Template Proposal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PROFITABILITAS , LEVERAGE DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU

PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN

ROKOK YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Diajukan Oleh :

Salma Djafar

NPM : 005220162101

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

PASCASARJANA UNIVERSITAS GORONTALO

2023

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu informasi penting dalam bisnis. Data

dalam laporan keuangan berisi informasi sehubungan dengan transaksi-transaksi yang

terjadi selama periode tertentu. Informasi dalam laporan keuangan tersebut yang

mencerminkan bagaimana posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu (Afifatul,

2022).

Ketepatan waktu adalah rentang waktu atau lamanya hari yang dibutuhkan oleh

perusahaan untuk mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke publik,

sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan sampai tanggal penyerahan ke Otorisasi Jasa

Keuangan (OJK). Ketepatan waktu mengimplementasikan bahwa laporan keuangan

seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan di dalam

perusahaan yang mempengaruhi pemakai informasi pada waktu membuat suatu prediksi

dan keputusan. Pelaporan keuangan adalah segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan

dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang

terlibat peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau

Generally Accepted Accounting Principles/ GAAP). Laporan keuangan suatu perusahaan

memiliki manfaat apabila disampaikan secara akurat dan tepat waktu kepada para pengguna

laporan keuangan sebagai dasar membuat keputusan (Dewi, 2019).

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan ( Kasmir, 2011 ). Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai

cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan

2
lainya.

Leverage adalah suatu rasio yang menggambarkan hubungan antara utang

perusahaan terhadap modal, dimana rasio tersebut dapat melihat seberapa jauh perusahaan

dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh

modal ( Sofyan, 2013 ).

Ukuran perusahaan adalah skala perusahaan yang dilihat dari total aktiva

perusahaan pada akhir tahun. Total penjualan juga dapat digunakan untuk mengukur

besarnya perusahaan. Ukuran Perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan

(Dewi, 2013). Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalanakan.

Penentuan skala besar kecilnya perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan,

total asset, rata-rata tingkat penjualan (Seftianne, 2011).

Rasio profitabilitas memiliki hubungan yang erat dengan laba diperoleh serta

sumber yang digunakan untuk menghasilkannya. Profitabilitas yang tinggi di prediksi

karena kualitas auditornya merupakan good news bagi para pengguna laporan keuangan.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi lebih baik di audit oleh KAP besar.

Namun sebaliknya, apabila perusahaan memiliki profitabilitas yang rendah lebih baik di

audit oleh KAP kecil (Thia Margaretha, 2017).

Informasi keuangan perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu dapat

digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan dan dapat dimanfaatkan secara

maksimal, efektif dan efisien apabila disajikan tepat waktu. Semakin berkembangnya dunia

usaha serta persaingan di pasar saham menuntut agar setiap perusahaan dapat melakukan

pelaporan keuangan yang telah diaudit secara tepat waktu ke OJK. Laporan keuangan

sebagai salah satu alat yang dipakai untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang

3
disusun setiap akhir periode yang berisi tentang pertanggungjawaban keuangan perusahaan

secara keseluruhan. Laporan keuangan yang telah disusun digunakan untuk memberikan

informasi kepada berbagai pihak. Laporan keuangan tersebut terdiri atas Neraca, Laporan

Laba Rugi, Laporan bagian Laba yang ditahan atau Laporan Modal Sendiri atau Laporan

Perubahan Modal Sendiri, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Laporan keuangan secara umum hanya digunakan oleh beberapa pihak yang

berkepentingan. Tidak semua orang diperbolehkan untuk menggunakan laporan keuangan

sebuah perusahaan. Terdapat berbagai pihak yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan baik di pihak internal maupun eksternal seperti manajemen, pemegang saham,

pemerintah, investor dan kreditor. Namun, pihak yang banyak menggunakan laporan

keuangan tersebut yaitu investor utama di pasar modal. Sumber informasi yang diperoleh

dari perusahaan yang telah Go Public digunakan oleh investor untuk memantau kinerja

perusahaan (Dedik, 2017 ).

