Teori Kepolisian

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN

“PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI PERJUDIAN


ONLINE”

Dosen Pengampu :
Indri Supriani, S.E., M.SEI

Disusun Oleh:

Shofiya Nur Arifani 225020207111051


Muhamad Nouval Nasution 225020207111056

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya, memberikan kecerdasan ilmu dan
wawasan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah berjudul
“PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI PERJUDIAN
ONLINE” yang merupakan salah satu tugas makalah pada mata kuliah
Manajemen. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, kepada keluarganya, para
sahabatnya, serta mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya.
Penulis menyampaikan terima kasih atas saran, bantuan, dan
bimbingan yang telah diberikan selama proses penyusunan makalah ini
baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan maupun pengalaman, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, amin.

Jakarta, 28 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan...........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................8
A. Kepolisian.....................................................................................................8
1. Pengertian..................................................................................................8
2. Tugas dan Wewenang...............................................................................9
B. Perjudian Dalam KUHP..............................................................................10
1. Pengertian Tindak Pidana Perjudian dan Unsur unsurnya......................10
2. Pengaturan Tindak Pidana Perjudian Dalam Hukum Positif..................11
3. Pengertian Tindak Pidana Perjudian Online...........................................13
C. Tindak Pidana Cyber...................................................................................13
1. Pengertian Tindak Pidana Cyber Crime dan Unsur unsurnya.................13
2. Jenis jenis Tindak Pidana Perjudian Melalui Cyber................................14
D. Peranan Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam menanggulangi Tindak
Pidana Perjudian online......................................................................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi informasi (information technology) memegang peran yang
penting dalam kehidupan masyarakat, baik di masa kini maupun di masa yang
akan datang. Hal tersebut diyakini membawa keuntungan dan kepentingan
yang besar bagi Negara-negara di dunia. Setidaknya ada 2 (dua) hal yang
membuat teknologi informasi dianggap begitu penting dalam memacu
pertumbuhan ekonomi dunia. Pertama teknologi informasi mendorong
permintaan atas produk-produk teknologi informasi itu sendiri, seperti
computer, modem, sarana untuk membangun jaringan internet, dan
sebagainya. Kedua adalah memudahkan transaksi bisnis terutama bisnis
keuangan di samping bisnis-bisnis lainnya.
Kemajuan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan juga menjadi faktor
yang menyebabkan perubahan cara berpikir, cara bertindak dan cara bersikap.
Perubahan yang ada dalam masyarakat ini yang seharusnya tetap di ikuti oleh
perkembangan hukum, sebab pandangan dan orientasi masyarakat inilah yang
mempengaruhi kesadaran hukum dan tingkah laku. Perubahan sikap
masyarakat ini bahkan dapat menjadi suatu tindak yang mengancam ketertiban
sosial. Perbuatan yang mengancam ketertiban sosial yang tergolong dalam
kejahatan sering kali memanfaatkan perkembangan sarana teknologi
informatika.
Perjudian merupakan masalah hukum yang seringkali dikategorikan
sebagai penyakit masyarakat. Dikatakan sebagai penyakit masyarakat karena
orang yang berjudi sulit untuk lepas dari kebiasaan ini. Judi merupakan
pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang
dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan
tertentu pada peristiwa-peristiwa, permainan pertandingan, perlombaan dan
kejadian-kejadian yang tidak/belum pasti hasilnya.

4
Perjudian bukanlah kebiasaan atau pun aktivitas baru dikalangan
masyarakat Indonesia, berdasarkan sejarah ketika VOC menjajah Indonesia
pemerintah melegalkan atau mengizinkan kepada orang-oarang Tionghoa
membuka rumah judi yang bertujuan agar pemerintahan VOC saat itu
mendaatkan pajak lebih besar dan keuntungan lebih banyak dari rumah-rumah
judi yang dibuka saat itu. Sehingga saat ini masih dapat kita temukan beberapa
orang bermain judi akan tetapi tidak secara tradisional lagi melainkan secara
modern dengan menggunakan situs online yang kerap disebut situs judi online
saat ini.
Ketentuan Pasal 303 ayat (3) KUHP memberikan ruang lingkup mengenai
permainan judi yaitu suatu Permainan yang keuntungannya bergantung pada
keberuntungan saja termasuk pula ketika pemainnya lebih pintar bermain judi
saja. Perbuatan judi juga mencakup segala bentuk taruhan atas suatu
perlombaan atau permainan dimana pelakunya tidak turut serta pada
perlombaan atau permainan tersebut.
Terkait dengan Perjudian Online secara khusus juga terdapat dalam
pengaturan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah
dengan Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik tepatnya dalam Pasal 27 ayat (2) yang menyatakan
“Setiap orang dengan Sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
yang memiliki muatan perjudian.
Seiring dengan berkembangnya zaman polisi sebagai pengayom
masyarakat berusaha sebaik mungkin untuk menegakkan hukum dalam
menanggulangi perjudian secara online, selain fungsi Kepolisian sebagai
pemelihara keamanan dan ketertiban umum masih menjadi tumpuan harapan
masyarakat, sehingga dalam kapasitasnya selaku alat negara, Polisi diberikan
tanggung jawab menyelenggarakan fungsi pemerintahan, untuk menjamin
tegaknya hukum, terpeliharanya keamanan dan ketertiban umum, supaya
terwujud keamanan dalam negeri yang stabil sehingga memungkinkan setiap

5
individu dalam masyarakat dapat menjalankan seluruh dinamika kehidupan
dengan baik, aman, serta tentram.
Tugas Pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah memelihara
kemanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat sebagaimana dalam
Pasal 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisian. Setiap anggota Polisi dituntut berdiri paling depan dalam
melaksanakan tugas pokok tersebut memberikan contoh dan teladan kepada
seluruh masyarakat. Oleh karena itu, di sinilah perlunya Polisi untuk peka
terhadap informasi. Dibutuhkan pula kemampuan profesional Polisi dalam
berkomunikasi kepada publik untuk mengkomunikasikan apa-apa saja yang
telah dilakukannya, bagaimana kinerja selama ini, hambatan-hambatan yang
dihadapi dan seterusnya.
Adanya komunikasi yang baik antara komunikator (POLRI) dan
komunikan (masyarakat) yang dilandasi kejujuran dan pikiran positif,
diharapkan terciptanya satu hubungan harmonis antara Kepolisian dengan
masyarakat, jika Polisi mampu mengkomunikasikan segala hambatan yang
dihadapi dalam rangka melaksanakan segala tugasnya, maka masyarakat
tentunya akan mengerti, akan menilai secara fair bahkan masyarakat tidak
segan-segan membantu Polisi melaksanakan tugasnya dan ikut berpartisipasi
mengatasi kendala yang dihadapi oleh para polisi. Melihat pentingnya
komunikasi yang terjalin antara Polisi dan masyarakat maka diharapkan Polisi
dapat semaksial mungkin dalam menanggulangi perjudian online yang saat ini
meraknya terjadi di masyarakat.
Maka berdasarkan Latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk makalah
dengan mengambil judul “PERANAN KEPOLISIAN DALAM
MENANGGULANGI PERJUDIAN ONLINE”.

6
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Peranan Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam
menanggulangi Tindak Pidana Perjudian online menurut Perspektif
Hukum Pidana di Indonesia?

C. Tujuan
Adapun Tujuan yang ingin dicapai oleh pemakalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami Peranan Kepolisian Daerah Sumatera
Utara dalam menanggulangi Tindak Pidana Perjudian online menurut
Perspektif Hukum Pidana di Indonesia.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kepolisian
1. Pengertian
Kepolisian adalah Lembaga yang menjalankan fungsi dan tugasnya
sehubungan dengan atribut yang melekat pada individu maupun
institusi.5 Polri sebagai salah satu lembaga penegak hukum selain
hakim dan advokat memegang peranan yang sangat penting dalam
penegakan hukum pidana, untuk menerapkan suatu tindak pidana sesuai
dengan hukum yang berlaku. Karena pada dasarnya sebelum suatu
perkara pidana dilimpahkan kepada pihak kejaksaan atau bahkan ke
pengadilan, maka pihak kepolisian memiliki kewenangan untuk
melakukan penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana yang telah
diberikan oleh ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 (Kitab
Undang Undang Hukum Pidana).
Kepolisian sebagai organ pemerintah menjadikan tugasnya tidak
terlepas dari kondisi yang saling mempengaruhi dengan berbagai proses
dan penekanan-penekanan kebijakan formal yang di tentukan oleh
penguasa. Kepolisian modern berada di antara tantangan yang
menyebabkan kegiatan institusi tersebut mengalami perubahan besar,
terutama berkaitan dengan persoalan netralitas atau independensi polisi
dalam arus kekuasaan.
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa Kepolisian adalah
segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya, dalam Pasal
5 menyebutkan bahwa:
a) “Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara
yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,

8
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri
b) Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional
yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

2. Tugas dan Wewenang


Sesuai dengan UUD 1945, Kepolisian Negara Republik Indonesia
POLRI mengemban tiga tugas utama, yaitu penegakan hukum,
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, serta melindungi,
mengayomi dan melayani masyarakat. Semua tugas ini berkaitan
dengan sendi-sendi kehidupan masyarakat yang paling hakiki, yaitu
keadilan, ketentraman, dan rasa aman yang sangat didambakan oleh
rakyat.
Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia, menyebutkan bahwa tugas
pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:
a) Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
b) Menegakkan hukum; dan
c) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diuraikan di atas, maka
kepolisian memiliki kewenangan sebagaimana diatur dalam Pasal 15
ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia, yaitu sebagai berikut:
a) Menerima laporan dan/atau pengaduan
b) Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang
dapat mengganggu ketertiban umum
c) Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat
d) Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa

9
e) Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan
administratif kepolisian.

B. Perjudian Dalam KUHP


1. Pengertian Tindak Pidana Perjudian dan Unsur unsurnya
Perjudian adalah suatu permainan yang hasil kemenangannya
hanya tergantung pada untung-untungan saja. Permainan adalah cara
bermain, dimana para pihak turut serta secara aktif, sedangkan
pertaruhan adalah menentukan suatu hadiah atas kebenaran suatu
perkiraan atau terkaan yang disangkal dan tetap.
Berdasarkan rumusan Pasal 303 ayat (3) Kitab Undang Undang
Hukum Pidana (KUHP), suatu permainan dapat dinyatakan sebagai
permainan judi, apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Penentuan kemenangan tergantung pada untung-untungan, yang
berarti, bahwa terdapat spekulasi dari pada pelaku.
b) Juga hasil kemenangan yang tergantug pada untung-untungan itu,
akan bertambah besar, karena orang-orang yang bermain dalam
permainan lebih pandai, lebih cakap, lebih terampil.
Perjudian juga diartikan sebagai permainan dimana pemain
bertaruh untuk memilih satu pilihan diantara beberapa pilihan dimana
hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang, pemain yang
kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada sipemenang,
pertaruhan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan
dimulai.
Perumusan tindak pidana perjudian terdapat dalam Pasal 303
KUHP merumuskan tentang larangan perjudian sebagai berikut:
a) Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau
pidana denda paling banyak dua puluh lima juta rupiah,
barangsiapa tanpa izin:
 Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan
untuk permaianan judi dan menjadikannya sebagai pencarian,

10
atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk
itu;
 Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan
kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan
sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak
peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu
syarat atau dipenuhinya sesuatu tata-cara;
 Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencarian.
b) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam
menjalankan pencariannya, maka dapat dicabut haknya untuk
menjalankan pencarian itu.
c) Yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap permaianan, dimana
pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergatung pada
peruntungan belaka, juga karena permainannya lebih terlatih atau
lebih mahir. Disitu termasuk segala pertaruhan tentang keputusan
perlombaan atau permaianan lain-lainnya yang tidak diadakan
antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga
segala pertaruhan lainnya.

2. Pengaturan Tindak Pidana Perjudian Dalam Hukum Positif


a) Tindak Pidana Perjudian di Tinjau dari KUHP (Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) dalam Pasal 303 bis mengatur
tentang Tindak Pidana perjudian sebagai kejahatan yang harus
diberantas di tengah masyarakat, karena perjudian merupakan
penyakit sosial yang buruk dan banyak menimbulkan akses-akses
negatif. Kejahatan mengenai perjudian yang pertama dirumuskan
dalam Pasal 303 KUHP
b) Ketentuan Tindak Pidana Perjudian Menurut Undang Undang
Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian

11
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974
Tentang Penertiban Perjudian, maka perlu terlebih dahulu kita
menelaah pertimbangan dikeluarkannya Undang Undang tersebut,
yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
 Bahwa perjudian pada pokoknya bertentangan pada agama,
kesusilaan, dan moral pancasila serta membahayakan
penghidupan dan kehidupanmasyarakat berbangsa dan
bernegara.
 Bahwa oleh karena itu perlu diadakan usaha-usaha untuk
menertibkan perjudian membatasinya sampai kepada
lingkungan yang sekecil-kecilnya untuk akhirnya menuju
penghausannya dari seluruh wilayah Negara Kesatuan
Repoblik Indonesia.
 Bahwa ancaman hukuman dalam pasal-pasal KUHP mengenai
perjudian dianggap tidak sesuai lagi, sehingga perlu
diusahakan ada perubahan untuk memperberatnya.
 Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas perlu disusun Undang-undang tentang Penertiban
Perjudian.
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban
Perjudian disebut sebagai tindak pidana perjudian dan identik dengan
kejahatan, tetapi pengertian dari tindak pidana perjudian pada dasarnya
tidak disebutkan secara jelas dan terinci baik dalam KUHP maupun
dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban
Perjudian.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang
Penertiban Perjudian merupakan ketentuan atau peraturan perundang-
undangan yang menetapkan dan merubah beberapa ketentuan yang ada
dalam KUHP. Adapun perumusan dan penetapan ketentuan sanksi
pidana oleh pembentuk undang-undang diatur dalam Pasal 303 dan 303
bis, yang kedua pasal tersebut adalah kejahatan.

12
c) Ketentuan Tindak Pidana Judi Menurut PP RI No. 9 Tahun 1981
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.7 Tahun 1974 Tentang
Penertiban Perjudian
d) Ketentuan Tindak Pidana Perjudian Menurut Undang-Undang No.
19 Tahun 2016 Sebagai Perubahan Atas Undang-Undang No. 11
Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

3. Pengertian Tindak Pidana Perjudian Online


Perjudian adalah permainan dimana pemain bertaruh untuk
memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan di mana hanya satu
pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Pemain yang kalah
taruhan akan memberikan taruhannya kepada sipemenang. Peraturan
dan jumlah taruhan akan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Menurut G.W.Bawengan perjudian adalah mempertaruhkan uang
atau benda berharga,mengharapkan keuntungan dengan dasar spikulasi
belaka. Mengharapkankeuntungan atau harapan untuk menang ialah
yang merupakan daya tarik bagisetiap perjudian. Sedangkan Judi
Online itu sendiri adalah permainan judi melalui media elektronik
dengan akses internet sebagai perantara.
Pasal 303 ayat (3) KUHP dijelaskan bahwa “yang disebut sebagai
permainan judi adalah tiap – tiap permainan, dimana pada umumnya
kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka,
juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Disitu termasuk
segala peraturan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain
lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau
bermain, demikian juga segala peraturan lainnya.

C. Tindak Pidana Cyber


1. Pengertian Tindak Pidana Cyber Crime dan Unsur unsurnya
Cyber crime adalah suatu aktivitas kejahatan di dunia maya dengan
memanfaatkan jaringan komputer sebagai alat dan jaringan internet

13
sebagai medianya. Sedangkan dalam arti luas, cyber crime adalah
semua tindakan ilegal yang dilakukan melalui jaringan komputer dan
internet untuk mendapatkan keuntungan dengan merugikan pihak lain.
Kemudian dalam arti sempit, cyber crime adalah semua tindakan ilegal
yang ditujukan untuk menyerang sistem keamanan komputer dan data
yang diproses oleh suatu sistem computer.
Cyber crime selnjatnya disingkat CC merupakan salah satu sisi gelap
dari kemajuan teknologi yang mempunyai dampak negatif sangat luas
bagi seluruh bidang kehidupan modern saat ini Teknologi selain
membawa keuntungan berupa semakin dipermudahnya hidup manusia
dalam melakukan kesehariannya, teknologi juga membawa kerugian-
kerugian berupa semakin dipermudahkannya penjahat melakukan
kejahatan. Teknologi juga memberikan pengaruh yang signifikan dalam
pemahaman mengenai kejahatan terutama terhadap aliran-aliran dalam
kriminologi yang menitikberatkan pada faktor manusia, baik secara
lahir maupun psikologis.

2. Jenis jenis Tindak Pidana Perjudian Melalui Cyber


Pada era saat ini perkembangan jaman dan kemajuan tehnologi nyaris
seluruh orang di dunia menggunakan durasi luangnya untuk bermain
game online, diyakini dengan bermain game situs judi online bisa
melenyapkan kejenuhan dalam pikiran. Tetapi terdapat pula yang
menggunakan perihal bermain game online yang memperoleh bonus
uang, ialah main judi online
Berikut dibawah ini jenis jenis tindak pidana perjudian online:
a) Casino online
Permainan casino online ini nyaris serupa dengan permainan casino
pada biasanya. Cuma saja pada casino online ini kamu hendak
main dengan cara online jadi kamu tidak butuh susah-susah lagi
buat tiba kesebuah tempat casino cuma buat mau main permainan
judi.

14
b) Baccarat
Baccarat: Suatu permainan yang memakai kartu remi serta dimana
kamu wajib menyamakan angka kartu yang dipunyai oleh Bandar
serta pula Player. Jadi disini kamu cuma wajib berjudi pada salah
satu kartu yang terdapat pada Bandar ataupun player yang
mempunyai keseluruhan angka nilai yang mendekati 9 hingga
diklaim juara.
c) Sic Bo
Sic Bo: Permainan ini mengunakan 3 buah dadu, dimana dadu-
dadu ini hendak di kocok pada suatu tempat yang telah di sajikan.
Jadi kamu wajib dapat memperkirakan dadu itu hendak mempunyai
keseluruhan nilai berapa serta di meja taruhan esoknya telah di
sajikan bermacam berbagai opsi taruhan yang dapat di taruhkan.
d) Poker Online
Siapa yang tidak memahami permainan judi yang satu ini.
Permianan ini telah terdapat semenjak era dulu kala, jadi beberapa
orang telah mengerti betul gimana main permainan yang satu ini.
Tujuan dalam permainan ini merupakan berupaya buat memperoleh
campuran paling tinggi yang terdiri dari 5 kartu.
e) Domino QQ
Ini ialah suatu permainan yang memakai kartu domino duit
berjumlah 28 kartu dengan bulatan- bulatan yang berjumlah
berbeda- beda. Permainan ini dapat di mainkan 2–6 orang dalam
tiap kali putaran. Pada awal mulanya tiap pemain hendak
memperoleh 3 buah kartu, hingga berikutnya merupakan pemain
mentotalkan bulatan pada 2 buah kartu serta cuma mengutip nilai
belakanganya saja. Sehabis itu pemain pula dapat silih adu berjudi
serta menaikan taruhan buat dapat memperoleh kartu ke-4
f) Sportbook( Judi Bola)

15
Permainan ini merupakan suatu permainan memasang taruhan pada
tipe agen berolahraga yang sudah di sajikan oleh Bandar, semacam:
Sepakbola, Basket, Tennis, Golf serta sedang banyak yang yang
lain. Tipe taruhan yang dapat di rasakan pula beragam jadi hendak
banyak sekali kesempatan kemenangan yang dapat dialami.

D. Peranan Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam menanggulangi


Tindak Pidana Perjudian online
Peran kepolisian di dalam penanggulangan maupun pencegahan
kejahatan di masyarakat begitu penting dalam menciptakan ketertiban dan
ketentraman serta tegaknya hukum di masyarakat. Penggunaan sarana non
penal mengingat bahwa hukum pidana mempunyai kemampuan terbatas
sebagai sarana untuk menanggulangi kejahatan. Penanggulangan kejahatan
dengan hukum pidana menurut Sudarto, merupakan penanggulangan suatu
gejala dan bukan suatu penyelesaian dengan menghilangkan sebab-
sebabnya. Pengobatan melalui hukum pidana, selama ini sangat terbatas dan
fragmentair, yaitu terfokus pada dipidananya si pembuat. Dengan demikian,
efek preventif dan upaya perawatan dengan hukum pidana lebih diarahkan
pada tujuan mencegah agar orang tidak melakukan kejahatan dan bukan
mencegah agar kejahatan itu tidak terjadi. Penggunaan sarana penal yang
hanya berorientasi pada orang akan melahirkan pendekatan humanistik
Namun perlu dicatat bahwa yang memerlukan perawatan dan pembinaan
tidak hanya si pembuat kejahatan tetapi masyarakat atau kondisi lingkungan
juga memerlukan perawatan dan pembinaan.11 Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penggunaan sarana penal terutama non penal harus terus
dimaksimalkan, tidak hanya berupaya menanggulangi kejahatan yang sudah
terjadi akan tetapi lebih diarahkan kepada pembinaan masyarakat agar
mencegah terjadinya kejahatan itu sendiri.
.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Langkah kepolisian dalam melakukan penanggulangan kasus judi online,
menyikapinya dengan melakukan langkah preventif dan represif. Langkah represif
dilakukan jika telah terbukti yang disangkakan terhadap pelaku merupakan kasus
tindak pidana, maka secara hukum akan diproses. Langkah preventif dilakukan
pihak kepolisian sektor dengan banyak melakukan penyuluhan di kampung RT
RW, sekolah-sekolah, dan pertemuan sosial lainnya dalam rangka melakukan
pencegahan, penyuluhan, dan pembinaan masyarakat terkait himbauan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Raharjo, A. (2002). Cybercrime: Pemahaman dan upaya pencegahan kejahatan


berteknologi. Citra Aditya Bakti.

Abdussalam. (2014). Ilmu Kepolisian sebagai ilmu pengetahuan Jakarta : PTIK


Press.

G. Ambar Wulan. (2017). Polisi dan Politik, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sujono Sumarjono. (2011). Siap Tempur Tes Masuk Anggota POLRI, Jogjakarta:
DIVA Pers.

H.A.K. Moch. Anwar. (1982). Hukum Pidana bagian Khusus (KUHP Buku II),
Bandung: Alumni.

P. A. F. Lamintang & Theo Lamintang. (2009) Kejahatan Melanggar Norma


Kesusilaan & Norma Kepatutan, Jakarta: Sinar Grafika.

R.Soesilo. (1994). Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Serta


Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politeia, Bogor.

Wantjik, Saleh, (1976). Perlengkapan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,


Ghalia Indonesia, Jakarta.

Adami Chazawi, Ardi Ferdian. (2015) Tindak Pidana Informasi & Transaksi
Elektronik: Penyerangan Terhadap Kepentingan Hukum Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Transaksi Elektronik (Edisi Revisi), Media Nusa Creative, Malang.

Kartini Kartono. (1982) . Pathologi Sosial, Jakarta, Rajawali Jilid I.

18
G.W. Bawengan. (1977) .Masalah Kejahatan Dengan Sebab dan Akibatnya,
Jakarta, Pradnya Paramitha, 1977

19

Anda mungkin juga menyukai