UU ITE Yang Berlaku Di Malaysia Salinan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

Sengketa Logo “Klaw” antara Nike dan Kawhi Leonard

Oleh:

1. MUHAMMAD FAUZAN ROMADHON (23051204086)


2. WAIZ ABDULLAH (23051204087)
3. BAGUS DWI KURNIAWAN (23051204089)
4. ABDUL CHARIS AL FIKRI (23051204090)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA

2024
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan hormat, kami menyampaikan puji dan terima kasih kepada Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan rahmat dan petunjuk-Nya dalam
setiap langkah kehidupan kita.
Adapun tujuan Makalah ini disusun adalah untuk memahami dan memperdalam pengertian,
tujuan, jenis-jenis konstitusi, serta konstitusi yang pernah ada dan konstitusi yang sekarang
berlaku di Indonesia. Dan pembuatan makalah ini juga tugas yang mengisi nilai dari Mata
Kuliah Etika Profesi.
Proses penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan. Sehingga, kami
menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak yang mendukung pembuatan
makalah ini. Terutama kepada Bapak Ronggo Alit sebagai Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Etika Profesi, atas petunjuk, didikan, dan arahan yang sangat membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kendala, namun
dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat untuk terus belajar, makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini tentunya masih memiliki keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan guna perbaikan di masa yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pemahaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang informatif dan
inspiratif bagi pembaca. Semoga ilmu yang terkandung dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat pada umumnya. Terima kasih.

Penulis

Kelompok 4

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
2.1 Perlindungan Privasi dalam UU ITE Malaysia................................................................4
2.2 Kebebasan Berekspresi Online dalam UU ITE Malaysia................................................5
2.3 Pengaruh Penerapan UU ITE terhadap Keseimbangan Kekuasaan.................................5
2.4 Dampak Implementasi UU ITE terhadap Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor
Digital.....................................................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................7
3.2 SARAN.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan internet telah membawa dampak yang
signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Dalam
menghadapi era digital ini, diperlukan kerangka hukum yang komprehensif untuk
mengatur penggunaan dan perlindungan dalam dunia digital. Salah satu regulasi yang
relevan dalam hal ini adalah Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE). UU ITE telah menjadi payung hukum utama yang mengatur berbagai
aspek terkait dengan teknologi informasi dan transaksi elektronik di Indonesia. Sejak
disahkannya pada tahun 2008, UU ITE telah mengalami beberapa kali revisi untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Regulasi
ini mencakup perlindungan privasi, kebebasan berekspresi online, serta penegakan
hukum terhadap kejahatan digital.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang
konstitusi di Indonesia, termasuk pengertian, tujuan, jenis-jenis, serta sejarah
konstitusi yang pernah berlaku. Selain itu, makalah ini juga merupakan bagian dari
tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah Etika Profesi. Proses penyusunan makalah
ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah membantu, terutama kepada
Bapak Ronggo Alit sebagai Dosen Pembimbing Mata Kuliah Etika Profesi, atas
petunjuk dan arahannya. Kami menyadari bahwa setiap penyusunan makalah pasti
memiliki kendala dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Kami berharap
makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pemahaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga ilmu yang terkandung dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat pada
umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perlindungan privasi yang diatur dalam UU ITE Malaysia?
2. Sejauh mana UU ITE Malaysia melindungi kebebasan berekspresi online?
3. Bagaimana penerapan UU ITE di Malaysia mempengaruhi keseimbangan
kekuasaan antara pemerintah dan warga negara?
4. Bagaimana implementasi UU ITE memengaruhi inovasi dan pertumbuhan ekonomi
di sektor digital?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui perlindungan privasi yang diatur dalam UU ITE Malaysia
2. Mengetahui sejauh mana UU ITE Malaysia melindungi kebebasan berekpresi
online
3. Mengetahui penerapan UU ITE di Malaysia yang mempengaruhi keseimbangan
kekuasaan antara pemerintah dan warga negara
4. Mengetahui implemntasi UU ITE yang mempengaruhi inovasi dan pertumbuhan
ekonomi di sektor digital
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perlindungan Privasi dalam UU ITE Malaysia


