Bahasa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 3

PDGK4101.05/KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA DI SD O5


Nama: NIA RATIH
NIM: 855768423

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
TUGAS TUTORIAL 3
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat! Gunakan referensi yang mendukung jawaban Anda!
1. Pembelajaran keterampilan berbicara di kelas rendah SD dilaksanakan secara tematik. Dalam kegiatan
pembelajaran seorang guru mengajak siswa berjalan-jalan ke taman di sekitar halaman sekolah untuk melihat
berbagai macam bunga di taman. Setelah masuk kembali ke kelas, guru meminta siswa untuk bercerita di
depan kelas.
Identifikasilah aspek perkembangan apa saja yang dapat dikembangkan dalam kegiatan tersebut! (Skor 15)

Jawab :
Ada 3 Aspek perkembangan anak dalam pembelajaran tematik seperti yang dicontohkan pada pertanyaan
mengenai pembelajaran keterampilan berbicara di tingkat SD, mencakup :

a. Aspek sosial emosional.


Aspek sosial emosional adalah tahap perkembangan anak yang berhubungan dengan pengenalan diri
dan orang-orang di sekitar. Dalam pembelajaran keterampilan berbicara di kelas SD, ketika siswa diajak
berjalan ke taman di sekitar halaman sekolah untuk melihat berbagai macam bunga di taman, siswa dapat
belajar untuk mengenal dirinya sendiri ketika sedang berada di lingkungan luar rumah dan sekolah. Misalnya,
saat siswa bertemu orang lain di taman yang menanyakan sedang belajar apa, siswa dapat belajar
berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya selain guru dan teman
b. Aspek kognitif.
Aspek kognitif adalah tahap perkembangan anak yang berhubungan dengan akal dan pikiran. Dalam
pembelajaran, siswa dapat melatih akal dan pikirannya saat melihat bentuk dan warna bunga, lalu siswa akan
terpancing untuk bertanya nama bunga tersebut.

c. Aspek bahasa.
Aspek bahasa adalah tahap perkembangan anak yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa,
seperti mengenal kalimat tanya, perintah, aturan dan kemampuan bercerita. Dalam pembelajaran, siswa
dapat mempraktekkan cara-cara berbahasa yang baik ketika bertanya dan menceritakan kembali
pengalaman belajarnya di taman sekitar sekolah. Aspek bahasa ini merupakan yang terpenting dalam
pembelajaran keterampilan berbicara seorang anak.

2. Pembelajaran keterampilan berbicara di kelas tinggi dapat diintegrasikan dengan pembelajaran menulis.
Buatlah sebuah contoh kegiatan pembelajaran yang memadukan keterampilan berbicara dengan menulis di
kelas 4 SD! (skor 15)
Jawab :
Contoh kegiatan keterampilan berbicara di kelas tinggi yang dapat diintegrasikan dengan pembelajaran
menulis seperti siswa membaca contoh teks pidato yang diberikan guru di depan kelas kemudian menuliskan
kembali isi pidoto tersebut ke bentuk tulisan dan menjawab beberapa pertanyaan yng diberikan guru
3. Dalam suatu pembelajaran berbicara di kelas 5 SD ditentukan indikator hasil belajar “siswa mampu
menceritakan watak tokoh dari cerita yang diperankan”. Berikan contoh materi pembelajaran untuk mencapai
indikator tersebut dengan menyertakan penjelasan aspek (a) nilai pendidikan, (b) kebermaknaan, dan (c)
kemanfaatan! (skor 15)
Jawab : Materi Pembelajaran : Cara menentukan watak took dalam cerita
a. nilai pendidikan, merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki seseorang pendidik, dan merupakan sarana yang
menghantarkan manusia kepada nilia-nilai yang luhur, mengajarkan manusia norma dan nilai yang baik dalam
melakukan sesuatu. tanpa pendidikan nilai, maka manusia tidak akan tahu bagaimana bersikap dan berbuat untuk
melakukan kegiatan dengan sikap dan prilaku yang mempunyai nilai luhur.

b. kebermaknaan, hasil kreatifitas siswa dalam menentukan watak tokoh dalam cerita
c. kemanfaatan, manfaat bagi siswa dalam mempelajari materi cara menentukan watak dalam cerita.

4. Ibu Ani, guru SD kelas 2 akan mengajarkan menulis permulaan. Indikatoryang ditetapkan adalah “siswa
mampu menulis cerita sederhana dengan kata yang tepat”. Buatlah ilustrasi penerapan metode pembelajaran
menulis untuk mencapai kompetensi tersebut dalam urutan langkah pembelajaran! (skor 20)
Jawab :
Metode Pembelajaran Menulis

Dalam pembelajaran menulis, dipergunakan beberapa metode, yaitu:

1. Metode langsung

Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang
pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari
selangkah demi selangkah. Dalam metode langsung, terdapat lima fase yang penting: fase persiapan dan
motivasi, fase demonstrasi, fase pembimbingan, fase pengecekan, dan fase pelatihan lanjutan. Sebagai
contoh: guru menunjukkan gambar banjir yang melanda suatu sebuah desa atau melihat langsung peristiwa
banjir di sebuah desa. Dari gambar tersebut, siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis
berdasarkan gambar.

2. Metode Komunikatif

Desain yang bermuatan metode komunkatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa. Setiap
tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikasikan ke dalam tujuan kongkret
yang merupakan produk akhir. Sebagai contoh: metode komunikatif dapat dilakukan dengan teknik menulis
dialog. Siswa menulis dialog tentang yang mereka lakukan dalam sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan perseorangan ataupun kelompok.
3. Metode Integratif

Integratif berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses. Integrtif terbagi menjadi dua
bagian: interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang
studi diintegrasikan. Sebagai contoh: menulis diintegrasikan dengan berbicara dan membaca. Adapun
antarbidang studi artinya pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi. Sebagai contoh: antara bahasa
Indonesia dengan matematika atau dengan bidang studi lain.

4. Metode Tematik

Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema yang
sama dalam satu unit pertemuan. Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan perkembangan
dan lingkungan siswa. Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan,
penggunaan, dan pemahaman.

5. Metode Konstruktivistik

Asumsi sentral metode konstruktivistik adalah belajar itu menemukan. Artinya, meskipun guru
menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar
informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Konstruktivistik dimulai dari masalah yang sering
muncul dari siswa sendiri dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah
pemecahan masalah tersebut.

6. Metode Kontekstual

Pembelajaran dengan menggunakan metode ini akan mempermudah dalam pembelajaran menulis,
yakni konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata
dengan kehidupan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan penerapannya
dengan kehidupan sehari-hari. Metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis deskripsi.
Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata, tidak dalam dunia awang-awang.

5. Untuk melatih siswa agar gemar menulis, salah satu bentuk pembelajaran menulis yang dapat diterapkan
adalah menulis cerita bebas. Buatlah rancangan kegiatan pembelajaran menulis di kelas 5 SD, meliputi
kegiatan awal, inti, dan akhir! (skor 35)
Jawab :
Persiapan Pembelajaran Membaca Kelas I SD

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas / Semester :I/1
Waktu : 1  pertemuan (1  30 menit)
Kompetensi Dasar : Membaca
Hasil Belajar :  Membaca lancar
:  Membaca teks bacaan
Indikator Hasil Belajar :  Siswa dapat membaca dengan jeda yang benar
 Siswa dapat membaca dengan lafal dan Intonasi
yang wajar
 Siswa dapat menjawab pertanyaan teks bacaan
dengan benar
 Siswa dapat menyimpulkan isi bacaan dengan
kalimat sederhana
Tema : Kesehatan
I. Langkah Pembelajaran
1. Guru menyiapkan buku paket SD.
2. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang pengalaman anak - anak sehari -
hari, misalnya jajan di tempat yang kotor, tidak mencuci tangan sebelum
makan.
3. Guru membacakan wacana
4. Guru mengulang kembali membaca wacana.
5. Guru bertanya jawab dengan siswa sambil menunjukan gambar yang ada
pada wacana.
6. Guru menugaskan siswa membaca wacana secara bergantian
II. Guru mengarahkan siswa menjawab pertanyaan - pertanyaan isi bacaan
dengan kalimat - kalimat sendiri.

III. Guru mengarahkan siswa menyimpulkan isi wacana dengan kalimat sederhana.

Sarana dan Sumber : Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas I SD


Penilaian :  Kelancaran membaca
 Penguasaan pemahaman isi bacaan

Seperti Anda pelajari dalam contoh di atas menggunakan Model


Pembelajaran Bermakna. Model Pembelajaran Bermakna adalah sebagai berikut :
Alokasi Waktu
5 - 10 % Pemanasan - Apersepsi

25 - 30 % Eksplorasi

35 - 40 % Konsolidasi Pembelajaran

10 % Pembentukan Sikap dan Perilaku

10 % Penilaian Formatif

Model Pembelajaran bermakna

Pemanasan - Apersepsi
1) Guru bertanya jawab dengan murid tentang pengalaman anak - anak sehari - hari.
 Apa saja yang mereka lakukan ketika pulang sekolah?
 Bersama siapa mereka pulang sekolah?
 Apa yang mereka beli di perjalanan pulang?

2) Guru membangkitkan motivasi belajar siswa.


3) Guru mendorong keinginan murid - murid untuk mengetahui sesuatu yang baru.
Eksplorasi
1) Guru memperkenalkan materi baru.
2) Guru menghubungkan materi ini dengan pengetahuan yang sudah ada pada siswa.
 Guru membicarakan wacana “Anak Sakit Perut”.

Guru membaca ulang wacana.


Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai “Yudi” sambil menunjukkan
gambar dalam wacana
Konsolidasi Pembelajaran
1) Guru melibatkan secara aktif dalam memahami materi baru.
2) Guru melibatkan siswa dalam pemecahan masalah.
3) Guru mengaitkan materi ajar baru dengan berbagai
aspek kegiatan dan kehidupan di dalam lingkungan.
Guru menugaskan murid membaca wacana secara bergantian.

Anda mungkin juga menyukai