Manusia Dan Peradaban

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“ MANUSIA DAN PERADABAN”


(Makalah Ini Di Buat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar)

Dosen Pengampuh:
Dr. Mutmainah, M.Pd

KELOMPOK 2

DISUSUN OLEH :

Qusnul Aramana 22121018


Izmy Nabila Paudi 22121003
Andini Bangol 22121006

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan semua
rahmatnya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tak lupa, Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu penyusunan makalah ini.
Makalah berjudul “ MANUSIA DAN PERADABAN ” disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR. Melalui tugas ini, penulis mendapatkan banyak
ilmu baru tentang bagaimana manusia dan peradaban..
Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, penulis
berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, penulis sangat terbuka dan dengan
senang hati menerimanya.

Manado,3 Maret 2023

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………..ii
BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………..1
1. Latar Belakang ………………………………………………………………………...1
2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………..1
3. Tujuan ………………………………………………………………………………….1
BAB II
PEMBAHASAN ………………………………...…………………………………………….2
A. Pengertian Manusia Dan Peradaban
1. Manusia
2. Peradaban
3. Hakikat Peradaban
B. Manusia Sebagai Makhluk Beradab Dan Masyarakat Adab
C. Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya
D. Dinamika Peradaban Global
E. Problematika Peradaban Global Pada Kehidupan Manusia
BAB III
PENUTUP …………………………………………………………………………….……..34
Kesimpulan ………………………………………………………………….….………..35
Saran ……………………………………………………………………………………..30

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna yang dibekali dengan akal,
jasmani(fisik) dan rohani. Dengan akalnya manusia dituntut untuk berfikir untuk
menciptakansesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang
lain. Melalui jasmaninya (fisiknya) manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya
melakukansesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-
norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Dan dengan rohaninya manusia dituntut
untuk senantiasa beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
.Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena
diantarakeduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai
kodratnya.
Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor
manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.Suatu peradaban mempunyai wujud,
tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuaidengan perkembangan zaman. Dari peradaban
pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat
diakibatkan karena pengaruh modernisasi yangterjadi di masyarakat.
Manusia yang beradab dapat diartikan sebagai manusia yang mempunyai sopan
santundan budi pekerti yang baik. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian
sebagaimakna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi
yang idealantara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat juga
membawamanfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis
pekerjaan yangsebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah
bisa digantikanoleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya
formulasi-formulasi barukapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi
kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang dan aktifitas manusia
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu peradaban dan manusia?
2. Bagaimana manusia sebagai makhluk yang beradab dalam masyarakat?
3. Apa saja contoh wujud peradaban dalam kehidupan sosial?
4. Apa bukti yang menunjukan adanya evolusi budaya dan Dinamika?
5. Apa saja problematika yang di hadapi pada kehidupan manusia

3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar dapat mengetahui hakekat manusia dan
peradaban, mengetahui wujud dan perkembangan peradaban, mengetahui peradaban
dan perubahan sosial, mengetahui masyarakat yang beradab, dan mengetahui
problematika dalam kehidupan masyarakat.

1
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Manusia dan Peradaban
 Manusia

Manusia sebagai makhluk individu. Dalam bahasa Latin individu berasal


darikata individuum, artinya yang tidak terbagi. Dalam bahasa Inggris individu
berasal darikata in dan divied. Kata in salah satunya mengandung pengertian tidak
dan divied artinyaterbagi. Jadi, individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur
fisikdan psikis, unsur raga dan jiwa.Seseorang di katakan sebagai manusia individu
mana kalaunsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.

Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang terbatas, yaitu


sebagaimmanusia “perseorangan” atau ”orang seorang” yang memiliki keunikan. Ciri
seorang individu tidak hanya mudah di kenali lewat ciri fisik atau biologisnya. Sifat,
karakter, perangai, atau gaya dan selera orang juga beda-beda. Lewat ciri-ciri fisik
seseorang pertama kali mudah di kenali.

Seorang individu adalah perpaduan faktor genotipe dan fenotipe. Faktor


genotipeadalah faktor yang dibawa sejak lahir. Faktor fenotip adalah faktor
ingkungan. Istilahlingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

Karakteristik yang khas dari seseorang ini sering kita sebut dengan
kepribadian.Menurut Nursyid Samaatmajda, kepribadian adalah keseluruhan perilaku
individu yangmerupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik
dan psikis) yangterbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang
terungkap pada tindakkandan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika
mendapat rangsangan dari lingkungan.

Manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagi makhluk sosial,


jugadikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi)
dengan oranglain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok
dengsn orang lain.Manusia dikatakan juga sebagai makhluk social, karena manusia
tidak akan bisa hidupsebagi manusia jika tidak hidup di tengah-tengah manusia.

 Peradaban

Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah


peradabansering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap

2
perkembangankebudayaan. Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan
bahwa peradabanmerupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan
indah seperti misalnyakesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,
kepandaian menulis, organisasikenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system
teknologi dan masyarakat kota yangmaju dan kompleks.

Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-


unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi. Tinggirendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor yaitu
Pendidikan,Kemajuan Teknologi, dan Ilmu Pengetahuan.

Menurut Fairchild, dkk. (1980:41) dalam Nursyid (1996:67): Peradaban tidak


lainadalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang di
cirikanoleh tarah intelektual, keindahan, teknologi, dan spiritual tertentu yang
diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat
tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai berap atau mencapai
peradaban yang tinggi
Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban di istilahkan dengan cilvilization, yang
biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan
indah. Misalnya :
- Kesenian
- Ilmu pengetahuan
- Adat sopan santun pergaulan
- Kepandaian menulis
- Organisasi kenegaraan, dan sebagainya

 Hakikat Peradaban Manusia

Hakikat peradaban bisa dimulai dengan definisi “peradaban” itu sendiri. Peradaban
mengambil dari kata civilitation yang berarti nilai hidup satu kelompok atau bangsa
dalammerespons tantangan masa yang dihadapinya dalam era tertentu (Oxport
DictionaryEnglish oleh Hassan Shadily: 2003). Peradaban adalah suatu istilah yang
digunakan untukmenyebut bagian-bagian atau unsur-unsur suatu kebudayaan yang
dianggap halus, maju,dan indah. Dalam definisi peradaban juga mengandung adanya
perkembangan pengetahuan dan kecakapan, sehingga orang memungkinkan memiliki
tabiat “beradab”. Salah satu ciri manusia beradab adalah mampu mengendalikan diri,
yakni menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa.
Peradaban juga sering merujuk pada kemajuan ekonomi, teknologi, dan politik.

Peradaban adalah sebuah entitas terluas dari budaya, yang teridentifikasi


melaluiunsur-unsur objektif umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan,
institusi, maupunmelalui identifikasi diri yang subjektif. Peradaban selalui mengalami
pasang surut.Terkadang peradaban berkembang dengan pesat, tetapi kadang juga

3
dapat hilang ditelan bumi dan terkubur di dalam pasir-pasir masa, tak lagi relevan
dengan kehidupan manusia.
Suatu budaya senantiasa tidak lepas dari kemanusiaan dan adanya
penerimaansecara umum terhadap nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, orientasi-
orientasi, perilaku- perilaku, dan institusi-institusi oleh umat manusia di seluruh
dunia. Kondisi tersebut terjadi pada masyarakat modern yang melahirkan proses
globalisasi. Dalam alam yang canggihsuatu kebudayaan dapat diserap dan mendunia
jika memiliki perangkatnya, yaitutransportasi dan komunikasi. Oleh karena itu negara
maju cenderung mampu memprakarsai “peradaban masyarakat dunia” karena
mempunyai akses yang besar dalam perangkat tersebut yang mampu membentuk
opini dunia.

B. Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab


Pengertian Menurut Para Ahli
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya
fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan dari
budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan. Manusia sebagai makhluk
beraberdab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan
berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manui.
Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara, cipata, rasa, dan karsa.
Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah manusi yang mampu melaksanakan
hakikatnya sebagai manusia (monopluraris secara optimal) Manusia adalah makhluk yang
beradab sebab dianugrahi karkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Konsep
masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civilis.istilah
masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau
masyarakat madani.
Pada mulanya, civil society berasal dari dunia barat. Adalah datao answar ibrahim(mantan
wakil perdana mentri malaysia)yang pertama kali memperkenalkan istilah masyarakat
madani sebagaia istilah lain dari civil society. Nurcholish madjid mengindonesiakan civil
society (inggris) dengan masyarakat madani.
Oleh banyak kalangan, istilah civil society dapat diterjemahkan dalam bahasa indonesia
dengan berbagai istilh antara lain :
1) Civil society diterjemah dengan istilah masyrakat sipil, civil artinya sipil sedangkan
society artinya masyarakat.
2) Civil society diterjemahkan dengan masyarkat beradap atau keberadaban, ini
merupakan terjemahan dari civilizet(beradab) dan society (masyarakat) sebagai lawan
dari masyarakat yang tidak beradab(uncivilzet society)
3) Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Kata madani merujuk pada
kata madinah, kota tempat kelahiran nabi muhamad saw. Madinah berasal dari kata
madaniyah yang berati peradaban
4) Berkaitan dengan nomor 3, Civil society diartikatikan masyarakat kota. Dal ini
dikarnakan madinah adalah sebuah negara kota (city-state) yang mengigakan kita

