Al - Fi'lu Al - Mu'robu Wa Al - Mabni

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Al- Fi'lu Al- Mu'robu wa Al- Mabni.”


Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab ll

Dosen Pengampu: Muhammad Muslihin S. Pd,. M. Pd

Oleh :
Nazwa Sabila (23.11.2943)
Huzain (23.11.2916)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II C

FAKULTAS TARBIYAH, PENDIDIKAN DAN ILMU


KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM AN-NADWAH KUALA TUNGKAL

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami

mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar

makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami

sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.Untuk itu

kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Kuala Tungkal, 18 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................

A. Pengertian Al- Fi'lu Al- Mu'robu wa Al- Mabni. ........................................2

B. Bentuk-Bentuk Al- Fi'lu Al- Mu'robu wa Al- Mabni. .................................4

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

A. Kesimpulan ..................................................................................................9

B. Saran ...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalimah adalah susunan dari beberapa huruf hijaiyah yang mempunyai

arti/makna, kalimah di bagi menjadi tiga yaitu : kalimah isim (kalimah yang

menujukkan arti suatu benda yang tidak di sertai waktu dan tempat), kalimah fi’il

(kalimah dan kalimah huruf ( kalimah yang tidak mampu berdiri sendiri kecuali

jika di rangkai dengan kalimah lain).

Jika kalimah itu di masuki ‘amil maka ada yang akan terjadi suatu perubahan

pada kalimat tersebut,dan pula ada yang tetap.

Oleh karena itu maka perlu di ketahui bahwa kalimah itu ada yang mu’rab

dan ada yang mabni, dan di makalah ini kami akan sedikit banyak mengulas tentang

mabni dan mu’rab serta segala sesuatu yang berhubungan dengan keduanya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Dari Al- Fi'lu Al- Mu'robu wa Al- Mabni.?

2. Bagaimana Bentuk-Bentuk Al- Fi'lu Al- Mu'robu wa Al- Mabni?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Al- Fi'lu Al- Mu'robu wa Al- Mabni.

2. Untuk Mengetahui Bentuk-Bentuk Al- Fi'lu Al- Mu'robu wa Al- Mabni

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al- Fi'lu Al- Mu'robu wa Al- Mabni.

Kalimah Mu’rab adala kalimah yang akhirannya bisa berubah-ubah sesuai

dengan ‘amil yang memasukinya. Jadi jika suatu kalimah itu kemasukan ‘amil dan

kalimah itu terjadi perubahan pada akhiran kalimah itu, maka kalimah itu di sebut

kalimah mu’rab contohnya kalimah ‫ ْالمس ِْج ِد ِمن‬, disini terjadi perubahan harakat akhir

ْ karena pada awalnya kalimah itu harakat akhirnya di baca


pada kalimah isim ‫المس ِْج ِد‬,

dhommah tapi karena ke masukan ‘amil, yaitu huruf jer maka harakat akhir kalimah

itu di baca kasrah atau majrur. 1

Mu’rab adalah sebuah istilah yang disematkan pada kata-kata bahasa

Arab yangdapat mengalami perubahan barispadahuruf akhirnya. Kata dalam

bahasa Arab terdiridari tiga kelompok, yaitu kata benda (‫)اِسْم‬, kata kerja (‫)ل فِ ْع‬, dan

kata depan (‫)ف ْر ح‬.Dari ketiga kelompok kata tersebut ada satu kelompok kata

yang tidak dapat berubahsama sekali akhirnya yaitu huruf (‫)ف ْر ح‬, sedangkan

dua di antaranya adalahsebahagianbentuk katanya dapat berubah akhirnya dan

sebahagian yang lain tidak dapat berubah,yaitu isim (‫ )اِسْم‬dan fi’il (‫)ل فِ ْع‬. Tetapi

1 Rappe, ,Ilmu Nahwu Dasar Dan Pola-Pola Penerapannya Dalam Kalimat, hlm. 33

2
antara isim dan fi’il yang paling banyak bentukkatanya yang dapat berubah

akhirnya adalah isim.

Jadi kata-kata bahasa Arab yang mu’rab dari tiga kelompok kata dalam

bahasaArab hanya ada dua kelompok kata yaitu kelompok kata isim dan

kelompok kata fi’il,itupun tidak otomatis seluruh kata isim atau seluruh kata

fi’ilmerupakan kata-kata yangmu’rab. Mayoritas kata yang mu’rab adalah kata-

kata isim, dan sangat minim kata yang mu’rab dari kelompok kata fi’il

Kalimah Mabni adalah kalimah yang akhirannya tidak bias berubah-ubah

walaupun ada ‘amil yang memasukinya. Jadi jika ada suatu kalimah yang

kemasukan ‘amil baik nawasib atau jawazim atau huruf jer tapi akhirannya tidak

berubah maka kalimah itu di sebut kalimah mabni, contohnya ‫ ي ْفعُلن ل ْن‬kalimah ini

kemasukan ‘amil nawasib yakni ‫ ل ْن‬tapi harakat akhirnya tetap tidak berubah, maka

kalimah ini adalah di sebut kalimah mabni.

Mabni berarti tetap dan beku. Jadi kata yang mabni adalah kata yang

tetap dantidak berubah akhirnya sama sekali, mabni merupakan kebalikan dari

mu’rab. Kata-katayangmabni dalam bahasa Arab tersebar pada tiga kelompok

kata secara umum yaituisim, fi’il, dan huruf. 2

2 Ibid,hlm.34-35

3
B. Pembagian Al- Fi'lu Al- Mu'robu wa Al- Mabni

1. Bentuk- bentuk Mu’rab

a) Isim Mu’rab ( kalimah isim yang bias berubah-ubah akhirnya) : ialah isim

yang tidak ada serupa yang bisa mendekatkan kepada kalimah huruf, isim

ini bentuknya ada tiga belas macam :

1. Isim mufrad : adalah isim yang berma’na satu, contohnya ‫زيْد‬

2. Isim tatsniyah : adalah isim yang berma’na dua, dari isim mufrad

yang di tambahi alif dan nun atau yak dan nun, ‫ان‬
ِ ‫ُم ْس ِل ِِم‬

3. Isim mulhaq bismi tastniyah : adalah isim yang bentuknya seperti

ِ ‫ اِثْن‬- ‫هُما ِكل‬


isim tatsniyah tetapi tidak mempunyai mufrad ‫ان‬

4. Isim jama’ mudzakar salim: kalimah isim yang menunjukkan arti

laki-laki banyak, dari isim mufrad yang di tambah wawu dan nun atau

yak dan nun contohnya - ‫ ُم ْس ِل ُم ْون‬, ‫ز ْيد ُْون‬

5. Isim mulhak bijam’i mudzakar salim : adalah isim yang bentuknya

seperti isim mudzakar salim, tetapi tidak mempunyai syarat-syarat

seperti jamak mudzakar salim contohnya, ‫ ِع ْش ُر ْون‬3

3 Ibnu malik, alfiyah ibnu malik, Ter, Ah. Syafi’ ‘Ali, terjemah alfiah ibnu malik, (lamongan
:pon-pes TABAHn 1999) Hlm. 20

