Bab 2 Isi Buku A.Identitas Buku
Bab 2 Isi Buku A.Identitas Buku
Bab 2 Isi Buku A.Identitas Buku
ISI BUKU
A.Identitas Buku
Buku Utama :
1. Judul buku : “Konsep Dasar IPS”
2. Penulis : Tim Dosen
3. Penerbit :-
4. Tahun terbit :-
5. Kota terbit :-
6. ISBN :-
Buku Pembanding :
1
siswa dengan mudah dapat melihat,mengenali dan memahami gejala-gejala yang ada dalam
masyarakat lingkungannya.
B.Pengertian Konsep
Secara definisi,konsep adalah suatu abstraksi mengenai suatu kelompok benda atau
stimulus yang mempunyai persamaan karakteristik.Hasil dari abstraksi tersebut kita beri nama
konsep,demikian nama itu yang membedakan antar satu konsep dengan konsep yang lainnya.
Jenis-jenis konsep,ada tiga jenis konsep berdasarkan cara menggabungkan atribut-
atributnya,ketiganya adalah :
Jenis konjungtif konsep
Jenis dianjungtif konsep
Jenis relasional konsep
2
Ilmu-ilmu social (Social Sciences) dapat diartikan sebagai bahagian ilmu pengetahuan
mengenai manusia dengan konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat.
Manusia adalah suatu dinamika,dinamika ini tidak pernah berhenti,melainkan tetap
aktif.Dinamika manusia inilah yang memadukan manusia dengan sesamanya dan dengan dunia
lingkungannya (Drijarkara, 1964 : 44).
Setiap disiplin ilmu memiliki struktur.Menurut Jarome S. Braner,struktur ilmu
menyangkut saling berhubungan antara ide-ide dasar dari disiplin ilmu yang bersangkutan.Ia
memiliki dua dimensi,yaitu :
Dimensi konseptual,meliputi konsep-konsep tertentu,prinsip-
prinsip,generalisasi,pengertian dan ide-ide yang mendasari disiplin ilmu yang
bersangkuutan.Atmosef
Dimensi metodelogi,meliputi pengorganisasian,metode penelitian,pendekatan yang
ditentukan oleh disiplin ilmu yang bersangkutan.
Sebagai ruang lingkup pengajaran geografi sama dengan ruang lingkup ilmu geografi itu
sendiri,yaitu meliputi :
3
Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan manusia.
Penyebaran umat manusia dengan variable kehidupannya.
Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungannya yang memberikan variasi
terhadap ciri khas tempat-tempat di permukaan udara diatasnya.
Kesatuan ragional yang merupakan perpaduan antara darat,perairan,dan udara diatasnya.
Dari hakikatnya dan ruang lingkup pengiaran geografi yang telah dikemukakan
diatas,menjadi jelas dimana materi geografi adalah kehidupan manusia dimasyarakat,alam
lingkungan dengan sagala sumber dayanya,region-region dipermukaan bumi,menjadi sumber
pengajaran geografi.
Secara singkat akan dibahas beberapa keterampilan guru,khususnya guru geografi berkenaan
dengan kegiatan belajar-mengajar topic/pembahasan geografi.
1. Metode Pembelajaran
2. Penggunaan Sumber Belajar
3. Penggunaan media/alat pembelajaran
4. Menciptakan suasana belajar yang kondusif
4
kebutuhan manusia.Kemudian Prof. DR. J. L., Mey berpendapat bahwa ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari usaha manusia kearah kemakmuran.Sedangkan Brown, G. D.
mengemukakan bahwa ekonomi adalah suatu studi mengenai cara bagaimana manusia
memenuhi kebutuhan materinya melalui pranata-pranata.Mereka memanfaatkan sumber daya
alam,modal dan tenaga kerja yang terbatas.
Jadi jelas yang menjadi persoalan didalam ilmu ekonomi ialah bahwa manusia didalam
usahanya yang memenuhi kebutuhan selalu menghadapi ketidakseimbangan antara banyaknya
kebutuhan dengan banyaknya barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dengan kata lain bahwa
kebutuhan terhadap barang-barang dan jasa-jasa tidak terbatas sedang sumber-sumber,baik
sumber alam maupun sumber daya manusia.
Sebagai tujuan ekonomi adalah :
1. Untuk mencari pengertian tentang hubungan pristiwa ekonomi dengan baik hubungan
yang bersifat kausal maupun hubungan yang bersifat fungsional.
2. Untuk menguasai peristiwa tersebut dan untuk dapat mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang kita hadapi.
5
sebagainya,memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.Semakin sering dan rajin belajar
semakin berkembang kemampuannya.