4
kepada polis dizaman yunani kuno . masyarakat kota sebagai model masyarakat
beradab.
5) Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat warga atau kewarganegaraan.
Masyarakat disini adalah pengelompokan masyarakat yang bersifat otonom dari
negara.
Nurcholis majid menyebut masyarakat madani sebagai masyarakat yang berkadaban
memiliki ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan
hukum dan keadilan. Toleransi dan pluralisme, serta keterbukaan dan penegakan hukum dan
keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah. Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam
bukunya demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah
kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antaralain bersukarelaan (Voluntari),
keswasembedaan (self generating), keswadayaan (self sporting), kemandirian yang tinggi
berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh
warganya.
Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk
berlaku sopan, berakhlak dan berbudi pekerti yang luhur menunjukan pada perilaku manusia.
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang beradab sebab di anugrahi harkat, martabat,
serta potensi kemanusiaan yang tinggi.
Masyarakat adab pada dasarnya merupakan keinginan yang tulus dari manusia
sebagai makhluk yang beradab. Namun, sebagaimana halnya dengan individu, masyarakat
dalam suatu kurun waktu tertentu bisa saling bertengkar, saling bertikai, bahkan saling
membunuh antar kelompok masyarakat. Bukti bahwa perang yang sampai saat ini banyak
terjadi di berbagai belahan dunia, menunjukan bahwa cita-cita masyarakat adab harus
senantiasa diperjuangkan, dipertahankan, dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.

F. Evolusi Budaya danWujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya

Berbicara tentang evolusi manusia, kita tidak cukup berbicara mengenai evolusi
biologis saja. Manusia bukan hanya makhluk biologis, tetapi juga sosial. sebagai makhluk
sosial, manusia mengalami evolusi lain, yaitu evolusi kultur atau budaya. Manusia
mempunyai tata cara hidup,kebiasaan dan norma dan aspek-aspek kultural lainnya yang
senantiasa berubah dan menjadi kompleks dari waktu ke waktu. suatu bentuk evolusi lain
yang menjadikannya sebagai makhluk hidup yang paling dominan dan adaptisi terhadap
lingkungannya saat ini. Evolusi adalah perubahan bentuk secara perlahan-lahan" perubahan
yang terjadi secara bertahap" perubahan yang lambat, pelan, dan bertahap. Evolusi budaya
merupakan suatu proses evolusi yang terjadi hingga saat ini. kita bisa mengamati bagaimana
fakta akan evolusi tersebut dalam banyak hal, seperti dalam bahasa, gaya hidup hingga ke
dinamika dalam sistem ekonomi.
Pertanyaannya apakah prinsip-prinsip dalam evolusi hayati juga berlaku dalam
evolusi kultur atau sosial? untuk menjawab itu, seorang biolog Robert Boyd (2005),
mengajukan beberapa proposisi terkait dengan evolusi budaya diantaranya:

5
1. Budaya merupakan informasi yang didapatkan oleh suatu individu dari orang lain
melalui pengajaran, imitasi atau bentuk pembelajaran sosial lainnya.
2. Perubahan budaya haruslah dimodelkan sebagai suatu proses Evolusi Darwinian.
3. Budaya merupakan sebahagian dari evolusi biologis.
4. Evolusi budaya membuat evolusi manusia menjadi berbeda dengan evolusi
makhluk hidup lainnya.
5. Gen dan budaya berevolusi.
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal
pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi
untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada
tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi
tantangan tadi.
Proses evolusi budaya dan wujud peradabaan dalam kehidupan sosial budaya
diantaranya:
Proses evolusi sosial budaya yang dapat di pandang dalam dinamika kehidupan sehari-hari,
dalam tiap masyarakat di Dunia. Proses-proses ini disebut proses berulang atau Recurrent
Proesses.
Proses evolusi sosial budaya yangt dipandang seolah-olah dari jauh hanya akan
menampakkan kepada peneliti perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam jangka waktu
yang panjang.
Proses ini di sebut proses-proses menentukan arah atau Directional Processes.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah (masa
sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa sejarah
(masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data tentang masa prasejarah diambil dari sisa-
sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterpretasi. Masa sejarah bermuda ketika adanya
catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan satu
penemuan revolusioner yang genius. bermula dari penciptaan properti dan lukisan objek,
seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang, dan sebagainya" diikuti dengan indikasi
angka" kemudian diikuti simbol yang mengindikasikan transaksi, nama, dan alamat yang
bersangkutan" selanjutnya simbol untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan
akhirnya intisari, seperti warna, bentuk, dan konsep. ada dua produk revolusioner hasil dari
akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu:
a. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya untuk
mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. kemudian, roda disambung dengan
kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
b. bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran
seseorang kepada orang lain. ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan
bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa
sejarah tertulis. Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi
zaman prasejarah, yaitu Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman
batu tua (Paleolitikum), zaman batu tengah Amadya (Mesolitikum), dan zaman batu
baru (Neolitikum) Pendekatan berdasarkan model sosial ekonomi atau mata
pencaharian hidup yang terdiri atas:

