156 159 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256

Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928


http://ejournal.lmiimedan.net

PENGARUH KOMPETENSI APARATUR, PARTISIPASI MASYARAKAT,


PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KOMITMEN ORGANISASI
PEMERINTAH DESA, TRANSPARANSI DAN SISTEM PENGENDALIAN
INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN DANA DESA
(Studi Empiris Di Desa Motung, Pardumuan Motung dan Parsaoran Sibisa)
Ratih S. Panjaitan, Arthur Simanjuntak, Yosephine N. Sembiring, Septony
Benyamin Siahaan
Universitas Methodist Indonesia

Info Artikel Abstract


Sejarah Artikel: This study aims to determine the effect of apparatus competence,
Diterima Mei 2022 community participation, use of information technology,
organizational commitment of village government, transparency
Disetujui Juni 2022
and internal control systems on the accountability of Village Fund
Dipublikasikan Juni 2022 management in Motung, Pardomuan Motung and Parsaora n
Keywords: Sibisa Villages. This type of research is causal associative research
Organizational with a qualitative approach. This research was conducted in
Commitment; Government Motung Village, Pardomuan Motung, Parsaoran Sibisa located in
Internal Control System; Ajibata District, Toba Regency, North Sumatra Province. The
Human Resource population and samples in this study were 31 people who were 10
Competence; Accrual- officials each in Motung Village, 11 people in Pardomuan Motung
Based Government Village, 10 Parsaoran Sibisa People. This study uses primary data
Accounting Standards obtained using a questionnaire. While the data analysis method
used in this study is the method of multiple linear regression
analysis carried out with the help of SPSS 25 software. The results
in this study found that the utilization of information technology,
transparency and internal control systems had a positive
significant influence on village fund management accountability.
While the competence of the apparatus, community participation
and commitment of village government organizations, do not have
a significant influence on the accountability of village fund
management.

PENDAHULUAN
Sistem pemerintahan Indonesia saat ini mengutamakan desa sebagai tolak ukur dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan
proses ini adalah dengan mendanai desa. Pendanaan diperoleh dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota
untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa (Sugiarti & Yudinato, 2017).
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 51
Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Setiap desa memiliki kewenangan untuk mengontrol dan mengarahkan


pemerintahannya sendiri. Kewenangan ini disebut desentralisasi. Ini merupakan bentuk
pemerintahan yang disalurkan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dan dari
pemerintah daerah ke pemerintah desa.
Desa adalah salah satu peyelenggara kegiatan pembangunan desa. Desa adalah unit
pemerintahan yang terkecil, dan meskipun desa merupakan pemerintah terkecil, sudah
saatnya berperan membangun desa yang cukup besar, namun dari segi pembangunan
tidak boleh ketinggalan (Simanjuntak et al., 2020). Dengan kemajuan yang semakin
tinggi sudah waktunya bagi desa untuk berkembang. Desa diharapkan tidak hanya
menggerakkan masyarakat dari sisi pembangunan, tetapi juga membantu melakukan
kinerja pengelolaan dan anggaran dana desa dengan baik sesuai dengan regulasi yang
terkoordinasi. Untuk mewujudkan pemerintahan desa yang baik, pengelolaan keuangan
desa harus dikelola sesuai dengan peraturan dan prinsip pemerintah yang baik dimana
pengelolaan keuangan anggaran harus akuntabel, transparan dan teratur.
Berkaitan dengan dana desa khususnya mengenai akuntabilitas pengelolaan dana desa,
fenomena menarik terjadi pada Kecamatan Ajibata, Kab.Toba, Provinsi Sumatera Utara.
Berikut rincian dana desa yang dimiliki desa di Kecamatan Ajibata, Provinsi Sumatera
Utara.
Tabel 1.1
Anggaran dan Realisasi Dana Desa Di Desa Motung, Pardomuan Motung,
Parsaoran Sibisa
Desa Anggaran Dana Realisasi Dana Selisih
Desa Desa
Motung 1.011.339.850 901.492.089 10,89%

Pardomuan 1.094.900.375 948.280.434 13,39%


Motung
Parsaoran 1.148.758.451 1.044.392.105 9,08%
Sibisa
Sumber: Kantor Desa Motung, Pardomuan Motung dan Parsaoran Sibisa
Tahun 2021

Diketahui bahwa dana desa yang terdapat pada Desa Motung, Pardomuan Motung,
Parsaoran Sibisa dalam realisasi masih terdapat selisih yang merupakan sisa anggaran
dana desa yaitu 10,89%, 13,39% dan 9,08%. Sisa dana desa ini merupakan sisa
anggaran dana desa yang tidak dipergunakan oleh desa dalam periode 2021.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) lebih lanjut menjelaskan bahwa


desa yang dana desanya lebih dari 30% berada di RKD (rekening keuangan desa),
pemerintah/walikota dapat menunda penyaluran dana desa terhadap dana desa yang
tersisa dalam RKD untuk tahun anggaran sebelumnya. Apabila pada bulan Agustus
tahun ini keuangan desa sisa di RKD tahun anggaran sebelumnya masih melebihi besar
dari 30% maka penyaluran keuangan desa yang ditunda dan tidak dapat disalurkan dan
menjadi sisa dana desa RKUD. Sisa dana terkait tidak dapat didistribusikan kembali
52 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

pada tahun anggaran berikutnya (https://djpb.kemenkeu.go.id). Disisi lain dengan


adanya fenomena mengenai dana desa di Desa Motung, Pardomuan Motung, Parsaoran
Sibisa menunjukkan bahwa pelaksanaan realisasi dana desa belum dilakukan secara
maksimal.

TINJAUAN PUSTAKA
Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) adalah jenis teori yang menggunakan pendekatan
perilaku yang banyak digunakan untuk mempelajari proses adopsi teknologi informasi.
Namun, model yang baik seharusnya tidak hanya dapat diprediksi, tetapi idealnya dapat
dijelaskan. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang mengadopsi
teori perilaku rasional yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975). TAM
adalah model yang menghubungkan keyakinan kognitif, sikap, dan perilaku mereka
yang terlibat dalam adopsi teknologi. Selain itu, TAM digunakan untuk menjelaskan
perilaku individu penerima teknologi informasi.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengakuan kegunaan adalah penentu paling
penting dari penggunaan teknologi. TAM dikenal sebagai model yang kuat untuk
menjelaskan dan memprediksi penerimaan individu teknologi. Dengan landasan teori
yang kuat dari pengenalan TRA, Davis mengembangkan model TAM pada tahun 1986.
TAM merupakan salah satu dari teori yang menggunakan pendekatan perilaku
(behavioral theory) yang banyak digunakan dalam penelitian dan adopsi teknologi
informasi. Davis et. al., (1989) menyatakan bahwa konsep Technology Acceptance
Model (TAM) adalah teori yang memberikan dasar untuk mempelajari dan memahami
perilaku pengguna teknologi yang menerima dan menggunakan teknologi yang
disediakan. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan mengevaluasi penerimaan pengguna
terhadap sistem informasi. TAM memberikan alasan untuk memahami faktor-faktor
yang mempertimbangkan penerimaan teknologi dalam suatu organisasi.
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Asas akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah asas yang menjamin
bahwa pemerintah bertanggung jawab atas berbagai program dalam tanggung jawabnya
(Simanjuntak et al., 2020). Meningkatkan akuntabilitas dapat meningkatkan
kepercayaan publik kepada pemerintah. Akuntabilitas memiliki pengertian yang cukup
luas, meliputi pertanggungjawaban, pelaporan, dan pengungkapan segala aktivitas agen
kepada prinsipal (Mardiasmo, 2009).
Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Lembaga
Administrasi Negara (LAN) (2000), akuntabilitas merupakan kewajiban untuk
memberikan pertanggungjawaban dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang
atau pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang mempunyai hak dan berhak meminta
pertanggungjawaban. Akuntabilitas mengandung elemen penting untuk melindungi
nilai-nilai, misalnya, prediktabilitas, efisiensi, efektivitas, keandalan, dan sebagainya.
Akuntabilitas tidak berwujud, tetapi konkret dan harus ditentukan melalui serangkaian
mekanisme yang sangat spesifik yang perlu dipertimbangkan untuk kasus tersebut.

STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 53


Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Kompetensi Aparatur
Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang mendasar dari seorang individu, yaitu
penyebab yang terkait dengan acuan kriteria tentang kinerja yang efektif (Spencer,
1993:9). Kompetensi secara umum diartikan sebagai kemampuan, keterampilan, dan
kemampuan kompetensi yang dapat diperoleh melalui pembelajaran.
Menurut Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 46 A Tahun
2008 bahwa kompetensi adalah keahlian dan keistimewaan, dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas posisinya, sehingga pegawainya tersebut dapat
melakukan kewaajibannya secara efisien, efektif dan profesional. Menurut UU Nomor
13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang terdapat pada pasal 1 ayat 10 menjelaskan
bahwa kompetensi merupakan kemampuan kerja yang ada pada setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Kompetensi adalah kemampuan atau keterampilan yang harus
dimiliki seseorang dan setiap orang memiliki keterampilan yang berbeda-beda.
Partisipasi Masyarakat
Partisipasi adalah adanya suatu keterlibatan yang dilakukan secara sadar dalam suatu
kegiatan tertentu yaitu antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok. Menurut Adi (2007), partisipasi masyarakat
mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada di masyarakat, melakukan upaya untuk
mengatasinya, dan memilih serta menentukan alternatif solusi untuk mengatasinya
terdiri dari menilai perubahan yang terjadi. Menurut Soetrisno (1995), partisipasi
masyarakat dalam pembangunan dapat diartikan sebagai suatu rencana pembangunan
yang dirancang dan ditetapkan untuk mendukung pemerintah.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah suatu bentuk teknologi yang berupa perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat muda (useware) yang dapat
digunakan untuk menerima, mengirimkan. mengelola, menafsirkan, menyimpan,
mengatur, dan menyimpan informasi yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, teknologi
informasi dapat didefinisikan sebagai teknologi yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan berbagai jenis data, serta teknologi yang
menggunakan komputer sebagai alat kerja dan telekomunikasi. Menurut Murhada &
Giap (2011), teknologi informasi adalah alat atau perangkat yang mendukung pekerjaan
dengan menggunakan informasi dan melakukan tugas atau kewajiban yang berkaitan
dengan pemrosesan informasi. Teknologi informasi sangat berguna untuk manajemen
sumber daya manusia dari organisasi yang mengoperasikan sistem informasi komputer
terintegrasi yang menyediakan data dan informasi yang digunakan untuk merencanakan
dan membuat keputusan tentang sumber daya manusia.
Pemenfaatan teknologi informasi berbasis komputer memiliki keunggulan sebagai
berikut:
1. Komputer dapat mengolah data lebih efektif daripada manusia.
2. Komputer tidak pernah lelah membantu tugas manusia dalam memproses data
dalam jumlah besar.
3. Komputer dapat menyimpan lebih banyak data.
54 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Kekurangan teknologi sistem informasi adalah sebagai berikut:


1. Jika terjadi kesalahan saat memproses data, ini berakibat fatal bagi informasi
yang disajikan.
2. Anda membutuhkan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi dokumen
penting Anda.
3. Menerapkan sistem informasi di instansi pemerintah membutuhkan banyak
biaya.
Komitmen Organisasi Pemerintah Desa
Komitmen organisasi adalah keadaan seorang karyawan yang memilih tujuan tertentu
dari suatu organisasi atau institusi yang sesuai dengan pilihannya tanpa meminta orang
lain untuk bekerja seperti yang dia lakukan (Robbins dan Judge, 2008). Inisiatif
komitmen perusahaan memungkinkan karyawan untuk terus meningkatkan kinerja
mereka. Keterlibatan organisasi sama dengan budaya organisasi. Salah satu ciri budaya
organisasi yang kuat adalah pengurangan jumlah pegawai, dengan tujuan tercapainya
keselarasan antar pegawai dan membangun komitmen organisasi antar pegawai melalui
budaya organisasi. Keterlibatan organisasi yang baik akan dilatarbelakangi dengan
motivasi kinerja yang kuat, tetapi jika keterlibatan organisasi buruk maka akan
menghasilkan kinerja yang buruk. Dengan kata lain, semakin tinggi keterlibatan,
semakin baik kinerjanya.
Menurut Sopiah (2008:155), komitmen organisasi merupakan aspek penting dari
perilaku yang dapat digunakan untuk menilai kecenderungan karyawan untuk tetap
menjadi anggota organisasi. Komitmen organisasi adalah untuk mengidentifikasi dan
melibatkan orang-orang yang relatif kuat dalam organisasi. Partisipasi organisasi berarti
bahwa anggota organisasi ingin mempertahankan keanggotaannya dan bersedia bekerja
untuk mencapai tujuannya. Menurut Robbins dan Judge (2008), komitmen organisasi
adalah sejauh mana seorang karyawan ingin mendukung organisasi dan tujuan serta
keanggotaannya agar percaya dan menerima tujuan dan sasaran organisasi.
Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi yang
disajikan kepada individu atau masyarakat umum untuk mencegah terjadinya
kecurangan dalam pelaporan keuangan (Mardiasmo, 2009). Pengelolaan pelaporan
keuangan harus transparan. Hal ini bertujuan untuk memberikan bentuk keterbukaan
dan akuntabilitas kepada aparat desa dalam pengelolaan pelaporan keuangan. Cara yang
bersih, jujur, dan transparan serta pemikiran, aspirasi, dan kepentingan masyarakat dan
pemerintah yang benar akan berdampak baik.
Pasal 4 ayat 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 37 tahun 2017,
transparansi dapat dikatakan jika memiliki keterbukaan dan informasi yang jelas serta
memungkinkan masyarakat untuk dapat mengetahui dan mendapatkan informasi
mengenai keuangan daerah, sedangkan menurut standar akuntansi pemerintah
transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang jujur dan terbuka terhadap
masyarakat untuk dapat mengetahui secara terbuka mengenai laporan atau informasi
keuangan. Transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan, sangat dianjurkan oleh
pemerintah.
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 55
Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Sistem Pengendalian Intern


Sistem pengendalian intern adalah suatu proses terpadu dari kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh manajer dan karyawan untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai, dan memungkinkan tercapainya tujuan tersebut dengan baik (Mahmudi, 2011:
251). Terbentuknya sistem pengendalian intern yang baik dapat berdampak positif
terhadap kepercayaan masyarakat terhadap kualitas kerja dan juga dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap pelaporan keuangan aparat desa. Sistem pengendalian
intern ini memuat struktur organisasi, metode, dan sarana yang dikoordinasikan di
dalam perusahaan atau wewenang untuk mengamankan aset perusahaan atau wewenang
tersebut.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, “Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
Peraturan Perundang-undangan”. Sedangkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
(SPIP) adalah Sistem Pengendalian Internal yang diselenggarakan secara menyeluruh di
lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Secara teoretis, akuntabilitas pengelolaan dana desa dapat dipengaruhi oleh faktor
sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan yang berkualitas tidak
dapat dicapai tanpa adanya keterlibatan Sumber Daya Manusia (SDM) (Ferina, 2016).
Kompetensi adalah kata kompeten yang setara dengan pemahaman yang baik tentang
pekerjaan dan posisi yang dipercayakan kepada seseorang dan untuk memenuhi syarat
yang telah ditentukan. Kompeten juga berhubungan dengan keterampilan dimana
seseorang yang kompeten harus bekerja dengan baik dan benar. Kompetensi sumber
daya manusia sangat penting sebagai pengelola keuangan desa dimana kompetensi akan
mempengaruhi akuntabilitas dari informasi laporan keuangan yang dihasilkan (Aziiz
dan Prastiti, 2019).
Pentingnya kompetensi SDM agar terciptanya akuntabilitas pengelolaan keuangan desa
seperti pada riset penelitian Mada, et al., (2017); Ferina, et al., (2016); Fajri (2015);
Santi Suciningtyas dan Suripto (2019); Putri Aulia (2018); Taufen Taufik (2020), Devi
Safitri (2020); dan Mahhalena Giriani, Neneng Dahtiah, Dian Imanina Burhany (2021)
yang menyatakan bahwa kompetensi aparatur berpengaruh positif signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
H1: Kompetensi Aparatur berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
desa

56 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN


Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Kerangka berpikir penelitian ini disajikan pada Gambar 1 di bawah ini.

Kompetensi Aparatur
H1
(X1) D

Partisipasi Masyarakat
H2
(X2)

Pemanfaatan Teknologi
H3
Informasi
Akuntabilitas
(X3) Pengelolaan
H4 Dana Desa
Komitmen Organisasi
Pemerintah Desa (Y)
H5
(X4)

Transparansi
H6
(X5)

Sistem Pengendalian
Intern
(X6)

H7

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa


Akuntabilitas pengelolaan dana desa dapat tercapai apabila masyarakat dilibatkan dalam
penggunaannya dengan mengungkapkan segala ide dan kontribusinya terhadap
pengelolaan dana desa yang ada. Mada, et al, (2017) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa akuntabilitas pengelolaan dana desa dapat diperkuat melalui peningkatan
partisipasi masyarakat yang lebih besar. Adi (2007) menyatakan bahwa partisipasi
masyarakat berarti mengidentifikasi masalah dan kemungkinan yang ada di masyarakat,
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 57
Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

memilih dan memutuskan alternatif solusi untuk mengatasi masalah, melakukan upaya
untuk mengatasi masalah, dan masyarakat. Mendeskripsikan partisipasi masyarakat
dalam proses yang terlibat dalam proses evaluasi perubahan yang terjadi.
Hal ini menjadikan partisipasi masyarakat sebagai salah satu dari metode yang dapat
digunakan untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan pemerintah
daerah (Kim dan Schachter, 2013). Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian
Makalalag (2017) yang menyatakan bahwa partisipasi masyarakat memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Begitu pula hasil
penelitian yang dilakukan oleh Arifiyanto dan Kurrohman (2017); dan Aziz (2016) yang
menemukan bahwa partisipasi masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
akuntabilitas.
H2: Partisipasi Masyarakat berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
desa
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa
Teknologi informasi digunakan untuk menghasilkan informasi real-time, memfasilitasi
pelaporan dan pemantauan. Aulia (2018) secara umum menyatakan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi yang tepat dapat berdampak positif terhadap pengelolaan keuangan
pemerintah daerah. Oleh karena itu, penggunaan teknologi informasi dapat mengurangi
jumlah kesalahan yang disengaja dan tidak disengaja. Penggunaan teknologi informasi
berupa komputer dapat membantu aparat desa untuk mengelola semua dokumen desa.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan desa di suatu wilayah sudah baik,
yang tercermin dari tersedianya komputer yang memadai di setiap desa. Komputer ini
digunakan untuk membantu dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah desa, yang
dapat memungkinkan aparat desa memasukkan data lebih cepat dibandingkan dengan
cara manual. Menggunakan komputer memiliki keunggulan dalam menentukan
keakuratan dan hasil data karena dapat mengurangi kesalahan yang terjadi (Sugiarti &
Yudianto, 2017). Hasil riset Sugiarti dan Yudianto (2017) menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
H3: Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa
Pengaruh Komitmen Organisasi Pemerintah Desa terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa
Komitmen organisasi adalah sejauh mana seorang individu percaya dan menerima
tujuan organisasi dan ingin tinggal di organisasi. Orang yang merasa puas dengan
pekerjaan yang mereka lakukan, maka komitmen mereka terhadap organisasi atau
lembaga akan sedikit lebih tinggi (Tarjo, 2019). Dalam keterlibatan organisasi,
karyawan sangat tertarik pada tujuan, nilai, dan organisasi organisasi, dan keterlibatan
dengan organisasi lebih dari sekadar keanggotaan formal. Hal ini mencakup sikap
memiliki terhadap suatu organisasi dan berusaha mencapai tujuannya (Kusumastuti,
2014).

58 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN


Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Hasil riset yang dilakukan oleh Mada, et al., (2017) berhasil menemukan bukti empiris
bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
Astini (2020); dan Tarjo (2019) yang dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa
komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
H4: Komitmen Organisasi Pemerintah Desa berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa
Pengaruh Transparansi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Transparansi adalah kebebasan untuk mengakses kegiatan politik dan ekonomi,
membuat keputusan pemerintah, dan memenuhi tanggung jawab yang terkait dengan
kepatuhan terhadap peraturan. Transparansi adalah prinsip keterbukaan yang
memungkinkan masyarakat luas untuk mempelajari dan mengakses informasi tentang
pengelolaan keuangan daerah. Transparansi dapat dibangun di atas arus informasi yang
bebas yang dapat langsung diterima dan diterima oleh mereka yang membutuhkannya.
Dalam kasus lain, masyarakat perlu mengetahui adanya sistem keterbukaan atau
transparansi yang memungkinkan masyarakat memperoleh informasi tentang keuangan
dana desa (Hanifah dan Suci Indah, 2015). Hasil riset yang dilakukan oleh Rosyidi
(2018) membuktikan bahwa transparansi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Begitu pula hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Hendratmi, et al., (2017); dan Ramadan (2019)
yang menyatakan bahwa teransparansi berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan desa.
H5: Transparansi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Auntabilitas Pengelolaan Dana
Desa
Sistem Pengendalian Intern atau yang disingkat dengan SPI menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah .proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan. Semakin baik sistem
pengendalian internal yang dimiliki pemerintah daerah akan dapat meningkatkan
akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil riset yang dilakukan oleh Yudianto dan
Sugiarti (2017) berhasil membuktikan bahwa sistem pengendalian internal memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Begitu pula
hasil penelitian Aziz dan Prastiti (2019); dan Atiningsih dan Ningtyas (2019) yang
berhasil membuktikan bahwa sistem pengendalian internal memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
H6: Sistem Pengendalian Intern berpengaruh Positif terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa

STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 59


Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data primer serta metode koleksi data melalui teknik survei
(Situmorang & Simanjuntak, 2021) dan (Situmorang & Simanjuntak, 2019). Survey
dilakukan kepada responden untuk menjawab beberapa pertanyaan dan kemudian
melakukan pencocokan dengan indikator tiap variabel penelitian yamh digunakan
(Simanjuntak & Silitonga, 2020).
Sugiyono (2018:126) menjelaskan bahwa populasi adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh aparatur pemerintah desa yang terdapat di Desa
Motung, Pardomuan Motung dan Parsaoran Sibisa Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba
yang berjumlah 31 orang. Menurut Sugiyono (2013), metode sampling jenuh adalah
metode pengambilan total sampling atau keseluruhan orang pada populasi menjadi
sampel.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Statistik Deskriptif
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui validitas dari sebuah angket (Ghozali, 2018).
Maka disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing indikator dan komposisi
total masing-masing mengindikasikan validitas yang kuat dari tiap variabel dengan
adanya data rhitung > rtabel, yaitu validitas item seluruh pernyataan dipastikan dan dapat
digunakan.

4.2 Uji Reliabilitas


Reliabilitas berarti instrumen tersebut sudah baik sehingga cukup reliabel untuk
digunakan sebagai instrumen akuisisi data. Pemeriksaan reliabilitas membantu
menentukan konsistensi pengukuran variabel.

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach Keterangan
Alpha
Kompetensi Aparatur 0,932 Realiabel
Partisipasi Masyarakat 0,799 Realiabel
Pamanfaatan Teknologi Informasi 0,931 Realiabel
Komitmen Organisasi Pemerintah Desa 0,934 Realiabel
Transparansi 0,932 Realiabel
Sistem Pengendalain Intern 0,940 Realiabel
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa 0,940 Realiabel

Data itu mengindikasikan yaitu koefisien alfa variabel sudah sesuai, atau bahwa setiap
elemen konsep variabel memenuhi kriteria yang layak untuk digunakan sebagai ukuran.

60 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN


Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk memungkinkan pengujian pada variabel terikat dan
bebas dari penelitian terdistribusi dalam contoh regresi.

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan uji normalitas dipastikan bahwa semua data mempunyai sebaran yang baik
karena terletak pada titik linier. Maka dari itu dapat dilanjutkan untuk penelitian
didasari oleh asumsi normalitas pada model regresi yang digunakan.

Uji Multikolinieritas
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan relasi yang kuat dari variabel pada model
regresi yang digunakan.

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Kompetensi Aparatur (X1) ,002 622,003
Partisipasi Masyarakat (X2) ,851 1,175
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3) ,133 7,539
Komitmen Organisasi Pemerintah Desa (X4) ,207 4,824
Transparansi (X5) ,261 3,824
Sistem Pengendalian Intern (X6) ,126 7,950

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y1)

Dari tabel di atas dapat dilihat tidak terdapat gejala multikolinieritas pada interaksi
variabel kompetensi aparatur, partisipasi masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi,
komitmen organisasi pemerintahan desa, transparansi dan sistem pengendalian intern.

STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 61


Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Ghozali (2018) menjelaskan bahwa model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas, atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 3. Hasil Uji Heterokedastisitas


Dari hasil uji heteroskedastisitas yang dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Metode Analisis Data


Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif dan analisis data dengan regresi
linier menggunakan software SPSS versi 25. Persamaan yang digunakan adalah
Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + e
Dimana:
Y : Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
X1 : Kompetensi Aparatur
X2 : Partisipasi Masyarakat
X3 : Pemanfaatan Teknologi Informasi
X4 : Komitmen Organisasi Pemerintah Desa
X5 : Transparansi
X6 : Sistem Pengendalian Intern
a : Bilangan Konstanta
β : Bilangan Koefisien
e : Error yang ditolerir

Uji Hipotesis Parsial (Uji t)


Pengujian ini diimplementasikan untuk memastikan pengaruh parsial dari variabel
bebas terhadap variabel terikat (Ghozali,2018). Jika tingkat signifikansi merupakan
hasil perhitungan, maka pengujian dilakukan dengan menguji tingkat signifikansi (p-
value) < 0,05 dengan demikian hipotesis diterima. Tetapi apabila > 0,05 maka hipotesis
tidak dapat diterima.

62 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN


Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Tabel 4. Hasil Uji t (Parsial)


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -,896 ,503 -1,781 ,088

Kompetensi Aparatur ,003 ,264 ,003 ,012 ,990


(X1)

Partisipasi ,018 ,018 ,010 1,018 ,319


Masyarakat (X2)
Pemanfaatan ,515 ,087 ,453 5,898 ,000
Teknologi Informasi
(X3)
Komitmen Organisasi ,369 ,233 ,307 1,580 ,127
Pemerintah Desa (X4)
Transparansi (X5) ,046 ,019 ,041 2,377 ,026
Sistem Pengendalian ,186 ,071 ,207 2,632 ,015
Intern (X6)
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y1)

1. Tingkat signifikansi untuk kompetensi aparatur adalah sebesar 0,990 > 0,05
serta nilai koefisien regresi sebesar 0,003. Hasil ini menunjukkan bahwa
kompetensi aparatur memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
2. Tingkat signifikansi untuk partisipasi masyarakat adalah sebesar 0,319 > 0,05
serta nilai koefisien regresi sebesar 0,018. Hasil ini menunjukkan bahwa
partisipasi masyarakat memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
3. Tingkat signifikan untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi adalah
sebesar 0.000 < 0,05 serta nilai koefisien regresi sebesar 0.515. Hasil ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh yang
positif signifikan terhadap akuntabilitas pengeloaan dana desa.
4. Tingkat signifikasi untuk variabel komitmen organisasi pemerintah desa adalah
sebesar 0,127 > 0,05 serta nilai koefisien regresi sebesar 0,369. Hasil ini
menunjukkan bahwa komitemen organisasi pemerintah desa pengaruh yang
positif tidak signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
5. Tingkat signifikansi untuk variabel transparansi adalah sebesar 0,026 < 0,05
serta nilai koefisiens regresi sebesar 0,046. Hasil ini menunjukkan bahwa
transparansi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
6. Tingkat signifikansi untuk variabel sistem pengendalian intern adalah sebesar
0,015 < 0,05 serta nilai koefisiens regresi sebesar 0,186. Hasil ini menunjukkan
bahwa sistem pengendalian intern memiliki pengaruh yang positif signifikan
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 63


Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Uji Statistik F Simultan


Jika hasil uji- F berpengaruh secara signifikan, maka dapat melanjutkan model regresi
ini dengan melanjutkan uji-t (uji parsial). Dari sisi lain, uji tidak perlu dilakukan jika
tidak semua variabel bebas mempengaruhi variabel terikat (uji parsial). Hasil uji F bisa
dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Uji F (Simultan)


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 512,586 6 85,431 2129,502 ,000b
Residual ,963 24 ,040
Total 513,548 30
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y1)
b. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Intern (X6), Partisipasi Masyarakat
(X2), Transparansi (X5), Komitmen Organisasi Pemerintah Desa (X4),
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3), Kompetensi Aparatur (X1)

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai signifikan 0,000
< 0,05. Ini berarti hasil uji F menunjukkan bahwa kompetensi aparatur, partisipasi
masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi, komitmen organisasi pemerintah desa,
transparansi dan sistem pengendalian intern memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa secara simultan. Untuk melihat variabel
independen apa saja yang berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji t
(uji parsial).

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi unutk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variabel-variabel terikat (Ghozali, 2018). Nilai Adjusted R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen yang
terbatas. Sebaliknya nilai Adjusted R2 yang besar berarti bahwa kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi dependen sangat baik.
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
1 ,999a ,998 ,998 ,200
a. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Intern (X6), Partisipasi Masyarakat
(X2), Transparansi (X5), Komitmen Organisasi Pemerintah Desa (X4), Pemanfaatan
Teknologi Informasi (X3), Kompetensi Aparatur (X1)

b. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y1)

Berdasarkan Tabel 6, besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0.998 yang berarti
sebesar 0.988 atau (98.0%) variabel independen yaitu kompetensi aparatur, partisipasi
masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi, komitmen organisasi pemerintah desa,
64 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

transparansi dan sistem pengendalian intern mampu menjelaskan atau menggambarkan


akuntabilitas pengelolaan dana desa. Sedangkan sisanya sebesar 2% dijelaskan atau
digambarkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh Kompetensi Aparatur Terhadap Akuntabilitas Pengeloaan Dana Desa
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah kompetensi aparatur berpengaruh
signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil pengujian dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi aparatur secara parsial tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung,
Pardomuan Motung dan Parsaoran sibisa. Variabel kompetensi aparatur menunjukkan
nilai uji thitung sebesar 0,012 dan nilai signifikan sebesar 0,990 > dari tingkat signifikansi
alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Dengan hasil tersebut maka H1 atau hipotesis
yang menyatakan bahwa kompetensi aparatur berpengaruh signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa ditolak.
Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengeloaan Dana Desa
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah partisipasi masyarakat berpengaruh positif
signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil pengujian dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat secara parsial tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung,
Pardomuan Motung dan Parsaoran Sibisa. Variabel partisipasi masyarakat menunjukkan
nilai uji thitung sebesar 1,018 dan nilai signifikan sebesar 0,319 lebih besar dari tingkat
signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Dengan hasil tersebut maka H2 atau
hipotesis yang menyatakan bahwa partisipasi masyarakat berpengaruh positif terhadap
akuntabilitas pengeloaan dana desa ditolak.
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Akuntabilitas Pengeloaan
Dana Desa
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh positif signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil
pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaaatan teknologi informasi
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa di Desa Motung, Pardomuan Motung dan Parsaoran Sibisa. Variabel
partisipasi masyarakat menunjukkan nilai uji thitung sebesar 5,898 dan nilai signifikan
sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5%
(0,05). Dengan hasil tersebut maka H3 atau hipotesis yang menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa diterima.
Pengaruh Komitmen Organisasi Pemerintah Desa Terhadap Akuntabilitas
Pengeloaan Dana Desa
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi pemerintah desa
berpengaruh positif signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil
pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi pemerintahan
desa secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa di Desa Motung, Pardomuan Motung dan Parsaoran Sibisa.

STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 65


Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Variabel komitmen organisasi pemerintah desa menunjukkan nilai uji thitung sebesar
1,580 dan nilai signifikan sebesar 0,127 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang
telah ditetapkan 5% (0,05). Dengan hasil tersebut maka H4 atau hipotesis yang
menyatakan bahwa komitmen organisasi pemerintah desa berpengaruh positif signifikan
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa ditolak.
Pengaruh Transparansi Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah transparansi berpengaruh positif terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa transparansi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung, Pardomuan Motung dan Parsaoran
Sibisa. Variabel transparansi menunjukkan nilai uji thitung sebesar 2,377 dan nilai
signifikan sebesar 0,026 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan
5% (0,05). Dengan hasil tersebut maka H5 atau hipotesis yang menyatakan bahwa
transparansi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa diterima.
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Akuntabilitas Pengeloaan Dana
Desa
Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah sistem pengendalian intern berpengaruh
positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil pengujian dalam penelitian
ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung,
Pardomuan Motung dan Parsaoran Sibisa. Variabel sistem pengendalian intern
menunjukkan nilai uji thitung sebesar 2,632 dan nilai signifikan sebesar 0, 015 lebih kecil
dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Dengan hasil tersebut,
maka H6 atau hipotesis yang menyatakan bahwa sistem pengendalian intern
berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa diterima.
Pengaruh Kompetensi Aparatur, Partisipasi Masyarakat, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Komitmen Organisasi, Transparansi dan Sistem Pengendalian Internal
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini adalah kompetensi aparatur, partisipasi
masyarakat, pemanfaatan tekonologi informasi, komitmen organisasi, transparansi dan
sistem pengendalian internal terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Berdasarkan
uji signifikan simultan (uji F) diperoleh hasil Fhitung sebesar 2129,502 dengan signifikan
0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi
aparatur, partisipasi masyarakat, pemanfaatan tekonologi informasi, komitmen
organisasi pemerintah desa, transparansi dan sistem pengendalian intern berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi aparatur memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung, Pardomuan Motung dan
Parsaoran Sibisa.

66 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN


Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

2. Partisipasi Masyarakat memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap


akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung, Pardomuan Motung dan
Parsaoran Sibisa.
3. Pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh yang positif signifikan
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung, Pardomuan dan
Parsaoran Sibisa.
4. Komitmen Organisasi Pemerintah Desa memiliki pengaruh yang positif tidak
signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung,
Pardomuan Motung, dan Parsaoran Sibisa.
5. Transparansi memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap akuntabilitas dana
desa di Desa Motung, Pardomuan Motung, Parsaoran Sibisa.
6. Sistem Pengendalian Intern memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap
akuntabilitas dana desa di Desa Motung, Pardomuan Motung, Parsaoran Sibisa.
7. Kompetensi Aparatur, Partisipasi Masyarakat, Pemenfaatan Teknologi Informasi,
Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, Transparansi dan Sistem Pengendalian
Intern berpengaruh positif signifikan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana
Desa.
Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan sesuai dengan penelitian yaitu
1. Penelitian ini menggunakan data primer yang penelitian peroleh dengan
menggunakan metode kuesioner, untuk lebih mendapatkan hasil yang sebenarnya
diharapkan penelitian selajutnya dapat merubah jenis data yaitu dengan
menggunakan data sekunder yang berupa angka-angka yang lebih dapat diproses.
2. Penelitian ini hanya menggunakan 3 desa yang telah peneliti tentukan di
Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara yaitu Desa Motung,
Pardomuan Motung, Parsaoran Sibisa, maka disarankan kepada peneliti selanjutnya
untuk dapat meneliti seluruh desa yang ada di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba
Provinsi Sumatera Utara agar penelitian dapat menggambarkan secara umum
akuntabilitas pertanggungjawaban dana desa yang ada di Kecamatan Ajibata,
Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara.
3. Pada penelitian selanjutnya disarankan agar peneliti menggunakan variabel
independen lain seperti motivasi kerja, partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, sistem pengawasan dan sebaginya yang diduga dapat mempengaruhi
akuntabilitas pengelolaan dana desa sebagai variabel dependen.

DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 2007. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat
Sebagai Upaya Pemberdayaan masyarakat. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Fishbein, M, & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An
Introduction to Theory and Research, Reading, MA: Addison-Wesley.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit UII Press.

STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 67


Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke 12,
Jakarta: Salemba Empat.
Soetrisno, Loekman. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models For
Superior Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sumber Jurnal

Amanda, D. (2018). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Sistem Pengendalian


Internal Terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah. Skripsi. Universitas
Mercu Buana.
Aulia, Putri. 2018. “Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa, Komitmen
Organisasi Pemerintah Desa, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Partisipasi
Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Di Kabupaten 50
Kota”. JOM FEB,1. Hal 3-7.
Atiningsih, S., & Ningtyas, A. C. (2019). Pengaruh kompetensi aparatur pengelola dana
desa, partisipasi masyarakat dan sistem pengendalian internal terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi
Terapan, 10(1), 14-25.
Aziiz, Muhammad Nur dan Sawitri Dwi Prastiti. 2019. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Akuntabilitas Dana Desa. Journal Auntansi Aktual.Vol.6, No. 2.

Davis, Fren.D. 1989. ”Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology”. MIS Quarterly.Vol. 13 No. 5: pp319-
339.
Giriani, Maghalena, Neneng Dahtiah & Dian Imanina Burhany. 2021. Pengaruh
Kompetensi Aparatur, Komitmen Organisasi dan Partisipasi Masyarakat
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana desa Di Kecamatan Batujajar.
Indonisian Accounting Reseaarch Journal. Vol. 1 NO.3.
Karyadi, M. (2019). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Pemanfatan Teknologi
Informasi, Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap
Akuntabilitaskeuangan Desa (Studi di Kecamtan Aikmel dan Kecamtan Lenek
Tahun 2018). Journal Ilmiah Rinjani. 7 (2). 33-46.
Made, Ni, Rita Sari & Kadek Dewi Padnyawati. 2021. Pengaruh Kompetensi Aparat
Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa dan Partisipasi
Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Empiris Pada
Kantor Desa Se-Kecamatan Tababan, Kabupaten Tabanan). Hita Akuntansi dan
Keuangan Universitas Hindu Indonesia. Volume 2, No 2.
Martadinata, M. D. (2017) Pengaruh Good Governance, Komitmen Organisasi dan
Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah.
Skripsi. Universitas Arilangga.
68 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Mudarosatun, N. I., (2017) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas


Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Pada Kantor Desa di Kabupaten
Ponorogo). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Nurkhasanah. (2019). Pengaruh Kompetensi Aparatur, Partisipasi Masyarakat Dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana
Desa (Studi Kasus Desa di Kecamatan Pancur Kab. Rembang). Skripsi.
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Sapartiningsih, et al., 2018. “Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Partisipasi Anggaran dan Pengawasan
Terhadap Akuntabilitas Dana Desa”. Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi.
14(1): 100-114.
Santoso, E. B. (2016). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
Pemanfataan Teknologi Informasi dan Kompetensi Sumberdaya Manusia
terhadap Akuntabilitas Keuangan Daerah. Tesis Ilmu Akuntansi.
Universitas Lampung.
Sarah, siti, Taufeni Taufik, Devi Safitri. 2020. Pengatuh Kompetensi Aparatur,
Komitmen Organisasi, Partisipasi Masyarakat Dan SPI Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Ilmiah Akuntansi.
Volume 4. No. 4.
Siahaan, S. B., & Simanjuntak, A. (2020). Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi
Keuangan Daerah, Pemahaman Standar Aakuntansi Pemerintahan, Dan Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi
Pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhan Batu Ut.
JURNAL MANAJEMEN Open, 6(2), 129–138.
https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=AjAyyn
0AAAAJ&citation_for_view=AjAyyn0AAAAJ:4TOpqqG69KYC
Simanjuntak, A., & Silitonga, I. (2020). Pengaruh Peranan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Untuk Peningkatan Kualitas Perencanaan Partisipatif Dalam
Sistem Perencanaan Pembangunan (Studi Kasus Pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat). Methosika: Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan Methodist, 3(2), 97–112. https://doi.org/10.46880/jsika.v3i2.43
Simanjuntak, A., Situmorang, C. V., & Elisabeth, D. M. (2020). Peran Partisipasi
Masyarakat, Akuntabilitas, Dan Transparansi Dalam Mewujudkan Good
Governance Terhadap Pembangunan Desa. Jurnal Ilmu Keuangan Dan Perbankan
(JIKA), 9(2), 131–142. https://doi.org/10.34010/jika.v9i2.2985
Situmorang, C. V., & Simanjuntak, A. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi,
5(2), 160. https://doi.org/10.31289/jab.v5i2.2694
Situmorang, C. V., & Simanjuntak, A. (2021). Pengaruh Strategic Management
Accounting dalam Memediasi Pengaruh Orientasi Pasar, dan Kualitas Pimpinan
terhadap Kinerja Keuangan. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal
Program Studi Akuntansi, 7(2), 100–108. https://doi.org/10.31289/jab.v7i2.4312

STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 69


Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Sugiarti, Ekasari, & Ivan Yudianto. (2017). Analisis Faktor Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Partisipasi Penganggaran
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Survei Pada Desa-Desa di
Wilayah Kecamatan Klari, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Majalaya).
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Padjadjaran. Sumedang.
Widyatama, Arif., Lola. Novita dan Diarespati. 2017. Pengaruh Kompetensi dan Sistem
Pengendalian Internal terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Mengelola
Alokasi Dana Desa. Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 2 (2): 1-
20.
Wulandari, I. (2020) Pengaruh Pengendalian Akuntansi, Penganggaran Berbasis
Kinerja, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja Terhadap
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Magelang. Skrpsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta.
Sumber Peraturan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah.
Peraturan Bupati Demak Nomor 46 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan
Fungsi Badan Kepegawaian Daerah.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

https://djpk.kemenkeu.go.id/?ufaq=bagaimana-perlakuan-bagi-desa-yang-mempunyai-
sisa-dana-desa-tahun-sebelumnya-di-rkd lebih-dari-30

70 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN

Anda mungkin juga menyukai