Modul Ajar Fisika - Pengukuran - Fase E

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 62

MODUL AJAR FISIKA

FASE E KELAS X

Ditulis Oleh:
Lisman

SMK NEGERI 1 BOKAN KEPULAUAN


Jl. Bukit Harapan Desa Minanga
1

PENGUKURAN

1. IDENTITAS
Nama Penulis : Lisman, S.Pd
Asal Instansi : SMK Negeri 1 Bokan Kepulauan
Tahun Penyusunan : 2024
Kelas : X
Perkiraan Peserta Didik : 10 – 30
Jumlah Pertemuan : 8 Pertemuan (8 x 3JP)
Kata Kunci : Pengukuran Besaran Fisis, Besaran dan Satuan,
Angka Penting

2. PROFIL PELAJAR PANCASILA


- Bernalar kritis : Mengindentifikasi, mengklarifikasi dan mengola
informasi
- Kreatif : Menghasilkan gagasan yang orisinal
- Bergotong royong : Aktif berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama
- Mandiri : Mengembangkan refleksi diri

3. SARANA DAN PRASARANA


a. Alat dan Bahan b. Media Pembelajaran
- Mistar - Bahan ajar power point
- Jangka sorong - LKPD
- Mikrometer sekrup - Video pembelajaran
- Neraca O-Haus - Gambar alat ukur
- Stop Watch - Gambar kegiatan pengukuran
- Laptop
- LCD Proyektor

4. TARGET PESERTA DIDIK


- Peserta didik regular/tipikal (umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar)
- Peserta didik dengan kusulitan belajar (terbatas pada kesulitan dalam
memahami materi dan minat belajar, diberikan pembelajaran diferensiasi dan
remidial)
- Peserta didik berpencapaian tinggi (diberikan pembelajaran pengayaan dan
latihan soal-soal HOTS)
2

5. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


a. Pendekatan & Model Pembelajaran b. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran Diferensiasi Diskusi, praktikum/percobaan dan
Model : Discovery Learning dan Inquiry penyelidikan ilmiah

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
10.1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan penyelidikan ilmiah
dengan menggunakan alat ukur panjang

2. INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


a. Pemahaman Sains b. Keterampilan Proses
1) Mengelompokkan alat ukur 1) Mendemonstrasikan cara membaca
berdasarkan besaran fisisnya. skala hasil pengukuran panjang
2) Menentukan satuan dan dimensi 2) Melakukan pengukuran dengan
dari besaran turunan. alat ukur panjang.
3) Mendeskripsikan kaidah-kaidah 3) Menyajikan hasil pengukuran
notasi ilmiah dan angka penting. dengan menggunakan aturan
4) Menjelaskan cara menggunakan angka penting.
alat ukur panjang sesuai prinsip- 4) Merancang dan melakukan
prinsip pengukuran. penyelidikan melalui metode
5) Menentukan nilai ilmiah untuk mengetahui
ketidakpastian pada permasalahan suatu kasus terkait
pengukuran berulang. pengukuran.

3. PENGETAHUAN
PRASARAT
Peserta didik telah memahami konsep dan cara melakukan pengukuran
sederhana seperti pengukuran panjang dengan menggunakan mistar dan
melakukan percobaan sederhana dengan metode ilmiah, sebagaimana yang
pernah dipelajari di SMP terkait materi hakikat sains, pengukuran dan metode
ilmiah .
3

4. PEMAHAMAN
BERMAKNA
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi, praktikum dan
penyelidikan ilmiah, peserta didik dapat memahami arti penting pengukuran
dalam kehidupan sehari-hari dan metode ilmiah dalam sebuah penyelidikan.
Peserta didik mampu melakukan pengukuran dengan benar sesuai ketelitian alat
ukur, mampu menuliskan hasil pengukuran dengan angka penting dan notasi
ilmiah serta mampu melakukan penyelidikan sesuai langkah-langkah dalam
metode ilmiah.

5. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan pertama
Perhatikan gambar berikut!

P ola baju Menimbang gula Mengukur diameter mesin Mengukur diameter mata bor
https://www.g oogl e.com/

Setelah peserta didik mengamati gambar, peserta didik diminta


mengajukan pertanyaan “ mengapa” dan “ bagaimana” terhadap gambar tersebut!

Bila tidak muncul pertanyaan, maka guru dapat memberikan


pertanyaan pemantik, sebagai berikut:
1. Tahukah kalian bagaimana bila dalam kehidupan tidak ada alat ukur?
2. Adakah perbedaan alat ukur yang digunakan ketika kita mengukur
pola baju, mengukur diameter mesin atau mengukur diameter mata
bor?
Mengapa digunakan alat ukur yang berebeda?
3. Tahukah kalian, bagaimana kaitan antara pengukuran dengan besaran
dan satuan?

Keterangan: Pertanyaan pemantik untuk pert emuan selanjutnya tersaji dalam kegiatan pembelajaran

6. MATERI AJAR
Pertemuan Alokasi wkt Materi Ajar
1–2 2 x 3 JP Macam-macam alat ukur, besaran dan satuan
3–4 2 x 3 JP (terlampir) Penggunaan alat ukur panjang (terlampir)
5–6 2 x 3 JP Aturan angka penting dan notasi ilmiah; Nilai
ketidakpastian pada pengukuran berulang
7–8 2 x 3 JP Penerapan
(terlampir) metode ilmiah dalam penyelidikan mencari
massa jenis material baut (terlampir)
4

a. Pertemuan pertama dan kedua (Discovery Learning), 6 JP


Alokasi
Fase Uraian Kegiatan
waktu
PENDAHULUAN
1) Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran peserta didik. 15
2) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali menit
pembelajaran dengan:
- Menanyakan kondisi dan keadaan peserta didik
- Meminta peserta didik merapikan meja dan kursi, membersihkan
lingkungan sekitar tempat duduk.
3) Guru menuliskan topik/sub topik materi di papan tulis (Pengukuran,
sub topik “Macam-macam alat ukur, Besaran dan Satuan”), serta
indikator capaian tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan mengecek
pemahaman
awal peserta didik dengan menanyakan hakikat pengukuran,
definisi besaran dan satuan sebagaimana pelajaran di SMP.
4) Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4 – 5 orang peserta didik (pembagian kelompok dapat
diintegrasikan dengan permainan sederhana/ice breaking)
KEGIATAN INTI
Stimulus 1) Untuk pertemuan pertama, guru menampilkan 10
gambar sebagaimana tertuang dalam kolom menit
pertanyaan pemantik.

2) Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi hal-


hal penting dalam gambar tersebut
Mengidentifikasi 1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik 15
Masalah untuk mengajukan pertanyaan/ide terkait menit
gambar, dengan pertanyaan “mengapa atau
bagaimana…?” .
2) Guru membimbing/mengarahkan peserta didik
untuk untuk mengidentifikasi masalah dengan
memberikan pertanyaan sesuai di kolom pertanyaan
pemantik :
▪ Tahukah kalian bagaimana bila dalam kehidupan tidak
ada alat ukur?
▪ Adakah perbedaan alat ukur yang digunakan ketika kita
mengukur pola baju, mengukur diameter mesin atau
mengukur diameter mata bor? Mengapa digunakan alat
ukur yang berebeda?
▪ Tahukah kalian, bagaimana kaitan antara pengukuran
dengan besaran dan satuan?
5

a. Pertemuan pertama dan kedua (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
3) Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
4) Guru membagikan LKPD 1.1 yang diadopsi dari buku
siswa/ buku IPA kelas X Kemendikbudristek aktivitas
1.1 dan aktivitas 1.2 sebagaimana yang tertuang pada
halaman 4 dan 7.

Mengumpulkan 1) Peserta didik berdiskusi mencari informasi melalui 25


Informasi/data membaca uraian materi dalam buku siswa dan kaji menit
pustaka dan browsing internet untuk menjawab LKPD
(buku siswa aktivitas 1.1 dan aktivitas 1.2)
2) Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik.

Mengola 1) Peserta didik dalam kelompoknya berkerjasama 20


informasi/data menelaah jawaban masing-masing anggota untuk menit
disimpulkan menjadi jawaban kelompok.
2) Guru berkeliling disetiap kelompok untuk memberikan
bimbingan.

Kegiatan pembelajaran tahap selanjutnya dilanjutkan pada pertemuan 5


kedua (2 JP). Kerja/diskusi kelompok dapat dilanjutkan di rumah (diskusi menit
dilakukan melalui WA grup), dan mengakhiri pertemuan dengan salam.
Guru membuka pertemuan kedua dengan salam, mengabsensi peserta didik, 20
menanyakan progres pekerjaan dilanjutkan dengan mempersilahkan peserta menit
didik melanjutkan pekerjaannya.
Memverifikasi 1) Masing-masing peserta didik dalam kelompok 45
informasi/data mempresentasikan dan kelompok lainnya menit
menanggapi hasil kelompok lainya, guna
mencari kesamaan, kelebihan dan kekurangannya.
2) Guru membantu memberikan verifikasi jawaban
peserta didik dengan menjelaskan point-point
penting materi macam-acam alat ukur, besaran,
satuan dan dimensi melalui silde PPT.

Merumuskan 1) Peserta didik melalui bimbingan/ bersama-sama 15


kesimpulan guru, merumuskan kesimpulan terkait materi menit
macam- macam alat ukur, besaran, satuan dan
dimensi.
PENUTUP
1) Peserta didik mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang 10
belum dipahami. menit
2) Guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran dan
menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi untuk
pertemuan berikutnya
6

a. Pertemuan pertama dan kedua (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
dan mencermati lembar kerja pada buku siswa yakni aktivitas 1.3
dan aktivitas 1.4.
3) Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.

b. Pertemuan ketiga dan keempat (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
PENDAHULUAN
1) Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran peserta didik. 10
2) Guru menuliskan sub topik materi di papan tulis “Aturan angka penting menit
dan notasi ilmiah; Penggunaan alat ukur panjang, dan indikator capaian
tujuan pembelajaran; dilanjutkan dengan mengecek pemahaman awal
peserta didik dengan menanyakan jenis alat ukur berikut fungsinya.
3) Guru mengintruksikan agar peserta didik tetap berkelompok sesuai
kelompok pada pertemuan sebelumnya.

KEGIATAN INTI
Stimulus 1) Guru kembali menunjukkan gambar alat ukur 10
panjang, dan meminta peserta didik untuk menit
mengamatinya.

2) Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi hal-


hal penting dalam gambar tersebut
Mengidentifikasi 1) Guru membimbing/mengarahkan peserta didik 15
Masalah untuk untuk mengidentifikasi masalah dengan menit
memberikan pertanyaan pemantik:
- Tahukah kalian bagaimana cara menggunakan kedua
alat ukur panjang tersebut?
- Bagaimana cara membaca hasil pengukurannya?
2) Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
3) Guru membagikan LKPD 1.2 yang modifikasi dari
buku siswa/ buku IPA kelas X Kemendikbudristek
aktivitas 1.3 dan aktivitas 1.4 halaman 8 dan 12.
7

b. Pertemuan ketiga dan keempat (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
Mengumpulkan 1) Peserta didik berdiskusi mencari informasi melalui 30
Informasi/data buku siswa dan sumber lainnya di internet untuk menit
mendapatkan informasi/dasar teori yang dibutuhkan.
2) Peserta didik melakukan pengukuran panjang
menggunakan jangka sorong dan mikrometer
sekrup sebagaimana tertuang dalam LKPD (terlampir).
3) Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik.

Mengola 1) Peserta didik dalam kelompoknya berkerjasama untuk 20


informasi/data mengola data hasil pengukuran. menit
2) Guru berkeliling disetiap kelompok untuk memberikan
bimbingan

Kegiatan pengolaan data dapat dilanjutkan pada pertemuan keempat (2 JP). 5


Kerja/diskusi kelompok dapat dilanjutkan di rumah (diskusi dilakukan melalui menit
WA grup), dan mengakhiri pertemuan dengan salam.
Guru membuka pertemuan keempat dengan salam, mengabsensi peserta 20
didik, menanyakan progres pekerjaan dilanjutkan dengan mempersilahkan menit
peserta didik melanjutkan pekerjaannya.
Memverifikasi 1) Masing-masing peserta didik dalam kelompok 45
informasi/data mempresentasikan dan kelompok lainnya menit
menanggapi hasil kelompok lainya, guna
mencari kesamaan, kelebihan dan kekurangannya.
2) Guru membantu memberikan verifikasi akhir
dengan menjelaskan point-point penting cara
penggunaan alat
ukur dan menyampaikan perbaikan data hasil
pengukuran.
Merumuskan 1) Peserta didik melalui bimbingan/ bersama-sama 15
kesimpulan guru, merumuskan kesimpulan terkait cara menit
melakukan pengukuran dan membaca hasilnya.

PENUTUP
1) Peserta didik mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum 10
dipahami. menit
2) Guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran dan menugaskan
peserta didik untuk mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya
dan mencermati lembar kerja pada buku siswa yakni aktivitas 1.5 dan
aktivitas 1.6.
3) Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.
8

c. Pertemuan kelima & keenam (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
PENDAHULUAN
1) Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran peserta didik. 10
2) Guru menuliskan sub topik materi di papan tulis “Aturan angka penting menit
dan notasi ilmiah; Nilai ketidakpastian pada pengukuran berulang” dan
indikator capaian tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan mengecek
pemahaman awal peserta didik dengan menanyakan cara membaca hasil
pengukuran.
3) Guru mengintruksikan agar peserta didik tetap berkelompok sesuai
kelompok pada pertemuan sebelumnya.
KEGIATAN INTI
Stimulus 1) Guru kembali menunjukkan gambar alat ukur 10
panjang, dan meminta peserta didik untuk menit
mengamatinya.

2) Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi hal-


hal penting dalam gambar tersebut
Mengidentifikasi 1) Guru membimbing/mengarahkan peserta didik 15
Masalah untuk untuk mengidentifikasi masalah dengan menit
memberikan pertanyaan pemantik:
“Pada gambar tersebut tampak hasil panjang benda
2,55 cm dan sekumpulan sapi yang sedang
digembalakan sebanyak 255 ekor.”
- Menurut kalian apakah untuk mendapatkan angka
2,55 dengan angka 255 melalui proses yang sama?
Mengapa?
- Apa perbedaan angka 2,55 dan 255? Jelaskan!
2) Peserta didik dalam kelompoknya, berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan guru.
3) Guru membagikan LKPD 1.3 yang modifikasi dari
buku siswa/ buku IPA kelas X Kemendikbudristek
aktivitas 1.5 dan aktivitas 1.6 halaman 14 dan 15.

Mengumpulkan 1) Peserta didik berdiskusi mencari informasi melalui 30


Informasi/data buku siswa dan sumber lainnya di internet untuk menit
menjawab LKPD.
2) Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik.
9

c. Pertemuan kelima & keenam (Discovery Learning), 6 JP


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
Mengola 1) Peserta didik dalam kelompoknya berkerjasama 20
informasi/data menelaah jawaban masing-masing anggota untuk menit
disimpulkan menjadi jawaban kelompok.
2) Guru berkeliling disetiap kelompok untuk memberikan
bimbingan
Kegiatan pengolaan data dapat dilanjutkan pada pertemuan keenam (2 JP). 5
Kerja/diskusi kelompok dapat dilanjutkan di rumah (diskusi dilakukan menit
melalui WA grup), dan mengakhiri pertemuan dengan salam.
Guru membuka pertemuan keenam dengan salam, mengabsensi peserta 20
didik, menanyakan progres pekerjaan dilanjutkan dengan mempersilahkan menit
peserta didik melanjutkan pekerjaannya.
Memverifikasi 1) Guru meminta peserta didik mempresentasikan, 45
informasi/data sekaligus meminta masing-masing kelompok saling menit
memberi masukan.
2) Masing-masing peserta didik dalam kelompok
mempresentasikan dan kelompok lainnya
menanggapi, hasil kelompok lainya, guna mencari
kesamaan, kelebihan dan kekurangannya.
3) Guru membantu memberikan verifikasi akhir dengan
menjelaskan point-point penting materi Aturan angka
penting dan notasi ilmiah; Nilai ketidakpastian pada
pengukuran berulang melalui silde PPT.
Merumuskan 1) Peserta didik melalui bimbingan/ bersama-sama 15
kesimpulan guru, merumuskan kesimpulan terkait materi menit
“Aturan angka penting dan notasi ilmiah; Nilai
ketidakpastian pada pengukuran berulang.”
PENUTUP
1) Peserta didik mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum 10
dipahami. menit
2) Guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran dan menugaskan
peserta didik untuk mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya
dan mencermati lembar kerja pada buku siswa yakni aktivitas 1.7.
3) Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.
10

d. Pertemuan ketujuh dan kedelapan (Inquiry)


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
PENDAHULUAN
1) Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran peserta didik. 10
2) Guru menuliskan sub topik materi di papan tulis “” dan indikator capaian menit
tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan mengecek pemahaman awal
peserta didik dengan menanyakan kaidah angka penting berikut
contohnya.
3) Guru mengintruksikan agar peserta didik tetap berkelompok
sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya.

KEGIATAN INTI
Stimulus 1) Guru menyajikan bahan kajian / fakta berupa gambar 10
truk mengalami kecelakaan karena baut roda patah , menit
dan meminta siswa mengamati dan memberikan
tanggapan atau pertanyaan terhadap gambar tersebut.

2) Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi hal-


hal penting dalam gambar tersebut.

Orientasi 1) Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 15


Masalah kepada masing-masing kelompok. menit
2) Guru menunjukkan gambar beberapa macam
baut berikut material penyusunnya.

3) Guru memberikan penguatan dan sedikit penjelasan


bahawa baut yang dipakaikan pada ban truk yang
selalu mengangkut muatan berat, haruslah
merupakan baut yang tidak mudah patah, tidak
mudah berkarat, dan tidak mudah memuai.
4) Sesuai penjelasan guru, peserta didik
berdiskusi untuk menentukan jenis baut dan
material penyusun
yang cocok untuk digunakan truk melalui praktikum/
11

d. Pertemuan ketujuh dan kedelapan (Inquiry)


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu

Merumuskan 1) Guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada 15


masalah peserta didik untuk merumuskan masalah dan menit
memberikan bimbingan untuk menentukan variable-
variabel dalam penyelidikan.
2) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
membuat rumusan masalah.
3) Beberapa rumusan masalah diharapkan muncul,
sebagai contoh:
- Bagaimana hubungan antara variabel bebas (massa
baut, ukuran/volume baut) terhadap variabel terikat
(massa jenis baut)?
Variabel kontrol : jenis baut, dan suhu baut
- Adakah pengaruh massa baut dan volume baut
terhadap massa jenis baut ?
Merumuskan 1) Peserta didik mengumpulkan informasi untuk 10
Hipotesis merumuskan hipotesis dengan membaca literatur, menit
yaitu materi pada buku Siswa Kelas X, kaji Pustaka
melalui internet, atau dari sumber lain yang relevan.

Contoh hipotesis yang kiranya dapat diajukan


oleh peserta didik:
- Massa baut dan volume baut berpengaruh
terhadap massa jenis baut.
- Massa jenis baut berbanding lurus dengan massa
baut dan berbanding terbalik dengan volume baut.

Menguji 1) Secara berkelompok peserta didik dengan bekerja 25


Hipotesis sama melakukan pengujian hipotesis dengan menit
melakukan percobaan/praktikum untuk menyelidiki
hubungan massa dan volume baut terhadap massa
jenis baut.

Kegiatan dilanjutkan pada pertemuan kedelapan (2 JP). Bila ada hal-hal yang 5
perlu didiskusikan dapat dilakukan di rumah melalui WA grup, dan menit
mengakhiri pertemuan dengan salam.
Guru membuka pertemuan delapan dengan salam, mengabsensi peserta 15
didik, menanyakan progres pekerjaan dilanjutkan dengan mempersilahkan menit
peserta didik melanjutkan pekerjaannya.
Menganalisis 1) Peserta didik berkerja sama mengola data hasil 25
data dan praktikum untuk mendapatkan kesimpulan melalui menit
menarik kegiatan diskusi kelompok.
kesimpulan 2) Guru berkeliling untuk memberikan bimbingan.
12

d. Pertemuan ketujuh dan kedelapan (Inquiry)


Fase Uraian Kegiatan Alokasi
waktu
Mengomunikasi- 1) Masing-masing perwakilan kelompok 40
kan hasil dengan mempresentasikan/ mengkomunikasikan menit
kesimpulan hasil praktikum dan pengolahan datanya.
2) Peserta didik membuat laporan sementara hasil
praktikum.
3) Guru memberikan penguatan dengan menyajikan
point-point penting materi dan hasil diskusi
PENUTUP
1) Peserta didik mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum 10
dipahami. menit
2) Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya sekaligus
memberikan penugasan kepada masing-masing peserta didik untuk
membaca buku terkait materi “Energi Alternatif dan Pemanfaatannya.”.
3) Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.

