Pengertian Pajak Terutang
Pengertian Pajak Terutang
Pengertian Pajak Terutang
Untuk mengetahui kapan saat terutang, berapa besar pajak terutang yang harus
disetorkan ke kas negara atau bahkan bisa diminta pengembalian (restitusi) pajak dari
kelebihan pembayaran pajaknya, diatur dalam ketentuan perundang-undangan
perpajakan.
Pajak Terutang adalah pajak yang harus dibayar pasa suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam
Tahun Pajak, atau Bagian Tahun Pajak sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan
yang berlaku.
Ada tiga Undang-Undang Perpajakan yang menjadi dasar hukum Pajak Terutang,
diantaranya:
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh)
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Pengertian NPWP
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Selain itu, Anda juga bisa membuat Nomor Pokok Wajib Pajak secara online.
Mengisi formulir penghapusan NPWP yang terdapat di laman Ditjen Pajak atau link
berikut: https://pajak.go.id/id/formulir-pajak/formulir-penghapusan-npwp.
Setelah diunduh dan diisi, unggah dokumen formulir melalui aplikasi e-Registration di
lk berikut: https://ereg.pajak.go.id/login.
Apabila dokumen telah diterima lengkap, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) akan
menerbitkan bukti penerimaan melalui email.
Bagi WP Orang Pribadi yang meninggal dunia: permohonan penghapusan NPWP
dapat diajukan oleh ahli waris, pelaksana wasiat, atau yang mengurus harta warisa
Pengertian NPPKP
Sejatinya, NPPKP adalah nomor identitas Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang disematkan saat
pengusaha dikukuhkan sebagai PKP, melalui surat pengukuhan PKP. NPPKP ini lebih
menitikberatkan pada identitas Wajib Pajak perorangan atau badan yang terikat pada
kewajiban perpajakan untuk PKP.
Jika pengusaha sudah mendapat NPPKP, maka PKP itu dinyatakan sudah resmi menjadi PKP
dan terikat dengan kewajiban-kewajiban perpajakan yang diperuntukkan bagi PKP. Secara
rinci, NPPKP punya beberapa fungsi.
Pertama, sebagai identitas PKP yang bersangkutan, selain tentunya NPWP. Kedua, sebagai
penanda bagi PKP untuk melaksanakan hak dan kewajiban terkait Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Ketiga, sebagai pengawasan administrasi perpajakan. Keempat, bukti legalitas dan
kredibilitas agar dapat mengikuti kegiatan transaksi yang berhubungan dengan pemerintah.
1. Salah Satu pengurus sesuai dokumen pendirian datang ke Tempat Pelayanan Terpadu
dan tidak dapat dikuasakan.
2. Wajib Pajak membawa nomor antrian jenis loket tpt pada situs kunjung.pajak.go.id.
3. Mengisi formulir pengukuhan PKP
4. Melampirkan dokumen persyaratan.
5. Umumnya Permohonan Pengukuhan PKP, Permohonan Aktivasi Akun PKP, dan
Permintaan Sertifikat Elektronik diajukan sekaligus.