4
6. Isim jama’ muanats salim : adalah kalimah isim yang menunjukkan

arti perempuan banyak, dari isim mufrad yang di tambah alif dan tak

contohnya,‫ُم ْس ِلمات‬

7. Isim mulhaq bijam’i muanats salim : adalah isim yang bentuknya

seperti isim jama’muanats salim, tetapi tidak memenuhi syarat-syarat

sebagai isim jama’ muanats salim contohnya, ُ‫اُوالت‬

8. Isim jama’ taksir : isim yang bermakna banyak, yang berubah dari

bentuk mufradnya contohnya,‫ ل ِرجا‬- ‫ُكتُب‬

9. Asmaul khomsah/sittah : contohnya,‫ ابُوك‬-- ‫ا ُخوك‬

10. Isim maqshur : isim yang huruf akhirnya berupa alif lazimah ( alif

yang tetap( contohnya, ‫زك ِريا‬

11. Isim manqus : isim yang huruf akhirnya berupa yak lazimah (yak

yang tetap) contohnya, ‫ ِح ْل ِم ْي‬- ‫سع ْو ِد‬


ُ

12. Isim ghoiru munshorif : isim yang tidak menerima di tanwin, karena

adanya alas an-alasan tertentu contohnya,‫عثْمانُ – اِبْرا ِه ْي ُم‬


ُ 4

13. Isim mudhof liyail mutakallim : isim yang di sandarkan pada yang

mutakallim (yak dhomir yang artinya saya ) contohnya, ‫ ِكتابِ ْي‬- ‫ْ ب ْيتِي‬

4 Ibid,hlm.21

5
Jadi bentuk-bentuk kalimah isim di atas adalah mu’rab dalam artian

bahwa kalimah isim tersebut akhirannya dapat berubah-ubah sesuai dengan

amil yang memasukinya. 5

b) Fi’il Mu’rab ( biasa berubah-ubah akhirnya) : ialah fi’il mudhori’ yang

tidak bertemu nun taukid dan nun jama’ inats, fi’il ini bentuknya ada

lima macam:

1. Fi’il mudhori’ shohih akhir : adalah fi’il mudhori’ yang huruf

ُ ‫ ي ْن‬- ‫يقُ ْو ُل‬


akhirnya berupa huruf sahih contohnya,‫ص ُر‬

2. Fi’il mudhori’ af’alul khomsah : fi’il mudhori’ yang bertemu dengan

alif tatsniyah, wawu jama’ atau yak muanats mukhothobah yang

ِ ‫ت ْفع‬، ‫ي ْفعلُ ْون‬، ‫تفعلون‬، ‫تفعلين‬،


mengikuti salah satu lima wazan ‫ي ْفعل ِن‬، ‫لآلن‬

3. Fi’il mudhori’ mu’tal bilwawi : fi’il mudhori’ yang huruf akhirannya

ْ ‫ي ْغ‬
berupa huruf ‘ilat wawu contohnya,‫زو – يدْع ُْو‬

4. Fi’il mudhori’ mu’tal akhir bil yak : fi’il mudhori’ yang huruf

akhirannya berupa huruf ‘ilat yak contohnya,‫ي ْر ِم ْي‬- ‫ي‬


ْ ‫يجْ ِر‬

5. Fi’il mudhori’ mu’tal akhir bil alif : fi’il mudhori’ yang huruf

ahirannya berupa huruf ‘ilat alif contohnya,‫ي ْخشى‬- ‫ي ْرضى‬

5 Ibid,hlm.22-23

6
Bentuk bentuk fi’il di atas adalah mu’rab, dalam artian bahwa

kalimah tersebut bisa berubah akhirannya sesuai ‘amil yang memasukinya,

jika yang masuk ‘amil nawashib maka kalimah tersebut akan di baca nashab,

jika yang memasuki kalimah tersebut ‘amil jawazim makam kalimah tersebut

akan di baca jazem.

2. Bentuk-bentuk Mabni

1. Isim mabni (harakat akhirnya tetap, tidah berubah-ubah) : ialah isim yang

ada serupa bisa mendekati kepada huruf, isim ini bentuknya ada enam

macam:

1. Isim dhomir adalah kata ganti nama contohnya ‫هُو‬- ‫انت‬

2. Isim maushul, contohnya ‫الّذِي‬- ‫ي‬


ْ ِ‫الّت‬

3. Isim isyaroh adalah kata tunjuk contohnya,‫هذا‬- ‫ه ِذ ِه‬

4. Isim syarat, contohya ‫م ْن‬- ‫ح ْيثُما‬

5. Isim istifham adalah kata Tanya ,contohnya‫اين – ما‬- ‫ه ْل‬

6. Isim fi’il, contohnya ‫ص ْه‬- ‫حِيّه ْل‬

Jenis kalimah isim di atas adalah mabni, yakni kharakat/huruf akhirnya

tidak bisa berubah-ubah walaupun ada amil yang memasukinya, 6 jadi sampai

6 Imam sonhaji, matan ajurumiyah,(Surabaya : alhidayah, TT.)Hlm. 8

7
kapan pun kalimah tersebut akan tetap sama seperti itu tidak akan ada suatu

perubahan sedikitpun.

2. Fi’il mabni ( harakat akhirnya tidak bias berubah-ubah) : ialah selain fi’il

mudhori’ yang tidak bertemu dengan nun taukid dan nun jama’ inats, dalam

hal ini ada tiga :

a) Fi’il mudhori’ yang bertemu nun taukid atau nun jama’ inats

contohnya,‫ ي ْفعُلن‬- ‫ي ْفعُ ْلن‬

b) Fi;il madhi contohnya,‫ فعل‬- ‫فعلُوا‬

c) Fi’il amar contohnya,‫ ا ُ ْفعُ ْل‬- ‫ا ْفعُل‬

Jadi bentuk-bentuk kalimah fi’il diatas adalah mabani, sampai kapanpun

dan bagaimanapun kalimah tersebut tidak akan berubah, walaupun ada ‘amil

yang memasukinya, baik ‘amil nawashib maupun ‘amil jawazim. Kalimah

huruf itu semuanya di mabnikan (tidak ada yang mu’rab(.seperti huruf jer (

‫م ْن‬،
ِ ‫أِلى‬، ‫ع ْن‬، ‫على‬, ( dan lain sebagainya,) 7

7 Ibid,hlm.9

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kalimah yang akhirannya bisa berubah-ubah itu disebut mu’rab, dan kalimah

yang akhirannya tidak bisa berubah-ubah itu di sebut mabni, kalimah yang mu;rab

jika kemasukan ‘amil maka pada khir kalimah tersebut akan mengalami perubahan

baik dari harakat atau huruf, tetapi jika kalimat itu mabni walaupun ke masukan ‘amil

apapun maka kalimah itu akan tetap sama yakni tidak ada perubahan suatu apapun.

Bentuk-bentuk kalimah mu’rab yaitu

A. Isim Mu’rab ( kalimah isim yang bias berubah-ubah akhirnya) : ialah

isim yang tidak ada serupa yang bisa mendekatkan kepada kalimah

huruf, isim ini bentuknya ada tiga belas macam :

Isim mufrad ,Isim tatsniyah, Isim mulhaq bismi tastniyah,

Isim jama’ mudzakar salim, Isim mulhak bijam’i mudzakar salim,

Isim jama’ muanats salim, Isim mulhaq bijam’i muanats salim, Isim

jama’ taksi , Asmaul khomsah/sittah, Isim maqshuIsim manqus Isim

ghoiru munshorif , Isim mudhof liyail mutakallim

9
B. Fi’il Mu’rab ( biasa berubah-ubah akhirnya) : ialah fi’il mudhori’

yang tidak bertemu nun taukid dan nun jama’ inats, fi’il ini bentuknya

ada lima macam:

Fi’il mudhori’ shohih, Fi’il mudhori’ af’alul khomsah ,Fi’il

mudhori’ mu’tal bilwawi Fi’il mudhori’ mu’tal akhir bil yak, Fi’il

mudhori’ mu’tal akhir bil alif,

Bentuk-bentuk kalimah mabni

A. Isim mabni (harakat akhirnya tetap, tidah berubah-ubah) : ialah isim

yang ada serupa bisa mendekati kepada huruf, isim ini bentuknya ada

enam macam:

Isim dhomir ,Isim maushul, Isim isyaroh Isim syarat, Isim

istifham, Isim fi’il

B. Fi’il mabni ( harakat akhirnya tidak bias berubah-ubah) : ialah selain

fi’il mudhori’ yang tidak bertemu dengan nun taukid dan nun jama’

inats, dalam hal ini ada tiga :

Fi’il mudhori’yang bertemu nun taukid atau nun jama’ inats,

Fi;il madhi, Fi’il amar.

C. Kalimah huruf itu semuanya di mabnikan (tidak ada yang

mu’rab(.seperti huruf jer ( ‫م ْن‬،


ِ ‫أِلى‬، ‫ع ْن‬، ‫على‬, ( dan lain sebagainya,

10
D. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat,semoga dapat menambah

pengetahuan,wawasan serta bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari akan

ketidaksempurnaan makalah ini,untuk itu kritik dan saran dari rekan rekan yang

membangun sangat bermanfaat untuk memperbaiki makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Malik, Ibnu : 1999. alfiyah ibnu malik, Ter, Ah. Syafi’ ‘Ali, terjemah alfiah ibnu

malik, (lamongan :pon-pes TABAHn)

Sonhaji, Imam : matan ajurumiyah,(Surabaya : alhidayah, TT.)

Rappe, ,Ilmu Nahwu Dasar Dan Pola-Pola Penerapannya Dalam Kalimat

Anda mungkin juga menyukai