Media Informasi Dan Media Komunikasi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

JOURNAL SYNTAX IDEA

p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398


Vol. 6, No. 08, Juni 2024

MEDIA SOSIAL DAN MEDIA KOMUNIKASI

Mawar Daniarti , Muhammad Rifqi, Abdun Nashir Azzam


Universitas Tanjungpura Pontianak
Email: [email protected]

Abstrak
Mengeksplorasi hubungan dinamis antara media sosial dan media komunikasi di era
informasi kontemporer. Artikel ini mengkaji bagaimana kemunculan platform media
sosial telah memengaruhi konsumsi dan produksi berita, hiburan, dan komunikasi
interpersonal. Artikel ini menyelidiki konvergensi kedua bentuk media ini, menganalisis
bagaimana outlet memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan dan
melibatkan audiens, sambil juga mengkaji tantangan yang dihadapi media tradisional
dalam beradaptasi dengan lanskap konten media sosial yang cepat dan dibuat pengguna.
Artikel ini menggunakan pendekatan metode fenomenologi, mendapatkan pemahaman
komprehensif tentang lanskap media yang terus berkembang ini. Temuan menyoroti
semakin pentingnya media sosial sebagai sumber utama informasi bagi banyak individu,
sementara juga mengungkapkan relevansi media yang bertahan lama dalam
menyediakan analisis mendalam dan mempertahankan standar jurnalistik. Pada
akhirnya, artikel ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang
interaksi kompleks antara media sosial dan media komunikasi , menjelaskan
implikasinya bagi industri media dan audiens di era digital.
Kata kunci: (media sosial; media komunikasi; digital)

Abstract
Explores the dynamic relationship between social media and communication media in
the contemporary information age. It examines how the rise of social media platforms
has influenced the consumption and production of news, entertainment, and
interpersonal communication. The research investigates the convergence of these two
media forms, analyzing how outlets utilize social media to extend their reach and
engage audiences, while also examining the challenges media face in adapting to the
fast-paced, user-generated content landscape of social media. The study utilizes a
phenomenology approach to gain a comprehensive understanding of this evolving
media landscape. Findings highlight the growing importance of social media as a
primary source of information for many individuals, while also revealing the enduring
relevance of media in providing in-depth analysis and maintaining journalistic
standards. Ultimately, this research contributes to a deeper understanding of the
complex interplay between social media and communication media, shedding light on
the implications for both media industries and audiences in the digital age.
Keywords: (social media; communication media; digital)

PENDAHULUAN
How to cite: Mawar Daniarti , Muhammad Rifqi, Abdun Nashir Azzam (2024) Media Sosial Dan Media
Komunikasi, (06) 08, https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i6.1227

E-ISSN: 2684-883X

Published by: Ridwan Institute


Mawar Daniarti , Muhammad Rifqi, Abdun Nashir Azzam

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, media sosial dan media
komunikasi telah berkembang dengan pesat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan manusia. Media sosial, sebagai platform interaksi yang memungkinkan
pengguna untuk berbagi informasi, ide, dan ekspresi pribadi, telah mengubah paradigma
komunikasi tradisional menjadi lebih dinamis dan interaktif. Media komunikasi, yang
mencakup berbagai bentuk seperti televisi, radio, dan internet, telah mengalami evolusi
signifikan dengan adanya integrasi media sosial. Hal ini memungkinkan penyebaran
informasi menjadi lebih cepat dan luas, sekaligus memberikan ruang bagi masyarakat
untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskursus publik. Namun, perkembangan ini juga
membawa dampak yang kompleks terhadap struktur sosial, politik, dan ekonomi. Isu-
isu seperti privasi data, hoaks, polarisasi opini, dan dampak psikologis dari penggunaan
media sosial secara berlebihan menjadi topik yang sering diperdebatkan. Oleh karena
itu, penting untuk melakukan kajian mendalam mengenai media sosial dan media
komunikasi, tidak hanya dari segi teknologi dan komunikasi tetapi juga dari aspek sosial
dan budaya. Melalui pembahasan yang komprehensif, diharapkan artikel ini dapat
memberikan kontribusi dalam memahami pengertian, tantangan dan peluang yang
ditimbulkan oleh media sosial dan media komunikasi di masa kini.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Artikel ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggali
informasi sebanyak mungkin tentang persoalan yang menjadi topik penelitian dengan
mengutamakan data-data yang sudah ada. Metode deskriptif kualitatif ini dilakukan
dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk
menggambarkan secara mendalam fenomena yang terjadi dalam konteks alami,
sedangkan pendekatan fenomenologi berfokus pada pemahaman pengalaman subjektif
individu terkait fenomena tersebut. Dalam artikel ini, fenomena yang diteliti adalah
media informasi dan media komunikasi, sejarah, perkembangan, fungsi dan dampaknya
di masa kini. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis. Penelitian dengan
pendekatan fenomenologi berusaha untuk memahami makna dari berbagai peristiwa dan
interaksi manusia didalam situasinya yang khusus. Bogdan & Biklen, 1982
(Sutopo,2002:27) menjelaskan bahwa pendekatan fenomenologis menekankan pada
berbagai aspek subjektif dari perilaku manusia supaya dapat memahami tentang
bagaimana dan apa makna yang mereka bentuk dari berbagai peristiwa dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah memahami bagaimana individu mengalami dan
memaknai media informasi dan media komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mereka,
mulai dari pengertiannya, fungsi, serta dampak baik maupun dampak buruk media
informasi dan media komunikasi. Penelitian ini akan menggali pengalaman, persepsi,
dan makna yang terkait dengan penggunaan media, serta bagaimana media tersebut
memengaruhi cara individu berpikir, berperilaku, dan berinteraksi.
C. Teknik Pengumpulan Data

2
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Juni 2024
Media Sosial Dan Media Komunikasi

1. Observasi (Observation): Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana


masyarakat menggunakan media informasi dan media komunikasi dalam konteks alami
mereka. Peneliti akan terlibat dalam aktivitas sehari-hari masyarakat pengguna media
informasi dan media komunikasi.
2. Studi Dokumen (Document Study): Studi dokumen akan dilakukan untuk
menganalisis dokumen-dokumen yang relevan dengan topik penelitian, seperti artikel,
berita, blog, dan konten media sosial. Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan
data kualitatif yang melibatkan pemeriksaan berbagai jenis dokumen untuk
mendapatkan informasi yang relevan dengan penelitian. Dalam konteks penelitian
tentang media informasi dan media komunikasi, studi dokumen dapat memberikan
wawasan berharga tentang bagaimana media digunakan, dan dipahami oleh masyarakat.
Studi dokumen akan memberikan informasi tambahan tentang bagaimana media
informasi dan media komunikasi direpresentasikan dan digunakan dalam masyarakat.
Jenis Dokumen yang Digunakan yaitu :
1. Dokumen Primer: Dokumen primer adalah sumber informasi langsung dari
individu atau kelompok yang terlibat dalam fenomena yang diteliti. Dalam
penelitian ini, contoh dokumen primer bisa berupa:
1. Konten Media Sosial: Posting, komentar, dan percakapan di platform media
sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan lainnya.
2. Blog dan Artikel Online: Tulisan pribadi atau opini yang dipublikasikan di blog
atau platform media online.
3. Surat Kabar dan Majalah: Artikel berita, opini, dan laporan khusus yang
berkaitan dengan media informasi dan komunikasi.
2. Dokumen Sekunder: Dokumen sekunder adalah sumber informasi yang
dihasilkan oleh peneliti atau pihak lain yang tidak terlibat langsung dalam
fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini, contoh dokumen sekunder bisa
berupa:
1. Penelitian Terdahulu: Jurnal ilmiah, laporan penelitian, dan tesis yang
membahas topik serupa.
2. Buku dan Artikel Ilmiah: Literatur yang membahas teori dan konsep terkait
media informasi dan komunikasi.
3. Laporan Pemerintah dan Lembaga: Dokumen resmi yang berisi data dan
informasi tentang penggunaan media di masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pengertian Media Sosial dan Media Komunikasi
Media sosial adalah platform digital yang memungkinkan pengguna untuk
menciptakan dan berbagi konten atau untuk berpartisipasi dalam jejaring sosial. Media
sosial mencakup berbagai aplikasi berbasis web dan teknologi yang memfasilitasi
komunikasi interaktif dan pertukaran informasi secara cepat dan luas. Contoh dari
media sosial termasuk Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn. Dalam pengertian
lain, media sosial dapat dipahami sebagai suatu platform digital yang menyediakan

Syntax Idea, Vol. 6, No. 01, January 2024 3


Mawar Daniarti , Muhammad Rifqi, Abdun Nashir Azzam

fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Beberapa aktivitas
yang dapat dilakukan di media sosial, misalnya yaitu melakukan komunikasi atau
interaksi hingga memberikan informasi atau konten berupa tulisan, foto dan video.
Berbagai informasi dalam konten yang dibagikan tersebut dapat terbuka untuk semua
pengguna selama 24 jam penuh.
B.K. Lewis dalam karyanya yang berjudul Social Media and Strategic
Communication Attitudes and Perceptions among College Students yang terbit pada
tahun 2010 menyatakan, bahwa media sosial merupakan suatu label yang merujuk pada
teknologi digital yang berpotensi membuat semua orang untuk saling terhubung dan
melakukan interaksi, produksi dan berbagi pesan.
Media sosial sendiri pada dasarnya adalah bagian dari pengembangan internet.
Kehadiran beberapa dekade lalu telah membuat media sosial dapat berkembang dan
bertumbuh secara luas dan cepat seperti sekarang. Hal inilah yang menjadikan semua
pengguna yang tersambung dengan koneksi internet dapat melakukan proses
penyebaran informasi atau konten kapan pun dan di mana pun. Sedangkan media
komunikasi, di sisi lain, adalah alat atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain. Media komunikasi dapat berupa
tradisional seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi, atau modern seperti internet,
email, dan aplikasi pesan instan.
Komunikasi merupakan cara agar suatu pesan dapat sampai pada penerima yang
disampaikan oleh pengirim atau pembawa pesan. Ketika melakukan komunikasi,
seseorang perlu menggunakan media-media komunikasi yang tepat agar pesan yang
ingin disampaikan dapat sampai pada penerima pesan. Menurut Cangara, media
komunikasi merupakan suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada para audiens. Cangara berpendapat bahwa media yang sering
digunakan untuk melakukan komunikasi merupakan panca indra yang dimiliki oleh
setiap manusia. Di mana, pesan akan ditangkap oleh setiap panca indra manusia seperti
mata, telinga kemudian pesan yang sampai tersebut akan diolah untuk dijadikan sebagai
suatu dasar tindakan.

B. Sejarah Media Sosial dan Media Komunikasi


Awal mula terciptanya media sosial sendiri terjadi pada 24 Mei 1844. Media
sosial awalnya adalah serangkaian titik dan garis elektronik yang diketik pada mesin
telegraf. Pada waktu ini juga, Samuel Morse mengirimkan pesan telegraf untuk kali
pertama kepada publik.
Akar komunikasi digital bersamaan dengan asal usul internet modern dan
pengertian media sosial saat ini dipelopori oleh munculnya Advanced Research Projects
Agency Network (Arpanet) yang dilakukan pada tahun 1969. Jaringan digital ini
diciptakan oleh Departemen Pertahanan AS untuk menghubungkan para ilmuwan dari
empat universitas untuk saling berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan data
lainnya.