Malinowski (1994),salah seorang tokoh Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa
ketergantungan individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan
kebudayaan.
c.Struktur,Peranata,dan Proses Sosial Budaya
Dalam kehidupan dan kenyataan sehari-hari,kita mengenal banyak kelompok-kelompok
sosial yang lain,kelompok-kelompok sosialisasi atau sosial demikian merupakan aspek
“Struktural” dari masyarakat.Disamping aspek strukturwal kita dapat melihat masayrakat dari
aspeknya yang lain yaitu aspek sosial.Dalam hal ini ita diperkenalkan dalam bentuk-bentuk yang
dinamakan “Interaksi Sosial”,yaitu bentuk-bentuk yang terjadi apabila orang-orang atau
kelompok dalam masyarakat itu mengadakan hubungan satu sama lain.Interaksi sosial ini
merupakan dasar dari proses sosial budaya,suatu pengertian yang mengacu pada hubungan-
hubungan sosial yang dinamika.
d.Prinsip Dasar Pemerintahan
Prinsip dasar pemerintahan atau sistem pemerintahan negara yang ditetapkan dalam UUD
1945 ialah :
a. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechstaat).
b. Sistem Konstitusional
c. Kekuasaan negara yang tertinggi ditagan Majelis Permusyawaratan.
d. Presiden ialah penyelenggaraan pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis.
e. Presiden bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
f. Menteri Negara ialah pembantu Presiden,Menterii Negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR.
g. Kekuasaan kepala negara tidak terbatas
6
1. Bersifat umum dan kompherensif yang demikian merupakan kebalikan dari sifat-sifat
yang khusus dan terbatas.
2. Bersifat universal,ia ciptakan untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan datang
yang belum jelasa bentuk karakternya.
3. Ia memiliki kekuatan untuk mengoreksi dan memperbaiki dirinya sendiri adalah lazim
bagi suatu peraturan untuk mencantumkan klausa yang membuat kemungkinan
dilakukannya peninjauan kembali.
7
a) Hane Kelsen,menyatakan bahwa Negara identic dengan hukum ; yang berarti bahwa jika
terdapat tertib hukum terdapat pula Negara.Jadi Negara pada dasarnya adalah suatu tertib
hukum yang bersifat memaksa.
b) Harold J. Laski,menyatakan bahwa Negara sebagai sistem peraturan-peraturan
hukum.Negara memiliki kekuasaan memaksa.
c) Mr.Soekarano,mengemukakan bahwa Negaran adalah organisasi masyrakat yang
mempunyai daerah atau territorial tertentu.
d) Jellinek,mengemukakan bahwa organisasi Negara tidak lain hanyalah satu kesatuan
ikatan dari orang-orang yang bertempat tinggal disuatu daerah tertentu yang sifatnya
diperlengkapi dengan kekuasaan untuk memerintah.
e) Bellefroid,mengemukakan bahwa Negara adalah suatu persekutuan hukum yang
menempati suatu wilayah untuk selama-lamanya dan dielngkapi dengan suatu kekuasaan
tertinggi untuk menyelenggarakan kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
f) Prof.R. Djokosoetono,mengemukakan bahwa Negara ialah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia-manusia yang berada dibawah suatu pemerintahan yang sama.
g) Prof. Mr. R. Kranenburg,mengemukakan bahwa Negara adalah organisasi kekuasaan
yang diciptakan oleh kelompok manusia yang disebut bangsa.
Pendekatan teoritis
Lebih lanjut akan dipersoalkan tentang asal mula terjadinya Negara yang untuk pertama kalinya
berdasarkan pada pendekatan teoritis yaitu berupa
8
a. Teori ketuhanan
Menurut teori ini mengenai asal mula terjadinya suatu Negara adalah atas perkenaam
tuhan. Suatu Negara tidak akan terjadi apabila tuhan belum menghendakinya.
b. Teori perjanjian masyarakat
Menurut teori ini, bahwa terjadinya Negara pada mulanya dilihat dari perkembangan
manusia sebagai individu yang hidup menyendiri tanpa tujuan dan tanpa berpedoman
atau peraturan apapun yang berlaku baginya.
c. Teori kekuasaan
Teori ini menyatakan bahwa terbentuknya Negara karena adanya kekuasaan dari orang-
orang yang merasa dirinya kuat dan mampu mengalahkan orang-orang yang lemah.
d. Teori hukum Alam (kodrat)
Apabila membicarakan hukum biasanya yang kita maksudkan ialah hukum pada saat ini
dan hukum yang berlaku apada saat tertentu di tempat tertentu, baik tertulis maupun tidak
tertulis. Hukum seperti ini dinamakan hukum positif (jus constitutum).
Jadi hukum alam adalah hukum yang tidak dibuat oleh sesuatu badan pembentuk undang-
undang (badan legislatf), melainkan hukum yang seharusnya berlaku menurut alam.
9
Negara untu sementara serta tidak bermaksud bertempat tinggal tetap dinegara itu.
Misalnya, wisatawan menca Negara yang sedang berkunjung di Indonesia.
b. Warga Negara dan bukan warga Negara
Yang dimaksud dengan warga Negara ialah mereka yang menjadi warga anggota suatu
Negara dan mempunyai uikatan hukum dengan Negara yang bersangkutan. Sedangkan
yang disebut dengan bukan warga Negara (orang asing) ialah mereka yang tidak
mempunyai ikatan hukum dengan Negara itu, namun harus tunduk kepada segala
peraturan atau perundang-undangan yang berlaku di negara yang mereka temati.
c. Wilayah Indonesia
Setiap Negara perlu memiliki peraturan perundang-undangan tentan kewarganegaraan.
