Modul Ajar Besaran Dan Satuan
Modul Ajar Besaran Dan Satuan
Modul Ajar Besaran Dan Satuan
1. IDENTITAS
A. Informasi Umum
B. Informasi Khusus
B. Tujuan Pembelajaran
C. Pertanyaan Pemantik
Bagaimana kita dapat menentukan ukuran sebuah benda?
Apakah kalian tau bagaimana cara dan alat yang dipakai pembuat cincin untuk
menentukan diameter cincin?
Bagaimana cara kita membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur
panjang (jangka sorong)?
D. Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat memahami tentang membaca hasil pengukuran dengan
menggunakan alat ukur panjang (jangka sorong).
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke – 1
Alokasi waktu 3 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit.
Model /
Kegiatan Uraian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Awal Menyanyikan lagu wajib nasional. 10 menit
Guru memberikan salam dan berdoa bersama
Guru mengecek kehadiran peserta didik,
mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa “ ada berapa alat ukur
yang kalian ketahui? Taukah kalian bagaimana
cara pembuat cincin mengukur diameter sebuah
cincin?”
Pemberian Acuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaraan
Inti Stimulasi (pemberian rangsang) Discovery
Guru memberikan materi dan permasalahan learning 60
tentang “pengukuran” untuk dipelajari sendiri oleh menit
peserta didik bersama kelompok.
Peserta didik mendengarkan penjelasan materi
secara umum.
Guru mengelompokan peserta didik ke dalam
beberapa kelompok.
Guru membagikan LKPD kepada peserta didik
Guru menjelaskan cara menggunakan alat dan cara
membaca alat ukur.
Problem Statement (Identifikasi masalah)
Peserta didik di dalam kelompok melakukan tanya
jawab tentang permasalahan-permasalahan yang
ada dalam pengukuran dan cara melakukan
pengukurannya.
Peserta didik merumuskan jawaban sementara pada
permasalahan yang telah di buat oleh mereka.
Data Collection (Pengumpulan data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan (problem
statement) dari permasalahan yang telah mereka
susun.
Data processing ( Pengolahan data)
Peserta didik mengerjakan LKPD
Guru menyampaikan pentingnya bekerja dalam
tim, saling berdiskusi, dan menghargai
pendapat dalam proses pembelajaran.
Verification (Pembuktian)
Peserta didik menverifikasikan hasil diskusi
pengerjaan LKPD dengan sumber atau reverensi
dari buku lainnya atau referensi dari internet
Generalization (Menarik Kesimpulan)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
LKPD
Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi tiap kelompok
Guru memberikan nilai untuk tiap kelompok
Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik 20 menit
membuat kesimpulan tentang pengukuran dan cara
mengukur yang benar.
Refleksi: Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengrefleksi pembelajaran pada hari
ini, supaya terjadi evaluasi dan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di pertemuan
selanjutnya.
Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik
Guru menyampaikan rencana pembelajaran
selanjutnya
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam
F. Asesmen
Dilaksanakan dalam 3 (tiga) prosedur/kegiatan dengan penjelasan berikut :
Diagnostik Formatif Sumatif
diagnostik kognitif Asesmen formatif Asesmen sumatif
yang dilaksanakan pada dilaksanakan pada dilaksanakan pada akhir
awal pembelajaran setiap akhir pertemuan materi.
(asesmen terlampir) sebagai post test
(asesmen terlampir)
a. Instrumen Asesmen
Asesmen Ketrampilan (Lembar Pengamatan), Rubrik tes tertulis (pilihan ganda
dan uraian), Rubrik Penilaian karakter profil Pelajar Pancasila
b. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Mampu mengindentifikasi macam-macam cabang ilmu biologi
Mampu mengindentifikasi objek permasalahan Biologi pada tingkatan
organisasi mahluk hidup dengan pendekatan cabang-cabang ilmu Biologi
H. DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2023. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta:Erlangga
Lasmini, Ni Ketut. 2022. IPA Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga
Sumber internet lainnya
“Pengukuran”
Jangka Sorong
Tujuan Kegiatan
1. Peserta didik melakukan kegiatan pengukuran benda sesuai dengan alat ukur
2. Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan alat ukur yang dilengkapi
dengan nilai ketidakpastian pengukuran tunggal dan berulang
Langkah-Langkah Percobaan
Hasil Pengukuran
No Nama Benda Skala Skala Keterangan
Hasil Akhir
Nonius Utama
Asesment Formatif Tertulis
Pertemuan 1
Jawaban:
Perhatikan gambar yang disajikan pada soal.
