156 159 1 PB
156 159 1 PB
156 159 1 PB
PENDAHULUAN
Sistem pemerintahan Indonesia saat ini mengutamakan desa sebagai tolak ukur dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan
proses ini adalah dengan mendanai desa. Pendanaan diperoleh dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota
untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa (Sugiarti & Yudinato, 2017).
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2022 51
Jurnal Manajemen Vol. 8, No. 1 (51-70) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan, Simanjuntak, Sembiring, Siahaan (2022) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net
Diketahui bahwa dana desa yang terdapat pada Desa Motung, Pardomuan Motung,
Parsaoran Sibisa dalam realisasi masih terdapat selisih yang merupakan sisa anggaran
dana desa yaitu 10,89%, 13,39% dan 9,08%. Sisa dana desa ini merupakan sisa
anggaran dana desa yang tidak dipergunakan oleh desa dalam periode 2021.
TINJAUAN PUSTAKA
Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) adalah jenis teori yang menggunakan pendekatan
perilaku yang banyak digunakan untuk mempelajari proses adopsi teknologi informasi.
Namun, model yang baik seharusnya tidak hanya dapat diprediksi, tetapi idealnya dapat
dijelaskan. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang mengadopsi
teori perilaku rasional yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975). TAM
adalah model yang menghubungkan keyakinan kognitif, sikap, dan perilaku mereka
yang terlibat dalam adopsi teknologi. Selain itu, TAM digunakan untuk menjelaskan
perilaku individu penerima teknologi informasi.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengakuan kegunaan adalah penentu paling
penting dari penggunaan teknologi. TAM dikenal sebagai model yang kuat untuk
menjelaskan dan memprediksi penerimaan individu teknologi. Dengan landasan teori
yang kuat dari pengenalan TRA, Davis mengembangkan model TAM pada tahun 1986.
TAM merupakan salah satu dari teori yang menggunakan pendekatan perilaku
(behavioral theory) yang banyak digunakan dalam penelitian dan adopsi teknologi
informasi. Davis et. al., (1989) menyatakan bahwa konsep Technology Acceptance
Model (TAM) adalah teori yang memberikan dasar untuk mempelajari dan memahami
perilaku pengguna teknologi yang menerima dan menggunakan teknologi yang
disediakan. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan mengevaluasi penerimaan pengguna
terhadap sistem informasi. TAM memberikan alasan untuk memahami faktor-faktor
yang mempertimbangkan penerimaan teknologi dalam suatu organisasi.
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Asas akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah asas yang menjamin
bahwa pemerintah bertanggung jawab atas berbagai program dalam tanggung jawabnya
(Simanjuntak et al., 2020). Meningkatkan akuntabilitas dapat meningkatkan
kepercayaan publik kepada pemerintah. Akuntabilitas memiliki pengertian yang cukup
luas, meliputi pertanggungjawaban, pelaporan, dan pengungkapan segala aktivitas agen
kepada prinsipal (Mardiasmo, 2009).
Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Lembaga
Administrasi Negara (LAN) (2000), akuntabilitas merupakan kewajiban untuk
memberikan pertanggungjawaban dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang
atau pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang mempunyai hak dan berhak meminta
pertanggungjawaban. Akuntabilitas mengandung elemen penting untuk melindungi
nilai-nilai, misalnya, prediktabilitas, efisiensi, efektivitas, keandalan, dan sebagainya.
Akuntabilitas tidak berwujud, tetapi konkret dan harus ditentukan melalui serangkaian
mekanisme yang sangat spesifik yang perlu dipertimbangkan untuk kasus tersebut.
Kompetensi Aparatur
Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang mendasar dari seorang individu, yaitu
penyebab yang terkait dengan acuan kriteria tentang kinerja yang efektif (Spencer,
1993:9). Kompetensi secara umum diartikan sebagai kemampuan, keterampilan, dan
kemampuan kompetensi yang dapat diperoleh melalui pembelajaran.
Menurut Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 46 A Tahun
2008 bahwa kompetensi adalah keahlian dan keistimewaan, dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas posisinya, sehingga pegawainya tersebut dapat
melakukan kewaajibannya secara efisien, efektif dan profesional. Menurut UU Nomor
13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang terdapat pada pasal 1 ayat 10 menjelaskan
bahwa kompetensi merupakan kemampuan kerja yang ada pada setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Kompetensi adalah kemampuan atau keterampilan yang harus
dimiliki seseorang dan setiap orang memiliki keterampilan yang berbeda-beda.
Partisipasi Masyarakat
Partisipasi adalah adanya suatu keterlibatan yang dilakukan secara sadar dalam suatu
kegiatan tertentu yaitu antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok. Menurut Adi (2007), partisipasi masyarakat
mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada di masyarakat, melakukan upaya untuk
mengatasinya, dan memilih serta menentukan alternatif solusi untuk mengatasinya
terdiri dari menilai perubahan yang terjadi. Menurut Soetrisno (1995), partisipasi
masyarakat dalam pembangunan dapat diartikan sebagai suatu rencana pembangunan
yang dirancang dan ditetapkan untuk mendukung pemerintah.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah suatu bentuk teknologi yang berupa perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat muda (useware) yang dapat
digunakan untuk menerima, mengirimkan. mengelola, menafsirkan, menyimpan,
mengatur, dan menyimpan informasi yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, teknologi
informasi dapat didefinisikan sebagai teknologi yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan berbagai jenis data, serta teknologi yang
menggunakan komputer sebagai alat kerja dan telekomunikasi. Menurut Murhada &
Giap (2011), teknologi informasi adalah alat atau perangkat yang mendukung pekerjaan
dengan menggunakan informasi dan melakukan tugas atau kewajiban yang berkaitan
dengan pemrosesan informasi. Teknologi informasi sangat berguna untuk manajemen
sumber daya manusia dari organisasi yang mengoperasikan sistem informasi komputer
terintegrasi yang menyediakan data dan informasi yang digunakan untuk merencanakan
dan membuat keputusan tentang sumber daya manusia.
Pemenfaatan teknologi informasi berbasis komputer memiliki keunggulan sebagai
berikut:
1. Komputer dapat mengolah data lebih efektif daripada manusia.
2. Komputer tidak pernah lelah membantu tugas manusia dalam memproses data
dalam jumlah besar.
3. Komputer dapat menyimpan lebih banyak data.
54 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net
Kompetensi Aparatur
H1
(X1) D
Partisipasi Masyarakat
H2
(X2)
Pemanfaatan Teknologi
H3
Informasi
Akuntabilitas
(X3) Pengelolaan
H4 Dana Desa
Komitmen Organisasi
Pemerintah Desa (Y)
H5
(X4)
Transparansi
H6
(X5)
Sistem Pengendalian
Intern
(X6)
H7
memilih dan memutuskan alternatif solusi untuk mengatasi masalah, melakukan upaya
untuk mengatasi masalah, dan masyarakat. Mendeskripsikan partisipasi masyarakat
dalam proses yang terlibat dalam proses evaluasi perubahan yang terjadi.
Hal ini menjadikan partisipasi masyarakat sebagai salah satu dari metode yang dapat
digunakan untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan pemerintah
daerah (Kim dan Schachter, 2013). Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian
Makalalag (2017) yang menyatakan bahwa partisipasi masyarakat memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Begitu pula hasil
penelitian yang dilakukan oleh Arifiyanto dan Kurrohman (2017); dan Aziz (2016) yang
menemukan bahwa partisipasi masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
akuntabilitas.
H2: Partisipasi Masyarakat berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
desa
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa
Teknologi informasi digunakan untuk menghasilkan informasi real-time, memfasilitasi
pelaporan dan pemantauan. Aulia (2018) secara umum menyatakan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi yang tepat dapat berdampak positif terhadap pengelolaan keuangan
pemerintah daerah. Oleh karena itu, penggunaan teknologi informasi dapat mengurangi
jumlah kesalahan yang disengaja dan tidak disengaja. Penggunaan teknologi informasi
berupa komputer dapat membantu aparat desa untuk mengelola semua dokumen desa.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan desa di suatu wilayah sudah baik,
yang tercermin dari tersedianya komputer yang memadai di setiap desa. Komputer ini
digunakan untuk membantu dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah desa, yang
dapat memungkinkan aparat desa memasukkan data lebih cepat dibandingkan dengan
cara manual. Menggunakan komputer memiliki keunggulan dalam menentukan
keakuratan dan hasil data karena dapat mengurangi kesalahan yang terjadi (Sugiarti &
Yudianto, 2017). Hasil riset Sugiarti dan Yudianto (2017) menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
H3: Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa
Pengaruh Komitmen Organisasi Pemerintah Desa terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa
Komitmen organisasi adalah sejauh mana seorang individu percaya dan menerima
tujuan organisasi dan ingin tinggal di organisasi. Orang yang merasa puas dengan
pekerjaan yang mereka lakukan, maka komitmen mereka terhadap organisasi atau
lembaga akan sedikit lebih tinggi (Tarjo, 2019). Dalam keterlibatan organisasi,
karyawan sangat tertarik pada tujuan, nilai, dan organisasi organisasi, dan keterlibatan
dengan organisasi lebih dari sekadar keanggotaan formal. Hal ini mencakup sikap
memiliki terhadap suatu organisasi dan berusaha mencapai tujuannya (Kusumastuti,
2014).
Hasil riset yang dilakukan oleh Mada, et al., (2017) berhasil menemukan bukti empiris
bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
Astini (2020); dan Tarjo (2019) yang dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa
komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
H4: Komitmen Organisasi Pemerintah Desa berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa
Pengaruh Transparansi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Transparansi adalah kebebasan untuk mengakses kegiatan politik dan ekonomi,
membuat keputusan pemerintah, dan memenuhi tanggung jawab yang terkait dengan
kepatuhan terhadap peraturan. Transparansi adalah prinsip keterbukaan yang
memungkinkan masyarakat luas untuk mempelajari dan mengakses informasi tentang
pengelolaan keuangan daerah. Transparansi dapat dibangun di atas arus informasi yang
bebas yang dapat langsung diterima dan diterima oleh mereka yang membutuhkannya.
Dalam kasus lain, masyarakat perlu mengetahui adanya sistem keterbukaan atau
transparansi yang memungkinkan masyarakat memperoleh informasi tentang keuangan
dana desa (Hanifah dan Suci Indah, 2015). Hasil riset yang dilakukan oleh Rosyidi
(2018) membuktikan bahwa transparansi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Begitu pula hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Hendratmi, et al., (2017); dan Ramadan (2019)
yang menyatakan bahwa teransparansi berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan desa.
H5: Transparansi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Auntabilitas Pengelolaan Dana
Desa
Sistem Pengendalian Intern atau yang disingkat dengan SPI menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah .proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan. Semakin baik sistem
pengendalian internal yang dimiliki pemerintah daerah akan dapat meningkatkan
akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil riset yang dilakukan oleh Yudianto dan
Sugiarti (2017) berhasil membuktikan bahwa sistem pengendalian internal memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Begitu pula
hasil penelitian Aziz dan Prastiti (2019); dan Atiningsih dan Ningtyas (2019) yang
berhasil membuktikan bahwa sistem pengendalian internal memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
H6: Sistem Pengendalian Intern berpengaruh Positif terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data primer serta metode koleksi data melalui teknik survei
(Situmorang & Simanjuntak, 2021) dan (Situmorang & Simanjuntak, 2019). Survey
dilakukan kepada responden untuk menjawab beberapa pertanyaan dan kemudian
melakukan pencocokan dengan indikator tiap variabel penelitian yamh digunakan
(Simanjuntak & Silitonga, 2020).
Sugiyono (2018:126) menjelaskan bahwa populasi adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh aparatur pemerintah desa yang terdapat di Desa
Motung, Pardomuan Motung dan Parsaoran Sibisa Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba
yang berjumlah 31 orang. Menurut Sugiyono (2013), metode sampling jenuh adalah
metode pengambilan total sampling atau keseluruhan orang pada populasi menjadi
sampel.
