Jelsa TT 1 PTK
Jelsa TT 1 PTK
Jelsa TT 1 PTK
Kompetensi Khusus:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan hakikat Penelitian Tindakan Kelas
2. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah PTK
Petunjuk : Kerjakan semua soal pada lembar jawaban ujian yang telah disediakan!
1. Apakah yang dimaksud dengan PTK? Jelaskan dan sebutkan karakteristik dari PTK?
Jawab : PTK merupakan singkatan dari Penelitian Tindakan Kelas, yang merupakan sebuah
penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Guru tentunya
lebih mengenali apa saja masalah-masalah yang terjadi selama pembelajaran. Penelitian
Tindakan Kelas ini juga dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di
dalam kelas melalui refleksi diri, dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan
cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata, serta menganalisis
setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
Karakteristik PTK meliputi: (1) dirancang untuk mengatasi permasalahan nyata, (2)
diterapkan secara kontekstual, (3) terarah pada peningkatan kinerja guru di kelas, (4)
bersifat fleksibel, (5) data diperoleh langsung dari pengamatan atas perilaku dan refleksi,
(6) bersifat situasional dan spesifik .
Karakteristik PTK
Adanya masalah dalam kelas yang memicu kesadaran pada diri guru untuk membuat PTK yang
mana guru merasa praktek pembelajaran yang dilakukannya selama ini di kelas memiliki
hambatan. Atau dengan kata lain, guru merasa harus ada sesuatu yang diperbaiki dan perbaikan
tersebut murni muncul dari inisiatif guru itu sendiri. Dengan inisiatif diri guru sendiri, hal
tersebut menunjukkan adanya kepedulian guru terhadap kualitas pembelajaran yang
dikelolanya dan perlu untuk mencari jawabannya.
Adalah salah satu karakteristik PTK yang paling esensial. Dalam pengambilan data, PTK
mempersyaratkan guru untuk mengumpulkan data dari praktiknya sendiri. dengan melalui
refleksi diri. Dalam hal ini, guru harus mengingat kembali apa yang telah dikerjakan di dalam
kelas, bagaimana dampak yang terlihat atas tindakan yang dilakukan trhadap siswa, dll.
Sehingga, pada karakteristik ini guru memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai peneliti dan sebagai
guru. Metodologi yang digunakan agak longgar dan data dikumpulkan secara sistematik sesuai
dengan kaidah-kaidah penelitian dan rencana yang telah dibuat.
Perbaikan pembelajaran ini dilakukan secara terus menerus hingga mencapai tujuan yang
diinginkan oleh guru (penelitian yang dihasilkan berhasil)/ sesuai dengan target yang
ditetapkan sebelumnya. Oleh karenanya, pada PTK ini dikenal adanya siklus pelaksanaan
yang berupa pola perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-revisi (perencanaan ulang).
2. Paradigma yang berkembang dalam dunia pendidikan saat ini adalah guru
seyogyanya melakukan PTK dalam upaya pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran. Coba Saudara jelaskan alasan guru melakukan PTK? Dan
kemukakan dan jelaskan tahapan- tahapannya?
Jawab : alasan mengapa guru perlu melakukan PTK di antaranya sebagai berikut :
PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap
dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap
apa yang ia dan muridnya lakukan.
Tahap Penelitian Tindakan Kelas (Siklus Penelitian)
1) Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, di mana, kapan, dan
bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian sebaiknya dilakukan secara kolaboratif,
sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas. Karena dalam penelitian ini ada
kegiatan observasi terhadap diri sendiri, yakni pada saat menerapkan pendekatan,
model atau metode pembelajaran sebagai upaya menyelesaikan masalah pada saat
praktik penelitian. Dalam kegiatan ini peneliti perlu juga menjelaskan persiapan-
persiapan pelaksanaan penelitian seperti: rencana pelaksanaan pembelajaran,
instrumen observasi (observasi) terhadap proses belajar siswa maupun instrumen
observasi proses pembelajaran.