Undang-Undang ITE Malaysia (UU ITE) memiliki ketentuan terkait
perlindungan data pribadi dalam sistem elektronik. UU ITE mewajibkan pengelola
data untuk melindungi data pribadi dan memberikan sanksi bagi pelanggaran yang
merugikan hak privasi. Selain itu, Pemerintah Malaysia juga telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik, yang mengatur perlindungan
data pribadi dalam sistem elektronik.
Efektivitas perlindungan privasi yang diberikan oleh UU ITE Malaysia
terhadap pengguna internet dan komputer di Malaysia dapat diterima sebagai baik.
UU ITE memiliki ketentuan terkait perlindungan data pribadi dalam sistem elektronik
dan mewajibkan pengelola data untuk melindungi data pribadi dan memberikan
sanksi bagi pelanggaran yang merugikan hak privasi. Selain itu, Pemerintah Malaysia
juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20
Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik, yang
mengatur perlindungan data pribadi dalam sistem elektronik. Namun, perlindungan
privasi di Malaysia masih memiliki beberapa kelemahan, seperti kurangnya undang-
undang dan peraturan yang memberikan kerangka hukum untuk perlindungan data
pribadi dan menetapkan standar yang mengikat. Dalam kesempatan yang lebih luas,
perlindungan privasi di Malaysia masih membutuhkan perbaikan dan peningkatan,
seperti pengembangan sistem pengawasan yang lebih efektif dan konsisten, serta
peningkatan pengenalan dan pengawasan terhadap pelanggaran hak privasi.
2.2 Kebebasan Berekspresi Online dalam UU ITE Malaysia
UU ITE Malaysia tidak langsung melindungi kebebasan berekspresi online bagi
warga negara Malaysia. Namun, UU ITE memiliki ketentuan yang mengatur
perlindungan data pribadi dalam sistem elektronik, yang membantu memungkinkan
pengguna internet dan komputer di Malaysia untuk berekspresi online tanpa rasa takut
kepada otoritas. Selain itu, UU ITE juga memiliki ketentuan yang mengatur kebebasan
pers, yang memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berekspresi dan berpendapat
dalam era informasi digital.
UU ITE Malaysia memiliki beberapa ketentuan yang mungkin dapat menjadi
potensi pembatasan terhadap kebebasan berekspresi online bagi warga negara Malaysia.
Sebagian besar dari ketentuan di dalam UU ITE berlaku untuk sistem elektronik umum,
seperti sistem informasi, jaringan komputer, dan jaringan telekomunikasi, yang tidak
langsung terkait dengan kebebasan berekspresi online.Selain itu, terdapat beberapa
undang-undang dan peraturan di Malaysia yang mungkin dapat menjadi potensi
pembatasan terhadap kebebasan berekspresi online, seperti:
a. Akta fitnah 1957, yang mengatur tentang ketentuan-ketentuan yang dilarang
dalam mengumpulkan dan mengumpulkan informasi yang tidak benar.
b. Akta Hakcipta 1987, yang mengatur tentang hak cipta dan hak pengelolaan
informasi.
c. Akta mesin cetak dan penerbitan (1984), yang mengatur tentang pengelolaan
kekerasan yang diterbitkan dalam bentuk cetakan.
Untuk mempertahankan kebebasan berekspresi online, pemerintah Malaysia harus
melakukan perbaikan dan peningkatan undang-undang dan peraturan yang mengatur
perlindungan data pribadi dan kebebasan berekspresi online, serta mengawasi
pelanggaran yang mungkin terjadi.
2.3 Pengaruh Penerapan UU ITE terhadap Keseimbangan Kekuasaan
Penerapan UU ITE di Malaysia dapat mempengaruhi keseimbangan kekuasaan
antara pemerintah dan warga negara, terutama dalam hal mengatur dan mengatur kegiatan
online. UU ITE mengatur tentang perlindungan data pribadi dalam sistem elektronik,
yang memungkinkan pengguna internet dan komputer di Malaysia untuk berekspresi
online tanpa rasa takut kepada otoritas. Namun, ada beberapa ketentuan dalam UU ITE
yang mungkin dapat menjadi potensi pembatasan terhadap kebebasan berekspresi online,
seperti ketentuan yang mengatur kebebasan pers.
Isu-isu yang muncul terkait penggunaan UU ITE untuk mempengaruhi atau
mengontrol kegiatan online warga negara di Malaysia antara lain:
 Kebebasan berekspresi: UU ITE memiliki ketentuan yang mengatur kebebasan
berekspresi, yang mungkin dapat menjadi potensi pembatasan terhadap kebebasan
berekspresi online.
 Pengawasan dan pengendalian: Pengawasan dan pengendalian dalam kategori online
masih menjadi kewenangan pemerintah, yang dapat menjadi potensi pembatasan
