104 6257 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

JURNAL TEKNIK ITS Vol.

1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-10

Pengembangan Layanan Lembaga Sertifikasi


Kompetensi (LSK) Berbasis Sinkronisasi
LearningHarnoManagement
Pratomo, Achmad Affandi,System
dan Eko Setijadi(LMS)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected]

Abstrak—Kebutuhan akan keperluan sertifikasi menjadikan login dengan menggunakan username dan password yang
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) harus menghandle sudah disediakan kemudian peserta ujian dapat langsung
ratusan bahkan ribuan peserta sertifikasi. Oleh sebab itu mengikuti ujian kompetensi yang sudah ada.
diperlukan adanya sistem penilaian dan ujian yang modern Kebutuhan sertifikasi yang saat ini memiliki banyak
atau computer based sehingga dibutuhkan server-server LSK
peminat khususnya para Pegawai Negeri yang akan naik
yang terdistribusi tiap daerah, dengan begitu kinerja server
akan terbagi pada banyaknya server-server yang terdapat golongan menjadikan LSK server bekerja sangat keras
pada tiap daerah tersebut. Paper ini akan menjelaskan karena harus menghandle ratusan bahkan ribuan user yang
perancangan testbed sebuah desain dan implementasi sistem mengaksesnya. Oleh sebab itu diperlukan adanya LSK
sinkronisasi LSK server berbasis LMS secara bi-direksional server- LSK server yang terdistribusi tiap daerah, dengan
yang terdistribusi pada jaringan. Kemudian dari hasil testbed begitu kinerja server akan terbagi pada banyaknya server-
tersebut akan dilakukan pengujian untuk didapatkan data server yang terdapat pada tiap daerah tersebut. Untuk
unjuk kerja sistem sinkronisasi pada jaringan dan data unjuk melakukan hal itu diperlukan sinkronisasi antar konten-
kerja LSK server. Pengujian sistem sinkronisasi diamati konten pelatihan dan ujian yang ada pada LSK server satu
dengan membandingkan perbedaan perubahan course dan
dengan yang lainnya.
besar kecilnya file pada variasi bandwidth yang digunakan
sedangkan pengujian unjuk kerja LSK server diamati dengan
membandingkan jumlah user yang mengakses website LSK II. MODEL SISTEM DAN IMPLEMENTASI
pada variasi bandwidth yang digunakan.
A. Gambaran Umum Sistem
Kata Kunci— Learning Management System (LMS), Pada paper ini dibuat testbed sistem sinkronisasi konten
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), Sinkronisasi, Server, materi pelatihan dan soal-soal ujian kompetensi antar LSK
Bandwidth pada topologi jaringan yang terdistribusi. Dalam hal ini tiap
server akan melayani client-client yang dibawahinya,
I. PENDAHULUAN
pembagian client-client LSK tersebut akan dibedakan

L EMBAGA Sertifikasi Kompetensi (LSK) merupakan


salah satu cara dalam meningkatkan skill individu
maupun kelompok masyarakat di Indonesia[1]. Dengan
menjadi level-level tertentu, level tertinggi berada pada
pusat LSK yakni di kota atau kabupaten tiap provinsi
kemudian diteruskan ke kecamatan tiap-tiap daerah. Dengan
menciptakan LSK-LSK yang terdistribusi di daerah-daerah pembagian client-client tersebut diharapkan kinerja sistem
akan dapat menghilangkan kesenjangan skill antara akan maksimal. Topologi jaringan yang digunakan pada
masyarakat kota dan masyarakat desa. Dengan melihat Tugas Akhir adalah tree atau extended star yang artinya
perkembangan teknologi informasi atau dikenal dengan
setiap host yang ada pada komputer dihubungkan dengan 1
Information and Technology (IT) yang sudah mempengaruhi
consentrator berupa switch layer 2, perbedaan antara
berbagai aspek kehidupan masyarakat maka implementasi
topologi star dan tree disini adalah pada topologi tree
dari teknologi dapat diimplementasikan di berbagai bidang
misalnya ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain dimungkinkan ada hubungan bertingkat pada switch.
sebagainya. Pada bidang pendidikan terutamanya di Pada gambar 1 ditunjukkan bahwasanya implementasi
perguruan tinggi, efek yang muncul adalah kegiatan belajar sistem sinkronisasi terdiri dari Master LSK server, Slave
dan mengajar yang dikenal dengan konsep e-learning[2]. LSK Server, dan Client, disini Master LSK server yang
Sesuai dengan perkembangannya akan kebutuhan sistem e- menjadi pusat dari seluruh konten pelatihan dan uji
learning yang reliable dan terdistribusi. Saat ini banyak kompetensi yang akan disinkronkan pada tiap Slave LSK
aplikasi Learning Management System (LMS) secara gratis server, setelah seluruh konten pelatihan dan uji kompetensi
atau disebut opensource yang dikembangkan untuk yang teredapat pada Master LSK server telah
mendukung sistem pengajaran[3]. disinkronisasikan maka tugas dari Slave LSK server adalah
LSK yang dulunya melaksanakan ujian maupun pelatihan untuk menghandle client-client yang mengakses website
secara tradisional atau biasa disebut paper based akan LSK.
dijadikan sistem yang modern (computer based) dengan
mengimplementasikan LMS dalam hal ini adalah moodle.
Dengan menggunakan ujian LSK yang sifatnya computer
based para peserta ujian tidak perlu bersusah payah mengisi
lembar jawaban secara manual yang nantinya akan discan
atau dikoreksi oleh tentor, peserta ujian disini hanya butuh
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-11

Gambar 3. Mekanisme Sinkronisasi Database

2) Mekanisme Sinkronisasi File


Sinkronisasi file berfungsi untuk menyamakan file dari
Moodle yang digunakan pada tiap server LSK. Berikut
adalah diagram alir sinkronisasi file.

Gambar 1. Desain Topologi Jaringan

B. Implementasi Sistem Sinkronisasi


Untuk mendistribusikan setiap konten materi pelatihan
dan soal-soal uji kompetensi maka diperlukan sinkronisasi
dari tiap-tiap server di setiap daerah. Dengan menggunakan
sistem sinkronisasi bi-directional proses sinkronisasi konten
LSK dapat dilakukan disemua server jadi jika ada salah satu
Gambar 4. Mekanisme Sinkronisasi File
server yang mengupdate konten maka akan ada mekanisme
pengecekan untuk membandingkan konten dan jika ada File Sharing disini bertujuan untuk mengenali file-file
konten yang berbeda maka sinkronisasi akan dijalankan[4]. yang akan disinkronisasikan antar LSK server. Pada proses
sinkronisasi digunakan program aplikasi FreeFileSync.

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Pengujian Nilai Throughput pada Sistem Sinkronisasi
Database dan File pada Jaringan
Pengujian dilakukan pada sisi slave LSK server yang
terhubung dengan master LSK server. Pada bagian ini
pengujian sistem sinkronisasi divariasikan pada berbagai
kondisi bandwidth yang berbeda-beda yaitu 64 Kbps, 128
Kbps, 256 Kbps dan 384 Kbps dengan menggunakan beban
perubahan course yakni 1 course, 2 course, 3 course dan 4
course dimana pada satu course terdapat 1 kuis dengan 5
Gambar 2. Sinkronisasi Bi-Directional soal dan 1 materi pelatihan berbentuk webtext dan beban
variasi file yakni 100 KB, 500 KB, 1 MB dan 2 MB.
Pada sinkronisasi database nilai throughput terbaik
1) Mekanisme Sinkronisasi Database didapatkan pada saat bandwidth 64 Kbps dengan kondisi
Sinkronisasi database disini bertujuan untuk perubahan 4 course yaitu 54.38 bps (84,96%).
menyamakan tabel-tabel pada tiap server LSK yang menjadi Pada gambar 5 dengan menggunakan bandwidth yang
tempat untuk record data Moodle. Berikut adalah diagram sama semakin besar jumlah perubahan course maka semakin
alir sinkronisasi database. baik nilai throughput yang didapatkan. Pada sinkronisasi file
Pendaftaran user database digunakan untuk remote nilai throughput terbaik didapatkan pada saat bandwidth 384
database antar LSK server. Pada proses sinkronisasi Kbps dengan pembebanan file sebesar 2 MB yaitu 353.49
database digunakan program aplikasi navicat 8.0 for Kbps (92,05%).
MySQL.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-12

Nilai throughput terbaik didapatkan pada saat 10 client


mengakses website LSK secara bersamaan dengan
bandwidth 64 Kbps yaitu 36,54 Kbps (57,087%).

IV. KESIMPULAN
Dari hasil implementasi dan pengukuran yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembebanan memiliki
pengaruh pada parameter proses sinkronisasi dan unjuk
kerja server. Nilai throughput yang didapatkan pada sistem
sinkronisasi dipengaruhi oleh pembebanan yang diberikan
pada sistem sinkronisasi. Semakin besar pembebanan maka
semakin besar pula nilai throughput-nya. Pada pengujian
unjuk kerja LSK server banyaknya client yang mengakses
Gambar 5. Hasil Pengukuran Throughput pada sistem sinkronisasi
database LSK server berpengaruh pada kualitas jaringan yang
digunakan. Semakin banyak client yang mengakses LSK
server maka kualitas jaringan akan turun.

UCAPAN TERIMA KASIH


“Penulis H.P. mengucapkan terima kasih kepada seluruh
warga Laboratorium Jaringan Telekomunikasi B301 yang
telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini.”

DAFTAR PUSTAKA
[1] Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, “Bantuan Sosial
Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi”, (2010).
[2] Naidu, S, Ph.D., “E-Learning, A Guidebook of Principles, Procedures
and Practices”. Commonwealth Educational Media Center for Asia
New Delhi. India. (2006).
Gambar 6. Hasil Pengukuran Throughput pada Sistem Sinkronisasi File [3] Cole, J. Foster, H., “Using Moodle: Teaching With The Popular Open
Source Course Management System, 2nd edition”, O’Really.
Community Press. (2008).
Dari gambar 6 didapatkan bahwa dengan menggunakan [4] Affandi, A., Usagawa, T., Jazidie, A., Chisaki. Y. "Sistem
bandwidth yang sama semakin besar jumlah pembebanan Sinkronisasi Untuk Membangun Lingkungan E-Learning
file maka semakin baik nilai throughput yang didapatkan. Terdistribusi", Publication number: US2008040397 (A1) Publication
date: 2008-02-14, Applicant(s): LPPM ITS.

B. Pengujian Nilai Throughput pada Lembaga Sertifikasi


Kompetensi (LSK) Server
Pada bagian ini pengujian divariasikan pada berbagai
kondisi bandwidth yang berbeda-beda yaitu 64 Kbps, 128
Kbps, 256 Kbps dan 384 Kbps dengan menggunakan variasi
jumlah client yakni 10 client, 20 client, 30 client dan 40
client. Client disini akan mengakses suatu halaman web
LSK dan pada saat pengaksesan tersebut akan diamati
throughput yang didapatkan.

Gambar 6. Hasil Pengukuran Throughput pada saat Pengaksesan Website


LSK.

Anda mungkin juga menyukai