Bab Ii Real 1
Bab Ii Real 1
Bab Ii Real 1
A. Motivasi kerja
daya manusia (SDM), hal ini dibuktikan dengan kualitas sumber daya manusia
pada instansi yang baik akan sangat membantu dalam kegiatan instansi. Jika
akan dengan mudah dilakukan, maka para atau kepala organisasi harus benar-
motivasi (motivation) berasal dari perkataan latin yakni movere yang berarti
menggerakkan (to move)”. Yang dimana motivasi terbentuk dari sikap pegawai
dalam menghadapi situasi kerja ditempat kerja baik itu dinas ataupun instansi
mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan.” Untuk itu penting bagi setiap pegawai
dalam diri seseorang untuk mau berperilaku dan bekerja dengan giat dan baik
sesuai dengan tugas dan keajaiban yang telah diberikan. Motivasi kerja
mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, keahlian, tenaga dan waktunya
dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan (Wijaya et al., 2020).
tenaga untuk mencapai tujuan organisasi yang dikondisikan atau ditentukan oleh
pendapat parah ahli diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi dalam
Dengan adanya Penelitian yang dilakukan oleh Hakim & Alfiyah (2021) yang
sehingga untuk kedepannya dapat memiliki tingkat kinerja yang tinggi agar
tercapai tujuan dari suatu organisasi, dengan tercapainya tujuan tersebut maka
Menurut Saydam dan Kadarisman dalam (Erri & Fajrin, 2018) mengemukakan
bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja sebagai berikut:
1. Faktor intern yang terdapat pada diri pegawai itu sendiri misalnya dapat
2. Faktor ekstern yang berasal dari luar pegawai juga dapat mempengaruhi
yaitu:
yang didapat bagi seorang pegawai yang telah bekerja dan memiliki
didapat bagi seorang pegawai yang telah bekerja dan memiliki keinginan
hanya menciptakan rasa memiliki, rasa tanggung jawab, tetapi juga rasa
karier yang terbuka dari tingkat bawah sampai tingkat puncak merupakan
Maslow. Teori hirarki kebutuhan dari Maslow dalam Sofyandi dan Garniwa
untuk dapat hidup seperti makan, minum, perumahan, oksigen, tidur dan
sebagainya.
akan rasa aman.Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan akan
perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminanan akan kelangsungan
pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lag
bekerja.
yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih erat
akan adanya kelompok kerja yang kompak supervisi yang baik, rekreasi
B. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja dalam suatu instansi pemerintah termasuk salah satu hal
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan tersebut. Terciptanya
lingkungan kerja yang nyaman, aman dan menyenangkan merupakan salah satu
Dengan adanya Kondisi lingkungan kerja yang mencakup antara lain suasana
kerja dan lingkungan tempat kerja. Jika kondisi tersebut kurang baik maka akan
dan kelelahan sering terjadi yang lebih lanjut dapat mengakibatkan kinerja
pegawai terhadap suatu instansi akan menurun dan hal ini dapat menghambat
memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja
menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan
dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja karyawan juga tinggi.
sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta
sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam
ruangan tempat kerja, sehingga karyawan dapat bekerja dengan lancar dan
merasa aman. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila
lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada
yang ada di tempat tersebut. Oleh sebab itu faktor lingkungan kerja yang perlu
kerja yang mampu memberikan motivasi pegawai untuk bekerja, maka dapat
bahwa ada hubungan yang positif antara kinerja pegawai dengan lingkungan
instansi tempat bekerja. Hal ini di dukung oleh penelitian sebelumnya yang
diartikan bahwa lingkungan kerja juga digunakan sebagai faktor penentu kinerja
dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi
lingkungan yang sesuai. Berikut ini beberapa faktor yang diuraikan Sedarmayanti
1. Penerangan / cahaya
sulit dicapai.
2. Sirkulasi udara
Ditempat bekerja Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk
udara disekitar dikatakan kotor apabila dalam udara berkurang atau telah
oleh manusia.
3. Kebersihan
dalam bekerja, karena apabila lingkungan kerja bersih maka pegawai akan
bukan hanya berarti kebersihan tempat mereka bekerja, tetapi jauh lebih
luas dari pada itu misalnya kamar kecil yang berbau tidak enak akan
dipertimbangkan disini.
4. Keamanan
Ditempat kerja Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap
sebagai berikut:
1. Hubungan pegawai dengan pegawai ini terdapat dua hubungan yaitu
yang baik, kondisi kerja yang baik, dan sistem pengupahan yang jelas.
2. Peraturan kerja yang baik dan jelas dapat memberikan pengaruh yang baik
maupun tujuan individu yang pasti. Di samping itu pegawai akan lebih
C. Kinerja pegawai
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target, sasaran atau kriteria
yang telah ditenyukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Dalam
istilah lain kinerja disebut dengan "performance". Hal ini sesuai yang disebutkan
dikatakannya bahwa kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses.
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
kepadanya.
hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama priode waktu tertentu
hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam suatu menyesaikan tugas-
tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu.
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi mis organisasi yang dituangkan melalui
dan keahliannya.
pegawai, yaitu:
1. Kompetensi/Kemampuan
ditetapkan.
2. Pengetahuan
3. Rancangan kerja
mencapai tujuannya.
4. Kepribadian
orang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu sama lain.
Seseorang yang memiliki kepribadian atau karakter yang baik akan
5. Motivasi kerja
6. Kepemimpinan
7. Gaya kepemimpinan
8. Budaya organisasi
9. Lingkungan kerja
10. Loyalitas
Adalah kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela
1. Kualitas (Mutu)
2. Kuantitas (jumlah)
Untuk melihat kinerja dapat pula dilakukan dengan melihat dari kuantitas
pekerjaannya
4. Penekanan biaya
D. Penelitian Terdahulu
Sebelum melakukan suatu penelitian lebih lanjut maka terlebih dahulu penulis
harus melihat penelitian yang sudah ada atau yang biasa disebut dengan
Dan juga menjadi pembanding antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini
Variabel 1. Motivasi
2. Lingkungan
3. Kinerja
Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
1.Bagaimana pengaruh motivasi
kerja secara parsial dan
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan PT. Karmand
Mitra Andalan. 2.Bagaimana
pengaruh lingkungan kerja secara
parsial dan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan PT.
Karmand Mitra Andalan.
3.Bagaimana pengaruh motivasi
kerja dan lingkungan kerja secara
simultan dan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Karmand Mitra
Andalan.
Analisis yang digunakan Analisis deskriptif, dan Analisis
Regresi Linier Berganda
Motivasi kerja
(X¹)
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan social H¹
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
H³ 1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Waktu
4. Penekanan biaya
5. Pengawasan
6. Hubungan antara
karyawan
Lingkungan Kerja
(X²)
H² Kasmir (2018)
1. Hubungan pegawai
dengan pegawai
2. Peraturan kerja yang
baik dan benar
3. Keamanan
Lingkungan kerja
Sunyoto (2012)
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
dasar yang kemudian membuat suatu teori yang masih harus di uji