Transformator Arus

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

9.Jawaban Bab 8.Trafo Arus.

1.Apakah fungsi dari trafo arus ?


Jawaban :
a.Mentransformasikan arus yang besar ke arus yang kecil untuk pengukuran dan atau proteksi.
b.Untuk isolasi sirkit sekunder dari sirkit primer.
c.Memungkinkan penggunaan standar arus pengenal untuk meter atau relay disisi sekunder.
2.Apakah perbedaan antara trafo arus untuk pengukuran dan untuk proteksi ?
Jawaban :
No. Item TA Pengukuran TA Proteksi
1 Beban Rendah Lebih teliti Kurang teliti
2 Kejenuhan Cepat jenuh Sampai 15 In.
3 Penampang inti Lebih kecil Lebih luas.
3.Sebutkan spesifikasi trafo arus untuk penyulang SKTM dengan penampang 240 mm 2,
yang digunakan untuk pengukuran dan proteksi.
Jawaban :
Untuk penampang kabel XLPE 240 mm 2 , KHA = 300 A , maka spesifikasi CT adalah :
No. Item Satuan Nilai
1 Rasio CT A 300/5-5
2 Slope Kejenuhan/S kali 15
3 Vs(Tegangan normal) V 37
4 In Primer A 300
5 In Sekunder A 5-5
6 Rct(Tahanan Belitan Sekd) Ω 0.26
7 Rl(Tahanan Beban Sekd) Ω 0.15
8 Rr(Tahanan Pengawatan) Ω 0.02
9 Xb(Reaktansi Beban) Ω 0.02
10 Rasio X/R sistem unit 1.3
11 Offset arus sisi primer unit 1
12 PU remanensi(thd.Vs) Vs 0.5
13 Kelas CT 7.5VA 10P15
4.Pada soal no.3, buatlah rangkaian dari CT untuk Pengukuran dan untuk Proteksi.
Jawaban :
a.Rangkaian trafo arus untuk proteksi.

b.Rangkaian CT untuk pengukuran.


5.Diketahui :
Trafo daya dengan spesifikasi : 60 Mva, 150/20 Kv, YY dengan pentanahan 12 Ω, ZT = 13 %,

Dengan penyulang kabel XLPE 240 mm 2 dan impedansi penyulang : Z1 = Z 2 = (0.2312


+j0.3289 ) Ω/Km , Z 0 = (0.3794 + j2.1606) Ω/Km

Impedansi hubung singkat Trafo = MVA scT = 4,500 Mva.


Data CT penyulang adalah sebagai berikut :
No. Item Satuan Nilai
1 Rasio CT A 300/5-5
2 Slope Kejenuhan/S kali 15
3 Vs(Tegangan normal) V 37
4 In Primer A 300
5 In Sekunder A 5-5
6 Rct(Tahanan Belitan Sekd) Ω 0.26
7 Rl(Tahanan Beban Sekd) Ω 0.15
8 Rr(Tahanan Pengawatan) Ω 0.02
9 Xb(Reaktansi Beban) Ω 0.02
10 Rasio X/R sistem unit 1.3
11 Offset arus sisi primer unit 1
12 PU remanensi(thd.Vs) Vs 0.5
13 Kelas CT 7.5VA 10P15
Ditanyakan :
a.Apakah CT mengalami kejenuhan ?
b.Bagaimana cara mengatasinya ?
c.Berapa daya yang dikonsumsi oleh pengukuran dan proteksi ? Apakah CT tersebut masih dapat
melayani kebutuhan dayanya ?
Jawaban :

PERHITUNGAN IMPEDANSI
 Impedansi Sumber Impedansi Trafo
2 2
(V f −f ) (V f − f )
Z1 s=Z 2 s = Z1 tr =Z 2 tr =X trafo ×
MV A s MV Atr
2 2
(20 kV ) (20 kV )
¿ ¿ 13 % ×
4200 MV A 4200 MVA
¿ j 0.0952 Ω ¿ j 0. 867 Ω