8. ASESMEN
No Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
1. Formatif a. Penilaian aktivitas dan sikap Selama proses
b. Penilaian kinerja Pembelajaran
c. Presentasi
(Praktikum)
2. Sumatif Tes tertulis Setelah proses
Pembelajaran
Keterangan : Format dan rubrik penilaian serta naskah soal tes terlampir

9. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Guru bersama-sama dengan peserta didik melakukan refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif / hal-hal yang sudah tercapai (sudah dipahami) dan yang belum
tercapai (belum dipahami) selama proses pembelajaran sebagaimana tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Refleksi dengan peserta didik dapat dilakukan
dengan diskusi dan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan/atau
memberikan angket daftar pertanyaan.
13

Format refleksi guru dan peserta didik setelah proses pembelajaran.

a. Refleksi Guru

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai
rencana
pembelajaran? Bagian mana dari rencana pembelajaran yang sulit
dilakukan. Apa yang saya dapat lakukan untuk mengatasi hal
2. tersebut?
Apakah peserta didik mengikuti pembelajaran dengan secara aktif,
gembira dan menyenangkan? Bila belum mengapa? Apa yang bisa
saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
3. Apa yang menjadi kesulitan peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran? Apa langkah yang harus saya lakukan
untuk membantu mengatasi kesulitan peserta didik?
4. Berapa % peserta didik yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP):
- 0 – 40 %
- 41 – 60 %
- 61 – 80 %
- 81 – 100 %

b. Refleksi Peserta Didik

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah saya sudah mengerti konsep pengukuran, besaran
dan satuan, angka penting dan metode ilmiah?
2. Apakah saya sudah bisa melakukan pengukuran, bisa
membaca hasil pengukuran dan bisa melakukan percobaan?
3. Apakah saya merasa berminat, aktif, gembira dan senang
dalam mengikuti pembelajaran ?
4. Apakah selama mengikuti proses pembelajaran dan
melakukan percobaan saya merasa kesulitan?
Pertanyaan Isian
5. Bagian mana dari proses pembelajaran yang membuat saya merasa berminat,
aktif, gembira dan senang dalam mengikuti pembelajaran ?

………………………………………………………………………………………………………………………………
6. Hal apa yang perlu saya lakukan agar saya merasa berminat, aktif, gembira
dan senang dalam mengikuti pembelajaran?

………………………………………………………………………………………………………………………………
7. Bagian mana dari proses pembelajaran dan kegiatan percobaan yang membuat
saya
merasa kesulitan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
14

8. Hal apa yang perlu saya lakukan agar saya tidak mengalami kesulitan
selama proses pembelajaran dan kegiatan percobaan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
9. Berapa % kira-kira ketercapaian proses pembelajaran saya sebagaimana tujuan
pembelajaran yang ingin saya capai?

………………………………………………………………………………………………………………………………
10. Hal apa yang perlu saya lakukan agar ketercapaian proses pembelajaran
saya dapat ditingkatkan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
15

Lampiran 1 : MATERI AJAR

A. PETA KONSEP

B. Uraian materi

Aktivitas kehidupan manusia sehari-sehari sering berkaitan dengan besaran,


satuan, dan pengukuran, contohnya: pedagang di pasar menimbang beras yang
diperlukan oleh pembelinya; petugas ukur pertanahan mengukur luas tanah masyarakat;
guru olah raga memantau pencapaian waktu siswa yang berlari; termasuk Anda dan
siswa serta para ilmuwan sain ketika mendeskripsikan fenomena alam.
Fenomena alam dapat kita uraikan jika kita sudah menentukan besaran
dan satuannya melalui proses pengukuran. Dengan demikian pengukuran dilakukan
dengan maksud untuk mendapatkan data kuantitas dari suatu kegiatan yang
dilakukannya. Tentunya alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan obyek yang diukur
agar didapatkan data yang akurat sehingga menghasilkan kesimpulan yang tepat.
Begitupun Anda diharapkan dapat
16

menggunakan berbagai alat ukur dalam pembelajaran fisika, karena sangat


membantu siswa Anda dalam menganalisis konsep fisika baik pada kegiatan di
laboratorium atau penelitian yang siswa kembangkan.

1. ALAT UKUR DAN KEGUNAANNYA


a. MISTAR
Mistar atau penggaris merupakan alat untuk mengukur panjang. Pada mistar
jarak antara 2 goresan yang berdekatan merupakan skala terkecilnya. Umumnya skala
terkecil mistar adalah 1 mm, tetapi ada juga mistar yang skala terkecilnya lebih
dari 1 mm,
misalnya 1 cm.

b. JANGKA SORONG

Jangka sorong adalah alat mengukur


panjang yang lebih teliti atau presisi dari
pada mistar. Nilai skala terkecil jangka
sorong tergantung pada pembagian skala
noniusnya yang terdapat pada rahang
geser.

Jika pada rahang geser terdapat 11 garis skala (skala 0-10), maka setiap 1 mm skala
utama dibagi menjadi 10 skala nonius. Hal ini b erarti skala terkecil jangka
sorong tersebut adalah 1mm : 10 = 0,1 mm. Umunya jangkas sorong dengan skala
terkecil 0,1 mm, banyak beredar dipasaran pada saat ini, tetapi ada juga jangka
sorong dengan nilai skala terkecil yang lebih kecil dari 0,1 mm, misalnya 0,05 mm dan
0,02 mm. untuk jangka sorong dengan nilai skala terkecil 0,05 mm, maka pada
rahang geseranya terdapat 21 skala sehingga skala terkecilnya dapat ditentukan
dengan 1mm : 20 = 0,05 mm.

Bagian-bagian Jangka
Sorong

Jika kita cermati secara umum bentuk jangka sorong analog maupun digital memiliki
banyak kesamaannya; yaitu terdiri dari skala utama, skala nonius, rahang tetap, rahang
geser, batang pengukur kedalaman, dan pengunci. Seperti yang ditunjukkan pada
gambar berikut ini.

Gambar 1.1 Bagian-bagian jangka sorong


17

Jangka sorong yang paling sering digunakan dalam kegiatan pengukuran adalah jangka
sorong analog. Jangka sorong analog dapat dibedakan berdasarkan ketelitian
yang dimilikinya. Perbedaan ketelitian dari jangka sorong ditentukan oleh pembagian
skala noniusnya.

Jenis-jenis Jangka Sorong


Analog
Mari kita perhatikan secara cermat perbedaan ketelitian yang dimiliki oleh setiap
jangka sorong analog.
1)

(a)

Pada gambar a terbaca 9 Skala Utama = 10 Skala Nonius, jadi besarnya 1 skala nonius =
1/10 x 9. Skala Utama: 0,9 Skala Utama, maka ketelitian dari jangka sorong tersebut: 1
– 0,9 = 0,1 mm, atau ketelitian jangka sorong itu adalah 1 bagian skala utama itu
dibagi sebanyak jumlah skala nonius: 1/10 = 0,1 mm.
2)

(b)

Pada gambar b terbaca 39 Skala Utama = 20 Skala Nonius, jadi besarnya 1 skala nonius
=
1/20 x 39. Skala Utama: 1,95 Skala Utama, maka ketelitian dari jangka sorong tersebut:
2
– 1,95 = 0,05 mm, atau ketelitian jangka sorong itu adalah
1 bagian Skala utama itu dibagi sebanyak jumlah skala nonius: 1/20 = 0,05 mm.

(c)
Gambar a.2 Bentuk jangka sorong
analog dengan berbagai
ketelitian

Pada gambar c terbaca 49 Skala Utama = 50 Skala Nonius, jadi besarnya 1 skala
nonius
= 1/50 x 49. Skala Utama: 0,98 Skala Utama, maka ketelitian dari jangka sorong
tersebut:
1 – 0,98 = 0,02 mm, atau ketelitian jangka sorong itu adalah 1 bagian skala utama
itu, dibagi sebanyak jumlah skala nonius: 1/50 = 0,02 mm.
18

Karena adanya perbedaan ketelitian jangka soron g, sebelum


melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, hendaknya
mengingatkan siswa Anda untuk selalu memperhatikan ketelitian dari jangka sorong
yang digunakan karena hal tersebut akan menentukan ketepatan suatu hasil
pengukuran.

Cara Menggunakan Jangka Sorong


a) Letakkan benda yang akan diukur pada rahang jangka sorong kemudian gerakan
batang geser sehingga benda benar-benar terjepit oleh rahang jangka sorong.
Putar pengunci jangka sorong supaya benda tidak bergeser lagi.
b) Nyatakan penunjukkan skala utama dalam milimeter.
c) Amati skala utama yang paling dekat dengan titik nol dari nonius.
d) Amati dengan cermat skala nonius yang paling berimpitan dengan
skala utama.
e) Dimensi panjang benda (diameter atau ketebalan benda) adalah jarak skala
utama ke titik nol nonius ditambah jumlah garis skala nonius dari nol sampai
skala nonius yang paling berimpitan dengan skala utama.
Contoh:
Hasil pengukuran dari setiap jangka sorong yang ditunjukkan
gambar berikut!

NST Alat : 0,1 mm


Di baca langsung : Diameter benda = 24 mm + 0,6 mm
= 24,6 mm
Perhitungan : Diameter benda = 24 mm + 6 (0,1 mm)
= 24 mm + 0,6 mm
= 24,6 mm

NST Alat : 0,05 mm


Di baca langsung : Diameter benda = 16 mm + 0,35 mm
= 16,35 mm
Perhitungan : Diameter benda = 16 mm + 17 (0,05 mm)
= 16 mm + 0,35 mm
= 16,35 mm
19

NST Alat : 0,2 mm


Di baca langsung : Diameter benda = 3 mm + 0,7 + 0,06 mm
= 3,76 mm

Perhitungan : Diameter benda = 3 mm + 38 (0,02 mm)


= 3 mm + 0,76 mm
= 3,76 mm

c. MIKROMETER SEKRUP
Dibandingkan dengan jangka sorong, mikrometer sekrup mempunyai
ketelitian yang lebih baik namun berbeda fungsi penggunaan. Ketelitian
mikrometer adalah
0,01 milimeter. Adapun jenis-jenis mikrometer sekrup dapat dibedakan menjadi
mikrometer sekrup analog dan mikrometer sekrup digital. Adapun bentuk kedua
mikrometer sekrup tersebut ditunjukkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Micrometer sekrup

Micrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda yang


lebih teliti dari pada mistar maupun jangka sorong. Hal ini karena micrometer
sekrup mempunyai skala terkecil 0,01 mm. Mikrometer memiliki dua bagian skala
mendatar sebagai skala utama (SU) dan skala putar (SP) sebagai skala nonius. NST
micrometer sekrup dapat ditentukan dengan cara yang sama prinsipnya dengan
jangka sorong,
yaitu:
���� �����𝑎 ���������� (��)
����
𝐽�����ℎ �����𝑎 ������ (���)

����������� =
20

Bagian-bagian dari Mikrometer Sekrup

Adapun bagian-bagian dari mikrometer sekrup ditunjukkan


pada gambar 3.2
Gambar 3.2 Bagian-bagian
micrometer sekrup

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup


a) Letakkan benda yang akan diukur pada rahang mikrometer sekrup
b) Putar skala pemutar kasar atau skala nonius sampai rahang putar
tepat mengenai benda.
c) Putar pemutar halus sampai terdengan suara “klik”, hentikan pemutaran jika
suara “klik” sudah terdengar.
d) Putar pengunci mikrometer sekrup supaya benda tidak bergeser lagi.
e) Amati/hitung skala utama yang paling dekat dengan skala putar nonius.
f) Amati dengan cermat skala nonius yang paling berimpitan dengan skala
utama. g) Dimensi panjang benda (ketebalan benda) adalah jarak skala utama ke
titik nol
nonius ditambah jumlah garis skala nonius dari nol sampai skala nonius
yang
paling berimpitan dengan skala utama.

Contoh:

Tentukan hasil pengukuran dari setiap mikrometer sekrup yang ditunjukkan


gambar berikut ini!

Di baca langsung : Diameter benda = 6,50 m + 0,21 mm


= 6,71 mm
Perhitungan : Diameter benda = 6,50 mm + 21 (0,01 mm)
= 6,50 mm + 0,21 mm
= 6,71 mm
21

Di baca langsung : Diameter benda = 16,50 mm + 0,23 mm


= 16,73 mm

Perhitungan : Diameter benda = 16,50 mm + 23 (0,01 mm)


= 16,50 mm + 0,23 mm
= 16,73 mm

2. BESARAN DAN SATUAN


Besaran adalah gambaran secara kuantitatif (ukuran) dari benda, proses atau suatu
keadaan, contohnya: massa, panjang, tekanan, tegangan, kecepatan, dan sebagainya.
Dalam suatu pengukuran nilai suatu besaran adalah harga ukuran itu. Besaran dibagi
menjadi besaran vektor dan besaran skalar.
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki
nilai
dan satuan serta menggambarkan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui
hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka
ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran
diukur dengan cara berbeda.
Sistem Satuan International (SI) selama ini dikembangkan oleh
komisi
teknik dan ISO (International Organization for standardization). Standar satuan ini
tercantum dalam International Standard ISO R31 yang memuat tiga macam kategori satuan
yaitu:
1) satuan dasar terkait dengan besaran
pokok
2) satuan tambahan terkait dengan besaran
tambahan
3) satuan turunan terkait dengan besaran
turunan
Contoh: panjang balok adalah 2 meter. Panjang adalah besaran pokok, “2” disini
menyatakan nilai ukuran (nilai besaran pokok), dan meter adalah satuan dasar.

a. BESARAN POKOK
Dalam kehidupan dijumpai berbagai macam besaran dan satuan yang digunakan,
karena itu diupayakan untuk menyederhanakannya. Penyederhanaan ini tentunya
harus secara umum atau diterima secara internasional. Anda ambil contoh pada kegiatan
olimpiade. Prestasi seorang peloncat ditentukan oleh ukuran sampai sejauh mana atau
setinggi berapa dapat meloncat. Satuan ukuran jarak loncatannya dipergunakan meter
dan ukuran detik atau sekon dipergunakan untuk mengukur prestasinya. Contoh lainnya
kebolehan seorang olahragawan angkat besi ditentukan oleh besar massa beban
22
yang diangkatnya. Besaran panjang, massa, dan waktu sering digunakan, dan menjadi
dasar dari berbagai pengukuran, jadi disepakati merupakan besaran penting. Karena
itu besaran tersebut dijadikan besaran pokok atau besaran dasar.
23

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan sebelumnya.


Penggunaan besaran-besaran pokok telah disepakati secara Internasional dan
diberlakukan di semua negara. Pemilihan besaran pokok ini berdasarkan pertimbangan
kegunaan, kepraktisan, dan harus memperoleh pengakuan internasional. Cara
penentuannya melalui prosedur bagaimana cara mengukur besaran pokok dan
menentapkan bagi besaran tersebut. Satuan yang dipilih berdasarkan pertimbangan
sebagai berikut:
• Lazim digunakan di berbagai Negara, jadi bersifat internasional.
• Satuan itu tetap, tidak berubah karena pengaruh apapun.
• Satuan itu mudah ditiru oleh setiap orang yang memerlukannya.
Dalam fisika, dari berbagai besaran seperti panas, cahaya, listrik, dan zat, maka
diputuskan bahwa besaran pokok itu harus diperluas bahkan dipertimbangkan pula
demi kepraktisan untuk menambahan dua besaran pokok tambahan. Hasil lengkapnya
dicantumkan pada tabel 1.1.
Tabel. 1.1. Satuan Internasional
No Besaran Pokok Nama Satuan Lambang Simbol
Satuan Besaran
1 Panjang Meter m l
2 Massa kilogram kg m
3 Waktu Sekon atau Detik s t
4 Arus Listrik Ampere A i
5 Temperatur Kelvin K T
6 Intensitas Cahaya Candela Cd j
7 Jumlah zat Mole mol n
Besaran Pokok Tambahan
1 Sudut datar Radian rad -
2 Sudut ruang Steradian Sr -

b. BESARAN
TURUNAN
Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya diturunkan dari
beberapa satuan besaran pokok. Sebuah benda yang sedang bergerak, misalnya mobil
dikatakan memiliki kecepatan atau kelajuan. Kecepatan adalah jarak yang ditempuh
setiap satuan waktu. Secara matematis dituliskan:
v = s/t

Satuan kecepatan yaitu m/s, diperoleh dari besaran panjang (jarak) yaitu meter
dibagi dengan satuan waktu yaitu sekon. Kecepatan termasuk besaran turunan sebab
satuan kecepatan yaitu m/s berasal dari satuan -satuan besaran pokok yaitu meter dan
sekon.
24

Selain kecepatan masih banyak besaran turunan lainnya, yaitu antara lain
gaya, percepatan, luas, tekanan, energi, massa jenis, dan sebagainya.

Besaran Sistem
MK CG
P Panjang m Cm
Massa kg Gr
O
Waktu s S
K Kuat arus listrik ampere Miliampere
O Temperatur K K
K Intensitas cahaya cd Cd
Jumlah zat mol Mol
Luas 2 2
m cm
Volume 3 3
T m cm
Gaya Newton (N) Dyne
U
Tekanan 2 2
R N/m Dyne / cm
Massa Jenis 3 3
U Kg/m gr/cm
N Berat jenis 3 3
N/m Dyne/cm
A Kecepatan m/s cm/s
N Percepatan 2
m/s cm/s
2
Energi (Usaha) Joule (J) Erg
Daya Joule/s Erg/s
Muatan Elektron Coulumb Stat Coulumb

Selama ini memang berbagai ragam satuan yang dipergunakan, tentu keadaan ini
sangat menyulitkan. Apabila Negara Indonesia mempunyai undang-undang yang
mengatur tentang hal itu, lebih baik dipergunakan sistem satuan SI,
Satu keunggulan sistem metrik yang juga diadopsi dalam satuan SI adalah mirip dengan
sistem bilangan kita, yaitu sistem desimal. Satuan tiap besaran fisika dapat
dinyatakan dengan satuan pokok SI, yaitu m, kg, dan s hanya dengan menggunakan
awalan. Awalan menyatakan kelipatan yang semuanya merupakan pangkat dari 10 (10n
dengan n adalah
25

bilangan bulat), persis seperti sistem desimal. Awalan-awalan ini ditunjukkan [ada
tabel
1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2 Awalan-awalan pada satuan SI (menyatakan pangkat dari 10)


Awalan Singkatan Kelipatan Contoh
piko p 1/1 000 000 000 000 atau 1 x 10-12 pikometer (pm)
nano n 1/1 000 000 000 atau 1 x 10-9 nanometer (nm)
mikro μ 1/1 000 000 atau 1 x 10-6 mikrometer (μm)
mili m 1/1 000 atau 1 x 10-3 milimeter (mm)
pengalitera T 1 000 000 000 000 atau 1 x 1012 terameter (Tm)
giga G 1 000 000 000 atau 1 x 109 gigameter (Gm)
mega M 1 000 000 atau 1 x 106 megagram (Mg)
kilo k 1 000 atau 1 x 103 kilogram (kg)

3. Angka Penting dan Notasi Ilmiah


Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil,
seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi.
Penulisan hasil pengukuran massa sangat kecil maupun sangat besar ini memerlukan
tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi
masalah tersebut, kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.

Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai,


Notasi Ilmiah a, . . . . x 10n
Dimana : a adalah bilangan asli
mulai dari 1 sampai dengan
9, n disebut eksponen dan
merupakan bilangan bulat.

Dalam persamaan di atas,


a,…. Disebut bilangan penting, dan 10n disebut orde besar

Dengan notasi ilmiah, maka massa elektron

0,000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 9,11 kg
Geser koma ke kanan melalui 31 angka, ditulis
9,11 x 10-31 kg Dengan bilangan penting =
9,11 dan orde besar = 10-31.

Aturan Angka Penting


Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang
terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir (atau diragukan).
Misalkan ujung benda dekat pada tanda 4,3 cm. nol termasuk angka penting karena
angka tersebut menyampaikan informasi. Selanjutnya semua angka bukan nol
yang diperoleh dari hasil pengukuran termasuk angka penting. Dalam notasi ilmiah,
semua
26

angka yang ditampilkan sebelum orde besar termasuk angka penting. Dengan
demikian, jika 1300 gram ditulis :

1,3 x 103 gram, memiliki dua angka penting, yaitu 1 dan


3.
1,30 x 103 gram, memiliki tiga angka penting, yaitu 1,3, dan
0.
1,300 x 103 gram, memiliki empat angka penting, yaitu 1,3,0, dan
0.

Aturan-aturan angka penting yang dapat kita gunakan untuk menentukan banyak
angka penting pada suatu hasil pengukuran, seperti di bawah ini :
1. Semua angka bukan nol adalah angka
penting
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka
penting
3. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis
di belakang koma desimal termasuk angka penting.
4. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal
adalah
angka bukan angka penting.
5. Angka sebelum orde (pada notasi ilmiah) termasuk angka
penting.

Pada perkalian dan pembagian harus memiliki jumlah angka penting paling sedikit
yang digunakan dalam perkalian atau pembagian. sedangkan angka- angka penting
dalam penjumlahan dan pengurangan ditentukan berdasarkan tempat titik desimal.

Contoh :
Pada penjumlahan,
jika
17,356 + 9,12 = …? (yang dicetak tebal adalah angka taksiran) Pada
angka
17,356 angka 6 adalah angka taksiran Pada angka 9,12 angka 2 adalah angka
taksiran
Berdasarkan perhitungan dengan kalkulator hasilnya 26,476
(angka
7 dan 6 adalah angka taksiran) Jika ditulis dengan satu angka taksiran
maka
22,476 menjadi
22,48

Pada perkalian,
jika
1,20 x 3,9 = …? Angka 1,20 mengandung tiga angka penting, angka 3,9 mengandung
dua angka penting angka penting paling sedikit yaitu dua maka hasil perkaliannya
harus mengandung dua angka penting. Berdasarkan perhitungan dengan kalkulator
hasilnya 4,68 jika ditulis dengan dua angka penting maka 4,68 dibulatkan menjadi
4,7.
27

LAMPIRAN II: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1.1
MACAM-MACAM ALAT UKUR, BESARAN, SATUAN DAN
DIMENSI
PETUNJUK KERJA:
1. Silahkan berkelompok sesuai kelompok kalian masing-masing!
2. Masing-masing peserta didik menyalin tabel isian jawaban, kemudian lanjutkan
dengan diskusi kelompok mengamati gambar, membaca pertanyaan dan mencari
jawabannya!
3. Gunakan soft copy buku ajar dan buku ajar yang ada di perpustakaan atau referensi
lainnya yang ada di internet!
4. Masing-masing peserta didik dalam kelompok dapat berbagi tugas untuk menjawab
setiap pertanyaan. Selanjutnya jawaban didiskusikan untuk menjadi jawaban kelompok!
5. Setelah mendapatkan jawaban kelompok, masing-masing peserta didik menulis
jawaban hasil diskusi pada tabel yang sudah disalinnya!
6. Mewakili kelompok presentasikan jawaban kalian secara bergantian dengah
kelompok lainnya!
28

Setelah kalian mengamati gambar 1.4 salin tabel dalam LKPD 1 ini ke buku latihan kalian
lalu diskusikan dan isi tabel tersebut dengan benar!

