari dua segi, yaitu
segi kalimat dan segi makna. Apabila isim tersebut tidak ada alif lam (‫ )ال‬maka
dikatakan isim nakiroh (ada pengecualian sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya), dan apabila terdapat alif lam (‫ )ال‬maka dikatakan isim
ma’rifah. Apabila lafaz isim tersebut memiliki makna yang masih umum atau
belum tentu maka termasuk kepada isim nakiroh, dan apabila lafaz isim tersebut
memiliki makna yang sudah tentu maka termasuk kepada isim ma’rifah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Moch. 2005. Ilmu Nahwu; Terjemahan Al-Jurumiyah Dan Imrithy Berikut
Penjelasannya. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Bisyri Musthofa Ar-Rombani. TT. Syarah Nadzom Al-Sarfi Al-Umriti.
Kudus: Pustaka Mathbaah Menara Kudus.
Fahmi, Akrom. 2002. Ilmu Nahwu Dan Sharaf 3 (Tata Bahasa
Arab). Jakarta: Raja grafindo Persada.
Mu’minin, Iman Saiful. 2009. Kamus Ilmu Nahwu Dan Sharaf. Jakarta: Amzah.

Anda mungkin juga menyukai