Makalah Projek P5 Tentang Sampah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PROFIL PENGUATAN PELAJAR PANCASILA DALAM GAYA

HIDUP BERKELANJUTAN

OLEH:
Kelompok 2
Kelas XI.2

PEMERINTAHAN PROVINSI BALI


DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN, DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 AMLAPURA
Jl. Ngurah Rai No.56, Kec. Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

1
1. I Gusti Ayu Shinta Oktaviani (05)
2. I Ketut Wijang Permana Laista (10)
3. I Komang Priyanka Supanji (11)
4. I Komang Wira Sutirtayasa (13)
5. I Putu Agus Dion Aryadi (14)
6. Ni Kadek Dwi Cahyani (22)
7. Ni Kadek Dwi Juniari (23)
8. Ni Komang Yuni Candra Saskarani (29)
9. Ni Luh Raracipta Suarta (32)
10. Ni Nyoman Yunita Sintya Dewi (36)

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung
kertha wara nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul
“Laporan Profil Penguatan Pelajar Pancasila dalam Gaya Hidup Berkelanjutan”
tepat pada waktunya dan sesuai harapan.
Penulisan proposal ini, tidak semata-mata dapat dibuat oleh penulis sendiri, melainkan
dengan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang turut berkontribusi, untuk itu
melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Ni Ketut Lastrini,M.Pd. selaku pembimbing utama yang telah banyak
memberikan bimbingan, masukan, dan pengetahuan selama proses penulisan proposal
ini.
2. Ibu Ni Komang Sutari,S.Pd. selaku pembimbing pendamping yang telah banyak
memberikan bimbingan, masukan, dan pengetahuan selama proses penulisan proposal
ini.
3. Teman – teman yang telah bekerjasama dengan baik turut serta memberikan semangat
dan dorongan selama penulisan proposal ini serta,
4. Semua pihak yang ikut terlibat dalam penulisan proposal yang tidak dapat peneliti
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangatlah
diperharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Amlapura, 30 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................2
1.3. Tujuan..................................................................................................................................2
1.4. Manfaat................................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................3
2.1. Definisi Sampah...................................................................................................................3
2.2. Dampak Pencemaran Lingkungan Bagi Kehidupan dan Biota Laut...................................3
2.3. lknkdkennc...........................................................................................................................4
2.4. Sejarah permainan meong-meongan....................................................................................5
2.5. Tata cara bermain meong-meongan.....................................................................................6
2.5.1. Sarana dan Prasarana yang diperlukan dalam Permainan Meong-meongan.....................6
2.5.2. Cara bermain.....................................................................................................................6
2.6. Manfaat permainan meong-meongan..................................................................................8
2.7. Pelestarian warisan budaya lokal.........................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................................10
3.1. Pengaruh teknologi terhadap eksistensi permainan tradisional.........................................10
3.2. Mekanisme bermain meong-meongan..............................................................................11
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................12
4.1. Kesimpulan.........................................................................................................................12
4.2. Saran...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Laut adalah salah satu keajaiban alam yang membentang luas di permukaan bumi.
Sebagai ekosistem yang sangat kompleks karena berperan sebagai habitat bagi terumbu
karang, laut juga bermanfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Tak hanya
menjadi sumber makanan dan sumber daya ekonomi, laut juga berperan dalam mengatur
iklim global. Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki laut yang beragam.

Saat ini permasalahan sampah yang ada di laut dari hari ke hari semakin tak terbendung.
Hal ini menimbulkan dampak kerusakan luar biasa pada kehidupan laut. Selain mengotori
lautan, sampah juga termakan dan meracuni hewan-hewan laut. Misalnya saja sampah
plastik. Lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut tiap tahunnya, sekitar 80%
berasal dari aktivitas yang dilakukan di darat yakni Industri, saluran pembuangan, limbah
yang tidak diproses dan pariwisata. Sedangkan 20% nya berasal dari kegiatan yang
dilakukan di laut yakni perikanan, Transportasi laut, dan industri lepas pantai. Seiring
dengan jumlah sampah yang terus membengkak di laut Indonesia bahkan di seluruh dunia,
maka semakin terancam pula kehidupan hewan laut tersebut.

Permasalah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah ataupun institusi terkait,
tapi masyarakat juga perlu berperan aktif dan turut berkontribusi. Misalnya saja
berperilaku bijak dalam menggunakan produk berbahan dasar plastik bahkan sebisa
mungkin menghindari penggunaan barang-barang yang berpotensi menjadi sampah, bukan
hanya plastik, sehingga mengurangi produksi sampah plastik ataupun sejenisnya demi
terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Jika permasalahan sampah plastik ini
dibiarkan hal ini akan berdampak pada sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia, terutama
yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil karena mengakibatkan penurunan
pendapatan negara dari sektor kelautan. Upaya pengelolaan sampah menjadi produk yang
bermanfaat juga sangat penting untuk ditingkatkan dengan didukung oleh teknologi yang
berkembang saat ini, misalnya saja mengkonversikan sampah menjadi energi, selain itu
kemasan bio-plastic berbahan dasar singkong maupun tanaman lainnya juga berpotensi
dikembangkan. Namun yang paling penting adalah kesadaran tiap individu untuk dapat
mengurangi polusi plastik.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi lingkungan Pantai Jasri sebagai obyek wisata dan kegiatan keagamaan?
2. Bagaimana pengelolaan sampah di lingkungan Pantai Jasri sebagai permasalahan
lingkungan?
3. Bagaimana peran masyarakat setempat dalam pengelolaan sampah?
4. Bagaimana dampak dan solusi bersama untuk permasalahan lingkungan di Pantai jasri?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui kondisi lingkungan Pantai Jasri sebagai objek wisata dan kegiatan keagamaan
2. Memahami cara pengelolaan sampah di lingkungan Pantai Jasri sebagai permasalahan
lingkungan
3. Mengetahui peran Masyarakat setempat dalam permasalahan sampah
4. Mengetahui dampak dan solusi bersama permasalahan sampah di lingkungan Pantai Jasri

1.4. Manfaat
1. Manfaat bagi siswa
Manfaat penulisan makalah ini bagi siswa yaitu membuka wawasan dan pengetahuan
siswa mengenai bahaya sampah bagi lingkungan dan ekosistem laut bila tercemar limbah-
limbah berbahaya. Dan pentingnya pengelooan sampah agar sampah tidak tercampur dan
bisa di daur ulang untuk mengurangi terjadinya penumpukan sampah akibat sampah yang
sudah tercampur menjadi satu.
2. Manfaat bagi sekolah
Dengan adanya penulisan tersebut, diharapkan dapat menjadi kajian dan refrensi bagi
sekolah kedepannya dalam hal pengelolaan dan pemilahan sampah di sekolah agar mereka
juga bisa menjadi contoh untuk anak didiknya
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan masyarakat mengenai
bahaya sampah bagi lingkungan dan ekosistem laut bila tercemar limbah-limbah berbahaya
seperti limbah industri dan limbah rumah tangga. Juga pentingnya pengelooan sampah agar
sampah tidak tercampur dan bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang lebih berguna dan
bisa saja memiliki daya jual yang tinggi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Sampah


Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak
digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Terdapat 5
macam jenis sampah yaitu sampah organik, sampah anorganik, sampah bahan berbahaya,
sampah kertas dan juga sampah residu.

a) Sampah Organik:
Sampah organik merupakan sampah yang sifatnya mudah terurai di alam (mudah busuk)
seperti sisa makanan, daun-daunan, atau ranting pohon. Sampah organik umumnya
diwadahi dengan tempat sampah berwarna hijau. Dengan memisahkan sampah organik
dalam wadah tersendiri, maka dapat memudahkan sampah organik diproses menjadi pupuk
kompos.

b) Sampah Anorganik:
Sampah anorganik merupakan sampah yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah
plastik, kaleng, dan styrofoam. Sampah anorganik umumnya diwadahi dengan tempat
sampah berwarna kuning. Dengan adanya tempat sampah khusus maka dapat
mempermudah pemanfaatan sampah anorganik sebagai kerajinan daur ulang atau daur
ulang di pabrik.

c) Sampah Bahan Berbahaya/ B3:


Sampah B3 umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna merah. Sampah B3
merupakan sampah yang dapat membahayakan manusia, hewan, atau lingkungan sekitar.
Contoh sampah B3 yaitu sampah kaca, kemasan detergen atau pembersih lainnya, serta
pembasmi serangga dan sejenisnya. Agar meminimalisir dampak yang mungkin
ditimbulkan, sampah B3 perlu dikelompokkan secara khusus dalam satu wadah.

3
d) Sampah Kertas
Sampah kertas juga merupakan jenis sampah yang dapat dipilah secara khusus dalam
wadah tempat sampah berwarna biru.Pemilahan sampah kertas berguna untuk
memudahkan proses daur ulang kertas. Karton, potongan kertas, pamflet, bungkus
kemasan berbahan kertas, dan buku juga termasuk dalam jenis sampah kertas

e) Sampah Residu:
Sampah residu merupakan sampah sisa di luar keempat jenis sampah di atas. Tempat
sampah yang diperuntukan bagi tempat sampah residu umumnya berwarna abu-abu.
Contoh sampah residu yaitu seperti popok bekas, bekas pembalut, bekas permen karet,
atau puntung rokok.

2.2. Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kehidupan dan Biota Laut


Dampak pencemaran lingkungan terhadap kehidupan dan biota laut sangat
signifikan. Pencemaran lingkungan laut dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk
limbah industri, limbah domestik, limbah pertanian, minyak bocor, serta plastik dan
sampah lainnya. Dampaknya dapat dirasakan pada berbagai tingkat ekosistem, mulai dari
organisme mikroskopis hingga makhluk hidup yang lebih kompleks.

Pencemaran lingkungan laut dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk


kerusakan terhadap ekosistem terumbu karang, penurunan kualitas air laut, keracunan dan
kematian biota laut, serta gangguan terhadap rantai makanan. Organisme laut dapat terkena
dampak langsung dari bahan kimia beracun atau bahan pencemar lainnya yang terlarut di
dalam air laut. Selain itu, banyak biota laut yang secara tidak sengaja memakan sampah
plastik yang mengambang di laut, yang dapat menyebabkan cedera fisik, keracunan, atau
bahkan kematian.

Selain dampak langsung pada biota laut, pencemaran lingkungan juga dapat
berdampak pada manusia melalui konsumsi ikan dan hasil laut lainnya yang
terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya. Pencemaran lingkungan laut juga dapat merusak
sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya laut
yang sehat.

4
Untuk mengatasi dampak pencemaran lingkungan laut, diperlukan upaya yang
komprehensif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, masyarakat, dan
organisasi non-pemerintah. Upaya-upaya tersebut mencakup pengelolaan limbah yang
lebih baik, perlindungan terhadap ekosistem laut yang rentan, kampanye kesadaran
lingkungan, serta pengembangan teknologi ramah lingkungan. Melalui kerjasama lintas
sektor dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan laut, kita dapat mengurangi
dampak pencemaran lingkungan dan melindungi kehidupan dan biota laut untuk generasi
yang akan datang.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Kondisi Lingkungan Pantai Jasri Sebagai Tempat Rekreasi Dan Keagamaan
Pantai jasri terletak di Karangasem, Bali yang memiliki dua sisi penting. Yaitu
sebagai objek wisata dan tempat kegiatan agama. Pantai jasri dikenal karena keindahan
alamnya dan Pantai Jasri bagian timur seringkali digunakan sebagai tempat umat hindu bali
sebagai tempat ritual keagamaan. Pantai ini sering digunakan sebagai tempat wisata,
tempat berjualan, tempat surfing, dan menjadi sumber mata pencaharian bagi Masyarakat
setempat yaitu bernelayan.

Akibat dari banyaknya aktivitas Masyarakat sebagai alas an menunjang kehidupan


dan menjadi daya Tarik wista. Tentunya aka nada perubahan terhadap kondisi Pantai jasri
tersendiri. Baik dari segi garis kontur Pantai, dan tentunya yang lebih terpenting dalam hal
ini adalah kondisi lingkungan tersendiri. Sebab dari hasil observasi kami Ketika
berkunjung ke Pantai Jasri, kami melihat di beberapa titik lokasi bagian Pantai masih
banyak terdapat sampah-sampah yang berserakan. Baik akibat dari sisa makanan, sampah
organic, dan limbah bekas berjualan serta sisa dari kegiatan bernelayan sendiri. Namun,
pantai ini juga mengalami kerusakan akibat perubahan garis pantai dan pengelolaan
sampah yang masih konvensional. Upaya pengelolaan sampah, pemanfaatan media sosial,
dan edukasi kepada masyarakat diharapkan dapat membantu dalam melestarikan
lingkungan Pantai Jasri

3.2. Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pantai jasri


Pengelolaan sampah di lingkungan Pantai Jasri, Karangasem, Bali, melibatkan
berbagai kegiatan bersih-bersih dan upaya edukasi. Beberapa kegiatan yang dilakukan
melalui pembersihan sisa-sisa kegiatan Masyarakat. Pantai Jasri tersendiri sudah ada
program khusus untuk mensubsidi tukang bersih guna membersihkan sampah, sisa wadah
atau pengiriman upacara ngaben maupun ngeroras. Dan telah di sediakan tempat
pembuangan sampah sebagai bentuk nyata kepedulian dan dan mecegah pengunjung atau
masyarakat. Sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah ke masyarakat, serta harapan
untuk memanfaatkan media sosial dalam upaya pengentasan masalah sampah.

6
Selain itu, terdapat juga harapan untuk adopsi praktik pengomposan sampah,
pembentukan bank sampah, dan pembangunan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu
(TPST) sebagai langkah-langkah pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Meskipun
terdapat kendala terkait terbatasnya fasilitas pendukung pengelolaan sampah dan konsep
pengelolaan sampah yang masih konvensional, upaya-upaya ini merupakan langkah awal
yang positif dalam pengelolaan sampah di Pantai Jasri

3.3. Peran Masyarakat Dalam Menanggulangi dan Mengelola Sampah


Masyarakat setempat di Pantai Jasri, Karangasem, Bali, memainkan peran penting
dalam penanganan permasalahan sampah. Mereka terlibat dalam kegiatan bersih-bersih
pantai, seperti Selain itu, upaya pelestarian lingkungan juga terkait dengan aspek
keagamaan, di mana Pantai Jasri Timur sering digunakan untuk ritual keagamaan umat
Hindu seperti ngaben, melasti.

Dari Masyarakat setempat setiap hari minggu melakukan pembersihan dan


penataan lingkungan guna bagian dari peran Masyarakat dalam menjaga lingkungan Pantai
Jasri. Sekaligus dari pihak Masyarakat luar yaitu seperti komunitas maupun organisasi
yang melakukan bakti soasial, driver hotel, perusahaan atau company sebagai peran
penting dan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitaran Pantai jasri.

Seluruh upaya ini mencerminkan keterlibatan aktif masyarakat setempat dalam


menjaga kebersihan pantai dan lingkungannya. Meskipun terdapat keterbatasan fasilitas
pendukung pengelolaan sampah, konsep pengelolaan sampah yang masih konvensional,
dan perubahan garis pantai, partisipasi masyarakat setempat dalam kegiatan bersih-bersih
dan pelestarian lingkungan merupakan langkah awal yang positif dalam penyelesaian
permasalahan sampah di Pantai Jasri

7
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa Pantai Jasri di Karangasem, Bali, memiliki
peran ganda sebagai objek wisata dan tempat kegiatan keagamaan. Meskipun memiliki
potensi wisata dan keagamaan yang besar, pantai ini menghadapi tantangan dalam
pengelolaan lingkungan akibat banyaknya aktivitas manusia di sekitarnya. Sampah-sampah
yang berserakan dan kerusakan lingkungan menjadi masalah yang perlu segera ditangani.

Upaya pengelolaan sampah yang dilakukan melalui kegiatan pembersihan, edukasi,


dan sosialisasi merupakan langkah awal yang positif. Namun, masih diperlukan adopsi
praktik pengomposan sampah, pembentukan bank sampah, dan pembangunan Tempat
Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Peran masyarakat, baik lokal maupun dari luar, sangat penting dalam menanggulangi
dan mengelola sampah di Pantai Jasri. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan bersih-
bersih dan pelestarian lingkungan, serta dukungan dari komunitas, organisasi, perusahaan,
dan individu lainnya, dapat membantu menjaga kebersihan pantai dan lingkungannya.

4.2. Saran
Untuk meningkatkan pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan di Pantai Jasri,
Karangasem, Bali, diperlukan langkah-langkah konkret. Pertama, perlu dilakukan
penguatan program-program pengelolaan sampah yang sudah ada, seperti mensubsidi
tukang bersih, pembentukan bank sampah, dan pembangunan TPST dengan alokasi
anggaran yang memadai dan pengawasan yang ketat. Kedua, edukasi dan sosialisasi
tentang pentingnya pengelolaan sampah perlu ditingkatkan melalui kampanye pendidikan
lingkungan, pelatihan pengelolaan sampah, dan pemanfaatan media sosial untuk
menyebarkan informasi. Ketiga, keterlibatan aktif masyarakat setempat dalam kegiatan
bersih-bersih pantai dan lingkungannya perlu didorong dengan mengorganisir kegiatan

8
rutin dan memberikan penghargaan bagi partisipan. Keempat, kerjasama antara pemerintah
daerah, komunitas lokal, sektor swasta, dan LSM harus dibangun secara erat untuk
mengatasi tantangan pengelolaan sampah secara holistik. Terakhir, monitoring dan
evaluasi secara berkala terhadap program-program pengelolaan sampah dilakukan untuk
mengidentifikasi kelemahan, melakukan perbaikan, dan mengevaluasi dampak terhadap
lingkungan. Dengan implementasi saran-saran tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan di Pantai Jasri.

DAFTAR PUSTAKA

Riyadi, Feri. ELIB UNIKOM . 01 11 2016. https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/706/jbptunikompp-


gdl-feririyadi-35276-10-unikom_f-i.pdf (diakses 11 25, 2023).

Anda mungkin juga menyukai