Dari gambar tersebut, didapatkan bacaan skala:
✓ Skala Utama = 3,7 cm
✓ Skala Nonius = (23 x 0,002 cm) = 0,046 cm
Hasil Pengukuran = 3,7 cm + 0,046 cm= 3,746 cm
INSTRUMEN DIAGNOSTIK
70 – 79 : Terampil
60 – 69 : Cukupterampil
< 60 : Kurangterampil
Lampiran Materi
1. Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang
dijadikan acuan. Misalnya mengukur panjang tongkat dengan mistar. Yang
dibandingkan adalah panjang tongkat dengan panjang mistar. Yang dijadikan acuan
adalah mistar.
Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Mengukur
panjang tongkat dengan mistar, mengukur waktu dengan stopwatch merupakan contoh
pengukuran langsung. Kebanyakan pengukuran dalam fisika adalah pengukuran tidak
langsung. Contohnya pengukuran massa jenis benda (ρ) dapat dilakukan dengan
mengukur massa (m) dan volume benda (V), kemudian ρ dihitung dengan persamaan
𝑚
𝜌=
𝑉
Mengukur jarak bumi ke bulan dilakukan dengan cara mengukur selang waktu
perjalanan pulang pergi pulsa radar. Mengukur temperatur bintang dilakukan dengan
mengukur panjang gelombang cahaya yang dipancarkan. Mengukur laju aliran cairan
dilakukan dengan mengukur beda tekanan di dua tempat.
Pengukuran berulang dan pengukuran tunggal
Pengukuran suatu besaran dapat dilakukan cukup hanya sekali jika diyakini sudah
menghasilakan nilai yang terbaik. Ada kalanya pengukuran tidak bisa menghasilkan
nilai terbaik jika hanya dilakukan hanya sekali. Misalkan kalian diminta untuk
mengukur waktu yang dibutuhkan kelereng untuk jatauh ke lantai dari ketinggian 1,5 m.
Kecepatan respon tangan menekan tombol stopwatch sangat berpengaruh pada hasil
pengukuran. Oleh karena itu untuk mengahasilkan pengukuran yang terbaik perlu
dilakukan pengulangan.
Jangka sorong
Jangka sorong dalam industri permesinan sangat penting karena alat ukur panjang ini
mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi/akurat dan keistimewaan yang lain. Dalam
penggunaannya jangka sorong dapat digunakan untuk mengkur panjang, diameter dalam dan
luar serta kedalaman. Tingkat ketelitian jangka sorong selalu mengalami perkembangan dari
tahun ke tahun mulai dari 0,5 mm, 0,1 mm, 005 mm dan sekarang yang banyak digunakan
daat mencapai 0,02 mm. tingkat ketelitian jangka sorong atau skala terkecil disebut skala
Nonius.
Untuk lebih jelasnya kita lihat gambar jangka sorong dibawah ini
https://www.fisikabc.com/2017/04/jangka-sorong-1.html
1. Rahang Dalam
Rahang dalam terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam
berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.
2. Rahang Luar
Rahang luar terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar
berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda
3. Depth probe atau pengukur kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda
4. Skala utama (dalam cm)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk centimeter (cm).
5. Skala utama (dalam inchi)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk inchi.
6. Skala nonius (dalam mm)
Skala nonius dalam bentuk satuan mm memiliki fungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk milimeter (mm).
7. Skala nonius (dalam inchi)
Skala nonius dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk inchi.
8. Pengunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya
proses pengukuran misal rahang.
Cara menentukan nilai skala terkecil (nst) alat ukur
Beberapa alat ukur seperti jangka sorong dan mikrometer, memiliki dua skala
yaitu skala utama dan skala nonius. Untuk menentukan NST alat ukur tersebut dapat
ditentukan dengangan rumus
nilai skala terkecil dari skala utama
NST =
jumlah skala nonius
gambar jangka sorong berikut!
Perhatikan
Skala utama
Skala nonius
Skala utama
Jarak skala 4 dan 5 adalah 1 cm dan antara skala 4 dan 5 terdapat 10 garis skala, maka nilai
skala terkecil skala utamanya adalah 1 cm : 10 = 0,1 cm
Selanjutnya, perhatikan skala nonius. Pada skala nonius terdapat 50 garis skala. Oleh
karena itu NST jangka sorong tersebut adalah:
1,1
NST = =0 , 002 cm=0 , 02 mm
50
Cara membaca jangka sorong
a) Skala Utama; skala utama adalah skala yang tertera pada rahang tetap dibaca mulai dari angka
nol pada rahang tetap sampai skala atau angka didepan skala nol pada skala nonius (rahang
geser).
b) Skala nonius; skla nonius adalah skla yang terbaca pada rahang geser. Carilah skala Nonius
yang berhimpit (segaris lurus) dengan skala utama, kemudian dikalikan dengan skala terkecil
atau skala nonius jangka sorong.
Contoh membaca jangka sorong
i. Jangka sorong dengan nst 0, 1 mm