Z 0 s=( 3 × R n ) + X tr Z 0tr =3 × Ztr


Z 0 s=( 3 ×12 ) + j0.867 Ω Z 0tr =3 × j 0.867
Z 0 s=36+ j 0.867 Ω Z 0tr =2.6 Ω

 Impedansi Penyulang AIR


Z1 =Z 2=Z × Panjang saluran
¿ ( 0.2312+ j0.3289 Ω ) × 9 ,3 km
¿ 2.150+ j3.059 Ω
Z 0=Z 0 × Panjang saluran
Z 0=( 0.3794+ j 2.1606 ) Ω× 9 , 3 km
Z 0=3.528+ j20.094 Ω
Gangguan Arus Hubung Singkat
 Gangguan 3 fasa pada sumber Gangguan 2 fasa-fasa
V f −n V f −f
I hss = I hss =
(Z ¿ ¿ 1 s +Z 1 n )¿ 2(Z ¿ ¿ 1 s+ Z 1 n)¿
20
kV 20000 ∠ 0 20000 ∠ 0
I hss =
√ 3
=
11.547 ∠ 0 I hss = =
2 j( 0,0952+ 0,867) 1,9224 ∠ 90
j(0,0952+0,867) 0,9622∠ 90
I hss =12004.31∠−90 A I hss =10396.84 ∠−90 A
 Gangguan 1 fasa pada sumber Gangguan 3 fasa pada Penyulang AIR
mendekati sumber
3 ×V f −n V f −n
I hss = I hss =
2(Z ¿ ¿ 1 s+ Z 1 n)+(Z ¿ ¿ 0 s+ Z 0 tr ) ¿ ¿ (Z ¿ ¿ 1 s +Z 1 tr + Z saluran )¿

3 ×11.547 kV 11547 V
I hss = I hss =
1,9224 ∠ 90+ ( 36+ j3,467 ) ( j0,9622 ) +(0,0215+ j0,0305)
34.641 ∠ 0 11547 ∠0
I hss = I hss =
( 36+ j 4.461 ) (0,0215+ j0,99679)
34.641 ∠ 0 11547 ∠ 0
I hss = I hss =
36 , 27 ∠ 7 0,997 ∠ 88 ,7
I hss =955 , 08∠−7 A I hss =11631 ∠−88 ,7 A

Kejenuhan Transformator Arus didapatkan karena arus hubung singkat melebihi batas jenuh
inti :
Batas jenuh inti didapatkan :
Batas jenuh inti = I n × ALF

= 300 x 15 Arus Hubung Singkat mendekati sumber I hs=11.631 A


= 4500 A
Diketahui perhitungan arus hubung singkat melebihi batas jenuh inti sehingga transformator arus
mengalami kejenuhan.

b.Cara mengatasi kejenuhan :


#Penampang inti besi diperbesar sehingga slop kejenuhan menjadi 40, atau
#Dipasang inductor pada pangkal penyulang tersebut sehingga arus gangguan < 4,500 A.
c.Daya yang dikonsumsi oleh pengukuran dan proteksi :
Tahanan total ( Rt ) = tahanan belitan(Rct)+tahanan beban(Rl)+tahanan pengawatan(Rr)
Rt= Rct+Rl+Rr = 0.26+0.15+0.02 = 0.43 Ω
Menurut Buku PTT, Bonggas L.Tobing :
Tabel 7.2.Burden Alat Ukur pada 5A/50 Hz , untuk kwh meter n kvarh meter = 5 VA
Tabel 7.3.Burden relay pada arus nominal, untuk relay arus lebih = 2 VA
Jadi daya yg dikonsumsi = 5+2 = 7 VA
Sedangkan spesifikasinya adalah 7.5VA 10P15, berarti kapasitasnya diatas konsumsi daya atau
aman.
6.Apakah artinya kelas CT dibawah ini ?
13 Kelas CT 7.5VA 10P15
Jawaban :
7.5 VA adalah burden atau kemampuan menanggung beban dari pengukuran dan atau proteksi.
10P15 adalah angka kesalahan pada arus dan atau sudut δ antara primer dan sekunder, dimana
kesalahannya
adalah 10 % dan kejenuhan terjadi pada arus sebesar 15* I n.
Kesalahan ini terjadi karena adanya inti besi yang menyebabkan :
a.Terjadinya arus eksitasi I 0 sehingga : N 1 I 1 =/ N 2 I 2 , tetapi N 1 I 0 = N 1 I 1 + N 2 I 2

Bila I 0 diabaikan maka 0 = N 1 I 1 + N 2 I 2 ----------- N 1 I 1 = - N 2 I 2

b.Adanya sudut δ pada I 2

c. I 0 tersebut menyebabkan adanya tegangan E2= I 2( Z1 +¿ Z 2 ) = 4.44 f N 2 ∅ = 4.44 f N 2 A B


dimana :
f = frequensi tegangan ( H z )
∅ = Fluks Bersama ( Weber )
A = Luas penampang inti trafo arus ( m2 )

B = Rapat medan magnetic ( Weber/m2 )

7.Posisi CT tidak boleh terbuka, kenapa ?


Jawaban :

N 1 I 0 = N 1 I 1 + N 2 I 2 , bila posisi terbuka maka : N 1 I 0 = N 1 I 1

Karena I 1 tidak berubah, maka fasor N 1 I 0 yg berubah semakin besar sehingga = fasor N 1 I 1 .
Telah dijelaskan
bahwa N 1 I 0 membangkitkan Fluks Bersama ( ∅ ) pada inti trafo. Oleh karena itu , kenaikan N 1
I 0 akan memperbesar Fluks Bersama ( ∅ )

Rugi2 inti suatu trafo arus berbanding kwadrat dengan Fluks, sehingga kenaikan Fluks Bersama (
∅ ) akan memperbesar rugi2 inti,
Rugi2 ini menimbulkan panas pada inti trafo, sehingga temperature inti semakin tinggi,
akibatnya isolasi kumparan trafo arus rusak.
Hal ini akan menimbulkan hubung singkat pada kumparan trafo.
Disamping itu , gaya gerak listrik yg dibangkitkan pada kumparan sekunder juga akan semakin
besar, hal ini dapat
menimbulkan kerusakan pada isolasi kumparan.
8.Diketahui :
Spesifikasi trafo arus seperti pada soal
Bila luas inti A = 1,000 cm2 ,

B = Rapat medan magnetic ( Weber/m2 ) = 1,000 Weber/m2

Tegangan inti E2 = 37 Volt


Ditanyakan :
a.Berapa belitan kumparan sekunder N 2

b.Berapa belitan kumparan primer N 1


c.Berapa besarnya Galat ?
Jawaban :
a.Berapa belitan kumparan sekunder N 2
E2= I 2( Z1 +¿ Z 2 ) = 4.44 f N 2 ∅ = 4.44 f N 2 A B

37 V = 4.44*50* N 2*1,000*10−4 m2 *1,0000 Weber/m2


4.44∗50∗1,000∗1,000∗¿ −4
N2 = 10 ¿ = 600 belitan.
37
b.Untuk mencari N 1 , dengan mengabaikan I 0 maka N 1 I 1 = N 2 I 2
5
N 1 * 300 = N 2 * 5 -------- N 1 = N = 600/60 = 10
300 2
c.Bila besarnya Galat = 10 % , berapa I 2 dan berapa galat sudut δ ?
Seperti tersebut pada spesifikasi 7.5VA 10P15 , galatnya adalah 10 %
K n I 2−I 1
γ = 10 % = I I
I1
I1
Kn = = 300/5 = 60
I2
K n I 2−I 1 60 I 2−300
γ = 10 % = I I= x 100 %
I1 300

0.1(300) = I 60 I 2-300 I

60 I 2 = 300 – 30 ------------- I 2 = 270/60 = 4.5 A

Cos δ = 4.5/5 = 0.9 --------- δ = 25.80


Jakarta, Rabu 10.06.20. Slamet Mulyadi.

Anda mungkin juga menyukai