Pengolahan Melinjo Menjadi Emping Dalam Upaya Meningkatkan Di Kabupaten Pidie RISKA MISRINA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

PENGOLAHAN MELINJO MENJADI EMPING DALAM


UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN
MASYARAKAT DI KABUPATEN PIDIE

Disusun Oleh :

Riska Misrina
Npm:224121110002

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2024

1i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul...................................................................................................
Halaman Judul.......................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................
1 Latar Belakang Masalah....................................................................
2 Keaslian Penelitian............................................................................
3 Rumusan Masalah.............................................................................
4 Tujuan Penelitian...............................................................................
5 Manfaat Penelitian.............................................................................
BAB 2. DASAR TEORI........................................................................................
1 Tinjauan Pustaka...............................................................................
2 Landasan Teori..................................................................................
3 Peranan produksi...............................................................................
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN...............................................................
1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................
1. Waktu Penelitian....................................................................
2. Tempat Penelitian..................................................................
2 Alat dan Bahan Penelitian.................................................................
1. Alat penelitian.......................................................................
2. Bahan yang akan diteliti........................................................
3 Prosedur Penelitian............................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

2i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aceh Pidie merupakan salah satu daerah industri pertanian terbesar

yang terdapat di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Sektor industri

pertanian memegang peranan penting dalam menyediakan lapangan kerja

bagi penduduk daerah dan menyumbang pendapatan yang besar bagi

pembangunan ekonomi daerah pidie. Oleh karena itu, sangat di

perlukannya suatu penelitian tentang pengembangan dalam meningkatkan

hasil produksi industri pertanian.

Pada umumnya industri yang di jalankan masyarakat daerah

tersebut masih bersifat tradisional, industri pertanian kebanyakan dimiliki

dan dikelola oleh perorangan dengan memakai tehnologi rendah dan lebih

banyak memakai tenaga kerja serta system manajemen keuangan dan

pengalokasian yang minimal.

Komoditi yang dihasilkan oleh industri pertanian di Pidie

diantaranya adalah padi, kelapa, kopi, kakao, rotan, melinjo, dan lain

sebagainya. antara komoditi-komoditi diatas, industri Melinjo merupakan

komoditi khas dari Pidie. Pidie adalah satu-satunya daerah penghasil

melinjo terbesar di provinsi Aceh. Oleh karena itu kabupaten Pidie

mendapat julukan dengan nama daerah penghasil Kerupuk Mulieng.

3i
Komoditi melinjo sangat sangat menguntungkan apabila dikembangkan

karena kebutuhan melinjo mentah sangat banyak di pasar untuk bahan baku

industri kerupuk melinjo.

1.2 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian tengtang sistem pengelohan emping melinjo

yang telah dilakukan di berbagai daerah Kabupaten Pidie, sedangkan sejauh

yang peneliti ketahui tentang “Mengubah melinjo menjadi emping dalam

upaya meningkatkan pendapatan masyarakat di kabupaten pidie” yang akan

peneleti laksanakan belum pernah dilakukan di jurusan Teknologi Industri

Pertanian.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa

pokok permasalahan sebagai berikut :

a. Apa peralatan dan bahan-bahan membuat emping melinjo

b. Bagaimana proses pembuatan emping melinjo

c. Bagaimana proses pemasaran emping melinjo

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan utama penulis dalam hal analisis ini adalah agar penulis

mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang produksi komoditi yang

terdapat di pidie dan dapat nenemukan jalan keluar dari masalah yang

menghambat dan memperlamban pengembangan sector produksi hasil

pertanian khususnya terhadap komoditi melinjo dan industri pertanian

lainnya.
4i
Pembangunan sektor industri antara lain bertujuan untuk

meningkatkan hasil dan mutu produksi industri pertanian, memperluas

kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan ekspor.

