Diskusi UT Sherlyn 2024 Semester 8

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

Diskusi 1 Perpajakan

Asas perpajakan merupakan dasar dan pedoman yang digunakan oleh pemerintah saat membuat peraturan
atau melakukan pemungutan pajak. Sebutkan dan jelaskan asas yang digunakan dalam pemungutan pajak
serta lengkapi dengan contoh!

Asas yang digunakan dalam pemungutan pajak :

Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal)


Negara akan mengenakan pajak atas seluruh penghasilan atau pendapatan yang diterima oleh wajib pajak
apabila wajib pajak tersebut berdomisili di negara tersebut atau yang berkedudukan di negara tersebut tanpa
mempersoalkan dari mana penghasilan atau pendapatan yang akan dikenakan pajak itu berasal, karena asas
domisili ini hanya akan memperhatikan lokasi atau tempat Wajib Pajak.
Sehingga, negara yang menganut asas ini, akan menggabungkan asas domisili dengan konsep pemungutan
pajak atas penghasilan baik yang diterima di negara tersebut maupun yang diperoleh di luar negeri.
Menurut Tony Marsyahrul (2005:3), asas domisili merupakan asal yang menganut cara pemungutan pajak
yang tergantu pada tempat tinggal (domisili) Wajib Pajak di suatu negara. Negara yang menjadi tempat
tinggal Wajib Pajak, negara itulah yang berhak mengenakan pajak atas segala penghasilan yang diterima dari
mana pun.
Sebagai contoh : Wajib Pajak adalah WNI yang bertempat tinggal di Indonesia yang memiliki penghasilan
dari Indonesia dan luar negeri, maka atas seluruh penghasilan yang diperolehnya tersebut negara berhak
memungut pajak.

Asas Sumber
Asas ini sering disebut juga sebagai asas teritorial. Negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan
yang diterima oleh wajib pajak tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. Tidak dipersoalkan
mengenai siapa dan apa status dari wajib pajak yang menerima penghasilan tersebut karena yang menjadi
landasan pemungutan pajak ialah objek pajak yang berasal dari negara itu.
Ringkasnya, negara tidak mempersoalkan siapa penerima penghasilan, Wajib Pajak dalam negeri ataupun
Wajib Pajak luar negeri. Selama penghasilan berasal dari negara itu, maka akan dikenai pajak di negara
tersebut.
Sebagai contohnya, Wajib pajak merupakan tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia. Oleh sebab itu,
penghasilan yang diterima wajib pajak di Indonesia akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia. Wajib
Pajak harus membayar pajak kepada negara atau wilayah yang memberikan pendapatan atau penghasilan
kepada dirinya sendiri.

Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak hanya akan dilakukan berdasarkan status kewarganegaraan dari wajib pajak yang menerima
penghasilan. Hal ini berarti, tidak peduli Wajib Pajak yang bersangkutan tersebut tinggal atau bekerja dan
mendapatkan penghasilan di negara atau wilayah mana, apabila Wajib Pajak tersebut masih memiliki
kewarganegaraan suatu negara yang menjadi negara asalnya, maka Wajib Pajak tersebut diwajibkan untuk
dapat membayarkan pajaknya kepada negara asalnya.
Sebagai contoh : Wajib Pajak asal Indonesia bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia. Maka, gaji
wajib pajak yang bekerja di Malaysia selama 1 tahun, tetap wajib membayar pajak ke pemerintah Indonesia.

Persamaan dan Perbedaan di Antara Ketiga Asas


Asas domisili dan asas kebangsaan mempunyai persamaan fokus pemungutan pajak pada subjeknya, yaitu
domisili tempat tinggal atau status kewarganegaraan.
Sedangkan, fokus pemungutan pajak asas sumber adalah di mana sumber penghasilan tersebut diterima.
Tidak peduli siapa dan dari mana Wajib Pajak, walaupun warga negara asing atau tidak berdomisili di tempat
kerja tetap akan dikenakan pajak.
Selain itu, dalam asas domisili dan asas kebangsaan, penghasilan yang dikenakan pajak tidak dibatasi mau
diterima dari dalam negeri atau luar negeri. Sedangkan, dalam asas sumber, penghasilan yang dikenakan
pajak terbatas hanya penghasilan dari sumber itulah yang terkena pajak.

Sumber :
https://www.pajakku.com/
BMP EKSI4206/Modul 1

Diskusi 2 Perpajakan

Apa yang dimaksud dengan Pengusaha Kena Pajak (PKP)? Siapa yang dapat dikukuhkan sebagai
PKP dan apa fungsi pengukuhan PKP? Berikan penjelasan!

Jawab :
Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.

Yang dapat dikukuhkan sebagai PKP adalah setiap wajib pajak sebagai pengusaha yang dikenai
PPN berdasarkan UU PPN 1984 dan perubahannya wajib melaporkan usahanya. Pengusaha orang
Pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha di wilayah beberapa kantor Dirjen
pajak wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP baik di kantor Dirjen pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan pengusaha maupun di kantor
Dirjen pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.
Fungsi pengukuhan PKP selain dipergunakan untuk mengetahui identitas PKP yang sebenarnya
juga berguna untuk melaksanakan hak dan kewajiban di bidang PPN dan PPNBM serta untuk
pengawasan administrasi perpajakan.

Sumber : BMP EKSI4206 Modul 2 Hal 2.5

Diskusi 3 Perpajakan
Sebutkan dan jelaskan, penghasilan yang tidak termasuk penghasilan yang dikenakan PPh atau
yang dikecualikan dari objek pajak berdasarkan UU PPh Pasal 4 ayat 3

Jawab :
Berdasarkan pasal 4 ayat 3 UU PPh terdapat penghasilan yang tidak termasuk penghasilan yang
dikenakan pajak penghasilan atau dikecualikan dari objek pajak adalah:
1. Bantuan atau sumbangan termasuk zakat yang diterima oleh lembaga keagamaan yang
dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang
berhak serta harta hibahan yang diterima sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha,
pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan
2. Warisan
3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham atau
pengganti penyertaan modal
4. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah
5. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi
kesehatan, kecelakaan, asuransi jiwa, dwiguna, dan asuransi beasiswa
6. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh PT sebagai wajib pajak dalam negeri,
koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan modal pada Badan Usaha yang didirikan dan
bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat dividen berasal dari cadangan laba yang
ditahan dan paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor bagi PT, BUMN dan BUMD yang
menerima deviden kepemilikan saham
7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri
Keuangan baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai
8. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-bidang tertentu
yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan
9. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya
tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan Firma, dan kongsi termasuk
pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif
10. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari
badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia
dengan syarat merupakan perusahaan mikro kecil, menengah atau sektor-sektor usaha yang
diatur berdasarkan peraturan Menteri Keuangan dan sahamnya tidak diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia
11. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang diterima atau diperoleh WNI dari wajib
pajak pemberi beasiswa, tidak mempunyai hubungan istimewa dengan pemilik komisaris direksi
atau pengurus dari wajib pajak memberi beasiswa dan komponen beasiswa yang diterima
terdiri dari biaya pendidikan, ujian penelitian dan biaya lainnya yang berhubungan dengan
penunjang pendidikan
12. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba
13. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh badan penyelenggara jaminan sosial kepada
wajib pajak tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut berdasarkan peraturan Menteri
Keuangan.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan pengecualian objek pajak diatur berdasarkan peraturan
Menteri Keuangan.

Sumber :
BMP EKSI4206 Modul 3 Hal 3.13 - 3.15
Diskusi 4 Perpajakan

Pajak Penghasilan Jenis PPh Pasal 21

Definisi PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau
jabatan, jasa dan kegiatan yang diperoleh oleh wajib pajak subjek pajak dalam negeri.

1. Subjek yang dikenakan PPh 21


Jenis PPh 21 ini dikenakan pada wajib orang pribadi yang menerima penghasilan seperti penjelasan
definisi PPh tersebut.
Kategori subjek yang dikenakan PPh 21 ini seperti pegawai, bukan pegawai, penerima pensiun
maupun pesangon, anggota dewan komisaris, mantan pekerja dan peserta kegiatan.
Wajib pajak kategori bukan pegawai adalah:
a. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari akuntan, arsitek, pengacara,
dokter, konsultan, aktuaris, penilai, dan notaris.
b. Pemain musik, penyanyi, pembawa acara, bintang iklan, bintang sinetron, peragawan, kru film,
sutradara, foto model, pelukis, pemain drama, penari, pemahat, dan seniman lainnya.
c. Olahragawan, pelatih, penyuluh, pengajar, penasihat, moderator, dan penceramah.
d. Peneliti, pengarang, dan penerjemah.
e. Penyedia jasa komputer dan sistem aplikasi, fotografi, teknik, telekomunikasi, ekonomi,
elektronika, sosial dan penyedia jasa kepanitiaan.
f. Petugas dinas luar asuransi, direct selling, distributor perusahaan multi-level marketing,
petugas penjaja barang dagangan.
g. Dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap perusahaan atau anggota
dewan komisaris. Penerima penghasilan atas keikutsertaan dalam kegiatan seperti peserta
perlombaan dan seni dalam segala bidang termasuk perlombaan olahraga,ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, ketangkasan dan jenis perlombaan lainnya.
h. Peserta pertemuan, sidang, konferensi, kunjungan kerja, dan peserta rapat. Peserta pendidikan
dan pelatihan, peserta kegiatan lainnya yang memperoleh penghasilan dalam keikutsertaannya
pada suatu kegiatan.

2. Objek PPh Pasal 21


Objek pajak penghasilan pasal 21 di antaranya:
a. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap, baik berupa penghasilan yang bersifat
teratur maupun tidak teratur
b. Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima industri secara teratur berupa uang industri
atau penghasilan sejenisnya
c. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan
dengan industri yang diterima secara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat industri,
tunjangan hari tua
d. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan,
upah satuan, upah industri atau upah yang dibayarkan secara bulanan
e. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan
sejenis dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan
f. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang
rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan
imbalan sejenis dengan nama apapun.
g. Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan lainnya dengan nama dan dalam
bentuk apapun yang diberikan oleh : bukan WP, WP yang dikenakan PPh final, WP yang
dikenakan PPh berdasarkan deemed profit.

Namun jenis PPh 21 yang dibebankan atau dikenakan wajib pajak orang pribadi tidak dibayarkan
sendiri oleh yang bersangkutan. Akan tetapi jenis PPh 21 ini dipotong atau dipungut oleh
perusahan/pemberi kerja melalui pemotongan pajak PPh Pasal 21. Pihak
pemotong/perusahaan/pemberi kerja kemudian menyetorkan atau membayarkan PPh 21 yang
dipotong dari wajib pajak orang pribadi yang memperoleh penghasilan kena pajak tersebut ke kas
negara. Berikutnya, sebagai pihak yang dipungut PPh Pasal 21, akan memperoleh bukti
pemotongan PPh Pasal 21 dari pihak yang memotong penghasilan tersebut.

Sumber : BMP EKSI4206 Modul 4 hal. 4.3-4.6


DISKUSI 1 : METODE PENELITIAN SOSIAL

1. Sebagaimana diketahui bahwa penggetahuan dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang berbeda.
Silakan diskusikan persamaan dan perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan

Persamaan Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan :

Sebelumnya kita menyamakan dan membedakan pengetahuan dengan ilmu pengetahuan, maka perlu kita
ketahui terlebih dahulu hakikat dari pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
Pengetahuan adalah jawaban terhadap rasa keingintahuan manusia tentang kejadian atau gejala yang
terjadi di alam semesta, baik dalam bentuk fakta, konsep, atau prinsip.
Ilmu pengetahuan atau sains adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara atau metode ilmiah.
Yang menjadi persamaannya, dikarenakan Ilmu Pengetahuan pasti berasal dari pengetahuan, maka dapat
disimpulkan Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan sama-sama memiliki rasa keingintahuan.
Yang menjadi perbedaan, Pengetahuan dapat diperoleh dengan cara non-ilmiah sedangkan Ilmu
Pengetahuan diperoleh dengan metode ilmiah dan teruji kebenarannya (fakta) secara sistematik menjadi
sebuah ilmu. Oleh karena itu, Pengetahuan belum tentu bisa menjadi Ilmu Pengetahuan.
Pengetahuan dapat mencakup hal apapun termasuk yang paling misterius, supranatural, dan dogmatis
sedangkan Ilmu Pengetahuan mengkaji hal-hal konkret yang dapat diamati, dapat diukur, empiri.

2. Silahkan diskusikan perbedaan antara etika dan etiket, kemudian diskusikan juga mengenai
permasalahan etika dalam penelitian sosial

Etika adalah sebuah sistem norma atau kriteria boleh atau tidak boleh suatu tindakan dilakukan sedangkan
Etiket menyangkut cara manusia melakukan perbuatan. Etika itu bersifat absolut atau mutlak sedangkan
etiket bersifat relatif atau tidak mutlak.

Para filsuf telah merenungkan apa yang dimaksud dengan etika selama berabad-abad (terutama contohnya
termasuk Immanuel Kant dan John Stuart Mill), dengan banyak perdebatan mengenai nilai pendekatan
utilitarian (hasil terbaik bagi mayoritas) versus pandangan absolutis tentang tindakan yang secara inheren
benar atau salah (tindakan dinilai daripada hasil).

Permasalahan Etika dalam penelitian sosial

Privasi dan kerahasiaan adalah masalah etika yang paling jelas dan sangat penting dalam penelitian sosial.
Penerapan etika harus menjelaskan cara peneliti akan menyimpan data penelitian dan memastikan bahwa
kerahasiaan responden tidak dapat diakses oleh pihak lain.

Mendapatkan persetujuan berdasarkan informasi adalah aspek penting dari setiap penelitian. Sangat
penting bahwa proses mendapatkan persetujuan melibatkan responden yang mempunyai gagasan yang
jelas tentang apa yang mereka setujui dan kapan keterlibatan mereka akan dimulai dan diakhiri.

Keselamatan peneliti seringkali dilupakan ketika mempertimbangkan etika penelitian. Beberapa bentuk
penelitian sosial (khususnya etnografi) mengandung risiko yang tidak dapat dihindari, namun secara
umum, dengan sebagian besar metodologi, seseorang dapat menggunakan strategi tertentu yang
memastikan peneliti tidak menghadapi risiko.

Kurangnya Pengawasan dan Ketidakseimbangan Kekuasaan


Banyak tim peneliti yang tidak hanya terdiri dari peneliti, tetapi juga mahasiswa yang bekerja sebagai
asisten peneliti. Hubungan antara asisten peneliti dan anggota tim peneliti lainnya terkadang dapat
menimbulkan masalah dan menimbulkan permasalahan etika, terutama karena asimetri kekuasaan yang
tidak dapat dihindari.

Sumber :

https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0965229905001445

BMP ISIP4216 Modul 1

DISKUSI 2 : METODE PENELITIAN SOSIAL

Forum diskusi ini membahas tentang Ragam Pendekatan Penelitian

1. Diskusikan objek penelitian dalam beberapa disiplin ilmu sosial (ilmu politik, antropologi, sosiologi, psikologi, ilmu komunikasi)

Beberapa disiplin ilmu sosial :

1. Ilmu politik

Mengkaji salah satu aspek dari kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan power,
authority dan sub-ordination di kalangan anggota masyarakat. Termasuk di dalamnya ilmu
administrasi yaitu metode pengorganisasian negara guna melaksanakan kebijakan umum.

2. Antropologi

Mengkaji manusia dan kebudayaannya dengan mempelajari segala jenis manusia di segala
tempat dan zaman secara menyeluruh. Yang dipelajari adalah kebiasaan beberapa masyarakat
asal usul kemudian perkembangannya sehingga memperlihatkan perbedaan antara manusia
zaman dulu dengan zaman yang sekarang.

3. Sosiologi

Mengkaji faktor-faktor yang mempertahankan stabilitas dalam suatu masyarakat yang


membawa perubahan bahkan kehancuran suatu masyarakat. Yang dikaji adalah perilaku pada
masyarakat bukan per individu.
4. Psikologi

Mengkaji khusus hal-hal yang berhubungan dengan perilaku tapi dalam penekanan individu.

Yang dikaji adalah perilaku yang muncul dari diri sendiri bukan paksaan dari luar salah satunya
seperti motivasi, kemauan, bahkan depresi.

5. Ilmu komunikasi

Mengkaji khusus hal-hal yang berhubungan dengan perilaku individu dalam berkomunikasi baik
antar pribadi, antar budaya maupun dalam kelompok massa.

2. Ambillah contoh permasalahan penelitian yang ada disekitar anda, kemudian tentukan jenis pendekatan penelitian apa yang seharusnya
dipilih, dan jelaskan alasan menggunakan pendekatan tersebut

Contoh permasalahan penelitian yang ada di sekitar saya adalah Penelitian terhadap Kepuasan
masyarakat pada layanan Disdukcapil.
Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadap layanan yang
diberikan oleh Disdukcapil seperti layanan penerbitan Kartu Keluarga, KTP dll yang berhubungan
dengan identitas kependudukan yang sah menurut negara.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan melakukan survei terhadap beberapa
masyarakat yang melakukan kepengurusan surat di Disdukcapil dengan memberikan kuesioner
skala kepuasan dari 1-10 untuk diisi oleh masyarakat.
Pendekatan Penelitian yang sesuai dengan penelitian ini adalah pendekatan penelitian deskriptif.
Karena penelitian ini hanya bertujuan untuk memperoleh data dasar berupa angka indeks
kepuasan pelayanan.

1. Untuk penjelasan maupun prediksi suatu permasalahan penelitian diperlukan adanya suatu
teori yang berkaitan dengan masalah penelitian yang diteliti. Silakan paparkan teori yang
anda gunakan terkait permasalahan penelitian (sesuai dengan objek penelitian yang sudah
Anda tentukan pada pertemuan sebelumnya)

2. Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu tersedia dan cukup
banyak, tinggal peneliti mengidentifikasi, memilih dan merumuskannya. Silakan diskusikan
langkah-langkah dalam merumuskan permasalahan dalam penelitian
Objek Penelitian sebelumnya adalah Kepuasan masyarakat pada layanan Disdukcapil dengan
menggunakan pendekatan deskriptif dan metode kuesioner.
Maka teori yang terbentuk adalah bagaimana respon atau tanggapan pengguna jasa terkait
pelayanan yang diberikan oleh petugas disdukcapil.
Apakah pelayanan sudah sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Teori muncul pada saat
perilaku yang ditunjukkan oleh pengguna jasa saat dilayani oleh petugas dengan sikap pengguna
jasa yang menunjukkan kepuasan atau ketidakpuasan.
Sikap pengguna jasa yang ramah dan responsif saat pelayanan dapat menandakan tingkat
kepuasan yang tinggi dan begitu juga sebaliknya. Selain itu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
di kuesioner dapat menyimpulkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan petugas
disdukcapil sehingga dapat dilihat dan disimpulkan melalui sikap yang mereka tunjukkan dalam
mengisi kuesioner Apakah mereka benar-benar puas terhadap pelayanan atau hanya sekedar
mengisi saja. Dalam menentukan teori saya menggunakan proses berpikir induksi karena
merupakan teori yang menarik kesimpulan secara umum berdasarkan gejala khusus sehingga
penjelasan yang dapat disimpulkan adalah hubungan dengan sejumlah gejala melalui pengamatan
hubungan dari gejala-gejala tersebut.
Bacaan merupakan laporan hasil penelitian dan mudah dijadikan sumber masalah penelitian
karena laporan penelitian yang baik pasti mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut
Seminar, diskusi, dan pertemuan-pertemuan ilmiah merupakan sumber masalah penelitian yang
sangat kaya karena dalam kegiatan-kegiatan itu para profesional melihat dan menelaah hal-hal
yang dipersoalkan secara profesional.
Pernyataan pemegang otoritas baik dalam pemerintahan maupun ilmu tertentu dapat menjadi
sumber masalah penelitian.
Pengamatan sepintas dapat ditemukan seseorang dalam penelitian suatu perjalanan.
Pengalaman pribadi menjadi sumber permasalahan penelitian seperti dalam ilmu-ilmu sosial.
Perasaan intuitif muncul menjadi masalah penelitian ketika pikiran peneliti bangun tidur atau ketika
sedang istirahat sehingga muncul bentuk pertanyaan-pertanyaan atau masalah penelitian.
Dari manapun sumbernya masalah penelitian hanya akan diidentifikasi apabila calon
peneliti cukup memahami.

BMP ISIP4216 Modul 3 Hal. 3.16-3.18


DISKUSI 1 : BISNIS INTERNASIONAL

Setelah anda mempelajari modul dan materi pengayaan, jelaskan perbedaan polisentris dan Etnosentris, serta
berikan contoh perusahaan yang menerapkan polisentris dan etnosentris.

Polisentris adalah keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unik dan berbeda-beda. Sedangkan
etnosentris adalah keyakinan negeri asal sendirilah yang lebih unggul.
Pada tahap polisentris, anak perusahaan didirikan di pasar luar negeri dengan menyesuaikan diri terhadap
perbedaan unik setiap negara dimana anak perusahaan akan beroperasi secara independen dan menetapkan
tujuan serta rencana pemasaran sendiri. Sedangkan pada tahap etnosentris, pasar luar negeri akan
dikembangkan di kantor dalam negeri menggunakan kebijakan dan prosedur yang identik dengan yang
dipakai di dalam negeri karena etnosentris sendiri meyakini bahwa domestik akan lebih sukses dan lebih
unggul.
Contoh perusahaan yang menerapkan polisentris :
 Perusahaan TNC (Transnasional Corporation)
 Perusahaan WAL-Mart
 KFC
 McDonald’s

Contoh perusahaan yang menerapkan etnosentris :


 MNC (Multi Nasional Corporate)
 Perusahaan LG

Sumber :
BMP ADBI4432 Modul 1 Hal 1.12
https://riarestyarisma.wordpress.com/

DISKUSI 2 : BISNIS INTERNASIONAL

Setelah anda mempelajari modul dan materi pengayaan, jelaskan mengenai teori keunggulan kompetitif dari
Porter

Teori Porter menyatakan terdapat empat variabel yang mempunyai pengaruh terhadap kemampuan
perusahaan lokal di suatu negara menggunakan sumber yang akan memperoleh keuanggulan komparatif :
1. Kondisi-kondisi permintaan : sifat dasar dari permintaan domestik
Perusahaan akan berusaha memproduksi produk yang high quality dan inovatif ketika ada permintaan dari
pelanggan/konsumen. Namun, variabel ini menjadi kurang penting ketika ada persaingan secara global.

2. Kondisi-kondisi faktor : level dan komposisi faktor produksi


Porter menyadari pentingnya teori proporsi faktor, yang menganggap sumber daya suatu negara (misalnya
sumber daya alam dan tenaga kerja yang tersedia) sebagai faktor kunci dalam menentukan produk apa yang
akan diimpor atau diekspor suatu negara. Porter menambahkan ke dalam faktor-faktor dasar ini sebuah daftar
baru dari faktor-faktor lanjutan, yang ia definisikan sebagai tenaga kerja terampil, investasi di bidang
pendidikan, teknologi, dan infrastruktur. Ia menganggap faktor-faktor maju ini memberikan suatu keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan bagi suatu negara.

3. Industri-industri terkait dan pendukung para pemasok dan jasa dukungan industri
Agar tetap kompetitif, perusahaan-perusahaan besar global mendapatkan manfaat dari memiliki industri
pendukung dan industri terkait yang kuat dan efisien untuk menyediakan input yang dibutuhkan oleh industri
tersebut. Industri tertentu dikelompokkan secara geografis, sehingga memberikan efisiensi dan produktivitas.
4. Strategi, struktur, dan persaingan perusahaan-perusahaan domestik, adanya hambatan-hambatan untuk
masuk, serta organisasi dan gaya manajemen perusahaan
Tingkat persaingan yang sehat antar perusahaan lokal akan memacu inovasi dan daya saing.

Sumber :
BMP ADBI4432 Modul 2 Hal 2.19 - 2.20
https://learn.saylor.org/

DISKUSI 3 BISNIS INTERNASIONAL


Jelaskan mengenai dimensi sosiekonomi dan mengapa dimensi sosioekonomi perlu diperhatikan saat memasuki pasar internasional?

Definisi yang lengkap mengenai potensi pasar juga harus mencukupi informasi rincimengenai
atribut-atribut fisik populasi sebagaimana diukur dengan dimensi sosioekonomi. Bagian ini akan
dimulai dengan suatu analisis atas total populasi.
a. Populasi Total
Populasi total, indikator paling umum mengenai ukuran pasar potensial, adalah karakteristik
populasi yang pertama yang akan diperiksa oleh para analis. Fakta bahwa negara maju memiliki
penduduk kurang dari 10 juta memperjelas bahwa ukuran populasi saja adalah indikator yang
buruk dari kekuatan ekonomi dan potensi pasar.
b. Distribusi Umur
Karena hanya sedikit produk yang dibeli oleh setiap orang, maka para agen pemasaran harus
mengidentifikasikan segmen-segmen dari populasi yang lebih mungkin akan membeli barang-
barang mereka. Untuk beberapa perusahaan, umur merupakan penentu yang penting dari ukuran
pasar. Tetapi sayangnya, distribusi kelompok umur dalam populasi sangat berbeda. Pada
umumnya, karena tingkat kelahiran dan kesuburan yang lebih tinggi,negara-negara yang
berkembang memiliki penduduk berusia muda dibandingkan dengan negara-negara industri.
c. Keprihatinan di negara-negara maju
Pada tahun 2025, Jepang, dengan penduduk lanjut usia yang tumbuh paling cepat didunia industri,
akan memiliki penduduk berusia lanjut dengan jumlah dua kali lipat dari jumlah anak-anak.
Cadangan dana jaminan sosial pemerintah akan mengering karena biaya pensiun dan kesehatan
untuk orang berusia lanjut, yang diprediksikan akan menghabiskan 73 persen dari pendapatan
nasional. Menurut kementrian kesehatan dan kesejahteraan, satu-satunya solusi adalah
mengenakan pajak yang lebih tinggi dan mengurangi tunjangan-tunjangan. Suatu analisis yang
dilakukan oleh dewan penasihat perdana mentri menyimpulkan bahwa apabila system yang ada
sekarang tidak diubah, perekonomian akan runtuh.Pensiun muda dan fakta bahwa para pensiunan
hidup lebih lama juga membebani sistem jaminan sosial dibanyak negara lain. Dinegara-negara
industri, tidak hanya biaya dari sistem jaminan sosial meningkat karena pertumbuhan jumlah
pensiunan, tetapi terdapat lebih sedikit orang yang bekerja dan membayar ke sistem itu untuk
mendukung mereka. Di negara-negara berkembang, hal sebaliknyalah yang terjadi. Tingkat
kelahiran yang lebih tinggi mengakibatkan banyaknya penduduk berusia muda dan ini mengurangi
rasio ketergantungan para pekerja yang mendukung sistem itu.
d. Kepadatan dan Distribusi Penduduk
Aspek-aspek kependudukan lain yang menjadi perhatian manajemen adalah kepadatan
pendudukan dan distribusi penduduk. Kepadatan penduduk adalah suatu ukuran jumlah penduduk
per unit wilayah (penduduk per kilometer persegi atau mil persegi). Distribusi penduduk adalah
suatu ukuran mengenai bagaimana penduduk terdistribusi dari daerah pedesaan sampai ke kota-
kota. Negara berpenduduk padat cenderung membuat distribusi dan komunikasi produk menjadi
lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan dinegara-negara yang kepadatan
penduduknya rendah. Sebuah fenomena yang mengubah ditribusi penduduk adalah perpindahan
dari desa ke kota, yang terjadi dimana-mana, terutama dinegara-negara berkembang, karena
orang pindah ke kota-kota untuk mencari upah yang lebih tinggi dan hidup yang lebih nyaman.
Perpindahan ini sangat penting bagi para agen penting bagi para pemasar, karena penduduk kota
yang kurang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dibandingkan dengan orang-orang yang
tinggal dikawasan pedesaan, harus memasuki perekonomian pasar.
Dimensi sosioekonomi perlu diperhatikan saat memasuki pasar internasional karena saat akan
memasuki pasar internasional, kita harus mengetahui terlebih dahulu keadaan pasar atau negara
tersebut. Data sosioekonomi memberikan informasi mengenai jumlah dan keadaan penduduk di
daerah tersebut. Dengan hal ini, perusahaan sudah dapat mengetahui keadaan pasar saat akan
memulai bisnis di pasar internasional. Banyak perusahaan memantau kondisi ekonomi dari negara-
negara tempat para pesaing utamanya berlokasi karena perubahan kondisi bisa memperkuat atau
memperlemah kemampuan para pesaing untuk bersaing di pasar dunia.
Dimensi-dimensi sosioekonomi lainnya dapat memberikan informasi yang berguna kepada
manajemen. Kenaikan jumlah wanita yang bekerja misalnya, adalah sangat signifikan bagi para
agen pemasaran, karena hal tersebut dapat menghasilkan pendapatan keluarga yang lebih besar,
pasar yang lebih besar untuk convenience goods (barang mudah dicari), dan kebutuhan untuk
mengubah bauran promosi. Para manajer personalia tertarik dengan kenaikan ini, karena hal
tersebut mengakibatkan pasokan tenaga kerja yang lebih besar. Hal ini juga menandakan bahwa
perubahan-perubahan mungkin diperlukan dapal proses produksi, fasilitas karyawan, dan kebijakan
manajemen personalia. Data mengenai perceraian disuatu negara, apabila tersedia, akan membuat
para agen pemasaran menjadi waspada terhadap formasi keluarga dengan orang tua tunggal dan
rumah tangga yang terdiri dari satu orang, dimana formasi tersebut memiliki kebutuhan akan
produk dan kebiasaan membeli yang berbeda dalam banyak hal dengan keluarga dengan dua
orangtua. Dibanyak negara, kelompok-kelompok etnis yang penting membutuhkan pertimbangan
khusus baik oleh para manajer pemasaran maupun personalia.
Sumber Referensi :
BMP ADBI4432 Modul 3
DISKUSI 3 BISNIS INTERNASIONAL

Berikan pendapat anda mengenai pengaruh system politik terhadap bisnis internasional dan
berikan contohnya
Salah satu bagian penting dalam setiap keputusan bisnis adalah memasuki lingkungan politik suatu
negara tempat perusahaan tersebut berroperasi. Peraturan dan perundang-undangan suatu negara
dapat memengaruhi jalannya operasi perusahaan tersebut. Sebagai contohnya peraturan minimum
gaji memengaruhi harga yang harus dibayar perusahaan untuk tenaga kerja. Peraturan
perlindungan terhadap lingkungan akan memengaruhi sistem produksi operasi perusahaan.
Perubahan dalam peraturan perpajakan dapat secara perlahan mematikan usaha perusahaan.
Perang saudara, pembunuhan, atau penculikan pelaku bisnis asing akan dapat mengganggu
kelancaran operasi perusahaan tersebut. Banyak perusahaan ketika memasuki lingkungan politik
negara lain merasa kesulitan. Para pelaku bisnis internsional yang telah berpengalaman biasanya
melakukan analisis yang sistematis terhadap lingkungan politik negara yang dituju. Adapun Risiko
politik yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan tersebut ada 3 (tiga) yaitu:
Pertama, risiko kepemilikan tempat perusahaan dapat diambil alih oleh pemerintah negara
tersebut.
Kedua, risiko operasi yang dalam operasinya terdapat hambatan-hambatan seperti dalam tenaga
kerja, peraturan- peraturan, pajak, teroris, dan kebijakan lingkungan.
Ketiga, risiko pengalihan ketika pemerintah ikut campur dalam mengatur dana yang masuk dan
yang keluar dari negaranya.
Risiko politik juga dapat dihasilkan dari tindakan pemerintah seperti nasionalisasi perusahaan asing,
meningkatkan biaya operasi, menurunkan kurs mata uang, atau mengecilkan keuntungan dari
perusahaan. Risiko politik juga dapat bersumber dari luar pemerintahan seperti penculikan dan
tindakan terorisme. Setiap perusahaan yang ingin mencoba memasuki pasar baru seharusnya
mempelajari pengethuan dasar atas negara tersebut.
Sistem politik dapat dinilai berdasarkan dua dimensi, penjelasannya sebagai berikut:
1. Kolektivisme dan Individualisme
Kolektivisme atau pada zaman modern disebut dengan istilah Sosialisme adalah sistem yang
menekankan pada pencapaian tujuan bersama daripada tujuan individu. Sedangkan Individualisme
adalah terjaminnya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi dan politik. Dalam
praktik selanjutnya, paham individualis berubah menjadi sistem politik demokrasi dan pasar
persaingan bebas.
2. Demokrasi dan Totaliter
Demokrasi adalah sistem politik ketika pemerintah berasal dari rakyat yang dibentuk dengan cara
dipilih langsung atau dipilih melalui parlemen. Sedangkan Totaliter adalah bentuk pemerintahan
ketika satu orang atau satu partai politik tertentu menguasai pemerintahan dan dengan tegas
melarang adanya partai oposisi.
Contoh sistem politik yang dapat mempengaruhi bisnis internasional antara lain:
a. Kebijakan agrikultural AS menyebabkan para petani Prancis marah dan menyerang McDonald’s
dan Disneyland Paris yang berasal dari Amerika Serikat.
b. Perusahaan IBM yang beroperasi di negara Rusia yang berniat menghentikan produksinya
dikarenakan ketidaktegasan pemerintah dalam pemungutan pajak yang membuat perusahaan
asing dan perusahaan dalam negeri tidak berminat untuk berinvestasi di negara tersebut.
c. Negara Singapura yang mengadakan perjanjian Kerjasama dengan perusahaan Cina dalam
pembuatan mainan truk. Jika perusahaan singapura ini mendirikan dan mengoperasikan sendiri
perusahaan mainannya di Cina, maka risiko politik yang akan dihadapi akan semakin besar.

Sumber:
Purbasari, Ratih.ADBI4432.Bisnis Internasional.Edisi 1.Tangerang Selatan.UniversitasTerbuka.2020
DISKUSI 1 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II
Skedul Alokasi Laba (Rp) - 31 Desember 2023

Raisha Reza Ainun Total


Laba Bersih 120.000.000
Gaji (18.000.000) 9.000.000 9.000.000 18.000.000
Sisa Untuk Dibagi 102.000.000
Pembagian secara (102.000.000) 34.000.000 34.000.000 34.000.000 102.000.000
merata
Sisa untuk dibagi 0
Alokasi Laba Bersih 34.000.000 43.000.000 43.000.000 120.000.000

1. Pada akhir periode, alokasi laba yang diperoleh Ainun sebesar Rp43.000.000. Alokasi diperoleh
melalui perhitungan skedul alokasi laba di atas.

2. Jurnal untuk mencatat pembagian laba diatas sebagai berikut :

Des 31 Ikhtisar Laba Rugi 120.000.000


Modal Raisha 34.000.000
Modal Reza 43.000.000
Modal Ainun 43.000.000
(untuk mencatat alokasi laba tahun 2023)

Sumber : BMP EKSI4311 Modul 1 Hal. 1.11-1.12

DISKUSI 2 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

Robert Mayhem, manajer senior International Game Technology (IGT), mengajukan laporan
whistleblower ke U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) dengan dugaan bahwa perusahaan
tersebut memiliki salah saji dalam laporan keuangannya. Dalam laporan Mayhem, metode IGT untuk
memperbarui suku cadang lama di salah satu segmen pelaporannya dan kemudian memindahkan suku
cadang tersebut ke segmen lain menunjukkan bahwa tekniknya tidak akurat dalam menentukan biaya
suku cadang rekondisi, yang mengakibatkan pergeseran keuntungan antara segmen. IGT
menggunakan praktik biaya standar (standard cost) sebagai biaya transfer, bukan biaya actual (actual
cost) sehingga terjadi over dan under alokasi karena tidak sesuai yang menyebabkan terjadinya salah
saji pada perhitungan laba antar segmen. Mayhem telah melaporkan masalahnya kepada manajernya
dan hotline kepatuhan internal perusahaan sebelum melaporkannya ke SEC. Segera setelah itu, IGT
mengumumkan bahwa mereka telah menerima tawaran untuk diakuisisi oleh pemain besar lainnya di
industri ini. Dengan demikian, perusahaan akan segera pindah dari AS ke Inggris.

Dari kasus pergeseran keuntungan segmen tersebut, menurut Saudara bagaimana dampaknya
terhadap keterbacaan laporan keuangan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan
salah satunya untuk mengevaluasi kinerja manajer?

Dampak utama yang ditimbulkan dari permasalahan laporan Mayhem, yaitu terdapat penyajian data
keuangan yang kurang akurat. Apabila sebuah perusahaan mengalokasikan biaya secara tidak akurat,
maka informasi laporan keuangan yang disajikan tidak memperlihatkan kondisi yang sebenarnya.
Sehingga menyebabkan kebingungan bagi pemangku kepentingan untuk membuat keputusan jika
menggunakan laporan keuangan tersebut. Kemudian berikutnya adalah Distorsi Kinerja Segmen.
Pergeseran keuntungan antar segmen memungkinkan terjadi penyajian gambaran yang tidak akurat
tentang kinerja masing-masing segmen sehingga membuat evaluasi manajer segmen menjadi tidak
akurat dan dapat mempengaruhi kebijakan manajemen terkait pengelolaan segmen tersebut.

Apa yang Saudara rekomendasikan pada IGT agar kasus serupa tidak berulang lagi di masa depan?

1. Menerapkan Penggunaan Metode Biaya Aktual (actual cost)


Menerapkan metode biaya aktual untuk transfer antar segmen guna memastikan alokasi biaya yang
akurat dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
2. Melakukan Pengawasan Internal yang Baik
Menerapkan dan memiliki sistem pengawasan internal yang kuat untuk terus memastikan
terintegrasinya laporan keuangan yang disajikan dan akurat.
3. Melakukan Transparansi dalam Pelaporan
Menerapkan transparansi dalam pelaporan keuangan, termasuk mengungkapkan metode dan
kebijakan akuntansi yang digunakan.

Sumber kasus: The Whistleblower at International Game Technology (Harvard Business School)

BMP EKSI4311 Modul 3


https://temanggung.pikiran-rakyat.com/

DISKUSI 3 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II


Silahkan menyampaikan argumentasinya melalui soal berikut Ini:

McDonald's didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara, Dick dan Mac McDonald, di San Bernardino, Kalifornia. McDonald bersaudara
memperkenalkan “Sistem Layanan Speedee” pada tahun 1948, yang meletakkan dasar bagi restoran cepat saji modern.

Pada tahun 1954, kedua saudara menggunakan empat mesin milkshake Multimixer di lokasi mereka, San Bernardino. Hal ini menarik minat Ray
Kroc, salah satu distributor Multimixer, jadi dia pergi ke San Bernardino untuk melihat “apa yang sedang terjadi.” Kroc begitu terkesan dengan operasi
McDonald bersaudara sehingga dia meyakinkan mereka untuk mengizinkannya untuk mewaralabakan restoran mereka di seluruh negeri. Pada tahun
1955, Kroc membuka toko pertamanya Waralaba McDonald's di Des Plaines, Illinois.

Jaringan ini tumbuh lambat pada awalnya, ,mereka mengoperasikan 79 restoran pada akhir tahun 1958. Namun, pada tahun 1959, Kroc melakukan
ekspansi secara agresif, membuka 66 restoran baru. Dua tahun kemudian, dia membeli saham McDonald bersaudara sebesar $2,7 juta. Dan hanya
empat tahun kemudian perusahaan go public. Kesuksesan McDonald’s berlanjut hingga akhir tahun 1960an. Pada tahun 1963, perusahaan menjual
hamburgernya sebanyak satu miliar dan, pada tahun 1968, memperkenalkan Big Mac yang terkenal dan membuka restorannya yang ke 1.000.

Tahun 1970an tidak jauh berbeda. Pada tahun 1971, McDonald's mengoperasikan restoran di seluruh 50 negara bagian. Perusahaan
memperkenalkan Egg McMuffin dan Happy Meal pada tahun 1975 dan 1979. Drive-thru McDonald's diperkenalkan pada tahun 1975 dan pada tahun
1976 McDonald's menjual hamburgernya yang ke 20 miliar. Tahun 1980-an dimulai dengan dibukanya McChicken pada tahun 1983. Pada tahun
1985, McDonald's menjadi salah satu dari 30 perusahaan yang tergabung pada Dow Jones Industrial Average.

Tahun 1990-an adalah masa pertumbuhan internasional bagi McDonald's. Pada tahun 1992, 66 persen dari Pendapatan McDonald's berasal dari
penjualan di AS. Jumlah itu turun menjadi sekitar 43 persen pada tahun 1998 dan kemudian menjadi sekitar 32 persen pada tahun 2011. Pada tahun
1991, hanya 3.600 lokasi internasional yang beroperasi, namun pada tahun 1998, jumlah tersebut meningkat tiga kali lipat menjadi 11.000.
McDonald's telah menjadi simbol globalisasi. Dengan lokasi di hampir setiap negara di dunia, McDonald's adalah lambang perusahaan multinasional.
Pengelolaan kerajaan global yang begitu luas memerlukan pemahaman mendalam tentang akuntansi dan dampak mata uang perubahan pada
laporan keuangan perusahaan.

Perbedaan standar akuntansi antar negara dan yurisdiksi dapat menyebabkan kesulitan yang signifikan bagi perusahaan multinasional seperti
McDonald's. Faktanya, salah satu yang penting tantangan yang dihadapi McDonald's adalah penyusunan laporan keuangan menurut standar yang
berbeda di negara tempat anak perusahaannya berada dan berikutnya konsolidasi laporan keuangan berbasis luar negeri ini. Masalah penting yang
diakibatkan oleh perbedaan standar akuntansi telah menimbulkan masalah yang signifikan kepentingan dalam harmonisasi standar akuntansi secara
global. Selain itu, karena kehadirannya secara global, McDonald’s harus terus memantau fluktuasi dalam mata uang asing.
Bagaimana prosedur cara menyusun laporan keuangan untuk perusahaan global seperti McDonal’s? Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam
proses tersebut?

Sumber kasus: McDonalds’s-The World’s Fast Food Favourite (Advanced Financial Accounting, Christensen, T.E., Cottrel, D.M., Baker, Richard E.) -
Chapter 12, Multinational Accounting: Issue in Financial Reporting and Translation of Foreign Entity Statements

Ketika sebuah perusahaan atau induk memiliki kegiatan di luar negeri dengan cara mengakuisisi
perusahaan asing maka laporan keuangan luar negeri itu apabila mata uang fungsional yang tidak
sama dengan mata uang penyajian perusahaan induknya maka laporan keuangan tersebut harus
dijabarkan ke dalam mata uang penyajian perusahaan induknya. Tanpa melakukan penjabaran ini
maka perusahaan induk tidak dapat melakukan pengonsolidasian laporan keuangan kegiatan luar
negeri tersebut dengan laporan keuangannya. Kurs valuta asing yang digunakan untuk penjabaran
adalah kurs penutup untuk seluruh aset dan liabilitas. Kurs historis untuk penghasilan dan beban.
Untuk aset neto awal penjabarannya menggunakan kurs awal tahun. Oleh karena berbagai macam
kurs digunakan untuk penjabaran maka pada umumnya akan terjadi selisih antara total saldo debit
dan saldo kredit. Untuk menyeimbangkan ini maka selisihnya dimasukkan ke dalam akun untung atau
rugi penjabaran laporan keuangan kegiatan luar negeri. Di laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lainnya untung atau rugi penjabaran dilaporkan dalam kelompok penghasilan
komprehensif lain alih-alih laba rugi bersih. Untung atau rugi penjabaran tersebut juga dilaporkan di
neraca dalam kelompok ekuitas tetap dalam akun terpisah dari akun-akun ekuitas lainnya lebih
spesifiknya lagi ia tidak digabung dengan saldo laba atau laba yang ditahan. Sepanjang anak
perusahaan di luar negeri masih dimiliki maka untuk atau rugi penjabaran laporan keuangan secara
kumulatif dilaporkan dalam kelompok ekuitas. Namun penghasilan komprehensif lain akan
direklasifikasi ke dalam laba rugi ketika perusahaan menjual kembali kegiatan luar negeri tersebut.
DISKUSI 4 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II
Pada tahun 2018, Boston Scientific Corporation, perusahaan Fortune 500 senilai $9,8 miliar,
mengembangkan, membuat, dan memasarkan perangkat medis yang digunakan dalam berbagai
spesialisasi medis intervensi di seluruh dunia. Produk perusahaan dijual di sekitar 130 negara di
seluruh dunia. Perusahaan ini, yang berbasis di Massachusetts, memiliki sembilan fasilitas manufaktur
di Amerika Serikat dan di luar negeri (Irlandia, Kosta Rika, Brasil, Malaysia, Puerto Riko, dan Swiss).
Selain itu, perusahaan memiliki pusat pelatihan dokter di Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Italia,
Jepang, Polandia, Afrika Selatan, dan Korea Selatan. Selain itu, perusahaan melakukan penelitian di
Kosta Rika, Jerman, India, Irlandia, dan Puerto Riko. Meskipun Boston Scientific masih memiliki
pasar tunggal terbesar di Amerika Serikat, penjualan global telah meningkat menjadi sekitar 43%
dari penjualan perusahaan. Karena sifat bisnis Boston Scientific, Boston Scientific cenderung memiliki
posisi jangka panjang untuk sebagian besar mata uang asing.
Paska terjadinya krisis global di Amerika 2007-2008, kondisi kembali normal pada bulan Maret 2018,
suku bunga AS secara historis tetap rendah (dan bahkan negatif) di seluruh Eropa sebagai akibat dari
stagnasi pertumbuhan ekonomi dan pelonggaran kuantitatif yang terus dilakukan oleh Bank Sentral
Eropa. Selain itu, suku bunga di Jepang telah sangat rendah selama hampir dua puluh tahun karena
inflasi yang rendah dan penuaan populasi. Akibatnya, saat ini suku bunga AS mulai berbeda dengan
suku bunga bungkusan di negara lain.
Castagna, CFO Boston Scientific Corporation kemudian mengajukan gagasan: mungkin mereka dapat
menggunakan perbedaan suku bunga yang timbul akibat tingginya suku bunga di Amerika Serikat
dibandingkan dengan suku bunga di negara lain dengan menciptakan utang mata uang asing sintetis
menggunakan mata uang kontrak derivatif. Castagna menjelaskan bahwa diskusi dengan berbagai
bank dan auditor menyarankan bahwa ada dua cara agar offset suku bunga yang diinginkan dapat
diterapkan: (i) cros-curreny swap atau (ii) kontrak forward valuta asing.
Apa dampak kedua alternatif tersebut pada Boston Scientific Corporation dan menurut Saudara
langkah mana yang diambil apabila perusahaan memiliki permasalahanan tentang resiko atus kas?

Sumber kasus: Boston Scientific Corporation Net Investment Hedge (BABSON


DISKUSI 1 AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH

The Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutiions (AAOIFI) menjadi
organisasi nirlaba internasional yang memiliki kompetensi untuk Menyusun standar-standar
akuntansi keuangan dan auditing untuk Bank dan Lembaga Keuangan Syariah di dunia.

Diskusikan bersama teman kalian, dalam struktur organisasi AAOIFI saat ini jelaskan tugas serta
komposisi masing-masing fungsi dalam struktur tersebut

Struktur AAOIFI saat ini terdiri dari :


1. Majelis Umum (General Assembly) yang bertugas melakukan sidang minimal sekali dalam setahun.
Majelis Umum ini terdiri anggota pendiri, terafiliasi dan peninjau. Walaupun anggota peninjau tidak
memilih hak suara dalam sidang/rapat, namun anggota peninjau memiliki hak untuk mengikuti rapat
yang diselenggarakan.

2. Dewan Pengawas (Board of Trustees) mempunyai kewenangan :


a. Menunjuk dan memberhentikan kepala komisaris dan/atau wakilnya serta anggota Dewan Standar
Akuntansi dan Auditing
b. Mengatur dan menginvestasikan sumber dana AAOIFI
c. Menunjuk 2 anggota Dewan Pengawas untuk menjadi Komiter Eksekutif
d. Menunjuk Sekretaris Jenderal

Pengambilan keputusan dalam menetapkan standar akuntansi dan auditing diambil dari suara
mayoritas sebanyak 3/4 dari anggota Dewan Pengawas. Namun demikian, Dewan Pengawas (Board of
Trustees) ini tidak mempunyai hak mengarahkan atau mempengaruhi Dewan Standar Akuntansi dan
Auditing.
Komposisi Dewan Pengawas ini terdiri dari Badan Pengatur Kebijakan dan Pengawas, Lembaga
Keuangan Syariah, Dewan Pengawas Syariah, Profesor universitas terkemuka, Akuntan Bersertifikat
dan para pengguna laporan keuangan Lembaga Keuangan Syariah. Dewan Pengawas bertemu paling
sedikit setahun sekali.

3. Dewan Standar Akuntansi dan Auditing (Accounting and Auditing Standards Board) mempunyai
kewenangan untuk :

a. mengadopsi, memublikasikan, dan menafsirkan pernyataan, standar dan pedoman akuntansi serta
auditing;
b. menyiapkan dan menetapkan kode etik dan standar-standar akademik berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan Lembaga-lembaga Keuangan Syariah
c. mereview beberapa tambahan tujuan, penghapusan atau amandemen beberapa pernyataan,
standar, dan pedoman akuntansi dan auditing
d. menyiapkan, menetapkan, dan merumuskan proses untuk menyajikan standar akuntansi dan
auditing dan juga peraturan dewan standar.
Dewan standar ini akan bertemu paling tidak dua kali dalam satu tahun dan pengambilan keputusan
dihasilkan dengan menetapkan suara yang terbanyak (voting). Beranggotakan 15 orang yang berstatus
paruh waktu atau tidak tetap yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas dengan masa bhakti 4 tahun.
Anggota dewan ini terdiri dari pihak yang sama dengan anggota Dewan Pengawas, yaitu: Badan
Pengatur Kebijakan dan Pengawas, Lembaga-lembaga Keuangan Syariah, Dewan Pengawas
Syariah, Profesor dari beberapa universitas terkemuka , Akuntan Bersertifikat, dan para pengguna la
poran keuanganLembaga-lembaga Keuangan Syariah.
4. Dewan Syariah (Shari’a Board) mempunyai wewenang :
a. Menghasilkan suatu harmonisasi dan kesatuan pendapat dalam konsep-konsep serta aplikasi di
antara Dewan Pengawas Syariah Lembaga-lembaga Keuangan Syariah untuk menghindari adanya
ketidaksesuaian dan ketidakkonsistenan antara fatwa-fatwa dan aplikasi yang terjadi sebenarnya
sehingga menghasilkan sikap pro aktif dari para Dewan Pengawas Syariah Lembaga-lembaga
Keuangan Syariah dan Bank Sentral.
b. Membantu dalam pengembangan instrumen Syariah yang disepakati, dengan
demikian membuka peluang Lembaga-lembaga Keuangan Syariah untuk menyesuaikan dengan
perkembangan instrumen keuangan kontemporer dan formula-formula dalam bidang keuangan,
investasi, dan jasa perbankan.
c. Memeriksa beberapa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah Lembaga-
lembaga Keuangan Syariah berdasarkan fatwa atau ijtihad yang telah disepakati.
d. Melakukan review terhadap standar-standar yang dikeluarkan oleh AAOIFI baik standar
akuntansi, auditing, dan kode etik serta pernyataan-pernyataan yang terkait melalui beberapa tahapan
pengujian, untuk memberikan keyakinan bahwa standar, pedoman, dan pernyataan yang dikeluarkan
telah sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah.

Dewan Syariah ini terdiri dari tidak lebih dari 15 (lima belas) orang anggota yang dipilih oleh Dewan
Pengawas selama 4 (empat) tahun dari beberapa pakar fikih yang mencerminkan komposisi Dewan
Pengawas Syariah pada Lembaga-lembaga Keuangan Syariah yang tergabung dalam AAOIFI serta
Dewan Pengawas Syariah yang terdapat pada Bank-bank Sentral.

5. Komite Eksekutif (Executive Committee) memiliki wewenang untuk melakukan review rencana
jangka panjang dan jangka pendek, anggaran tahunan AAOIFI, aturan yang menyangkut
pembentukan komite, gugus tugas, dan konsultan. Komite Eksekutif mengadakan pertemuan minimal
2 kali setiap tahun atau dengan adanya permintaan dari Sekretaris Jenderal dan atau Ketua Komite
Eksekutif.
Komite Eksekutif terdiri atas : 1 orang ketua dan 2 orang anggota dari Dewan Pengawas, Sekretaris
Jenderal, Ketua Dewan Standar Akuntansi dan Auditing serta Ketua dari Dewan Syariah.

6. Sekretariat Jenderal (General Secretariat) bertugas menjalankan kegiatan operasi harian dan
mengoordinir serta mengawasi kajian-kajian yang berhubungan dengan pernyataan, standar, dan
pedoman akuntansi dan auditing. Tanggung jawab Sekretaris Jenderal juga memperkuat hubungan
antara AAOIFI dengan organisasi lainnya serta mewakili AAOIFI dalam berbagai kegiatan
konferensi, seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya.
Sekretariat Jenderal terdiri dari seorang Sekretaris Jenderal yang dibantu oleh beberapatenaga teknis
dan administrasi. Sekretaris Jenderal AAOIFI merupakan Direktur Eksekutif AAOIFI yang bertugas
untuk mengkoordinir kegiatan badan-badan yang terdapat dalam AAOIFI, antara lain: Dewan
Pengawas, Dewan Standar, Komite Eksekutif, Dewan Syariah dan sub komite lainnya.

Sumber : BMP EKMA4482 Modul 1 hal. 1.8-1.10

DISKUSI 2 AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH


Dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, kegiatan usaha bank
syariah meliputi menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, deposito atau
bentuk lainnya, menyalurkan pembiayaan, serta jasa lainnya berdasarkan akad syariah.
Berikanlah contoh transaksi yang termasuk dalam transaksi pembiayaan pada prinsip bagi hasil
dalam sebuah bank menggunakan akad Mudharabah dan Musyarakah

Contoh transaksi pembiayaan prinsip bagi hasil menggunakan akad Mudharabah jika terjadi 3 contoh
kasus dibawah ini :
1. Kasus Pengakuan Laba
Pembiayaan antara Bank Syariah dengan Perusahaan sebesar Rp 1.000.000.000 dan nisbah 40 : 60.
Lalu perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp200.000.000 dan segera dibagihasilkan pada Bank
Syariah. Maka :
Shahibul maal (Bank) = 40% x Rp200.0000.000 Rp 80.000.000
Mudharib (Perusahaan) = 60% x Rp200.000.000 Rp120.000.000

Jurnal yang dibuat Bank Syariah pada saat menerima bagi hasil tersebut adalah :
Kas/Rekening Perusahaan Rp80.000.000
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp80.000.000

2. Kasus Pengakuan Rugi


Perusahaan mengalami kerugian Rp200.000.000 dikarenakan terjadinya bencana alam maka :
Pada saat pembentukan cadangan kerugian pembiayaan mudharabah :
Beban Penyisihan Kerugian Pembiayaan Mudharabah Rp200.000.000
Penyisihan Kerugian Mudharabah Rp200.000.000

Pada saat penghapusbukuan pembiayaan Mudharabah :


Penyisihan Kerugian Mudharabah Rp200.000.000
Pembiayaan Mudharabah Rp200.000.000

Namun jika kerugian terjadi karena kelalaian Mudharib maka Shahibul Maal tidak akan mencatat
kejadian tersebut ke dalam jurnal karena akan menjadi beban dari Mudharib tanpa mengurangi
investasi Mudharabah Bank Syariah.

3. Kasus Bagi Hasil belum Direalisasikan


Diakui perusahaan bahwa ada keuntungan sebesar Rp200.000.000 namun sampai dengan saat yang
ditentukan, pihak perusahaan belum membayarkan bagi hasil ke pihak Bank Syariah sebesar
Rp80.000.000 maka jurnalnya adalah :
Piutang kepada Mudharib Rp80.000.000
Pendapatan Mudharabah Rp80.000.000

Contoh transaksi pembiayaan prinsip bagi hasil menggunakan akad Musyarakah jika terjadi 3 contoh
kasus dibawah ini :
1. Kasus Pengakuan Laba
Pembiayaan antara Bank Syariah dengan Perusahaan sebesar Rp 1.000.000.000 dan nisbah 40 : 60.
Lalu perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp200.000.000 dan segera dibagihasilkan pada Bank
Syariah. Maka :
Mitra Pasif (Bank) = 40% x Rp200.0000.000 Rp 80.000.000
Mitra Aktif (Perusahaan) = 60% x Rp200.000.000 Rp120.000.000

Jurnal yang dibuat Bank Syariah pada saat menerima bagi hasil tersebut adalah :
Kas/Rekening Perusahaan Rp80.000.000
Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah Rp80.000.000

2. Kasus Pengakuan Rugi


Perusahaan mengalami kerugian Rp200.000.000 dikarenakan terjadinya bencana alam maka :
Pada saat pembentukan cadangan kerugian pembiayaan Musyarakah :
Beban Penyisihan Kerugian Pembiayaan Musyarakah Rp200.000.000
Penyisihan Kerugian Musyarakah Rp200.000.000

Pada saat penghapusbukuan pembiayaan Musyarakah :


Penyisihan Kerugian Musyarakah Rp200.000.000
Pembiayaan Musyarakah Rp200.000.000

Namun jika kerugian terjadi karena kelalaian Mitra Aktif maka Mitra Pasif tidak akan mencatat
kejadian tersebut ke dalam jurnal karena akan menjadi beban dari Mitra Aktif tanpa mengurangi
investasi Musyarakah Bank Syariah.

3. Kasus Bagi Hasil belum Direalisasikan


Diakui perusahaan bahwa ada keuntungan sebesar Rp200.000.000 namun sampai dengan saat yang
ditentukan, pihak perusahaan belum membayarkan bagi hasil ke pihak Bank Syariah sebesar
Rp80.000.000 maka jurnalnya adalah :
Piutang kepada Mitra Aktif Rp80.000.000
Pendapatan Musyarakah Rp80.000.000

Kesimpulannya, akad Mudharabah dan Musyarakah alurnya sama saja. Yang membedakan hanya
penyebutan terhadapa Bank Syariah dan pengelola Dana. Jika pada akad Mudharabah disebut
Shahibul Maal dengan Mudharib, pada akad Musyarakah disebut Mitra Pasif dan Mitra Aktif.

Saya teringat sebuah transaksi menggunakan prinsip bagi hasil baik secara akad Mudharabah
maupun Musyarakah di daerah saya yaitu Kerjasama antara pihak Bank dengan Kelompok Petani.
Pihak Bank menyiapkan modal dan diserahkan ke kelompok tani agar mengembangkan perkebunan
bawang merah dengan sistem bagi hasil. Pada pengembangan pertama bagi hasil sukses dilaksanakan
karena Perkebunan Bawang Merah memberikan hasil yang memuaskan. Namun pada pengembangan
kedua, dikarenakan terjadi bencana alam curah hujan yang tinggi sehingga menghasilkan Bawang
Merah dengan kualitas buruk dan tidak dapat dipasarkan, maka dipastikan terjadi kerugian.
Sehingga kedua belah pihak sepakat melakukan penghapusan pembiayaan.

