Makalah BHS Ind Kel 4
Makalah BHS Ind Kel 4
Makalah BHS Ind Kel 4
BAHASA INDONESIA
“PIDATO”
NAMA: NIM:
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat sehingga makalah yang berjudul pidato ini dapat selesai tepat
pada waktunya.Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari bapak Dr. Amar Salahudin, M.Pd pada mata kuliah Bahasa
Indonesia.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang Bahasa bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Amar salahudin , M.Pd
selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca dan bagi
yang masih peduli dengan penggunaan Bahasa dengan baik dan benar, termasuk
dalam berpidato.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan semangat sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHALUAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................12
B. Saran ..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pidato
dilakukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan dapat diterima oleh
pendengar. Umumnya, orang yang melakukan pidato akan menyampaikan
gagasannya kepada orang lain atau pendengar.
Isi pembicaraan di dalam pidato akan menjelaskan mengenai ide dan
petunjuk. Tak jarang juga orang yang melakukan pidato akan memberikan
nasihat-nasihat kepada para pendengarnya. Hal itu tergantung pada konteks
atau kondisi pidato tersebut. Umumnya, pidato akan dilakukan oleh orang yang
dianggap penting. Dalam artian, orang tersebut dibutuhkan untuk
menyampaikan sebuah pernyataan atau pandangan. Hal-hal yang disampaikan
tersebut berisi informasi dengan cara berorasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pidato?
2. Apa tujuan dan fungsi Pidato?
3. Apa saja metode dan taktik dalam berpidato?
4. Bagaimana sistematika dalam berpidato?
5. Apa saja persiapan sebelum berpidato?
6. Apa itu retorika ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu Pidato
2. Mengetahui apa tujuan dan fungsi Pidato
3. Mengetahui apa saja metode dan taktik dalam berpidato
4. Mengetahui bagaimana sistematika dalam berpidato
5. Mengetahui apa saja persiapan sebelum berpidato
6. Mengetahui apa itu retorika
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PIDATO
1. Menurut KBBI:
Pidato adalah sebuah pengungkapan pikiran ke dalam bentuk kata-
kata.Pidato ditujukan kepada orang banyak. Selain itu, pidato adalah
wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
2. Menurut beberapa Para Ahli:
a. Emha Abdurrahman
Pengertian pidato menurut Emha Abdurrahman adalah sebuah
kegiatan berbicara di depan umum. Pidato dilakukan untuk
menyampaikan sebuah pendapat atau uraian.Pidato dilakukan oleh
seseorang secara lisan.Informasi di dalam pidato menjelaskan mengenai
suatu hal atau sebuah masalah. Pidato akan dilakukan dengan
menggunakan kalimat-kalimat yang jelas pada waktu tertentu di
hadapan banyak orang.
b. Syam
Syam menjelaskan bahwa pengertian pidato adalah teknik
berbicara. Pidato akan dilakukan dengan menggunakan kata-kata atau
bahasa yang efektif. Orang yang berpidato akan menampilkan sebuah
keterampilan orang tersebut. Umumnya, tersebut akan menunjukan
sebuah kemahiran dalam melakukan pemilihan kata. Hal itu akan
mempengaruhi para pendengar.
c. Arsjad
Pidato menurut Arsjad adalah sebuah kegiatan
komunikasi.Kegiatan ini dilakukan oleh seseorang dengan sebuah
tujuan. Tujuan tersebut antara lain untuk menyampaikan dan
menanamkan beragam ide, gagasan dan konsep. Semua hal itu akan
diungkapkan di muka umum. Tujuannya adalah supaya pendengar
2
yakin terhadap ide, gagasan atau konsep yang dijelaskan. Dengan kata
lain, hal itu dilakukan supaya pendengar yakin terhadap orang yang
sedang berpidato.
Berdasarkan pengertian secara umum dan menurut para ahli, dapat
disimpulkan mengenai pengertian pidato.Pidato adalah sebuah penyampaian
pesan dari seorang pembicara kepada para pendengar.Pidato dilakukan di
dalam situasi komunikasi yang khusus.Tujuannya bermacam-macam, bisa
untuk menghibur, menginformasikan sesuatu atau membujuk. Tak jarang
pula pidato bertujuan untuk menyentuh emosi dari para pendengar.Kegiatan
dari pidato tersebut membutuhkan bahasa yang formal dan dibutuhkan pula
struktur yang benar.Hal-hal tersebut dilakukan tergantung pada
pendengarnya.
3
umum.Seperti pidato mengenai keputusan bulan Ramadhan atau
sebagainya.
c. Mempengaruhi para pendengar
Tujuan lain dari pidato juga untuk mempengaruhi para pendengar.
Pidato jenis ini umumnya berupa sebuah ajakan.Pidato yang digunakan
untuk mempengaruhi pendengar adalah pidato yang bersifat
persuasif.Tujuan dari pidato tersebut supaya para pendengar mau
melakukan hal yang dikatakan di dalam pidato tersebut.Hal-hal tersebut
juga dilakukan secara sukarela.Contohnya seperti sebuah ajakan untuk
menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.Contoh
pidato tersebut supaya penggemar tidak lagi membuang sampah secara
sembarangan. Contoh lain seperti pidato mengenai vaksin, yang saat ini
sedang digalakkan oleh pemerintah. Tujuan dari pidato tersebut adalah
untuk mengajak masyarakat ikut serta dalam kegiatan vaksin.
d. Menghibur para pendengar
Pidato juga memiliki tujuan untuk menghibur para
pendengarnya. Pada pidato kali ini, orang yang berpidato akan
menyampaikan kalimat-kalimat yang menyenangkan untuk didengar.
Contohnya seperti pidato yang memiliki unsur-unsur komedi di
dalamnya.
e. Meyakinkan pendengar
Berpidato untuk meyakinkan pendengar juga dapat
dilakukan.Tujuan pidato ini umumnya dilakukan jika terdapat sebuah
acara yang penting.Contohnya seperti pidato ketika kampanye partai
politik. Orang-orang yang mencalonkan diri tentu akan memberikan
banyak pidato terkait apa saja gagasan dan tujuannya nanti. Hal ini
dilakukan supaya masyarakat yakin akan dirinya. Inilah salah satu
contoh tujuan pidato untuk meyakinkan pendengar.
4
2. Fungsi Pidato
a. Memudahkan Komunikasi
Proses komunikasi kepada khalayak ramai bisa menjadi sesuatu
yang sulit dilakukan. Pidato adalah salah satu cara untuk memudahkan
berkomunikasi dengan khalayak ramai untuk menyampaikan suatu
gagasan atau hal lainnya.
b. Media Komunikasi
Setiap organisasi membutuhkan metode komunikasi yang efektif
untuk menyampaikan informasi kepada anggotanya. Dengan cara
berpidato, ketua organisasi dapat memberikan informasi penting kepada
seluruh anggota organisasi tersebut.
c. Membangun Suasana Kondusif
Komunikasi dengan cara berpidato dianggap sebagai salah satu cara
untuk membangun suasana kondusif karena hanya satu orang yang
berorasi. Dalam hal ini, pendengar dapat memberikan feedback dalam
bentuk pertanyaan dan sanggahan terhadap pidato dari pembicara pada
waktu yang ditentukan.
d. Membangun Hubungan Harmonis
dalam suatu organisasi, pidato menjadi salah satu cara
berkomunikasi langsung antara atasan dan bawahan. Selain itu, proses
komunikasi ini juga bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan saran dan
kritik kepada anggota organisasi.
5
b. Metode Hafalan, yaitu berpidato dengan tanpa naskah dan
mengandalkan ingatan pembicaranya mengenai informasi-informasi
yang akan disampaikan kepada khalayak.
c. Metode Impromptu, yaitu berpidato dengan cara spontan tanpa adanya
persiapan. Pada umumnya, metode pidato ini dilakukan pada situasi
darurat atau spontanitas dimana pembicaranya hanya menyampaikan
informasi berdasarkan pengalaman atau pengetahuannya.
d. Metode Ekstemporan, yaitu berpidato dengan tanpa naskah namun
pembicara masih memiliki kesempatan untuk mempersiapkan konsep
pidato yang akan disampaikan
2. Taktik
a. Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa kita mampu meyakinkan orang
lain. Dengan tekad yang bulat akan tumbuh keberanian dan sikap
percaya diri. Sebab, faktor penghambat kita untuk tampil adalah merasa
tidak percaya diri.
b. Memiliki pengetahuan yang luas, sehingga kita dapat menguasai materi
dengan baik. Oleh karena itu, kita harus banyak mendengarkan dan
membaca informasi untuk menambah perbendaharaan pengetahuan.
c. Memiliki perbendaharaan kata yang cukup sehingga kita mampu
mengungkapkan pidato dengan lancar dan meyakinkan.
d. Melakukan latihan yang intensif. Berpidato memerlukan latihan,
apalagi pada saat akan berpidato dalam forum resmi.
e. Mempunyai idola dalam berpidato juga sangat penting dan akan
berpengaruh pada cara kita berpidato. Jadi, carilah seseorang yang
dapat kamu jadikan idola dalam berpidato.
6
3. Menyampaikan isi pidato, yang diucapkan dengan jelas menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya lebih diingat oleh
pendengar.
5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar
untuk melaksanakan isi pidato.
6. Menyampaikan salam penutup.
Untuk bisa meraih simpati para pendengar atau penonton yang menyaksikan
pidato, kamu harus menguasai beberapa teknik, di antaranya:
1. Menata materi dengan urut
2. Memakai bahasa yang gampang dipahami
3. Menggunakan contoh atau ilustrasi pada konsep yang abstrak
4. Menghindari kata yang meragukan dan 'lebay'
5. Memberikan penekanan dengan membuat variasi dalam gaya berpidato
6. Memberikan ikhtisar yang penting baik di tengah maupun pada akhir pidato
7. Lafal, intonasi, dan nada yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan
materi pidato
8. Memperhatikan sikap agar sesuai dengan materi pidato dan suasana
penonton
9. Membuat dan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman
pendengar, minat pendengar, atau sikap pendengar, jika diperlukan.
10. Mengatur volume suara dan kecepatan bicara sesuai dengan materi.
11. Menggunakan bahasa tubuh yang mendukung komunikasi dengan para
pendengar.
7
melakukan suatu hal, atau hanya untuk menghibur audien. Hal ini
penting dilakukan untuk mengetahui arah yang akan anda tuju. Karena
pada akhirnya anda mengharapkan bagaimana respon dan tanggapan
audien terhadap pidato yang telah anda bawakan.
2. Memilih Inti Persoalan
Hal selanjutnya adalah anda harus memilih inti dari persoalan yang
akan anda sampaikan pada audien. Anda bebas memilih persoalan apa
saja namun masih sesuai dengan tema acara. Atau jika ada panita
penyelenggara biasanya sudah disiapkan materi yang akan anda
bawakan. Anda tinggal merevisi sedikit bagian yang akan anda
sampaikan.Jika sudah ada inti persoalan yang akan dibawakan anda bisa
mengembangkannya sesuai dengan waktu yang telah disediakan dari
pihak penyelenggara. Jika materi yang anda bawakan terlalu kompleks,
anda bisa merangkumnya dan mengambil point-point pentingnya
saja.Sebisa mungkin gunakanlah kata-kata yang mudah dipahami dan
sesuai dengan tata bahasa yang berlaku.
3. Menganalisis Suasana Audien
Seorang pembicara haruslah paham dan mengetahui bagaimana
suasana pada saat melakukan pidato.Misalnya apakah pidato dilakukan
di luar ruangan atau di dalam ruangan. Kemudian siapa saja yang akan
menjadi pendengar pada saat itu, apakah remaja atau orang yang sudah
dewasa. Lalu berapa jumlah audien yang hadir saat itu.Itu perlu
dilakukan agar anda menggunakan strategi yang tepat supaya pesan
anda tersampaikan dengan baik. anda juga dapat menggunakannya
untuk memilih kata-kata atau ucapan yang sesuai, misalnya untuk
pelajar maka gunakanlah bahasa-bahasa gaul yang dimengerti anak
remaja. Buatlah suasana yang menyenangkan agar audien tidak bosan
dengan pidato yang anda bawakan.
4. Mengumpulkan Bahan Materi
Persiapan sebelum pidato berikutnya adalah anda dapat
mengumpulkan bahan materi-materi sesuai dengan inti permasalahan
8
yang telah anda pilih atau yang telah ditentukan pihak
penyelenggara.Anda dapat mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya dari buku, internet, atau dari pengalaman-pengalaman anda
sebelumnya.Tujuannya ketika ada yang bertanya mengenai materi yang
anda sampaikan, anda dapat menjawabnya dengan relevan.
5. Buatlah Kerangka
Nah setelah anda selesai mengumpulkan bahan-bahan untuk materi
anda, barulah anda menyusun kerangkanya sesuai dengan
urutannya.Tujuannya agar anda tau mana point mana yang harus
dipertegas atau dibuat pembahasan yang mendalam.Hal ini juga dapat
mempermudah anda dalam menyampaikan pidato.
6. Memilih Metode Pidato
Setelah anda selesai membuat kerangka, maka tahap selanjutnya
adalah anda akan memilih metode apa yang akan anda gunakan untuk
menyampaikan pidato tersebut. Apakah anda menggunakan metode
membaca naskah, atau metode menghafal (memoriter), atau dengan
metode spontan (impromtu), bahkan bisa juga anda menggunakan
metode menjabarkan kerangka (ekstemporan).
Pilihlah metode pidato di atas sesuai dengan kebutuhan atau
kemampuan anda.Tidak perlu memaksakan harus menggunakan metode
ini atau itu.Agar saat anda menyampaikan pidato dapat berjalan dengan
lancar.
7. Berlatih
Untuk anda yang baru pertama kali menyampaikan pidato, berlatih
adalah hal yang penting dilakukan setelah anda telah menyelesaikan
rangkaian persiapan yang lainnya.Walaupun anda yang sudah beberapa
kali berpidato atau bahkan sering menyampaikan pidato melakukan latihan
juga tetap diperlukan, untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang
mungkin dapat terjadi. Berlatihlah seolah-olah anda sudah berada di depan
audien, lakukan latihan secara optimal. Jadi anda sudah siap pada saat hari
berpidato anda tiba. Hal tersebut juga mengurangi rasa grogi yang
9
dirasakan sebelum berpidato, dengan latihan dan telah melakukan berbagai
persiapan, anda akan jauh lebih tenang dan rileks. Sebisa mungkin lakukan
hal-hal tersebut jauh hari sebelum acara diadakan agar anda bisa
mendapatkan waktu yang cukup untuk mempersiapkan pidato anda
tersebut.Pada saat berpidato sebisa mungkin kenakanlah pakaian yang rapi
dan sopan, agar audien lebih menghargai anda.
F. PENGERTIAN RETORIKA
Retorika adalah suatu gaya atau seni berbicara, baik yang dicapai
berdasarkan bakat alami (talenta) maupun melalui keterampilan teknis. Seni
berbicara ini bukan hanya berarti berbicara secara lancar tanpa jalan pikiran
yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan
berpidato secara singkat, jelas, padat dan mengesankan. Retorika modern
mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik
pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat.
Beretorika juga harus dapat dipertanggungjawabkan disertai pemilihan kata
dan nada bicara yang sesuai dengan tujuan, ruang, waktu, situasi, dan siapa
lawan bicara yang dihadapi.
Retorika dapat diartikan secara “etimologi” dan “terminologi”. Secara
etimologi (asal kata), Retorika berasal dari bahasa latin (Yunani kuno) yaitu
Rhetorica yang artinya seni berbicara dan dari bahasa Inggris Rhetoric yang
berarti kepandaian berpidato atau berbicara. Secara terminologi (istilah) dalam
bahasa Inggris Retorika dikenal dengan istilah “the art of speaking” yang
artinya seni di dalam berbicara atau bercakap. Dengan demikian, secara
sederhana dapat dikemukakan Retorika adalah suatu bidang ilmu yang
mempelajari atau mempersoalkan tentang bagaimana cara berbicara yang
mempunyai daya tarik yang mempesona, sehingga orang yang
mendengarkannya dapat mengerti dan tergugah perasaannya.
Berikut ini definisi yang dikemukakan oleh beberapa pakar di bidang
Retorika:
10
1. Richard mengatakan bahwa Retorika adalah ilmu yang mengajarkan
bagaimana kita menggarap wicara-tutur kata secara epistomologi untuk
membina saling pengertian dan kerja sama;
2. Socrates mengemukakan bahwa Retorika mempersoalkan tentang
bagaimana mencari kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya, karena
dengan dialog kebenaran dapat timbul dengan sendirinya;
3. Platomengungkapkan bahwa Retorika adalah kemampuan di dalam
mengaplikasikan bahasa lisan yang merupakan jalan bagi seseorang untuk
memperoleh pengetahuan yang luas dan sempurna;
4. Kertapati mengartikan Retorika sebagai kemampuan seseorang untuk
menyatakan pikiran dan perasaannya dengan menggunakan lambang-
lambang bahasa (Agung, 1989:3).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbicara di depan banyak orang adalah suatu bentuk pidato. Pembicara
menggunakan bahasa yang tepat dan audiens dapat memahaminya. Dalam
kebanyakan kasus, orang yang memberikan pidato ingin berbagi pemikiran
mereka dengan orang lain atau mereka yang mendengarkan. Ide-ide dan
instruksi akan dijelaskan dalam pidato dengan isi pembicaraan. Orang yang
memberikan pidato sering menawarkan nasihat kepada mereka yang
mendengarkan. Itu tergantung pada konteks atau kondisi pidato.
B. Saran
Mahasiswa diharapkan lebih meningkatkan kepercayaan diri dalam
kehidupan sehari-hari terutama di depan publik agar memicu untuk berani
tampil karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan
berkomunikasi dengan orang asing dan nilai sosial yang dimilikinya.
Kemudian Mahasiswa diharapkan dapat lebih mempelajari tentang
keterampilan berpidato dan meningkatkan kemampuannya dalam berpidato.
12
DAFTAR PUSTAKA
Richard, DP. West, 2008, Pengantar Teori Komunikasi: Teori dan Aplikasi:
Jakarta:Salemba Humanika.
Palto, Jalan Menuju Pengetahuan Yang Benar, Yogyakarta: Kanisius, cet. 7, 2002
13