4
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Juni 2024
Media Sosial Dan Media Komunikasi

Kemudian, pada tahun 1987, National Science Foundation meluncurkan jaringan


digital nasional yang lebih kuat dengan nama NSFNET. Setelah berjalan selama satu
dekade, tepatnya pada tahun 1997, National Science Foundation meluncurkan platform
media sosial pertamanya kepada publik. Namun, menurut The History of Social
Networking di situs Digital Trends, tumbuh dan kembangnya internet pada sekitar tahun
1980 hingga 1990 berpotensi untuk memperkenalkan layanan komunikasi online,
misalnya seperti CompuServe, America Online, dan Prodigy. Layanan komunikasi ini
berhasil menyediakan kepada pengguna untuk berinteraksi melalui email, pesan papan
buletin, hingga obrolan online realtime.
Hal tersebut yang menjadi salah satu pendorong lahirnya jaringan media sosial
paling awal, yakni Six Degrees yang meluncur pada tahun 1997. Six Degrees sendiri
merupakan sebuah platform media sosial pertama yang bisa membuat pengguna untuk
saling terhubung dengan kontak dunia nyata, misalnya seperti membuat profil di dalam
database.
Setelah kemunculan media sosial Six Degrees yang ternyata hanya berumur
pendek. Pada tahun 2001, dunia teknologi komunikasi kembali membuat inovasi
dengan menghadirkan sebuah media sosial baru yang bernama Friendster. Berbeda
dengan nasib saudara tuanya, Friendster berhasil menarik jutaan pengguna dengan
hanya melakukan pendaftaran alamat email dan jaringan online dasar.
Sementara itu, sebagai salah satu bentuk awal yang lain dari layanan komunikasi
media sosial, setelah diluncurkan pada tahun 1999, weblog atau blog yang bernama
situs penerbitan Livejournal mulai banyak diminati oleh banyak orang. mendapatkan
popularitas yang tinggi. Sementara itu, berselang beberapa tahun, platform penerbitan
Blogger yang dibuat oleh perusahaan teknologi Pyra Labs secara resmi dibeli oleh
Google pada tahun 2003.
Selanjutnya, pada tahun 2002, layanan jejaring sosial dari media sosial yang
bernama LinkedIn berhasil menarik perhatian banyak pengguna. Media sosial ini sendiri
didirikan untuk para profesional yang sedang mengembangkan karir. Setelah hampir
dua dekade, LinkedIn telah bertumbuh dan berkembang menjadi salah satu media sosial
ternama di dunia dengan lebih dari 675 juta pengguna di seluruh dunia. LinkedIn saat
ini tetap menjadi situs media sosial untuk seseorang yang ingin mencari kerja maupun
pihak perusahaan yang sedang mencari sumber daya manusia.
Masih di media sosial layanan sosial jaringan, Myspace berhasil meluncur pada
tahun 2003 dan berhasil menjadi salah satu situs web yang paling banyak dikunjungi di
planet ini pada tahun 2006. Media sosial ini menyediakan fasilitas agar pengguna dapat
saling berbagi musik secara langsung di halaman profil mereka.
Namun, tepat pada 2008, keperkasaan Myspace berhasil dikalahkan oleh
Facebook. Sebagai raksasa di dunia internet, Google juga pernah mencoba meluncurkan
media sosial pada tahun 2012 dengan nama Google+. Hanya saja, media sosial ini tidak
memiliki umur yang panjang setelah dilaporkan melakukan pelanggaran keamanan data
sekitar 500.000 penggunanya.

Syntax Idea, Vol. 6, No. 01, January 2024 5


Mawar Daniarti , Muhammad Rifqi, Abdun Nashir Azzam

Sedangkan untuk sejarah media komunikasi sendiri dimulai jauh sebelum zaman
modern dengan perkembangan berbagai teknologi yang memungkinkan manusia untuk
berkomunikasi dan berbagi informasi.
1. Komunikasi Lisan. Manusia pertama kali berkomunikasi secara lisan,
menggunakan bahasa dan suara untuk berbagi informasi. Ini adalah bentuk
komunikasi paling primitif yang dimulai sejak manusia pertama muncul di
Bumi.
2. Pictographs. Perkembangan awal dari tulisan dimulai dengan penggunaan
gambar atau pictographs untuk mewakili objek, peristiwa, atau konsep. Sistem
seperti ini digunakan oleh bangsa Mesir Kuno, Sumeria, dan peradaban-
peradaban lainnya.
3. Alfabet. Sistem penulisan alfabetik muncul sekitar 4000-5000 tahun yang lalu
di Mesir Kuno dan Mesopotamia. Ini merupakan langkah penting dalam
perkembangan media komunikasi karena memungkinkan pengkodean
informasi lebih efisien daripada menggunakan pictographs.
4. Media Cetak. Media cetak, seperti buku dan surat kabar, mulai muncul di Eropa
pada abad ke-15 dengan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Ini
revolusioner karena memungkinkan produksi massal teks yang relatif murah,
yang memperluas akses ke informasi bagi masyarakat umum.
5. Telegraf . Penemuan telegraf pada abad ke-19 oleh Samuel Morse mengubah
cara komunikasi jarak jauh. Ini memungkinkan pengiriman pesan dalam waktu
singkat melalui kode Morse melalui kabel telegraf.
6. Telepon. Penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876
membuka jalan bagi komunikasi suara jarak jauh. Ini mengurangi keterbatasan
komunikasi tertulis dan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi
secara langsung.
7. Radio dan Televisi. Perkembangan radio pada awal abad ke-20 memungkinkan
penyiaran suara secara massal, diikuti oleh televisi yang memungkinkan
penyiaran visual. Keduanya menjadi media utama untuk menyampaikan
informasi, hiburan, dan budaya kepada masyarakat luas.
8. Internet dan Media Sosial. Penemuan internet pada akhir abad ke-20 membawa
revolusi besar dalam media komunikasi. Internet memungkinkan akses instan
ke informasi dari seluruh dunia, dan media sosial memungkinkan interaksi
sosial dan berbagi konten secara massal.

C. Fungsi Media Sosial dan Media Komunikasi


Media sosial dan media komunikasi memiliki berbagai fungsi yang penting
dalam kehidupan modern. Berikut beberapa fungsi dari keduanya :
Fungsi Media Sosial:
1. Interaksi Sosial. Media sosial memfasilitasi interaksi antarindividu dari
berbagai latar belakang, lokasi geografis, dan kepentingan. Ini memungkinkan

6
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Juni 2024
Media Sosial Dan Media Komunikasi

orang untuk berkomunikasi, berbagi pengalaman, dan membangun hubungan


sosial secara online.
2. Berbagi Informasi. Media sosial memungkinkan pengguna untuk dengan
mudah berbagi informasi, artikel, foto, video, dan berbagai jenis konten
dengan jangkauan yang luas. Hal ini memfasilitasi pertukaran informasi dan
penyebaran berita secara cepat.
3. Pemberdayaan Masyarakat. Media sosial memberdayakan individu dan
kelompok untuk menyuarakan pendapat mereka, memobilisasi dukungan
untuk penyebab tertentu, dan mempengaruhi opini publik. Hal ini dapat
menjadi alat penting untuk aktivisme sosial dan politik.
4. Pemasaran dan Promosi. Banyak perusahaan dan organisasi menggunakan
media sosial sebagai platform untuk mempromosikan produk, layanan, dan
merek mereka. Media sosial menyediakan cara yang efektif untuk mencapai
audiens yang besar dan membangun hubungan dengan pelanggan.
5. Hiburan. Media sosial juga berfungsi sebagai sumber hiburan dengan
menyediakan konten yang menghibur, seperti video lucu, meme, dan
permainan. Ini membantu mengurangi stres dan memberikan hiburan yang
dapat diakses secara luas.

Fungsi Media Komunikasi:


1. Pertukaran Informasi. Fungsi utama dari media komunikasi adalah untuk
memfasilitasi pertukaran informasi antara individu atau kelompok. Ini dapat
mencakup berbagai jenis informasi, termasuk berita, pendapat, ide, dan data.
2. Koordinasi. Media komunikasi membantu dalam koordinasi kegiatan dan
tindakan antarindividu atau kelompok. Ini termasuk komunikasi dalam
konteks kerja tim, proyek kolaboratif, atau kegiatan sosial.
3. Pengaruh Opini. Media komunikasi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
opini, sikap, dan perilaku individu dan masyarakat secara luas. Melalui
berbagai saluran seperti surat kabar, televisi, radio, dan internet, media
komunikasi dapat membentuk persepsi tentang berbagai isu dan masalah.
4. Hiburan. Seperti halnya media sosial, media komunikasi juga menyediakan
hiburan dalam bentuk berita, acara televisi, film, dan lainnya. Hiburan ini tidak
hanya berfungsi untuk menghibur tetapi juga untuk menyampaikan pesan dan
nilai-nilai kepada audiens.
5. Pendidikan. Media komunikasi berperan penting dalam pendidikan dengan
menyediakan akses ke informasi dan pengetahuan melalui berbagai saluran
seperti buku, jurnal, kursus online, dan program televisi pendidikan.

D. Dampak Media Sosial dan Media Komunikasi


Media sosial dan media komunikasi memiliki dampak yang signifikan dalam
kehidupan modern, baik dampak positif maupun negatif. Sebagai pengingat bahwa
media sosial dan media komunikasi sendiri tidaklah baik atau buruk secara inheren.

Syntax Idea, Vol. 6, No. 01, January 2024 7


Mawar Daniarti , Muhammad Rifqi, Abdun Nashir Azzam

Dampak kedua hal ini sangat tergantung pada bagaimana mereka digunakan oleh
individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Dampak Positif:
1. Keterhubungan Sosial. Media sosial memungkinkan orang untuk tetap
terhubung dengan teman, keluarga, dan komunitas mereka, terutama ketika
mereka berada jauh secara fisik. Ini dapat meningkatkan kualitas hubungan
interpersonal.
2. Akses Informasi. Media komunikasi memberikan akses yang luas terhadap
informasi dari seluruh dunia. Ini memungkinkan orang untuk belajar hal-hal
baru, mengikuti perkembangan terbaru, dan mendapatkan wawasan yang
berharga.
3. Pemberdayaan Masyarakat. Media sosial memberdayakan individu dan
kelompok untuk menyuarakan pendapat mereka, memobilisasi dukungan
untuk penyebab tertentu, dan memperjuangkan perubahan positif dalam
masyarakat.
4. Pendidikan dan Pembelajaran. Media komunikasi menyediakan sumber daya
pendidikan yang luas, termasuk kursus online, tutorial video, dan materi
pembelajaran interaktif. Ini membuka akses pendidikan untuk orang-orang di
seluruh dunia.
5. Pemasaran dan Promosi. Bagi bisnis, media sosial merupakan alat yang efektif
untuk mempromosikan produk, layanan, dan merek mereka kepada audiens
yang luas dengan biaya yang relatif rendah.

Dampak Negatif:
1. Isu Privasi. Media sosial sering kali mengancam privasi individu dengan
memungkinkan akses yang luas terhadap informasi pribadi. Hal ini dapat
mengakibatkan penyalahgunaan data dan pelanggaran privasi.
2. Ketergantungan. Penggunaan yang berlebihan dari media sosial dan media
komunikasi dapat menyebabkan ketergantungan dan mengganggu
produktivitas. Ini juga dapat menyebabkan gangguan tidur dan masalah
kesehatan mental lainnya.
3. Penyebaran Informasi Palsu. Media sosial sering menjadi tempat penyebaran
berita palsu atau informasi yang tidak akurat. Hal ini dapat mempengaruhi
opini publik dan menyebabkan ketidakpercayaan terhadap sumber informasi.
4. Cyberbullying. Media sosial sering digunakan sebagai platform untuk
melakukan pelecehan, intimidasi, dan cyberbullying terhadap individu. Ini
dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan
psikologis korban.
5. Filter Bubble dan Polarisasi. Media sosial cenderung menciptakan "gelembung
filter" di mana pengguna terpapar hanya pada pandangan dan opini yang
sejalan dengan kepercayaan mereka sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan
polarisasi dan kurangnya pemahaman terhadap sudut pandang yang berbeda.

8
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Juni 2024
Media Sosial Dan Media Komunikasi

KESIMPULAN
Media sosial dan media komunikasi adalah bagian penting dari hidup kita
sekarang. Mereka membantu kita berhubungan dengan orang lain, mendapatkan
informasi, dan membentuk pikiran kita. Media sosial, seperti Facebook dan Instagram,
membuat kita bisa tetap terhubung dengan teman dan keluarga di mana pun mereka
berada. Sementara media komunikasi, seperti internet dan TV, memberi kita akses ke
banyak informasi. Tapi, kita juga perlu sadar bahwa ada hal-hal buruk dari penggunaan
media ini. Contohnya, kita bisa kehilangan privasi, menjadi terlalu bergantung, atau
terpengaruh dengan informasi palsu yang beredar.
Penting untuk kita ingat bahwa media sosial dan media komunikasi itu sendiri
bukanlah baik atau buruk. Yang penting adalah bagaimana kita menggunakannya. Kita
harus menggunakan mereka dengan bijak, bertanggung jawab, dan hati-hati.Dengan
cara ini, kita bisa memastikan bahwa kita menggunakan media sosial dan media
komunikasi untuk hal-hal yang baik, seperti memperkuat pertemanan, mendapatkan
informasi yang benar, dan mempromosikan hubungan yang positif antarmanusia.
Dengan pemahaman yang baik tentang kekuatan dan risiko dari media ini, kita bisa
memanfaatkannya untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, lebih
terhubung, dan lebih bersatu.

Bibliografi
B.K. Lewis . (2010). Social Media and Strategic Communication Attitudes and
Perceptions among College Students
Boyd, D., & Ellison, N. B. (2008). Media sosial : Definisi, dan sejarah. Journal of
Computer‐Mediated Communication, 13(1), 210-230.
Cangara, Hafied. (2019). Pengantar Ilmu Komunikasi (edisi keempat). Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Carlsson Ulla, et all. (2008). Empowerment Through Media Education: An Intercultural
Dialogue. Nordicom. Goteborg University, Sweden.
Castells, Manuel. (2001). The Internet Galaxy: Reflection on the Internet. Business and
Society. Oxford University Press, New York.
Jenkins, H., Ford, S., & Green, J. (2013). Spreadable media: Creating value and
meaning in a networked culture. NYU Press.
Papacharissi, Z. (2015). Affective publics: Sentiment, technology, and politics. Oxford
University Press.
Rahman, A. Harahap. (2010). Literasi Internet Dan Peningkatan Ilmu Pengetahuan.
Jurnal Pikom Penelitian komunikasi dan Pembangunan. Medan Balai besar
Pengkajian Dan Pengem-bangan Komunikasi dan Informatika. Vol. 11 No. 3. hal.
403 – 426
Severin, Werner .J. dan James W. Tankard .Jr. 2009. Teori Komunikasi, Sejarah,
Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Edisi Kelima. Cetakan Ketiga.
Jakarta: Kencana.
Siswanto, Tito. 2013. Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran Usaha Kecil
Menengah, Jurnal Liquidity, Vol. 2, No. 1, Hal. 80-86.

Syntax Idea, Vol. 6, No. 01, January 2024 9


Mawar Daniarti , Muhammad Rifqi, Abdun Nashir Azzam

Sudiana, D. (1986). Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: Remaja Karya


Sunarwan, Bambang. 2015. Aktifitas Komunikasi dan Media Sosial (Survai Pola
Komunikasi Masyarakat DKI Jakarta Melalui Social Network Sites). Jurnal Studi
Komunikasi dan Media, Vol. 19, No. 1, Hal. 93-106.
Vydia, Vensy, dkk. 2014. Pengaruh Sosial Media Terhadap Komunikasi Interpersonal
dan Cyberbullying Pada Remaja. Jurnal Transformatika, Vol. 12, No. 1, Hal 14-18.
Watie, Errika Dwi Setya. 2011. Komunikasi dan Media Sosial (Communications and
Social Media). The Messenger, Vol. 3, No. 1, Hal. 69-75.

Copyright holder:
Nama Author (2024)

First publication right:


Syntax Idea

This article is licensed under:

10
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Juni 2024

Anda mungkin juga menyukai