Makalah Sosiologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM


PEMBELAJARAN SOSIOLOGI”
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini telah terselesaikan. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari jaman kegelapan hingga jaman terang benderang. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk pengembangan dan perbaikan makalah ini kedepannya.

Banjarmasin, Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)..........................................................
B. Langkah-Langkah Model Problem Based Learning (PBL)..............................................
C. Implementasi Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran
Sosiologi...........................................................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan bagi setiap manusia di dunia merupakan salah satu aspek
terpenting. Dapat dikatakan aspek terpenting karena setiap manusia dapat
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan dapat belajar
berperilaku yang baik dengan adanya pendidikan. Sejalan dengan pendapat
(Saputro & Wijayanti, 2021) dengan menyatakan melalui pendidikan proses
memanusiakan manusia dalam mengembangkan kepribadian rohani dan
jasmaninya. Oleh karena itu sudah seharusnya pada pelaksanaan pembelajaran
guru lebih kreatif dan inovatif. Untuk mencapai pelaksanaan pembelajaran
yang kreatif serta inovatif, diperlukan strategi dalam pelaksanaannya untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik (Azizi, 2021). Untuk mencapai
tujuan pembelajaran, guru sudah seharusnya ketika mengajar materi
pembelajaran memilih model pembelajaran yang sesuai dan tepat.
Sebagaimana menurut (Susanti et al., 2020) yaitu guru memiliki peran untuk
menggerakkan siswa dalam pembelajaran berlangsung (Ramadhan et al.,
2021)
Mata pelajaran sosiologi memiliki peran yang sangat penting di SMA.
Pada pembelajaran sosiologi siswa dilatih untuk berpikir kritis dalam
memecahkan masalah karena pada dasarnya pelajaran sosiologi banyak
menganalisis permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat
(Fauziah, dkk. 2023). Hal tersebut juga tercantum dalam Permendikbud
Nomor 59 Tahun 2014, guru sosiologi dalam proses pembelajaran tidak hanya
memperkenalkan konsep dan teori abstrak sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
saja. Tetapi lebih dari itu, guru dituntut mampu menekankan relevansi
pengetahuan sosiologi terkait kehidupan sosial
Namun, pada kenyataannya minat belajar sosiologi terhadap mata
pelajaran masih tergolong rendah, dikarenakan siswa memandang
pembelajaran sosiologi membosankan, muatan materi sosiologi yang

1
menyajikan teori serta konsep-konsep membuat siswa dituntut untuk
menghafal seluruh materi. Hal ini dipertegas dalam penelitian yang dilakukan
Jambi, Risanatul dan Junaidi (2022) menyebutkan alasan penyebab siswa
memiliki minat belajar yang kurang dalam belajar sosiologi dikarenakan siswa
tidak paham dengan materi yang disampaikan sehingga membuat siswa cepat
merasa bosan dan membuat siswa tidak berpartisipasi aktif selama
pembelajaran berlangsung. Penyebab lainnya yaitu guru sosiologi yang masih
menggunakan model pembelajaran konvensional seperti metode ceramah yang
membuat pembelajaran menjadi monoton bagi siswa sehingga siswa banyak
yang tidak memperhatikan pelajaran. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan minat belajar siswa, yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi, cocok dengan siswa atau materi yang sedang
diajarkan
Maka, model pembelajaran Problem Based Learning atau pembelajaran
berbasis masalah dirasa peneliti relevan digunakan guru sosiologi sebagai
suatu cara dalam mengaitkan materi dengan situasi nyata kehidupan sosial di
masyarakat, sehingga diharapkan mampu meningkatkan minat belajar siswa.
Sejalan dengan pengertian model pembelajaran Problem Based Learning ialah
metode pembelajaran yang bercirikan dengan adanya permasalahan nyata
sebagai konteks untuk para siswa belajar berpikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah, serta memperoleh pengetahuan (Sofyan, dkk. 2017)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan model Problem Based Learning?
2. Bagaimana langkah-langkah model Problem Based Learning?
3. Bagaimana Implementasi Model Problem Based Learning (PBL) Pada
Pembelajaran Sosiologi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi model Problem Based Learning
2. Untuk mengetahui langkah-langkah model Problem Based Learning

2
3. Untuk mengetahui Implementasi Model Problem Based Learning (PBL)
Pada Pembelajaran Sosiologi

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)


Pengertian PBL menurut Dutch (Gunantara, dkk, 2014) adalah
“Metode intruksional yang menantang peserta didik agar belajar untuk belajar
bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang
nyata”. Masalah digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan,
kemampuan analisis, dan inisiatif siswa terhadap materi pelajaran. PBL
mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis, dan
menggunakan sumber belajar yang sesuai.
Sedangkan menurut Aris Suhaimin (2014) Model Problem Based
Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya
melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui
beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu
mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan
sekaligus siswa diharapkan akan memilki keterampilan dalam memecahkan
masalah.
Menurut Wena (2013: 91) Problem Based Learning (PBL) merupakan
strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan
permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain
siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan. Problem Based Learning
(PBL) merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. Dalam sebuah kelas
yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja dalam
kelompok untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world)
Menurut Siswantoro (Aulia & Budiarti 2022) pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) adalah suatu model pengajaran yang bercirikan
adanya permasalahan nyata sebagai konteks yang diberikan oleh guru untuk
siswa agar dapat belajar berfikir kritis dan memiliki keterampilan dalam
memecahkan masalah, serta memperoleh pengetahuan yang belum diketahui

4
sebelumnya. Penggunaan model pembelajaran sangat dianjurkan guna
menimbulkan semangat belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan
aktif dalam proses pembelajaran
Dari penjelasan menurut para ahli yang sudah dipaparkan dapat
disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) merupakan model
pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahanpermasalahan
agar pada saat proses pembelajaran siswa dapat bekerjasama dalam kelompok
untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah digunakan untuk
mengaitkan rasa keingintahuan, kemampuan analisis, dan inisiatif siswa agar
dapat belajar berfikir kritis dan memiliki keterampilan dalam memecahkan
masalah
B. Langkah-Langkah Model Problem Based Learning (PBL)
Menurut Wena (2013: 92) menjabarkan tahapan selama proses
pembelajaran Problem Based Learning sebagai berikut:
1. Orientasi siswa kepada masalah
Kegiatan yang pertama dilakukan dalam model ini adalah
dijelaskannya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru,
selanjutnya disampaikannya terkait logistik yang dibutuhkan,
diajukannya suatu masalah yang harus dipecahkan siswa, memotivasi
para siswa agar dapat terlibat secara langsung untuk melakukan aktivitas
pemecahan masalah yang menjadi pilihannya.
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru dapat melakukan perannya untuk membantu siswa dalam
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang terkait dengan
masalah yang disajikan.
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru melakukan usaha untuk mendorong siswa dalam
mengumpulkan informasi yang relevan, mendorong siswa untuk
melakukan eksperimen, dan untuk mendapat pencerahan dalam
pemecahan masalah
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

5
Guru membantu para siswa-siswinya dalam melakukan
perencanaan dan penyiapan karya yang sesuai misalnya laporan, video
atau model, serta guru membantu para siswa untuk berbagi tugas antar
anggota dalam kelompoknya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu para siswa dalam melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dalam setiap proses yang mereka gunakan
(Hajar et al., 2016).
C. Implementasi Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran
Sosiologi
Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Model Problem Based Learning
(PBL) sebagai berikut: (Rajab et al., 2020)
1. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran Sosiologi
Pada kegiatan pendahuluan pembelajaran sosiologi diawali dengan
ucapan salam dari guru kepada siswa, berdoa bersama, dan guru
memeriksa kehadiran siswa kelas XI IPS MA.
Kemudian, guru menyiapkan siswa secara psikis dengan
menanyakan kabar dan memberikan siswa motivasi agar lebih giat lagi
dalam belajar. Selain itu, guru juga menyiapkan siswa secara fisik
dengan menyampaikan pengarahan agar siswa fokus menyimak
penjelasan materi dari guru saat kegiatan belajar mengajar dan dapat
duduk dengan tenang.
Selanjutnya, guru melakukan apersepsi terkait materi sebelumnya.
Setelah itu, guru memberitahukan siswa kelas XI IPS mengenai model
beserta tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti Pembelajaran Sosiologi
Adapun sintaks pembelajaran sosiologi pada kegiatan inti yang
dilakukan guru,yaitu:
Pertama, orientasi siswa pada masalah; Untuk meningkatkan rasa
ingin tahu siswa, guru menampilkan gambar ditayangan Power Point
berkaitan dengan korupsi dan kenakalan remaja yang termasuk beberapa

6
bentuk dari permasalahan sosial. Kemudian, guru mengarahkan siswa
untuk berpikir mengenai gambar dengan beberapa pertanyaan. Setelah
itu, siswa mengungkapkan pendapatnya mengenai gambar yang
ditampilkan dan guru memberikan penjelasan mengenai gambar untuk
mempertegas materi dan pendapat yang siswa sampaikan. Siswa juga
menyimak penjelasan materi dari guru secara saksama. Bagi siswa yang
belum paham atau mengerti penjelasan mengenai materi, siswa tersebut
diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru.
Kedua, melakukan pengorganisasian siswa untuk belajar:
kemudian siswa dibagi atas beberapa kelompok dengan menyesuaikan
arahan guru dan setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Peserta
Didik. Setelah itu, siswa diminta untuk menganalisis oleh guru dan
memberikan jawaban di Lembar Kerja Peserta Didik. Setiap kelompok
menganalisis gambar permasalahan sosial yang berbeda.
Ketiga, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok:
setiap kelompok diberi kesempatan berdiskusi dengan temannya untuk
mencari jawaban. Guru mengawasi serta membimbing siswa saat
mengerjakan tugas kelompok.
Keempat, pengembangan dan penyajian pada hasil karya:
kemudian guru mengarahkan kepada setiap kelompok melakukan
presentasi secara bergantian. Pada saat melakukan presentasi setiap
kelompok menyajikan hasil diskusi mengenai soal yang guru berikan
berhubungan dengan materi pembelajaran sosiologi yaitu permasalahan
sosial dalam masyarakat. Terdapat 4 kelompok pada saat menggunakan
model PBL pada pembelajaran sosiologi. Kelompok 1 dan kelompok 3
membahas mengenai kenakalan remaja, sedangkan kelompok 2 dan 4
membahas mengenai korupsi.
Apabila terdapat peserta tidak memahami materi yang disampaikan
oleh kelompok yang melakukan presentasi maka siswa yang belum
mengerti tersebut dapat bertanya kepada kelompok yang melakukan
presentasi. Hal ini dilakukan agar siswa berpikir kritis dan lebih aktif

7
untuk bertanya dan menanggapi terkait permasalahan sosial dalam
masyarakat.
Kelima, melakukan analisis serta evaluasi terhadap
permasalahan yang ditemui: setelah melakukan penyajian dan presentasi
dari hasil diskusi kelompok mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan
materi permasalahan sosial dalam masyarakat, guru juga melakukan
evaluasi/penilaian
3. Kegiatan penutup pembelajaran sosiologi
Di kegiatan penutupan pembelajaran sosiologi, guru
menyampaikan penguatan materi mengenai permasalahan sosial dalam
masyarakat dan setelah mempelajari materi salah satu siswa
menyampaikan kesimpulan. Kemudian, guru memberikan tugas individu
kepada siswa untuk dijadikan PR (Pekerjaan Rumah) serta pembelajaran
sosiologi diakhiri dengan berdoa dan mengucapkan salam

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
Model Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran
dengan menghadapkan siswa pada permasalahanpermasalahan agar pada saat
proses pembelajaran siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk mencari
solusi bagi masalah yang nyata. Masalah digunakan untuk mengaitkan rasa
keingintahuan, kemampuan analisis, dan inisiatif siswa agar dapat belajar
berfikir kritis dan memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah
Sintaks model pembelajaran Problem Based Learning pada pelaksanaan
pembelajaran sosiologi yang digunakan guru sesuai dengan sintaks model
Problem Based Learning, yaitu: melakukan orientasi terhadap permasalahan,
lanjut melakukan pengorganisasian di dalam belajar, melakukan
pembimbingan secara individual maupun kelompok, mengembangkan dan
menyajikan hasil karya serta melakukan analisis dan evaluasi terhadap proses
pemecahan permasalahan

B. Saran
Dari penjelasan kesimpulan yang telah disampaikan, berikut saran yang
diberikan oleh penulis, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi guru, diharapkan agar pelaksanaan pembelajaran sosiologi lebih
ditingkatkan lagi pada saat guru mengajar materi pelajaran sosiologi yang
lainnya, terutama saat implementasi proses belajar mengajar berlangsung
dengan menggunakan model PBL. Dikarenakan model PBL bertujuan untuk
membuat siswa lebih aktif dan siswa lebih berpikir kritis.
2. Bagi siswa, diharapkan siswa lebih bersungguh-sungguh dan tekun dalam
belajar sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Belajar tidak hanya dari
materi yang guru sampaikan saja, akan tetapi dapat belajar dari sumber
belajar lainnya seperti; buku, internet, dan masyarakat

9
DAFTAR PUSTAKA

Azizi, A. N. (2021). Strategi Pembelajaran Rasulullah. Jurnal Studi Islam “Al-


Fikrah,” 3(1), 1–11
Biyanti, A., Lindawati, Y. I., & Hardiansyah, M. A. (2023). Penerapan Model
Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Minat Belajar
Sosiologi. Edu Sociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 6(2), 580-590.
Fauziah, dkk. (2023). Penggunaan Model TGT dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Kelas 12 Mata Pelajaran Sosiologi di SMAN 1 Pamarayan.
Jurnal Edusociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 6 (1), 492 – 500.
Gunantara, G., Suarjana, I. M., & Riastini, P. N. (2014). Penerapan model
pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa kelas V. Mimbar PGSD
Undiksha, 2(1).
Hajar, N. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3 Pada Mata Pelajaran
Sosiologi Sma Negeri Kebakkramat Tahun Ajaran
2015/2016. SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant, 7(2).
Jambi, S. M., Risanatul, R., dan Junaidi, J. (2022). Penyebab Peserta Didik Tidak
Berpartisipasi Aktif dalam Pembelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS 1. 1(3),
327– 335.
Rajab, S. C. W., Imran, I., Ramadhan, I., Ulfah, M., & Al Hidayah, R. (2022).
Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Model Problem Based Learning
Kelas XI IPS di MA Mujahidin Pontianak. Aksara: Jurnal Ilmu
Pendidikan Nonformal, 8(3), 2151-2164.
Ramadhan, I. (2021). Penggunaan metode problem based learning dalam
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kelas XI IPS 1. Cetta: Jurnal
Ilmu Pendidikan, 4(3), 358–369. https://doi.org/10.37329/cetta.v4i3.1352
Saputro, A., & Wijayanti, O. (2021). TANTANGAN GURU ABAD 21 DALAM
MENGAJARKAN MUATAN SBdP DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Riset
Dan Inovasi Pembelajaran, 1(3), 51–59.
https://doi.org/10.51574/jrip.v1i3.77
Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum
2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Sofyan, dkk. (2017). Problem Based Learning dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: UNY Press.
Susanti, E. P., Yantoro, Y., & Kurniawan, A. R. (2020). Strategi Guru dalam
Pembelajaran Berhitung Pembagian di Sekolah Dasar. Al-Adzka: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 10(1), 53.
https://doi.org/10.18592/aladzkapgmi.v10i1.3691
Wena, Made. (2013). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta :
Bumi. Aksara.

10

Anda mungkin juga menyukai