terhadap kebebasan berekspresi online.
 Ketentuan yang tidak jelas: Beberapa ketentuan dalam UU ITE berlaku untuk sistem
elektronik umum, yang tidak langsung terkait dengan kebebasan berekspresi online.
 Penjelasan umum: UU ITE tidak langsung melindungi kebebasan berekspresi online
bagi warga negara Malaysia, namun dapat membantu memungkinkan pengguna
internet dan komputer di Malaysia untuk berekspresi online tanpa rasa takut kepada
otoritas.
Untuk meningkatkan keseimbangan kekuasaan antara pemerintah dan warga
negara di Malaysia, pemerintah harus melakukan perbaikan dan peningkatan undang-
undang dan peraturan yang mengatur perlindungan data pribadi dan kebebasan
berekspresi online, serta mengawasi pelanggaran yang mungkin terjadi.
2.4 Dampak Implementasi UU ITE terhadap Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi di
Sektor Digital
Implementasi UU ITE di Malaysia dapat mempengaruhi inovasi dan
pertumbuhan ekonomi di sektor digital Malaysia secara positif dan negatif. Berikut
adalah beberapa dampak positif dan negatif dari implementasi UU ITE terhadap
inovasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor digital Malaysia:
Dampak positif:
1. Pemerintah Malaysia dapat mengatur dan mengatur kegiatan online dengan lebih
baik, yang dapat membantu mengurangi pelanggaran hukum dan mengurangi
kekerasan di jaringan internet.
2. UU ITE dapat membantu mengurangi kekerasan dan berbagai bentuk pelanggaran
hukum di jaringan internet, yang dapat membantu mengurangi pengaruh negatif
terhadap inovasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor digital Malaysia.
3. UU ITE dapat membantu mengurangi resiko kekerasan dan pelanggaran hukum di
jaringan internet, yang dapat membantu mengurangi pengaruh negatif terhadap
inovasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor digital Malaysia.
Dampak negatif:
1. Implementasi UU ITE di Malaysia dapat mempengaruhi kebebasan berekspresi
online bagi warga negara Malaysia, yang dapat mempengaruhi inovasi dan
pertumbuhan ekonomi di sektor digital Malaysia.
2. UU ITE dapat mempengaruhi kebebasan berekspresi online bagi warga negara
Malaysia, yang dapat mempengaruhi inovasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor
digital Malaysia.
3. UU ITE dapat mempengaruhi kebebasan berekspresi online bagi warga negara
Malaysia, yang dapat mempengaruhi inovasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor
digital Malaysia.
Implementasi UU ITE di Malaysia dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan
dan startup untuk berkembang dan berinovasi dalam lingkungan digital. Berikut
adalah beberapa cara bagaimana regulasi ini mempengaruhi kemampuan perusahaan
dan startup untuk berkembang dan berinovasi dalam lingkungan digital:
a. Pemerintah Malaysia dapat mengatur dan mengatur kegiatan online dengan lebih
baik, yang dapat membantu mengurangi pelanggaran hukum dan mengurangi
kekerasan di jaringan internet.
b. UU ITE dapat membantu mengurangi resiko kekerasan dan pelanggaran hukum di
jaringan internet, yang dapat membantu mengurangi pengaruh negatif terhadap
kemampuan perusahaan dan startup untuk berkembang dan berinovasi dalam
lingkungan digital.
c. Implementasi UU ITE di Malaysia dapat mempengaruhi kebebasan berekspresi
online bagi warga negara Malaysia, yang dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan dan startup untuk berkembang dan berinovasi dalam lingkungan
digital.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam konteks implementasi UU ITE di Malaysia, dapat disimpulkan bahwa
regulasi tersebut memiliki peran penting dalam mengatur berbagai aspek yang terkait
dengan teknologi informasi dan internet. Perlindungan privasi, kebebasan berekspresi
online, keseimbangan kekuasaan antara pemerintah dan warga negara, serta
pertumbuhan ekonomi di sektor digital merupakan beberapa aspek yang terpengaruh
oleh UU ITE.
Meskipun UU ITE memberikan kerangka kerja yang penting untuk mengatur
aktivitas online, masih terdapat tantangan dalam implementasi dan penegakan hukum
yang perlu diatasi. Penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk
terus memantau dan mengevaluasi dampak dari regulasi ini, serta melakukan
pembaruan yang diperlukan agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi dan
kebutuhan masyarakat.