2) Tahap Implementasi Tindakan
Pada tahap ini berupa implementasi atau penerapan tindakan perencanaan di kelas
yang menjadi subyek penelitian. Pada kegiatan implementasi ini guru (peneliti)
harus taat atas perencanaan yang telah disusun. Yang perlu diingat dalam
implementasi atau melakukan penelitian ini berjalan seperti biasa pada saat
melaksanakan pembelajaran sebelum penelitian, tidak boleh dibuat-buat yang
menyebabkan pembelajaran menjadi kaku. Dan kolaborator disarankan melakukan
observasi secara obyektif sesuai dengan kondisi pembelajaran yang dilakukan oleh
peneliti. Hal ini penting mengingat tindakan penelitian mempunyai tujuan
memperbaiki proses pembelajaran.
3) Tahap Pengamatan (observasi)
Pada tahap observasi ini ada dua kegiatan yang diamati yaitu, kegiatan belajar
siswa, dan kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses belajar siswa dapat
dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil melaksanakan
pembelajaran, sedangkan mengamati terhadap proses pembelajaran tentu tidak bisa
dilakukan sendiri oleh guru pelaksana. Untuk itu bantuan guru pelaksana (peneliti)
mohon teman sejawat (kolaborator) melakukan observasi, dalam hal ini
kolaborator melakukan observasi berdasarkan pada instrumen yang telah disusun
oleh peneliti. Hasil pengamatan kolaborator nantinya akan bermanfaat atau akan
digunakan oleh peneliti sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pembelajaran
berikutnya.
4)Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilaksanakan ketika kolaborator telah selesai melakukan
observasi terhadap peneliti pada saat melaksanakan pembelajaran, kemudian
dihadapkan dengan peneliti untuk mendiskusikan hasil observasi dalam peneliti
melakukan implementasi rencana tindakan. Inilah inti dari tindakan penelitian,
yaitu ketika kolaborator mengatakan kepada peneliti tentang hal-hal yang
dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum. Dari hasil refleksi
tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan
kegiatan (siklus) berikutnya.
3. Ibu Ita adalah guru kelas IV SD, menemukan masalah dalam kelas yang
dibimbingnya yaitu kesulitan dalam memotivasi para siswanya untuk mengerjakan
tugas yang diberikan. Pada suatu saat ibu Ita meminta bantuan seorang dosen
LPTK untuk mencari jalan keluar masalah yang dihadapinya. Dosen LPTK
membantu ibu Ita, dan kemudian mereka berdua merancang cara untuk
mengatasinya, dan akhirnya mereka sepakat bahwa ibu Ita akan mencoba cara
tersebut dan memantau hasilnya. Sejak itu, hampir setiap minggu mereka bertemu
kembali untuk mengkaji hasil pebaikan tersebut.
a. Menurut Anda kegiatan yang dilakukan oleh dosen LPTK dan ibu Ita apakah
termasuk PTK? Jelaskan alasan Anda!
b. Jika ibu Ita menemukan masalah dan segera mancoba mencari jalan untuk
mengatasi masalah tersebut. Menurut Anda langkah-langkah yang dilakukan
oleh ibu Ita tersebut dapat dikategorikan sebagai apa?
c. Menurut Anda apakah yang harus dilakukan oleh ibu Ita untuk menganalisis
masalah tersebut sehingga dapat dikumpulkan data sebagai dasar identifikasi
masalah?
Jawab :
a. Ya, kegiatan yang dilakukan oleh dosen LPTK dan ibu Ita termasuk dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian
yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah yang terjadi di kelas,
dengan melibatkan kolaborasi antara guru dan peneliti. Dalam hal ini, ibu
Ita dan dosen LPTK bekerja sama untuk merancang cara mengatasi
kesulitan memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas, dan memantau
hasilnya secara berkala.
Dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, seorang guru perlu melakukan
penilaian terhadap capaian yang diharapkan dengan hasil yang terjadi di kelas.
Apabila penilaian yang dilakukan ternyata hasil yang didapat tidak seperti yang
diharapkan, maka guru perlu melakukan penelitian tindakan kelas. Langkah
pertama adalah dengan melakukan perencanaan atas apa saja yang perlu dilakukan
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Apabila seluruh tahap yang dilakukan memiliki hasil yang sesuai dengan harapan,
maka siklus selesai, apabila belum memenuhi standar, maka siklus akan dimulai
kembali dari awal.
5. Berikan contoh kasus yang pernah Anda temukan dalam mengajar sehari-hari,
yang kemudian Anda merasa perlu melakukan PTK dalam rangka untuk
memperbaiki pembelajaran di kelas, maka bagaimanakah Anda mengidentifikasi
masalah, manganalisis dan merumuskan masalah, merencanakan PTK, serta
melaksanakan PTK di kelas yang Anda bimbing!
Jawab : Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar secara langsung di kelas
untuk saat ini belum pernah, namun saya memiliki pengalaman mengajar di SD
waktu KKN dan mengajar kelas 4 & 5 selama kurang lebih 1 bulan. Serta saya
juga pernah menjadi tentor les selama 6 bulan di Malang dan 3 bulan di Lasem.
Menurut pengalaman saya menjadi tentor, terdapat satu hambatan atau masalah
pada pelajaran matematika tentang pecahan sederhana. Anak-anak cenderung
masih bingung dan terkadang masih lupa dalam membedakan pembilang dan
penyebut apalagi kalau sudah masuk ke sub bab perhitungan operasional
sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan. Dari situ, saya berinisiatif untuk
melakukan perbaikan dalam pemahaman anak-anak terhadap pecahan sederhana
serta diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar anak-anak di sekolah dengan
melakukan PTK. Kemudian saya mencoba untuk merenung dan merefleksikan diri
saya sendiri, bagaimana cara agar anak-anak dapat dengan mudah memahami
pecahan sederhana. Mungkin saja bisa disebabkan karena penjelasan yang saya
berikan kurang mudah dicernaa, atau metode yang saya gunakan sulit di pahami
anak-anak, bisa juga karena ketidaktertarikan anak terhadap pelajaran matematika
dan lain-lain. Setelah mengidentifikasi masalah yang saya dialami dalam
bimbingan tersebut, saya mencoba menganalisis masalah dan merumuskannya.
Analisis yang saya tentukan meliputi mengecek nilai-nilai tugas yang diberikan
oleh guru kelas kepada anak-anak, apakah tergolong masih rendah? Kemudian
menganalisis feedback yang saya berikan terhadap anak-anak, apakah membuat
anak-anak semakin malas atau malah mendorong anak-anak untuk memperbaiki
pekerjaannya. Dan juga merefleksikan terhadap diri sendiri terhadap tindakan saya
ketika mengajar, apakah kepedulian yang diberikan kepada anak-anak sudah sama,
apakah mungkin terdapat rasa marah saat mengajar anak-anak yang
pemahamannya lambat dan lain-lain. Dari analisis tersebut mungkin dapat
merumuskan masalah dan juga menntukan metode atau model pembelajaran
seperti apa yang bisa memperbaiki pemahaman anak-anak tentang pecahan
sederhana dan memperbaiki hasil belajarya. Setelah mendapatkan rumusan
masalah yang nantiya digunakan dalam melakukan PTK, kemudian saya
merencanakan perbaikan pembelajaran yang mana sebagai tahap perencanaan
namun dapat juga dikatakan sebagai awal dari pelaksanaan. Setelah segala sesuatu
yang dibutuhkan seperti RPP, media pembelajaran, model atau alat peraga untuk
membantu pemahaman anak-anak pada mata pelajaran matematika, tugas- tugas
dan alat merekam untuk mendokumentasi kegiatan pelaksanaan sudah siap. Baru
lah kita mulai untuk pelaksanaan tindakan PTK yang telah dirancang dan
ditentukan dengan baik.