Tugas 2 Metode Penelitian Sosial
Tugas 2 Metode Penelitian Sosial
Tugas 2 Metode Penelitian Sosial
Abstrak
PENDAHULUAN
Pemberdayaan adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah
darah. Peran pemberdayaan masyarakat terutama di pedesaan untuk menggerakkan,
mengubah cara pandang, dan mewujudkan tujuan kegiatan secara berkelompok akan
lebih mudah. Namun pemberdayaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
bimbingan atau peran pemerintah daerah. Saat ini pemberdayaan di Indonesia
nyatanya belum dapat merata di berbagai daerah. Munculnya Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2005 mengenai Desa menyatakan bahwa terdapat kesempatan bagi masyarakat
untuk menjalankan aktifitas pemerintahan atau mengurus sendiri urusan rumah
tangganya, namun selalu berkaitan dengan persyaratan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan, serta
memperhatikan potensi dan keaneka-ragaman daerah. Keberadaan pengangguran
hingga angka kemiskinan yang masih besar di Indonesia membuktikan bahwa
masyarakat Indonesia saat ini belum terberdayakan dengan baik. Hal ini tentunya
tidak mewujudukan terciptanya kesempatan bagi masyarakat untuk menjalankan
aktifitas pemerintahan atau mengurus sendiri urusan rumah tangganya, namun selalu
berkaitan dengan persyaratan dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi,
peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan, serta memperhatikan potensi dan
keaneka-ragaman daerah.
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Hal tersebut seperti yang dikatakan
Suharto (2005:66) dalam bukunya bahwa pemberdayaan masyarakat, adalah :
Pemerintah daerah atau desa adalah suatu lembaga yang didalammya memiliki
perangkat-perangkat untuk melancarkan pelaksanaan pembangunan desa tidak
terkecuali pemberdayaan. Maka dari itu seharusnya memperhatikan pemberdayaan
masyarakat sebagai wujud memperbaiki keadaan kemiskinan di Indonesia adalah hal
penting yang perlu diperhatikan perangkat daerah.
Secara khusus dengan keadaan saat ini yaitu itu masa pandemi, strategi pemerintah
untuk mengantisipasi perubahan keadaan masyarakat sangat perlu untuk dilakukan
khususnya bagaimana memberikan pemberdayaan kepada masyarakat. Strategi
diketahui adalah suatu rancangan besar yang mengarah pada penghasilan tujuan.
Seperti yang dikemukakan oleh Pearce II dan Robinson (2008:2) bahwa:
“strategi adalah suatu perencanaa yang bersifat berskala besar, dimana
orientasinya kearah masa depan untuk maksud bersaing agar memudahkan
dalam mencapai tujuan yang diharapakan”.
Sampai saat ini beberapa masyarakat setempat merasa minimnya penanganan yang
diberikan, dimana mengatakan bahwa mereka begitu mengalami kesusahan dalam
keadaan sekarang. Diberhentikan dari pekerjaannya, beberapa masyarakat
mengharapkan adanya tindakan dari pemerintah daerah untuk bisa membantu kualitas
hidup mereka atau dalam hal ini mereka menuntut untuk diberikan pemberdayaan.
Selain itu dengan banyaknya pelajar yang tidak melakukan aktifitas belajar di
sekolah, secara perlahan mengubah cara berfikir mereka dalam beraktifitas. Bahkan
beberapa dari mereka merasa untuk tidak ingin melanjutkan sekolah. Hal ini
dikarenakan dari awal kegiatan belajar dari sekolah diberhentikan, kesibukan ataupun
aktifitas mereka terbatasi. Semenjak diberlakukan otonomi daerah, sudah menjadi
tugas dari setiap pemerintah daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri.
Hal ini juga berkaitan dengan fungsi kepala desa yang berkaitan dengan
pemberdayaan masyarakat seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOT)
Pemerintahan Desa. Indonesia saat ini nyatanya masih berada dalam keadaan
pemberdayan yang kurang hal ini terbukti dengan rendahnya tingkat kesejahteraan.
Pemberdayaan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan kepala daerah dalam
memperbaiki masalah kemiskinan daerah. Kabupaten Pemalang sendiri masih berada
dengan nilai kesejahteraan yang rendah. Seperti yang terjadi di Desa Kedungbanjar
Kabupaten Pemalang, dimana masyarakatnya mengalami kesenjangan dalam
pemberdayaan yang mereka rasakan. Meningkatnya masyarakat yang putus kerja dan
juga beberapa pelajar yang tidak bisa melakukan aktifitas sekolah kembali di sekolah,
nyatanya membuat mereka merasa kehidupan mereka dalam keadaan yang sangat
memprihatinkan. Oleh sebab itu perlulah kemudian untuk mengetahui sejauh mana
mekanisme yang dilakukan oleh kepala desa dalam melakukan pembedayaan
masyarakat. Maka untuk menilai mekanisme pemberdayaan maka yang perlu
diperhatikan pemerintah daerah harus menciptakan perspektif kepatuhan dalam
bentuk kebijakan. Selain itu mekanisme juga ahrus didukung dengan bentuk tindakan
dalam menjalankan fungsi kerja berkaitan pemberdayaan dan juga bagaimana kualitas
kerja yang dilakuakn. Sehingga dengan melakukan mekanisme pemberdayaan maka
akan dilihat sejauh mana pemberdayaan ini memberikan pengaruh terhadap
peningkatan ekonomi desa melalui pemberdaan harus berorientasi pada kearifan
lokal, kesejahteraan hingga menciptakan dan mendukung hubungan kemitraan
terhadap masyarakat.
METODE PENELITIAN
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat
kuantitatif (Sugiyono, 2012: 14). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah
semua data terkumpul. Menurut Sugiyono (2015: 117).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari., tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki
oleh subyek atau obyek itu. Berdasarkan uraian di atas, populasi dalam penelitian ini
adalah 56 masyarakat desa kadung banjar.
Sedangkan sampel yang diambil menggunakan teknik sampel total sampling Metode
Total Sampel merupakan teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang
kurang dari 100% seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.