Laporan keuangan tidak hanya berguna untuk pengusaha ataupun bisnis, namun ada

beberapa pihak yang bisa mendapatkan keuntungan dari sebuah laporan keuangan, yaitu

Pemberi Pinjaman atau Kreditor, Sebagai pihak yang memberi pinjaman tambahan modal

dalam membantu bisnis tetap berjalan dengan baik, kreditor akan meminta laporan

keuangan perusahaan. Laporan keuangan tersebut akan memberikan informasi tentang

kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan dimanfaatkan oleh kreditor sebagai acuan

untuk menolak atau menyetujui pinjaman yang diajukan. Kreditor akan memperoleh

keyakinan bahwa uang yang akan atau telah mereka pinjamkan tidak jatuh ke tangan yang

salah. Kreditor memiliki hak untuk mengetahui laporan keuangan perusahaan terutama jika

perusahaan tersebut membeli barang dengan sistem kredit. Berdasarkan informasi yang

4
disajikan pada laporan tersebut, Kreditor bisa mengambil keputusan apakah perusahaan

mampu membayar tagihan sesuai nominal yang tertera atau tidak. Jika perusahaan dinilai

tidak mampu, Kreditor berhak untuk menolak kerja sama dengan perusahaan atau dapat

mengajukan negosiasi dalam kerja sama tersebut.

Manajemen perusahaaan merupakan orang terpenting yang sangat membutuhkan

laporan keuangan. Dengan mengetahui laporan keuangan perusahaan, pihak manajeman

dapat mengetahui dan memastikan proses telah berjalan dengan baik. Laporan keuangan ini

juga dapat menjadi acuan dalam mendukung aspek perencanaan bisnis di masa akan datang.

Laporan keuangan yang baik adalah bentuk kepercayaan terhadap para investor yang sudah

berinvestasi pada bisnis. Setiap bisnis yang terlapor memiliki kewajiban terhadap

pemerintah untuk membayar pajak. Jumlah pajak yang dibayarkan sesuai dengan besaran

angka yang tertulis dari laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Semakin

awal merapikan dan membuat laporan keuangan, perusahaan akan terhindar dari masalah

terkait kewajiban pajak seperti penggelapan pajak yang akan terkait masalah hukum atau

pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi keuntungan bagi perusahaan.

Para pengguna laporan keuangan mendasari keputusan mereka atas hasil analisis

terhadap berbagai informasi yang disajikan dalam pelaporan keuangan. Ketepatan waktu

pelaporan keuangan telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan

keuangan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus

dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuat keputusan.

Pemakai informasi laporan keuangan sangat membutuhkan pengungkapan laporan

secara cepat dan tepat waktu agar keakuratan laporan keuangan tetap terjaga dan

memberikan nilai guna yang tinggi untuk melakukan analisis dan pengambilan keputusan

5
dan untuk memprediksi kinerja perusahaan yang akan datang. Oleh karena itu ketepatan

waktu (timeliness) merupakan faktor penting dalam penyajian laporan keuangan kepada

publik sehingga perusahaan diharapkan untuk tidak menunda penyajian laporan

keuangannya agar informasi tersebut tidak kehilangan kemampuannya dalam

mempengaruhi pengambilan keputusan. Setiap perusahaan yang terdaftar di bursa efek

berkewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar

akuntansi keuangan dan telah diaudit tepat waktu.

Perusahaan yang go public memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan

keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit

oleh akuntan yang tedaftar di Otorisasi Jasa Keuangan secara tepat waktu. Tuntutan

kepatuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan go public di Indonesia

telah diatur dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar. Peraturan yang diberikan pasar

modal Bursa Efek Indonesia mewajibkan penyampaian laporan keuangan berdasarkan

Peraturan Pasar Modal Nomor X.K.2 Lampiran ketua BAPEPAM No. Kep-346/BL/2011

pada tanggal 5 Juli 2011 mengenai penyampaian laporan keuangan emiten atau perusahaan

public serta peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E tentang kewajiban penyampaian

informasi, yang berisi bahwa penyampaian laporan keuangan paling lambat 31 Maret atau

90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Adanya perubahan

Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai saat ini belum mempengaruhi

peraturan yang berlaku sebelumnya, sehingga saat ini masih menggunakan aturan yang

dikeluarkan oleh Bapepam-LK (Annisa, 2019).

Apabila perusahaan terlambat menyampaikan laporan keuangan tersebut maka

perusahaan akan dikenakan sanksi sesuai keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.

6
Kep- 307/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Noo. 1-H tentang sanksi. Meskipun sudah

ditetapkan aturan dan sanksi dalam keterlambatan penyampaian laporan keuangan, dari

tahun ke tahun tetap saja masih banyak perusahaan public yang terlambat dalam

menyampaikan laporan keuangan tahunannya. Laporan keuangan yang disampaikan harus

melalui audit kantor akuntan independen yang menjadi sarana untuk menunjukan efektifitas

pencapaian tujuan organisasi melaksanakan fungsi pertanggungjawaban kepada pemilik

( Meriah, 2017).

Laporan keuangan yang tepat waktu adalah salah satu aspek penting dalam menjaga

transparansi dan kredibilitas perusahaan di pasar saham. Seiring dengan pertumbuhan pasar

modal di Indonesia, perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga

menjadi subjek perhatian yang semakin besar. Oleh karena itu, penelitian yang mencermati

faktor-faktor yang memengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan

rokok ini menjadi relevan dan penting.

