Transformator Arus
Transformator Arus
Transformator Arus
PERHITUNGAN IMPEDANSI
Impedansi Sumber Impedansi Trafo
2 2
(V f −f ) (V f − f )
Z1 s=Z 2 s = Z1 tr =Z 2 tr =X trafo ×
MV A s MV Atr
2 2
(20 kV ) (20 kV )
¿ ¿ 13 % ×
4200 MV A 4200 MVA
¿ j 0.0952 Ω ¿ j 0. 867 Ω
3 ×11.547 kV 11547 V
I hss = I hss =
1,9224 ∠ 90+ ( 36+ j3,467 ) ( j0,9622 ) +(0,0215+ j0,0305)
34.641 ∠ 0 11547 ∠0
I hss = I hss =
( 36+ j 4.461 ) (0,0215+ j0,99679)
34.641 ∠ 0 11547 ∠ 0
I hss = I hss =
36 , 27 ∠ 7 0,997 ∠ 88 ,7
I hss =955 , 08∠−7 A I hss =11631 ∠−88 ,7 A
Kejenuhan Transformator Arus didapatkan karena arus hubung singkat melebihi batas jenuh
inti :
Batas jenuh inti didapatkan :
Batas jenuh inti = I n × ALF
Karena I 1 tidak berubah, maka fasor N 1 I 0 yg berubah semakin besar sehingga = fasor N 1 I 1 .
Telah dijelaskan
bahwa N 1 I 0 membangkitkan Fluks Bersama ( ∅ ) pada inti trafo. Oleh karena itu , kenaikan N 1
I 0 akan memperbesar Fluks Bersama ( ∅ )
Rugi2 inti suatu trafo arus berbanding kwadrat dengan Fluks, sehingga kenaikan Fluks Bersama (
∅ ) akan memperbesar rugi2 inti,
Rugi2 ini menimbulkan panas pada inti trafo, sehingga temperature inti semakin tinggi,
akibatnya isolasi kumparan trafo arus rusak.
Hal ini akan menimbulkan hubung singkat pada kumparan trafo.
Disamping itu , gaya gerak listrik yg dibangkitkan pada kumparan sekunder juga akan semakin
besar, hal ini dapat
menimbulkan kerusakan pada isolasi kumparan.
8.Diketahui :
Spesifikasi trafo arus seperti pada soal
Bila luas inti A = 1,000 cm2 ,
0.1(300) = I 60 I 2-300 I