Tugas 2 ADBI4336 - Hukum Ketenagakerjaan - Fredrick
Tugas 2 ADBI4336 - Hukum Ketenagakerjaan - Fredrick
Tugas 2 ADBI4336 - Hukum Ketenagakerjaan - Fredrick
Jawaban :
1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan adalah undang-undang
yang merupakan landasan pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dan atas berlakunya Undang-Undang ini segala ketentuan tentang
ketenagakerjaan sudah harus segera dilakukan penyesuaian.
Mengenai pengupahan diatur dalam Pasal 88 Ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, dimana ayat tersebut menjelaskan bahwa :
“Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang layak memenuhi
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Upah bagi pekerja merupakan suatu
penghasilan baginya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya, dengan
pemberian upah yang layak bagi majikan, maka akan dapat pula memberikan ketenangan
bekerja bagi pekerja, ketenangan berusaha bagi pengusaha, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan produktifitas pekerja serta meningkatkan hasil kerja yang lebih tinggi.
Dasar Hukum Upah dalam UU Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia iyalah :
1) Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
2) Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerintah menetapkan
kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh.
3) Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja /buruh sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) meliputi: a. Upah minimum; b. Upah kerja lembur; c. Upah tidak masuk kerja
karena berhalangan; d. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain diluar
pekerjaannya; e. Upah untuk menjalankan hak waktu istirahat kerjanya; f. Bentuk dan
cara pembayaran upah; g. Denda dan potongan upah; h. Hal-hal yang dapat
diperhitungkan dengan upah; i. Struktur dan skala pengupahan yang proporsional; j.
Upah untuk membayar pesangon; k. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
4) Pemerintah menetapkan upah minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf
a berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas dan
pertumbuhan ekonomi. Penetapan upah minimum tersebut ada maksudnya, Pertama
sebagai jaring pengaman agar para pekerja tidak diberi upah dibawah upah minimum.
Kedua, upah minimum adalah untuk meningkatkan taraf hidup, martabat serta daya
beli golongan penerima upah atau gaji rendah. Ketiga, sebagai upaya pemerataan
pendapatan, dan usaha mewujudkan keadilan sosial.
2. Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau
pelaku industri untuk memberikan upah kepada para pekerja di dalam lingkungan usaha
atau kerjanya. Upah minimum biasanya ditentukan oleh pemerintah, dan ini kadang-
kadang setiap tahunnya berubah sesuai dengan tujuan ditetapkannya upah minimum itu.
Komponen upah Minimum yang dipergunakan dalam sistem pengupahan di Indonesia
terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya upah pokok sedikitnya 75%
(tujuh puluh lima persen) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Berdasarkan Surat
Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor 07/MEN/1990 tentang pengelompokan komponen
upah dan pendapatan non upah disebutkan bahwa :
a. Termasuk Komponen Upah adalah :
1) Upah pokok merupakan imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut
tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
2) Tunjangan tetap adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan
yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya yang dibayarkan dalam
satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok, seperti tunjangan istri,
tunjangan anak, tunjangan perumahan, tunjangan kemahalan, tunjangan daerah, dan
lain-lain; tunjangan makan dan tunjangan trasport dapat dimasukkan dalam
komponen tunjangan tetap bila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan
kehadiran dan diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu, harian, atau
bulanan.
3) Tunjangan tidak tetap; suatu pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja dan
keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu
pembayaran upah pokok, seperti tunjangan transport yang didasarkan pada
kehadiran. Tunjangan makan dapat dimasukkan kedalam tunjangan tidak tetap bila
tunjangan tersebut diberikan atas dasar kehadiran (pemberian tunjangan biasa dalam
bentuk uang atau fasilitas makan).
b. Tidak Termasuk Komponen Upah adalah :
1) Fasilitas adalah kenikmatan dalam bentuk nyata /natura karena hal-hal yang bersifat
khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, seperti fasilitas kendaraan
(antar jemput pekerja atau lainnya), pemberian makanan secara cuma-cuma, sarana
ibadah, tempat penitipan bayi, koperasi, kantin, dan sejenisnya.
2) Bonus adalah bukan merupakan bagian upah, melainkan pembayaran yang diterima
pekerja dari hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja berprestasi melebihi
target produksi yang normal atau karena peningkatan produktivitas. Besarnya
pembagian bonus diatur berdasarkan kesepakatan.
3) Tunjangan hari raya (THR) adalah gratifikasi dan pembagian keuntungan lainnya.
1) Upah minimum sub sektoral regional; upah minimum yang berlaku untuk semua
perusahaan pada sub sektor tertentu dalam daerah tertentu;
2) Upah minimum sektoral regional; upah minimum yang berlaku untuk semua
perusahaan dalam daerah tertentu;
3) Upah minimum regional/upah minimum provinsi; upah minimum yang berlaku untuk
semua perusahaan dalam daerah tertentu. Upah Minimum Regional (UMR)/Upah
Minimum Provinsi (UMP) di tiap-tiap daerah besarnya berbeda-beda. Besarnya
UMR/UMP didasarkan indeks harga konsumen, kebutuhan fisik minimum perluasan
kesempatan kerja, upah pada umumnya berlaku secara regional, kelangsungan dan
perkembangan perusahaan, tingkat perkembangan perekonomian regional dan
nasional.
Referensi :
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. SE/07/MEN/1990 Tahun
1990 Tentang Pengelompokan Komponen Upah dan Pendapatan Non Upah
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan