Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Motivasi
diuraikan dalam sub-bab ini. Hal ini bertujuan untuk memberikan landasan teoritis
yang kuat dan kontekstual dalam memahami dampak motivasi terhadap kinerja
kerangka kerja motivasi yang berlaku, diharapkan dapat memberikan wawasan yang
mendalam terhadap cara motivasi memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan
timbul pada diri seseorang untuk berperilaku mencapai tujuan yang telah
yang bersemayam dalam diri seseorang." Dengan kata lain, motivasi kerja
mencerminkan motivasi internal yang mendorong individu untuk mencapai tujuan
keinginan dan tingkat kesediaan seseorang untuk mengeluarkan upaya dalam rangka
dilihat dari rasa tanggung jawabnya, pertimbangan terhadap risiko, umpan balik,
kreatif inovatif, waktu penyelesaian tugas dan keinginan menjadi yang terbaik”.
untuk mengilhami mereka untuk melakukan upaya terbaik mereka dalam mencapai
tujuan perusahaan, dengan menciptakan perilaku yang baik dan semangat kerja yang
sekadar kata-kata, tetapi merupakan hasil dari keteladanan, inspirasi, dan lingkungan
kerja yang positif. Selamat menikmati perjalanan kita dalam eksplorasi lebih lanjut
karyawan. Semoga perjalanan ini membawa kita pada wawasan yang mendalam dan
kerja melibatkan dorongan internal yang mendorong individu untuk mencapai tujuan
mereka. Motivasi ini erat kaitannya dengan kebutuhan dan dorongan yang ada dalam
balik, kreativitas, waktu penyelesaian tugas, dan keinginan untuk menjadi yang
juga menjadi kunci dalam menumbuhkan motivasi kerja dan mencapai tujuan
menuju tujuan, tetapi juga melibatkan aspek-aspek psikologis dan sosial yang
mendalam.
2. Faktor Motivasi
faktor oleh Herzberg. Teori motivasi dua faktor ini belum dapat diterapkan secara
menyebabkan pegawai itu senang. Penerapan teori motivasi tersebut bersumber pada
Teori ini disebut dengan teori motivasi, di mana faktor-faktor intrinsik dan
sistem kebutuhan yang mendasari motivasi dapat digolongkan menjadi dua faktor
yaitu:
1. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik dalam teori motivasi dua faktor oleh Herzberg mencakup
eksternal. Ini melibatkan faktor-faktor yang tidak secara langsung terkait dengan
pekerjaan itu sendiri, tetapi mempengaruhi kepuasan atau ketidakpuasan
fisik tempat kerja. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi tingkat kepuasan atau
2. Faktor Intrinsik
rasa pencapaian, tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan, pengakuan atas
pada motivasi dan kepuasan kerja karyawan karena mereka berasal dari dalam
dalam”.
3. Indikator Motivasi
indikator secara pasti mengenai Budaya Organisasi jauh lebih sulit tetapi penulis
mengambil dari beberapa pendapat para ahli mengenai indikator yang menentukan
motivasi.
1. Pengarahan Diri.
Seseorang akan merasa terhormat apabila dia dihargai oleh orang lain dalam
lingkungan kerjanya. Situasi seperti ini akan mendukung orang tersebut untuk
2. Kekuasaan
pekerjaannya secara utuh tanpa adanya paksaan dari pihak lain selama pekerjaan
Kebutuhan untuk mendapatkan jaminan dan rasa aman tentram terlepas dari
bahaya pisik serta terbebas dari rasa ketakutan kehilangan pekerjaan serta
bersama.
komunikasinya sesuai dengan kebutuhan tim dan situasi kerja. Oleh karena itu,
paparan ini akan mengulas berbagai dimensi gaya komunikasi pemimpin dan
Menurut Sitti Roskina Mas dan Phil Ikhfan (2020:86) "Gaya komunikasi, atau
untuk memahami perilaku individu dalam konteks suatu organisasi ketika mereka
berpartisipasi dalam proses berbagi informasi dan gagasan. Di sisi lain, ketika kita
pemilihan rekan kerja yang tepat serta pemilihan saluran komunikasi yang efektif
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Elvi Yanti Ritonga, dkk. (2020:3980)
dalam jurnal "Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi, vol 4"
dilepaskan dari gaya atau perilaku pemimpin dalam menjalankan kegiatan di suatu
organisasi. Menurut hasil penelitian ini, seorang pemimpin yang efektif di dalam
Pemimpin yang efektif juga harus bersikap adil, tunduk terhadap hukum, bersikap
sesuai dengan lingkungan kerja yang baik. Gaya manajemen adalah pola perilaku
dengan lingkungan kerja yang baik, yang mencakup perilaku dalam berkomunikasi,
Menurut Tubb dan Moss dalam Robert Tua Siregar DKK (2021:171) ada enam
faktor gaya komunkasi yang sering digunakan dalam suatu organisasi, gaya tersebut
membatasi dan bahkan memaksa perilaku dan pikiran orang lain. Dalam proses
kesembangan pesan. Artinya penyebaran pesan dapat terjadi secara lisan maupun
3. Structueing Style, gaya komunikasi ini bersifat terstruktur, yaitu melalu struktur
seorang atasan memililki hak untuk memerintah dan mengontrol orang lain, akan
tetapi lebih baik banyak bersedia menerima saran dan pendapat orang lain.
6. Withdraw Style , gaya komunikasi ini lebih bersifat menghindari tanggung jawab.
Gaya komunikasi ini tidak cocok diterapkan dalam organisasi, karena keinginan
berkomunikasi.
sebuah organisasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami secara mendalam apa
dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja karyawan secara individu dan
kinerja organisasi. Kinerja karyawan adalah hasil kerja perorangan dalam organisasi,
sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai oleh suatu
organisasi.
kerja yang dapat dicapai karyawan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Agar
Menurut Robbins dalam Novia Ruth Silean, DKK (2021:6) ada enam indikator
2. Kuantitas Kerja, Julah yang dinyakan dalam unnit dan siklus aktifitas yang
4. Efektifitas, Menaikan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber data
kerjanya dan tanggung jawabnya terhdap instansi atau perusahaan disebut dengan
komitmen.
2.1.4. Hubungan Antara Motivasi dan Kenerja Karyawan
1. Konsep Motivasi
elemen sentral dalam psikologi organisasi, motivasi memainkan peran penting dalam
tentang konsep motivasi dalam bukunya yang berjudul Gaya Kepemimpinan dan
studi tentang kinerja individual. Dapat juga dikatakan bahwa motivasi adalah faktor
Dari kutipan tesebut dapat di artikan bahwa motivasi dianggap sebagai elemen
kunci yang mendorong dan memotivasi orang untuk bertindak atau berperilaku
sesuai dengan tujuan atau keinginan tertentu. Konsep motivasi tidak hanya terbatas
keinginan, hasrat, dan motor penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan
dengan faktor psikologi manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan, dan
kepuasan yang terjadi pada diri manusia sedangkan daya dorong yang di luar diri
2. Kinerja Karyawan
daya yang dimiliki organisasi, dan salah satu sumber daya utama adalah kontribusi
aktif dari karyawan yang di sebut dengan kinerja karyawan. Karyawan, sebagai
pelaku utama dalam organisasi, memiliki peran yang signifikan dalam upaya
keseluruhan.
dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang dipergunakan atau dijalankan
oleh karyawan yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
organisasi tersebut".
mendorong individu untuk mencapai tujuan dan hasil kerja yang optimal. Ketika
“Begitu besar pengaruh motivasi dalam suatu pekerjaan, sehingga menjadi salah satu
faktor yang harus dipertimbangkan oleh suatu lembaga untuk bisa membuat dosen
motivasi kerja, maka akan menimbulkan hasil kerja yang tidak maksimal.”
Pengaruh motivasi dalam suatu pekerjaan sangat besar. Oleh karena itu,
motivasi merupakan faktor krusial yang harus dipertimbangkan oleh lembaga untuk
maksimal.
orang lain. Gaya komunikasi mencakup berbagai elemen, termasuk bahasa verbal,
bahasa tubuh, intonasi suara, dan bahkan pemilihan kata. Gaya komunikasi
seseorang dapat memengaruhi bagaimana pesannya diterima oleh orang lain, serta
Dalam buku Komunikasi Dalama Organisasi yang di tulis oleh Sitti Roskina
dan Phil Ikhfan Hairs memaparkan bahwa “gaya komunikasi (communication style)
that are used in a given situation)” . Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari
padamaksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver). Ada enam
3. The controling style: Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai
dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan
menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah
4. The equalitarian style. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan
berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang
bersifat dua arah (two-way traffic of communication). Dalam gaya komunikasi ini,
yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-
orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina
hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam
lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak
komunikasi dalam organisasi, sebaba gaya ini efektif dalam memelihara empati
dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap
suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin
organisasi.
5. The structuring style Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan
pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus
organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi
tersebut. Stogdill dan Coons dari The Bureau Business Research of Ohio State
beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons
6. The dynamic style, Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan
communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor
yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen). Tujuan utama gaya
pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya
yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan
tersebut.
untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan
untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. Pesan-pesan dalam gaya
komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja
dibebankannya
8. The withdrawal style. Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah
yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada
mengatakan: "Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini". Pemyataan ini
bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga
orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks
komunikasi organisası.
berinteraksi dengan bawahan atau anggota timnya. Gaya komunikasi ini melibatkan
terhadap kinerja karyawan dan atmosfer kerja secara keseluruhan. Dalam buku yang
Mendidik mereka tentang kebijakan yang saat ini tersedia untuk mereka. Misalnya,
hubungan dapat memengaruhi kinerja dan suasana kerja. Pemimpin yang baik
kebijakan perusahaan. Contohnya, memberi opsi jam kerja fleksibel untuk pekerjaan
menegaskan bahwa gaya komunikasi adalah kunci utama dalam membentuk budaya
yang diadopsi oleh anggota suatu organisasi. Ini menciptakan landasan bersama
yang memandu interaksi dan pola perilaku di dalam lingkungan kerja. Nilai-nilai
seperti kejujuran, kerjasama, dan inovasi menjadi prinsip dasar, sementara norma-
bersama.
nilai yang dianut, sikap yang dimiliki, kebiasaan-kebiasaan yang ditampilkan dan
tindakan yang ditunjukkan oleh seluruh personel organisasi. Nilai, sikap, dan
organisasi akan berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Makalah ini
Organisasi menjelaskan bahwa Budaya organisasi adalah suatu system nilai yang
diperoleh dan dikembangkan oleh organisasi dan pola kebiasaan dan falsafah dasar
pendirinya, yang terbentuk menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam
perkembangan yang lebih baik. organisasi tidak pernah terhindarkan untuk tidak
melakukan interaksi dengan lingkungan eksternal. Oleh karena itu dalam lingkungan
internal organisasi dalam batas-batas tertentu juga dipengruhi oleh interaksi tersebut.
melainkan melalui proses panjang yang salah satu sumber pembentuknya adalah
budaya masyarakat.
2. Kerjasama Tim
4. Kepuasan Pelanggan”
keadilan, kerjasama tim, inovasi ekonomis, dan kepuasan pelanggan dalam budaya
bahwa budaya organisasi tersebut memberikan landasan kuat untuk mencapai kinerja
keseluruhan, budaya perusahaan bukan hanya menjadi aspek identitas, tetapi juga
lingkungan kerja yang seimbang dan produktif di PT. Indomarco Prismatama Cabang
Tangerang 1.
Motivasi dalam budaya organisasi bukan hanya menjadi pendorong utama untuk
meraih prestasi dan keberhasilan bersama, tetapi juga membentuk kepuasan kerja,
lingkungan di mana nilai-nilai, norma, dan sikap yang dijunjung tinggi menjadi
komitmen, dan keterlibatan anggota, yang pada gilirannya memengaruhi kinerja dan
yang masih perlu diisi oleh penelitian saat ini. Penelitian mengenai komunikasi,
motivasi dan kinerja karyawan pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu antara lain oleh
TABEL 2. 1
Penelitian Terdahulu
memiliki 2 variabel bebas (X) atau variabel bebas dengan satu variabel terikat (Y) atau
H1
Motivasi
Saigian
(2021:32) Kinerja Karyawan
H3
X1 Robbins
(2021:6)
Gaya Komunikasi H2 Y
Tubb dan Moss
(2021:171)
X2
Gambar 2. 1
Kerangka Teoritis
keterlibatan dengan tim dan sebegainya. Sedangkan indikator variabel Kinerja meliputi
proposisi yang berfungsi sebagai jawaban sementara yang masih harus dibuktikan
teoritis serta mengacu pada latar belakang, rumusan masalah dan telah pustaka yang
telah dijabarkan, Dari judul penelitian ini terlihat bahwa ada tiga variabel yaitu
Motivasi merupakan variabel independen (X_1), Gaya Komunikasi (X_2) dan Kinerja
Karyawan adalah variabel dependen (Y). Adapun yang menjadi rumusan hipotesis
H0 : Tidak Adanya Pengaruh Motivasi dan Gaya Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan