23H - 271 - Yesa Dwi Pratiwi - Buletin Psikologi - UNESA
23H - 271 - Yesa Dwi Pratiwi - Buletin Psikologi - UNESA
23H - 271 - Yesa Dwi Pratiwi - Buletin Psikologi - UNESA
e-mail: * [email protected]
1
Abstract
number of individuals experiencing it continuing to rise. Research shows that job stress tends
to have a negative impact on employees and organizations globally. While there are some
and performance. Although various stress management programs have been implemented,
occupational stress is key to its effective management. This study emphasizes the importance
of implementing strategies to reduce occupational stress and the need for continuous efforts
Introduction
Dalam kehidupan sehari-hari kita masih sering menjumpai stres kerja pada pekerja
di Indonesia. Jumlah pekerja yang mengalami stres kerja di Indonesia semakin hari semakin
meningkat. Pada umumnya stres kerja ini di alami oleh karyawan. Berdasarkan banyaknya
penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar stres kerja berdampak negatif baik bagi
karyawan maupun perusahaan. Stres kerja merupakan masalah global yang banyak terjadi,
baik di negara maju maupun berkembang. Stres merupakan hal yang umum dari pengalaman
pekerjaan, sering disebut sebagai ketidakpuasan kerja. Respon pasif yang umum, aeperti
kejenuhan dan rasa bosan (tedium), kelelahan jiwa (burnout), kepenatan (fatigue), tidak
berdaya, tidak ada harapan, kurang gairah, dan suasana jiwa depresi (Kaswan, 2015; Yuli
tersebut dengan baik. Sampai saat ini, berbagai program manajemen stres telah dilaksanakan
oleh para profesional keselamatan dan kesehatan kerja serta industri. Namun masih banyak
mempertimbangkan aspek perbaikan kondisi kerja (Purnawati, 2014). Stres kerja pada
karyawan dapat menurunkan komitmen kerja pada karyawan terutama komitmen karyawan
untuk bertahan dalam sebuah organisasi. Hal tersebut menunjukkan stres kerja dapat
mempengaruhi komitmen organisasi secara negatif secara negatif pada karyawan(Hakim &
Hidayat, 2018)
Luthan (2006) (Yuli Asih et al., 2018) menjelaskan perbedaan antara stress dan
kecemasan, sebagai berikut: (1) Stres bukan masalah kecemasan, yang berarti kecemasan
terjadi dalam lingkup emosional dan psikologis. Sementara stres terjadi dalam lingkup
emosional, psikologis, dan juga fisik. Stres dapat disertai dengan kecemasan, tetapi keduanya
tidak sama. (2) Stres bukan hanya ketegangan saraf, yang berarti ketegangan saraf mungkin
dihasilkan oleh stres, tetapi keduanya tidak sama. (3) Stres bukan hal yang selalu berkonotasi
negatif dan harus selalu dihindari. Stres merupakan suatu hal yang tidak dapat dielak, setiap
individu pasti akan merasakan stres. Jadi kunci dari stres merupakan bagaimana cara
Meskipun terdapat manfaat positif pada stres, akan tetapi secara umum stres
cenderung dikonotasikan sebagai hal yang negatif (Mulyono, 2011) Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya banyaknya kasus stres yang tinggi yang terbukti menyebabkan menurunnya
mengelola stres kerja pada karyawan belum banyak dilaksanakan (Naharini et al., 2022).
Program mengatasi stres di tempat kerja yang ideal mencakup pencegahan primer
(program rehabilitasi). Jenis program mengatasi stres kerja yang diuraikan dalam dokumen
ini adalah pencegahan stres kerja yang merupakan pencegahan primer. Unsur-unsur tersebut
Pendidikan dan pelatihan bagi manajer dan supervisor. (3) Manajemen stres pada individu
Penelitian ini menggunakan metode literature review atau library research, dengan
mengkaji dan menganalisis jurnal-jurnal literatur sesuai dengan topik yang dibahas,
khususnya pada topik stres kerja dan strategi menangani stres kerja. Semua artikel ilmiah
yang disitasi bersumber dari Mendeley dan Google Scholar. Ini melibatkan langkah-langkah
seperti pencarian literatur, analisis, dan penulisan yang bertujuan untuk menganalisis dan
Jurnal Hasil
Penanganan Stres Terkait Beban kerja yang tinggi, peran yang ambigu
Pekerjaan. Mulyono, F. dalamorganisasi, dan ketidakseimbangan antara peran
(2011). individu adalah beberapa sumber stres pekerjaan.
Program Manajemen Stres Stres yang disebabkan oleh pekerjaan termasuk tekanan
Kualitas Kinerja beban kerja yang tidak seimbang. Sebagai cara untuk
Rahman, A., Azis (2022) kinerja mereka, program manajemen stres, yang mencakup
A. Stres Kerja
Stres kerja menurut David dan Newstrom (2007) merupakan suatu kondisi
pada individu yang dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi fisik si
individu tersebut (Tetha Agustina & Milia Tirta Safitri, 2022). Menurut Robbins stres
kerja diartikan sebagai suatu kondisi dinamis dimana individu dihadapkan pada
peluang, hambatan, atau tuntutan yang berkaitan dengan apa yang diinginkan
yang menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis sehingga mereka sering
menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap yang
tidak kooperatif (Hasibuan, 2006; Gofur, 2018). Terdapat banyak faktor yang dapat
menimbulkan stres kerja, seperti tuntutan yang berlebihan, tingkat beban kerja yang
tidak efektif, ketidak nyamanan kerja, konflik antar pribadi, perbedaan peran atau
Dampak stres kerja tidak selalu bersifat negatif, dengan kata lain stres kerja
juga dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi dunia usaha. Pada
Stres kerja pada karyawan dapat berdampak pada produktifitas dan semangat
kerja mereka, oleh karena itu peran organisasi dalam hal juga sangat dibutuhkan.
Menurut Robbins & Sanghi (2017) stress kerja dapat disatasi dengan dua cara, yaitu
1. Pendekatan individual
pribadi untuk menurunkan tingkat stres. Beberapa strategi yang dapat dilakukan
individu untuk mengurangi stres kerja yaitu dengan cara; memanajemen waktu
olahraga secara teratur dan menjaga pola hidup sehat (Kadek Suryani Konflik
2. Pendekatan organisasi
dan lebih mandiri yang dapat meningkatkan umpan balik (Yuli Asih et al., 2018).
Adapun strategi lain dengan usaha kognitif yang dapat dilakukan untuk
mengelola stres yang disebut coping stress. Santrock (2003) menjelaskan bahwa coping
Menurut Frydenberg & Lewis (2002) coping merupakan suatu proses yang
didalamnya meliputi aspek kognitif (thinking), afektif (feeling) dan perilaku (action)
individu dalam mengelola segala tuntutan yang ada, baik tuntutan internal ataupun
mengalami tekanan atau tuntutan yang melebihi kemampuan atau sumber daya yang
dimilikinya dalam lingkungan kerja. Hal ini dapat mempengaruhi keadaan psikologis
penanggulangan yang berfokus pada emosi seperti menyalahkan diri sendiri, penghindaran,
dan angan-angan. Pengelolaan stres kerja penting dalam meningkatkan kepuasan kerja,
Program manajemen stres di tempat kerja yang efektif mencakup pencegahan primer,
sekunder, dan tersier dan mencakup peningkatan kondisi kerja, pelatihan dan
pengembangan manajer dan penyelia, serta manajemen stres individu. Strategi pengelolaan
Hakim, L., & Hidayat, A. S. (2018). Lukmanul Hakim & Agi Syarif Hidayat The Effect of Job Stress
and Job Satisfaction on Organizational Commitment The Effect of Job Stress and Job Satisfaction
on Organizational Commitment. https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijbe
Kadek Suryani Konflik dan Stres, N., Kadek Suryani, N., & Agus Dian Maha Yoga, G. (2018).
KONFLIK DAN STRES KERJA DALAM ORGANISASI. In Jurnal Widya Manajemen (Vol.
1, Issue 1).
Naharini, S., Rahman, A., Azis Jurusan Manajemen Dakwah, A., Dakwah dan Komunikasi,
F., & Sunan Gunung Djati, U. (2022). Manajemen Stres Kerja dalam Meningkatkan
Kualitas Kinerja Karyawan. In MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra (Vol. 1, Issue
2).
Oktafiana Dafinci, W., Meiliani, & S. Kananlua, P. (2020). Studi Tentang Stres Kerja yang
Berdampak Pada Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manjemen, 2(2).
Purnawati, S. (2014). Program Manajemen Stres Kerja di Perusahaan: sebuah Petunjuk untuk
Menerapkannya. BULETIN PSIKOLOGI, 22(1), 36–44.
Tetha Agustina, M., & Milia Tirta Safitri, C. (2022). JP-SA STRES KERJA: PENYEBAB,
DAMPAK DAN SOLUSINYA. Jurnal Pendidikan Sultan Agung, 2(2).
Wahyu Setyawati, N., Ade Aryani, N., Prawesti Ningrum, E., & Bhayangkara Jakarta Raya,
U. (2018). STRES KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN.
Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(3), 405–412.
http://jrmb.ejournal-feuniat.net/index.php/JRMB
Yuli Asih, G., Hardani Widhiastuti, Ms., & Rusmalia Dewi, P. (2018). STRES KERJA.
Title of Publication Manuscript
[Maximum of 14 words in Indonesian or English. The title should be concise and
straightforward in describing the content of the article. May use creative titles to attract
readers.]
(Center, palatino linotype 16)
Abstract
A maximum 200-word abstract in English with palatino linotype font 11 point, 1 spacing.
Abstract should be clear, descriptive, and should provide a brief overview of the problem
studied. Abstract topics include reasons for the selection or the importance of research
topics, hipothesis, research methods and a summary of the results. Abstract should end with
Introduction
It contains a description of the background of the problem, purpose and benefits of the
study, and the theory or literature review, consisting of; (a) the latest development of the
science that is being studied; (b) research gap; (c) the researchers’ argument in fulfilling the
gap as their commitment to contributing to the development of science; and (d) research
objectives.
Method
Explain briefly the methodology used in the review, including but not limited to search
strategy, inclusion criteria, and the dataset. Explain in this section method used to analyze
Present the findings from the analysis. The explanation of the research findings, associated
with the results of previous studies, critically analyzed and linked to the relevant literatures
(number of maximum pages is 30-40% of the total manuscript page). The discussion section
findings based on relevant, recent, and primary literature reviews from the past 10 years.
This comparison should highlight differences to previous research findings that would
the answer from the purpose of research, not the summary of research results. The
conclusions are concise, clear and solid based on results and discussion (maximum 1 page),
made in paragraph (not numerical) form, contain a synthesis of the findings from the data
analysis and discussion, and highlights the novel findings that contribute to the
References
Write the bibliographical list which become the references alphabetically and
should contain all sources referred to in the manuscript; no need to contain unassigned
sources. The reference list contains all references in the text derived from sources that are (a)
relevant, (b) at least 80% are recent studies (last 10 years), and (c) at least 80% are primary
studies, particularly from journal articles). The reference in Buletin Psikologi UGM refers to
Example of Table
Table 1.
[Desc. Table .................... ] (Capitalize Each Word)
Parameter Unit
Mass, ms 1 (kg)
Reducer, c 1,81(Ns/m) a
Stiffness, ks 22.739,57(N/m
)b
footnote bfootnote
a
Example of Figure
Figure 1.