Uts Metpen-Ulfa Rhomaisa Basar-2281130172-A4

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PERANAN GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN


BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MANBA’UL ULUM REJOTANGAN
TULUNGAGUNG

Ulfa Rhomaisa Basar


NIM. 2281130172

Karya tulis ini dibuat untuk mengikuti perkuliahan Metodologi Penelitian


Bersama Toheri, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara faktor-faktor yang terlibat didalamnya

guna mencapai tujuan. Proses sederhana yang menggambarkan interaksi dalam unsur pendidikan

dapat secara jelas dilihat dalam proses belajar yang terjadi di lembaga formal, tepatnya dikelas, yaitu

manakala guru ketika mengajarkan nilai-nilai ilmu dan keterampilan kepada peserta didik, dan peserta

didik menerima pengajaran tersebut terjadilah apa yang dinamakan proses belajar.

Belajar merupakan proses, baik sederhana maupun komplek, sendiri maupun dengan bantuan

guru, belajar di sekolah maupun rumah, di lingkungan kerja atau dalam masyarakat.

Kesulitan dalam belajar peserta didik memang banyak terjadi, beragamnya keadaan peserta didik,

baik itu kemampuan maupun kurangnya perhatian dari orangtua, menjadikan peserta didik banyak

menemui kesulitan dalam belajar.

Dalam proses pendidikan, peserta didik merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati

posisi sentral. Peserta didik menjadi pokok persoalan dan tumpuan perhatian dalam semua proses

transformasi yang disebut pendidikan.

Latar belakang pendidikan, faktor keluarga dan juga faktor dalam diri peserta didik serta banyak

faktor lainnya yang menghambat membuat belajar mereka terganggu sampai menemui kesulitan

belajar khususnya bidang studi Pendidikan Agama Islam. Diantara faktor-faktor yang dapat di

pandang sebagai faktor khusus sindrom psikologis (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome)

yang berarti suatu gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis. Yang termasuk

ke dalam learning disability adalah:

1. Disleksia (dyslexia), yakni ketidakmampuan belajar membaca.


2. Disgrafia (dysgraphia), yakni ketidakmampuan belajar menulis.
3. Developmental learning, yakni gangguan perkembangan kognitif.
3

Peserta didik yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara umum sebenarnya memiliki

potensi bahkan IQ yang normal dan diantaranya ada yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Oleh

karena itu kesulitan dalam belajar yang dialami oleh peserta didik hanya disebabkan karna adanya

gangguan ringan pada otak.

Jadi, yang menjadi faktor kesulitan belajar peserta didik tidak hanya dari faktor intern dan

ekstern yang bersifat umum tetapi ada faktor lain yang bersifat khusus atau yang disebut dengan

sindrom psikologis (ketidakmampuan belajar) sindrom ini terjadi hanya karena disebabkan gangguan

ringan pada otak.

Kesulitan belajar dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu diantaranya faktor internal

dan eksternal. Faktor internal muncul dari dalam diri peserta didik dikarenakan kurangnya minat dan

motivasi belajar serta aktivitas yang kurang terarah. Sedangkan faktor dari luar yaitu disebabkan dari

faktor keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.

Peran dan tugas seorang guru tidak hanya hadir untuk menyampaikan materi pelajaran didepan

kelas, tetapi juga dapat mengetahui apa saja kendala yang dialami peserta didik. Disinilah betapa

pentingnya peranan guru dalam proses belajar mengajar yakni di tentukan oleh kualitas dan

profesionalitas guru agama itu sendiri, bukan hanya penguasaan materi dan bagaimana mengajar yang

baik, tetapi yang penting adalah keprofesionalan dalam mengatasi setiap kesulitan yang muncul saat

proses pembelajaran pendidikan agama Islam berlangsung.

Untuk itu seorang guru harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-

prinsip belajar sebagai suatu bahan dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya

akan dijadikan titik tolak untuk menyempurnakan serta meningkatkan proses belajar mengajar

sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, selayaknya seorang guru

mengupayakan suatu tindakan untuk mengatasi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang di

alami peserta didik khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.
4

B. Pernyataan Masalah (Problem Statement)

Berangkat dari permasalahan di atas penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian yang lebih

berfokus tentang peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan belajar peserta

didik di MTs Manba’ul Ulum Rejotangan Tulungagung.

C. Pertanyaan Penelitian (Reserch Questions)

1. Bagaimana peranan guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di MTs Manba’ul

Ulum Rejotangan Tulungagung?

2. Apa saja faktor penghambat peranan guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di

MTs Manba’ul Ulum Rejotangan Tulungagung?

3. Apa saja faktor pendukung peranan guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di MTs

Manba’ul Ulum Rejotangan Tulungagung?

4. Untuk mendeskripsikan solusi peranan guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar peserta

didik di MTs Manba’ul Ulum Rejotangan Tulungagung?

A. Relevansi dan Pentingnya Penelitian

Berdasarkan penelusuran yang penulis lakukan terhadap karya ilmiah (skripsi) di

Perpustakaan Digital IAIN SYECH NURJATI CIREBON bahwa yang membahas tentang

“Peranan Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar di MTs Manba’ul Ulum Rejotangan

Tulungagung”. Belum ada yang meneliti. Berdasarkan hasil penelusuran penelitian terdahulu,

diperoleh masalah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Sri Budi Suhartini dengan judul “Studi tentang Kesulitan dan Pemecahannya

dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SLTP PGRI Tulungagung”, menyatakan bahwa:

dalam penyelenggaraan program pendidikan disekolah tidak akan berjalan lancar apabila

terdapat kesulitan, oleh karena itu pendidikan dan pengajaran merupakan suatu usaha yang selalu

berubah dari waktu ke waktu. Hal tersebut sangat menuntut para pendidik untuk terus aktif dan
5

kreatif dalam usaha meneliti dan memecahkan kesulitan yang terjadi dalam pelaksanaan

pendidikan Islam.

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana peranan guru PAI dalam mengatasi

kesulitan belajar peserta didik sehingga dapat dijadikan sebagai bahan penelitian.

b. Bagi Sekolah

Meningkatkan proses memperbaiki kesulitan belajar peserta didik khususnya pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam.

c. Bagi Peserta Didik

Untuk memberikan motivasi belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran pendidikan

agama Islam.
6

BAB II

TINJAUAN LITERATUR
A. Tinjauan Konseptual dan Teori

A. Masalah Kesulitan Belajar

1. Kesulitan Belajar

Setiap peserta didik pada prinsipnya tentu berhak memperoleh bimbingan dalam belajar

dengan optimal. Namun kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa peserta didik itu memiliki

perbedaan dalam kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan

dan pendekatan dalam belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang peserta didik

dengan peserta didik lainnya.

Penyelenggaraan pendidikan disekolah-sekolah kita pada umumnya hanya ditujukan

kepada para peserta didik yang berkemampuan rata-rata, sehingga peserta didik yang

berkemampuan kurang menjadi terabaikan. Selain itu, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh

peserta didik yang berkemampuan rata-rata (normal) disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang

menghambat tercapainya kinerja akademik yang tidak sesuai dengan harapan.

2. Bentuk Kesulitan Belajar Peserta Didik

Menurut Mulyadi kesulitan belajar memiliki pengertian yang luas dan ke dalamnya

termasuk pengertian-pengertian seperti:

a. Learning Disorder (Ketergantungan Belajar)

Adalah keadaan dimana proses belajar peserta didik terganggu karna timbulnya

respon yang bertentangan. Pada dasarnya orang yang mengalami gangguan belajar, prestasi

belajarnya tidak terganggu, akan tetapi proses belajarnya yang terganggu atau terhambat

oleh respon-respon yang bertentangan. Dengan demikian, hasil belajarnya lebih rendah dari

potensi yang dimiliki.


7

b. Learning Disabilities (Ketidakmampuan Belajar)

Menunjukkan ketidakmampuan seorang peserta didik yang mengacu kepada gejala

dimana peserta didik tidak mampu belajar, sehingga hasil belajarnya di bawah potensi

intelektualnya.

c. Learning Disfungsion (Ketidakfungsian Belajar)

Menunjukkan gejala dimana proses belajar tidak berfungsi secara baik meskipun

pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat indra atau

gangguan psikologis lainnya.

d. Under Achiever (Pencapaian Rendah)

Adalah mengacu pada peserta didik yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas

normal, tetapi prestasi tergolong rendah.

e. Slow Learner (Lambat Belajar)

Adalah merupakan peserta didik yang lambat dalam proses belajarnya sehingga

membutuhkan waktu dibandingkan peserta didik lain yang memiliki taraf potensi

intelektual yang sama.

Secara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok:

1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning

disabilities), dan 2) Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities). Kesulitan

belajar berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi,

kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku

sosial. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan

pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan.

Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan keterampilan dalam membaca,

menulis.
8

B. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam

Guru adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah

atau di kelas, atau orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang ikut

bertanggung jawab dalam membentuk peserta didik mencapai kedewasaan. Peran dan

tugas adalah dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Untuk membentuk peran, seseorang

harus melakukan tugas-tugas yang di embannya. Begitu pun seorang guru, untuk

menunjukkan eksistensinya sebagai pendidik, maka dia harus melaksanakan tugas-

tugasnya sebagai guru.

B. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu

 Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2019) menunjukkan bahwa kesulitan belajar

karena faktor genetik dari ayah atau ibu sehingga peran orang tua paling utama dalam

meningkatkan kemampuan dan kemauan belajar anak.

 Penelitian yang dilakukan oleh Rahmaniawati (2020) menunjukkan bahwa peran guru

di sekolah sangat menentukan keberhasilan belajar peserta didik sehingga guru harus

meningkatkan profesionalitas dalam pembelajaran dan pengembangan diri.

 Penelitian yang dilakukan oleh Siti Badriyah (2021) menunjukkan bahwa peran orang

tua dalam beribadah keseharian dapat merangsang tingkah laku dan meningkatkan

karakter anak menjadi lebih baik.

C. Kerangka Pemikiran

Kesulitan belajar bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, bahwa ketika anak mengalami kendala seperti kurangnya minat membaca,

menulis dan bersosialisasi disebabkan karena faktor internal dan eksternal, sehingga yang dapat

merubah mindset dan karakter itu juga dari internal seperti orang tua dan eksternal seperti guru

dan masyarakat sekitar.

D. Hipotesis Penelitian (jika ada)

HI: Virusnya dari internal dan eksternal, obatnya juga dari internal dan eksternal itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai