Modul Ajar Besaran Dan Satuan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR FISIKA FASE E (KELAS 10)

BESARAN FISIKA DAN PENGUKURANNYA


SMAS LAKSAMANA MARTADINATA

1. IDENTITAS
A. Informasi Umum

Mata Pelajaran Fase Kelas Semester Tahun Pelajaran


Fisika E X 1 2024/2025

Alokasi Waktu (JP) Jumlah Pertemuan Penulis Modul/Pengampu


3 JP 1 Sulastri, S.Pd

B. Informasi Khusus

Materi Pokok Besaran Fisika dan Pengukurannya


Kompetensi Awal / Peserta didik memiliki kemampuan awal berupa
Kompetensi Prasyarat pengetahuan - pengetahuan alam yang telah dipelajari di
sekolah dasar dan di sekolah menegah pertama.
Penguatan Profil Dimensi Elemen
Pelajar Pancasila  Beriman, bertakwa akhlak kepada alam
Kepada Tuhan
YME, dan berakhlak
mulia
 Bergotong royong kolaborasi,
 Bernalar Kritis merefleksi pemikiran dan
proses berpikir dalam
mengambilan keputusan
Sarana dan Sarana dan Prasarana Media
Prasarana yang
1. Papan Tulis 1. Slide Power Point
diperlukan 2. Spidol 2. Lembar Kerja Siswa
3. Laptop 3. Lembar Penilaian
4. LCD Projektor
5. Jaringan Internet
Target peserta didik 1 rombel
Model/Metode Discovery learning
Pembelajaran
2. KOMPONEN INTI
A. Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran (CP)
Pada akhir fase E, Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala
Pemahaman alam dalam cakupan keterampilan proses dalam pengukuran,
Fisika
perubahan iklim dan pemanasan global, pencemaran
lingkungan, energi alternatif, dan pemanfaatannya.

B. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran (TP)


1 Peserta didik melakukan kegiatan pengukuran benda sesuai dengan alat ukur
2 Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan alat ukur yang dilengkapi
dengan nilai ketidakpastian pengukuran tunggal dan berulang
3 Peseta didik mampu melakukan pengolahan data dengan aturan angka penting
dan notasi ilmiah
4 Peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan maupun
tulisan

C. Pertanyaan Pemantik
 Bagaimana kita dapat menentukan ukuran sebuah benda?
 Apakah kalian tau bagaimana cara dan alat yang dipakai pembuat cincin untuk
menentukan diameter cincin?
 Bagaimana cara kita membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur
panjang (jangka sorong)?

D. Pemahaman Bermakna
 Peserta didik dapat memahami tentang membaca hasil pengukuran dengan
menggunakan alat ukur panjang (jangka sorong).

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke – 1
Alokasi waktu 3 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit.
Model /
Kegiatan Uraian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Awal  Menyanyikan lagu wajib nasional. 10 menit
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
 Guru mengecek kehadiran peserta didik,
mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
 Guru bertanya kepada siswa “ ada berapa alat ukur
yang kalian ketahui? Taukah kalian bagaimana
cara pembuat cincin mengukur diameter sebuah
cincin?”
Pemberian Acuan
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaraan
Inti Stimulasi (pemberian rangsang) Discovery
 Guru memberikan materi dan permasalahan learning 60
tentang “pengukuran” untuk dipelajari sendiri oleh menit
peserta didik bersama kelompok.
 Peserta didik mendengarkan penjelasan materi
secara umum.
 Guru mengelompokan peserta didik ke dalam
beberapa kelompok.
 Guru membagikan LKPD kepada peserta didik
 Guru menjelaskan cara menggunakan alat dan cara
membaca alat ukur.
Problem Statement (Identifikasi masalah)
 Peserta didik di dalam kelompok melakukan tanya
jawab tentang permasalahan-permasalahan yang
ada dalam pengukuran dan cara melakukan
pengukurannya.
 Peserta didik merumuskan jawaban sementara pada
permasalahan yang telah di buat oleh mereka.
Data Collection (Pengumpulan data)
 Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan (problem
statement) dari permasalahan yang telah mereka
susun.
Data processing ( Pengolahan data)
 Peserta didik mengerjakan LKPD
 Guru menyampaikan pentingnya bekerja dalam
tim, saling berdiskusi, dan menghargai
pendapat dalam proses pembelajaran.
Verification (Pembuktian)
 Peserta didik menverifikasikan hasil diskusi
pengerjaan LKPD dengan sumber atau reverensi
dari buku lainnya atau referensi dari internet
Generalization (Menarik Kesimpulan)
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
LKPD
 Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi tiap kelompok
 Guru memberikan nilai untuk tiap kelompok
Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 20 menit
membuat kesimpulan tentang pengukuran dan cara
mengukur yang benar.
 Refleksi: Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengrefleksi pembelajaran pada hari
ini, supaya terjadi evaluasi dan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di pertemuan
selanjutnya.
 Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam

F. Asesmen
Dilaksanakan dalam 3 (tiga) prosedur/kegiatan dengan penjelasan berikut :
Diagnostik Formatif Sumatif
diagnostik kognitif Asesmen formatif Asesmen sumatif
yang dilaksanakan pada dilaksanakan pada dilaksanakan pada akhir
awal pembelajaran setiap akhir pertemuan materi.
(asesmen terlampir) sebagai post test
(asesmen terlampir)
a. Instrumen Asesmen
Asesmen Ketrampilan (Lembar Pengamatan), Rubrik tes tertulis (pilihan ganda
dan uraian), Rubrik Penilaian karakter profil Pelajar Pancasila
b. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Mampu mengindentifikasi macam-macam cabang ilmu biologi
Mampu mengindentifikasi objek permasalahan Biologi pada tingkatan
organisasi mahluk hidup dengan pendekatan cabang-cabang ilmu Biologi

G. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik

Refleksi Peserta Didik


1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah anda aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang kamu alami pada kegiatan pembelajaran?
Refleksi Pendidik
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
2. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
3. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
4. Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
5. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan
pembelajaran? Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

H. DAFTAR PUSTAKA
 Kanginan, Marthen. 2023. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta:Erlangga
 Lasmini, Ni Ketut. 2022. IPA Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga
 Sumber internet lainnya

Medan, Juli 2024


Mengetahui
Kepala SMA Laksamana Martadinata Guru Mata Pelajaran

Irwansyah Saragih, SE Sulastri, S.Pd


Lampiran
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

“Pengukuran”
Jangka Sorong

Tujuan Kegiatan

1. Peserta didik melakukan kegiatan pengukuran benda sesuai dengan alat ukur
2. Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan alat ukur yang dilengkapi
dengan nilai ketidakpastian pengukuran tunggal dan berulang

Langkah-Langkah Percobaan

1. Perhatikan benda yang ada di sekitar Anda!


2. Ambillah beberapa benda yang dapat diukur dengan menggunakan alat ukur panjang
(jangka sorong)!
3. Tuliskan hasil pengukuran yang Anda dapatkan di dalam table berikut!

Hasil Pengukuran
No Nama Benda Skala Skala Keterangan
Hasil Akhir
Nonius Utama
Asesment Formatif Tertulis
Pertemuan 1

PenilaianPengetahuan – Tes Tulis Uraian


Topik :Pengukuran
Soal :
1. Pengukuran adalah bagian penting dari banyak bidang, termasuk sains, teknologi,
dan industri. Pengukuran memungkinkan kita untuk membandingkan objek dengan
objek lain, memberikan dasar untuk membandingkan sesuatu dan memberikan
informasi yang akurat dan obyektif mengenai suatu objek atau fenomena. Alat
pengukur dapur sangat penting untuk mendapatkan campuran bahan yang ideal
untuk resep apa pun. Sebagian alasan mengapa beberapa orang mungkin gagal
dalam upaya memasak mereka adalah karena mereka memasukkan jumlah bahan
yang tidak akurat. Inilah sebabnya mengapa juru masak perlu mengukur bahan
secara akurat agar makanan yang dipanggang menjadi baik.
Berdasarkan pemaparan di atas, perhatikan gambar berikut. Hitunglah nilai
pengukuran dari alat berikut ini!

Jawaban:
Perhatikan gambar yang disajikan pada soal.
Dari gambar tersebut, didapatkan bacaan skala:
✓ Skala Utama = 3,7 cm
✓ Skala Nonius = (23 x 0,002 cm) = 0,046 cm
Hasil Pengukuran = 3,7 cm + 0,046 cm= 3,746 cm
INSTRUMEN DIAGNOSTIK

Guru Mata Pelajaran : Sulastri,S.Pd


Mata Pelajaran : Fisika
Fase/Kelas : E/10

A. Asesmen Diagnosis Non Kognitif

Teknik pelaksanaan Tertulis atau Lisan


Tempat dan waktu pelaksanaan Di dalam kelas selama proses pembelajaran
Daftar pertanyaan 1. Apa yang kamu rasakan saat ini?
2. Apakah kalian senang belajar Fisika?
3. Apa harapan mu setelah mempelajari Fisika?
4. Pilih salah satu kegiatan yang paling sering
kalian lakukan pada saat kalian sedang
menunggu dalam antrian yang cukup lama,
apakah membaca buku, bermain medsos di Hp,
mendengarkan music atau berjalan (kegiatan
fisik lainnya)?
Rencana tindak lanjut 1. Memberi apresiasi bagi yang memiliki emosi
positif.
2. Berdiskusi lebih lanjut bagi peserta didik yang
memiliki emosi negatif.
3. Berdiskusi dengan walikelas, BK dan orang tua
jika diperlukan.
4. Melanjukan asesmen diagnosis secara berkala di
setiap proses pembelajaran.
5. Membuat rencana pembelajaran yang sesuai
dengan karakter cara belajar siswa (audio, visual
dan kinestetik)
B. Asesmen Diagnosis Kognitif

Teknik pelaksanaan Tertulis


Tempat dan waktu pelaksanaan Di dalam kelas dan sebelum satu topik (Capaian
Pembelajaran) dibahas.
Topik yang perlu dikuasai 1. Besaran dan Pengukuran
peserta didik
Pengetahuan dan keterampilan 1. Mengerti besaran pokok dan besaran turunan
dasar yang perlu dikuasai dari 2. Mengetahui alat ukur fisika
jenjang sebelumnya.
Daftar pertanyaan Pertanyaan materi dasar:
1. Apa yang kamu ketahui tentang fisika?
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam besaran
pokok dan turunan?
3. Sebutkan alat ukur fisika yang anda ketahui!

Rencana Tindak Lanjut 1. Melakukan penilaian terhadap jawaban siswa.


2. Siswa dikelompokkan ke dalam tiga kelompok
(rata- rata, di bawah rata-rata dan di atas rata-
rata).
3. Siswa dibawah rata-rata diberikan pemahaman
mendasar oleh guru melalui apersepsi.
4. Siswa rata-rata dapat masuk ke materi langsung.
5. Siswa cerdas istimewa diberi pengayaan dengan
soal HOTS.
6. Melanjukan asesmen diagnosis secara berkala
di setiap proses pembelajaran.
PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Sekolah : SMA Laksamana Martasinata


Mata Pelajaran : Fisika
Fase/Kelas / Semester : E/10/Ganjil
Materi Pokok : Besaran dan Pengukuran

Nama Mengamati Menyajikan Skor


No Peserta data Skor Nilai
maksimal
Didik
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
dst
Rubrik Penilaian
Keterampilan Mengamati : menggunakan lebih dari satu macam indera dalam
melakukan pengamatan.
 Skala 1 = apabila tidak menggunakan indera dalam melakukan pengamatan
 Skala 2 = apabila hanya menggunakan satu macam indera dalam melakukan
pengamatan
 Skala 3 = apabila menggunakan dua macam indera (penglihatan dan peraba )
dalam melakukan pengamatan
 Skala 4 = apabila menggunakan lebih dari dua macam indera dalam pengamatan

Keterampilan Menyajikan data : mengelompokan objek pengamatan kedalam cabang-


cabang ilmu biologi
 Skala 1 = apabila data yang disajikan hanya 1 objek yang benar
 Skala 2 = apabila data yang disajikan hanya 2 objek yang benar
 Skala 3 = apabila data yang disajikan semua benar
 Skala 4 = apabila data yang disajikan semua benar dan penampilan kertas
presentasi nya bagus menarik.
Nilai = Jumlah skor/Skormaksimal x 100
AcuanPenilaian
80 – 90 : SangatTerampil

70 – 79 : Terampil

60 – 69 : Cukupterampil

< 60 : Kurangterampil
Lampiran Materi
1. Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang
dijadikan acuan. Misalnya mengukur panjang tongkat dengan mistar. Yang
dibandingkan adalah panjang tongkat dengan panjang mistar. Yang dijadikan acuan
adalah mistar.
Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Mengukur
panjang tongkat dengan mistar, mengukur waktu dengan stopwatch merupakan contoh
pengukuran langsung. Kebanyakan pengukuran dalam fisika adalah pengukuran tidak
langsung. Contohnya pengukuran massa jenis benda (ρ) dapat dilakukan dengan
mengukur massa (m) dan volume benda (V), kemudian ρ dihitung dengan persamaan
𝑚
𝜌=
𝑉
Mengukur jarak bumi ke bulan dilakukan dengan cara mengukur selang waktu
perjalanan pulang pergi pulsa radar. Mengukur temperatur bintang dilakukan dengan
mengukur panjang gelombang cahaya yang dipancarkan. Mengukur laju aliran cairan
dilakukan dengan mengukur beda tekanan di dua tempat.
Pengukuran berulang dan pengukuran tunggal
Pengukuran suatu besaran dapat dilakukan cukup hanya sekali jika diyakini sudah
menghasilakan nilai yang terbaik. Ada kalanya pengukuran tidak bisa menghasilkan
nilai terbaik jika hanya dilakukan hanya sekali. Misalkan kalian diminta untuk
mengukur waktu yang dibutuhkan kelereng untuk jatauh ke lantai dari ketinggian 1,5 m.
Kecepatan respon tangan menekan tombol stopwatch sangat berpengaruh pada hasil
pengukuran. Oleh karena itu untuk mengahasilkan pengukuran yang terbaik perlu
dilakukan pengulangan.

Kriteria Kemampuan Alat Ukur


1. Ketelitian (accuracy) adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang
mendekati hasil sebenarnya
2. Ketepatan (precision) adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama
dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama
3. Sensitivitas (sensitivity) adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan
yang akan diukur
4. Kesalahan (error) adalah penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya Idealnya
sebuah alat ukur memiliki akurasi, presisi dan sensitivitas yang baik sehingga tingkat
kesalahannya relatif kecil dan data yang dihasilkan akan akurat.

Alat Ukur Panjang


Pengukuran panjang benda dapat dilakukan dengan meteran, mistar, jangka sorong
dan mikrometer sekrup.

Jangka sorong
Jangka sorong dalam industri permesinan sangat penting karena alat ukur panjang ini
mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi/akurat dan keistimewaan yang lain. Dalam
penggunaannya jangka sorong dapat digunakan untuk mengkur panjang, diameter dalam dan
luar serta kedalaman. Tingkat ketelitian jangka sorong selalu mengalami perkembangan dari
tahun ke tahun mulai dari 0,5 mm, 0,1 mm, 005 mm dan sekarang yang banyak digunakan
daat mencapai 0,02 mm. tingkat ketelitian jangka sorong atau skala terkecil disebut skala
Nonius.
Untuk lebih jelasnya kita lihat gambar jangka sorong dibawah ini
https://www.fisikabc.com/2017/04/jangka-sorong-1.html
1. Rahang Dalam
Rahang dalam terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam
berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.
2. Rahang Luar
Rahang luar terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar
berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda
3. Depth probe atau pengukur kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda
4. Skala utama (dalam cm)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk centimeter (cm).
5. Skala utama (dalam inchi)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk inchi.
6. Skala nonius (dalam mm)
Skala nonius dalam bentuk satuan mm memiliki fungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk milimeter (mm).
7. Skala nonius (dalam inchi)
Skala nonius dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk inchi.
8. Pengunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya
proses pengukuran misal rahang.
Cara menentukan nilai skala terkecil (nst) alat ukur
Beberapa alat ukur seperti jangka sorong dan mikrometer, memiliki dua skala
yaitu skala utama dan skala nonius. Untuk menentukan NST alat ukur tersebut dapat
ditentukan dengangan rumus
nilai skala terkecil dari skala utama
NST =
jumlah skala nonius
gambar jangka sorong berikut!
Perhatikan

Skala utama
Skala nonius

Skala utama
Jarak skala 4 dan 5 adalah 1 cm dan antara skala 4 dan 5 terdapat 10 garis skala, maka nilai
skala terkecil skala utamanya adalah 1 cm : 10 = 0,1 cm

Selanjutnya, perhatikan skala nonius. Pada skala nonius terdapat 50 garis skala. Oleh
karena itu NST jangka sorong tersebut adalah:

1,1
NST = =0 , 002 cm=0 , 02 mm
50
Cara membaca jangka sorong
a) Skala Utama; skala utama adalah skala yang tertera pada rahang tetap dibaca mulai dari angka
nol pada rahang tetap sampai skala atau angka didepan skala nol pada skala nonius (rahang
geser).
b) Skala nonius; skla nonius adalah skla yang terbaca pada rahang geser. Carilah skala Nonius
yang berhimpit (segaris lurus) dengan skala utama, kemudian dikalikan dengan skala terkecil
atau skala nonius jangka sorong.
Contoh membaca jangka sorong
i. Jangka sorong dengan nst 0, 1 mm

 Skala Utama = 2,3 mm


 Skala Nonius = (2 x 0,01 cm) = 0,02 cm
Hasil Pengukuran = 2,3 cm + 0,02 cm= 2,32
cm

ii. Jangka sorong dengan nst 0,05 mm

 Skala Utama = 0,5 cm


 Skala nonius = (10 x 0,005 cm) = 0,05 cm
Hasil Pengukuran = 0,5 cm + 0,05 cm = 0,55
cm

Anda mungkin juga menyukai