Makalah Komputer Multimedia Dalam Proses Multimedia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOMPUTER MULTIMEDIA DALAM PROSES


PEMBELAJARAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester pada mata
kuliah Komputer Multimedia
Dosen pengampu :

Disusun Oleh:

Verra Annisa Nur Firmansyah (1224070124)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2024
2
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya layak kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan seluruh
alam atas segala berkah dan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Komputer
Multimedia Dalam Proses Pembelajaran”
Penyusun memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak atas penyusunan
makalah ini, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ridwan Rustandi, S.Kom.I, M.Sos. Dosen Mata Kuliah Komputer
Multimedia, yang telah memberikan dan dukungan yang begitu besar.
Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada
langkah yang lebih baik lagi kedepannya. Meskipun penulis berharap isi dari makalah
ini bebas dari kekurangan dan kesalahan namun tak ada gading yang tak retak, penulis
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.

Bandung, 14 April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Lingkup Multimedia Dalam Proses Pembelajaran
2.2 Perbandingan Antara Metode Pembelajaran Konvensional dan Berbasis
Multimedia
2.3 Tantangan Proses Pembelajaran Dalam Pengembangan Konten Multimedia
Interaktif dan Menarik
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

4 ii
5 ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era global ini, kehidupan masyarakat berubah dengan cepat. Dunia
semakin bersatu, sehingga batas-batas antara masyarakat dan negara semakin
kabur. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan arus
teknologi dan informasi telah membawa nuansa baru dalam kehidupan
masyarakat.Pada saat yang sama, kita patut mensyukuri perkembangan informasi
dan komunikasi yang positif, karena telah mendekatkan waktu dan tempat.
Pekerjaan masa depan adalah bagaimana kita dapat melanjutkan percepatan ini,
karena jika kita tidak bisa berperan dan berpartisipasi di dalamnya, kita tentu
akan selalu merasa tidak yakin dengan perkembangan dunia yang semakin
modern. Profesionalisme menjadi syarat mutlak di era global ini, karena dunia
kerja mengutamakan pengelolaan bakat dan keterampilan serta penuh persaingan.
Globalisasi mengubah sifat pekerjaan dari pekerjaan amatir menjadi pekerjaan
profesional. Perkembangan globalisasi mendorong persaingan untuk
mendapatkan yang terbaik.Tuntutan peningkatan kualitas dan kompetensi tidak
hanya berlaku bagi setiap individu, namun juga berlaku bagi organisasi, terutama
dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Upaya
peningkatan kinerja sekolah harus didukung dengan terbentuknya kapasitas
sumber daya manusia yang mengelola dan menggerakkannya. Oleh karena itu,
setiap orang harus melakukan upaya yang berbeda-beda untuk selalu
meningkatkan keterampilan pribadinya..
Media dalam konteks pembelajaran diartikan sebagai bahasa, maka
multimedia dalam konteks tersebut adalah multibahasa, yakni ada bahasa yang
mudah dipahami oleh indera pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba dan
lain sebagainya, atau dalam bahasa lain multimedia pembelajaran adalah media
yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses
pembelajaran berlangsung. Teknologi terpadu merupakan cara untuk
memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis
media agar dikendalikan komputer.
Perangkat keras dari sistem yang terpadu itu terdiri dari komputer
berkemampuan tinggi dengan memori besar yang dapat mengakses secara acak
Teknologi komputer merupakan konsep yang sangat luas, kompleks dan
konprehensip serta memberikan kekuatan baru dalam meningkatkan kemampuan
peserta didik. Komputer suatu perkembangan teknologi yang memungkinkan
untuk memperoleh informasi yang banyak dan cepat serta mudah dari berbagai
belahan dunia. Karena itu diperlukan kemampuan cara mendapatkan, memilih
dan mengelola produk teknologi informasi secara mudah diterapkan pada peserta
didik, karena komputer adalah alat elektronik yang termasuk pada kategori
multimedia.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut merupakan rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini:
1) Bagaimana pengertian dan lingkup multimedia dalam proses pembelajaran
2) Perbandingan antara metode pembelajaran konvensional dan berbas
multimedia
3) Tantangan proses pembelajaran dalam pengembangan konten multimedia
yang interaktif dan menarik.

1 1
1.3 Tujuan
Berikut merupakan tujuan yang dibahas dalam makalah ini :
1) Untuk menegtahui bagaimana pengertian dan lingkup multimedia dalam
proses pembelajaran
2) Untuk memahami perbandingan antara metode pembelajaran konvensional
dan berbas multimedia
3) Untuk memahami tantangan proses pembelajaran dalam pengembangan
konten multimedia yang interaktif dan menarik.

2 1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Lingkup Multimedia Dalam Proses Pembelajaran


Media dalam konteks pembelajaran diartikan sebagai bahasa, maka
multimedia dalam konteks tersebut adalah multibahasa, yakni ada bahasa yang
mudah dipahami oleh indera pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba dan
lain sebagainya. Menurut Munadi multimedia pembelajaran adalah media yang
mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran
berlangsung. Sedangkan, pembelajaran menurut Firdaus adalah meningkatkan
seorang anak manusia berubah dari ”tidak mampu” menjadi ”mampu” atau dari
”tidak berdaya” menjadi ”sumber daya”, tanpa pembelajaran semua itu tidak
mungkin.Menurut Supriyanto.
Dalam proses pembelajaran melibatkan pendidik, menurut UU pendidikan
pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terutsms bagi pendidikan. Sedangkan komputer menurut Munadi
komputer adalah alat elektronik yang termasuk pada kategori multimedia. Karena
komputer mampu melibatkan berbagai indera dan organ tubuh, seperti telinga
(audio), mata (visual), dan tangan (kinetik), yang dengan pelibatan ini
dimungkinkan informasi atau pesannya mudah dimengerti. Beberapa bentuk
pemanfaatan multimedia berbasis komputer yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran, meliputi:
2.1.1 Multimedia Presentasi
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi
yang sifatnya teoritis digunakan dalam pembelajaran klasikal, baik untuk
kelompok kecil maupun besar. Media ini cukup efektif sebab
menggunakan multimedia projector (LCD/Viewer) yang memiliki
jangkauan pancar cukup besar. Pemanfaatan multimedia dalam presentasi
ini biasanya menggunakan perangkat lunak yang paling tersohor, yakni
PowerPoint yang dikembangkan oleh Microsoft Inc. Pemanfaat
PowerPoint atau perangkat lunak lainnya dalam presentasi menyebabkan
kegiatan presentasi menjadi sangat mudah, dinamis dan sangat menarik.
Dengan berbagai perkembangan pada perangkat lunak dan sejumlah
perangkat keras penunjangnya telah menyebabkan terjadinya perubahan
besar pada trend metode presentasi saat ini.
Dalam sudut pandang proses pembelajaran, presentasi merupakan
salah satu metode Pembelajaran. Penggunaan metode ini menempati
frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Pemanfaatan
multimedia berbasis komputer dalam prosentasi ini telah memberikan
pengaruh yang sangat besar, bukan hanya pada pengembangan kegiatan
praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran, akan tetapi juga pada
teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terkahir pada bidang
presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan
tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Diantaranya tuntutan terhadap
peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah
bahan-bahan pembelajaran ke dalam media presentasi yang berbasis
komputer.

3 1
2.1.2 Program Multimedia Interaktif
Secara teknis media pembelajaran berfungsi sebagai sumber
belajar yang dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar
diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan)
terjadinya proses belajar, baik secara individual maupun kelompok.
Dengan demikian kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan
belajar siswa (pola bermedia). Artinya, untuk beberapa hal media
pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru-terutama-sebagai
sumber belajar. Salah satu media yang dapat menjalankan fungsi
demikian tersebut adalah program multimedia interaktif (selanjutnya
kita sebut multimedia interaktif).
Multimedia interaktif dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Penggunaan multimedia interaktif cocok untuk mengajarkan
suatu proses atau tahapan, misalnya penyerbukan pada tumbuhan,
pembelahan sel, proses pertumbuhan janin manusia, ilmu waris,
pelaksanaan haji, dan lain sebagainya.
2.1.3 Sarana Simulasi
Dengan hadirnya berturut-turut generasi software yang ampuh
dan canggih, komputer masa kini sedang merebakkan jenis-jenis
kegiatan yang benar-benar mampu mengefektifkan proses
pembelajaran. Misalnya, multimedia berbasis komputer ini ditambah
software tertentu dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam
melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi
tertentu. Misalnya, penggunaan simulator kokpit pesawat terbang
yang memungkinkan peserta didik dalam akademi penerbangan dapat
berlatih tanpa menghadapi resiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan
multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia dalam
bentuk animasi yang memungkinkan peserta didik pada jurusan
eksakta seperti matematika, fisika, biologi dan kimia melakukan
percobaan tanpa harus berada di laboratorium. Ia pun dapat
menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang
dilakukan oleh peserta didik.
2.1.4 Video Pembelajaran
Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran,
selain dapat digunakan untuk multimedia presentasi dan CD
multimedia interaktif, ia juga dapat dimanfaatkan untuk memutar
video pembelajaran. Video bersifat interaktif tutorial membimbing
peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi.
Peserta didik dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktik sesuai
dengan yang diajarkan dalam video. Kelebihan dan kekurangan video
model ini sama halnya dengan video yang telah dibahas pada bab
audio visual.
2.1.5 Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran
Internet adalah jaringan global yang menghubungkan jutaan
komputer di seluruh dunia, di mana komputer yang tersambung ke
internet menyediakan informasi yang terbuka untuk umum, sehingga
pemakai internet akan dapat menghubungi banyak komputer kapan
saja, dan dari mana saja di belahan bumi ini untuk mengirim berita,
memperoleh informasi ataupun mentransfer data. Untuk dapat

4 1
menggunakan internet diperlukan sebuah komputer, harddisc, modem,
jaringan telephone, operating system dan keterampilan menggunakan
internet. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran
mengkondisikan peserta didik untuk belajar secara mandiri.. Peserta
didik dapat mengakses secara on-line dari berbagai perpustakaan,
museum, database dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai
peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, jurnal,
koran, artikel dan sebagainya. Informasi yang diberikan server-
computers itu dapat berasal dari commercial bussiness (com),
government service (gov), nonprofit organization (org), educational
institution (edu), academic institution (ac) ataupun artistic and cultural
group (arts).
Peserta didik dapat berperan sebagai seorang peneliti, analis atau
apa saja dan tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka dapat
menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan
melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyata. Peserta
didik dan pendidik tidak perlu hadir secara fisik di kelas, karena
peserta didik dapat memperlajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-
tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan
komputer yang telah ditetapkan secara on-line.
Peserta didik juga dapat belajar bekerjasama satu sama lainnya.
Mereka dapat saling berkirim e-mail untuk mendiskusikan bahan ajar,
kemudian selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru, peserta didik
dapat berkomuniukasi dengan rekan sekelasnya. Internet mempunyai
efek yang cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran di
kelas dan di luar kelas, yakni memungkinkan terjadinya kemandirian,
akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas
pembelajaran. Melalui internet siswa akan terangsang untuk belajar
berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapannya.
Memungkinkan baginya mengembangkan kreativitas dan
kemandiriannya dalam belajar dan sebaliknya belajar melalui internet
menuntut kreativitas dan kemandirian diri.