Ini jelas untuk menentukan status seseorang, apakan ia warga Negara atau bukan.
Kedaulatan
Kedaulatan berasal dari kata supremus (latin) berarti yang tertinggi. Kemudian pengertian ini
disamakan dengan sovanita (italia), sovereighty (inggris), dan daulat, daulat yang berarti
kekuasaan atau dinasti pemerintahan.
a. Iklim
Indonesia beriklim laut tropia, karena terletak diwilayah tropia dan diapit oleh dua
samudera yaitu samudera pasifik dan samudera hindia. Negeri ini juga dipengaruhi oleh
dua angin muson barat dan muson timur, karena letaknya berada diantara dua benua yaitu
asia dan Australia.
b. Sifat unsur-unsur iklim
1. Gerakan angin
2. Gerakan suhu
3. Curah hujan
Banyak sedikitnya jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah di Indonesia sangat
bergantung pada hal-hal dibawah ini:
10
a. Letak daerah konpergensi antar topic (DKAT)
b. Bentuk Medan
c. Arah lereng Medan
d. Arah angin sejajar arah garis pantai
e. Jarak perjalanan angin diatas edan datar
c. Bentuk lain dari air di udara selain hujan
1. Awan
2. Kabut
3. Embun
Perairan darat
a. Danau vulkanik
b. Danau tektonik
c. Danau tektono vulkanik
d. Danau bendungan
e. Danau karst
Perairan laut
a. Cuaca
b. Suhu udara
c. Tekanan udara
d. Kelembaban udara
11
Meghantropus palaeojavanicus fosilnya disangiran (jawa tengah)
Pithecamyhropus
Homo sapiens purba,
Hidupnya tergantung pada alam
Hasil kebudayaannya masih sangat sederhana, terbuat dari batu dan tulang.
b. Zaman batu tengah (masolithikum).
Hidupnya semi menetap (setengah sedanter)
Sudah mengenal system kepercayaan
Hasil kebudayaannya kebanyakan terbuat dari tulang
Zaman batu baru (neolithikum).
2. Zaman logam
Zaman logam terbagi atas:
a. Zaman perunggu
Zaman perunggu menghasilkan kebudayaanperunggu yang disebut kebudayaan
dongson karena berasal dari daerah dongson di indi cina.
b. Zaman besi
Zaman besi menghasilkan kebudayaan besi yaitu kebudayaan yang sampai sekarang
masih dihasilkan. Hasil kebudayaan terpenting adalah kampak,cangkul,dll.
Pengaruh kebudayaan hindu dibidang social yang paling besar adalah terjadinya perubahan
dalam struktur masyarakat Indonesia. Sehingga dalam masyarakat Indonesia dikenal ada 4 kasta
atau caturwulan yaitu:
1. Kasta brahmana , terdiri daripada pendeta yang memimpin upacara keagamaan.
12
2. Kasta ksyatria, terdiri dari saja-saja dan panglima perang (militer) yang memegang
kekuasaan Negara.
3. Kasta waisya, terdiri dari pedagang dan saudagar menguasai perekonomian Negara.
4. Kasta syudra, terdiri Dari para petani, hamba sahaya serta para budak yang biasa
mengabdi kepada ketiga kasta diatas.
13
Bab 7 perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan
kemerdekaan
Penjajahan di Indonesia dan akibatnya
A . latar belakang timbulnya penjajahan di Indonesia
Sebelum kita bebas timbulnya penjajahan di Indonesia, marilah kita kaji factor-faktor apasajakah
yang memungkinkan bangsa asing menjajah Indonesia.
Secara terperici factor-faktor tersebut dikemukakan sebagai berikut.
1. Fator ekstern
2. Factor intern atau kondisi yang memungkinkan bangsa asing menjajah Indonesia
SOEKARNO HATTA
15
Ekononomi liberal ini ternyata tidak dapat berjalan seperti konsep dasarnya, bahwa system
ekonomi berjalan berdasarkan mekanisme harga dan pasar, sebab persaingan bebas akan
mengakibatkan produsen yang lemah akan dihancurkan oleh produsen yang kuat, sehingga pada
akhirnya akan menimbulkan akan system monopoli yang merupakan lawan dari system ekonomi
liberal itu sendiri. Hal ini untuk menghindari yang kuat menekan yang lemah
Pola produksi
Polo konsumsi
Pola distribuasi
Siatem perekonomian sosialis
Pola produksi
Pola konsumsi
Pola distribusi
System perekonomian campuran
System perekonomian campuran ini muncul dan berkembang disebabkan oleh
kelemahan-kelemahan yang muncul dari system perekonomian liberal dan system perekonomian
sosialis.
System perekonomian Indonesia
System ekonomi Indonesia dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan terpadu
dari mata rantai lembaga-lembaga ekonomi yang dipergunakan bangsa Indonesia dalam
mengelola dan meningkatkan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
17
Ada beberapa manfaat dari konsep dasar ips, antara lain :
1. Dalam mengajar berbagai topik atau pokok/sub pokok bahasan yang tertulis dalam
GBPP, guru dapat mengarahkan berbagai kegiatan belajar yang direncanakan agar tertuju
kepada pemahaman konsep dasar ips
2. Dalam belajar, anak dapat mengaitkan berbagai fakta, gagasan dan peristiwa lepas topik
topik yang dipelajari sehingga akan lebih mudah menarik kesimpulan atau membuat
generalisasi atau mengenal gagasan kunci atau konsep ips.
3. Dengan memahami konsep konsep dasar
Bab I ( filsafat pendidikan ips)
Manusia dalam kehidupannya,sebagai makhluk sosial baik secara individu maupun kelompok
tidak bisa lepas dari interaksi dengan lingkungan, baiknya sesama manusia maupun lingkungan
alamnya.
Untuk membangun generasi muda yang peka terhadap masalah sosial dalam lingkungannya
perlu program pendidikan yang tidak hanya membekali sekedar pengetahuan secara keilmuwan,
tetapi juga pemaknaan dan aplikasinya atas pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupannya
sehari hari.
Untuk membekali pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap,serta kemampuan berpikir
kritis dan kreatif dalam rangka mengambil keputusan, dibutuhkan program pendidikan
ips.
Melalui pendidikan ips di sekolah diharapkan dapat membekali pengetahuan dan
wawasan tentang konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan
kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya serta mampu memecahkan masalah
sosial dengan baik, yang pada akhirnya siswa yang belajar ips dapat terbina menjadi
warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Pendidikan ips di sekolah merupakan mata pelajaran atau bidang kajian yang menduduki
konsep dasar berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan
pertimbangan psikologi, serta kebermaknaannya bagi siswa dalam kehidupannya mulai
dari tingkat SD sampai dengan SMA atau membekali dan mempersiapkan peserta didik
untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam bidang ilmu
sosial di perguruan tinggi.
A. Filsafat pendidikan ips
Filsafat ialah cinta kepada kebijaksanaan. Filsafat disebut ilmu pengetahuan yang mencari
hakekat dari berbagai fenomena kehidupan manusia. Filsafat pendidikan adalah ilmu yang
menyelidiki hakekat pelaksanaan pendidikan yang bersangkutan dengan tujuan, latar belakang,
cara dan hasilnya, serta hakekat ilmu pendidikan yang berhubungan dengan analisis kritis
terhadap struktur dan kegunaan pendidikan.
Filsafat ilmu pendidikan dibedakan dalam 4 macam, yaitu :
18
1. ontologi yaitu ilmupendidikan yang membahas tentang hakekat substansi dan pola
organisasi ilmu pendidikan.
2. Epistemologi yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakekat objek formal dan
material ilmu pendidikan
3. Metodologi yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakekat cara kerja dalam
menyusun ilmu pendidikan
4. Aksiologi yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakekat nilai kegunaan teoritis
dan praktis ilmu pendidikan
Unsur dalam filsafat pendidikan ips yang harus diteliti antara lain :
Perkembangan sosial
Keadaan sosial
Ideologi sosial
Perjuangan sosial
Perubahan sosial
Pimpinan sosial
Tujuan filsafat pendidikan ips :
Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikan
Membantu memperjelas tujuan-tujuan pendidikan
Melaksanakan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut
Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan
B filsafat pendidikan ips
Filsafat pendidikan ips antara lain :
1. ips sebagai transmisi kewarganegaraan (sosial audiensi as citizenshiptransmission)
2. Ips sebagai pendidikan reklektif (sosial audiensi as reflectiveinquiry)
3. Ips sebagai kritik kehidupan sosial (sosial audiensi as sosial criticism)
4. Ips sebagai pengembangan pribadi seseorang (sosial audiensi as personal
developmentidthe individual)
Bab II (sejarah pendidikan ips)
A latar belakang
Pelajaran ips termasuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (pp no.
19 tahun 2005 pasal 7 ayat 3,pasal 70 ayat 2 dan 4) selalu berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat.
Hamid hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam
empat dimensi, yaitu :
1. kurikulum sebagai suatu ide
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan
19
4. Kurikulum sebagai suatu hasil.
B konsep pendidikan ips
Ips merupakan suatu program pendidikan dan bukan subdisiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak
akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu sosial maupun ilmu
pendidikan.
C hakikat ips
Hakikat ips adalah tentang manusia dan dunianya.
D tujuan pendidikan ips
Berdasarkan falsafah negara, dirumuskan tujuan pendidikan nasional, yaitu :
Membentuk manusia pembangunan yang berpancasila membentuk manusia yang sehat jasmani
dan rohaninya, meliputi pengetahuan dan keterampilan,dan mengembangkan kreativitas dan
tanggung jawab, dan dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh rasa tanggung jawab,dapat
mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai busi pekerti luhur, mencintai bangsanya,
dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termasuk dalam UUD 1945.
E sejarah pertumbuhan ilmu sosial secara umum
Bidang studi ips masuk ke indonesia berasal dari amerika serikat, dan dinegara aslinya disebut
socialstudiens. Pada awalnya penduduku Amerika Serikat yang multi ras tidak menimbulkan
masalah. Serelah berlangsungnya perang saudara antara utara dan selatan yang dikenal dengan
perang badak pada tahun (1861-1865)dimana Amerika Serikat siap menjadi kekuatan dunia, dan
mulai terasa adanya kesulitan, karena penduduk yang multi ras merasa sulit untuk menjadi satu
bangsa.
F perkembangan ips di indonesia
Perkembangan ips di indonesia di latar belakangi oleh beberapa hal berikut ini :
1. pengalaman hidup masa lampau dengan situasi sosialnya yang labil memerlukan masa
depan yang lebih mantap dan utuh sebagai suati bangsa yang bulat.
2. Laju perkembangan pendidikan, teknologi, dan budaya indonesia memerlukan kebijakan
pendidikan pengajarn yang seiramana dengan laju perkembangan tersebut.
3. Agar puput pendidikan persekolahan lebih relevan dengan tuntutan masyarakat yang akan
menjadi bagiannya dan materi yang dimuat dalam kurikulum atau dipelajari peserta didik
dapat bermanfaat.
G perkembangan kurikulum pendidikan ipsdi indonesia
Perkembangannya kurikulum pendidikan ups di indonesiadimulai dari :
Pendidikan ips dalam kurikulum 1964
Pendidikan ips dalam kurikulum1968
Pendidikan ips dalam kurikulum 1975
20
Pendidikan ips dalam kurikulum 1984
Pendidikan ips dalam kurikulum 1994
Perkembangan kurikulum dalam kurikulum 2004
Perkembangan ilmu pengetahuan permendiknas/kurikulum 2006
Bab III (Tujuan pembelajaran ips)
A konsep dan rasional ips secara umum
Pada dasarwasa1980-an perkembangan ips ditandai dengan lahirnya dua pilar akdemis, yakni
reportOfthenationalcouncilforthesocialstudienstaskforceonscopeandsequence. Konsep
pembelajaran socialstudiens (ips) secara umum perlu dikembalikan kepada perkembangan
pemikiran dalam bidangnya di Amerika Serikat yang diaggap sebagai salah satu negara yang
menunjukkan reputasi akademis dalam bidang tersebut.
B pengertian pelajaran ips di sekolah dasar
Ilmu sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan
penyederhanaan,adaptasi,seleksi,dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep konsep dan
keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.
C tujuan dan pembelajaran ips di sekolah dasar
Pembelajaran ips bertujuan membentuk warga negara yang berkempuan sosial dan yakin akan
kehidupannya sendiri di tengah kekuatan fisik dan sosial untuk menjadi warga negara yang baik
dan bertanggung jawab.
Sedangkan ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu sosial.
D tujuan dan fungsi pendidikan ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar
Tujuan pendidikan ips di sekolah dasar adalah sebagai berikut :
Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya
kelak di masyarakat
Membekali anak didik dengan kemampuan mengindetifikasi, menganalisis dan
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat
Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga
masyarakat dan berbagai bidang keilmuwan serta bidang keahlian
Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan
terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut
Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan
keilmuwanips sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Bab IV (pendidikan ips tradisional dan modern)
A pembelajaran ipstradisional
21
Di dalam pembelajaran ips terdapat ciri-ciri pendekatan pembelajaran tradisional, yaitu :
Guru cenderung hanya menyampaikan informasi yang bersifat fakta dan kurang
memberikan permasalahan dalam proses pembelajaran
Interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa lebih bersifat satu arah (hanya dari guru
kepada siswa)
Dalam proses pembelajaran guru kerap memberikan indoktrinasi kepada siswa juga
kurang memberikan kesempatan berpikir kritis dan kreatif
Materi pelajaran yang disampaikan lebih cenderung bersifat kognitif, dan kurang
memberikan materi yang bersifat afektif dan psikomotor
Strategi, metode dan teknik pembelajaran yang digunakan guru cenderung bersifat
tunggal dan mononton
Dalam pembelajaran kurang menampakkan kadar CBSA yang tinggi
Penilaian lebih banyak menggunakan teknik tes, baik tertulis maupun lisan, dan kurang
menggunakan tes perbuatan
B pembelajaran ips dalam era globalisasi dan keragaman budaya
Globalisasi
Globalisasi adalah suatu keadaan atau kondisi dinas isu dan masalah yang menyangkut berbagai
bangsa dan negara atau bahkan seluruh dunia. Pemahaman tentang globalisasi merupakan suatu
proses cara memandang dunia dengan hubungan yang terjadi di dalamnya.
Keragaman budaya
Keragaman budaya mengandung dua arti yaitu keragaman yang artinya ketidaksamaab,
perbedaan dan budaya berarti dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik
manusia dengan belajar. Dalam masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya timbul
berbagai masalah dan isu diantaranya adalah perubahan,prasangka,danetnosentrisme.
C kontradiksi antara pendidikan globalisasi dengan keragaman budaya
Globalisasi menyadarkan kita akan adanya kesamaan,kebutuhan dan keinginan dalam kehidupan
manusia di muka bumi ini.Sedangkan budaya mengajarkan kita bahwa ada perbedaan antara
manusia sebagai pendukung kebudayaannya. Oleh karena itu,setiap bangsa harus saling
menghargai dan menghormati.Jikaseandainya di dalam usaha ada yang memecahkan persoalan
maka perlu diperhatikan bahwa memiliki kepentingan yang sama terhadap kehidupan dunia yang
lebih baik di masa sekarang dan yang akan datang.
D pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan indonesia
Perkembangan kebudayaan di indonesia tidak dapat di abaikan,karena hal ini merupakan bagian
dari perkembangan bahwa indonesia sendiri.
Sejarah perkembangan kebudayaan indonesia di bagi ke dalam empat mada yaitu :
Masa pra sejarah
22
Masa purba
Masa madya
Masa modern
Bab V (pembelajaran ips di sd)
A belajar dan pembelajaran
Pembelajaran ips merupakan kegiatan mengubah karakteristik siswa sebelum belajar ips (input)
menjadi siswa yang memiliki karakteristik yang diinginkan(output).
Terdapat tiga aspek dalam tujuan pembelajaran, yaitu :
Kognitif
Afektif
Psikomotor
B strategi pembelajaran ips
Strategi pembelajaran di kelompokan menjadi tiga yaitu :
Strategi pra pembelajaran
Strategi dalam pembelajaran
Strategi pembelajaran ips
C evaluasi pembelajaran ips
Evaluasi pembelajaran penting untuk mengetahui efektivitas dalam pembelajaran. Dengan
evaluasi pembelajaran guru terdorong untuk mengevaluasi apakah tes yang mereka buat sudah
benar atau belum, atau apakah kurikulum yang mereka ajarkan sesuai dengan perkembangan usia
anak dan budaya mereka.
Terdapat dua macam tes dalam evaluasi pembelajaran, antara lain :
1. Tes uraian
2. Tes objektif
D pengayaan dan revisi
Guru sebagai motivator dan fasilitator yang memberikan motivasi belajar dan fasilitas belajar
agar suatu kegiatan belajar siswa mengalami kemajuan dan keberhasilan seoptimal mungkin.
Oleh karena itu pembelajaran remedial dan revisi perlu dilakukan apabila pembelajaran tidak
efektif. Permasalahan lain yang perlu mendapatkan perhatian guru IPS dalam pembelajaran
remedial adalah permasalahan metode pembelajaran atau metode penyampaian materi ajar
kepada siswa.
E pelajaran ips untuk sd
Pelajaran ips di sd harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak
dalam kelompom usia 7-11 tahun menurut piaget (1963)berada dalam perkembangan
23
kemampuan intelektual pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam
keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih
jauh. Dan yang mereka pedulikan adalah sekarang (kogkrit) dan buka masa depan yang belum
mereka pahami (abstrak).
F ips tingkat kelas tinggi
Proses pembelajaran ips di sekolah dasar terutama di kelas VI, semakin kuat pengaruh untuk
mempersiapkan siswa supaya berhasil dalam Ujian Nasional dengan mendapatkan skor yang
tinggi. Akibatnya penggunaan metode ceramah dipandang lebih efektif untuk mencapai tujuan
tersebut, sedangkan penggunaan metode inkuiri yang dipandang sebagai inovasi dalam
pembelajaran ips terutama di sekolah dasar.
G problematika pembelajaran ips di kelas tinggi
Strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan untuk membina dan
mengembangkan sikap mental yang baik. Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran ips
hendaknya dipersiapkan dan dirancang dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda.
Pengajaran ips dilakukan dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak mungkin dapat
memperkenalkan seluruh nilai kehidupan manusia kepada siswa. Oleh karena itu nilai yang akan
ditanamkan kepada siswa merupakan nilai yang pokok dan mendasar bagi kehidupan manusia.
H hambatan-hambatan
Hambatan tersebut antara lain adalah :
Hambatan keahlian dan akademik
Hambatan fasilitas pendidikan
Hambatan mutu buku pendidikan
Hambatan administrasi dan manajemen
Bab VI (problem pembelajaran ips dalam perubahan global)
A mengapa kurikulum ips harus disesuaikan dengan tuntutan perubahan global
Dengan adanya mata pelajaran ips,pesertadidik diarahkan, dibimbing dan dibantu untuk menjadi
warga negara indonesia dan warga dunia yang baik. Menjadi warga negara yang baik merupakan
tantangan yang berat karena masyarakat global selalu mengalami perubahan yang besar setiap
saat, untuk itulah pengetahuan sosial harus dirancang untuk membangun dan membelajarkan
kemampuan peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang
secara terus menerus.
Era globalisasi ditandai oleh adanya persaingan semakin tajam, arus deras dari informasi dan
komunikasi, keterbukaan merupakan salah satu pendorongnya, dan apabila kita tidak
mengikutinya dengan sesama menyebabkan ketinggalan. Ketinggalan ini disebabkan karena
globalisasi merupakan proses di mana manusia di bumi ini di inkorporasikan atau dimasukkan ke
dalam masyarakat dunia yang tunggal, yaitu masyarakat global dan dalam proses itu kejadian,
24
keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi konsekuensi yang signifikan bagi
individu atau masyarakat di daerah lainnya yang jauh di muka bumi ini.
B problem pembelajaran ips
Kurikulum dalam bentuk ide dan dokumen, namun dalam bentuk kurikulum sebagai
implementasi (proses) masih dipengaruhi oleh beberapa masalah, yaitu :
Sebagian besar guru ips belum terampil menggunakan beberapa model mengajar seperti
cooperativelearning, inquiry, problem solving atau dengan menggunakan pendekatan
perspektif global
Ketersediaan alat dan bahan belajar di sebagian besar sekolah, ikut mempengaruhi proses
belajar mengajar ips
Proses belajar mengajar ips masih dilakukan dalam bentuk pembelajaran konvensional,
sehingga peserta didik hanya memperoleh hasil secara fatual saja, dan tidak mendapat
hasil proses
Dalam implementasi atau proses pelaksanaan kurikulum guru mendapat sosialisasi dalam
bentuk penawaran atau diikat sangat terbatas
Sebagian besar masyarakat indonesia belum siap untuk menghadapi atau mengadopsi
budaya dan peradaban asing yang mulai merambah secara global
C materi apa yang diperlukan dalam perubahan global tersebut?
Materi pendidikan ips yang berwawasanglobal, diantaranya adalah :
1. Tentang kesadaran diri
2. Tentang kecakapan berpikir
3. Tentang kecakapan akademik
4. Mengembangkan socialskill
D bagaimana mengajarkannya?
Guru harus memperbaharui kemahiran profesionalnya (profesional skills).Di antara kemahiran
guru yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan mengejarnya.
Nana Supriatna (2002:18) terdapat beberapa strategi dalam mengajarkan keterampilan sosial
kepada peserta didik melalui ips,diantaranya adalah cooperativelearning ,konstruktivistik, dan
inquiry.
26
plural.Pendidikanmultikulturalisme mengajarkan tentang konsep dasar multikulturalisme yang
menekankan keanekaragaman dalam pembelajaran seperti persamaan HAM,prinsio etika dan
moral,penegakanhukum,dan keadilan pada setiap orang dari berbagai keragaman
sosial,kelompoketnis,budaya dan agama.
Pendidikan multikultural memiliki beberapa dimensi yang saling berkaitan, yaitu :
Contentintegration
The knowledgeconstructionprocess
An equitypaedagogy
Prejudicereduction
B perspektif tentang pendidikan multikulturalisme
Pendidikan multikultural merupakan respon terhadap perkembangan keragaman populasi
sekolah, sebagai mana tuntutan persamaan hak bagi setiao kelompok.
Menurut Nieto,pendidikanmultikulturalisme bertujuan untuk sebuah pendidikan yang bersifat
anti rasis yang memperhatikan keterampilan dan pengetahuan dasar bagi warga dunia.
Menurut Banks, pendidikan multikulturalmemiliki empat fase, yaitu :
1. Ada upaya untuk mempersatukan kajian etnis pada setiap kurikulum
2. Pendidikan multietnis sebagai usaha untuk menerapkan persamaan pendidikan melalui
reformasi keseluruhan sistem pendidikan
3. Kelompok marginal seperti perempuan, orang cacat,homo dan lesbian, mulai menuntut
perubahan mendasar dalam fase pendidikan
4. Perkembangan teori, riset dan praktik,perhatian pada hubungan antar ras,kelamin,dan
kelas telah menghasilkan tujuan bersama bagi kebanyakan ahli teoritis
C Impelemtasi dalam dunia pendidikan
Dalam implementasinya,paradigma pendidikan multikultural dituntut untuk memegang prinsip
berikut ini :
Pendidikan muktikultural harus menawarkan beragam kurikulum yang merepresentasikan
pandangan dan perspektif banyak orang
Pendidikan multikulturalisme harus didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada penafsiran
tunggal terhadap kebenaran sejarah
Kurikulum dicapai sesuai dengan penekanan analisis komparatif dengan sudut pandang
kebudayaan yang berbeda-beda
Pendidikan multikulturalisme harus mendukung prinsip pokok dalam memberantas
pandangan klise tentang ras,budaya,dan agama
D pendekatan dalam proses pendidikan multikulturalisme
Ada beberapa pendekatan dalam proses pendidikan multikulturalisme yang perlu diantisipasi,
yaitu :
27
1. Pendidikan sebagai transmisi kebuadayaan yang dapat membebaskan pendidikan dari
asumsi bahwa tanggung jawab primer mengembangkan kompetensi kebudayaan di
kalangan anak didik semata mata berada di tangan mereka.
2. Menghindari pandangan yang menyamakan kebudayaan dengan kelompok etnik
sebagaimama yang terjadi selama ini
3. Pengembangan kompetensi dalam suatu kebudayaan biasanya membutuhkan interaksi
inisiatif dengan orang yang sudah memiliki kompetensi
4. Pendidikan formal maupun nonformal akan meningkatkan kompetensi dalam beberapa
budaya.
E manfaat pendidikan multikulturalisme
Manfaat pendidikan multikulturalisme bagi seluruh peserta didik adalah :
Memberi pendidikan kepada peserta didik bahwa suatu perbedaan itu wajar
Menghormati perbedaan etnik,budaya,agama yang menjadikan kekayaan budaya bangsa
Persamaan dan keadilan dalam perlakuan tanpa membedakan suku,agama,etnis,kelompok
sosial.
Bab IX (PERAN INTELEKTUAL DOSEN LPTK DALAM MENINGKATKAN
PROFESIONALISME GURU IPS)
Dosen sebagai salah satu kaum intelektuak adalah sebagai pembentuk sikap disiplin dan
meningkatkan prestasi belajar calon guru agar dapat membentuk peserta didik ke arah
terciptanya warga negara yang baik. Belajar yaitu mendewasakan diri dari perubahan tingkah
laku ke arah yang lebih baik.
Pembelajaran ips dengan pendekatan multi disiplin, holistik dan berperspektif global memiliki
peluang yang besar bagi berlangsungnya proses membangun kemampuan personal,
perkembangan emosional, kemahiran interpersonal dan sosial,kesadaran sosial dan moral,
membangun dan mengamalkan nilai hidup yang baik yang merupakan pilar utama bagi wahana
pengembangan pendidikan kesadaran nilai sosial.
Di dalam penyelenggaraan pendidikan di lembaga pendidikan tinggi, dosen mempunyai
kedudukan yang sangat penting dan strategis dalam kerangka pencapaian tujuan
pendidikan yang ditetapkan. Dosen mempunyai prioritas yang cukup besar dalam
pengelola pendidikan dan perkuliahan, mulai dari penyusunan rencana
perkuliahan,pelaksanaan,dan evaluasi serta tindak lanjutnya. Dosen ips dapat berperan
secara maksimal dalam meningkatkan profesionalisme guru dengan melakukan supervisi
sesuai dengan yang diperlukan oleh guru sebagai suatu bagian dari tridarma perguruan
tinggi.
28
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan
Buku Utama
Yang menjadi buku utama dalam Critical Book Report ini merupakan buku
pedoman perkuliahan atau Diktat. Dalam buku yang saya Critic ini yang menjadi
buku utama. Jika dilihat dari pembahasan materinya mudah untuk dipahami, dan
pembahasan materinya juga lengkap. Buku utama ni terdiri dari 9 bab tidak terlalu
banyak bab yang dibuat.
Buku Pembanding
Kelebihan buku ini mudah untuk memahaminya dan tidak banyak kata yang
salah,cover nya juga menarik, apalagi kita yang akan menjadi calon guru nantinya
menjadi lebih tau apa-apa saja yang harus dilakukan jika ingin dikatakan sebagai
guru yang pandai dalam mengingat kronologi pembahasan dibuku tersebut. buku ini
29
terdiri dari 13 bab, semua bab dijelaskan dengan ringkas dan baik, identitas buku
juga lengkap.
A. Kekurangan
Buku Utama
Dalam buku ini tidak banyak yang menjadi kelemahannya, namun didalam buku
ini terlalu banyak materi yang dibahas yang membuat sipembaca cepat merasa bosan,
dan dalam buku ini tidak terdapat contoh dalam setiap pembahasan dan buku ini juga
tidak ada paduan warna dalam penulisan. Tidak ada gambar yang menjelaskan
tentang materi, kalau pembahasannya diberi gambar seperti pada masa penjajahan
dulu, bagaimana Indonesia memperjuangkan kemerdekaan pasti akan lebih menarik
dan tidak mudah bosan bahkan lebih gampang untuk memahaminya, dan identitas
buku tidak lengkap.
Buku Pembanding
Buku ini terlalu banyak ringkasan materinya, jika dibaca mudah bosan, dan buku
ini juga tidak memiliki penjelasan materi yang ada pada buku yang lainnya. Begitu
juga pada buku yang lainnya belum tentu membahas materi yang ada pada buku ini.
Samahalnya dengan buku utama, buku ini tidak menggunakan gambar untuk lebih
memperjelas pembahasan materi. Terlalu banyak bab dalam buku ini.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpilan
Ilmu pengetahuan sosial (social studies) ialah pendekatan pengajaran ilmu-ilmu sosial,ilmu
politik,antropologi dan sosiologi.Karena IPS sebagai hasil pilihan dari berbagai bahan ilmu-ilmu
sosial maka pilihan itu harus benar-benar bermanfaat bagi anak didik menurut
tingkatan/umur/kelas masing-masing.
Peranan ilmu pengetahuan bagi siswa seseorang yang sedang belajar ialah untuk
memberikan bekal pengetahuan agar dapat menghadapi masalah dalam masyarakat. Sebagai
30
suatu program ips diartikan sebagai program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan
yang ada pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan sosialnya. Pendekatan yang
dipergunakan ips ialah pendekatan terpadu (integrative).
B . Saran
Saran untuk sipembuat buku, agar kiranya bisa menciptakan buku-buku yang bagus lagi
dan dilengkapi dengan gambar-gambar sebagai pendukung materi. Supaya menarik dan
sipembaca tidak mudah bosan. Saya juga mengharapkan kritikan atau saran untuk tugas yang
saya buat ini, apabila ada yang salah dan mungkin juga ada yang benar, kiranya dapat
dimaklumi. Semoga kritikan yang saya buat ini bermanfaat dan dapat membantu dalam
penyempurnaan buku yang saya kritik.
C . Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
31
32