Laporan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR LIMBAH


PADA
BEDENG TIPE 40/220 DI KAPAS 2 NO.H24,
KOTA PALEMBANG

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Laboratorium


Sistem Saluran dan Pembuangan Pada Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Sriwijaya

Nama : Muhammad Alghazali S.


NIM : 062230100083
Kelas : 4SE

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN 2024
HALAMAN PENGESAHAN

Berdasarkan atas hasil praktikum yang dilaksanakan di Politeknik Negeri


Sriwijaya Palembang jurusan Teknik Sipil yang disusun oleh:
Nama: Muhammad Alghazali S.
Kelas: 4 SE
NIM: 062230100083
Dengan ini meminta persetujuan dalam penyusunan dan penyelesaian
laporan serta diterima sebagai salah satu syarat guna melengkapi mata kuliah
Laboratorium Sistem Saluran dan Pembuangan pada semester 4.

Palembang, 22 April 2023


Dosen Pembimbing

Radius Pranoto, S.T.P.,


M.Si NIP:
198806062019031016
BIODATA PENULIS

Nama : Muhammad Alghazali S.

NIM : 062230100083

Program Studi : DIII-Teknik Sipil

Jurusan : Teknik Sipil

Tempat, Tanggal Lahir : Muaradua, 28 Mei 2004

Motto : Motivasi tanpa aksi hanya halusinasi


DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN

II. ALAT DAN BAHAN

III. PELAKSANAAN PEKERJAAN

IV. PENUTUP

4.1. Simpulan

4.2. Saran

V. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1..................................................................................
Gambar 2.1.2..................................................................................
Gambar 2.1.3..................................................................................
Gambar 2.1.4..................................................................................
Gambar 2.1.5..................................................................................
Gambar 2.1.6..................................................................................
Gambar 2.1.7..................................................................................
Gambar 2.2.1..................................................................................
Gambar 2.2.2..................................................................................
Gambar 2.2.3..................................................................................
Gambar 2.2.4..................................................................................
Gambar 2.2.5..................................................................................
Gambar 2.2.6..................................................................................
Gambar 2.2.7..................................................................................
Gambar 2.2.8..................................................................................
Gambar 2.2.9..................................................................................

Gambar 3.1.1..................................................................................
Gambar 3.1.2..................................................................................
Gambar 3. 2....................................................................................
Gambar 3.3.....................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya laporan ini dapat terselesaikan. saya mengucapkan terima
kasih kepada bapak Radius Pranoto, S.T.P., M.Si. selaku dosen pembimbing
Perencanaan Instalasi Air Bersih Dan Air Limbah yang telah memberikan
banyak masukan, bantuan, dan dukungan terkait penyusunan laporan ini. Saya
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman maupun kepada
pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
pelaksanaan penyusunan laporan.

Saya menyadari sepenuhnya memiliki keterbatasan dalam berbagai hal.


Oleh karena itu, tidak semua hal dapat saya deskripsikan dengan sempurna
dalam laporan ini. Saya melakukannya dengan semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang saya miliki. Saya bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca, sebagai konstribusi yang dapat memperbaiki laporan saya dimasa
yang akan datang.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Perencanaan Instalasi Air Bersih
Dan Air Limbah pada semester empat. Dengan menyelesaikan laporan ini, saya
mengharapkan banyak manfaat yang dapat diambil dan dipetik dari laporan ini.
Semoga laporan ini dapat dijadikan ilmu tambahan bagi pembaca maupun
penulis.

Palembang, 10 April 2024

Penulis

Muhammad Alghazali S.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Dasar Teori

1.1.1 Sistem Penyediaan Air Bersih

Sistem penyediaan air bersih meliputi :

1. Unit Air Baku

Merupakan bangunan untuk mengambil air baku dari sumber


air dan dialirakan ke unit produksi melalui pipa transmisi. Bangunan
penyadap air baku sedapat mungkin dilakukan secara gravitasi,
dilengkapi dengan saringan kasar yang berfumgsi untuk menyaring
sampah-sampah yang terbawa aliran. Ada beberapa cara sistem
pengambilan air antara lain :

- Free intake

- Broncaptering

- Bendung

- Pompa

2. Unit Produksi

Merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengubah


sifat-sifat suatu zat. Hal ini penting bagi air minum karena dengan
adanya pengolahan ini maka akan didapatkan suatu air minum yang
memenuhi standar air minum yang telah ditentukan

3. Unit Distribusi

Dalam sistem distribusi air bersih terdiri dari reservoar


distribusi dan jaringan pipa distribusi.
- Reservoar Distribusi

Reservoar distribusi merupakan tempat penampungan air


sementara yang menampung air disaat pemakaian lebih sedikit dari
suplai dan digunakan untuk menutupi kekurangan disaat pemakaian
lebih besar dari suplai. Reservoar distribusi biasanya berupa
menara reservoar/tangki atau ground reservoir. Reservoar distribusi
umumnya berbentuk kotak dan bentuk bulat atau kerucut biasanya
dibuat untuk menambah nilai artistik sehingga enak dipandang.

- Jaringan Pipa

Pemakaian jaringan pipa dalam bidang teknik sipil terdapat


pada system jaringan distribusi air minum. Sistem jaringan ini
merupakan bagian yang paling mahal dari suatu perusahaan air
minum. Oleh karena itu harus dibuat perencanaan yang teliti untuk
mendapatkan sistem distribusi yang efisien. Jumlah atau debit air
yang disediakan tergantung pada jumlah penduduk dan jenis
industri yang dilayani.

1.1.2 Instalansi Saluran air limbah


Dalam kesehariannya, manusia selalu menghasilkan limbah
yang berasal dari aktivitas sehari- hari, seperti mencuci piring,
mandi, menyiram tanaman maupun dari kakus. Sehingga diperlukan
perencanaan instalasi air limbah untuk suatu kota dengan
pertimbangan kebersihan, kesehatan dan keamanan (fisik maupun
alam). Pengelolaan air limbah memerlukan sarana dan prasarana
penyaluran dan pengolahan. Pengolahan air limbah permukiman
dapat ditangani melalui sistem setempat (on site) ataupun melalui
system terpusat (off site).
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal merupakan
sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpusat yaitu
terdapat bangunan yang digunakan untuk memproses limbah cair
domestik yang difungsikan secara komunal (digunakan oleh
sekelompok rumah tangga) agar lebih aman pada saat dibuang ke
lingkungan, sesuai dengan baku mutu lingkungan. Limbah cair dari
rumah penduduk dialirkan ke bangunan bak tampungan IPAL
melalui jaringan pipa.
Sistem ini dilakukan untuk menangani limbah domestik pada
wilayah yang tidak memungkinkan untuk dilayani oleh sistem
terpusat ataupun secara individual. Penanganan dilakukan pada
sebagian wilayah dari suatu kota, dimana setiap rumah tangga yang
mempunyai fasilitas MCK pribadi menghubungkan saluran
pembuangan ke dalam system perpipaan air limbah untuk dialirkan
menuju instalasi pengolahan limbah komunal. Untuk sistem yang
lebih kecil dapat melayani 2-5 rumah tangga, sedangkan untuk
sistem komunal dapat melayani 10-100 rumah tangga atau bahkan
dapat lebih. Effluent dari instalasi pengolahan dapat disalurkan
menuju sumur resapan atau juga dapat langsung dibuang ke badan
air (sungai). Fasilitas sistem komunal dibangun untuk melayani
kelompok rumah tangga atau MCK umum. Bangunan pengolahan
air limbah ini dapat diterapkan di perkampungan dimana tidak
memungkinkan bagi warga masyarakatnya untuk membangun
septictank individual di rumahya masing-masing (Rhomaidhi, 2008).

1.2 Sistem Penyediaan Air Bersih dan Air Limbah di lingkungan

1.2.1. Air Bersih

Di Indonesia ketentuan mengenai standar kualitas air bersih


mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 416 tahun
1990 tentang syaratsyarat dan pengawasan kualitas air.
Penyediaan air bersih di Indonesia untuk masyarakat dilakukan
masyarakat itu sendiri (sistem individual dan komunal) dan oleh
pemerintah. Kualitas air bersih penduduk, baik yang dihasilkan oleh
sumber yang ada di masyarakat ataupun oleh pemerintah sampai
saat ini belum semuanya memenuhi syarat yang ditentukan. Hal ini
diperlukan sekali pengawasan dan pengontrolan atas kualitas air
bersih. Karena air bersih digunakan untuk keperluan sehari-hari
seperti minum, memasak, mencuci dan lain-lain.
1.2.2. Air Limbah

Air Limbah domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair


hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan
perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair
domestic adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.

Meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah tangga


mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah
cair rumah tangga bersifat organic yaitu dari sisa-sia makanan dan
deterjen yang mengandung fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan
kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan pH air. Keadaan
tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak
menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan.

1.3. Tujuan

Tujuan dari pekerjaan instalasi penyediaan air bersih dan air


limbah ialah sebagai berikut.

1.3.1. Air Bersih.

a. Mencegah penyakit berbasis lingkungan dan dapat


mempengaruhi Kesehatan hidup manusia.
b. Meningkatkan aksesibilitas terhadap air bersih
c. Memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas air.
d. Memperbaiki kualitas hidup dan mendukung pembangunan
ekonomi.

1.3.2. Air Limbah


a. Menjaga kesehatan masyarakat dengan memproses limbah
secara efektif.
b. Mencegah pencemaran lingkungan.
c. Menjaga keberlanjutan lingkungan.
d. Memperbaiki kualitas air dan lingkungan sekitar.
1.4. Manfaat

Manfaat dari pekerjaan instalasi penyediaan air bersih dan air


limbah adalah sebagai berikut.

1.4.1. Air Bersih


a. Menjaga serta meningkatkan kesehatan manusia.
b. Melindungi lingkungan hidup.
c. Mendorong pembangunan ekonomi.
d. Menjaga kelestarian lingkungan.

1.4.2. Air Limbah


a. Mengurangi pencemaran air.
b. Mengurangi resiko gangguan kesehatan.
c. Meeningkatkan kualitas air.
d. Menjaga kelestarian lingkungan.
e. Mendukung pembangunan berkelanjutan.
BAB II
Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang umum dipakai pada pelaksanaan pekerjaan


instalasi penyedian air bersih dan air limbah buangan ialah sebagai
berikut.

2.1 Alat

2.1.1. Penggaris

Gambar 2.1.1. Penggaris

Penggaris digunakan dalam instalasi saluran air bersih dan limbah


rumah untuk mengukur, menandai, dan memastikan pemotongan
atau pemasangan pipa sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
serta untuk memastikan bahwa pipa dipasang secara sejajar atau
tegak lurus.

Kelebihan:

1. pengukuran yang akurat untuk memastikan pipa dipotong atau


dipasang dengan ukuran yang tepat.
2. Sederhana dan mudah digunakan.

3. Penandaan yang presisi untuk pemotongan atau penempatan


pipa, menghasilkan instalasi yang rapi dan teratur.

4. Tersedia dalam berbagai panjang dan jenis bahan

Kekurangan:

1. Biasanya memiliki panjang terbatas

2. Rentan terhadap kerusakan fisik

3. Hanya dapat digunakan untuk pengukuran linear dan mungkin


tidak cocok untuk pengukuran sudut atau dimensi tiga.
2.1.2. Meteran.

Gambar 2.1.2. Meteran.

untuk mengukur panjang pipa, saluran, atau perlengkapan lainnya

dengan akurat. Ini memudahkan dalam menentukan ukuran yang

diperlukan untuk instalasi yang tepat.

Kelebihan:

1. Ukurannya yang kecil dan ringan

2. Dapat digulung dan dilipat kembali dengan mudah

Kekurangan:

1. Terbatas dalam panjangnya (umumnya 5 meter)

2. Rentan terhadap korosi

3. Tidak dapat digunakan untuk pengukuran sudut atau dimensi tiga


2.1.3. Kikir

Gambar 2.1.3. Kikir pipih dan Kikir bulat

Kikir digunakan dalam instalasi saluran air bersih dan limbah untuk
memangkas dan membersihkan tepi pipa, memastikan sambungan
yang tepat dan bebas kebocoran.

Kelebihan :

1. Pemangkasan dan pemulusan tepi pipa dengan akurat,


menghasilkan sambungan yang rapat dan bebas kebocoran.
2. Meningkatkan efisiensi waktu dengan cepat mempersiapkan
pipa untuk pemasangan, mempercepat proses instalasi.
3. Sederhana dan mudah digunakan
4. Terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama

Kekurangan:

1. Hanya dapat digunakan untuk tujuan tertentu, seperti


mempersiapkan pipa, dan tidak memiliki fungsi lain dalam
instalasi saluran air dan limbah
2.1.4. Gergaji Besi

Gambar 2.1.5. Gergaji Besi

Digunakan untuk memotong pipa PVC, logam, atau jenis pipa


lainnya sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dalam instalasi,
memberikan fleksibilitas dan kemudahan penggunaan.

Kelebihan:

1. Dapat digunakan untuk memotong berbagai jenis pipa, termasuk


PVC, logam, dan plastik, sehingga cocok untuk berbagai jenis
instalasi.
2. Mampu memberikan pemotongan yang akurat dan tepat.
3. Cocok digunakan dalam berbagai situasi dan posisi,
memungkinkan untuk pemotongan pipa dalam sudut atau posisi
yang sulit dijangkau.
4. Umumnya memiliki desain yang ringkas dan mudah dibawa,
memungkinkan penggunaan di berbagai lokasi instalasi.

Kekurangan:

1. Memerlukan usaha dan tenaga fisik untuk melakukan


pemotongan

2. Menghasilkan serpihan dan debu saat pemotongan


2.1.5 Kunci Pipa

Gambar 2.1.5. Kunci Pipa.

Kunci pipa pada instalasi saluran air bersih dan limbah digunakan
untuk mengencangkan fitting pipa, memutuskan pipa yang terlalu
panjang, memutar fitting, dan menyesuaikan tekanan dalam sistem
pipa.

Kelebihan:

1. Mampu mengencangkan fitting pipa dengan kuat


2. Cocok untuk berbagai ukuran fitting pipa dan mudah digunakan
dalam berbagai situasi instalasi.
3. Memungkinkan untuk memutar fitting dan menyesuaikan
tekanan dalam sistem pipa dengan mudah.

Kekurangan:

1. Memerlukan perawatan dan pemeliharaan teratur agar tetap


berfungsi dengan baik dan tahan lama.
2. Memiliki keterbatasan panjang, sehingga mungkin sulit
digunakan dalam situasi yang terlalu sempit atau terlalu dalam.
2.1.6. Cutter Pipa.

Gambar 2.1.6. Cutter Pipa

Cutter pipa pada instalasi saluran air bersih dan limbah digunakan
untuk memotong pipa dengan presisi, memastikan panjang yang
tepat dan sambungan yang kuat dalam sistem pipa.

Kelebihan :

1. Memotong pipa dengan akurat, menghasilkan ujung pipa yang


rata dan bersih.

2. Pemotongan pipa dengan cepat dan mudah, meningkatkan


efisiensi waktu dalam instalasi.

3. Dapat digunakan untuk memotong berbagai jenis pipa, termasuk


PVC, logam, dan plastik.

Kekurangan :

1. Memerlukan perawatan dan pemeliharaan teratur agar tetap


berfungsi dengan baik dan tajam.

2. Memerlukan biaya awal yang lebih tinggi.


2.1.7. Boaring Reamer

Gambar 2.1.7. Boaring


Reamer.

Boaring reamer pada instalasi saluran air bersih dan limbah digunakan
untuk memuluskan lubang pipa, membersihkan tepi pipa, menyesuaikan
diameter lubang, dan meningkatkan kualitas instalasi secara keseluruhan.

Kelebihan :

1. Memastikan sambungan pipa dapat terpasang dengan baik dan kedap

air.

2. Mencegah penyumbatan atau kerusakan pada fitting pipa yang akan

dipasang.

3. Memungkinkan penyesuaian diameter lubang pipa agar sesuai dengan

ukuran fitting yang akan dipasang.

4. Menghasilkan lubang pipa yang rata, bersih, dan tepat ukuran.

Kekurangan :
1. Memerlukan keterampilan dan penggunaan yang tepat untuk
menghindari kerusakan pada pipa.

2. Memerlukan perawatan dan pemeliharaan teratur agar tetap berfungsi


dengan baik.

3. Tidak efektif untuk jenis pipa atau kondisi tertentu

2.2. Bahan

2.2.1. Pipa PVC

Gambar 2.2.1. Pipa PVC

Pipa PVC pada instalasi saluran air dan pembuangan berfungsi


untuk mengalirkan air bersih dan limbah cair dengan mudah, tahan
lama, dan biaya terjangkau.

Kelebihan :

1. Tidak rentan terhadap korosi atau reaksi kimia


2. memiliki kekuatan yang baik terhadap tekanan dan beban
3. Memiliki umur panjang
4. Relatif ringan dan mudah dipasang
5. Tidak mudah retak atau pecah

Kekurangan :
1. Tidak tahan terhadap sinar UV
2. Rentan terhadap kerusakan atau deformasi saat terpapar suhu
tinggi

2.2.2. Pipa Galvanis

Gambar 2.2.2. Pipa Galvanis

Pipa galvanis pada instalasi saluran air bersih dan limbah berfungsi
untuk mengalirkan air bersih dan limbah dengan tahan terhadap
korosi. Meskipun memiliki kekuatan yang baik, pipa galvanis
cenderung lebih mahal dan berat dibandingkan dengan alternatif
pipa plastik.

Kelebihan :
1. Tahan Korosi
2. Harga Terjangkau
3. Tahan terhadap tekanan dan beban tertentu.
4. Pemasangan Mudah
5. Memiliki umur pakai yang panjang

Kekurangan :
1. Relatif lebih berat
2. Cenderung tersedia dalam ukuran dan bentuk tertentu
3. Rentan terhadap korosi

2.2.3. Elbow

Gambar 2.2.3. Elbow

Berfungsi untuk mengubah arah aliran pipa pada sudut tertentu,


menyambung pipa, mengatasi perubahan tinggi atau rendah,
mengurangi tekanan aliran, dan memungkinkan penyesuaian pada
ruang terbatas.

Kelebihan :

1. Pemasangan relatif sederhana dan cepat


2. Elbow tersedia dalam berbagai bahan
3. Mengurangi stres pada pipa dengan mengalihkan tekanan dan
berat pipa ke arah yang diinginkan.

Kekurangan :

1. Saat air mengalir melalui elbow, terjadi sedikit penurunan


tekanan yang bisa mempengaruhi aliran air dalam sistem.
2. Membutuhkan ruang tambahan dalam instalasi
3. Dapat menjadi tempat terjadinya kemacetan atau penumpukan
debris.
2.2.4. Tee

Gambar 2.2.4. Tee

Berfungsi sebagai titik penyambungan tiga pipa yang


memungkinkan aliran air untuk bercabang ke arah yang berbeda.

Kelebihan :

1. Menyediakan titik penyambungan pipa yang kokoh dan tahan


terhadap tekanan air

Kekurangan :

1. Dapat menjadi tempat terjadinya kemacetan atau penumpukan


debris.
2. Memerlukan ruang tambahan dalam instalasi
2.2.5. Kran

Gambar 2.2.5. Kran

Kran pada instalasi saluran air bersih dan limbah rumahan


berfungsi untuk mengontrol aliran air, memberikan akses darurat
dalam situasi kebocoran, memfasilitasi pemeliharaan dan
perbaikan, mengatur tekanan air, mengatur suhu air (pada kran air
panas dan dingin), serta membantu dalam penghematan air dan
energi.

Kelebihan:

1. Memberikan pengguna kontrol penuh terhadap aliran air.

2. Memudahkan pemeliharaan dan perbaikan sistem saluran air.

Kekurangan :

1. Rentan terhadap kebocoran jika tidak dirawat.


2.2.6. Drat kran

Gambar 2.2.6. Drat Kran

Drat kran pada instalasi saluran air bersih dan limbah rumahan
berfungsi untuk menghubungkan kran dengan pipa, memungkinkan
pemasangan dan pemeliharaan kran dengan mudah, mencegah
kebocoran, memberikan fleksibilitas dalam pemilihan kran, serta
memudahkan pemasangan dan penggantian kran.

Kelebihan :

1. Memberikan koneksi yang kokoh antara kran dan pipa,


mengurangi risiko kebocoran atau masalah lainnya pada
sambungan tersebut.
2. Memungkinkan pengguna untuk memilih berbagai jenis kran
yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
3. Memudahkan pemasangan kran pada instalasi saluran air bersih
dan limbah rumahan karena memungkinkan penggunaan kunci
pipa untuk memasang atau melepasnya.

Kekurangan :

1. Masih memiliki risiko kebocoran.

2. Biasanya diperlukan kunci pipa khusus untuk memasang atau


melepaskan drat kran
2.2.7. Stop Kran.

Gambar 2.2.7. Stop Kran

Fungsi stop kran pada instalasi saluran air bersih dan limbah
rumahan adalah untuk mengatur aliran air, mematikan aliran
darurat dalam situasi kebocoran atau kerusakan, memfasilitasi
pemeliharaan dan perbaikan sistem, isolasi bagian pipa tertentu,
serta memungkinkan penggantian atau pemasangan peralatan
dengan aman.

Kelebihan :

1. Memberikan pengguna kontrol penuh terhadap aliran air.


2. Dalam situasi darurat seperti kebocoran, stop kran
memungkinkan pengguna untuk dengan cepat mematikan aliran
air ke area yang terkena dampak.
3. Memudahkan pemeliharaan atau perbaikan sistem saluran air
dengan mematikan aliran air ke bagian tertentu atau seluruh
sistem.

Kekurangan :

1. Memiliki risiko kebocoran jika terjadi kerusakan pada komponen


internal atau jika tidak dipasang dengan benar.
2. Memerlukan perawatan rutin untuk memastikan kinerjanya
optimal.
2.2.8. Seal Tape

Gambar 2.2.8.Seal Tape

Seal tape pada instalasi saluran air bersih dan limbah berfungsi
untuk mencegah kebocoran dengan membentuk lapisan kedap air
di sekitar sambungan pipa dan fitting, memperkuat sambungan,
mengurangi gesekan, dan mengurangi risiko korosi. Ini memberikan
keamanan dan kekokohan pada sambungan, serta memperpanjang
umur pakai instalasi saluran air.

Kelebihan :

1. Mencegah Kebocoran
2. Mudah Digunakan.
3. Dapat digunakan pada berbagai jenis pipa dan fitting.
4. Mengurangi Gesekan.
5. Biaya Terjangkau.

Kekurangan :

1. Tidak memberikan kekuatan struktural yang signifikan pada


sambungan pipa dan fitting
2. Tidak Tahan Lama.
3. Terlalu banyak seal tape digunakan, atau jika seal tape tidak
dipasang dengan benar, dapat menyebabkan penyumbatan
pada sistem saluran air.

4. Tidak Efektif untuk Sambungan Besar.


2.3.9. Lem Pipa

Gambar 2.3.9. Lem Pipa

Lem pipa dalam instalasi saluran air bersih dan limbah berperan
penting dalam menyambung pipa secara permanen atau semi-
permanen, mencegah kebocoran, memperkuat sambungan, serta
memudahkan proses pemasangan.

Kelebihan :

1. Penyambungan yang Kuat


2. Tahan Terhadap Tekanan
3. Memudahkan Pemasangan.

Kekurangan :

1. Mengandung zat kimia berbahaya


2. Dapat menambah biaya dan waktu pemasangan
BAB III
PELAKSAAN PEKERJAAN

3.1. Foto Rumah


3.1.1. Tampak Depan

Gambar 3.1.1. Tampak depan rumah


3.1.2. Denah Rumah

Gambar 3.1.2. Denah Rumah


3.2. Gambar Kerja Recana Instalasi Saluran Air Bersih

Gambar 3.1. Gambar Kerja Recana Instalasi Saluran Air Bersih


3.3. Gambar Kerja Instalasi Saluran Air Limbah

Gambar 3.3. Gambar Kerja Instalasi Saluran Air Limbah

3.4. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


3.4.1. Alat dan Bahan

A. Alat

1. Pipa PVC 2 inch : 2 batang


2. Pipa PVC 3 inch : 2 batang
3. Pipa PVC 1/2 inch : 3 batang
5. Elbow 3 Inch : 1 buah
6. Elbow 1/2 inch : 4 buah
8. Tee 1/2 inch : 1 buah
9. Drat kran 1/2 Inch : 2 buah
10. Stop kran 1/2 Inch : 1 buah
11. Seal Tape : 4 buah
12. Kran Air : 2 buah
13. Lem Pipa : 2 buah

. B. Alat

1. Cutter Pipa
2. Penggaris
3. Gergaji Besi
4. Kunci Pipa
5. Meteran

3.4.2. Tahapan

Perencanaan :

1. Menetapkan anggaran, sumber daya, dan jadwal proyek.

2. Tentukan lokasi instalasi, rute pipa, dan kapasitas sistem.

3. Menghitung kebutuhan material dan peralatan.

Pelaksanaan :

1. Pembersihan area kerja dan penghapusan hambatan seperti


tanaman, batu, atau struktur lainnya.
2. Penggalian saluran untuk pemasangan pipa utama.

3. Pemasangan pipa utama sesuai dengan elevasi yang


direncanakan.

4. Pengukuran dan pemasangan pipa cabang dari pipa utama ke


bangunan atau unit-unit lainnya.

5. Pengujian awal terhadap kebocoran pipa dan fungsionalitas


perlengkapan.

6. Pengujian tekanan pada sistem pipa untuk memastikan tidak


adanya kebocoran.

7. Pengujian kualitas air yang mengalir melalui sistem untuk


memverifikasi kualitasnya.

8. Penyelesaian perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan.

9. Penyelesaian detail dan pembersihan area kerja.


BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Dapat disimpulkan bahwa praktek Perencanaan Instalasi Air


Bersih Dan Air Limbah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Pengenalan Alat dan Bahan

2. Proses Instalasi Saluran Air

4.2. Saran

1. Utamakan keselamatan kerja, menjaga kesehatan apabila


tubuh terasa kurang fit lebih baik beristirahat dulu jangan
memaksakan diri demi keselamatan diri dan orang lain.
2. Ikuti semua langkah dan prosedur.
3. Patuhi semua peraturan yang ada dibengkel, demi keselamatan
kerja.
4. Kerjakan job sheet sesuai dengan intruksi yang diberikan,
agar tidak banyak membuang bahan kerja.
5. Gunakan alat perlindungan diri yang seharusnya.
6. Pastikan alat yang digunakan siap digunakan, apabila
selesai digunakan hendaknya menyimpan alat dengan benar
kembali.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

U, Nurmalia. (2019). Sistem Penyediaan Air Bersih, ( Universitas Islam Indonesia)


diakses dari
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/14206/06%20BAB
%20II.pdf?sequence=12&isAllowed=y

DP, Harudyawati. 2016. Sistem IPAL Komunal (Universitas Islam Indonesia).


Diakses dari
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/108/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=8&isAllowed=y

Admindpu. (2020). Apa Itu Air Limbah Domestik. diakses dari


https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/34/apa-itu-air-limbah-domestik

Anda mungkin juga menyukai