Tugas 2 Metode Penelitian Sosial

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT PADA MASA NEW NORMAL DI DESA


KEDUNGBANJAR KABUPATEN PEMALANG
2023

Abstrak

Pemberdayaan adalah upaya untuk membantu pertumbuhan pembangunan ekonomi


hingga kualitas hidung masyarakat yang lebih baik dan mandiri. Pada umumnya
semua kepala daerah haruslah membuat tindakan yang mencerminkan kepedulian dan
dukungan bagi pemberdayaan masayrakat, tidak terkecuali kepada desa. Saat ini Desa
Kedungbanjar mengalami masalah pada keadaan sosial masyarakat khususnya dimasa
pandemi. Maka dari itu perlu untuk mengetahui sejauh mana kemudian tindakan
pemeritnah desa dalam memperbaiki masalah tersebut dengan upaya pemberdayaan.
Penelitian yang dilakukan di Desa Kedungbanjar tepatnya di Kabupaten Pemalang ini
menggunakan jenis dan tipe peneltian kualitatif dekriptif. Maka untuk mengetahui
sejauh mana peran pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat Desa
Kedungbanjar di mana new normal saat ini dapat ditinjau melaui metode yang
dilakukan dan bagaiamna kondisi pemberdayaan terhadap pembangunan ekonomi
Desa Kedungbanjar.

Kata Kunci : peran, pemerintah desa, pemberdayaan masyarakat, new normal

PENDAHULUAN

Pemberdayaan adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah
darah. Peran pemberdayaan masyarakat terutama di pedesaan untuk menggerakkan,
mengubah cara pandang, dan mewujudkan tujuan kegiatan secara berkelompok akan
lebih mudah. Namun pemberdayaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
bimbingan atau peran pemerintah daerah. Saat ini pemberdayaan di Indonesia
nyatanya belum dapat merata di berbagai daerah. Munculnya Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2005 mengenai Desa menyatakan bahwa terdapat kesempatan bagi masyarakat
untuk menjalankan aktifitas pemerintahan atau mengurus sendiri urusan rumah
tangganya, namun selalu berkaitan dengan persyaratan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan, serta
memperhatikan potensi dan keaneka-ragaman daerah. Keberadaan pengangguran
hingga angka kemiskinan yang masih besar di Indonesia membuktikan bahwa
masyarakat Indonesia saat ini belum terberdayakan dengan baik. Hal ini tentunya
tidak mewujudukan terciptanya kesempatan bagi masyarakat untuk menjalankan
aktifitas pemerintahan atau mengurus sendiri urusan rumah tangganya, namun selalu
berkaitan dengan persyaratan dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi,
peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan, serta memperhatikan potensi dan
keaneka-ragaman daerah.

Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Hal tersebut seperti yang dikatakan
Suharto (2005:66) dalam bukunya bahwa pemberdayaan masyarakat, adalah :

“sebagai suatu proses. Pemberdayaan adalah kegiatan untuk memperkuat


kekuasaan atau pemberdayaan kelompok yang lemah dalam lingkup
masyaraka termasuk individu-individu yang mengalami masalah kesenjangan
seperti kemiskinan”

Pemerintah daerah atau desa adalah suatu lembaga yang didalammya memiliki
perangkat-perangkat untuk melancarkan pelaksanaan pembangunan desa tidak
terkecuali pemberdayaan. Maka dari itu seharusnya memperhatikan pemberdayaan
masyarakat sebagai wujud memperbaiki keadaan kemiskinan di Indonesia adalah hal
penting yang perlu diperhatikan perangkat daerah.

Secara khusus dengan keadaan saat ini yaitu itu masa pandemi, strategi pemerintah
untuk mengantisipasi perubahan keadaan masyarakat sangat perlu untuk dilakukan
khususnya bagaimana memberikan pemberdayaan kepada masyarakat. Strategi
diketahui adalah suatu rancangan besar yang mengarah pada penghasilan tujuan.
Seperti yang dikemukakan oleh Pearce II dan Robinson (2008:2) bahwa:
“strategi adalah suatu perencanaa yang bersifat berskala besar, dimana
orientasinya kearah masa depan untuk maksud bersaing agar memudahkan
dalam mencapai tujuan yang diharapakan”.

Pada tahun 2020 ini nyatanya pemberdayaan masyarakat di Indonesia mengalami


gangguan. Hal ini terlihat dari minimnya kesejahteraan masyarakat yang dibuktikan
dari tingkat kemiskinan di Indonesia yang meningkat pesat pada tahun ini. melihat
kondisi Indonesia sekarang ditengah keberadaan pandami covid-19 juga pastinya
memberikan pengaruh pada kondisi kesejahteraan masyarakat bahkan meningkatnya
kemiskinan di Indonesia. Dalam rilisan www.merdeka.com tanggal 25 Juni 2020
pukul 22:09 WIB menyatakan hingga Mei 2020 menurut data yang dirilis oleh
Lembaga Kamar Dagang Industri mencatat semenjak keberadaan pandemic covid-19
setidaknya angka penganguran atau mereka yang di PHK telah mencapai 6 juta orang.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan oleh Centre of Reform on Economics
(Core) yang dirilis oleh media kompas.com tanggal 5 Mei 2020 pukul 12:53 WIB,
bahwa dengan banyaknya kegiatan usaha yang mati dan mengakibatkan terjadinya
pengangguran akan memberikan ancaman meningkatnya kemiskinan di Indonesia
bahkan bisa mencapai 12, 2 juta dengan asumsi jika penyebaran Covid-19 tidak
terbendung.

Keberadaan covid-19 di Jawa Tengah mengakibatkan meningkatnya jumlah


pengangguran mencapai 6,07% atau setara dengan 6,88 juta orang per Februari 2020
menurut data Badan Pusat Statistik yang dirilis oleh aksaraintimes.id pada 5 Mei
2020. Melihat keadaan tersebut, membuktikan bahwa ditengah keadaan pandemic
covid-19 bahwa hampir kemungkinan semua daerah di Indonesia tidak terkecuali di
daerah Jawa Tengah mendapat masalah terkait dengan kesejahteraan masyarakat
hingga mengguncang pemberdayaan masyarakat setempat.

Berdasarkan dengan data pengangguran diatas khsusunya yang terjadi di Jawa


Tengah memperlihatkan bahwa kegiatan pemberdayaan masih kurang dilakukan oleh
kepala daerah diberbagai wilayah Jawa Tengah. Seperti yang terjadi di daerah
Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Berdasarkan data BPS Jawa Tengah ditahun 2019
Daerah Kabupaten Pemalang berada di posisi 10 pada tingkat pengangguran dengan
angka 5,00 %. Angka ini dipandang cukup tinggi terbukti dengan hasil; data statistik
oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Pemalang pada tahun 2019
(Pemalangkap.bps.go.id) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin sebanyak
20,80% ribu jika. Pengangguran juga terlihat di Desa Kedungbanjar Kabupaten
Pemalang. Desa tersebut terletak di kecamatan Taman, secara geografis Desa
Kedungbanjar memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 4.6317 km²
dengan mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah petani serta tingkat
pendidikan masyarakat yang usia produktif cenderung masih rendah. Berdasarkan
hasil pengamatan awal yang telah dilakukan, masayarakat Desa Kedungbanjar hanya
mengandalkan hasil panen untuk kehidupan sehari-hari sedangkan hasil panen hanya
didapatkan tiap dua kali setahun. Pendapatan itu pastinya tidaklah cukup untuk
memenuhi kebutuhan berumah tangga masyarakat Desa Kedungbanjar, terlebih
rumah tangga yang memiliki anak yang masih membutuhkan biaya untuk pendidikan.

Sampai saat ini beberapa masyarakat setempat merasa minimnya penanganan yang
diberikan, dimana mengatakan bahwa mereka begitu mengalami kesusahan dalam
keadaan sekarang. Diberhentikan dari pekerjaannya, beberapa masyarakat
mengharapkan adanya tindakan dari pemerintah daerah untuk bisa membantu kualitas
hidup mereka atau dalam hal ini mereka menuntut untuk diberikan pemberdayaan.
Selain itu dengan banyaknya pelajar yang tidak melakukan aktifitas belajar di
sekolah, secara perlahan mengubah cara berfikir mereka dalam beraktifitas. Bahkan
beberapa dari mereka merasa untuk tidak ingin melanjutkan sekolah. Hal ini
dikarenakan dari awal kegiatan belajar dari sekolah diberhentikan, kesibukan ataupun
aktifitas mereka terbatasi. Semenjak diberlakukan otonomi daerah, sudah menjadi
tugas dari setiap pemerintah daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri.
Hal ini juga berkaitan dengan fungsi kepala desa yang berkaitan dengan
pemberdayaan masyarakat seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOT)
Pemerintahan Desa. Indonesia saat ini nyatanya masih berada dalam keadaan
pemberdayan yang kurang hal ini terbukti dengan rendahnya tingkat kesejahteraan.

Pemberdayaan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan kepala daerah dalam
memperbaiki masalah kemiskinan daerah. Kabupaten Pemalang sendiri masih berada
dengan nilai kesejahteraan yang rendah. Seperti yang terjadi di Desa Kedungbanjar
Kabupaten Pemalang, dimana masyarakatnya mengalami kesenjangan dalam
pemberdayaan yang mereka rasakan. Meningkatnya masyarakat yang putus kerja dan
juga beberapa pelajar yang tidak bisa melakukan aktifitas sekolah kembali di sekolah,
nyatanya membuat mereka merasa kehidupan mereka dalam keadaan yang sangat
memprihatinkan. Oleh sebab itu perlulah kemudian untuk mengetahui sejauh mana
mekanisme yang dilakukan oleh kepala desa dalam melakukan pembedayaan
masyarakat. Maka untuk menilai mekanisme pemberdayaan maka yang perlu
diperhatikan pemerintah daerah harus menciptakan perspektif kepatuhan dalam
bentuk kebijakan. Selain itu mekanisme juga ahrus didukung dengan bentuk tindakan
dalam menjalankan fungsi kerja berkaitan pemberdayaan dan juga bagaimana kualitas
kerja yang dilakuakn. Sehingga dengan melakukan mekanisme pemberdayaan maka
akan dilihat sejauh mana pemberdayaan ini memberikan pengaruh terhadap
peningkatan ekonomi desa melalui pemberdaan harus berorientasi pada kearifan
lokal, kesejahteraan hingga menciptakan dan mendukung hubungan kemitraan
terhadap masyarakat.

METODE PENELITIAN

Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual


sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Hikmat (2011: 32)
mengemukakan bahwa peneliti yang menggunakan metode deskriptif adalah peneliti
yang hendak menggambarkan dan menjabarkan hasil temuan yang ada di lapangan,
serta ingin memaparkan suatu kejadian ataupun peristiwa. Penelitian kualitatif yang
sifatnya deskriptif akan cenderung menggunakan analisis, proses dan makna yang
lebih ditonjolkan dalan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan tipe penelitian deskriptif dan cenderung menganalisis. Dalam
menganalisis lebih baik data yang diperoleh dari jenis kualitatif peneliti mencari data
yang berbeda atau bahkan bertentangan. dengan data yang telah ditemukan. Bila
tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan data yang ditemukan,
maka peneliti mungkin akan mengubah temuannya (Sugiono, 2007: 275).

TEKNIK ANALISIS DATA , POPULASI DAN SAMPLE

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat
kuantitatif (Sugiyono, 2012: 14). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah
semua data terkumpul. Menurut Sugiyono (2015: 117).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari., tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki
oleh subyek atau obyek itu. Berdasarkan uraian di atas, populasi dalam penelitian ini
adalah 56 masyarakat desa kadung banjar.

Sedangkan sampel yang diambil menggunakan teknik sampel total sampling Metode
Total Sampel merupakan teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang
kurang dari 100% seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.

Anda mungkin juga menyukai