3.2 SARAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, beberapa saran untuk meningkatkan
efektivitas implementasi UU ITE di Malaysia adalah sebagai berikut:
 Penguatan lembaga penegak hukum untuk meningkatkan penegakan hukum terhadap
pelanggaran UU ITE, termasuk dalam hal perlindungan privasi dan penyalahgunaan
kekuasaan.
 Pembinaan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam menggunakan
teknologi informasi dan internet, serta risiko yang terkait dengan pelanggaran UU
ITE.
 Penyusunan regulasi yang lebih jelas dan dapat diprediksi untuk menciptakan
lingkungan hukum yang kondusif bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor
digital.
 Pelibatan aktif pemangku kepentingan dalam proses perumusan dan evaluasi regulasi
terkait UU ITE, termasuk pengguna internet, perusahaan, dan organisasi masyarakat
sipil.
Dengan mengimplementasikan saran-saran tersebut, diharapkan UU ITE di
Malaysia dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan perlindungan hak dan kepentingan
masyarakat dalam era digital yang terus berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Mohd. Safar Hasim, "Pers dan Kuasa Perkembangan Sistem Pers di Malaysia Sejak
1806", Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur, 2006.
Polei: Dewi, S. 2016. "Konsep Perlindungan Hukum Atas Privasi Dan Data Pribadi
Dikaitkan Dengan Penggunaan Cloud Computing Di Indonesia." Jurnal Yustisia 5(1):22-40.
Polei: Indrivani, M. 2017. "Perlindungan Privasi Dan Data Pribadi Konsumen Daring
Pada Online Marketplace System." Justitia Jurnal Hukum 1(2):191-208.
Latumahina, R. E. 2014. "Aspek Hukum Perlindungan Data Pribadi Di Dunia Maya."
Jurnal Gema Aktualita 3(2):14-25.
Polei: Muhammad Saiful Rizal, “Perbandingan Perlindungan Data Pribadi Indonesia dan
Malaysia”, Jurnal Cakrawala Hukum, Vol. 10, No. 2, Desember 2019.
Kompas, “2018. UU Perlindungan Data Pribadi Belum Jadi Prioritas”, Diakses dari
https://ekonomi.kompas.com, pada 29 Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai