Karakteristik Perkembangan Musik Anak TK
Karakteristik Perkembangan Musik Anak TK
Karakteristik Perkembangan Musik Anak TK
1. BERTA ROSITA _ 04 –
858859886
2. DELLA AMBARWATI _ 05 _
858862569
3. FERONICA FATMAWATI
CANDRA DEWI _ 09 _
858861495
4. KRISTIEN YULITA
PUSPITASARI _ 10 _
858862694
5. ROSY AGUSTINA _ 15 _
858859861
6. SEPTIYA CAHYARINI _ 16 _ KARAKTERISTIK MUSIK ANAK TK
858860802
1) Perkembangan Fisik
Dalam perkembangan fisik tidak akan lepas dari motorik kasar dan
motorik halus, kesadaran terhadap gerak tubuh, dramatisasi dan bermain
peran, serta kesadaran terhadap ruang adalah bagian dari proses
pendidikan yang mengandalkan unsur fisik dan gerak. Salah satu kunci
dalam bermusik adalah fisik, karena fisik digunakan untuk bergerak
mengikuti musik dan untuk memainkan instrument. Musik tidak dapat
dipisahkan dengan gerak karena gerak memiliki banyak pengaruh pada
saat terjadinya musik.
Contoh :
1. Anak menggerakkan tangannya untuk memukul drum, menekan tuts
piano, memetik senar gitar, dll.
2. Anak menggerakkan badannya seperti tangan, kaki atau menggoyangkan
kepalanya saat mendengar suara musik.
2) Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial dapat diartikan bermain bersama dalam suatu
kelompok. Kepedulian terhadap lingkungan dalam kegiatan musik menjadi
kemampuan dasar sosial. Perkembangan sosial dapat merubah syair lagu
yang dikenal dengan hal yang dialami dalm dunianya.
Contoh :
1. Bernyanyi secara berkelompok
2. Memainkan alat musik sederhana bersama – sama
3) Perkembangan Intelektual
Perkembangan intelektual anak adalah tahapan di mana anak
mempelajari dan menerapkan pengalaman yang mereka peroleh seiring
waktu. Dengan pengalaman, waktu, ingatan, keterampilan memecahkan
masalah, penalaran, dan kemampuan berpikirnya, intelektual anak terus
terasah dan berkembang.
1. Sensorik-motorik
Adalah periode di mana seorang anak diamati aktivitasnya untuk
melihat pertumbuhan kemampuan mentalnya. ditandai dengan gerakan
motorik yang sangat mendasar, seperti mengisap dan menggenggam.
Tahapan ini disebut dengan tahap refleksi.
Pada usia 4-8 bulan anak akan mengulangi gerakan yang disertai
konsekuensi, seperti menyentuh mainan gantung di atas boks agar
bergerak.
Menginjak usia satu tahun, gerakan anak menjadi lebih kompleks, Enam
bulan setelahnya, anak menemukan cara baru untuk melakukan aktivitas
yang sama. Di usia 2 tahun, anak mulai menunjukkan tanda-tanda
memecahkan masalah untuk aktivitas sederhana secara mental, sebelum
melakukan tindakan.
Contohnya : Bayi bermain puzzle
1. Pada usia 4-8 bulan hanya memegang atau menumpahkan saja, tidak
ter arah bermainnya.
2. Menginjak 1 Tahun anak sudah bisa mengamati bentuk dan warna dan
sudah mulai mencoba menaruh puzzle di papannya walaupun belum
bisa pas.
3. Menginjak 2 tahun anak sudah mulai bisa diarahkan untuk
penepamtan Puzzel
2. Periode pre-operational
Fase perkembangan intelektual anak usia dini ini berlangsung dari usia
2 tahun sampai 7 tahun. Berikut beberapa tandanya: Usia 2-4 tahun:
Kemampuan bahasa anak berkembang meski belum terlalu logis. Mereka
bisa mengingat dan membicarakan obyek yang saat ini tidak terlihat.
Perkembangan bicara anak lebih masuk akal dan anak sudah mampu
mengenali serta menggunakan logika sederhana. Anak sudah mampu
memahami permainan dengan aturan sederhana.
