Makalah Pasar Modal

Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan

perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai

melakukan transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adlah

dengan menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Pasar

modal dibentuk untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan

mempermudah perusahaan menjual asset.

Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak

untuk mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam

hal ini, untuk memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk

Bursa Efek. Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang terkait.

Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.

Dimulai dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga

menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di

Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu para

investor dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pasar modal?
2. Bagaimana mengidentifikasi peran pasar modal?
3. Bagaimana lembaga penunjang pasar modal?
4. Bagaimana instrumen atau produk-produk pasar modal?
5. Bagaimana menyajikan mekanisme transaksi pasar modal?
6. Bagaimana mengidentifikasi investasi di pasar modal?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pasar modal
2. Untuk dapat mengidentifikasi peran pasar modal
3. Untuk dapat mengidentifikasi lembaga penunjang pasar modal
4. Untuk dapat mengetahui instrumen atau produk-produk pasar modal
5. Untuk dapat menyajikan mekanisme transaksi pasar modal
6. Untuk dapat mengidentifikasi investasi di pasar modal
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR MODAL

Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana

jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang

adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti

sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat

efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek

(stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan

penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Pengertian efek adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang

diterbitkan oleh perusahaan, misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga

komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right

(right issue), dan waran (warrant).

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah

pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan

memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya

yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun,

bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha,

pemerintah dan masyarakat umum.

Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang

berkaitan dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang

dari satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang

biasanya terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek seperti

sertifikat deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan

Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).


B. PERAN PASAR MODAL

1. Bagi Emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

a. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

c. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam

pengelolaan dana/perusahaan

d. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

e. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

2. Bagi investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

a. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan

tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital

gain

b. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan

bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi

c. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang

mengurangi risiko

C. LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)


Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53

Tahun 1990 tentang Pasar Modal adalah :


a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek

dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta

melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum.


b. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga

berikut:
1) Bursa efek
2) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
3) Reksa dana
4) Perusahaan efek dan perorangan
c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan

ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar dalam

rangka melindungi pemodal dan masyarakat berupa:


1) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua

perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat

persyaratan kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat

tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan

orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.


2) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah

memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran

profesi.
3) Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada

suatu penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya

penerbitan sertifikat dalam jumlah yang kurang dari jumlah standar

yang berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa efek.

Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah

memimpin Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh

pemerintah dan membina aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil

guna. Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan

pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional menjadi

tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana


a. Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya

dikeluarkan, harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan

sekuritas kredit).
2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu

menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian

dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus


merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses

evaluasi.
3) Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan

menyiapkan sarana-sarana penunjang).


b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan

memberikan pendapatya.
2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.


3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik

apabila diperlukan
c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum

emiten dan memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan

keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti

kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh

emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan

pidana.
d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep

akta perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam

rangka emisi efek.


e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang

(broker/dealer) yang bertugas melayani investor yang akan memesan

efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan menyerahkan

sertifikat efek kepada pemesan.


f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan

melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan

untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan

sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.


3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi

saham juga dikenal lembaga sebagai berikut:


a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
1) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
2) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan

emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.


3) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta

bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.


5) Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan

perusahaan emiten.
7) Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8) Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila

diperlukan.

b. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran

pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para

pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak

memenuhi kewajibannya.
c. Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang

biasanya dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat

obligasi telah jatuh tempo.


4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang

menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa.

Lembaga penunjang terdiri dari:


a. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri,

pedangang efek juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek

tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta memelihara likuiditas

efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor

untuk kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini

broker mengenakan fee kepada investor.


c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company)

dapat menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin

emisi efek (underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi

atau penasihat investasi.

d. Biro Administrasi Efek


Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara

teratur menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan

pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat,

atau laporan tahunan untuk emiten.


e. Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksadana meripakan perusahaan yang kegiatannya mengelola

dana-dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk

instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas

dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat

sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana.

D. PRODUK-PRODUK DI PASAR MODAL

1. Reksa Dana

Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan

bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer

investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Melalui dana reksa

ini nasihat investasi yang baik “jangan menaruh semua telur dalam satu

keranjang” bisa dilaksanakan. Pada prinsipnya investasi pada reksa dana

adalah melakukan investasi yang menyebar pada sejumlah alat investasi

yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.