No Nama Alat Ukur Penggunaan dalam kehidupan sehari-hari

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
29

Petunjuk Tambahan :
- Besaran yang diukur, artinya besaran apa yang diukur oleh alat ukur tersebut,
misal panjang, massa, waktu dan seterusnya
- Jenis besaran, artinya besaran yang diukur tersebut tergolong besaran apa, misal
Panjang termasuk besaran pokok.
- Satuan dalam SI, merupakan satuan dalam Sistem Internasional misal Panjang satuannya
meter (m), dan seterusnya.
- Dimensi, untuk mengisi kolom tersebut

No Nama Alat Ukur Besaran yang Jenis Besaran* Satuan dalam Dimensi
diukur SI

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
*) isilah dengan pilihan : Besaran pokok atau besaran turunan
30

2. Perhatikan gambar berikut (sebagaimana tertuang dalam buku siswa halaman 3, Gambar
1.3a dan
1.3b)

Alat ukur tersebut mengukur besaran yang sama. Lihat pula tabel pada soal no 1
aktivitas
1.2, dalam tabel tersebut terdapat alat ukur lain yang memiliki dimensi yang sama.
Jelaskan pendapatmu, mengapa harus ada kedua alat ukur yang berbeda untuk
besaran yang sama?
31

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1.2


PENGGUNAAN ALAT UKUR PANJANG

A. JANGKA SORONG
1. Komponen-komponen alat ukur jangka sorong

Diskusi dan carilah informasi kemudian tuliskan nama komponen -komponen


jangka sorong berikut fungsinya pada tabel berikut!

No Nama komponen Fungsi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

2. Nilai skala terkecil pada alat ukur jangka sorong


Baca uraian tentang skala utama dan skala nonius, setelah mengetahui perbedaan
skala utama dan skala nonius tentukan nilai skala terkecil dari skala utama dan
skala nonius tersebut.

Skala Nilai terkecil


Utama
Nonius

3. Cara menggunakan jangka sorong.


Diskusi dan carilah informasi kemudian tuliskan langkah -langkah untuk
mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran jangka sorong.
32

LANGKAH-LANGKAH MENGUKUR DAN MEMBACA HASIL


PENGUKURAN MENGGUNAKAN JANGKA
SORONG

4. Membaca hasil pengukuran


Perhatikan gambar 1.8
disamping. Tentukan diameter
benda yang diukur dengan
alat ukur jangka sorong
tersebut!

Skala Utama  ……………


Skala Nonius  ……………
 ……………
Hasil pengukuran  ……………
33

B. MIKROMETER SEKRUP
1. Komponen-komponen alat ukur mikrometer sekrup

Diskusi dan carilah informasi kemudian tuliskan nama komponen -


komponen mikrometer sekrup berikut fungsinya pada 47tabel berikut!

No Nama komponen Fungsi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

2. Nilai skala terkecil pada alat ukur mikrometer sekrup


Baca uraian tentang skala utama dan skala nonius, setelah mengetahui perbedaan
skala utama dan skala nonius tentukan nilai skala terkecil dari skala utama dan skala
nonius tersebut.

Skala Nilai terkecil


Utama
Nonius

3. Cara menggunakan mikrometer sekrup


Diskusi dan carilah informasi kemudian tuliskan langkah -langkah untuk mengukur
benda dan cara membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup.
34

LANGKAH-LANGKAH MENGUKUR DAN MEMBACA HASIL


PENGUKURAN MENGGUNAKAN MIKROMETER
SEKRUP

4. Membaca hasil pengukuran


Perhatikan gambar 1.10
disamping. Tentukan
diameter benda yang diukur
dengan alat ukur
mikrometer sekrup
tersebut!

Skala Utama  ……………


Skala Nonius  ……………
 ……………
Hasil pengukuran  ……………
35

Ayo Praktik dan Bandingkan

1. Kalian akan mengukur satu benda yang sama dengan menggunakan tiga alat ukur
yang berbeda. Menurut pendapat kalian apakah hasil pengukurannya akan
mendapatkan hasil yang sama atau berbeda? Jelaskan alasannya!

2. Salin tabel berikut di buku Latihan kalian. Lakukan pengukuran bersama teman dalam
satu kelompok dengan menggunakan ketiga alat ukur tersebut, lalu isikan hasil
pengukuran dalam tabel!

No Besaran benda yang Mistar Jangka sorong Mikrometer


diukur sekrup
1. Diameter tutup dalam
botol
2. Diamater tutup luar botol
3. Panjang botol
4. Tebal buku tulis
5. Lebar buku tulis
6. Panjang buku tulis

3. Berdasarkan aktivitas yang kalian lakukan adakah besaran yang diukur dengan
alat ukur yang tidak sesuai?
Besaran apa saja yang diukur dengan alat ukur yang tidak sesuai?
Jelaskan mengapa alat ukurnya tidak sesuai?
35

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1.3


ATURAN ANGKA PENTING, NOTASI ILMIAH DAN KETIDAKPASTIAN
PENGUKURAN

1. Apa perbedaan antara angka penting dan angka eksak? Terdapat aturan yang
disebut sebagai aturan/kaidah angka penting. Carilah informasi mengenai aturan/kaidah
angka penting. Berikan masing-masing satu contoh dari setiap aturan/kaidah tersebut!

2. Tentukan jumlah/banyaknya angka penting dari bilangan


hasil pengukuran/penghitungan berikut!
a. 2500 kg
b. 42,05 sekon c.
0,068 km
d. 0,500 x 102 m
e. 250 ekor sapi

3. Dalam suatu pengukuran diperoleh nilai 125,5 mm dan 2,2 mm. Berdasarkan
aturan angka penting, tentukanlah jumlah dan hasil perkalian dari kedua bilangan
tersebut
36

4. Tuliskan angka hasil pengukuran berikut sesuai penulisan notasi ilmiah:


Contoh :
Panjang jari-jari neutron kira-kira = 0,000 000 000 000 00137 m
Penulisan sesuai notasi ilmiah = 1,37 x 10-15 m atau 1,37 fm (1,37 femtometer)

a. Kecepatan cahaya = 300.000.000 m/s


b. massa neutron sebesar 0,000 000 000 000 187 g

5. Sebagaimana kalian ketahui bahwa dalam setiap pengukuran tentu ada factor
kesalahan. Carilah informasi factor kesalahan apa saja yang menyebabkan
kesalahan dalam pengukuran.

6. Tugas : melalui diskusi dengan teman dalam 1 kelompok, pahami pengukuran berulang
dan pengolahan datanya (lihat hal. 16-18 buku siswa), untuk dapat melakukan
penyelidikan kasus pada aktivitas 1.7
37

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1.4


MENENTUKAN MASSA JENIS MATERIAL BAUT

MENENTUKAN MASSA JENIS MATERIAL BAUT


Untuk dapat mengetahui jenis material baut lakukan penyelidikan dengan
melakukan percobaan sederhana sesuai Langkah -langkah berikut:

1. Observasi
- Amati gambar 1.11 berikut.

- Berdasarkan pengamatan kalian pada baut, besaran turunan fisika apa yang
dapat digunakan untuk mengetahui jenis baut? Cari tahu persamaan besaran
turunan yang dapat digunakan untuk mengetahui jenis baut tersebut!
- Identifikasi besaran fisika apa saja yang harus diukur?
- Dengan melihat wujud baut sebagaimana gambar, pertimbangkan alat ukur
yang dapat digunakan. Tulis dan jelaskan dalam laporan, alat ukur apa yang kalian
gunakan, mengapa kalian menggunakan alat ukur tersebut dan bagaimana cara
mengukurnya.

2. Klasifikasi
- Hubungan sebab akibat antara besaran yang diteliti disebut sebagai variable.
Terdapat variable bebas (variable yang diubah-ubah), dan variable kontrol
(variable yang nilainya dijaga agar tidak berubah dan tidak berpengaruh pada
hasil)
- Silahkan klasifikasikan dan tulis dalam laporan, besaran -besaran apa saja
yang
merupakan variable bebas dan variable kontrol

3. Interprestasi
- Silahkan disksikan dengan teman dalam satu kelompok, dalam percobaan
ini
varabel apa yang ikut berubah karena adanya perubahan variable bebas. Besaran
ini disebut variable terikat/variable respon.

4. Rumusan masalah
- Bagaimana hubungan antara variable bebas dan variable terikat, buatlah
rumusan
masalah dalam percobaan kalian (dalam kalimat tanya: apakah,
bagaimana).
38

5. Hipotesis
- Berdasarkan rumusan masalah tresebut, rumuskan hipotesis (dugaan sementara)
percobaan.

6. Merencanakan Eksperimen
Untuk membuktikan hipotesis kalian lakukan percobaan, dengan Langkah -langkah:
- Siapkan alat dan bahan (alat ukur panjang dan massa serta 5 jenis baut yang
diukur)
- Ukur panjang baut dan diameternya untuk menentukan volume baut
- Tuliskan hasil pengukuran dan penghitungan volume dalam table percobaan.
- Lakukan pengolahan data sebagaimana dalam format laporan berikut:

7. Memproses dan Menganalisis Informasi


39

8. Analisis Data
- Bandingkan dengan nilai massa jenis hasil pengolahan data yang kalian
dapatkan. Apakah nilai massa jenis hasil pengolahan data sama atau mendekati
atau berbeda jauh dengan nilai massa jenis yang kalian cari pada tabel?
Jelaskan mengapa demikian?
- Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan nilai pengukuran
dengan nilai yang sudah ada?
- Periksalah apakah hipotesis kalian rumuskan terbukti?

9. Kesimpulan
Menurut kalian, baut mana yang sebaiknya digunakan untuk ban truk?
40

LAMPIRAN III: INSTRUMEN ASESMEN


1. Asesmen Formatif
a. Lembar Penilaian Aktivitas dan Sikap
Aspek dan Skor maksimal
No Nama Bernalar Kritis Kreatif Bergotong Mandiri
(4) (4) royong (4) (4)

1.
….
36.

Rubrik Penilaian Aktivitas dan Sikap


No Profil Indikator
1 Bernalar kritis Mengajukan pertanyaan
Mengidentifikasi dan mengolah informasi/gagasan
Menjelaskan alasan yang relevan dan akurat
Merefleksi pemikirannya sendiri
2 Kreatif Memiliki rasa ingin tahu
Menghasilkan gagasan yang orisinal
Menghasilkan karya dan/atau tindakan yang orisinal
Luwes dalam berfikir dan mencari alternatf solusi
3 Bergotong royong Mampu bekerja sama
Memiliki kemampuan komunikasi positif
Memiliki kepedulian terhadap sesame
Memiliki kemampuan untuk berbagi hal-hal positif
4 Mandiri Memiliki inisiatif
Percaya diri
Disiplin
Bertanggung jawab

Kriteria Penskoran
Kategori Skor Keterangan
Empat indikator terpenuhi 4 Sangat baik
Tiga indikator terpenuhi 3 Baik
Dua indikator terpenuhi 2 Cukup
Satu indikator terpenuhi 1 Kurang

b. Lembar Penilaian Kinerja (Praktikum)


Aspek dan Skor maksimal
No Nama Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan
(3) (7) (3) (4)
1.
….
36.
41

Rubrik Penilaian Kinerja (Praktikum)


No Aspek Skor Indikator
1. Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat
(Skor maks  3) 2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan bahan
2. Pelaksanaan 3 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
(Skor maks  6) 2 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan kurang tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

3 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan


2 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
1 Kurang memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
3. Hasil 3 Mencatat dan mengola data dengan tepat
(Skor maks  6) 2 Mencatat atau mengola data dengan tepat
1 Mencatat dan mengola data dengan kurang tepat
0 Tidak mencatat dan mengola data

3 Simpulan tepat (sesuai tujuan)


2 Simpulan kurang tepat
1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuat simpulan
4. Laporan 3 Sistematikan sesuai dengan kaidah penulisan dan
(Skor maks  3) isi laporan benar
2 Sistematikan sesuai dengan kaidah penulisan atau
isi laporan benar
1 Sistematikan tidak sesuai dengan kaidah penulisan dan
isi laporan tidak benar
0 Tidak membuat laporan
Total Skor 18

c. Lembar Penilaian Presentasi

Aspek dan Skor maksimal


No Nama Gestur Sistematika Penguasaan Media Kerjasama
(4) penyajian (4) materi Presentasi (4)
(4) (4)
1.
….
36.
42

Rubrik Penilaian
Presentasi
No Aspek Skor Indikator
1. Gestur 3 Sikap badan tegap menghadap pendengar dan tidak over
(Skor maks  3) gerakan
2 Sikap badan tegap menghadap pendengar atau tidak over
Gerakan
1 Sikap badan tegap namun kurang menghadap pendengar
dan agak over Gerakan
0 Sikap badan tidak menghadap pendengar dan over
Gerakan
2. Sistematika 3 Sistematika penyajian runtut dari pembuka hinga penutup
penyajian 2 Sistematika penyajian kurang runtut
(Skor maks  3) 1 Sistematika penyajian tidak runtut
0 Tidak memiliki sistematika penyajian
3. Penguasaan 3 Menguasai materi dengan baik dan tidak membaca buku
materi 2 Menguasai materi dengan baik atau tidak membaca buku
(Skor maks  3) 1 Kurang menguasai materi dengan baik dan membaca buku
0 Tidak bisa menjelaskan materi
4. Media Presentasi 3 Membuat media presentasi power point dan alat peraga
(Skor maks  3) sederhana
2 Membuat media presentasi power point atau alat peraga
sederhana
1 Membuat media presentasi word dan tidak ada alat
peraga sederhana
0 Tidak membuat media presentasi dan tidak ada alat
peraga sederhana
5 Kerja sama 3 Bekerjasama dengan baik dan menghargai pendapat
(Skor maks  3) 2 Bekerjasama dengan baik atau menghargai pendapat
1 Kurang bekerjasama dan kurang menghargai pendapat
0 Tidak ada Kerjasama dan tidak menghargai pendapat
Total Skor 15
43

2. Asesmen Sumatif
a. Kisi-kisi Penulisan Soal Penilaian Sumatif
KISI-KISI PENULISAN SOAL PENILAIAN SUMATIF
Satuan Pendidikan : SMAN 2 Samarinda Mata Pelajaran : Fisika
Fase/Kelas : E/X Penyusun : Wulyo Slamet, S.Pd
Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2022/2023
CP elemen Pemahaman Fisika :
Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keterampilan
proses dala m pengukuran, peru bahan iklim dan pemanasan global, pen cemaran
lingkunga n, energi alternatif, dan pemanfaatannya.

Materi Ajar : Pengukuran

Materi Level Bentuk No


No Esensial Indikator Soal Kognit Soal Soal
1. Alat ukur Disajikan wacana/cerita fiksi terkait
panjang kegiatan pengukuran panjang yang
terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam cerita tersebut
diuraikan bahwa kegiatan
pengukuran menggunakan mistar,
jangka sorong dan mikometer
sekrup serta bahan/obyek ukur
dari masing-masing alat ukur.
a. Peserta didik dapat menemukan L1 Benar/ 1
beberapa pernyataan yang (Pemahaman) Salah
benar/ tidak benar sebagaimana
isi wacana.
b. Peserta didik dapat menentukan L1 PG 2
alat ukur yang tepat untuk (Pemahaman) kompleks
mengukur benda berdasarkan
tingkat ketelitianya.
c. Peserta didik dapat menentukan L1 Menjodoh 3
pasangan masing-masing alat (Pemahaman) kan
ukur dengan benda/obyek ukur
dengan tepat sesuai ketelitian
alat ukur.
d. Peserta didik dapat memberikan L3 Uraian 4
argument/alasan dalam (Analisis)
menentukan pemilhan alat ukur
sesuai benda/obyek ukurnya
2. Alat ukur Disajikan wacana/cerita fiksi terkait
panjang permasalahan pengukuran panjang
sebagaimana yang sering terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
44

Materi Level Bentuk No


No Indikator Soal
Esensial Kognitif Soal Soal
a. Peserta didik dapat menemukan L1 Benar/ 5
beberapa pernyataan yang (Pemahaman) Salah
sesuai/ tidak sesuai sebagaimana
isi wacana.
b. Peserta didik dapat menelaah L3 PG 6
permasalahan yang terjadi dalam (Analisis)
kegiatan pengukuran dan
menemukan solusi terhadap
permasalahan tersebut.
c. Peserta didik dapat menelaah L3 Uraian 7
permasalahan yang terjadi (Analisis)
dalam
kegiatan pengukuran dan
memberikan solusi dan
argumentasinya terhadap
3. Besaran permasalahan
Disajikan tersebut.
tabel besaran L1 Isian 8
satuan dan turunan (Pemahaman) singkat
dimensi dilengkapi dengan kolom untuk
persamaan besaran, satuan dan
lambang dimensi, peserta didik
dapat melengkapi isian tabel
4 Besaran dengan
Disajikantepat.
tabel besaran satuan L1 PG 9
satuan dan berikut rumus dan dimensinya, (Pemahaman)
dimensi peserta didik dapat menentukan
dimensi besaran dengan tepat.
5 Analisis Disajikan konsep momentum dan L2 Uraian 10
dimensi impuls, peserta didik dapat (Penerapan)
menunjukkan kesetaraan besaran
melalui metode analisis dimensi
dengan tepat.
6. Langkah- Disajikan gambar alat ukur L1 PG 11
langkah panjang (Pemahaman)
pengukuran mikrometer sekrup berikut
keterangan bagian-bagian alat
ukur, peserta didik dapat
menentukan langkah-langkah
penggunaan alat ukur mikrometer
7. Membaca sekrup dengan
Disajikan gambartepat.
hasil pengukuran L2 PG 12
skala diameter sebuah pipa dengan (Penerapan)
pengukuran menggunakan jangka sorong,
peserta didik dapat
menentukan tebal pipa dengan
8. Angka tepat. data hasil pengukuran
Disajikan L2 PG 13
penting panjang dan lebar sebuah benda, (Penerapan)
peserta didik dapat menghitung
45

Materi Level Bentuk No


No Esensial Indikator Soal Kognitif Soal Soal
luas benda berdasarkan kaidah
angka penting dengan tepat
9. Notasi ilmiah Disajikan data ukuran sebuah L1 PG 14
benda dalam bentuk desimal, (Pemahaman)
peserta didik dapat menuliskan
data tersebut berdasarkan notasi
ilmiah dengan tepat.
10. Metode Disajikan wacana terkait
ilmiah penyelidikan/eksperimen ilmiah
yang menguraikan tentang
tujuan eksperimen serta alat dan
bahan,
a. Peserta didik dapat menentukan L1 PG 15
urutan langkah-langkah metode (Pemahaman)
ilmiah yang tepat dalam
melakukan eksperimen.
b. Peserta didik dapat L1 PG 16
menentukan rumusan masalah (Pemahaman)
c. dengan
Peserta tepat.
didik dapat L1 PG 17
menentukan hipotesis dengan (Pemahaman)
d. tepat.
Peserta didik dapat menentukan L1 PG 18
varibel eksperimen dengan (Pemahaman)
tepat.
46

b. Naskah Soal Penilaan Sumatif (Tes Tertulis)

Wacana berikut ini untuk soal nomor 1 – 4, bacalah dengan teliti!


Dalam suatu hari sejumlah peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Samarinda mendapat
tugas untuk melakukan pengukuran. Untuk maksud tersebut peserta didik dibagi dalam 6
(enam) kelompok dan tiap kelompok wajib membawa alat ukur roll meter (meteran
tukang), jangka sorong dan mikrometer sekrup sebagaimana tampak dalam gambar
berikut.

Agar proses pengukuran dapat berjalan efektif maka setiap kelompok wajib
membawa ketiga jenis alat ukur tersebut. Untuk maksud tersebut guru
mewajibkan peserta didik untuk meminjam atau membeli alat ukur roll meter, namun
untuk jangka sorong dan mikrometer sekrup dapat meminjam di laboratorium fisika
masing-masing kelompok 1 jenis alat ukur.
Pengukuran dilakukan diluar kelas yakni di halaman sekolah. Masing-masing
kelompok wajib melakukan pengukuran 2 (dua) benda yang berbeda di setiap jenis
alat ukur. Pengukuran dilakukan secara presisi sesuai ketelitian masing-masing alat
ukur. Benda-benda yang dijadikan sebagai obyek ukur adalah tinggi pohon pucuk
merah, panjang kaleng, diameter paku, tebal mistar, luas meja, diameter dalam baut,
sebagaimana tampak pada gambar berikut:
47

1. Berdasarkan informasi yang terdapat pada wacana tersebut, pilihlah jawaban


benar atau salah untuk tiap pernyataan berikut!

Pernyataan Benar Salah


Dalam kegiatan pengukuran tersebut peserta didik wajib
membeli alat ukur roll meter, jangka sorong dan mikrometer
sekrup
Secara keseluruhan setiap kelompok wajib
melakukan pengukuran sebanyak enam benda sebagai obyek
Terdapat beberapa besaran yang diukur diantaranya
adalah tinggi, diameter, luas dan volume benda
Untuk mengukur benda peserta didik tidak dapat
menggunakan sembarang alat ukur, namun perlu disesuaikan
antara benda yang diukur dengan ketelitian alat ukurnya.
Tinggi pohon pucuk merah, diameter paku dan luas
meja merupakan besaran pokok

2. Berdasarkan wacana tersebut digunakan 3 (tiga) alat ukur panjang


yakni: (1) Roll meter
(2) Jangka sorong
(3) Mikrometer sekrup
Dari ketiga alat ukur panjang tersebut yang dapat menghasilkan hasil pengukuran
lebih presisi untuk mengukur diameter paku adalah alat ukur nomor ….
A. (1) saja
B. (2) saja
C. (3) saja
D. (1) dan (2)
E. (2) dan (3)

3. Sesuai dengan wacana tersebut di atas, pasangkanlah alat ukur (kolom kedua) yang
tepat untuk digunakan mengukur besaran pada benda/obyek ukur (kolom pertama)
sesuai tingkat ketelitian masing-masing alat ukur. Setiap benda/obyek ukur dapat
dipasangkan lebih dari 1 (satu) alat ukur.

Benda/Obyek Ukur Alat Ukur


1.

A.
2.
48

3.

B.

4.

5.

C.

6.

4. Untuk melakukan pengukuran dengan hasil ukur yang presisi maka perlu digunakan
alat ukur dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Dengan demikian untuk
mengukur luas meja sebagaimana tertuang dalam wacana tersebut dengan hasil
pengukuran yang lebih presisi, maka sangat tepat jika digunakan alat ukur
mikrometer sekrup. Menurut kalian apakah hal tersebut tepat? Berikan alasan dari
jawaban kalian!

Wacana berikut ini untuk soal nomor 5 - 7, bacalah dengan


teliti!
Pak Badu seorang petani yang tinggal di daerah Samarinda. Pak Badu memiliki
tanah perkebunan dengan perkiraan panjang dan lebarnya adalah 50 m x 20 m.
Tanah
tersebut berada pada jarak 60 km dari rumah pak Badu tepatnya terletak di jalan
poros Samarinda - Bontang. Karena letaknya yang cukup jauh tanah tersebut
hendak dijual ke pak Amir tetangga pak Badu.
Untuk memastikan luas tanah, pak Badu bersama pak Amir hendak mengukur
ulang tanah tersebut. Sesuai hari yang disepakati, tepat pukul 09.00 wita
berangkatlah kedua orang tersebut ke lokasi berboncengan menggunakan sebuah
sepeda motor. Perjalanan ke lokasi cukup lancar dan saat panas matahari mulai
terasa, tepat pukul
10.30 wita keduanya sampai di lokasi
tujuan.
Setelah istirahat sejanak mereka pun berniat melakukan pengukuran ,
namun keduanya menyadari bahwa alat ukur roll meter tertinggal di rumah pak
Badu. Mengingat jarak yang cukup jauh mereka tidak mungkin kembali ke
Samarinda. Keduanya bersepakat untuk sementara menggunakan alat ukur
seadanya. Secara kebetulan di jok sepeda motor pak Badu terdapat mistar plastik
skala 30 cm dan slang timbang (slang tukang) sepanjang 10 m, seperti tampak pada 49
gambar.
50

Pak Amir sendiri juga membawa parang untuk menebas ilalang ataupun
ranting- ranting pohon yang banyak tumbuh di tanah perkebunan tersebut.

5. Tentukan setiap pernyataan berikut sesuai isi wacana ataukah tidak sesuai!

Pernyataan Sesuai Tidak


Sesuai
Pak Amir merupakan tetangga Pak Badu yang hendak
menjual tanahnya di jalan poros Samarinda – Bontang ke Pak
Tanah yang hendak dijual merupakan tanah perkebunan
seluas adalah 100 m2.
Kelajuan rata-rata sepeda motor yang digunakan untuk
menuju lokasi adalah 40 km/jam
Agar hasil pengukuran lebih akurat maka pak Amir dan pak
Badu melakukan pengukuran dengan alat ukur roll meter

6. Sebagaimana uraian dalam wacana, menurut kalian bagaimana cara tepat pak Badu dan
pak Amir untuk dapat melakukan pengukuran dengan hasil yang lebih cepat dan lebih
akurat?
A. Pak Badu mengukur tanah secara perlahan -lahan dengan menggunakan
mistar plastik skala 30 cm dengan harapan hasilnya lebih akurat.
B. Pak Badu mengukur slang timbang sepanjang 10 m menggunakan mistar
plastik, dan dengan tali rafia ini pak Badu mengukur tanahnya,
dengan harapan dapat mengukur lebih cepat.
C. Pak Badu dan dan pak Amir memutuskan kembali ke Samarinda untuk membeli
roll meter. Dan pada hari itu juga keduanya kembali ke lokasi untuk
melakukan pengukuran dengan harapan hasil pengukuran dengan lebih
akurat.
D. Pak Badu mengukur ranting pohon yang lurus menggunakan mistar dan
dengan sebilah parang menebangnya sepanjang 2 m. Dengan ranting
inilah pak Badu mengukur tanahnya.
E. Pak Badu dan pak Amir sepakat melakukan pengukuran dengan
menggunakan jengkal langkah kakinya.

7. Berdasarkan wacana tersebut di atas menurut kalian alat ukur apakah yang tepat
digunakan agar pengukuran dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih akurat
? Berikan alasan dari jawaban kalian!
51

8. Lengkapi tabel berikut dengan cara mengisi titik-titik, agar besaran turunan
tersebut memiliki satuan dan lambang dimensi dengan tepat!

No Besaran Persamaan Satuan Lambang


Turunan (sistem MKS) Dimensi
1. Luas L = p.l m2 [ L ]2
2. Volume V = p.l.t ………………. ……………….
3. Kecepatan �= m/s [ L ] [ T ]-1

4. Percepatan ∆� ………………. [ L ] [ T ]-2
𝑎=

5. Gaya F = m .a ………………. ……………….
6. Momentum p = m.v ………………. ……………….
7. Energi Ep = m.g.h ………………. ……………….
Potensial

9. Perhatikan tabel berikut !

No Besaran Rumus Dimensi


1 Momentum P = mv [MLT-1]
2 Gaya F = ma [MLT-3]
[ML2T-3]
3 Daya P = Fs
t
Dari tabel tersebut, yang mempunyai dimensi yang benar adalah besaran nomor ….
A. (1) saja
B. (1) dan (2 )
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (3)
E. (1), (2), dan (3)

10. Momentum merupakan hasil kali antara massa dan kecepatan sebuah benda.
Sedangkan impuls merupakan hasil kali antara gaya dan selang waktu
sentuhnya. Tunjukkan bahwa kedua besaran tersebut memiliki kesetaraan dimensi!.

11. Perhatikan gambar alat ukur mikrometer skrup di bawah ini!

benda

Bila kamu hendak melakukan pengukuran panjang benda dengan mikrometer


sekrup, maka langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah :
52

1. Letakkan benda yang akan diukur pada rahang mikrometer sekrup


2. Putar pemutar halus sampai terdengan suara “klik”, hentikan pemutaran
jika suara “klik” sudah terdengar.
3. Putar skala pemutar kasar atau skala nonius sampai rahang putar tepat
mengenai benda.
4. Amati/hitung skala utama dan skala putar nonius yang paling berimpitan
dengan skala utama.
5. Putar pengunci mikrometer sekrup supaya benda tidak bergeser lagi.

Urutan langkah-langkah pengukuran yang benar adalah ….


A. (1), (2), (3), (4) dan (5)
B. (1), (3), (2), (4) dan (5)
C. (1), (2), (3), (5) dan (4)
D. (2), (1), (3), (5) dan (4)
E. (1), (3), (2), (5) dan (4)

12. Seorang anak mengukur ketebalan sebuah pipa. Untuk tujuan tersebut ia
menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dalam dan diameter luar pipa
tersebut. Hasil pengukuran didapatkan sebagai berikut :

Berdasarkan bacaan pengukuran di atas, ketebalan pipa tersebut adalah ….


A. 0,62 cm B.
0,71 cm C. 0,83
cm D. 1,02 cm
E. 1,21 cm

13. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis
dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang
2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat tersebut menurut aturan penulisan
angka penting adalah ....
A. 80 cm2
B. 80,28 cm2
C. 80,80 cm2
D. 80,2 cm2
E. 81 cm2

14. Muatan sebuah elektron adalah 0,00000000000000000016 C. Angka tersebut bila


ditulis dalam notasi ilmiah adalah….
A. 0,16 x 10-18 C
B. 1,6 x 10-18 C
C. 1,6 x 10-19 C
D. 0,16 x 10-19 C
E. 1,6 x 10-20 C
53

Wacana berikut ini untuk soal nomor 15 - 18, bacalah dengan


teliti!
Beberapa kelompok peserta didik melakukan suatu eksperimen/penyelidikan
ilmiah di dalam laboratorium Fisika. Tujuan eksperimen adalah untuk
mengetahui
perubahan suhu pada air dan es ketika keduanya dicampurkan. Berdasarkan tujuan ini
guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk menentukan rumusan masalah dan
hipotesisnya.
Alat/bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia, air ½ gelas, es
batu secukupnya, dan thermometer. Sebelum melakukan eksperimen guru
memberikan pengarahan agar peserta didik dalam melakukan eksperimen dapat
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi variabel yang hendak diukur.
Dengan demikian maka kesimpulan dapat diperoleh dengan benar dan tepat sesuai
tujuan eksperimen.

15. Berdasarkan wacana tersebut maka urutan langkah-langkah metode ilmiah yang
tepat dalam melakukan eksperimen adalah ....
A. Merumuskan hipotesis → menetapkan variabel
eksperimen→merumuskan masalah → melakukan eksperimen → membuat
kesimpulan
B. Merumuskan hipotesis → melakukan eksperimen → menetapkan
variabel eksperimen→ merumuskan masalah → membuat kesimpulan
C. Melakukan eksperimen → merumuskan hipotesis → menetapkan
variabel eksperimen→ merumuskan masalah → membuat kesimpulan
D. merumuskan masalah → merumuskan hipotesis → menetapkan
variabel eksperimen→ melakukan eksperimen → membuat kesimpulan
E. merumuskan masalah → menetapkan variabel eksperimen →
melakukan eksperimen → merumskan hipotesis → membuat kesimpulan

16. Rumusan masalah yang paling tepat pada eksperimen tersebut adalah ….
A. Bagaimana perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan es?
B. Apakah es tidak akan mengalami perubahan suhu?
C. Bagaimana bentuk es ketika dicampur dengan air?
D. Suhu pada air akan naik dan suhu pada es akan menurun.
E. Terjadi perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan air panas.

17. Hipotesis yang paling tepat untuk menjawab rumusan masalah dari
eksperimen tersebut adalah ….
A. Apakah es tidak akan mengalami perubahan suhu?
B. Terjadi pertukaran kalor antara es dan air ketika di
campur. C. Suhu pada air akan naik dan suhu pada es akan
menurun.
D. Bagaimana perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan es?
E. Bagaimana perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan air panas?

18. Varibel terikat dalam eksperimen tersebut adalah ….


A. Gelas kimia
B. Es batu dan air
C. Perubahan suhu
D. Perubahan volume es batu
E. Suhu lingkungan sekitar
54

c. Pedoman Penskoran Asesmen Sumatif


No Kunci/Pembahasan Skor
Soal
1. Benar, benar, salah, benar, salah 1
2. C (3) saja 1
3. Alat ukur A berpasangan dengan benda 1 dan 4 3
Alat ukur B berpasangan dengan benda 2 dan 5
Alat ukur C berpasangan dengan benda 3 dan 6
4. Tidak tepat. Walaupun mikrometer sekrup lebih teliti tetapi alat 3
tersebut tidak dapat digunakan untuk mengukur luas meja.
Mikrometer sekrup tepat digunakan untuk mengukur diameter
atau ketebalan benda-benda yang kecil atau tipis karena panjang
skalanya terbatas, begitu pula dengan jangka sorong.
Artinya untuk mengukur las meja lebih tepat dengan
menggunakaan roll meter.
5. tidak sesuai, sesuai, sesuai, tidak sesuai 1
6. Pak Badu mengukur ranting pohon yang lurus menggunakan mistar
dan dengan sebilah parang menebangnya sepanjang 2 m. Dengan
ranting inilah pak Badu mengukur tanahnya.
7. Sesuai wacana hanya ada alat ukur mistar 30 cm dan slang 6
timbang. Mistar tidak mungkin digunakan karena hanya memilik
panjang 30 cm. Pengukuran menggunakan mistar obyek ukur 50 m x
20 m disamping membutuhkan waktu relatif lama juga
memungkinkan berkurangnya akurasi.
Sementara itu slang timbang 10 m sangat mungkin
digunakan
karena pengukuran bisa dilakukan dengan cepat, namun
akurasi
perlu diperhatikan. Slang timbang sangat elastis maka pertambahan
panjang slang akibat tarikan bahkan pemuaian sangat mungkin
terjadi, mengingat saat itu panas matahari mulai terasa. Bila ini
terjadi maka pengukuran menjadi tidak akurat.
Pilihan yang memungkinkan adalah menebang ranting pohon
lurus dengan sebilah parang yang dibawa pak Badu dan
menggunakannya untuk mengukur tanah. Ranting pohon tentu
8. tidak
Luas : mengalami
- pemuaian ataupun pertambahan panjang, 5
3 3
Volume : m ; [L]
Kecepatan : -
��/𝑠
Percepatan: 𝑠 =m/s2
Gaya : kg m/s2 ; [M] [L] [T]-2
Momentum : kg m/s ; [M] [L] [T] -2
Energi Potensial : kg m2/s2 ; [M] [L]2 [T]-2

9. C (1) dan (3) 1


10.  Dimensi Momentum 5
Momentum (p) = massa (m) x kecepatan (v)
55

Dimensi p = [M][L][T-1]

 Dimensi Impuls :
Impuls (I) = Gaya (F) x selang waktu sentuh (t)
Dimensi I = massa x percepatan x selang waktu
sentuh
= [M][L][T-2][T]
= [M][L][T-1]
11. Dengan
E (1), demikian
(3), (2), (5) dandapat
(4) dinyatakan bahwa kedua besaran 1
12. A. 0,62 cm 1
13. A. 80 cm 1
14. C 1,6 x 10-19 C 1
15. D. merumuskan masalah → merumuskan hipotesis → 1
menetapkan variabel eksperimen→ melakukan eksperimen →
membuat kesimpulan
16. A Bagaimana perubahan suhu pada air ketika dicampur dengan es? 1
17. B Terjadi pertukaran kalor antara es dan air ketika di campur. 1
18. C Perubahan suhu 1
Total Skor 34

Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100
Skor maksimum
56

LAMPIRAN IV: PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Sebagaimana tertuang dalam naskah Panduan Pembelajaran dan Asesmen maka bagi
peserta didik yang berpencapaian tinggi diberikan pengayaan mengenai pengetahuan dan
keterampilan “Pengukuran dalam Kegiatan Kerja Ilmiah”. Peserta didik yang berpencapaian
tinggi juga dapat dijadikan sebagai mentor/teman sebaya bagi peserta didik lain yang
memiliki kesulitan belajar. Sedangkan untuk kegiatan remed ial dilakukan untuk peserta
didik yang kesulitan dalam belajar melalui pembelajaran tambahan dan mentoring sesama
peserta.
Adapun kriteria peserta didik yang mendapat pengayaan dan remedial sesuai
ketuntasan tujuan pembeajaran adalah sebagai berikut:
No % Ketuntasan Individu Tindak lanjut
1. 0 – 40% remedial seluruh bagian
2. 41 – 65% remedial dibagian yang diperlukan
3. 66 – 85% sudah mencapai ketuntasan tidak perlu remedial
4. 86 – 100% sudah mencapai ketuntasan perlu pengayaan
atau tantangan lebih

1. Kegiatan Pengayaan
a. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5
orang yang sudah mencapai ketuntasan 86 – 100 %
b. Setiap kelompok melakukan penyelidikan/percobaan untuk melakukan
pengukuran benda/obyek ukur disekitar lingkungan tempat tinggal mengunakan
mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
c. Setiap kelompok dapat meminjam jangka sorong dan mikrometer sekrup
di laboratorium Fisika SMAN 2 Samarinda dengan ketentuan/kesepakatan yang
ketat.
d. Pengukuran dilakukan berulang sebanyak 4x setiap obyek kemudian peserta didik
diminta menuliskan nilai ketidakpastian hasil pengukuran dan menuliskan angka/nilai
hasil pengukuran.
e. Selain pengayaan terhadap peningkatan keterampilan peserta didik, pengayaan juga
diberikan dengan berlatih mengerjakan beberapa soal terpilih sebagaimana
tercantum dalam buku: “Fisika Universitas edisi kesepuluh jilid I, Sears dan
Zemansky halaman 24 – 25”

2. Kegiatan Remedial
a. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5
orang, bagi yang memiliki ketuntasan 0 – 40 % dilakukan remidial seluruh
bagian, dan yang memiliki ketuntasan 41 – 65 % remedial bagian yang
diperlukan.
Namun pada prinsipnya semua peserta didik di kedua interval
diperbolehkan mengikuti proses diskusi/pembelajaran ulang.
b. Membimbing setiap kelompok untuk melakukan diskusi terkait konsep besaran
dan satuan, bagaimana melakukan pengukuran, membaca hasil pengukuran dan
bagaimana menerapkan metode ilmiah.
57

c. Setiap peserta didik dalam kelompok mempresentasikan laporan sementara


dari hasil pengukuranya (dapat dibimbing tutor sebaya).
d. Setiap kelompok peserta didik diberikan soal tes tertulis untuk mengukur
ketercapaian pembelajaran remedial.
e. Contoh soal :
a. Tuliskan dimensi gaya, usaha dan daya
b. Tuliskan langkah-langkah melakukan pengukuran dengan jangka sorong
c. Tuliskan langkah-langkah melakukan pengukuran dengan mikrometer sekrup
d. Tentukan berapa nilai dari hasil pengkuran berikut:
1) Jangka sorong

2) Mikrometer sekrup

0 5 45
40
35

e. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran


pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran
diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, tentukan luas pelat tersebut!
58

LAMPIRAN V: SUMBER REFERENSI BELAJAR GURU DAN PESERTA DIDIK

SUMBER REFERENSI GURU DAN PESERTA DIDIK

Untuk menunjang kegiatan pembelajaran maka guru dan peserta


didik menggunakan buku wajib bagi guru dan bagi peserta didik yang
dikeluarkan kemendikbudristek dan buku-buku referensi, yakni:

Peserta Didik Guru


- Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. - Buku elektronik dari Pusat Perbukuan
Jakarta: Kemendikbudristek Pusat Departemen Pendidikan Nasional.
Perbukuan. - Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X.
- Modul ajar “Pengukuran dalam Jakarta: Kemendikbudristek Pusat
Kegiatan kerja Ilmiah Perbukuan.
- Referensi lain dari internet - Fisika Jilid 1. Giancoli
- Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid
1. Sears dan Zemansky Terjemahan
Patur Silaban, Ph.D.
-
59

LAMPIRAN VI: GLOSARIUM

GLOSARIUM

Angka eksak : Bilangan yang sudah pasti, bulat, dan didapat dari hasil
membilang.
Angka penting : Bilangan yang dihasilkan dari pengukuran, terdiri dari
angka pasti dan angka taksiran.
Besaran : Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan satuan.
Besaran pokok : Besaran dasar yang menjadi patokan, telah ditentukan
satuan
& dimensinya.
Besaran turunan : Besaran yang satuan & dimensinya diturunkan dari
besaran pokok.
Dimensi : Cara sebuah besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.
Jangka sorong Salah satu alat ukur dengan ketelitian 0,1 – 0,05 mm yang dapat
digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar,
dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu.
Mikrometer sekrup : Salah satu alat ukur dengan ketelitian 0,01 mm yang dapat
digunakan untuk mengukur diameter benda kecil
dan/atau
ketebalan benda-benda tipis.
Menghitung : Menentukan jumlah/membilang, tanpa menggunakan alat
ukur.
Mengukur : Membandingkan sesuatu yang diukur (besaran) dengan
sesuatu yang ditetapkan sebagai patokan (satuan),
mengukur itu membandingkan dengan alat ukur.
Metode ilmiah : Suatu prosedur atau cara pemecahan masalah
dengan menggunakan langkah- langkah yang telah
tersusun secara sistematis.
Notasi ilmiah : Suatu cara penulisan angka hasil pengukuran yg nilainya terlalu
besar/terlalu kecil untuk memudahkan penulisan dalam bentuk
Notasi Desimal Standar.
Satuan : segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil
pengukuran.
60

LAMPIRAN VII: DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Aip Sarupudin dkk. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Ayuk Ratna dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta: Kemendikbudristek
Pusat Perbukuan.

Dudi Indrajid. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Giancoli. 2011. Fisika Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Sears dan Zemansky. 2004. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Terjemahan Patur
Silaban, Ph.D. Jakarta: Erlangga.

Wulyo Slamet. 2016. Cerdas Fisika SMA/MA Jilid 1. Samarinda: SMA Negeri 2 Samarinda

Yogi Anggraena dkk. 2022. Panduan pembelajaran dan Asesmen.


Jakarta: Kemendikbudristek Pusat Kurikulum dan Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai