Uraian Singkat Pekerjaan Tower Air

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

PEKERJAAN FISIK
RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH
KUTAGADUNG

DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN


PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Tahun Anggaran 2024

RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG


DATA PROYEK

Pasal 1 : Nama Proyek ditentukan Oleh Owner seperti berikut ini:


RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG

Pasal 2 : Nama Pekerjaan :


RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG

Pasal 3 : Tempat dan Lokasi Pekerjaan:


KUTAGADUNG , BERASTAGI

Pasal 4 : Sumber Dana Proyek berasal dari:


DANA APBD T.A 2024

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor adalah RENOVASI TOWER
PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG, dengan rincian garis besar sebagai
berikut :

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN REHAB TOWER AIR
A. PEKERJAAN ATAP, RANGKA ATAP DAN LISTPLANK
B. PEKERJAAN PAGAR PENGAMAN TANGKI, PERKUATAN DAN PLAT BESI
C. PEKERJAAN PENGECATAN DAN PENGUPASAN
D. PEKERJAAN TANKI AIR
E. PEKERJAAN SUMUR BOR DALAM
F. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
G. PEKERJAAN SANITARY DAN PLUMBING

III. PEKERJAAN LAIN-LAIN

2. Sarana Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan pelaksanaan di lapangan, Kontraktor menyediakan :
a. Tenaga Pelaksana yang selalu ada di lapangan, tenaga kerja yang terampil dan cukup jumlahnya
dengan kapasitas yang memadai dengan pengalaman untuk prasarana gedung.
b. Bahan-bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang
sesuai dengan spesifikasi teknis.
c. Melaksanakan tepat sesuai dengan time schedule.

3. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan sesuai dengan syarat-syarat (RKS), gambar
rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk dan keputusan Pengawas Lapangan dan Direksi
Teknis.

Pasal 2
JENIS DAN MUTU BAHAN

Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri
Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menteri Penerangan Nomor 472/Kop/XII/80, Nomor
813/Menpen/1980, Nomor 64/Menpen/1980 tanggal 23 Desember 1980.

RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG


Pasal 3
GAMBAR-GAMBAR

RKS ini dilampiri :


a. Gambar kerja arsitektur/sipil
b. Gambar kerja elektrikal
c. Gambar pelengkap dan detail khusus

Pasal 4
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN

1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ada ketentuan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya :
a. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
beserta perubahannya;
b. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982;
c. SNI Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia 03-2000;
d. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Gedung SNI 03-2847-2002;
e. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja;
f. Peraturan Umum Tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN Setempat;
g. Spesifikasi bahan bangunan bagian A : SK SNI S-04-1989-F;
h. Tata Cara Pengecatan Bangunan : SNI 03-2407-1991;
i. Tata Cara Pengecatan Tembok Dengan Cat Emulsion : SNI 03-2410-1991;

2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat 1 tersebut di atas berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar Kerja yang dibuat Perencana yang sudah disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum, termasuk
juga gambar-gambar detail yang doselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui Direksi/
Konsultan Pengawas
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penetapan Pemenang Penyedia Barang/Jasa.
e. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa.
f. Surat Penawaran dan Lampiran-lampirannya.
g. Jadwal Pelaksanaan (tentative time schedule) yang sudah disetujui Direksi dan Konsultan Pengawas

Pasal 5
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan
dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (aanwijzing).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat/berlaku
adalah RKS. Bila suatu gambar tidak sesuai dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai
skala yang lebih besar yang berlaku, begitu pula apabila dalam RKS tidak dicantumkan sedangkan gambar
ada, maka gambarlah yang mengikat.
3. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan
kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan dan Kontraktor mengikuti keputusan dalam rapat.

Pasal 6
JADWAL PELAKSANAAN

RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG


1. Sebelum dimulai pekerjaan nyata di lapangan, Kontraktor wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan
bagian-bagian pekerjaan berupa bar chart dan curve bahan/tenaga.
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) dari kalender setelah SPPBJ
diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan, akan disahkan oleh Pemberi Tugas.
3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, satu salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding di
bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan (prestasi kerja).
4. Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor
berdasarkan Rencana Kerja tersebut.
Pasal 7
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa disebut Pelaksana
yang cakap, untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari
Kontraktor, berpendidikan minimal S1 atau sederajat dengan pengalaman minimum 1 (satu) tahun.
2. Dengan adanya Pelaksana tidak berarti Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan
terhadap kewajibannya.
3. Kontraktor wajib member tahu secara tertulis kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan, nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bila kemudian hari menurut pendapat Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan,
Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberi tahu kepada Kontraktor
secara tertulis untuk menggantinya dengan dengan personil yang memenuhi syarat.
5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjuk
Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (penanggung jawab/direktur perusahaan) yang akan memimpin
pelaksanaan.
Pasal 8
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR DAN PELAKSANA

1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya jam kerja apabila terjadi hal-hal mendesak, Kontraktor dan
Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor telepon di lokasi kepada
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
2. Alamat Kontraktor dan Pelaksana diharapkan tidak berubah-ubah selama pekerjaan. Bila terjadi perubahan
alamat, Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.

Pasal 9
PENJAGAAN KEAMANAN DI LAPANGAN PEKERJAAN

1. Kontraktor wajib menjaga keamanan di lapangan terhadap barang-barang milik proyek, Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan.
2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan, baik yang telah dipasang maupun yang belum, menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
3. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya baik yang berupa barang-barang
maupun keselamatan jiwa. Untuk itu Kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran
yang siap dipakai yang ditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkan oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

Pasal 10
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG


1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat (K3) yang selalu ada dalam keadaan
siap pakai di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja
lapangan.
2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan memenuhi syarat-syarat bagi semua petugas dan
pekerja yang ada di bawah kekuasaan kontraktor.
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas
dan pekerja. Membuat tempat penginapan di dalam lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak
diperkenankan, kecuali untuk penjaga keamanan.
4. Segala hal yang menyangkut jaminan social dan keselamatan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 11
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum pekerjaan secara fisik
dimulai dalam keadaan baik dan siap dipakai, antara lain :
a. Perlengkapan penerangan untuk pekerjaan lembur.
b. Alat-alat lain yang sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan.

Pasal 12
SITUASI DAN UKURAN
1. Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 adalah pekerjaan pembangunan gedung baru sesuai dengan gambar.
2. Ukuran-ukuran dalam gambar maupun dalam RKS merupakan garis besar pelaksanaan.
3. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan bangunan, sifat dan luas pekerjaan, dan hal-hal
yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
4. Kelalaian atau kekurangtelitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk menggagalkan tuntutan.

Pasal 13
SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam pasal 2.
2. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus diperiksakan dahulu kepada Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
3. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor di lapangan pekerjaan tetapi ditolak
pemakaiannya oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiata, harus segera dikeluarkan
dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2x24 jam terhitung dari jam penolakan.
4. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang ditolak oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang
ditetapkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
Pasal 14
PEMERIKSAAN LAPANGAN
1. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan memeriksa kondisi lapangan pekerjaan bersama
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
2. Apabila telah dilakukan pemeriksaan kondisi lapangan, Kontraktor dapat memulai pekerjaan.

Pasal 15
KENAIKAN HARGA/FORCE MAJEURE
1. Kenaikan harga yang bersifat biasa tidak dapat mengajukan klaim.
2. Kenaikan harga yang diakibatkan kebijaksanaan moneter oleh Pemerintah dan bersifat nasional dapat
mengajukan klaim sesuai petunjuk yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI.
3. Semua kerugian akibat force majeure yang dikarenakan gempa bumi, angin puyuh, badai topan, kerusuhan,
peperangan dan semua kejadian karena faktor alam serta kejadian tersebut dibenarkan oleh Pemerintah
bukan menjadi tanggungan Kontraktor.

RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG


RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG
Pasal 16
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan dengan tertulis dalam buku harian oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan serta persetujuan Pemberi Tugas.
2. Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada perintah tertulis dari
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan atas persetujuan Pemberi Tugas.
3. Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan menurut daftar harga satuan pekerjaan yang
dimaksudkan oleh Kontraktor yang pembayarannya diperhitungkan bersama-sama angsuran terakhir.
4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan yang dimasukkan
dalam penawaran, harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan bersama-sama Kontraktor dengan persetujuan Pemberi Tugas.
5. Adanya Pekerjaan Tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab keterlambatan penyerahan
pekerjaan, tetapi Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan dapat mempertimbangkan
perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah tersebut.

Pasal 17
GAMBAR SESUAI TERLAKSANA (AS BUILT DRAWING)

Gambar sesuai terlaksana (as built drawing) harus dibuat oleh Kontraktor dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Gambar sesuai terlaksana dibuat dan diserahkan pada akhir pekerjaan dan harus sesuai dengan hasil
pekerjaan terpasang
2. Gambar sesuai terlaksana harus disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis dan
diserahkan berikut aslinya dengan biaya keseluruhan ditanggung oleh Kontraktor.

Pasal 18
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan untuk pekerjaan ini tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang
harus dilaksanakan, secara umum akan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Persyaratan Mobilisasi
a. Mobilisasi dari semua pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan kontrak.
b. Mobilisasi dan pemasangan peralatan konstruksi dari suatu lokasi asalnya ke tempat yang digunakan
sesuai ketentuan kontrak.
c. Penyediaan dan pemeliharaan base camp Kontraktor, termasuk bila perlu kantor lapangan, tempat
tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.
2. Persyaratan Demobilisasi
Pekerja demobilisasi dari daerah kerja (site) yang dilaksanakan oleh Kontraktor ada akhir pekerjaan,
termasuk membongkar kembali seluruh instalasi, peralatan konstruksi, dan pihak Kontraktor diharuskan
untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan dan penyempurnaan pada daerah kerja (site), sehingga
kondisinya sama dengan keadaan sebelum pekerjaan dimulai.

Pasal 19
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Rencana Kerja
a. Kontraktor harus membuat rencana kerja pelaksanaan pekerjaan dengan network planning/barchart
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas dan Pengguna Anggaran.
b. Rencana Kerja yang telah disetujui Pengawas harus dipasang di kantor lapangan dan menjadi rencana
kerja yang resmi dan mengikat yang akan dipakai oleh Pengawas sebagai dasar untuk menentukan
segala sesuatu yang berhubungan dengan keterlambatan prestasi pekerjaan Kontraktor.

RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG


2. Direksi Keet
a. Pada pokoknya Kontraktor harus mengusahakan agar semua bahan bangunan, peralatan dan
perlengkapan lainnya yang telah berada di lapangan disimpan terlindung dari kerusakan dan
kehilangan, karena hal tersebut akan menjadi resiko Kontraktor sendiri.
b. Kantor direksi lapangan beserta perlengkapannya dibuat/disewakan oleh Kontraktor dalam keadaan
baik, digunakan sampai dengan selesainya pembangunan. Sebelum Serah Terima Pertama Pekerjaan
sudah harus diangkut keluar lokasi pekerjaan oleh Kontraktor. Seluruh biaya perawatan dan
operasionalnya menjadi tanggungan Kontraktor.
c. Kantor direksi lapangan dibuat dengan luas 20 m².
d. Perlengkapan yang harus disediakan :
- Meja rapat lengkap dengan kursi
- Meja tulis ½ biro dengan kursi
- 2 unit filing cabinet @4 laci
- 1 unit kotak PPPK lengkap dengan isinya
- Fasilitas penerangan dan listrik untuk pelaksanaan kegiatan.

3. Laporan Harian, Mingguan dan Pemotretan


Kontraktor diwajibkan membuat dan menyampaikan laporan dalam rangkap empat :
a. Laporan Harian
Adalah laporan yang diisi hari demi hari kerja yang membuat perincian tentang :
- Kapasitas/banyaknya tenaga kerja
- Pemasukan bahan bangunan
- Kegiatan pelaksanaan pada hari ini
- Catatan kejadian lainnya (curah hujan dan lain-lain)
- Catatan maupun peringatan dari Pengawas

b. Laporan Mingguan
- Adalah laporan berkala mingguan yang berisikan garis-garis besar dari apa saja yang telah
dicatat/dilaporkan dalam laporan harian, misalnya jumlah atau persentasi pekerjaan yang telah
dikerjakan maupun rencana kerja minggu berikutnya.
- Laporan Mingguan dibuat oleh Kontraktor dengan persetujuan Pengawas. Laporan berkala dibuat
oleh Pengawas yang ditujukan untuk Pemberi Tugas.
- Untuk melengkapi laporan maupun dokumentasi secara visual, maka Kontraktor harus
mengadakan pemotretan bagian-bagian pekerjaan/bangunan yang sedang dalam pelaksanaan.
- Kuantitas dan arah pemotretan serta beberapa set foto tersebut harus dicetak (minimal 5 set)
ditentukan kemudian berdasarkan kebutuhan maupun tahapan pada angsuran pembayaran.
Foto/gambar harus dicetak di atas kertas bromide mengkilap dan berwarna ukuran 3R.

4. Pagar Pengaman Halaman Pekerjaan dan Pengamanan Sarana


a. Kontraktor harus membuat pagar proyek yang memadai. Segala perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
b. Kerusakan pemakaian jalan maupun sarana lain yang ada di lokasi pekerjaan menjadi tanggung jawab
Kontraktor untuk memperbaikinya, dan apabila pekerjaan telah selesai, maka perbaikan-perbaikan
tersebut menjadi beban/biaya Kontraktor.
c. Apabila pada spesifikasi teknis disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan/komponen, maka
Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi
Kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut tidak terdapat lagi di pasaran atau
sukar didapat.
d. Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas harus segera disediakan atas biaya
Kontraktor.
e. Contoh-contoh material tersebut jila telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas untuk dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik
kualitas maupun sifatnya.
f. Ongkos-ongkos yang dikeluarkan sehubungan dengan perselisihan ini menjadi tanggungan Kontraktor.

RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG


5. Pelaksanaan Ukuran-ukuran
a. Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat dan Gambar Kerja.
b. Kontraktor harus memberitahukan kepada Pengawas bila akan memulai suatu bagian pekerjaan
sehingga Pengawas dapat memeriksa kebenaran ukurannya.
c. Kontraktor juga harus mencocokkan ukuran-ukuran satu dengan lainnya dan segera memberitahukan
kepada Pengawas apabila terdapat perbedaan.
d. Tempat bangunan yang sebenarnya ditetapkan oleh Kontraktor dengan persetujuan Pengawas.
Pengukuran ulang harus menggunakan alat ukur waterpass atau theodolit.

6. Hal-hal yang Berhubungan Dengan Estetika


Penempatan hal-hal yang erat hubungannya dengan estetika harus mendapat persetujuan dari Pengawas
sebelum dilaksanakan.

RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG


Pasal 20
PEKERJAAN AKHIR

1. Kontraktor harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera dalam kontrak, Gambar-gambar dan
Syarat-syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ataupun perubahan yang terdapat dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), sehingga pekerjaan dapat diterima dengan baik oleh Konsultan
Pengawas dan Pihak Pemimpin Proyek.
2. Pada saat pekerjaan akan diserah-terimakan untuk pertama kalinya (Provisional Hand Over - PHO),
Kontraktor harus menyerahkan :
- Gambar-gambar yang sebenarnya (As Built Drawing) yang telah disetujui.
- Gambar instalasi listrik yang sebenarnya.
- Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.

3. Bersama-sama dengan Konsultan Pengawas, kontraktor harus meneliti, mencatat dan menyetujui, bagian-
bagian pekerjaan yang belum sempurna, untuk dibuatkan daftar (Check List) pekerjaan-pekerjaan yang akan
diperbaiki dalam masa pemeliharaan.

RENOVASI TOWER PENAMPUNGAN AIR UPTD BIH KUTAGADUNG

Anda mungkin juga menyukai