Contohnya :
1. Anak baru bisa menyebutkan angka - angka dan warna - warna seiring
berkembangnya waktu anak - anak akan bisa mengerti arti warna di
lampu lalu lintas, merah berhenti, hijau berjalan, kuning jalan hati –
hati.
3. Periode concrete operation
Tahap perkembangan intelektual anak ini terdiri dari perkembangan
mental yang terjadi pada anak usia 7-12 tahun. Pada tahapan ini anak
dapat memahami pola logis dan menggunakannya. Kemampuan mentalnya
sekarang bergerak menuju ke pemahaman yang kuat, tentang apa yang
harus dilakukan untuk apa. Anak sudah mampu memahami berbagai
kategori dan dapat memecahkan masalah secara logis dan tepat.
Contohnya :
1. Anak berada diposisi anak menumpakan minuman , anak sudah paham
apa yang harus dilakukan yaitu membersihkan minuman yang
ditumpahkan.
4. Periode formal operation
Periode ini merupakan masa perkembangan yang berlangsung mulai
usia 12 tahun ke atas. Ini adalah tahap akhir perkembangan intelektual, di
mana anak dapat mulai memahami dan memikirkan konsep-konsep
abstrak. Pada periode formal operation ini anak dapat menggunakan logika
dan penalaran deduktifnya. Urutan logis dan abstrak yang kompleks
menjadi mudah bagi anak untuk dipikirkan dan diterapkan dalam
pemecahan masalah.
Contohnya :
Kehidupan bersekolah anak menengah pertama (SMP) seperti kegiatan
Ektrakulikeler atau osis yang akan melatih mental dan kecerdasan anak.
4) Perkembangan Perseptual
Perkembangan perseptual adalah kemampuan yang diperoleh melalui
proses mendengarkan bunyi tertentu dengan penuh perhatian. Setelah anak
mendengarkan bunyi dengan penuh perhatian, akan muncul sebuah
tanggapan. Persepsi ini sangat diperlukan pada kegiatan mengingat,
membedakan, dan mengelompokkan bunyi .
Contoh :
1. Mengelompokkan jenis alat musik yang dilihat
2. Membedakan suara orang yang dikenal/ teman
3. Menunjukkan perbedaan atau perubahan ritme yang didengarnya
4. Membedakan dinamis ketika lagu dinyanyikan dengan suara keras dan
suara yang lembut
5. Membedakan tempo ketika diperdengarkan karya musik yang memiliki
tempo berbeda dengan lagu yang dinyanyikan oleh anak dengan
kecepatan tertentu.
5) Perkembangan Estetis
Perkembangan estetis adalah estetis yang dapat diartikan sebagai
keindahan. Rasa estetis tidak terjadi dengan sendirinya pada anak, butuh
pengenalan yang dilakukan sejak usia dini. Respon keindahan tidak selalu
sama pada setiap orang, hal tersebut dipengaruhi oleh usia, pendidikan,
pengalaman dan budaya, karena rasa estetis itu tidak bersifat selamanya
namun hanya bersifat sementara. Perkembangan estetis nilai yang dapat
membuat seni musik menjadi sebuah karya yang sangat lengkap dan indah,
baik pada nada ataupun lirik.
Contoh :
1. Lagu anak singkat, bahasanya mudah dipahami dan mudah di ingat.
Lagu ceria membuat anak bahagia.
6) Perkembangan Kreativitas
Perkembangan kreativitas adalah upaya memperluas ciri-ciri khas yang
dimiliki individu dalam kemampuanya untuk mengeluarkan gagasan yang
kreatif berupa ide-ide baru atau eksplorasi yang menghasilkan sesuatu
yang baru atau dikombinasikan dari karya - karya yang telah ada
sebelumnya menjadi karya yang baru melalui interaksi dengan
lingkunganya.
Contohnya:
1. Anak dapat merubah lirik lagu berjudul “Helly’’ (anjing kecil) menjadi
“Doni” (Adik Kecil).
2. Anak dapat berkreasi membedakan warna suara antara memukul kaleng
dengan menggunakan tangan atau menggunakan alat lain.