30 - Berlina Sindhi Aryanti - 1401420338 - Tugas Individu Pertemuan 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN SENI TARI SD

KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI TARI ANAK SD

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Tari SD

Dosen pengampu:

Atip Nurharini, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh:

Berlina Sindhi Aryanti

1401420338

ROMBEL H

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seni mulai dikembangkan daam dunia pendidikan sejak tahun 1976. Kehadiran seni
dalam dunia pendidikan ditunjukkan dalam suatu mata pelajaran seni yang masuk ke
dalam kurikulum. Seni yang tertuang dalam mata pelajaran berupa pendidikan seni rupa,
pendidikan seni tari, pendidikan seni musik dan lain sebagainya. Dalam dunia pendidikan
secara tidak langsung sebenarnya telah menerapkan dan menanamkan adanya pendidikan
seni sebagai salah satu strategi dalam proses pembelajaran, baik sejak TK sampai dengan
SMA. Pendidikan seni memiliki kedudukan yang setara dengan mata pelajaran lain dalam
lingkup program pendidikan. Namun dalam pendidikan seni penekanannya dimaksudkan
untuk membantu pertumbuhan fisik dan mental peserta didik. Sehubungan dengan adanya
perbedaan sifat dan karakteristik peserta didik yang satu dengan yang lain, maka
pendidikan seni pun perlu memperhatikan hal tersebut. Hal ini berkaitan dengan tujuan
pendidikan seni yang tidak ditujukan untuk melatih keterampilan peserta didik agar
pandai dalam berkarya seni, melainkan lebih ditekankan sebagai sarana atau alat
pendidikan.Dalam membelajarkan seni kepada anak Sekolah Dasar setidaknya guru harus
mengetahui pemahaman kemampuan dasar dan karakteristik seni pada anak Sekolah
Dasar. Hal ini dikarenakan kemampuan peserta didik tiap jenjang umurnya selalu berbeda
begitu pula karakteristik seni yang dimilikinya. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas kemampuan dasar seni anak SD yang meliputi kemampuan intelektual,
kondisi emosional, kondisi sosial, kodisi perseptual, karateristik fisik anak, dan
karakteristik anak serta karakteristik seni anak SD yang meliputi karakteristik suara,
karakteristik musik, karakteristik gerak, karakteristik seni rupa, dan periodisasi seni rupa
anak
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja kemampuan dasar seni yang dimiliki anak SD?
b. Apa saja karakteristik seni yang dimiliki anak SD?
1.3 Tujuan
a. Mahasiswa dapat memahami kemampuan dasar seni yang dimiliki anak SD
b. Mahasiswa dapat memahami karakterisktik seni yang dimiliki anak SD
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kemampuan Dasar Seni Yang Dimiliki Anak SD

Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :

1. Perkembangan kognitif, berhubung dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada


cara – cara berfikir seseorang.
2. Perkembangan personal, marupakan perubahan – perubahan yang terjadi yang
berkaitan dengan kepribadian.
3. Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada
diri seseorang, antara individu yang satu dengan lainnya.
4. Perkembangan fisik, perubahan – perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.

Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua fakrot, yaitu : Faktor
pertumbuhan dan kematangan, perubahan – perubahan yang terjadi pada individu secara
alamiah dan spontan. Faktor belajar, perubahan – perubahan yang terjadi dari interaksi
individu dengan lingkungan sekitarnya. Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang
khas dalam hal fisik maupun psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional,
sosial, estetik, kreativitas dan daya perseptual serta pertumbuhan fisiknya.

2.1.1 Kemampuan Intelektual AnakMenurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada
empat faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu:

1. Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan berfikir manusia.


2. Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving
merupakan aktivitas berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir
anak.
3. Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain.
4. Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berfikir

2.1.2 Kondisi Emosional Anak Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang
dan tertutup. Emosi menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan
terbuka. Emosi sebagai aspek psikologis  mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu :

1. Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa psikologis lainnya.


2. Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan
kondisi.
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca indra.

Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu

1. Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
2. Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan,
perasaan intelektual,  perasaan sosial., perasaan estesis, dan perasaan spiritual.

2.1.3 Kondisi Sosial AnakPada masa Sekolah Dasar, anak erangsur-angsur  mulai menyadari 
bahwa mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai
menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan
sudah mampu bekerja sama dengan mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok. Dalam hal
ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat
bersosialisasi dengan baik.

2.1.4 Kondisi Perseptual AnakPerseptual mengandung pengertian  kombinasi antara kognitif


dan efektif. Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna
informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah dihubungkan dengan hal-hal yang sudah 
diketahuinya.

2.1.5 Karakteristik Fisik AnakMasa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam
proses pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang
bersifat fisik.Kegiatan – kegiatan  fisik ini dapat diarahkan pada permainan – permainan
kelompok yang dampaknya sangat baik bagi perkembangan sosial mereka.

2.1.6 Karakteristik Estetik AnakPerasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah
yang dibawa anak sejak lahir, ini berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah
mampu menangkap, mengalami atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya.
2.1.7 Kondisi Kreatif AnakBakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika
anak dapat difasilitasi dengan beragam teknologi pada zaman sekarang ono karena bakat
setiap anak berbeda – beda.   

2.2 Karakteristik Seni Anak SD

Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok etnis,
kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat dipengaruhi dan
bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu
adalah latar belakang, perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan
lingkungannya.

2.2.1 Karakteristik Suara Anak Usia SDMedia musik yang paling dekat dengan kita adalah
suara dan tubuh kita, bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang
dihasilkan manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya. Salah
satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa
dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang dibedakan dari usia.Menurut
Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, berdasarkan
karakteristik dan kemammpuannya:

a. Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan.      

b. Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun ada juga 
yang bersuara rendah.       

c. Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang tepat.

d. Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara mereka masih
terdengar jernih dan ringan

2.2.2 Karakteristik Musik AnakMusik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang
mampu menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak.
Karakter musik anak biasanya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi
juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik.
Selain itu biasanya musik anak mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan
kreativitas berfikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini merupakan
karakteristik yang muncul dalam musik anak, yaitu.
a. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari.

b. Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat.

c. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.

d. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik. 

2.2.3 Karakteristik Gerak AnakPada usia ini perkembangan visiomotoriknya yakni koordinasi
antara mata dan angan telah berkembang dengan baik. Karakteristik gerak fisik anak usia
sekolah dasar dapat dikatakan bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan
bertema dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu
menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.

2.2.4 Karakteristik Seni Rupa AnakAda 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati
karya seni rupa anak, yakni:

1) dari aspek tipologi seni rupa anak,

2) dari aspek karakteristik seni,

3) dari aspek periodisasi sei rupa anak, dan

4) dari aspek relevansi karakteristik seni rupa anak.

Tipe tipologi seni rupa anak terdiri atas tiga tipe. Yaitu, tipe visual (non haptik), tipe haptik
dan tipe willing type. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol
sehingga anak mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan
serta detailnya. Tipe visual (non haptic) mendapat pengaruh dari intellectual motivation. Oleh
karena itu, figur-figur dan bahkan alur ceritanya tampak jelas. Pada tipe ini pikiran anak
dapat dibaca dalam gambar karena bentuknya yang mudah dikenali maksudnya.Haptic adalah
jenis karya gambar anak yang lebih cenderung mengungkapkan rasa dari pada fikiran.
Sehingga model/ bentuk/ tampilannya kelihatannya ekspresif dan menghasilkan bentuk-
bentuk perasaan Pada tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol
ketika mereka menuangkan objek kedalam karya seni rupanya.Willing type merujuk pada
makna tipe seseorang yang mengharapkan akan sesuatu. Tipe harapan (willing type) dalam
gambar anak ditunjukkan oleh tema yang diangkat dalam materi pokok gambar berupa
ungkapan harapan, cita-cita, kejadian masa yang akan datang, dan lain sebagainya.

2.2.5 Periodisasi Seni Rupa Anak


A.    Masa Coreng Moreng : Usia 1-4 tahun

Pada masa coreng moreng dibedakan atas dua tipe. yaitu tipe  judul gambar masih berubah-
ubah dan mengindentifikasi objek dengan judul yang tepat

1). Judul gambar masih berubah-ubah (perkembangan garis) Pada masa


perkembangan seni rupa ini  sekitar usia 1 sampai dengan 2 tahun. Anak masih
melatih diri mengkoordinasikan bentuk garis yang sempurna maupun yang kurang
tepat. Usia perkembangan garis ini seiring tanggapan terhadap lingkungan sekitarnya,
seperti melihat objek masih berbentuk bulatan dan garis miring. Taraf pandang anak
masih berbentuk global. Jika anak sudah bisa memberi judul pada gambar atau
lukisannya, maka judul tersebut masih berubah-ubah. Pada suatu ketika, anak
memberi judul : “Kucing sedang makan,” selang sejam berikutnya, gambar tersebut
berubah judul menjadi; “Ayahku sedang memberi makan ayam jantang
dikandang.”       Situasi ini menggambarkan penalaran anak belum stabil, bahkan
dapat diduga bahwa pikiran anak masih menyatu dengan perasaan anak, apa yang
dipikirkan sama dengan apa yang dirasakan. Jadi, anak menggambar apa yang dia
ketahui dan diinginkan bukan apa yang diketahui dan diinginkan bukan apa yang dia
lihat dalam kondisi sesungguhnya. 

2) Mulai mengidentifikasi Objek dengan Judul yang Mantap

Anak mulai menyadari gambarnya sudah dapat dibaca orang lain dan telah mampu
meliht objek secara detail, maka gambarpun mulai berubah. Bulatan-bulatan semula
susunannya tidak berbentuk figur manusia kini mulai berubah menjadi bulatan yang
bersinar, dilambangkan dengan bulatan matahari. Bentuk ini dipengaruhi oleh tingkat
penalaran anak bahwa matahari bersinar terang, maka bulatan bersinarpun diandaikan,
seperti waja yang ceria. Tanda keceriaan disimbolkan dengan mata, hidung dan
senyum yang lebar. Begitu pula dengan tanda kesedihan disimbolkan dengan mata
yang menangis dan bibir yang cemberut.Perkembangan yang dirasakan cepat adalah
pengubahan matahari yang yang telah mempunyai atribut tersebut menjadi figur
manusia. Manusia yang hanya mempunyai susunan anggota tubuh kepala-kaki.
Tangan masih menyatu dengan kepala dan manusia tidak berbadan. Bagi anak yang
masih menyatukan pikiran dan perasaannya, gambar manusia kepala sampai kaki
belum tampak. Anak masih suka mengekspresikan ide dan gagasan secara spotan,
namun anak sudah memberi judul dengan tetap dan mantap.
B.     Masa Prabagan (Preschematic) : Usia 4-7 tahun

Pada masa prabagan ini anak sudah mulai mengenal dirinya, baik jenis kelamin maupun
eksistensi dirinya dalam hubungan keluarga maupun masyarakat sosialnya. Beberapa anak
mulai memanjakan dirinya karena merasa penting dan diperhatikan orang lain. Ketika
pemahaman dirinya sangat tinggi, sering sifat ego menjadi berlebihan. Anak merasakan
menjadi raja dalam keluarga karena beberapa keterampilan telah mereka kuasai, seperti
menyanyi, hafal menghitung angka 1 sampai dengan 100 atau suka menirukan perilaku orang
dewasa. Perkembangan dalam gambar anak pun mulai meningkat dari figur manusia kepala –
kaki menjadi manusia – tulang, atau manusia – batang. Dikatakan sebagai manusia tulang
karena gambar tubuh manusia berupa tulang-tulang yang tersusun.  Lukisan anak perempuan.
Lukisan anak laki-lakiDalam hal warna, periode prabagan belum banyak memberikan arti
yang sangat kuat. Warna yang dipilih kadang kala tidak relevan dengan gambarnya. Namun,
beberapa anak wanita suda mmberikan arti warna dengan menyesuaikan bentuk objek,
sedangkan anak laki-laki cenderung menguat pada bentuk gambarnya. 

C.    Masa Bagan (schematic) : Usia 7-9 tahun

Pada masa ini, anak sudah mampu membedakan dengan jelas jenis kelamin dalam
gambarnya. Namun, belum menunjukkan konsep yang matang tentang judul terhadap bentuk
gambar.

D. Masa Realism Awal (dawning realism) : Usia 9-11 Tahun

Perkembangan mental anak pada periode ini adalah kemampuan pengindraan, bentuk yang
detail mampu diungkapkan terutama hal-hal yang berada di lingkungan sekitar. pemahaman
tentang postur tubuh manusia telah dipahami secara nyata, namun hambatan dalam 
menggambar adalah mengkoordinasikan tekanan-tekanan objek. Dalam tahap perkembangan
ini anak wanita sesuai dengan sifat alaminya, perkembangan pengamatan terhadap objek
sebenarnya sudah mampu secara detail. Begitu juga dengan anak laki-laki, visualisasi bentuk
sangat kuat terutama pada objek yang bergerak.
Pada umumnya, anak pada periode ini  cenderung menggambar cerita secara lengkap. Anak
juga sudah mampu mengungkapkan perspektif, namun belum sempurna. Hal ini disebabkan
masa egois masih kuat sehingga komposisi gambar berupa juxta dan rabantment.

E. Masa Realisme Semu (pseudo realism) : Usia 11-14 tahun


Seiring dengan perkembangan biologi, anak usia 11-15 tahun sudah bisa membedakan
dengan jelas kedudukan dirinya dan fungsi masing-masing organ tubuh.
Gambar anak usia ini sudah detail, namun mengalami kesulitan mengungkapkan bentuk-
bentuk visual. Pikiran anak telah detail, rasional, dan realistis. Bagi anak pada masa ini sudah
menyadari akan makna keindahan dan estetika berani mempertahankan gambarnya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Pemahaman yang baik terhadap aspek-aspek perkembangan anak akan menunjang
keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan yang perlu
diperhatikan oleh guru tersebut meliputi: perkembangan intelektual, emosional,
personal dan sosial, perseptual, fisik estetik, dan kreativitas. Secara intelektual,
menurut Piaget anak Sekolah Dasar memasuki masa Operasi Konkert yang mana anak
sudah mampu berfikir logis dan sistematis yang mampu memecahkan masalah-maslah
yang bersifat konkert. Kondisi emosional anak Sekolah Dasar itu sangat labil, mudah
berubah, cepat datangnya perubahan dan cepat pula normal kembali. Kondisi
sosialnya sudah berangsur-angsur keluar dari lingkungan keluarganya dan mulai
mencari teman akrab,  menaruh perhatian pada orang lain, dan mencari teman untuk
bermain dan bekerja sama. Anak SD mempunyai karaketristik ingin tahu segala hal.
Masa SD adalah masa pendidikan jasmani dan panca indera dan secara alamiah anak
sudah membawa kemampuan menangkap getar keindahan alam dan karya seni.
Kemampuan tesebut seyogyanya difasilitasi untuk berkemban baik secara ekspresif
maupun apresiatif.  Ekspresi dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan
psikologis yang penting bagi anak SD.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini dapat mempermudah mahasiswa dalam membelajarkan
seni di SD melihat dari kemampuan dasar serta karakteristik seni anak SD, sehingga
dalam melakukan pembelajaran guru dapat menimbang materi yang cocok untuk anak
SD dan sejauh mana pengembagan kreativitas seni anak SD.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Modul Kemampuan Dasar dan Karakteristik Seni SD. Online:
http://hencozs.blogspot.com/2013/06/modul-kemampuan-dasar-dan-karakteristik.html
Anonymous. 2012. Kemampuan Dasar dan Karakteristik Seni. Online:
http://myschoolsmkn3tpi.blogspot.com/2011/11/kemampuan-dasar-dan-karakteristik-
seni.html
Pamadhi, Hadjar dkk. 2010. Pendidikan Seni di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

http://fitriyatur.blogspot.com/2014/10/kemampuan-dasar-dan-karakteristik-seni.html

Anda mungkin juga menyukai