Nayaaa File

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Nama kelompok

1) Inayah aisha katema


2) Mulia enggi rizkiani putrid
3) Raisa nur widayati uteri
4) Alex De Angelis Karnanto
5) Echa Fitryaningsih

A. Pasar modal

1. Pengertian pasar modal

Pasar modal adalah pasar yang mempertemukan pihak


penawar dan pihak yang memerlukan dana jangka panjang
dalam bentuk surat bukti utang jangka panjang (obligasi) surat
tanda penyertaan modal (saham), atau surat berharga lainnya
dengan jangka waktu satu tahun ke atas. Pasar modal sebagai
salah satu lembaga keuangan bukan bank memiliki beberapa
keuntungan dan kelemahan.
2. Produk atau Instrumen

Adapun produk atau instrumen pasar modal sebagai berikut.

a. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau


kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.
Bentuk saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas
tersebut.
b. Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak antara pemberi pinjaman dengan yang diberi
pinjaman.
c. Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.
d. Derivative (turunan) dalam pasar modal terdiri atas sebagai
berikut.
1) Right didefinisikan sebagai hak memesan efek yang baru
dikeluarkan emiten secara terlebih dahulu pada harga
yang telah ditetapkan selama periode tertentu.
2) Warrant adalah efek yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan yang member hak kepada pemegang efek
untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada
harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek
dimaksud diterbitkan.
3) Opsi adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli
atau menjual kepada pihak lain sejumlah efek pada harga
dan dalam waktu tertentu.

3. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Dalam kegiatannya, terdapat beberapa lembaga


penunjang pasar modal sebagai berikut.

a., Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa


penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek
serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan
mewakili
b. pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Biro
administrasi efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak
dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek
dan pembagian hak yang berhubungan erat dengan efek
c.Wali amanat, yaitu pihak yang mewakil pemegang efek
yang bersifat utang
d. Pemeringkat efek adala yang mewakili kepentingan
pererikan peringkat terhadap efek utang, baik jangka
panjang halupuang bertugasdek yang akan diterbitkan.

4. Keuntungan dan Kelemahan Pasar Modal


a. Keuntungan pasar modal sebagai berikut.

1) Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang


untuk dunia usaha.
2) Sarana untuk mengalokasikan sumber dara secara
optimal bagi investor.
3) Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.

b. Kelemahan dari pasar modal sebagai berikut.

1) Mekanisme pasar modal yang cukup kumit menyulitkan


pihak-pihak tertentu yangakan terlibat di dalamnya.
2) Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat
merugikan pihak tertentu.
3) Jika kurs tidak stabil, harga saham ikut terpengaruh.

D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Tahukah Anda mengapa OJK dibentuk? Pembentukan OJK


dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan untuk melakukan
penataan kembali lembaga-lembaga yang melaksanakan
fungsi pengaturan dan pengawasan di sektor jasa
keuangan.

1. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga negara yang


dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang
berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa
Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK adalah lembaga
yang independen dan bebas dari campur tangan pihak
lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan.
OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK.

2. Tujuan dan Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

a. Tujuan OJK

OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di


dalam sektor jasa keuangan sebagai berikut.

1) Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan


akuntabel.
2) Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan stabil.
3) Mampu melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat.

b. Peran OJK

Peran OJK, sebagai berikut.

1) Menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan


yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor
jasa keuangan..
2) Melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan
terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.
3. Tugas dan Wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

a. Tugas OJK
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan
terhadap hal berikut.

1) Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.


2) Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.
3) Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana
pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa
keuangan lainnya.

b. Wewenang Otoritas Jasa Keuangan

Untuk melaksanakan tugas pengawasan dan pengaturan


di sektor perbankan, OJK
mempunyai wewenang sebagai berikut.

1) Wewenang terhadap Sektor PerbankanUntuk


melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di
sektor perbankan, OJK mempunyai wewenang sebagai
berikut.
a) Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan
bank yang meliputi sebagai berikut.

(1) Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor


bank, anggaran dasar. rencana kerja, kepemilikan,
kepengurusan dan sumber daya manusia, merger,
konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha
bank.
(2) Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana,
penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang
jasa.

b) Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank


yang meliputi sebagai berikut.

(1) Likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio


kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian
kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan
pencadangan bank.
(2) Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan
kinerja bank.
(3) Sistem informasi debitur.
(4) Pengujian kredit (credit testing)
(5) Standar akuntansi bank.

c) Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-


hatian bank4 meliputi sebagai berikut.

(1) Manajemen risiko.


(2) Tata kelola bank.
(3) Prinsip mengenal nasabah dan antipencucian uang.
(4) Pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan
perbankan.
(5) Pemeriksaan bank.

2) Wewenang untuk Melaksanakan Tugas Pengaturan

Untuk melaksanakan tugas pengaturan, Otoritas Jasa


Keuangan mempunyai
wewenang berikut.

a) Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang


Nomor 21 Tahun 2011.
b) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan.
c) Menetapkan peraturan dan keputusan Otoritas Jasa
Keuangan.
d) Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di
sektor jasa keuangan.
e) Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas
Otoritas Jasa Keuangan.
f) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan
perintah tertulis terhadap

lembaga jasa keuangan dan pihak tertentu.

g) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan


pengelola statuter pada mengelola, memelihara, lembaga
jasa keuangan.
h) Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta
dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban.
i) Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.

3) Wewenang untuk Melaksanakan Tugas Pengawasan

a) Menetapkan kebijakan operasional pengawasan


terhadap kegiatan jasa keuangan.
b) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang
dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif.
c) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan,
perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap
lembaga jasa keuangan, pelaku, dan/atau penunjang
kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan.
d) Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa
keuangan dan/atau pihak tertentu.
e) Melakukan penunjukan pengelola statuter.
f) Menetapkan penggunaan pengelola statuter.
g) Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang
melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.
h) Memberikan dan/atau mencabut, yaitu izin usaha, izin
orang perseorangan, efektifnya pernyataan pendaftaran,
surat tanda terdaftar, persetujuan melakukan kegiatan
usaha, pengesahan, persetujuan atau penetapan
pembubaran, dan penetapan lain, sebagaimana dimaksud
dalam peraturan perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai