Optimalisasi Produktivitas Alat Gali Muat Dan Angk
Optimalisasi Produktivitas Alat Gali Muat Dan Angk
Optimalisasi Produktivitas Alat Gali Muat Dan Angk
02 (Juli 2022)
p-ISSN: 2460-3457 e-ISSN: 2527-5844
ABSTRAK
PT Akat Srida Amri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penambangan batubara. Tercapainya target produksi
merupakan hal yang paling penting dalam industri pertambangan. Berdasarkan rekapan data produktivitas alat gali muat dan angkut
diketahui tidak tercapainya target produksi pengupasan overburden pada triwulan ketiga tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk meningkatkan produktivitas alat gali muat dan angkut dengan memperbaiki faktor penghambat kegiatan produksi. Perbaikan
dilakukan berdasarkan faktor ketersediaan alat angkut yang beroperasi perhari, jam kerja perhari dan kondisi aktual kegiatan pengupasan
overburden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2021. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan data aktual lapangan
rekapitulasi kegiatan pengupasan dan pengangkutan overburden perhari. Data tersebut diolah untuk mengetahui waktu kerja dan waktu
hambatan perhari, jumlah alat angkut, cycle time, produktivitas aktual, nilai match factor dan geometri jalan angkut. Data hasil pengolahan
tersebut digunakan untuk mengetahui ketercapaian target produksi dan faktor penghambat kegiatan produksi, selanjutnya dilakukan
optimalisasi dari perbaikan faktor penghambat tersebut. Hasil dari penelitian ini target produksi bulan oktober 2021 tidak tercapai dan
dilakukan perbaikan waktu kerja efektif, perbaikan kombinasi alat mekanis, dan perbaikan geometri jalan angkut. Setelah perbaikan waktu
kerja efektif dan kombinasi alat mekanis target produksi tercapai dan perbaikan geometri jalan dijadikan saran agar kegiatan pengangkutan
overburden optimal.
ABSTRACT
PT Akat Srida Amri is a company engaged in mining of coal. Acihieving production targets is the most important thing in the
mining industry. Based on the recap of the productivity data of digging and hauling equipment, it is known the overburden stripping
production target was not achieved in the quarter of 2021. The purpose of this research is to increase the productivity of the digging and
hauling equipment by improvinf the inhibiting factors of production activities. Repairs are carried out based on the availability of hauling
equipment that operates per day, working hours per day and the actual condition of overburden stripping activitiies. The research was
conducted in October 2021. The research method was carried out using actual field data recapitulation of overburden stripping and hauling
activities per day. The data is processed to determine working time and inhibition time per day, total of hauling equipment, cycle time,
actual productivity, match factor value and haul road geometry. The data processing results are used to determine the achievement of
production targets and the inhibiting factors of production activities, then optimazation of the improvement of these inhibiting factors is
carried out. The result of this reseacrh is that the production target for October 2021 was not achieved and improvements were made to
effective working time, improved combinations of mechanical equipments and improved haul road geometry. After improving the effective
working time and the combination of mechanical equipments, the production target is achieved and the road geomtery improvement is
used as asuggestion for optimal overburden hauling activities.
http://dx.doi.org/10.20527/jg.v8i2.13028
~ 165 ~
Jurnal GEOSAPTA Vol. 08 No.02 (Juli 2022)
p-ISSN: 2460-3457 e-ISSN: 2527-5844
tunggu pada alat angkut dan geometri jalan angkut yang Ta6 = Waktu kembali kosong (detik)
tidak memenuhi standar. Pada perhitungan efisiensi kerja aktual, terlebih
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dahulu ditentukan distribusi hambatan kerja. Distribusi
produktivitas alat mekanis aktual yang digunakan untuk hambatan kerja dibagi menjadi dua yaitu hambatan yang
mengetahui ketercapaian target produksi bulanan. dapat dihindari dan hambatan yang tidak dapat dihindari,
Selanjutnya untuk mengidentifikasi penyebab tidak selanjutnya ditentukan waktu kerja efektiif berdasarkan
tercapainya target produksi serta memberikan upaya hambatan-hambatan yang telah ditentukan. Untuk
perbaikan agar target produksi yang diharapkan tercapai. mengetahui efisiensi kerja dapat menggunakan persamaan
Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi kepada PT berikut [4] :
Akat Srida Amri untuk melakukan optimalisasi 𝑊
E= × 100 % ………………………………...… (3)
produktivitas alat gali muat dan alat angkut pada kegiatan 𝑂
pengupasan overburden. Keterangan :
E = Efektivitas
METODOLOGI W = Waktu kerja efektif
Tahapan penelitian dimulai dengan T = Waktu efektif + tertunda
mempersiapkan bahan pustaka yang mendukung judul Setelah didapatkan nilai cycle time dan efisiensi
penelitian dan mengetahui keadaan perusahaan secara garis kerja aktual, selanjutnya dilakukan perhitungan
besar untuk mendukung penelitian yang akan dilaksanakan. produktivitas actual. Untuk produktivitas alat gali muat dan
Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data alat angkut dapat menggunakan persamaan berikut[13] :
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang Alat gali muat [5] [6] [7]
diperoleh dari aktual lapangan. Data primer diperoleh dari 𝐾𝑏 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝐹𝐹 𝑥 𝐸𝑓𝑓 𝑥 3600
pengamatan kegiatan pengupasan dan pengangkutan 𝑄= …………………………..… (4)
𝐶𝑡𝑚
overburden yang berlangsung. Data yang dikumpulkan Keterangan :
antara lain kondisi alam dan cuaca, waktu edar alat gali Q = Kemampuan produktivitas alat muat (Bcm/jam)
muat dan angkut, geometri jalan hauling, kondisi dan Kb = Kapasitas Bucket (m3)
jumlah alat gali muat angkut, efisiensi kerja alat serta jam Sf = Swell factor (%)
kerja aktual. Sedangkan data sekunder adalah data yang FF = Fill Factor
diperoleh dari perusahaan. Data yang dikumpulkan adalah Eff = Efisiensi kerja (%)
target produksi dan hasil produksi perusahaan tahun 2021, Ctm = Waktu edar alat muat (detik)
rencana jam kerja perhari, curah hujan, spesifikasi alat gali Alat angkut
muat angkut dan peta topografi. 𝑛 𝑥 𝐾𝑏 𝑥 𝑆𝑓 𝑥 𝐹𝐹 𝑥 𝐸𝑓𝑓 𝑥 3600
Setelah data primer dan sekunder didapatkan, 𝑄= …………………….… (5)
𝐶𝑡𝑎
dilanjutkan dengan pengolahan data. Pertama ditentukan Keterangan :
nilai cycle time alat gali muat angkut. Cycle time adalah Q = Kemampuan produktivitas alat muat (Bcm/jam)
waktu yang diperlukan alat mekanis untuk melakukan satu n = Jumlah pemuatan bucket
siklus kegiatan produksi dari awal hingga akhir dan siap Kb = Kapasitas Bucket (m3)
memulai kembali [1] . Cycle time ini diperoleh dari 30 Sf = Swell factor (%)
sampel siklus kerja alat yang kemudian dirata-ratakan. FF = Fill Factor (%)
Adapun komponen dari cycle time alat gali muat dimulai Eff = Efisiensi kerja (%)
dari digging, swing isi, dumping dan swing kosong, Cta = Waktu edar alat angkut (detik)
sedangkan cycle time alat angkut dimulai dari waktu tunggu Selanjutnya dilakukan perhitungan faktor
kosong, waktu manuver kosong, waktu pengisian, waktu keserasian alat aktual (match factor) dimana untuk
berjalan isi, waktu manuver area penimbunan, waktu perhitungannya dapat menggunakan persamaan [8] :
dumping, waktu kembali kosong.
Untuk cycle time alat gali muat dapat 𝑛 𝑥 𝑁ℎ 𝑥 𝐶𝑡𝑚
menggunakan persamaan [2] [3] : 𝑀𝐹 = …………………………….…..…… (6)
𝑁𝑚 𝑥 𝐶𝑡𝑎
Keterangan :
CT = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4 ………………….. (1) MF = Faktor keselarasan (Match Factor)
Keterangan : n = Jumlah pemuatan bucket
CT = Total waktu edar alat muat (detik) Nh = Jumlah alat angkut
Tm1 = Waktu menggali (detik) Ctm = Waktu edar alat muat (detik)
Tm2 = Waktu swing bermuatan (detik) Nm = Jumlah alat muat
Tm3 = Waktu menumpahkan (detik) Cta = Waktu edar alat angkut (detik)
Tm4 = Waktu swing kosong (detik) Tahap berikutnya adalah analisis dengan
Untuk cycle time alat angkut dapat menggunakan membandingkan produksi aktual dengan target produksi
persamaan : yang telah ditetapkan. Target produksi yang tidak tercapai
Ct = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6 …... (2) nantinya akan dianalisis dan dibuat rekomendasi dari
Keterangan : perbaikan faktor penghambat produksi untuk mencapai
CT = Total waktu edar alat angkut (detik) target produksi tersebut. Selain membuat rekomendasi,
Ta1 = Waktu mengatur posisi kosong (detik) penelitian ini juga membuat simulasi data untuk
Ta2 = Waktu diisi muatan (detik) mengetahui tingkat produktivitas yang dapat dicapai alat
Ta3 = Waktu mengangkut muatan (detik) gali muat dan angkut yang tersedia. Hal ini dapat dijadikan
Ta4 = Waktu mengatur posisi isi (detik) pertimbangan perusahaan untuk menentukan target
Ta5 = Waktu menumpahan muatan (detik) produksi pengupasan overburden selanjutnya.
http://dx.doi.org/10.20527/jg.v8i2.13028
~ 166 ~
Jurnal GEOSAPTA Vol. 08 No.02 (Juli 2022)
p-ISSN: 2460-3457 e-ISSN: 2527-5844
Selanjutnya dilakukan perhitungan perbaikan Ada beberapa data yang digunakan untuk menghitung
faktor-faktor penghambat kegiatan produksi, Adapun yang produktivitas aktual, yaitu komposisi alat mekanis,
diperbaiki adalah efisiensi kerja, kombinasi alat mekanis kapasitas bucket/vessel, jumlah pemuatan bucket, swell
(match factor) dan merekomendasikan geometri jalan factor, fill factor, efisiensi kerja dan cycle time alat
standar. Perbaikan efisiensi kerja dilakukan dengan mekanis.
meminimalisir waktu hambatan kerja yang dapat dihindari.
Perbaikan kombinasi alat mekanis dilakukan setelah Komposisi Alat Mekanis
perhitungan produktivitas alat berdasarkan perbaikan Komposisi alat mekanis dan kapasitas bucket/vessel
efisiensi kerja, metode yang digunakan adalah trial dan alat mekanis fleet 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel 1.
error. Perbaikan ini didasarkan kepada nilai match factor =
1 dan tingkat ketercapaian target produksi. Tabel-1. Komposisi alat mekanis yang tersedia
Tahap berikutnya adalah perbaikan geometri jalan, Lokasi Alat Kapasitas Jumlah
perbaikan ini hanya dijadikan saran agar kegiatan hauling Bucket/ vessel
terlaksana secara optimum. Adapun geometri jalan yang Fleet 1 Excavator Doosan 2,3 1
diperbaiki adalah, lebar jalan lurus dan tikungan, 500 LCV
kemiringan jalan (grade jalan), dan cross slope. Dump Truck Hino 500 15 6
Superelevasi tidak diperbaiki karena kondisi aktual Fleet 2 Excavator CAT 329 D 2,4 1
lapangan sudah memenuhi standar Untuk perhitungannya Dump Truck Hino 500 15 6
dapat menggunakan persamaan [9] [10] :
Lebar jalan lurus Efisiensi Kerja
L = n x Wt + (n + 1) x (0,5 x Wt) …………………….(7) Dalam kegiatan pengupasan ditetapkan jadwal
Keterangan: waktu kerja dalam satu hari adalah satu shift dengan total
L = lebar jalan angkut minimum (m) jam kerja 6 jam dan waktu istirahat 1 jam. Jam kerja dimulai
n = jumlah lalur yangdigunakan dari pukul 08.00-15.00 WIB, dan jam istirahat dimulai dari
Wt = lebar alat angkut (m) jam 12.00-13.00 WIB. Waktu kerja tersedia Senin-Minggu.
Total jam kerja tersedia dalam satu bulan adalah 180
Lebar jalan tikungan jam/bulan.
W = n (U + Fa + Fb + Z) + C……………………...…(8)
C = Z = (U + Fa + Fb) / 2 …………………………...(9) Tabel-2. Komposisi alat meknis yang tersedia
Keterangan: Waktu (Jam/bulan)
W = Lebar jalan angkut pada tikungan (m) Dump
n = Jumlah lajur Excavator Excavator
Truck
Doosan CAT 329
U = Jarak jejak roda kendaraan(m) Distribusi Waktu Hino
500 LCV D
Fa = Lebar juntai depan (m) 500
Fb = Lebar juntai belakang (m) Waktu Kerja Tersedia 180 180 180
Z = Jarak sisi luar truck ke tepi jalan (m) Waktu Istirahat 30 30 30
C = Jarak antara dua truck bersimpangan (m) Isi bahan
5,15 5,22 5,79
bakar
Kemiringan jalan (grade jalan) Hambatan
Pemanasan
Δh yang 2,72 2,83 2,93
Grade (%) = 𝑥 100% ..............................................(10) alat
Δx
tidak
Pindah
Keterangan : dapat 2,68 2,75 1,58
lokasi
Δh = Beda tinggi (m) dihindari
Hujan &
Δx = Panjang jalan (m) 10,43 10,43 10,43
Slippery
Cross slope Total 20,98 21,23 20,73
Terlambat
Cross slope = lebar jalan lurus(m) x cross slope standard 5,08 5,08 5,08
Mulai
(m/m) ………………………...………(11) Terlalu
Cross slope standar adalah 40 mm/m atau 0,04 m/m cepat 5,18 5,18 5,18
istirahat
Hambatan
HASIL DAN DISKUSI yang
Terlambat
mulai
Produktivitas Aktual dapat 5,15 5,15 5,15
setelah
Aktivitas pengupasan tanah penutup batubara dihindari
istirahat
(overburden) di PT Akat Srida Amri pada bulan Oktober Terlalu
2021 menggunakan 2 fleet penambangan, fleet 1 dan fleet cepat 4,9 4,9 4,9
2. Target produksi pada bulan oktober 2021 untuk fleet 1 selesai
adalah 19.565 bcm, sedangkan pada fleet 2 target produksi Total 20,31 20,31 20,31
20.000 bcm. Repair 8,22 7,86 5,36
Perhitungan produktivitas dibagi menjadi dua, Total 8,22 7,86 5,36
yaitu untuk fleet 1 dan 2 karena memiliki jenis alat yang Waktu Hambatan 49,51 49,4 46,4
Waktu Kerja Efektif 130,49 130,6 133,6
berbeda dan jarak dari front ke lokasi penumpahan berbeda.
Efisiensi Kerja 72,49% 72,56% 74,22%
Pada fleet 1 lokasi penumpahan dilakukan di area disposal
sedangkan pada fleet 2 lokasi penumpahan di area Ada beberapa penyebab hilangnya waktu kerja,
backfilling. Jarak dari front loading fleet 1 ke area disposal yaitu alat-alat mekanis di lapangan sering mengalami
952 m, jarak dari front loading 2 ke area backfilling 456 m. perbaikan sehingga memerlukan waktu untuk repair. Selain
http://dx.doi.org/10.20527/jg.v8i2.13028
~ 167 ~
Jurnal GEOSAPTA Vol. 08 No.02 (Juli 2022)
p-ISSN: 2460-3457 e-ISSN: 2527-5844
Fill Factor
Identifikasi dan Perbaikan Faktor Penghambat
Fill factor adalah nilai yang menggambarkan isian Produktivitas
dari bucket alat muat. Berdasarkan pengamatan loading
Kondisi Cuaca
material di lapangan pada Fleet 1 dan Fleet 2 diketahui nilai
bucket fill factor sama yaitu 85% . Kondisi cuaca sangat mempengaruhi jalannya
kegiatan produksi. Operasi penambangan hanya akan
Jumlah Pengisian Bucket
berjalan jika tidak terjadi hujan. Jika hujan, semua kegiatan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dilapangan, operasi penambangan diberhentikan. Hujan dapat
jumlah pengisian bucket alat gali muat untuk mengisi vessel mengakibatkan jalan dalam kondisi slippery. Kondisi cuaca
alat angkut pada Fleet 1 adalah 4 kali pengisian dan pada merupakan faktor yang tidak dapat dihindari dan diprediksi,
Fleet 2 adalah 3 kali pengisian. namun dapat dirata-ratakan kedatangannya. Pada waktu
Dari data-data diatas dapat dilakukan perhitungan penelitian yaitu bulan Oktober 2021 curah hujan sedang
produktivitas aktual teoritis. Hasil perhitungannya dapat hingga tinggi sehingga menjadi salah satu faktor
dilihat pada tabel-4. penghambat kegiatan produksi.
Dari tabel-4 dapat dilihat bahwa produktivitas dari
alat gali muat pada fleet 1 dan 2 tidak mencapai target Kondisi Jalan Hauling
produksi. Jika alat gali muat tidak mencapai target
Kondisi jalan hauling merupakan salah satu faktor
produksi, alat angkut pun akan mengalami hal yang sama.
yang mempengaruhi kegiatan produks. Jika jalan hauling
Terlihat perbedaan mencolok antara produktivitas alat gali
tidak memenuhi standar, maka akan menghambat laju dari
muat dengan alat angkut. Perbedaan ini mengartikan bahwa
alat angkut. Pada pengamatan kondisi jalan hauling,
tidak serasinya kombinasi alat mekanis. hal ini ditunjukkan
terdapat beberapa geometri jalan yang harus diperbaiki
oleh niali match factor > 1 yang artinya Alat gali muat
karena berpotensi menghambat laju produktivitas.
bekerja secara maksimal dan alat angkut tidak maksimal,
Beberapa masalah jalan yang paling mempengaruhi laju
sehingga menyebabkan terjadinya antrian alat angkut di
produksi diantaranya yaitu, Grade jalan, Lebar Jalan dan
front loading sewaktu menunggu alat angkut lainnya
Cross slope. Grade jalan akan mempengaruhi jumlah
melakukan loading.
muatan dan kemampuan dari alat angkut untuk membawa
Setelah diketahui tidak tercapainya target produksi
material. Grade jalan tinggi menyebabkan pengisian vessel
perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor-faktor yang
dump truck hanya 3-4 kali. Lebar jalan yang tidak sesuai
menghambat kegiatan produksi agar dapat tercapainya
menyebabkan alat angkut akan mengurangi kecepatan pada
target produksi yang telah ditetapkan.
saat berpapasan dan saat berputar arah di tikungan jalan.
Cross slope yang tidak sesuai menyebabkan pada saat
terjadi hujan air tidak mengalir sehingga jalan menjadi
Tabel-4. Produktivitas aktual alat mekanis tergenang dan akan mempengaruhi kecepatan dari alat
angkut.
http://dx.doi.org/10.20527/jg.v8i2.13028
~ 168 ~
Jurnal GEOSAPTA Vol. 08 No.02 (Juli 2022)
p-ISSN: 2460-3457 e-ISSN: 2527-5844
Gambar-1. Peta jalur hauling fleet 1 ke area disposal. Gambar-2. Peta jalur hauling fleet 1 ke area backfilling
Untuk memperbaiki geometri jalan, terlebih Tabel-8. Koreksi lebar jalan lurus dan tikungan jalan hauling
dahulu dibagi menjadi beberapa segmen. Pembagian fleet 2
segmen didasarkan pada kondisi aktual, seperti tikungan, Lebar Lebar Minimum (m) Rencana
tanjakan, turunan dan area jalan yang mengalami masalah Segmen
Jalan perbaikan
Jalan Lurus Tikungan
(m) (m)
Lebar Jalan A-B 7,43 8,575 - +1,145
Dari hasil pengukuran langsung di jalan hauling B-C 7,61 8,575 - +0,965
fleet 1 dan 2, lebar jalan lurus berkisar antara 7-9,5 m. Dari C-D 20,34 - 16,803 -
perhitungan yang dilakukan, lebar jalan angkut lurus D-E 8,82 8,575 - -
minimal 8,575 m. Pada jalan angkut fleet 1 terdapat empat E-F 7,28 8,575 - +1,295
segmen yang belum memenuhi standar dan fleet 2 terdapat
F-G 10,12 - 16,803 +6,684
dua segmen yang belum memenuhi standar.
G-H 8,97 8,575 - -
Dari hasil pengukuran langsung di jalan hauling
H-I 7,63 8,575 - +0,945
fleet 1 dan 2, lebar jalan tikungan berkisar antara 10-20 m.
Dari perhitungan yang dilakukan, lebar jalan angkut
tikungan minimal 16,803 m. Pada jalan angkut fleet 1 Dari semua segmen yang bermasalah, grade jalan
terdapat satu segmen yang belum memenuhi standar dan harus dilakukan perbaikan, karena akan berpengaruh
fleet 2 terdapat dua segmen yang belum memenuhi standar. terhadap muatan alat angkut. Hal ini dapat diketahui dari
Dari semua segmen yang bermasalah, lebar jalan aktual lapangan excavator yang hanya melakukan 3-4 kali
lurus dan tikungan harus dilakukan perbaikan, karena pada pengisian vessel dumptruck. Berikut untuk grade jalan pada
pengamatan dilapangan sangat mempengaruhi laju dari alat fleet 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel-9 dan 10.
angkut. Berikut koreksi lebar jalan lurus dan tikungan pada
Tabel-9. Koreksi grade jalan hauling fleet 1
fleet 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel-7 dan 8.
Grade jalan Grade standar Perbaikan
Segmen
Tabel-7. Koreksi lebar jalan lurus dan tikungan jalan hauling (%) (%) (%)
fleet 1 A-B 4,26 8 0
B-C 20,35 8 -l2,09
Segmen Lebar Lebar Minimum Rencana
C-D 3,17 8 0
Jalan Jalan (m) Lurus Tikungan perbaikan (m)
D-E 0,61 8 0
0-1 6,61 8,575 - +1,965
E-F 0,77 8 0
1-2 10,12 - 16,803 +6,684
F-G 4,51 8 0
2-3 9,23 8,575 - -
G-H 1,98 8 0
3-4 17,78 - 16,803 -
H-I 14,80 8 -6,80
4-5 9,37 8,575 - -
5-6 12,24 - 16,803 +4,564
Tabel-10. Koreksi grade jalan hauling fleet 2
6-7 7,32 8,575 - +1,255
Grade jalan Grade standar Perbaikan
Segmen
(%) (%) (%)
Grade Jalan
0-1 28,82 8 -20,82
Dari hasil pengukuran langsung di jalan hauling
1-2 5,03 8 0
fleet 1 dan 2, lebar jalan lurus berkisar antara 9-20 %. Agar 2-3 0,84 8 0
alat angkut optimal melakukan pengangkutan, grade jalan 3-4 1,65 8 0
maksimal harus sebesar 8 %. Pada jalan angkut fleet 1 4-5 0,90 8 0
terdapat dua segmen tanjakan dan keduanya belum 5-6 2,63 8 0
memenuhi standar dan fleet 2 terdapat dua segmen tanjakan 6-7 9,62 8 -1,62
dan keduanya belum memenuhi standar.
http://dx.doi.org/10.20527/jg.v8i2.13028
~ 169 ~
Jurnal GEOSAPTA Vol. 08 No.02 (Juli 2022)
p-ISSN: 2460-3457 e-ISSN: 2527-5844
http://dx.doi.org/10.20527/jg.v8i2.13028
~ 170 ~
Jurnal GEOSAPTA Vol. 08 No.02 (Juli 2022)
p-ISSN: 2460-3457 e-ISSN: 2527-5844
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui Adapun hasil dari pengolahan data, dari perbaikan geometri
target produksi tercapai, tetapi perbedaan produktivitas jalan akan memungkinkan alat angkut menambah jumlah
sangat mencolok antara alat gali muat dan alat angkut, ini pengisian (n) ke dalam vessel dumptruck. Berdasarkan
menandakan ketidaksesuaian kombinasi alat gali muat jika perhitungan produktivitas pada tabel 13 menunjukkan nilai
menggunakan kombinasi aktual. Maka perlu dilakukan produktivitas alat angkut yang sangat tinggi, dan nilai
analisis lagi untuk mencari kombinasi alat mekanis yang match factor > 1 artinya perlu dilakukan pengurangan
sesuai. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Match factor > 1 yang jumlah alat angkut, jika tidak dilakukan pengurangan alat
artinya excavator bekerja secara maksimal dan dumptruck angkut akan menyebabkan antrian di front loading yang
tidak bekerja secara maksimal. Hal ini akan mengakibatkan akan menghambat kegiatan
antrian dumptruck di front loading. produksi. Untuk lebih jelasnya mengenai kombinasi alat
mekanis dari analisa penulis dapat dilihat perhitungan pada
Perbaikan Kombinasi Alat Mekanis
lampiran dan hasilnya pada tabel-15.
Perbaikan kombinasi alat mekanis ini setelah
dilakukan perbaikan efisiensi kerja dan geometri jalan.
Excavator
20.321
CAT 329 D - 1 16.504 - 1
2 Dump Truck
1,23 1,09
Hino 500 3 6 21.213 5 3 21.668
http://dx.doi.org/10.20527/jg.v8i2.13028
~ 171 ~
Jurnal GEOSAPTA Vol. 08 No.02 (Juli 2022)
p-ISSN: 2460-3457 e-ISSN: 2527-5844
http://dx.doi.org/10.20527/jg.v8i2.13028
~ 172 ~