Sumber : BMP EKMA4482 Modul 6


DISKUSI 1 MANAJEMEN STRATEGIK

Dalam praktiknya, manajemen strategi digunakan pada konteks yang berbeda-beda. Manajemen
strategi dapat digunakan pada konteks bisnis, multi bisnis, bahkan juga konteks organisasi sekolah.

1. Menurut anda manfaat apa yang dapat diperoleh perusahaan melalui penerapan
manajemen strategi yang tepat. Silahkan anda jelaskan secara komprehensif!

Jawab :

Bagi perusahaan dengan menerapkan manajemen strategik, diketahui bahwa fungsi


manajemen strategik yaitu sebagai sarana komunikasi perusahaan dengan pemilik, eksekutif,
karyawan dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk mencapai tujuan melalui jalan apa yang
hendak ditempuh. Sehingga pihak tersebut dapat memahami dan mempunyai gambaran apa
saja yang menjadi peluang dan tantangan bisnis yang akan dihadapi kedepan. Seperti yang kita
ketahui, perusahaan tidak akan mampu membuat keputusan sendiri tanpa didiskusikan denga
pihak lain yang terkait, maka dari itu perlunya manajemen strategik ini agar perusahaan dapat
memberikan pandangan yang logis, rasional dan sistematis kepada pihak yang berkepentingan
baik dalam hal kepekaan terhadap lingkungan bisnis, kesiapan untuk melakukan perubahan jika
diperlukan, kesiapan untuk mengantisipasi dan mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul,
bahkan dapat memotivasi tenaga pekerja. Menurut saya, ini sudah sangat memberikan manfaat
bagi perusahaan. Perusahaan tanpa manajemen sama saja seperti berperang tanpa alat
perang.

2. Sebutkan tahap-tahapan manajemen strategis yang anda ketahui!

Tahapan Penting dalam Manajemen Strategis

1. Identifikasi Arah dan Tujuan

Perusahaan harus menetapkan tujuan yang jelas dan realistis yang mencakup apa yang ingin
dicapai perusahaan dan alasan mengapa mencapainya agar perusahaan dapat mengidentifikasi
cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Dalam tahapan ini, perusahaan dapat
mengartikulasikan visi dan tujuan jangka panjang-pendeknya.

2. Menganalisis Sumber Daya

Perusahaan kemudian harus dapat memeriksa, memahami, dan menyusun internal and
external power yang berpengaruh terhadap bisnis menggunakan analisi SWOT namun tetap
kompetitif.

3. Menyusun Strategi

Setelah hasil analisis didapat, perusahaan kemudian dapat menyusun strategi, terkait
bagaimana cara perusahaan mencapai tujuannya dengan mengidentifikasi individu, teknologi,
dan resource lainnya yang dibutuhkan. Alokasi resource ini penting untuk mengukur
kesuksesan bisnis serta mendapatkan dukungan dari pimpinan dan stakeholders lainnya.

4. Menerapkan Strategi
Penerapa strategi ini mencakup mulai dari perencanaan hingga implementasi. Pada tahapan
manajemen strategis ini, sumber daya akan bekerja sesuai peran dan tanggung jawab masing-
masing.

5. Mengevaluasi Efektivitas Strategi

Tahapan terakhir dari manajemen strategik adalah mengevaluasi sejauh mana strategi yang
diterapkan telah berhasil membawa perubahan. Perusahaan juga akan memantau kelayakan
strategi yang sedang dijalankan, operasional bisnis, serta mempertahankan strategi yang
terbukti efektif.

Sumber :

BMP EKMA4414 Modul 1

https://lpm.uma.ac.id/

DISKUSI 2 MANAJEMEN STRATEGIK

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya struktur pasar? Apakah struktur
pasar akan mempengaruhi manajemen strategik suatu perusahaan?

Ada banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya struktur pasar antara lain : tingkat
kedewasaan industri, partisipasi pemerintah, struktur biaya, diferensiasi produk, derajat integrasi
industri, jumlah dan tingkat konsentrasi pembeli, skala ekonomi, pangsa pasar, tingkat
konsentrasi pasar, dan halangan memasuki pasar. 3 determinan yang disebut terakhir
merupakan faktor-faktor terpenting. Ketika perusahaan tertentu sudah berada dalam struktur
pasar yang dinilai menguntungkan misalnya mendekati monopolistik perusahaan tersebut
cenderung berusaha menghalangi pesaing potensi untuk memasuki pasar dengan menciptakan
halangan memasuki pasar yang lebih tinggi. Di samping analisis lingkungan industri yang
terkesan serba sistematis tersebut, perusahaan biasanya juga melakukan analisis pesaing
secara individual sebagai data tambahan pengambilan keputusan strategisnya.

Di satu sisi, banyaknya produsen yang memproduksi barang serupa bisa memperketat
persaingan. Namun di sisi lain, kondisi ini juga bisa mendorong produsen agar bekerja secara
efisien, sehingga kualitas produknya pun semakin unggul. Dalam kondisi ini, konsumen pun
dapat membedakan produk yang dihasilkan. Meski bentuk dan kegunaannya sama, kualitas
yang diberikan tiap perusahaan tentu akan berbeda. Secara umum, ada dua struktur pasar yang
dapat membawa pengaruh cukup signifikan pada manajemen strategik perusahaan, yakni pasar
monopoli dan pasar persaingan sempurna.

1. Pasar persaingan sempurna

Struktur pasar persaingan sempurna memungkinkan suatu industri diisi oleh banyak penjual dan
pembeli, namun mereka tidak dapat memengaruhi keadaan di pasar. Kondisi ini dapat
menyebabkan kenaikan dan penurunan harga yang signifikan, namun tidak ada yang bisa
mengintervensinya. Namun, perusahaan tersebut bebas keluar masuk pasar (free entry and exit
of firms). Sehingga, tidak ada hambatan bagi setiap perusahaan untuk masuk ke pasar atau
keluar dari pasar.

2. Pasar monopoli

Menurut UU anti monopoli, pengertian monopoli merujuk pada penguasaan atas produksi,
pemasaran barang, dan jasa oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.
monopoli dalam industri dapat terjadi apabila output seluruh industri diproduksi dan dijual oleh
satu perusahaan saja. Sebagai penjual tunggal, maka ia dapat mengatur harga sendiri (price
maker).

Tentu, kondisi ini dapat memengaruhi manajemen strategik perusahaan secara drastis.
Perusahaan perlu melakukan rencana jangka panjang untuk mempertahankan profit dari bisnis
yang dijalaninya.

2. Silahkan anda jelaskan mengapa tahapan rumusan masalah sangat penting dalam
konstruksi scenario!

Tahapan perumusan permasalahan sangat penting dalam konstruksi skenario karena dalam
tahapan tersebut dicoba temukan permasalahan yang benar-benar sedang dihadapi oleh eksekutif
perusahaan. Jika Perumusan ini keliru misalnya terlalu luas atau terlalu sempit maka hampir dapat
dipastikan akan keliru pula berbagai kemungkinan skenario yang hendak disusun. Yang demikian
terjadi karena pilihan rumusan persoalan menjadi penentu terhadap pilihan variabel lingkungan
bisnis yang dinilai berpengaruh terhadap pokok permasalahan. Ujungnya eksekutif mendapat
gambaran yang salah tentang alternatif masa depan yang dihadapi yang kemudian tentu saja
berpengaruh pada kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Sumber :

BMP EKMA4414 Modul 3

https://kumparan.com/
DISKUSI 1 AUDIT MANAJEMEN
Dalam organisasi, dikenal istilah audit manajemen dan sistem pengendalian manajemen.
Diskusikan, apakah kaitan antara sistem pengendalian manajemen dengan audit manajemen?
Jelaskan jawaban menggunakan kalimat Anda sendiri, dengan jelas dan logis!

Jawab :

Manajemen perusahaan menerapkan sistem pengendalian agar mencapai kinerja yang efektif dan
efisien dan ekonomis. Evaluasi secara periodik dan berkelanjutan atas pengendalian manajemen
adalah alat manajemen untuk meyakinkan bahwa sistem pengendalian manajemen yang
diterapkan efektif. Salah satu alat evaluasi itu adalah audit. Audit mengevaluasi setiap
pengendalian yang mempengaruhi efektivitas dan efisiensi perusahaan apakah sesuai dengan
tujuan dan menggunakan serta memperoleh sumber daya secara optimal dengan pengorbanan
yang paling kecil. Objek manajemen merupakan alat yang digunakan untuk mengendalikan
kegiatan operasional yaitu strategi dan kebijakan. Oleh karena itu, pengendalian manajemen
termasuk dalam ruang lingkup audit. Hasil audit itu sendiri berupa rekomendasi perbaikan-
perbaikan atas kekurangan atau kelemahan dari sistem pengendalian manajemen yang ada. Maka
auditor manajemen berfungsi sebagai agen perubahan (katalis).

Sumber : BMP EKSI4413 Modul 1

DISKUSI 2 AUDIT MANAJEMEN


Salah satu tahapan dalam pemetaan risiko dalam perencanaan audit manajemen adalah pemetaan
level risiko. Dalam pemetaan level risiko, dikenal beberapa level atau tingkat risiko. Diskusikanlah
beberapa level risiko yang dimaksud, dan jelaskan!

Level Risiko terbagi menjadi 4, yaitu rendah, moderat, tinggi, dan extreme.
Level rendah Artinya bahwa resiko-resiko yang ada memiliki tingkat kemungkinan terjadinya sangat
kecil hingga besar jika risiko tersebut terjadi maka dampak yang akan ditimbulkan tidak signifikan
hingga minor
Level moderat Artinya bahwa risiko-risiko yang ada memiliki tingkat kemungkinan terjadinya sangat
kecil hingga besar jika resiko tersebut terjadi maka dampak yang akan ditimbulkan tidak signifikan
hingga medium
Level tinggi Artinya bahwa resiko-resiko yang ada memiliki tingkat kemungkinan terjadinya sangat
kecil hingga sangat besar namun jika risiko terjadi maka dampak yang akan ditimbulkan medium
hingga malapetaka
Level ekstrem Artinya bahwa resiko-resiko yang ada memiliki tingkat kemungkinan terjadinya kecil
hingga besar jika resiko tersebut terjadi maka dampak yang akan ditimbulkan adalah signifikan
hingga malapetaka

pemetaan risiko dilakukan agar audit yang dilaksanakan berfokus kepada fungsi-fungsi yang
memiliki risiko dan dampak paling signifikan untuk organisasi

Sumber : BMP EKSI4413 Modul 2


DISKUSI 1 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI
Dalam Modul 1, dinyatakan bahwa suatu risiko dapat terjadi bila terdapat beberapa unsur. Salah
satunya adalah adanya ancaman dari tindakan manusia. Risiko yang berasal dari manusia dapat
berupa kelalaian, kesengajaan, bahkan tindakan kejahatan.
Silakan memberikan satu (1) contoh risiko diakibatkan karena : a. kelalaian; b. kesengajaan; c.
tindakan kejahatan.
Contoh tidak boleh sama dengan yang ada di Modul dan yang sudah di posting oleh teman
terdahulu, jadi sebelum memberikan contoh, harap membaca semua postingan dari teman-teman
yang lain terdahulu. Contoh yang sama, dianggap plagiat dan akan diberi skor minimal.
Saya tunggu partisipasi Anda dan jangan ragu-ragu untuk mengungkapkan pendapat.
Catatan: Jika pendapat atau argumen Anda bukan merupakan hasil pemikiran Anda maka jangan
lupa untuk menyebutkan sumber kutipan yang Anda gunakan

Kelalaian
Kelalaian itu sendiri terjadi karena manusia tersebut tidak acuh, sembrono dan kurang berpikir
padahal manusia tersebut sadar akan konsekuensi yang akan diterima namun masih berharap
tidak akan berakibat buruk. Contohnya : pada seorang apoteker misalnya. Kejadian buruk terjadi
karena seorang apoteker yang tidak fokus atau konsentrasi dalam menyiapkan obat-obatan yang
diresepkan dokter. Misalnya lengah karena asik berbagi cerita dengan rekan kerjanya sehingga dia
tidak sadar bahwa obat-obatan yang diresepkan tidak sesuai dengan yang dia siapkan atau salah
mengambil obat yang miligramnya tidak dianjurkan sesuai usia pasien. Lalu siapa yang
menanggung risikonya ? Tentu saja sang pasien. Karena pasien akan mengonsumsi obat-obatan
yang hanya diresepkan dokter. Dan sebagian besar pasien tidak akan mencari tahu lagi obat yang
dikonsumsinya karena percaya dengan apoteker dari klinik tempat dia berobat. Risiko yang
diterima pun cukup fatal seperti serangan jantung.

Kesengajaan (Dolus)
Menurut Memorie van Toelichting, ada 3 (tiga) bentuk kesengajaan yaitu:
1. Kesengajaan sebagai maksud
Kesengajaan sebagai maksud yaitu bentuk kesengajaan yang menghendaki pelaku untuk
mewujudkan suatu perbuatan, menghendaki untuk tidak berbuat/melalaikan suatu kewajiban
hukum, dan juga menghendaki timbulnya akibat dari perbuatan itu. Sehingga pada saat seseorang
melakukan tindakan untuk menimbulkan suatu akibat yang dikehendakinya, menyadari bahwa
akibat tersebut pasti atau mungkin dapat timbul karena tindakan yang telah dilakukan, orang dapat
mengatakan bahwa orang tersebut mempunyai kesengajaan sebagai maksud.
Contoh kasus: seseorang ingin membunuh temannya, kemudian ia menembaknya menggunakan
pistol di bagian kepala.
2. Kesengajaan sebagai kepastian
Kesengajaan sebagai kepastian yaitu bentuk kesengajaan yang berupa kesadaran seseorang
terhadap suatu akibat yang menurut akal manusia pada umumnya pasti terjadi dikarenakan
dilakukannya suatu perbuatan tertentu dan terjadinya akibat tersebut tidak dapat dihindarkan.
Akibat yang timbul merupakan akibat lain dari tindakan yang dilakukannya bukan merupakan akibat
yang dikehendaki.
Contoh kasus: Saat melakukan perampokan pelaku menggorok kasir supermarket dengan
menggunakan kapak tajam, akibatnya kasir tersebut mati. Meskipun kematian ini tidak diinginkan,
namun siapapun pasti tahu menggorok orang dengan kapak tajam dapat menyebabkan seseorang
mati.
3. Kesengajaan sebagai kemungkinan
Kesengajaan sebagai kemungkinan yaitu suatu kesadaran untuk melakukan perbuatan yang telah
diketahuinya bahwa akibat lain yang mungkin akan timbul dari perbuatan itu yang tidak ia inginkan
dari perbuatannya, namun si pembuat tidak membatalkan niat untuk melakukannya. Dalam dolus
ini dikenal teori “apa boleh buat” bahwa sesungguhnya akibat dari keadaan yang diketahui
kemungkinan akan terjadi, tidak disetujui tetapi meskipun demikian, untuk mencapai apa yang
dimaksud resiko akan timbulnya akibat atau disamping maksud itupun diterima.
Contoh kasus: Seorang Terdakwa mengatakan bahwa ia tidak bermaksud untuk membunuh
korban. Tapi semestinya ia menyadari apabila sebilah pedang ditebaskan pada bagian badan
manusia akan menyebabkan pendarahan yang hebat, dan kemungkinan besar si korban akan
kehabisan darah, yang akan mengakibatkan kematian.

Kejahatan
Kejahatan dari sudut pandang yuridis adalah suatu perbuatan yang tingkah lakunya bertentangan
dengan kaidah-kaidah dalam Undang-Undang.
Kejahatan dari sudut pandang Sosiologis adalah perbuatan atau tingkah laku yang selain
merugikan si penderita juga merugikan masyarakat, yaitu berupa hilangnya keseimbangan,
ketentraman dan ketertiban. (Santoso dan Zulfa, 2010:11)
Contoh tindakan kejahatan seperti Pemalsuan Surat Tanah. Dalam kehidupan bermasyarakat
seringkali saya jumpai kasus-kasus kejahatan manusia yang ingin memperkaya diri sendiri dengan
melakukan pemlasuan surat tanah terlebih pada surat tanah garapan. Padahal sangat disadari
bahwa hal tersebut melanggar hukum. Sehingga risiko yang timbul adalah perkelahian, baik secara
verbal maupun nonverbal, keharmonisan antar tetangga berkurang bahkan berujung pada tindakan
yang lebih anarkis lagi.

Sumber :
BMP ADBI4211 Modul 1
https://heylaw.id/
DISKUSI 2 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

Sebuah pabrik kertas didirikan di lahan yang dekat dengan sumber bahan bakunya. Namun
yang menjadi permasalahan bagi perusanaan adalah iklim di lokasi pabrik tersebut kering,
panas, dan berangin pada musim panas. Hal ini menimbulkan risiko kebakaran. Mengatasi
hal ini, ada beberapa pilihan yang dapat diambil perusahaan, seperti mengasuransikan
gedung dan semua produk perusahaan. Pilihan lainnya, perusahaan juga dapat menyisihkan
sejumlah uang setiap bulannya untuk menutupi kemungkinan risiko tersebut sambil
menerapkan standar dan prosedur kerja bagi karyawan di pabrik tersebut.
Bagaimana tanggapan Saudara atas kasus tersebut. Silahkan diskusikan. Jangan lupa untuk
mencantumkan sumber jika argumen yang diberikan di perkuat oleh pendapat dari dan
sumber lain.
Jawab :
Menanggulangi Risiko Kebakaran di Pabrik Kertas: Asuransi vs Dana Cadangan dan Standar
Kerja

Membangun pabrik kertas di dekat sumber bahan bakunya memang strategis, namun iklim
kering, panas, dan berangin di lokasi tersebut memicu risiko kebakaran yang signifikan.
Mengatasi hal ini, perusahaan dihadapkan pada dua pilihan :

1. Asuransi
Keuntungan dari asuransi yaitu Memberikan perlindungan finansial terhadap kerugian akibat
kebakaran, Meminimalisir kekhawatiran perusahaan terkait biaya pemulihan, Meningkatkan
kepercayaan investor dan mitra bisnis, Memberikan rasa aman bagi karyawan. Kekurangan
dari asuransi adalah Memerlukan biaya premi asuransi yang tidak sedikit, Klaim asuransi
mungkin memiliki proses yang rumit dan memakan waktu, Tidak menjamin pencegahan
kebakaran, Perusahaan tetap menanggung risiko kerusakan sebagian.

2. Dana Cadangan dan Standar Kerja

Keuntungan dari dana cadangan standar kerja yaitu Memberikan kontrol penuh atas dana
dan penggunaannya, Lebih fleksibel dalam mengalokasikan dana untuk pencegahan dan
penanggulangan kebakaran, Mendorong perusahaan untuk lebih proaktif dalam mencegah
kebakaran, dan Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan karyawan terhadap standar kerja.
Kekurangan dari dana cadangan standar kerja adalah Memerlukan perencanaan dan
pengelolaan keuangan yang cermat, Memikul risiko finansial yang lebih besar jika terjadi
kebakaran, dan Membutuhkan komitmen dan disiplin tinggi dari perusahaan dan karyawan.

Memilih antara asuransi dan dana cadangan serta standar kerja tergantung pada beberapa
faktor, seperti :

a. Kapasitas finansial perusahaan

Jika perusahaan memiliki dana yang cukup untuk menanggung risiko kebakaran yang besar,
dana cadangan bisa menjadi pilihan yang lebih hemat.

b. Toleransi risiko perusahaan

Perusahaan yang lebih konservatif mungkin lebih memilih asuransi untuk kepastian finansial,
sedangkan perusahaan yang lebih berani mungkin lebih memilih dana cadangan untuk
kontrol dan fleksibilitas.

c. Riwayat kebakaran di wilayah

Jika wilayah tersebut memiliki risiko kebakaran yang tinggi, asuransi mungkin lebih
direkomendasikan.

d. Keefektifan standar kerja dan pencegahan kebakaran

Jika perusahaan memiliki standar kerja dan program pencegahan kebakaran yang kuat, dana
cadangan mungkin lebih memadai.

Secara umum, kombinasi antara asuransi dan dana cadangan plus standar kerja mungkin
menjadi solusi yang optimal. Asuransi dapat memberikan perlindungan dasar, sedangkan
dana cadangan dan standar kerja dapat digunakan untuk pencegahan dan penanggulangan
kebakaran yang lebih proaktif.

Penting untuk melakukan analisis risiko yang menyeluruh dan berkonsultasi dengan ahli
keuangan dan ahli keselamatan kebakaran untuk menentukan kombinasi yang paling sesuai
dengan kebutuhan dan situasi perusahaan.

DISKUSI 3 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI


Ada beberapa risiko eksternalitas yang dihadapi oleh perusahaan, yaitu risiko reputasi, risiko lingkungan, risiko sosial, dan risiko hukum.
Berikan contoh dari masing-masing risiko tersebut dan bagaimana sebaiknya antisipasi yang harus dilakukan agar perusahaan dapat
mengurangi bahkan menghilangkan risiko-risiko tersebut

Risiko eksternalitas (external risk) adalah potensi penyimpangan hasil pada eksposur
perusahaan strategis, dan bisa berdampak pada potensi penutupan usaha karena pengaruh
dari faktor eksternal. Risiko eksternalitas bersumber dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di
luar pengendalian langsung, namun dapat pula justru ditujukan langsung
pada fasilitas dan atau manajemen perusahaan. External risk events ini biasanya termasuk
dalam kelompok jenis risiko yang berciri low frequency/high impact sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya kerugian yang besar dan tak terduga. Hampir dapat dipastikan
bahwa ketika external risk event ini terjadi maka perhatian masyarakat luas menjadi demikian
dramatis dan liputan pers pun menjadikan head-lines. Ada beberapa
risiko eksternalitas yang dihadapi oleh perusahaan, antara lain risiko reputasi, lingkungan,
sosial, dan hukum.

1. Risiko Reputasi, yaitu potensi hilangnya atau hancurnya image perusahaan karena
penerimaan lingkungan eksternal yang rendah, atau bahkan bisa terjadi penolakan.
Penyebab penolakan tersebut ada dua yaitu ketidakmampuan perusahaan mengambil
tindakan terhadap isu eksternal yang terkait dengan perusahaan dan ketidakmampuan
perusahaan mengelola komunikasi dengan pihak berkepentingan eksternal yang dapat
menimbulkan persepsi positif terhadap perusahaan. Reputasi bukan sekedar untuk
menaikkan gengsi atau martabat perusahaan di tengah masyarakat. Reputasi turut,
bahkan memberi andil yang besar, dalam memelihara dan menumbuhkan kelangsungan
perusahaan. Contoh risiko reputasi yaitu turunnya reputasi perusahaan karena
mengedarkan produk cacat. Cara mengantisipasinya yaitu perusahaan harus menjaga
kualitas produknya.
2. Risiko Lingkungan adalah potensi penyimpangan hasil, bahkan potensi penutupan
perusahaan karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola polusi dan dampaknya
yang ditimbulkan oleh perusahaan. Analisis risiko lingkungan adalah proses
memperkirakan risiko pada organisme, sistem, atau populasi dengan segala
ketidakpastian yang menyertainya. Jadi intinya analisis risiko lingkungan adalah proses
prediksi kemungkinan dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan sebagai akibat
dari kegiatan tertentu. Analisis risiko lingkungan di perusahaan dilakukan pada proses
dan kegiatan perusahaan yang berisiko menimbulkan bahaya bagi lingkungan perusahaan
dan lingkungan sekitarnya. Contoh risiko lingkungan yaitu risiko tercemarnya lingkungan
karena aktivitas yang dilakukan pabrik yang menghasilkan asap akan
memproduksi polutan seperti nitrogenoksida, sulfur dioksida, dan hidrokarbon. Bahan
kimia ini bereaksi dengan sinar matahari untuk menghasilkan kabut asap, kabut tebal
atau kabut polusi udara. Selain itu juga dapat menyebabkan hujan asam yang merusak
kualitas danau, sungai, dan saluran air lainnya. Cara mengantisipasinya yaitu perusahaan
harus menggunakan filter udara sehingga asap yang dihasilkan tidak mencemari
lingkungan.
3. Risiko Sosial adalah potensi penyimpangan hasil karena tidak akrabnya perusahaan
dengan lingkungan tempat perusahaan berada. Termasuk di dalamnya adalah kalau
perusahaan tidak peka terhadap rekrutmen karyawan tanpa memberi kesempatan
masyarakat setempat dan peran sosial perusahaan dalam masyarakat. Risiko sosial timbul
karena perbedaan persepsi dan budaya yang mengakibatkan terjadinya rasa
ketidakpuasan serta ketidakadilan dari para pemangku kepentingan eksternal. Kegagalan
mengelola risiko sosial ini dapat mengakibatkan biaya ekonomi tinggi dan
merusak reputasi dari organisasi, serta pada akhirnya dapat berdampak sistemik
menghancurkan keunggulan bersaing dari suatu negara Ada 4 komponen yang menjadi
karakteristik risiko sosial yaitu isu dominan, pemangku kepentingan, cara membangun
konflik dan persepsi. Contoh risiko sosial yaitu konflik yang terjadi antara pihak
perusahaan dengan masyarakat sekitar karena perusahaan lebih memilih menggunakan
karyawan dari luar daerah tersebut. Cara mengantisipasinya yaitu melakukan dialog
dengan masyarakat, melakukan pelatihan kerja dan perekrutan karyawan dari masyarakat
setempat, dan melakukan kegiatan bakti sosial.
4. Risiko Hukum (legal risk) adalah kemungkinan penyimpangan hasil karena perusahaan
tidak mematuhi peraturan dan norma yang berlaku. Legal risk berakar dari terdapatnya
ketidakpastian terkait dengan efektivitasnya langkah hukum (legal actions) atau
ketidakpastian dalam penerapan atau penafsiran (interpretation) isi suatu contracts, laws
atau regulations. Contoh risiko hukum yaitu tuntutan kepada perusahaan karena
perusahaan menyalahi kontrak dengan klien. Cara mengantisipasinya yaitu perusahaan
harus menaati segala ketentuan yang tertera dalam kontrak dan perjanjian.

Sumber : BMP ADBI4211 Modul 4 hal 4.5-4.12


DISKUSI 4 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI
Ada beberapa prinsip yang mendasari perjanjian kontrak asuransi. Prinsip ini ada untuk melindungi baik perusahaan asuransi
maupun pihak yang mengasuransikan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Diskusikan bagaimana setiap prinsip-prinsip tersebut
berperan

a. Principle of Indemnity: Prinsip tersebut mengatakan bahwa pihak yang mengasuransikan


tidak bisa memperoleh uang pertanggungan lebih dari kerugian yang sebenarnya pada saat
terjadi kejadian yang merugikan, berapapun asuransi yang dibeli. Sebagai contoh, misalkan
terjadi kebakaran yang menghabiskan bangunan yang diasuransikan, kerugian tersebut
bernilai satu miliar. Pihak yang mengasuransikan tidak bisa memperoleh uang pertanggungan
lebih dari satu miliar kerugian tersebut. Prinsip semacam itu bisa mengendalikanproblem
moral Hazard. Asuransi dalam hal ini dirancang untuk mengembalikan kondisi ke situasi
sebelumnya terjadi kerugian. Dengan prinsip semacam itu kemungkinan seseorang
melakukanmoral Hazard misalnya sengaja membakar bangunan agar asuransinya bisa
dibayarkan, bisa dikurangi secara signifikan. Prinsip lainnya yang juga penting dan berkaitan
dengan prinsipindemnityadalah kehadiran asuransi lain. Dalam hal pihak yang
mengasuransikan tidak bisa memperoleh uang pertanggungan dari lebih dari 1 perusahaan
asuransi. Jika ada dua perusahaan asuransi yang terlibat biasanya kedua perusahaan tersebut
akan berbagi pertanggungan tersebut.

b. Principle of Insurable Interest: Prinsip tersebut mengatakan bahwa asuransi didasarkan


pada adanya kepentingan yang diasuransikan. Pihak yang mengasuransikan harus bisa
menunjukkan hal tersebut pada waktu\misalnya seseorang bertemu dengan orang lain yang
belum pernah dikenalnya kemudian terlibat pembicaraan kemudian 1 orang bersedia
mengasuransikan dirinya atas nama orang yang baru dikenalnya. Orang yang membeli
asuransi tersebut meninggal esok harinya. Dalam situasi tersebut sangat mungkin
prinsipinsurable interesttidak terpenuhi sehingga klaim orang tersebut Atas asuransi orang
yang meninggal bisa ditolak oleh perusahaan asuransi.

c. Principle of Subrogation: Mengatakan bahwa seseorang membeli asuransi, maka


perusahaan asuransi berhak atas kas yang akan diterima pihak yang mengasuransikan dari
pihak ketiga. Sebagai contoh wahyu mengasuransikan pabriknya. Kemudian pabrik tersebut
terbakar habis karena ptX, perusahaan yang memasok bahan bakar ke pabrik tersebut
melakukan tindakan yang ceroboh yang mengakibatkan kebakaran tersebut. Wahyu
kemudian menuntut ganti rugi ke PT X. Perusahaan asuransi berhak menerima uang ganti
rugi yang diberikan oleh PT X kepada wahyu. Prinsip tersebut merupakan konsekuensi
lanjutan dari prinsipindemnity. Pihak yang mengasuransikan tidak bisa memperoleh ganti rugi
dari beberapa pihak sekaligus. Prinsip subrogasi juga menghalangimoral Hazardyang mungkin
muncul. Sebagai contoh wahyu bisa berkomplot dengan oknum dari PT X untuk membakar
pabriknya. Setelah pabrik tersebut terbakar wahyu bisa memperoleh uang lebih besar dari
kerugian yang sebenarnya, kemudian Wahyu bisa berbagai uang dengan oknum dari PT X
tersebut. Prinsip semacam itu bermanfaat untuk menurunkan premi asuransi. Pada beberapa
jenis asuransi misal kecelakaan kas yang diperoleh dari pihak ketiga yang teledor atau
ceroboh mengakibatkan kecelakaan bisa cukup signifikan. Tes masuk tersebut bisa dipakai
oleh perusahaan asuransi untuk mengurangi kerugian nya, yang mempunyai\itu menaruh
orang yang teledor atau ceroboh sebagai pihak yang bertanggung jawab atas
kecerobohannya dan karenanya harus menanggung akibat dari perbuatannya tersebut.

d. Principle of Utmost Good Faith :Kontrak asuransi didasarkan pada kepercayaan bersama.
Standar kejujuran yang tinggi di pegang untuk kontrak asuransi. Jika terjadi pelanggaran
terhadap standar kejujuran kontrak asuransi bisa dibatalkan. Berikut ini contoh Bagaimana
standar kejujuran yang tinggi tersebut diaplikasikan ke kontrak asuransi, melalui representasi,
warranties, penyembunyian dan kesalahan. 

Representasi: Dalam ini adalah pernyataan yang dibuat oleh pemohon asuransi pembeli
sebelum polis asuransi dikeluarkan. Jika Informasi yang disampaikan oleh pemohon tersebut
ternyata tidak benar, dan ketidakjujuran tersebut material maka kontrak asuransi tersebut
bisa dibatalkan. 

Warranties: Warranty adalah klausul dalam kontrak asuransi yang mengatakan bahwa
sebelum perusahaan asuransi mempunyai kewajiban maka kondisi, fakta, ta atau situasi
tertentu yang mempengaruhi risiko harus ada. Jika warranty dilanggar perjanjian bisa
dibatalkan meskipun waranty tersebut barangkali tidak material. 

Penyembunyian: Penyembunyian informasi berarti Diam tidak memberitahukan ketika dia


harus memberitahukan. Karena asuransi didasarkan pada prinsip kepercayaan maka pemohon
asuransi harus secara sukarela memberitahukan informasi yang material Meskipun tidak
ditanyakan. Informasi penting harus disampaikan meskipun barangkali akan berakibat
ditolaknya asuransi atau meningkatnya premi asuransi. 

Kesalahan: Jika kesalahan terjadi dalam kontrak, perbaikan bisa dilakukan setelah polis
asuransi dikeluarkan. Kesalahan dalam hal ini adalah kesalahan yang dilakukan bersama atau
kesalahan yang diketahui oleh pihak lain, meskipun tidak disebutkan pada waktu perjanjian
dibuat. Kesalahan dalam hal ini bukan kesalahan Karena salah keputusan, tetapi kesalahan
yang ditunjukkan bahwa perjanjian asuransi yang terjadi bukan perjanjian yang seharusnya.

Sumber : BMP ADBI4211 Modul 5 hal 5.13-5.16


DISKUSI 5 AUDIT MANAJEMEN
Seperti yang telah kita pelajari di Modul 6, Pengendalian Internal, baik untuk organisasi sektor Publik maupun sektor swasta/korporasi
(menurut COSO) terdiri atas 5 (lima) komponen, yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan
komunikasi, serta pemantauan.

a. Jelaskan definisi dari masing-masing komponen pengendalian tersebut!

b. Menurut Anda, dari kelima komponen yang telah dijelaskan di atas, komponen manakah yang paling menunjukkan perbedaan karakter
organisasi sektor publik dan organisasi sektor korporasi? Jelaskan pendapat Anda menggunakan argumen yang jelas dan logis dengan
bahasa sendiri

A. Definisi 5 komponen pengendalian

Lingkungan Pengendalian : Setiap instansi pemerintah, baik pimpinan maupun jajarannya


wajib untuk menciptakan serta memelihara lingkungan kerja di dalam organisasi yang positif.
Penilaian risiko : penilaian yang dilakukan atas kemungkinan terjadinya kejadian-kejadian
yang dapat berpengaruh pada pencapaian tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan oleh
organisasi. Penilaian risiko dilakukan dengan dua cara, yaitu mengidentifikasi risiko dan
analisis risiko.
Kegiatan pengendalian : kegiatan pengendalian dilakukan sebagai bentuk respons atas
penilaian risiko.
Informasi dan komunikasi. Pemimpin instansi wajib mengidentifikasi, mencatat, dan
mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat. Bentuk
mengomunikasikan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai bentuk sarana
komunikasi.
Pemantauan/pengawasan : tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem
pengendalian internal telah dijalankan sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut saya, komponen yang paling menunjukkan adalah kegiatan pengendalian.


Organisasi sektor publik memiliki tujuan yang lebih bersifat publik dan bersifat melayani
masyarakat umum. Mereka bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan publik dan
mencapai kesejahteraan sosial. Di sisi lain, organisasi sektor korporasi memiliki tujuan yang
lebih bersifat profit-oriented, fokus pada keuntungan dan pertumbuhan perusahaan.
Perbedaan ini mencerminkan orientasi inti dari kedua jenis organisasi: sektor publik lebih
berorientasi pada pelayanan masyarakat dan kesejahteraan sosial, sementara sektor
korporasi lebih berfokus pada profitabilitas dan pertumbuhan bisnis.
Dengan demikian, perbedaan dalam kegiatan pengendalian menjadi salah satu ciri paling
menonjol yang membedakan karakter organisasi sektor publik dan sektor korporasi.

Sumber : BMP EKSI4413 Modul 6

Anda mungkin juga menyukai