2.2 Perbandingan Antara Metode Pembelajaran Konvensional dan Berbasis


Multimedia
Pembelajaran konvensional telah lama menjadi pendekatan utama dalam
sistem pendidikan, dengan guru sebagai sumber utama pengetahuan dan buku
teks sebagai materi pokok. Di kelas konvensional, suasana belajar didominasi
oleh ceramah guru dan pembacaan teks, dengan sedikit ruang untuk interaksi atau
kreativitas siswa. Meskipun metode ini telah terbukti efektif selama bertahun-
tahun, beberapa kelemahan mulai terlihat, seperti kesulitan dalam
mempertahankan perhatian siswa dan kurangnya interaktivitas dalam
pembelajaran.
Di sisi lain, pembelajaran berbasis multimedia mengubah lanskap
pendidikan dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman
belajar. Melalui penggunaan video, animasi, dan gambar interaktif, pembelajaran
berbasis multimedia menawarkan pengalaman yang lebih visual dan dinamis bagi
siswa. Materi pembelajaran disajikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah
dipahami, memungkinkan siswa untuk terlibat secara langsung melalui aktivitas

5 1
interaktif seperti kuis dan simulasi.
Pembelajaran hendaknya diajarkan dengan memanfaatkan teknologi yang
disesuaikan dengan perkembangan saat ini sehingga pembelajaran menjadi
inovatif, interaktif,menyenangkan, dan dapat meningkatkan kemandirian peserta
didik dalam belajar yang disesuaikan dengan bakat dan minat peserta didik.
Untuk itu diperlukan sumber belajar atau alat bantu dalm proses pembelajaran
yang dapat membantu peserta didik agar tertarik dan termotivasi untuk belajar,
yaitu salah satuya adalah dengan menggunakan multimedia interaktif.
Multimedia merupakan gabungan dari kata “multi” dan “media”. Multi berarti
banyak. Media (bahasa latin) merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang
berarti pengantar atau perantara.
Pengertian multimedia menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah berbagai jenis sarana atau alat komunikasi yang menyediakan informasi
dengan menggunakan audio, grafik, teks, dan animasi. Pengertian interaktif
menurut KBBI adalah dapat memberikan umpan balik atau aktif. Interaktif dapat
diartikan juga dengan hubungan timbal balik antara komputer dengan pengguna,
maksudnya adalah data yang dimasukan ke dalam komputer dapat direspon oleh
komputer sehingga dapat terjadinya interaksi antara komputer dengan pengguna.
Jadi, multimedia interaktif merupakan gabungan dari berbagai macam media,
yaitu audio, teks, grafik, gambar dan animasi yang berisi pesan, informasi, dan isi
pembelajaran serta dilengkapi dengan alat yang dapat mengontrol apa yang akan
dilakukan selanjutnya. Dengan menggunakan multimedia interaktif yang dibuat
semenarik mungkin dapat membantu meningkatkan minat peserta didik dalam
belajar, peserta didik menjadi tidak bosan belajar.
Dengan menggunakan multimedia interaktif dapat membantu peserta didik
untuk mengulang kembali pembelajaran yang tidak dimengerti kapanpun dan
dimanapun. Banyak sekali manfaat pembelajaran dengan menggunakan
multimedia interaktif, diantaranya adalah
 Multimedia digunakan sebagai alat alat bantu dalam menjelaskan materi
pembelajaran di kelas
 Dapat membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri
 Konsep yang abstrak menjadi konkret, contohnya dalam mempelajari tentang
angin dan macam-macam angin, angin berhembus dan macam-macam angin
tidak bisa dijelaskan tanpa melihat ke luar ruangan atau ke tempat yang ada
anginnya, dengan bantuan multimedia interaktif dapat membantu pendidik
dalam menampilkan angin dan berbagai macam angin sehingga peserta didik
bisa melihat angin dan macam-macam angin melalui multimedia dan peserta
didik menjadi paham materi tentang angin tanpa harus melihatnya langsung
 Objek yang berbahaya atau sulit di dapat bisa ditampilkan melalui
multimedia tanpa harus membawa objek tersebut ke kelas, contohnya
binantang buas, kutub selatan, gunung meletus.
 Bisa menampilkan objek yang terlalu bersar atau terlalu kecil, contoh objek
yang terlalu kecil yang tidak dapat dilihat oleh panca indra adalah amoeba
dan contoh objek yang terlalu besar yang tidak bisa dibawa ke dalam kelas
adalah pesawat, kapal selam
 Menampilkan gerakan yang terlalu cepat, yaitu dengan gerakan lambat (slow
motion), contohnya gerakan suatu ledakan, lintasan peluru, ataupun gerakan
yang terlalu lambat, contohnya pertumbuhan kecambah
 meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar
 Dapat memberikan respon atau umpan balik kepada peserta didik

6 1
 bagi pendidik, multimedia dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mencapai
tujuan pembelajaran, pembelajaran menjadi lebih teratur, materi
pembelajaran dapat disampaikan dengan mudah oleh pendidik, serta
pembelajaran menjadi lebih kualitas . Namun dalam pengembangan ataupun
pembuatan multimedia interaktif ada kekurangannya, salah satunya adalah
membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya[2p] .
Ketika dibandingkan, pembelajaran berbasis multimedia menonjol dalam hal
interaktivitas dan fleksibilitas. Siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja,
mengakses materi pelajaran melalui perangkat elektronik mereka. Hal ini
memungkinkan adanya pengalaman belajar yang lebih personal dan disesuaikan
dengan gaya belajar individu. Namun demikian, tantangan seperti akses terhadap
teknologi dan kurangnya keterampilan dalam mengelola perangkat multimedia
mungkin menjadi kendala bagi beberapa sekolah atau komunitas.
Pada akhirnya, baik pembelajaran konvensional maupun berbasis multimedia
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Pendekatan terbaik
seringkali adalah mengintegrasikan elemen-elemen dari kedua jenis
pembelajaran, menciptakan pengalaman belajar yang beragam dan efektif bagi
siswa. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang
mendalam tentang materi pelajaran sambil mempertahankan minat dan
keterlibatan dalam proses pembelajaran.

2.3 Tantangan proses pembelajaran dalam pengembangan konten multimedia


yang interaktif dan menarik.
Dalam pengembangan konten multimedia yang interaktif dan menarik, terdapat
sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang
optimal. Salah satunya adalah desain user interface yang intuitif agar pengguna
dapat dengan mudah menavigasi konten. Pengintegrasian berbagai media seperti
teks, gambar, audio, dan video juga memerlukan perhatian khusus untuk menjaga
keseimbangan dan kohesi konten. Konsistensi dalam gaya visual dan desain serta
pengoptimalan kinerja konten merupakan aspek lain yang tidak boleh diabaikan.
Tantangan teknis seperti kompatibilitas perangkat dan kecepatan unduhan juga
perlu diatasi dengan cermat. Selain itu, pengembang konten multimedia juga perlu
memperlihatkan kreativitas dalam menyajikan materi pembelajaran agar menarik
perhatian pembelajar. Pengujian yang menyeluruh dan evaluasi konten juga
diperlukan untuk memastikan bahwa konten tersebut efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Terakhir, penting untuk menyesuaikan konten dengan kebutuhan dan
preferensi pengguna agar dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang paling
bermanfaat bagi mereka.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Penggunaan komputer multimedia telah terbukti meningkatkan pemahaman
dan retensi materi pembelajaran. Berbagai jenis media membantu mengaktifkan
berbagai modalitas belajar siswa, sehingga mereka lebih mampu memahami dan

7 1
mengingat informasi yang disajikan.
Selain manfaat tersebut, penggunaan komputer multimedia juga membuka
peluang untuk mengurangi kesenjangan pembelajaran antara siswa dengan latar
belakang sosial dan budaya yang berbeda. Dengan memperhatikan representasi
budaya yang inklusif, aksesibilitas, dan pengalaman pembelajaran yang beragam,
komputer multimedia dapat menjadi alat yang efektif untuk memastikan bahwa
semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
Meskipun demikian, penggunaan komputer multimedia juga menghadapi
beberapa tantangan, seperti desain konten yang efektif, pengoptimalan kinerja,
dan pemastian aksesibilitas. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan perhatian
yang cermat terhadap faktor-faktor tersebut, penggunaan komputer multimedia
dalam pembelajaran memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas dan
inklusivitas pendidikan.

8 1
DAFTAR PUSTAKA

9 1

Anda mungkin juga menyukai