6
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana
(tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi Epipaleolitik).
b. Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
c. Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi semituang besi.
Manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan dan peradaban
yang diciptakannya.
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R. Soekmono (1973), dibagi
menjadi empat masa, yaitu:
1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan
sampai kira-kira abad ke-5 masehi.
2. Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi
sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3. Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan
Majapahit sampai dengann akhir abad ke-19.
4. Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik
modern kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.

Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat


tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang
telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan
sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi, evolusi kebudayaan
bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu: peradaban.
Peradaban merupakan tahapan dari revolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang dicirikan
oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan,
seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. Sebagai contoh, peradaban Mesir kuno
tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks, spinx)
yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap
budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya setempat.
Peradaban kuno di Indonesia menghasilkan berbagai bangunan seni yang bernilai tinggi,
seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan lain-lain.
Peradaban bangsa di Indonesia dimulai sejak masa kemahiran teknik atau zaman
perundagian. Zaman perundagian terdiri dari dua masa, yaitu tradisi seni tulang perunggu dan
tradisi tuang besi. Meskipun saat itu masih Zaman prasejarah (masa sebelum mengenal
tulisan), namun telah mengenal teknologi terbatas dan sederhana, yaitu pada upaya
pemenuhan peralatan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam kehidupannya yang
sudah mulai menetap. Di Indonesia, penggunaan logam sudah mulai dikenal beberapa abad
sebelum masehi. Mereka menggunakan peralatan dari logam, seperti peralatan berburu,
bercocok tanam, peralatan rumah tangga, dan lain-lain, tetapi tidak semua masyarakat dapat
membuat peralatan itu. Membuat peralatan dari logam membutuhkan keahlian. Orang yang
ahli membuat peralatan logam disebut undagi, tempat pembuatannya disebut perundagian.
Beberapa contoh alat dari perunggu adalah kayak corong, nekara, bejana perunggu. Alat-alat
ini ditemukan diberbagai daerah di Indonesia.

7
Peradaban bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang setelah datangnya
pengaruh Hindu dan Budha ke Indonesia. Pengaruh tulisan dari budaya Hindu Budha
membawa dampak besar bagi peradaban Indonesia, yaitu memasuki masa sejarah (masa
mengenal bahasa tulis). Salah satu hasil budaya tulis di Indonesia adalah prasasti. Huruf yang
dipakai dalam prasasti yanng ditemukan sejak tahun 400M adalah Pallawa dan bahasa
Sanksekerta. kemampuan baca tulis masyarakat Indonesia lama-kelamaan berpengaruh dalam
bidang kesustraan, yaitu munculnya banyak kitab-kitab kuno ini dapat ditelusuri peradaban
bangsa Indonesia terutama dalam masa kerajaan. Peradaban bangsa semakin berkembang
dengan masuknya pengaruh Islam dan masuknya peradaban bangsa Barat Eropa, termasuk
pengaruh agama Kristen Katolik. Dewasa ini, pengaruh peradaban global semakin kuat akibat
kemajuan bidang komunikasi dan informasi.

D. Dinamika Peradaban Global


Menurut Arnold Y.Toynbee, seorang sejarawan asal Inggris, lahirnya peradaban itu
diuraikan dengan teori challenge and respons. Peradaban itu lahir sebagai respons
(tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi,
menaklukkan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan
dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Alam menawarkan sejumlah tantangan dan
kemungkinan-kemungkinan. Ada alam yang tandus atau subur, di pegunungan atau
seterusnya. Jika tantangan alam itu berat maka manusia pun akan gigih dan berusaha keras
dalam merespon alam tersebut, begitu punsebaliknya. Contoh bangsa Jepang yang terkenal
ulet, gigih, dan bekerja keras karena alamnya yang cukup berat untuk ditaklukkan. Keadaan
alam Jepang bergunung-gunung, sering terjadi gempa, dan lahan pertaniannya tidak terlalu
luas (Winarno, 2008: 80) Setiap kali timbul kebutuhan akan sesuatu, manusia akan berusaha
menemukan jalan untuk memperolehnya. Seluruh perangkat ide, metode, teknik, dan benda
material yang digunakan dalam suatu jangka waktu tertentu dalam suatu tempat tertentu
maupun kegiatan untuk merombak perangkat tersebut demi memenuhi kebutuhan hidup
manusia disebut teknologi. Teknologi lahir dan dikembangkan oleh manusia, dan ilmu untuk
menguasai dan memanfaatkan lingkungan sehingga kebutuhannya dapat penuhi. Penerapan
teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia, agar meningkatkan efisiensi dan
prokdutivitas.
Alfin toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan membaharuan peradaban
masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave (1981), ia
menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah
mengalami tiga gelombang, yaitu:
a. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM-1500 M.
b. Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M-1970 M.
c. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M- sekarang.
Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang
digunakan.Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi hijau. Dalam
gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Pertanian
terbatas pada pengelolaan lahan-lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan manusia. Pada

8
awalnya, manusia berpindah-pindah dalam memanfaatkan lahan untuk mendapatkan hasil
pertanian melalui teknologi pengumpulan hasil hutan. Selanjutnya, mereka berpindah ke
penerapan teknologi pertanian, dimana manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat
yang kemudian menumbuhkan desa. (Winarno, 2009: 81). Gelombang kedua adalah adanya
revolusi industri terutama di negara-negara Barat yang mulai dengan revolusi industri di
Inggris. Masa gelombang kedua adalah masa revolusi industri, yaitu kira-kira tahun 1700-
1970. Masa ini dimulai dengan penemuan mesin uap pada tahun 1712. Pada masa itu
ditemukan mesin elektro mekanis raksasa, mesin-mesin bergerak cepat, dan ban jalan. Mesin-
mesian tersebut tidak hanya mengganti otot-otot manusia, tetapi peradaban industri juga
memberi mesin-mesin tersebut alat-alat panca indra sehingga mesin-mesin dapat mendengar
dan melihat lebih tajam daripada indra manusia, dan dapat menghasilkan atau melahirkan
bermacam-macam mesin baru, yang akhirnya dikoordinir dengan rapi dengan pabrik.
Penggunaan mesin industri, mesin uap, dan mesin pemintal dalam industri garmen dan
industri tambang telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Eropa. Gelombang
ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi
yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang. Gelombang ketiga
terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang:
a. Komunikasi dan data prosesing
b. Penerbangan dan angkasa luar.
c. Energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui.
d. Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi.
Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan
sebutan the global village (kampung global). Sekarang berada pada gelombang ketiga atau
masan revolusi informasi.
Diperkirakan era informasi ini akan mencapai puncaknya pada 10-20tahun
mendatang. John Naisbtt dalam bukunya Megatrends (1982), mengatakan bahwa globalisasi
memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia. Perubahan
itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antar negara, terutama negara berkembang
akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah :
a. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
b. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi
canggih.
c. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
f. Perubahan dari bantuan lemabaga ke bantuan diri sendiri.
g. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
h. Perubahan dari sistem hierarki jaringan kerja.

9
i. Perbahan dari utara ke selatan.
j. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.
Nasbitt dan Patricia Aburdance (1990) kembali menemukan lagi adanya sepuluh
macam perubahan di era global, yaitu:
a. Abad biologi.
b. Bangunnya sosialisme pasar bebas.
c. Cara hidup global dan nasionalisme budaya.
d. Dasawarsa kepemimpinan wanita.
e. Kebangkitan agama dan millinium baru.
f. Kebangkitan dalam kesenian.
g. Kemenangan individu
h. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an.
i. Berkembangnya wilayah pasifik.
j. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesejahteraan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas diketahui bahwa peradaban manusia
mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu menuju pada
kemajuan,apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya.
Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang ini umat manusia berada pada era
peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan
globalisasi, disamping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, perilaku hidup
manusia bisa berubah dan bergerak dengan cepat. Dalam era global, hubungan antar manusia
tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antar negara (transnasional).
Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara lain, serta
berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain. (Herimanto dan Winarno,
2011: 84).

E. Problematika Peradaban global pada Kehidupan Manusia


Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari globalisasi
itu sendiri. Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working
definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi, dan budaya masyarakat.

10
Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi, transportasi dan
informasi komunikasi. Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya
fenomena globalisasi di seluruh dunia.
a. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan
keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
b. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui
pergerakan massa semacam turisme, memungkinkan kita merasakan banyak hal dari buday
ayang berbeda.
c. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan
pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization(WTO).
d. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi,film, musik, serta transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini kita dapat
mengkomsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
e. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional inflasi regional dan lain-lain. Globalisasi dimunculkan oleh negara-negara
maju, karena mereka merasa telah lebih maju dalam mengusai teknologi, telah merasakan
memperoleh kemajuan yang sangat pesat, terutama di bidang informasi, dan transportasi.
Dewasa ini, negara-negara maju lebih didominasi oleh negara-negara Eropa Barat dan
Amerika Serikat karena memang kemajuan teknologi negara-negara tersebut lebih cepat di
banding dengan negara lain. Sehingga tidak salah jika Toynbee, sejarawan kondang
pertengahan abad ke-20 pernah menyatakan:“ Para ahli sejarah di masa mendatang akan
berkata bahwa kejadian yang besar di abad ke-20 adalah pengaruh kuat peradaban Barat
terhadap semua masyarakat di dunia. Mereka juga akan berkata bahwa pengaruh tersebut
sangat kuat dan bisa menjungkirbalikan korbannya....”.
Berdasarkan pendapat ini, harus diakui bahwa kebudayaan dan peradapan Barat memberi
pengaruh besar bagi masyarakat dunia dewasa ini. Namun, demikian, dunia tidak hanya
didominasi satu peradaban besar saja. (Huntington dalam Herimanto dan Winarno, 2011:65)
mengidentifikasi adanya sembilan peradaban besar saat ini. Peradaban dunia itu meliputi :
1) Peradaban Barat atau disebut Peradaban Lama yang berpusat di Eropa Barat, Amerika
Utara, dan Auastaralia.
2) Peradaban Amerika Latin yang dipengaruhi agama Katolik, menyebar di negara-negara
Amerika Selatan.
3) Peradaban Muslim atau Islam yang berpusat di Timur Tengah dan Afrika Utara.
4) Peradaban Hindu di India.
5) Peradaban Budha di Mongolia.

11
6) Peradaban Jepang.
7) Peradaban Afrika.
8) Peradaban Cina.
9) Peradaban Ortodoks yang berada di wilayah belas Yugoslavia.
Pengaruh Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi
semua bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi dan
transportasi yang canggih, dampak globalissasi akan sangat luas dan kompleks. Manusia
begitu mudah berhubungan dengan manusia lain dimana pun di dunia ini. Berbagai barang
dan informasi dengan berbagai tingkatan kualitas tersedia untuk dikonsumsi. Akibatnya, akan
mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia. Hal seperti ini kemungkinan dapat
mengakibatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan kekeluargaan,
kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa.
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi,sosial,
budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah akan
semakin menguatnya pengeruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara
berkembang yang ditandai oleh menguatnya ide kebebasan dan demokrasi. Pengaruh
globalisasi terhadap bidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran
pemikiran serta nilai-nilai demokratis, termasuk di dalamnya masalah HAM. Di sisi lain, ada
pula masuknya pengaruh ideologi lain, seperti ideologi Islam yang berasal dari Timur
Tengah. Implikasinya adalah negara semakin terbuka dalam pertemuan berbagai ideologi dan
kepentingan politik negara .Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya
kapitalisme dan pasar bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhya perusahaan-
perusahaan transnasional yang beroperasi tanpa mengenal batas-batas negara. Selanjutnya
juga akan semakin ketatnya persaingan dalam menghasilakan barang dan jasa dalam pasar
bebas. Kapitalisme juga menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk
mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan, serta
manajemen yang rasional. Ini semua menuntut adanya mekanisme global baru berupa
struktur kelembagaan baru yang ditentukan oleh ekonomi raksasa.
Pengaruh globalisasi terhadap hasil budaya adalah masuknya nilai-nilai dari peradaban lain.
Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial buadaya suatu bangsa yang menjadi jati
dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya media informasi dan komunikasi,
seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan sebagainya. Masuknya nilai budaya asing akan
membawa pengaruh pada sikap, perilaku, dan kelembagaan masyarakat. Menghadapi
perkembangan ini diperlukan suatu upaya yang mampu mensosialisasikan budaya nasional
sebagai jati diri bangsa. Globalisasi juga memberikan dampak terhadap pertahanan dan
keamanan negara. Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan yang dapat mengganggu
keamanan bangsa.
Globalisasi juga menjadikan suatu negara amat perlu menjalin kerja sama pertahanan dengan
negara lain, seperti latihan perang bersama, perjanjian pertahanan dan pendidikan militer
antar personil negara. Hal ini dikarenakan saat ini ancaman bukan lagi bersifat konvensional,
tetapi kompleks dan semakin canggih. Misalnya, ancaman terorisme, ancaman pencemaran
udara, kebocoran nuklir, kebakaran hutan, illegal fishing, illegal logging , dan sabagainya

12
F. Efek Globalisasi Bagi Indonesia
Globalisasi telah melanda kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Globalisasi telah
memberikan pengaruh besar dalam kehidupan bersama, baik pengaruh positif maupun
pengaruh negatif. Proses saling mempengaruhi sesungguhnya adalah gejala yang wajar dalam
interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa
ataupun kelompok-kelompok masyarat yang menghuni nusantara (sebelum bangsa Indonesia
terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan memengaruhi. Pada hakikatnya, bangsa
Indonesia atau bangsa-bangsa lain berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar.
Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak dari luar. Gambaran di atas
menunjukkan bahwa pengaruh dunia luar adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu
ditakutkan. pengaruh tersebut selamanya mempunyai dua sisi, yaitu positif dan negatif.
Adapun aspek positif globalisasi sebagai berikut :
a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi.
b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan
dengan manusia lain.
c. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi.
Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut :
a. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa
danidentitas suau bangsa.
b. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang semakin
besar.
c. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual
yangmenggeser nilai-nilai masyarakat.
d. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak
menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
Sikap terhadap GlobalisasiDalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia
memberi respons atau tanggapanyang dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar baru
untuk perbaikan nasib umat manusia.
b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru
penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional di bidang
politik, ekonomi, dan budaya.

Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat
perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat negatif
globalisasi. Ada juga kelompok yang pro atau mendukung globalisasi dan kelompok yang
antiterhadap globalisasi. Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan proglobalisasi)

13
menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi
masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh
David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling
bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya
adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi
pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang
memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efisien
dan bermutu tinggi), sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk
kainnya. Dengan teori ini Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan
mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu
menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga
sebaliknya. (Hermanto dan Winarno, 2011: 91).
Salah satu penghambat utama terjadinya kerja sama di atas adalah adanya larangan-
larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini
dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya
produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para
proglobalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan
dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan,
akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat kemakmuran akan
meningkat, dan begitu seterusnya. Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan
untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian
dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara, seperti
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Antiglobalisasi dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang
lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang
berbeda-beda. Apa pun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan
terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis
lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi
penyebab-penyebab lainnya. Bagi bangsa Indonesia, globalisasi perlu diwaspadai dan
dihadapi dengan sikap arif dan bijaksana. Salah satu sisi negatif dari globalisasi adalah
semakin menguatnya nilai-nilai materialistis pada masyarakat Indonesia. Di sisi lain, nilai-
nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramah tamahan sosial, dan rasa cinta tanah air yang
pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia, makin pudar.
Inilah yang menyebabkan krisis pada jati diri bangsa.
Oleh karena itu, dalam pembangunan nasional 5 tahun ke depan dinyatakan adanya Program
Pengembangan Nilai Budaya. Program ini bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa
(identitas nasional) dan memantapkan budaya nasional. Tujuan tersebut dicapai antara lain
melalui upaya memperkokoh ketahanan budaya nasional sehingga mampu menangkal
penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan menfasilitasi proses adopsi dan adaptasi
budaya asing yang bernilai positif dan produktif. Di samping itu, diupayakan pula
pembangunan moral bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, keteladanan,
sportivitas, disiplin, etos kerja, gotong royong, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, dan
tanggung jawab. Tujuan tersebut dilaksanakan pula melalui nilai-nilai budaya pada setiap
aspek pembangunan.

14
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 ۚ ‫ِّد َم ٓاَء‬R ‫َو ِا ْذ َقا َل َر ُّبَك ِلْلَم ٰٓلِئَك ِة ِاِّنْي َج ا ِع ٌل ِفى اَاْل ْر ِض َخ ِلْيَفًةۗ  َقا ُلْۤو ا َاَتْج َع ُل ِفْيَها َم ْن ُّيْفِس ُد ِفْيَه ا َو َيْس ِفُك ال‬
‫َو َنْح ُن ُنَس ِّبُح ِبَحْمِد َك َو ُنَقِّدُس َلـَكۗ  َقا َل ِاِّنْۤي َاْعَلُم َم ا اَل َتْع َلُم ْو َن‬
wa iz qoola robbuka lil-malaaa-ikati innii jaa'ilung fil-ardhi kholiifah, qooluuu
a taj'alu fiihaa may yufsidu fiihaa wa yasfikud-dimaaa, wa nahnu nusabbihu
bihamdika wa nuqoddisu lak, qoola inniii a'lamu maa laa ta'lamuun

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan
khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak
dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫َو ا ْقُتُل ْو ُهْم َح ْيُث َثِقْفُتُم ْو ُهْم َو َا ْخ ِر ُج ْو ُهْم ِّم ْن َح ْيُث َاْخ َر ُج ْو ُك ْم َو ا ْلِفْتَن ُة َاَش ُّد ِم َن اْلَقْت ِل ۚ  َو اَل ُتٰق ِتُل ْو ُهْم ِع ْن َد‬
‫اْلَم ْس ِج ِد اْلَح ـَر ا ِم َح ّٰت ى ُيٰق ِتُلْو ُك ْم ِفْيِهۚ  َفِا ْن ٰق َتُلْو ُك ْم َفا ْقُتُلْو ُهْم ۗ  َك ٰذ ِلَك َج َز ٓاُء اْلٰك ِفِرْيَن‬
waqtuluuhum haisu saqiftumuuhum wa akhrijuuhum min haisu akhrojuukum
wal-fitnatu asyaddu minal-qotl, wa laa tuqootiluuhum 'ingdal-masjidil-
haroomi hattaa yuqootiluukum fiih, fa ing qootaluukum faqtuluuhum,
kazaalika jazaaa-ul-kaafiriin

"Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka dan usirlah mereka dari
mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada
pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam kecuali
jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu,
maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 191)

15
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil atau produk dalam kebudayaan inilah yang disebut
peradaban. Hasil perkembangan suatu budaya yang btelah ,encapai tingkat yang tinggi maka
dapat dikaitkan telah mencapai peradaban yang tinggi. Tinggi rendahnya peradan suatu
bangsa dipengaruhui oleh teknologi, ilmu pengetahuan , dan tingkat pendidikan.
Manusia mampu menghasilkan produk kebudayaan yang bernilai tinggi menunjukkan
bahwa manusia memanglah merupakan makhluk yang memiliki kecerdasan, keberadaban,
dan memiliki kemauan yang kuat. Karena hal inilah manusia disebut makhluk beradab.
Manusia sebagai makhluk beradab juga berlaku sebagai makhluk sosial yang mampu
menciptakan suatu masyarakat beradab. Dalam perkembangannya masyarakat beradab lebih
dikenal dengan civil society yang merupakan kehidupan sosial yang terorganisasi yang
bercirikan kesukarelaan, keswasembadaan, kemandirian yang tinggi berhadpan dengan
negara, dan keterkaitan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya
Saran
Sebagai bangsa yang telah memilki peradaban yang tinggi sudah sewajarnya dan seharusnya
kita terus melestarikan peradaban bangsa yang telah dicapai. Dengan adanya globalisasi pada
saat ini peradaban negeri sendiri terus tergerus bahkan dipandang sebelah mata oleh
masyarakat kita sendiri. Dalam menyikapi globasasi ini kita sebagai manusia yang terpelajar
seharusnya dapat berperan aktiv dalam menyaring dan menangkal pengaruh buruk dari
globalisasi, akan tetapi membuka diri dalam menerima teknologi, ilmu pengetahuan, serta
pendidikan dari bangsa lain yang dapat memperbaiki kualitas sebagai suatu bangsa demi
tujuan mencapai masyarakat madani yang dicita-citakan. Untuk itu kita berupaya
memperkokoh ketahanan kebudayaan nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya
asing yang bernilai negatif dan memfasilitasi proses adopsi dan adaptasi budaya asing yang
bernilai positif dan produktif. Disamping itu, diupayakan pula pembangunan moral bangsa
yang mengedepankan nilai-nilai keejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos
kerja, gotong-royong, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab, Tujuan

16
tersebut dilaksanakan pula melalusi pengarusutamaan nilai-nilai budaya pada setiap aspek
pembangunan

Daftar Pustaka

17

Anda mungkin juga menyukai