Penelitian ini akan mengulas peran tiga faktor utama, yaitu leverage (tingkat utang

perusahaan), profitabilitas (tingkat keuntungan), dan ukuran perusahaan, dalam

memengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Leverage dapat mencerminkan tingkat

risiko dan kebijakan keuangan perusahaan, sementara profitabilitas dapat mencerminkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pelaporan keuangan. Di sisi lain,

ukuran perusahaan dapat mempengaruhi sumber daya dan kemampuan administratif untuk

menghasilkan laporan keuangan tepat waktu.

Melalui penelitian ini, kita akan mencoba menggali wawasan yang mendalam

tentang bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan berdampak pada ketepatan waktu

pelaporan keuangan pada perusahaan rokok yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini dapat

7
memberikan pandangan yang lebih jelas tentang praktek pelaporan keuangan perusahaan

rokok, serta implikasinya terhadap pengambilan keputusan investor dan regulator pasar

modal.

Fenomena keterlambatan penyampaian laporan keuangan menarik untuk dicermati

karena ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan merupakan salah satu

pencerminan kredibilitas atas kualitas informasi yang dilaporkan dan pencerminan tingkat

kepatuhan terhadap regulasi yang ditetapkan. Banyak penelitian yang dilakukan untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Faktor- faktor tersebut dapat berpengaruh secara positif maupun negatif terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan yang dilakukan perusahaan. Dari banyaknya factor, peneliti

hanya ingin meneliti beberapa faktor yaitu Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan.

Ada beberapa penelitian di Indonesia mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan Komang Wahyu

dan I Wayan (2017) mengungkapkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian Rina Kusumawardani

(2018) mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh positif

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Selain itu hasil penelitian Nur Annisa

(2019) mengungkapkan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(Fahmi, 2018)

Hasil – hasil penelitian sebelumnya mengenai profitabilitas, Leverage, Ukuran

8
Perusahaan dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan memang sudah ada, namun

hasilnya masih belum konsisten sehingga memotivasi peneliti untuk menguji kembali untuk

pembeda dari penelitian sebelumnya.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Ketepatan Pelaporan Keuangan dan dapat memaparkannya ke dalam proposal yang

berjudul “ Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan

Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Auditor Sebagai Variabel Moderating ( Studi

Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2017-2019 ) “.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA , KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritik

1. Teori Sesuai Kosentrasi

2. Teori Sesuai Variabel yang diteliti

B. Kajian Empirik

C. Kerangka Konseptual

D. Hipotesis Penelitian

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

B. Definisi Operasional Variabel

C. Populasi Dan Sampel

D. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

2. Sumber Data

E. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian

F. Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian

G. Persyaratan Analisis Data

H. Metode Pengumpulan Data

I. Teknik Analisis Data

11
BAB IV

RENCANA PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian

Adapun Jadwal penelitian yang dilakukan mulai dari persiapan hingga tahap penyusunan

proposal sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

November Desember
NO Kegiatan Ket
1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap persiapan X X

Tahap pengumpulan
2
data X X

Tahap penganalisaan

3 dan penyusunan

laporan penelitian X X X X

B. Anggaran Penelitian

12
Adapun anggaran penelitian yang dikeluarkan mulai dari pengecekan lokasi hingga tahap

ujian tesis adalah berjumlah Rp. 1.500.000 dengan rincian anggaran sebagai berikut :

Tabel 4.2 Anggaran Penelitian

No Kegiatan Jumlah

1 Tahap Persiapan Rp. 500.000

2 Tahap Pengumpulan Data Rp. 500.000

3 Tahap Penganalisaan dan Rp. 500.000

Penyusunan Laporan Penelitian

Jumlah Rp. 1. 500.000

C. Sistematika Penulisan Tesis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

1. Tujuan Penelitian

2. Kegunaan Penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA , KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritik

1. Teori Sesuai Kosentrasi

13
2.Teori Sesuai Variabel yang diteliti

B. Kajian Empirik

C. Kerangka Konseptual

D. Hipotesis Penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

B. Definisi Operasional Variabel

C. Populasi Dan Sampel

D. Jenis Dan Sumber Data

3. Jenis Data

4. Sumber Data

E. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian

F. Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian

G. Persyaratan Analisis Data

H. Metode Pengumpulan Data

I. Teknik Analisis Data

BAB IV

RENCANA PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian

B. Anggaran Penelitian

C. Sistematika Penulisan Data

14

Anda mungkin juga menyukai