Makalah Renval Kelompok C Kelas A

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

RENCANA USULAN KERJA

“ YO SIGAB“
“YOGYAKARTA SIAP GERAK CEGAH KEMATIAN BAYI”

2
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung
perkembangan dan pembangunan suatu negara baik dalam segi sosial, ekonomi,
maupun budaya. Kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi penting
dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang Undang
Kesehatan No 17 tahun 2023 pengertian tentang Kesehatan sendiri yaitu
keadaan sehat seseorang, baik secara frsik, jiwa, maupun sosial dan bukan
sekadar terbebas dari penyakit untuk memungkinkannya hidup produktif.
Pembangunan kesehatan dimaksudkan untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setingi-tingginya sebagai investasi sumber daya manusia yang
sehat produktif secara sosial dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan dari upaya-upaya yang telah
dilakukan sebelumnya serta kesinambungan upaya antar program dan antar
sektor di internal dan dengan luar Pemerintah Kota Yogyakarta.

Arah kebijakan pembanguan bidang kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun


2022 mengacu pada Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2017 – 2022.
Kemajuan pembangunan Kota Yogyakarta perlu didukung pemberian pelayanan
bermutu dan berkualitas serta mempuyai daya saing tinggi. Dinas Kesehatan
menyusun Rencana Strategi Tahun 2017 – 2022 sebagai arah pembangunan
yang terstruktur dan terukur. Rencana Strategis mengacu pada RPJMD, Renstra
Kementrian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Periode 2017-2022 ditetapkan “Peningkatan Derajat Kesehatan
Masyarakat” sebagai tujuan pembangunan kesehatan di Kota Yogyakarta
dengan Indikator salah satunya adalah penurunan angka kematian bayi

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi kasus AKB di kota Yogyakarta dan apa faktor
penyebab AKB di kota Yogyakarta?
2. Apakah ada inovasi program terbaru untuk penanganan kasus AKB?
3. Apa yang harus dilakukan dalam pelaksanaan program AKB?

3
C. Tujuan Program
1. Tujuan Umum
Menurunkan jumlah kasus AKB di kota Yogyakarta
2. Tujuan Khusus
- Terlaksananya program inovasi Penurunan AKB
- Terciptanya kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan AKB
- Tercapainya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam
pelaksanaan penurunan AKB.
- Tercipta tatalaksana program AKB sesuai dengan standar kesehatan

D. Rumusan Kegiatan
Program inovasi yang dilakukan untuk penanganan masalah DBD di
Piyungan adalah dengan “YU GE CE DBD” atau Piyungan Bergerak Cegah
Demam Berdarah Dengue. Melihat urgensinya permasalahan DBD di
Piyungan yang merupakan masalah kesehatan prioritas utama di Piyungan
maka perlu langkah dan penanganan khusus dan cepat. Permasalahan DBD di
Kecamatan Piyungan menjadi prioritas masalah kesehatan yang utama dilihat
berdasarkan perhitungan beberapa indikator yang memiliki bobot skor
masing-masing, baik itu besarnya masalah, tingkat keseriusan, penyebaran
masalah, dampak terhadap sektor lain, dan kesulitan dalam penanganan.
Melalui program inovasi yang merupakan bagian dari alternatif pemecahan
masalah tersebut diharapkan dapat menjadi solusi percepatan penurunan kasus
DBD di Kecamatan Piyungan.
Adapun bentuk kegiatan dari program inovasi Demam Berdarah
Dengue adalah sebagai berikut:
1. Penyebaran media : banner, stiker, video edukasi pencegahan DBD -
Banner.
Pemasangan media banner yang menarik, informatif, berukuran besar,
dan penempatan pada tempat-tempat strategis. Dengan cara tersebut
maka media informasi terkait DBD dapat tersampaikan dengan tepat
dan menambah pengetahuan sasaran program.
- Stiker Bentik (Bebas Jentik).

4
Pemasangan stiker di setiap rumah oleh Jumantik (Juru Pemantau
Jentik) sebagai tanda bebas jentik tetapi dilakukan pemantauan dan
pengecekan keberadaan jentik secara berkala oleh Jumantik.
- Video iklan layanan masyarakat tentang DBD
Video yang menyampaikan informasi tentang Demam Berdarah
Dengue yang bertujuan untuk mengajak masyarakat dalam
meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan DBD.
2. Pelatihan kader.
Dalam satu kelurahan terdapat dua penanggung jawab tenaga kesehatan.
Srimulyo : 2 tenaga kesehatan
Srimartani : 2 tenaga kesehatan
Sitimulyo : 2 tenaga kesehatan
Total di Piyungan: 6 tenaga kesehatan
Dari setiap 2 tenaga kesehatan di tiap kelurahan melakukan pelatihan
kepada kader-kader tiap RT di kelurahan tersebut. Pelatihan pada tiap
perwakilan RT dilatih menjadi Jumantik.
3. Gerapakan (Gerakan rumah empat ikan)
Gerapakan adalah upaya untuk membasmi jentik nyamuk dengan
pemberian bak mandi di setiap rumah yang didalamnya terdapat 4 ikan
pemakan jentik.
4. Penanaman Sereh dan Pohon Jeruk
Penanaman sereh dan pohon jeruk di halaman atau di sekitar rumah dapat
mengusir nyamuk untuk masuk ke rumah karena aroma yang mereka
keluarkan.

E. Metode Kegiatan
1. Pendekatan Institusi
Pendekatan Institusi adalah pendekatan yang dilakukan terhadap lembaga
yang menjadi aturan atau acuan, penegakan dalam suatu organisasi
didalam masyarakat. Contoh dari pendekatan institusi adalah melakukan
pendekatan kepada kader kesehatan yang ada di kelurahan Srimulyo,

5
Srimartani, dan Sitimulyo mengenai kegiatan kegiatan yang telah
ditentukan.
2. Pendekatan Komunitas
Pendekatan Komunitas adalah upaya untuk mendorong masyarakat agar
berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan didalam masyarakat.
Contoh dari pendekatan komunitas adalah melakukan pendekatan kepada
karang taruna untuk mengajak masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam
kegiatan yang telah ditentukan.

F. Kelompok Sasaran
1. Kelompok Sasaran Langsung
Kelompok sasaran langsung dari program inovasi “YU GECE
DBD” adalah masyarakat dan kelompok berisiko di wilayah Puskesmas
Piyungan. Sasaran langsung adalah kelompok yang menerima pendidikan
dan promosi kesehatan. Sasaran masyarakat adalah seluruh masyarakat
yang ada di wilayah Puskesmas Piyungan. Kelompok berisiko adalah
kelompok orang yang berisiko DBD di wilayah Puskesmas Piyungan,
seperti :
1) Ibu hamil
2) Ibu menyusui
3) Anak-Anak
4) Remaja
5) Lansia

2. Kelompok Sasaran Tidak Langsung


Kelompok sasaran tidak langsung dari program inovasi “YU GECE DBD”
adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, para kader, kepala
lingkungan, PKK, dan lintas sektor di wilayah Puskesmas Piyungan.
Sasaran tidak langsung adalah sasaran yang dapat memberikan pendidikan

6
kesehatan kepada masyarakat dan kelompok yang berisiko terkena Demam
Berdarah Dengue.

G. Waktu Pelaksanaan
1. Frekuensi waktu pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1. Pemasangan banner 3 bulan sekali

2. Penempelan Stiker Bebas Jentik Dilaksanakan ketika


pengecekan jentik pertama

3. Video Iklan Layanan Masyarakat tentang DBD Setiap adanya kegiatan

yang melibatkan
masyarakat dan media
sosial.

4. Pelatihan Kader 3 bulan sekali

5. Gerapakan Dilakukan 1 kali selama


masa periode program

6. Penanaman sereh dan pohon jeruk Dilakukan 1 kali selama


masa periode program

2. Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7
4

H. Organisasi dan Tenaga Pelaksana


a. Struktur Organisasi

b. Tenaga Pelaksana
Tenaga pelaksana adalah tenaga kesehatan Puskesmas Piyungan dan kader
yang terdiri atas susunan dan jumlah sebagai berikut:
1. Ketua : 1 orang
2. Sekretaris : 2 orang
3. Bendahara : 2 orang

8
4. Tim ahli : 4 orang
5. Bidang promosi kesehatan : 1 koordinator, 4 anggota
6. Bidang penggerak masyarakat : 1 koordinator, 4 anggota
7. Bidang lingkungan hidup : 1 koordinator, 4 anggota
8. Bidang publikasi 1 koordinator, 4 anggota

I. Biaya
1. Pemasangan Banner
No. Nama Barang Satuan Jumlah Harga Harga total
Satuan

1. Banner buah 12 Rp250.000 Rp3.000.000

2. Paku kotak 2 Rp8.000 Rp16.000

3. Tali buah 1 Rp3.000 Rp3.000

Total Rp3.019..000

2. Stiker Bebas Jentik


No. Nama Barang Satuan Jumlah Harga Satuan Harga total

1. Stiker lembar 100 (6) Rp7.000 Rp700.000

Total Rp700.000

3. Video Iklan Layanan Masyarakat tentang DBD


No. Nama Barang Satuan Jumlah Harga Satuan Harga total

1. Kamera buah 3 Rp3.00.000 Rp9.000.000

2. Kuota Internet paket 3 Rp200.000 Rp600.000

3. Properti buah 3 Rp500.000 Rp1.500.000

9
Total Rp11.100.000

4. Pelatihan Kader
No. Nama Barang Satuan Jumlah Harga Satuan Harga total

1. Fee tenaga orang 6 Rp300.000 Rp1.800.000


kesehatan

2. Konsumsi kotak 100 Rp10.000 Rp1.000.000

3. Banner acara buah 3 Rp250.000 Rp750.000

Total Rp3.550.000

5. Gerapakan
No. Nama Barang Satuan Jumlah Harga Satuan Harga total

1. Ikan ekor 10.000 Rp600 Rp6.000.000

Total Rp6.000.000

6. Penanaman Sereh dan Pohon Jeruk


No. Nama Barang Satuan Jumlah Harga Satuan Harga total

1. Benih tanaman Ikat 7.000 Rp1.000 Rp7.000.000


sereh

2. Benih pohon jeruk Batang 1.000 Rp3.000 Rp3.000.000

Total Rp10.000.000

7. Total Biaya Program


No. Program Kegiatan Total

1. Pemasangan banner Rp3.019.000

10
2. Penempelan Stiker Bebas Jentik Rp700.000

3. Video Iklan Layanan Masyarakat tentang Rp11.100.000


DBD

4. Pelatihan Kader Rp3.550.000

5. Gerapakan Rp6.000.000

6. Penanaman sereh dan pohon jeruk Rp10.000.000

Total Rp34.369.000

J. Metode Penilaian dan Kriteria Keberhasilan


Metode Penilaian

Formulir Penilaian Kegiatan

Nama Program/ Kegiatan:

Waktu Penilaian:

Penilai:

No. Indikator Penilaian Total


Skala Rentang

1 2 3 4 5

1. Kualitas

2. Kuantitas

3. Sasaran yang terjangkau

4. Efektifitas

11
5 Efisiensi
Keterangan:

● Sangat Baik : >20


● Baik : 16-20
● Kurang : 11-15
● Buruk : 6-10
● Sangat Buruk : <6

Hasil penilaian kegiatan di kategorikan dalam katerangan di atas.

Kriteria Keberhasilan

1. Kriteria Keberhasilan Masukan


Kriteria ini memfokuskan pada berbagai unsur yang masuk dalam
pelaksanaan program. Unsur masukan terdiri atas penerima program,
pelaksana program, dan programnya yaitu YU GECE DBD.
Pertanyaan kunci terkait kriteria keberhasilan masukan adalah:
1) Seberapa sesuai sasaran penerima program (masyarakat Piyungan)
dengan sasaran yang ada pada tujuan
2) Seberapa sesuai tingkat kualifikasi pelaksana program (tenaga
kesehatan Puskesmas Piyungan) untuk melaksanakan dan memberikan
program
3) Apakah pelaksana program dapat dengan mudah, nyaman, dan murah
memberikan intervensi program dan kegiatan YU GECE DBD.

2. Kriteria Keberhasilan Proses


Kriteria ini menfokuskan pada penilaian internal dan pengoprasian/
pelaksanaan program. Dalam kriteria ini yang dilakukan penilaian adalah
perjalanan operasi program dan kualitas pelayanan serta pelaksanaan yang
diberikan. Kriteria ini berkaitan dengan analisis dan penilaian seluruh

12
proses berdasarkan kriteria yang relevan, seperti standar implementasi
program terbaik, tujuan proses dan kepuasan penerima/sasaran.
Pertanyaan kunci terkait kriteria keberhasilan proses adalah:
1) Program apa saja yang dilakukan di wilayah Piyungan?
2) Seberapa baik program/ kegiatan yang dilakukan?
3) Apakah program yang dilaksanakan sesuai dengan keinginan?

3. Kriteria Keberhasilan Keluaran


Kriteria ini mengarah pada keseluruhan dampak dari suatu program
terhadap penerima program. Kriteria dilihat berdasarkan hasil, apakah
terdapat perubahan setelah dilaksanakannya program?
Adapun kriteria keberhasilan keluaran dari program adalah sebagai
berikut:

1) Seberapa baik tiap program kegiatan terlaksana berdasarkan penilaian?


2) Apakah terdapat perbedaan antara sebelum pelaksanaan dan sesudah
pelaksanaan program
3) Apakah indikator keberhasilan dari program tercapai dan sesuai dengan
target?

Indikator Keberhasilan

No. Nama Kegiatan Indikator Keberhasilan

1. Pemasangan banner
Terpasang sebanyak 3 banner di tiap
kelurahan terpasang 1 dan setiap 3 bulan
terdapat penggantian
Terpasang di tempat strategis

2. Penempelan Stiker Bebas Jentik 100% rumah memiliki stiker


!00% rumah dikunjungi Jumantik tiap
bulan ditandai dengan terisinya Stiker

13
3. Video Iklan Layanan Masyarakat Terpublikasinya video di akun media
tentang DBD sosial milik organisasi dan lembaga
masyarakat di tiap kelurahan di Piyungan
Penayangan video di setiap kegiatan
(100% kegiatan menayangkan)

4. Pelatihan Kader 100% perwakilan kader tiap RT


mendapatkan pelatihan Jumantik dari
tenaga kesehatan
Ketepatan terhadap sasaran yaitu
perwakilan tiap RT yang bersedia dan
berkompeten

5. Gerapakan 90% rumah memiliki kolam ikan dan


terdapat setidaknya empat ikan pemakan

jentik
Partisipasi masyarakat 60%

6. Penanaman sereh dan pohon jeruk 100% rumah memiliki tanaman sereh/
pohon jeruk
Partisipasi masyarakat 60%

K. Evaluasi Kegiatan
1. Apakah rencana tersebut telah berjalan sesuai yang diharapkan?
2. Apakah kriteria keberhasilan tadi telah tercapai?
3. Apa saja penunjang pelaksanaan rencana kegiatan?
4. Apa saja hambatan pelaksanaan rencana kegiatan?

14
BAB V
EVALUASI

A. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi dari Program “YU GECE DBD” (Piyungan Bergerak Cegah
Demam Berdarah Dengue), yaitu :
1. Melihat capaian dari program “YU GECE DBD”
2. Mengetahui penunjang pelaksanaan dan hambatan program “YU GECE
DBD”
3. Memperbaiki program “YU GECE DBD” melalui identifikasi faktor
pendukung dan penghambat.
4. Memperbaiki manajemen alokasi sumber daya.
5. Menjamin akuntabilitas-efektivitas program “YU GECE DBD”
6. Menilai relevansi atau manfaat program.

B. Kriteria yang Digunakan


Tipe kriteria Pertanyaan Ilustrasi

Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan telah Hasil yang diinginkan sudah
dicapai? tercapai dengan baik

Efisiensi Seberapa banyak hasil yang Hasil yang diinginkan sudah


diinginkan? banyak

Kecukupan Seberapa jauh hasil yang Hasil yang diinginkan untuk


diinginkan memecahkan masalah? memecahkan masalah sudah
jauh

Pemerataan Apakah biaya dan manfaat Iya, tentu saja berbeda


didistribusikan secara merata
kepada kelompok-kelompok
berbeda?

15
Responsivitas Apakah hasil kebijakan Hasil kebijakan sudah

memuaskan kebutuhan, preferensi memuaskan


atau nilai-nilai kelompok tertentu?

Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang Hasil yang diinginkan sudah


diinginkan benar-benar berguna berguna dan bernilai
dan bernilai?

C. Metode Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan dalam evaluasi program YU GE CE adalah
sebagai berikut: 1. Evaluasi Formatif
Evaluasi ini dilakukan pada awal atau selama proses pelaksanaan
program. Evaluasi formatif bersifat sementara dengan kata lain bukan
menjadi evaluasi final dan dapat berbeda-beda tiap evaluasi dilakukan di
rentang waktu tertentu. Dapat dilakukan setiap beberapa minggu atau
beberapa bulan sekali. Pada Evaluasi formatif program YU GE CE DBD
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Bentuk kegiatan evaluasi lebih
menekankan pada upaya pemberian masukan dan monitoring progres
program YU GE CE DBD.
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi dilakukan pada akhir program dan melakukan penilaian hasil
atau dampak dari program YU GE CE DBD.

Waktu Pelaksanaan Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif Program “YU GE


CE DBD”
Evaluasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Formatif
Summatif

16
D. Keberhasilan Program
1. Input
Dalam proses pelaksanaan program “YU GECE DBD” sumber daya
manusia yang ikut berperan dalam melaksanakan program adalah
masyarakat Kecamatan Piyungan yang menjadi kader jumantik, dimana
mereka telah mendapat pelatihan dari tenaga kesehatan yang terlatih, untuk
pelatihan satu kelurahan ditangani oleh 2 tenaga kesehatan. Besarnya dana
yang digunakan dalam program kegiatan diperkirakan menghabiskan dana
sekitar Rp 32.119.00, dengan rincian untuk kegiatan pemasangan banner,
penempelan stiker bebas jentik (Bentik), video iklan layanan masyarakat
tentang DBD, pelatihan kader, gerapakan, penanaman sereh dan pohon
jeruk. Material yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan program,
meliputi banner, paku, tali, stiker, kamera, kuota internet, properti,
konsumsi, ikan, benih tanaman sereh dan jeruk.

2. Proces
Pelaksanaan program “YU GECE DBD”, dilaksanakan dalam kegiatan
sebagai berikut :
1. Pemasangan banner yang dilaksanakan dalam waktu 3 bulan sekali
2. Penempelan stiker bentik (Bebas jentik) yang dilaksanakan ketika
pengecekan jentik pertama
3. Video iklan layanan masyarakat tentang DBD dilaksanakan setiap
adanya kegiatan yang melibatkan masyarakat dan media sosial
4. Pelatihan kader dilaksanakan dalam waktu 3 bulan sekali
5. Gerapakan dilaksanakan satu kali selama masa periode program
6. Penanaman sereh dan pohon jeruk dilaksanakan 1 kali selama masa
periode program.
Masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan program adalah para tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, para kader, kepala lingkungan,
PKK, dan lintas sektor di wilayah Puskesmas Piyungan.

17
3. Output
Output dari program “YU GECE DBD”, adalah sebagai berikut:
1. Pemasangan banner
2. Penempelan stiker bebas jentik (Bentik)
3. Video iklan layanan masyarakat tentang DBD
4. Pelatihan kader
5. Gerapakan
6. Penanaman sereh dan pohon jeruk

4. Outcome
Pemasangan media banner yang informatif dapat menambah pengetahuan
sasaran program, pemasangan stiker bentik sebagai alat monitoring
petugas kesehatan (jumantik), pelatihan kader dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat yang menjadi perwakilan jumantik di setiap
kelurahannya, gerapakan serta penanaman pohon sereh dan jeruk
bermanfaat untuk meminimalisir jumlah jentik dan nyamuk di setiap
rumah.

E. Saran
1. Bagi pihak puskesmas Piyungan agar dapat meningkatkan koordinasi
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dalam hal pencairan dana
Program DBD di Piyungan, agar tidak terjadi keterlambatan dalam
pelaksanaan program YU GECE DBD. Selain itu, juga peningkatan
pengawasan dan pengelolaan pelaksanaan program YU GECE DBD di
wilayah kerja Puskesmas Piyungan sehingga pencapaian program dapat
mencapai target yang ditetapkan.
2. Bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Piyungan untuk lebih
berperan aktif dan ikut serta dalam pelaksanaan program YU GECE DBD.
Selain dalam partisipasi masyarakat, dalam komitmen dan konsistensi
masyarakat juga perlu dipertahankan agar program dapat berlangsung terus
menerus dan berkelanjutan.

18
3. Bagi pemerintah kelurahan perlu meningkatkatkan sinergitas dan
koordinasi sebagai jembatan antara pihak puskesmas/ kecamatan dengan
masyarakat per kelurahan. Sinergitas yang baik akan menghasilkan
kerjasama yang baik pula (Lexy Kareba, 2020).

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai