Askep Igd DM
Askep Igd DM
Askep Igd DM
Disusun oleh:
GINANJAR LAKSANA, S.Kep., Ners
NIP. 19870317 201001 1 005
I. PENGKAJIAN AWAL
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Tanggal Lahir/Umur : Tanjungpandan, 10 April 1965 / 56 tahun
No. Rekam Medis : 1-04-21-75
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dsn Aik Gelarak Kec. Sijuk
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 05 Maret 2021 Jam 09.35
WIB
Keluhan saat ini : Klien datang ke IGD RSUD dr. H. Marsidi Judono
Kabupaten Belitung dengan keluhan lemas sejak ± 1 hari
SMRS. Keluarga mengatakan bahwa sudah ± 2 minggu
SMRS klien mengeluh tidak nafsu makan. Klien juga
mengeluh lemas dan tidak bertenaga sejak ± 3 hari SMRS.
Klien juga mengatakan sering merasa haus dan sering
kencing.
Riwayat Alergi : Keluarga mengatakan bahwa klien tidak memiliki alergi
apapun baik makanan, obat-obatan, cuaca buruk, dll.
Riwayat Penyakit Dahulu : Keluarga mengatakan bahwa klien sudah terdiagnosa
menderita Diabetes Melitus sejak ± 8 tahun yang lalu.
Sejak terdiagnosa DM, klien selalu menjaga pola
makannya dengan diet DM dan rutin kontrol penyakitnya
ke Poli Penyakit Dalam RSUD dr. H. Marsidi Judono serta
tidak pernah putus mengkonsumsi obat-obat DM.
Akantetapi sejak ± 1 minggu SMRS klien kurang asupan
makan. Klien hanya makan 2-3 sendok nasi dalam satu
porsi makanan.
2. PRIMARY SURVEY
AIRWAY : Napas spontan dan tidak ada sumbatan jalan napas
klien, klien bernapas dengan lancar dengan RR = 20
x/menit
BREATHING
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada
simetris kiri dan kanan, dan tidak ada retraksi
intercostal.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada krepitasi,
Perkusi : Perkusi dada sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler.
CIRCULATION
- HR : 112 x/menit
- CRT : ≥ 2 detik
- Warna Kulit : Normal/tidak ada kelainan
- Perdarahan : Tidak ada
- Turgor Kulit : Kurang/menurun
- SpO2 : 98-99 %
- GDS = 485 mg/dl
DISABILITY/ Neurological
Respon : Tidak ada respon
Pupil : +/+
Refleks : +/+
GCS : 15 E4V5M6 Kesadaran Composmentis
VITAL SIGN
TD : 134/88 MmHg
HR : 112 x/menit
RR : 20 x/menit
0
SUHU : 37,1 C
3. SECONDARY SURVEY
Luas Area Luka : Terdapat luka ulkus DM di jari jempol kaki kiri klien.
Nyeri : Ya
Keterbatasan Gerak : Ya, klien datang dengan keluhan lemas
Deformitas : Ya
Abrasi : Ya, terdapat pus pada luka, berwarna kemerahan dan
berbau busuk.
Laserasi : -
Kontusio : Ya
Luka Bakar : -
Luka Gigitan : -
Luka Tusuk : -
Vulnus Appertatum : -
Vulnus Amputatum : -
Petechiae : -
Lainnya : -
TB/BB : 152 cm / 65 kg
Lingkar Kepala : Tidak dikaji
Pengkajian Nyeri
a. DEWASA
P : Nyeri luka ulkus DM di jempol kaki kiri
Q : Luka terasa nyut-nyutan
R : Di jempol kaki kiri
S : 5-6 (nyeri sedang)
T : Nyeri naik turun tidak tentu.
b. Usia 1-7 tahun
FLACC Paint Scale :
c. Usia 0-1 tahun
NIPS :
Data Objektif:
- K/U lemah
- Terdapat deformitas
- Asupan makanan yang kurang.
- GDS = 485 mg/dl
2. Data Subjektif: Agen pencedera Nyeri akut
Klien mengeluh nyeri pada luka fisiologis
ulkus DM di jempol kaki kirinya.
Data Objektif:
- Terdapat luka ulkus DM di
jempol kaki kiri klien, luka
tampak basah, berwarna
kemerahan, ada pus, dan berbau
busuk.
- Klien tampak meringis kesakitan.
- Pengkajian assessment nyeri:
P : Nyeri luka ulkus DM
Q : Terasa nyut-nyutan seperti
tersayat-sayat.
R : Di jempol kaki kiri
S : 5-6 (nyeri sedang)
T : Dirasakan naik turun tidak
menentu.
III. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi
glukosa darah. (D.0027)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen fisiologis. (D.0077)
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN/SDKI SLKI SLKI
1. Ketidakstabilan kadar glukosa Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
darah berhubungan dengan 3x60 menit diharapkan kadar glukosa darah Observasi : - Identifikasi kemungkinan
gangguan toleransi glukosa normal/seimbang. penyebab hiperglikemia.
darah. (D.0027) Dengan Kriteria Hasil: - Monitor kadar glukosa darah.
Data Subjektif: Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.03022) - Monitor tanda dan gejala
- Klien mengeluh lemas tidak Indikator Awal Target hiperglikemia (mis. poliuria,
bertenaga. Koordinasi 1 4 polifagia, polydipsia,
- Klien mengatakan memiliki Tingkat kesadaran 1 4 kelemahan).
Riwayat sakit DM sejak ± 8 Keterangan: - Monitor intake-output cairan.
tahun yang lalu. 1: menurun Terapeutik : - Berikan asupan cairan oral
Data Objektif: 2: cukup menurun - Konsultasi dengan medis jika
- K/U lemah 3: sedang tanda dan gejal hiperglikemia
- Terdapat deformitas 4: cukup meningkat tetap ada atau memburuk.
- Asupan makanan yang 5: meningkat Edukasi : - Anjurkan monitor kadar
kurang. glukosa darah secara mandiri.
- GDS = 485 mg/dl Indikator Awal Target - Ajarkan pengelolaan diabetes
Mengantuk 1 4 (mis. Penggunaan insulin,
Lelah 1 4 obat oral, dll).
Rasa haus 1 4 Kolaborasi : - Kolaborasi pemberian insulin.
Keterangan; - Kolaborasi pemberian cairan
1: meningkat IV.
2: cukup meningkat - Kolaborasi pemasangan
3: sedang catheter urine untuk
4: menurun memantau haluaran urine.
5: cukup menurun - Kolaborasi pemberian
kalium.
Indikator Awal Target
Kadar glukosa dalam darah 1 4
Keterangan:
1: memburuk
2: cukup memburuk
3: sedang
4: cukup membaik
5: membaik
2. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri (I. 08238)
agen fisiologis. (D.0077) 3x60 menit diharapkan Tingkat Nyeri menurun. Tindakan Keperawatan:
Data Subjektif: Dengan Kriteria Hasil: Observasi - Identifikasi lokasi,
Klien mengeluh nyeri pada luka Tingkat Nyeri menurun (L.08066) karakteristik, durasi, frekuensi,
ulkus DM di jempol kaki Indikator Awal Target kualitas, intensitas nyeri.
kirinya. Keluhan nyeri 1 4 - Identifikasi skala nyeri.
Data Objektif: Meringis 1 4 - Identifikasi respon nyeri non
- Terdapat luka ulkus DM di Keterangan: verbal
jempol kaki kiri klien, luka 1. Meningkat - Identifikasi faktor yang
tampak basah, berwarna 2. Cukup meningkat memperberat dan
kemerahan, ada pus, dan 3. Sedang memperingan nyeri.
berbau busuk. 4. Cukup menurun - Monitor efek samping
- Pengkajian assessment nyeri: 5. Menurun penggunaan analgetik.
P : Nyeri luka ulkus DM Terapeutik - Berikan Teknik
Q : Terasa nyut-nyutan Indikator Awal Target nonfarmakologis untuk
seperti tersayat-sayat. Frekuensi nadi 1 4 mengurangi rasa nyeri, (mis:
R ; Di jempol kaki kiri Keterangan: terapi pijat/masasse, relaksasi
S : 5-6 (nyeri sedang) 1. Memburuk napas dalam).
T : Dirasakan naik turun 2. Cukup memburuk Edukasi - Jelaskan penyebab, periode,
tidak menentu. 3. Sedang dan pemicu nyeri.
4. Cukup membaik - Anjurkan memonitor nyeri
5. Membaik secara mandiri.
- Anjurkan Teknik
Status Kenyamanan meningkat (L.08064) nonfarmakologis untuk
Indikator Awal Target mengurangi rasa nyeri.
Keluhan tidak nyaman 1 4 Kolaborasi - Kolaborasi pemberian
Keterangan: analgetic, jika perlu.
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO. HARI SDKI IMPLEMENTASI PARAF RESPON PARAF
TANGGAL
1. Jumat, Ketidakstabilan Observasi : - J. 10.00 WIB
05/03/2021 kadar glukosa Mengidentifikasi adanya S : Klien mengatakan merasa
darah hipergikemia, Ginanja lemas, letih, haus, dan Ginanjar
berhubungan kemungkinan penyebab r sering kencing.
dengan hiperglikemia. O : - Kemungkinan
gangguan - J. 10.00 WIB penyebab
toleransi Memonitor kadar glukosa hiperglikemia klien
glukosa darah. darah. adalah karena
- J. 10.00 WIB resistensi insulin pada
Memonitor tanda dan penyakit DM yang
gejala hiperglikemia (mis. diderita.
poliuria, polifagia, - GDS = 485 mg/dl
polydipsia, kelemahan). - Loading NS 4 kolf
- J. 10.00 WIB (2000 cc) masuk.
Monitor intake-output - Catheter urine
cairan. terpasang.
Terapeutik : - J. 11.30 WIB Jumlah urine keluar ±
Konsultasi dengan medis 500 cc
jika tanda dan gejala - J.11.00 GDS = 388
hiperglikemia tetap ada mg/dl
atau memburuk. - Drip Insulin Algo I via
Cek GDS ulang = 296 syringe pump masuk.
mg/dl. - J. 11.30 GDS = 296
Edukasi : - J. 10.30 WIB mg/dl: Drip Insulin
Menganjurkan monitor Algo I via syringe
kadar glukosa darah pump diteruskan.
secara mandiri. - Obat kalium masuk:
Kolaborasi : - J. 11.00 WIB Drip KCl 25 meq
Kolaborasi pemberian dalam 500 cc NS
insulin. masuk.
GDS = 388 mg/dl. Observasi K/U dan
Drip Insulin Algo I via TTV
syringe pump terpasang.
- J. 10.00 WIB S : Klien mengatakan akan
Kolaborasi pemberian mengontrol kadar glukosa
cairan IV. darah secara mandiri di
IVFD NS terpasang rumah.
Loading NS 4 kolf O : -
(2000cc)
- J.10.35 WIB
Kolaborasi pemasangan
catheter urine untuk
memantau haluaran urine.
- J. 11.00 WIB
Kolaborasi pemberian
kalium:
Drip KCl 25 meq dalam
500 cc NS terpasang.
2. Jumat, Nyeri akut Observasi : - J. 10.10 WIB
05/03/2021 berhubungan Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengeluh nyeri pada
dengan agen karakteristik, durasi, Ginanja luka ulkus DM di jempol Ginanjar
fisiologis. frekuensi, kualitas, r kaki kirinya.
intensitas nyeri. O : - Terdapat luka ulkus DM
- Mengidentifikasi skala di jempol kaki kiri klien,
nyeri. luka tampak basah,
- Mengidentifikasi respon berwarna kemerahan,
nyeri non verbal ada pus, dan berbau
- J. 10.15 WIB busuk.
Monitor efek samping - Klien tampak meringis
penggunaan analgetik. kesakitan.
Terapeuti : - J.10.20 WIB - Pengkajian assessment
k Memberikan Teknik nyeri:
nonfarmakologis untuk P : Nyeri luka ulkus
mengurangi rasa nyeri, DM
dengan relaksasi napas Q : Terasa nyut-
dalam. nyutan seperti
Edukasi : - J. 10.15 WIB tersayat-sayat.
Menjelaskan penyebab, R ; Di jempol kaki
periode, dan pemicu kiri
nyeri. S : 5-6 (nyeri sedang)
- J. 10.15 WIB T : Dirasakan naik
Menganjurkan turun tidak
memonitor nyeri secara menentu.
mandiri.
- J. 10.15 WIB S : Klien mengatakan bahwa
Menganjurkan Teknik tidak merasakan adanya
nonfarmakologis untuk nyeri lambung setelah
mengurangi rasa nyeri masuk obat analgetic
yaitu dengan relaksasi Pereda nyeri (Injeksi
napas dalam. Ketorolac 1a/IV)
Kolaborasi : - J. 10.00 WIB O : Obat analgetik Pereda nyeri
Kolaborasi pemberian masuk:
analgetik: Injeksi Ketorolac 1A/IV
Injeksi Ketorolac 1A/IV masuk.
S : Klien mengatakan akan
memonitor nyeri secara
mandiri.
Klien mengatakan akan
melakukan relaksasi napas
dalam untuk membantu
mengurangi rasa nyeri di
kakinya.
O : Klien melakukan relaksasi
napas dalam untuk
mengurangi nyeri kakinya.