Jika di telusuri lebih mendalam, jelaslah bahwa sektor perindustrian

berperan penting dalam perekonomian Aceh khususnya dan ekonomi

Indonesia umumnya. Hal ini disebabkan antara lain oleh :

a. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dan bekerja di sector

industri pertanian.

b. Sumbangan sektor industri terhadap pendapatan nasional relatif

besar.

c. Untuk memenuhm kebutuhan pokok sebagaian besar penduduk

berasal dan sektor industri pertanian.

d. Bahan baku industri besar sangat tergantung dari hasil industri

pertanian.

e. Hasil-hasil industri pertanian merupakan sumber devisa yang sangat

besar bagi pendapatan negara.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah penulis serta

pembaca mendapatkan wawasan tentang industri emping melinjo.

5i
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Definisi Industri

Pengertian industri sangat luas, dapat dalam lingkungan

makro dan mikro. Secara mikro, sebagai mana telah dijelaskan dalam

teori mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan

yang menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barang-

barang yang mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat.

Namun demikian, dari segi pembentukan pendapatan, yakni yang

cenderung bersifat makro, industri adalah kegiatan ekonomi yang

menciptakan nilai tambah.

Kinerja industri adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh

struktur dan perilaku industri, antara lain adalah kesempatan kerja,

tingkat keuntungan, pertumbuhan industri, pemerataan pendapatan

dan kemajuan teknologi.

Secara sederhana wirausaha adalah orang yang berjiwa

berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai

usaha. Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda. (Peter F. Drucker,tahun 1976)

6i
Menurut Zimmerer defenisi kewirausahaan merupakan

sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan usaha.(Zimmerer,tahun 1982)

Berdasarkan kepada lapangan usaha yang dijalankan,

perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan dalam

tiga bagian yaitu:

a. Industri primer adalah perusahaan-perusahaan yang

mengolah kekayaan alam dan mengeksploitir faktor-faktor

produksi yang di sediakan oleh alam.

b. Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang

menghasilkan barang-barang industri.

c. Industri tertier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa.

2.1 Landasan Teori Produksi

Teori Produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan

di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang

digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.

Tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal,

jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat tekhnologi yang

digunakan.

7i
Tabel 3.1 Keadaan taman melinjo yang dapat menghasilkan produksi
di Kabupaten Pidie.

Tanaman
Tahun Tanaman yang menghasilkan(Btg) Produksi (ton)
(Btg)
2008 651.569 694.394 107.538
2009 681.146 589.741 99.201
2010 701.788 574.451 95.066
2011 445.168 361.627 80.600
2012 346.377 242.422 139.952

Jumlah 2.826.048 2.462.635 522.357


Sumber : BPS Nanggroe Aceh Darussalam

Keadaan produksi melinjo dari tahun 2008 sampai dengan

tahun 2011 terus terjadi penurunan secara terus menerus, seperti pada

tahun 2008 jumlah produksi mencapai 107.538 ton kemudian turun menjadi

99.201 ton pada tahun 2004, 95.066 ton pada tahun 2010, dan 80.600 ton

pada tahun 2011. namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan produksi

menjadi 139.952.

2.1.1 Peranan Produksi

Emping melinjo kurang perhatian dari Pemerintah Pidie meski

emping melinjo terkenal di Kabupaten Pidie, tetapi pemerintah

setempat lebih memprioritaskan tanaman Kakao. Padahal, komoditi

tersebut merupakan andalan khas daerah yang kualitasnya menembus

pasar Malaysia. Dari hasil pemeriksaan Departemen Kesehatan,

kualitas emping melinjo Kabupaten Pidie ternyata tidak banyak

mengandung getah, sehingga sangat aman untuk dikonsumsi oleh

masyarakat. “Emping melinjo kita di Pidie terbebas dari resiko

8i
penyakit asam urat,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan

Kehutanan Pidie, Muhammad Amin Affan.

Menurut Muhammad Amin Affan, budidaya tanaman melinjo

sektornya pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura,

bukan pada Dinas yang dipimpinnya. ”Tetapi hak ini tidak dijadikan

program perioritas,” katanya. Padahal tambahnya, jika dikembangkan

dengan baik maka dampaknya sangat berpengaruh bagi Penghasilan

Asli Daerah (PAD). Lebih jauh Muhammad Amin menjelaskan,

selama ini tanaman melinjo kurang mendapat perhatian, meski salah

satu komoditi Kabupaten Pidie yang sudah tembus pasar luar negeri.

“Karena tidak ada perhatian khusus, maka makanan khas Pidie ini

justru tenggelam,” sebutnya sembari mengatakan, para pengusaha

daerah lain akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengekspor ke

luar negeri. Padahal tambahnya, pemerintah Pidie bisa melakukannya

sendiri. Sementara pengusahan emping melinjo dalam bentuk industri

home dapat dijumpai di sejumlah desa di kawasan Pidie. Seperti desa

Teubeng Kecamatan Pidie, terdapat hamper 80 persen perempuan

sebagai pekerja pembuat emping melinjo. Dari penghasilan tersebut,

para perempuan dapat meningkatkan pendapatan keluarga dengan

upah Rp 3.500 per kilogram. Sementara setiap orang mampu

menghasilan rata-rata 10 kilogram setiap harinya. Pekerjaan Peh

Kuerupuk tersebut sudah menjadi pekerjaan turun menurun bagi

9i
warga desa setempat. Sedangkan bagi pengusaha, pendapatan

mencapai Rp. 150 ribu setiap harinya.

10i
BAB III

RENCANA PENELITIAN

11i
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen

(percobaan) yaitu suatu metode untuk memperoleh data lapangan dengan

cara pengamatan, dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang

diteliti.

a. Waktu penelitian
Waktu penelitian akan dilakukan kurang lebih dari 1 bulan yaitu dari

April 2024 sampai dengan Mei 2024

b. Tempat penelitian
Penelitian yang akan di laksanakan di Desa Cot Ketapang Kec.Padang

Tiji, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh-Indonesia.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1 Alat Kerja

 Palu
 Timah solder (tenol)
 Bor listrik
 Obeng, tang jepit, tang potong
 Gergaji

3.2.2 Alat Ukur

 Voltmeter
 Ampermeter
3.2.3 Bahan

 Resistor

 Chip PWM

12i
 Chip driver MOSFET

 Kapasitor

 Dioda

 Transistor

 Trafo

 Conector

 Vertinax

 Kabel-kabel

 Baterai 12 VDC

 Low-pass filter

3.3 Prosedur Penelitian

Proses pembuatan Tugas Akhir tentang “Rancang Bangun Modul

Inverter Satu Fase Untuk Daya Maksimal 150 watt” dilakukan dalam

13i
Y

beberapa tahapan pembuatan modul sesuai dengan gambar perancangan

sistem kerja yaitu :

Merangkai seluruh modul-modul yang sudah selesaimenjadi satu unit

Menguji unjuk kerja alat


Mengambil data hasil pengujian
Selesai
Y

14i
Perbaiki

Pembuatan Laporan Tugas Akhir,


Rancang Bangun Modul Inverter Satu Fase Untuk
Daya Maksimum 150 watt
Bisa diperbaiki?

DAFTAR PUSTAKA

1. M.Nur Akmal”mengembang indutri


emping melinjo”Universitas
syiahkuala,Maret 2011

15i
T
2. Ir.Hatta.sunarto.” Budidaya Melinjo dan Usaha Produksi
Emping,Yogyakarta , 1991
3. Dr.Bambang Hardiyanto”Peluang industri
emping,Jakarta,2010
4. Zimmerer,”kewirausahaan” tahun 1982
5. Peter F. Drucker”perindustrian,1976

Y Hasil sesuai yang diharapkan?


TPembuatan mo

Menguji modul/PWM

16i

Anda mungkin juga menyukai