Adapun sasaran reksa dana diantaranya adalah pendapatan,

pertumbuhan, dan keseimbangan. Keputusan untuk memilih saham yang

memberikan dividen/bunga ada ditangan manajer investasi. Manajer

investasi mempunyai hak untuk mendistribusikan atau tidak dividen/bunga

yang diperolehnya kepada pemodal. Jika prospektusnya menerangkan


bahwa dividen/bunga akan didistribusikan maka dalam waktu tertentu

pemodal akan mendapatkan dividen/bunga.

Capital gain akan diberikan oleh reksa dana yang memiliki sasaran

pertumbuhan. Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham atau

diskon obligasi yang menjadi portofolio reksa dana. Manajer investasi

harus berhasil membeli saham pada saat harga rendah dan menjualnya

pada saat harga tinggi. Selanjutnya manajer investasi akan

mendistribusikan pada pemodal. Meski demikian, pendapatan dari capital

gain tergantung kebijakan manajer investasi. Bila manajer investasi dalam

prospektusnya menerangkan akan mendistribusikan capital gain, maka

dalam waktu tertentu pemegang reksa dana akan mendapatkan distribusi

capital gain. Ada juga reksa dana yang tidak mendistribusikan capital

gain ini, tapi menambahkannya pada nilai aktiva bersih. Nilai aktiva

bersih adalah perbandingan antara total nilai investasi yang dilakukan

manajer investasi dengan total volume reksa dana yang diterbitkan.

Kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan aktiva bersih ini

sangat tergantung pada jenis reksa dana yang dibeli. Reksa dana terbuka

akan dibeli kembali dengan harga nilai aktiva bersih baru. Reksa dana

tertutup tidak akan dibeli kembali oleh penerbitnya. Setelah terjadi

transaksi di pasar perdana, selanjutnya reksa dana akan diperjualbelikan di

pasar sekunder. Harga yang terbentuk merupakan pertemuan dari

permintaan dan penawaran. Harga inilah yang merupakan nilai aktiva

bersih yang baru.

2. Saham

Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda

penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik

kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas


tersebut. Membeli saham tidak ubahnya dengan menabung. Imbalan yang

akan diperoleh dengan kepemilikan sahma adalah kemampuannya

memberikan keuntungan yang tidak terhingga. Tidak terhingga ini bukan

berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi tergantung

pada perkembangan perusahaan penerbitnya. Bila perusahaan penerbit

mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan para

pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar pula. Karena

laba yang besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk

didistribusikan kepada pemegang saham sebagi dividen.

Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas

harga beli. Ada kaidah-kaidah yang harus dijalankan untuk mendapat

capital gain. Salah satunya adalah membeli saat harga turun dan menjual

saat harga naik.

Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak

terhingga. Sejalan dengan itu, risiko yang ditanggung pemilik saham juga

relatif paling tinggi. Investasi memiliki risiko yang paling tinggi karena

pemodal memiliki hak klaim yang terakhir, bila perusahaan penerbit

saham bangkrut. Secara normal, artinya diluar kebangkrutan, risiko

potensial yang akan dihadapi pemodal hanya dua, yaitu tidak menerima

pembayaran dividen dan menderita capital loss.

3. Saham Preferen

Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan

saham biasa. Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi

juga memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya

saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi.

Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian

dividen. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan


dividen yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki

didahulukan dalam pembagian dividen, dan lain sebagainya.

Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh

keistimewaan alat investasi ini, yaitu memberikan penghasilan yang lebih

pasti. Bahkan ada kemungkinan keuntungan tersebut lebih besar dari suku

bunga deposito apabila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba

yang besar, dan pemegang saham preferen memiliki keistimewaan

mendapatkan dividen yang dapat disesuaikan dengan suku bunga.

4. Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak

antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah

selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut

memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi.

Pada dasarnya memiliki obligasi sama persis dengan memiliki deposito

berjangka. Hanya saja obligasi dapat diperdagangkan. Obligasi

memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa bunga yang dibayarkan

dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga

memberikan kemungkinan untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih

antara harga penjualan dengan harga pembelian. Kesulitan untuk

menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya memperkirakan

perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung dari

perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan

kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian.

Disamping menghadapi risiko perkembangan suku bunga yang

sulit dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas

(capability risk), yaitu pelunasan sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi

ditawarkan di pasar, terlebih dahulu dibuat peringkat (rating) oleh badan

yang berwenang. Rating tersebut disebut sebagai credit rating yang


merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala

ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan

ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk membayar bunga dan melunasi

pokok pinjaman.

Salah satu varian produk obligasi adalah obligasi konversi.

Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa,

misalnya memberikan kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan

memiliki nilai nominal atau nilai pari (par value). Hanya saja obligasi

konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukar dengan saham biasa. Pada

obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi.

Misalnya setiap obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3 saham biasa

setelah 1 Januari 2005 dengan harga konversi yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Sama dengan alat investasi yang lain, obligasi konversi tidak

ubahnya dengan menabung. Bedanya, surat tanda menabung tidak dapat

diperjualbelikan; sebaliknya obligasi konversi dapat diperjualbelikan.

Pilihan terhadap alat investasi ini karena mampunya memberikan

penghasilan optimal sebab obligasi konversi bisa digunakan sebagai

obligasi atau saham. Bila suku bunga yang ditawarkan obligasi konversi

lebih tinggi dari suku bunga bank atau perusahaan tidak membagikan

dividen yang besar, maka pemegang obligasi konversi tidak perlu

mengonversikan obligasi konversinya. Bila diperkirakan emiten berhasil

mendapatkan laba yang tinggi sehingga mampu membagi dividen yang

lebih besar daripada bunga obligasi konversi, pemegang obligasi konversi

lebih baik mengonversi obligasinya menjadi saham guna mendapatkan

dividen.

Imbalan yang dapat diperoleh pemegang obligasi konversi dapat

terdiri bunga (bila mempertahankan sebagai obligasi), dividen (bila


melakukan konversi), capital gain (bila berhasil menjual obligasinya

dengan harga lebih tinggi dari harga perolehannya, atau mendapat diskon

saat membeli. Capital gain juga bisa didapat jika pemegang obligasi

konversi melakukan konversi, kemudian berhasil menjual saham tersebut

diatas harga perolehannya).

Risiko yang dihadapi pemegang obligasi konversi adalah kesalahan

didalam mengambil keputusan konversi, antara lain:

 Seandainya pada saat yang ditentukan pemodal menggunakan haknya

menukar obligasi konversi menjadi saham, dan ternyata kondisi

menunjukkan suku bunga bank cenderung naik.

 Bila emiten tidak berhasil meraih keuntungan, sehingga tidak

membagikan dividen. Dengan demikian pemodal menghadapi risiko

tidak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh suku bunga.

Seandainya ia tidak menggunakan haknya, maka ia akan memperoleh

kesempatan itu.

5. Waran

Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan

harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan

surat berharga lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penerbit waran

harus memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh pemegang waran.

Namun setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki pasar

baik obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah.

Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Hanya saja, waran dapat

diperjualbelikna. Selain itu waran dapat ditukar dengan saham. Pilihan

terhadap alat investasi ini karena kemampuannya memberikan penghasilan

ganda, terutama waran yang menyertai obligasi. Karena disamping akan

mendapatkan bunga obligasi kelak setelah waran dikonversi menjadi

saham akan mendapatkan dividan dan capital gain.


Pendapatan bunga diperoleh pemodal yang membeli waran yang

menyertai obligasi. Dengan membeli obligasi otomatis pemodal akan

mendapatkan bunga. Bahwa obligasi ini disertai waran yang yang bisa

dikonversi menjadi saham di waktu-waktu mendatang, itu tidak

mempengaruhi hak pemodal atas bunga obligasi. Suku bunga obligasi

yang disertai waran biasanya lebih rendah dari suku bunga bank.

Kalau pemodal ingin mendapatkan dividen, terlebih dahulu ia

menggunakan waran untuk membeli saham. Untuk mendapatkan dividen,

ia harus bersedia menahan saham dalam waktu yang relatif lama. Capital

gain bisa didapat bila pemegang obligasi yang disertai waran menjualnya

dengan harga yang lebih tinggi dari harga ketika memperolehnya. Capital

gain juga bisa didapat jika pemegang obligasi yang disertai waran

mendapatkan diskon pada saa melakukan pembelian. Pada saat jatuh

tempo ia akan mendapatkan pelunasan sebesar harga pari. Capital gain

juga bisa didapat bila setelah melakukan konversi saham biasa, pemodal

bisa menjual sahamnya diatas harga perolehan.

6. Right Issue

Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru

yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak

terikat untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen

saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham. Right issue dapat

diperdagangkan. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya

memberikan penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi

dengan modal yang lebih rendah. Biasanya harga saham hasil right issue

lebih murah dari saham lama. Karena membeli right issue berarti membeli

hak untuk membeli saham, maka kalau pemodal menggunakan haknya

otomatis pemodal telah melakukan pembelian saham. Dengan demikian


maka imbalan yang akan didapat oleh pembeli right issue adalah sama

dengan membeli saham, yaitu dividen dan capital gain.

E. MEKANISME TRANSAKSI PASAR MODAL

Sebelum melakukan transaksi, investror harus terlebih dahulu menjadi

nasabah di salah satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti

halnya dalam membuka tabungan di bank, harus ada minimal investasi awal

yang ditempatkan. Jumlah deposit yang diwajibkan bervariasi, misalnya ada

perusahaan efek yang mewajibkan sebesar Rp.15 juta, ada sebesar Rp.25 juta,

dna lain-lain. Namun ada juga perusahaan yang menentukan misalnya 50

persen dari transaksi yang akan dilakukan sebagai deposit. Misalkan seorang

nasabah akan bertransaksi sebesar Rp.10 juta maka yang bersangkutan diminta

untuk menyetor dana sebesar Rp.5 juta.

Setelah nasabah membuka deposit di sebuah perusahaan efek dan

mendapatkan persetujuan dari perusahaan efek tersebut baru dapat dilakukan

transaksi saham. Transaksi efek diawali dengan pemesanan (order) untuk

harga tertentu.

Pesanan tersebut dapat berupa surat maupun melalui telepon yang

disampaikan kepada perusahaan efek melalui sales (dealer). Pesan tersebut

harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dengan menyertakan

harga yang ingin diinginkan.

Pada dasarnya pesanan investor dapat dibedakan menjadi :

1. Market Order, yaitu pesanan jual atau beli pada harga yang terbaik;
2. Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan

oleh nasabah;
3. All Order None atau Fil or Kill, dalam hal ini transaksi baru bisa

dilaksanakan bila jumlah efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang

dipesan, jika tidak transaksi tidak dilaksanakan;


4. Discretionary Order, yaitu order yang dilaksanakan berdasarkan tingkat

harga yang menurut PPE merupakan harga terbaik untuk nasabahnya;


5. Good Trough the Week, yaitu order yang harus dilaksanakan dalam jangka

waktu yang telah ditetapkan oleh nasabah.

Pesanan jual atau beli saham para investor dari berbagai perusahaan efek

akan bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antara order,

maka proses selanjutnya adalah proses penyelesaian transaksi. Proses pembelian

saham diawali dengan seketika investor menghubungi perusahaan efek di mana ia

terdaftar sebagai nasabah. Investor tersebut menyampaikan instruksi beli kepada

pialang. Misalnya investor ingin membeli saham Telkom (TLKM) pada harga

Rp.4.625. Instruksi selanjutnya disampaikan kepada trader atau Wakil Perantara

Perdagangan Efek (WPPE) perusahaan efek tersebut di lantai bursa. Kemudian

trader tersebut memasukkan instruksi beli ke dalam sistim komputer perdagangan

di BEI yang dikenal dengan sebutan Jakarta Automated Trading System (JATS).

Dalam penjelasan Pasal 55 ayat (1) UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal juga disebutkan penyelesaian pembukuan (book entry settlement) secara

elektronik. Penyelesaian transaksi bursa melalui sistim ini dilakukan langsung

oleh PPE yang melakukan transaksi, berdasarkan serah terima fisik warkat efek

yang dilakukan dengan penyelesaian secara elektronik atau cara lain yang

mungkin ditemukan dan diterapkan di masa datang sesuai dengan perkembangan

teknologi.

Banyak jenis efek yang dapat diperjualbelikan melalui Pasar Modal.

Saham merupakan salah satu dari jenis-jenis efek yang ditentukan dalam Pasal 1

angka 5 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Pasal 1 angka 5 undang-

undang tersebut mendefenisikan efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan

utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit

penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap
derivatif dari efek. Saham berupa tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang

atau suatu badan dalam suatu perusahaan.

Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa

pemiliknya. Akan tetapi sekarang sudah dikenal sistim tanpa warkat dan sudah

mulai dilakukan di BEI yang bentuk kepemilikannya tidak lagi diberi nama

pemiliknya tetapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa

warkat sehingga penyelesaian transaksi semakin mudah dan cepat. Saham atau

ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat.

Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa (common stock).

Saham dibagi menjadi dua jenis yakni :

 Saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham

biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior atau akhir

terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan jika

perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak-hak istimewa). Karakteristik

lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh

laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam RUPS dengan istilah one

share one vote. Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas

terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk

mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain.


 Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakterisitk gabungan

antara obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap

(seperti bunga obligasi). Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada

tiga hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, deviden tetap selama masa

berlaku dari saham dan memiliki hak tebus, serta dapat dipertukarkan dengan

saham biasa. Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa

karena memiliki hak klaim terhadap harta kekayaan perusahaan dan pembagian

deviden terlebih dahulu. Saham preferen sulit untuk diperjualbelikan seperti

saham biasa karena jumlahnya yang sedikit.


F. INVESTASI DI PASAR MODAL

Investor harus menyadari bahwa berinvestasi di pasar modal

disamping akan memperoleh keuntungan juga ada kemungkinan akan

mengalami kerugian. Strategi dasar investor yang akan meningkatkan kinerja

atau nilai portofolio investasi menjadi lebih baik adalah dengan senantiasa

mengikuti prinsip “Keep your alpha high and your beta low”. Prinsip ini

berarti bahwa investor akan selalu mempertimbangkan berapa tingkat risiko

dan keuntungan yang akan diperoleh. Keuntungan atau kerugian tersebut

sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor untuk menganalisis berbagai

jenis saham kemudian memilih beberapa saham sesuai dengan kemampuan

dana, saham yang dipilih dan dibeli tersebut merupakan portofolio. Oleh

karena itu, bermain di pasar modal tidak memberikan jaminan untuk

mendapatkan capital gain yaitu selisih lebih dari harga beli saham dan harga

jual saham. Dengan demikian bermain di bursa akan sangat mungkin pula

investor mengalami capital loss.

Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di

bursa efek khususnya dalam bentuk saham antara lain sebagai berikut:

a. Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio. Strategi ini

dapat memperkecil risiko investasi karena risiko akan disebar ke berbagai

jenis saham.

b. Membeli di pasar perdana dan dijual setelah saham tersebut dicatat di

bursa.

c. Beli dan simpan. Strategi ini dapat digunakan apabila investor memiliki

keyakinan berdasarkan analisis bahwa perusahaan yang bersangkutan

memiliki prospek untuk berkembang yang cukup pesat beberapa tahun

mendatang sehingga sahamnya diharapkan akan mengalami kenaikan

yang cukup besar pada saat itu.


d. Membeli saham tidur. Saham tidur adalah saham yang jarang atau tidak

pernah ada transaksi. Saham tidur ini bisa disebabkan karena jumlah

saham yang dicatatkan terlalu sedikit atau dikuasai oleh investor institusi

dan pemilik saham lama. Dapat pula disebabkan karena kinerja

perusahaan yang bersangkutan kurang baik atau prospek usahanya masih

cerah sehingga kurang mendapat perhatian pemodal.

e. Strategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain. Investor

yang memiliki strategi in cenderung bersifat lebih spekulatif. Mereka

akan cepat-cepat melepas saham-saham yang diperkirakan harganya akan

mengalami penurunan atau buru-buru membeli saham yang menurut

anggapannya akan mengalami kenaikan kurs.

f. Konsentrasi pada industri tertentu. Strategi ini lebih cocok bagi investor

yang benar-benar menguasai kondisi suatu jenis industri sehingga

mengetahui prospek perkembangannya dimasa yang akan datang.

g. Reksa dana (mutual fund). Melakukan investasi dengan membeli unit

sertifikat atau saham yang diterbitkan oleh investment trust. Strategi ini

cocok untuk investor yang tidak memiliki cukup waktu melakukan

analisis pasar atau tidak ada akses informasi.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah

pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan

memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya

yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun,

bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha,

pemerintah dan masyarakat umum.

Produk yang Terdapat di Pasar Modal

1. Reksa Dana
2. Saham
3. Saham Preferan
4. Obligasi
5. Waran
6. Right Issue
B. SARAN

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca

untuk memperoleh informasi mengenai Pasar Modal. Namun kami sadar

bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh

karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam

pembuatan makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas

perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya. Jakarta: Salemba Empat


http://www.google.com/pasar modal
http://www.google.com/pasar modal syariah

Anda mungkin juga menyukai