Data itu mengindikasikan yaitu koefisien alfa variabel sudah sesuai, atau bahwa setiap
elemen konsep variabel memenuhi kriteria yang layak untuk digunakan sebagai ukuran.
Berdasarkan uji normalitas dipastikan bahwa semua data mempunyai sebaran yang baik
karena terletak pada titik linier. Maka dari itu dapat dilanjutkan untuk penelitian
didasari oleh asumsi normalitas pada model regresi yang digunakan.
Uji Multikolinieritas
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan relasi yang kuat dari variabel pada model
regresi yang digunakan.
Dari tabel di atas dapat dilihat tidak terdapat gejala multikolinieritas pada interaksi
variabel kompetensi aparatur, partisipasi masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi,
komitmen organisasi pemerintahan desa, transparansi dan sistem pengendalian intern.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Ghozali (2018) menjelaskan bahwa model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas, atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -,896 ,503 -1,781 ,088
1. Tingkat signifikansi untuk kompetensi aparatur adalah sebesar 0,990 > 0,05
serta nilai koefisien regresi sebesar 0,003. Hasil ini menunjukkan bahwa
kompetensi aparatur memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
2. Tingkat signifikansi untuk partisipasi masyarakat adalah sebesar 0,319 > 0,05
serta nilai koefisien regresi sebesar 0,018. Hasil ini menunjukkan bahwa
partisipasi masyarakat memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
3. Tingkat signifikan untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi adalah
sebesar 0.000 < 0,05 serta nilai koefisien regresi sebesar 0.515. Hasil ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh yang
positif signifikan terhadap akuntabilitas pengeloaan dana desa.
4. Tingkat signifikasi untuk variabel komitmen organisasi pemerintah desa adalah
sebesar 0,127 > 0,05 serta nilai koefisien regresi sebesar 0,369. Hasil ini
menunjukkan bahwa komitemen organisasi pemerintah desa pengaruh yang
positif tidak signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
5. Tingkat signifikansi untuk variabel transparansi adalah sebesar 0,026 < 0,05
serta nilai koefisiens regresi sebesar 0,046. Hasil ini menunjukkan bahwa
transparansi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
6. Tingkat signifikansi untuk variabel sistem pengendalian intern adalah sebesar
0,015 < 0,05 serta nilai koefisiens regresi sebesar 0,186. Hasil ini menunjukkan
bahwa sistem pengendalian intern memiliki pengaruh yang positif signifikan
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai signifikan 0,000
< 0,05. Ini berarti hasil uji F menunjukkan bahwa kompetensi aparatur, partisipasi
masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi, komitmen organisasi pemerintah desa,
transparansi dan sistem pengendalian intern memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa secara simultan. Untuk melihat variabel
independen apa saja yang berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji t
(uji parsial).
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi unutk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variabel-variabel terikat (Ghozali, 2018). Nilai Adjusted R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen yang
terbatas. Sebaliknya nilai Adjusted R2 yang besar berarti bahwa kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi dependen sangat baik.
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Berdasarkan Tabel 6, besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0.998 yang berarti
sebesar 0.988 atau (98.0%) variabel independen yaitu kompetensi aparatur, partisipasi
masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi, komitmen organisasi pemerintah desa,
64 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net
Variabel komitmen organisasi pemerintah desa menunjukkan nilai uji thitung sebesar
1,580 dan nilai signifikan sebesar 0,127 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang
telah ditetapkan 5% (0,05). Dengan hasil tersebut maka H4 atau hipotesis yang
menyatakan bahwa komitmen organisasi pemerintah desa berpengaruh positif signifikan
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa ditolak.
Pengaruh Transparansi Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah transparansi berpengaruh positif terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa transparansi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung, Pardomuan Motung dan Parsaoran
Sibisa. Variabel transparansi menunjukkan nilai uji thitung sebesar 2,377 dan nilai
signifikan sebesar 0,026 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan
5% (0,05). Dengan hasil tersebut maka H5 atau hipotesis yang menyatakan bahwa
transparansi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa diterima.
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Akuntabilitas Pengeloaan Dana
Desa
Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah sistem pengendalian intern berpengaruh
positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil pengujian dalam penelitian
ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung,
Pardomuan Motung dan Parsaoran Sibisa. Variabel sistem pengendalian intern
menunjukkan nilai uji thitung sebesar 2,632 dan nilai signifikan sebesar 0, 015 lebih kecil
dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Dengan hasil tersebut,
maka H6 atau hipotesis yang menyatakan bahwa sistem pengendalian intern
berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa diterima.
Pengaruh Kompetensi Aparatur, Partisipasi Masyarakat, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Komitmen Organisasi, Transparansi dan Sistem Pengendalian Internal
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini adalah kompetensi aparatur, partisipasi
masyarakat, pemanfaatan tekonologi informasi, komitmen organisasi, transparansi dan
sistem pengendalian internal terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Berdasarkan
uji signifikan simultan (uji F) diperoleh hasil Fhitung sebesar 2129,502 dengan signifikan
0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi
aparatur, partisipasi masyarakat, pemanfaatan tekonologi informasi, komitmen
organisasi pemerintah desa, transparansi dan sistem pengendalian intern berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi aparatur memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Motung, Pardomuan Motung dan
Parsaoran Sibisa.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 2007. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat
Sebagai Upaya Pemberdayaan masyarakat. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Fishbein, M, & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An
Introduction to Theory and Research, Reading, MA: Addison-Wesley.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit UII Press.
Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke 12,
Jakarta: Salemba Empat.
Soetrisno, Loekman. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models For
Superior Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sumber Jurnal
Davis, Fren.D. 1989. ”Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology”. MIS Quarterly.Vol. 13 No. 5: pp319-
339.
Giriani, Maghalena, Neneng Dahtiah & Dian Imanina Burhany. 2021. Pengaruh
Kompetensi Aparatur, Komitmen Organisasi dan Partisipasi Masyarakat
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana desa Di Kecamatan Batujajar.
Indonisian Accounting Reseaarch Journal. Vol. 1 NO.3.
Karyadi, M. (2019). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Pemanfatan Teknologi
Informasi, Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap
Akuntabilitaskeuangan Desa (Studi di Kecamtan Aikmel dan Kecamtan Lenek
Tahun 2018). Journal Ilmiah Rinjani. 7 (2). 33-46.
Made, Ni, Rita Sari & Kadek Dewi Padnyawati. 2021. Pengaruh Kompetensi Aparat
Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa dan Partisipasi
Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Empiris Pada
Kantor Desa Se-Kecamatan Tababan, Kabupaten Tabanan). Hita Akuntansi dan
Keuangan Universitas Hindu Indonesia. Volume 2, No 2.
Martadinata, M. D. (2017) Pengaruh Good Governance, Komitmen Organisasi dan
Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah.
Skripsi. Universitas Arilangga.
68 JANUARI – JUNI 2022 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 8 Nomor 1 (2022) p – ISSN : 2301-6256
Januari– Juni 2022 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net
Sugiarti, Ekasari, & Ivan Yudianto. (2017). Analisis Faktor Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Partisipasi Penganggaran
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Survei Pada Desa-Desa di
Wilayah Kecamatan Klari, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Majalaya).
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Padjadjaran. Sumedang.
Widyatama, Arif., Lola. Novita dan Diarespati. 2017. Pengaruh Kompetensi dan Sistem
Pengendalian Internal terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Mengelola
Alokasi Dana Desa. Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 2 (2): 1-
20.
Wulandari, I. (2020) Pengaruh Pengendalian Akuntansi, Penganggaran Berbasis
Kinerja, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja Terhadap
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Magelang. Skrpsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta.
Sumber Peraturan
https://djpk.kemenkeu.go.id/?ufaq=bagaimana-perlakuan-bagi-desa-yang-mempunyai-
sisa-dana-desa-tahun-sebelumnya-di-rkd lebih-dari-30