Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh Kembang Anak
REFERAT TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-5 TAHUN BAGIAN ILMU PENYAKIT
ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN BANDUNG 2009 BAB I PENDAHULUAN Anak
memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai
berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa
kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
7 Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran
emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi
lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal
bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangan.4 Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Pada anak
usia toddler, seorang anak dapat sangat senang, sibuk, bahkan gusar. Psikososialnya berkembang
pesat, sedangkan pertumbuhan fisiknya melambat. Anak usia pra sekolah merupakan periode
ajaib mendapatkan pengalaman dari aktivitas dan rasa ingin tahu, sehingga membutuhkan
perhatian orang tua yang besar.8,13 Pada referat ini, akan dibahas tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak sejak usia 1 tahun sampai 5 tahun atau usia Toddler dan anak usia
prasekolah. Referat ini dibuat bertujuan supaya para pembaca mengetahui, mengenali dan
memahami tumbuh kembang anak yang normal sejak usia 1 tahun sampai 5 tahun yang dapat
diaplikasikan dalam praktek sehari-hari. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Menurut
kamus kedokteran Dorland, pertumbuhan ialah proses normal pertambahan ukuran organisme
sebagai akibat pertambahan jaringan pada yang telah ada sebelumnya. Pertumbuhan berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, yang bias diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, meter)
umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Menurut
Pedoman Diagnosis Ilmu Kesehatan Anak batasan dari pertumbuhan adalah setiap perubahan
dari tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya ukuran tubuh baik fisik (anatomis) maupun
struktural dalam arti sebagian atau menyeluruh. 4,6,12 Menurut kamus kedokteran Dorland,
perkembangan ialah proses pertumbuhan dan diferensiasi. Definisi lain dari perkembangan ialah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Istilah
Perkembangan meliputi pertumbuhan fisik, maupun pematangan fungsi, emosi dan perilaku
sosial. Menurut Pedoman Diagnosis Ilmu Kesehatan Anak batasan dari perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan (skill), struktur, dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.4,6,12 Bila
berbicara tumbuh kembang anak usia 1-5 tahun maka ada dua tahapan masa yang harus dilalui
yaitu: 1. Toddler : umur 1 s/d 3 tahun13 2. Preschool : umur 3 s/d 5 tahun8 2.2 Tumbuh
Kembang Usia 12 – 18 Bulan 2.2.1 Perkembangan Fisik Tingkat pertumbuhan lebih lambat pada
umur tahun ke dua dan nafsu makan menurun. “Lemak bayi” dibakar oleh gerakan yang
bertambah, lumbar lordosis berlebihan membuat perut menonjol. Pertumbuhan otak, disertai
mielinisasi yang berlanjut, menghasilkan penambahan lingkar kepala lebih dari 2 cm dalam 1
tahun. 1 Sebagian besar anak mulai berjalan sendiri mendekati usia satu tahun, sebagian lagi
tidak dapat berjalan sampai usia 15 bulan. Bayi yang sangat aktif dan berani cenderung berjalan
lebih awal, bayi kurang aktif, lebih penakut dan yang terikat dengan menyelidiki obyek-obyek
secara terperinci barjalan lebih lambat. Berjalan lebih awal tidak berkaitan dengan
perkembangan di bidang-bidang lain. 1 Pertama, bayi berjalan tertatih-tatih, lutut membengkok
dengan lengan di fleksi di siku, seluruh batang tubuh berputar pada setiap langkah, jari kaki
mungkin menunjuk ke arah luar dan ke dalam dan kaki menempel pada lantai. Kemudian menuju
kemantapan yang lebih besar dan efisiensi tenaga. Setelah beberapa bulan latihan, pusat gravitasi
bergeser ke belakang dan batang tubuh berdiri lebih stabil, sementara lutut ekstensi dan lengan
mengayun ke samping untuk keseimbangan. Jari-jari kaki ditahan sejajar dan anak itu dapat
berhenti, berputar dan membungkuk tanpa jatuh. 1 Ketika anak dapat berjalan secara bebas, anak
dapat berjalan menjauhi orang tuanya dan menjelajahi lingkungannya. Meskipun anak
menggunakan ibunya sebagai “basis rumah/home base”, sering kembali kepada ibunya untuk
menentramkan hati lagi, menunjukkan bahwa anak telah mengambil langkah besar menuju
kebebasan.2 2.2.2 Perkembangan Kognitif Penjelajahan benda mempercepat jalannya karena
pendekatan, pemegangan, dan pelepasan hampir sepenuhnya matur dan berjalan bertambah ke
hal-hal yang menarik. Anak yang baru berjalan menggabungkan objek-objek dengan cara-cara
baru untuk menciptakan hal-hal menarik, seperti menumpuk balok-balok atau meletakan barang
ke dalam tempat kaset video. Alat-alat mainan juga lebih mungkin untuk digunakan pada
maksud-maksud tujuannya (sisir untuk rambut, cangkir untuk minum). Meniru orang tua dan
anak-anak yang lebih dewasa adalah cara belajar yang penting. Permainan khayalan yang
berpusat pada tubuh anak itu sendiri (pura-pura minum dari cangkir kosong). 1 2.2.3
Perkembangan Emosi Bayi-bayi yang berkembang mendekati kejadian penting atau “milestone”
dari langkah-langkah pertama mereka mungkin mudah marah. Bila mereka mulai berjalan,
perubahan suasana hati utama mereka nyata sekali. Anak yang baru belajar berjalan digambarkan
seperti orang yang dimabukan oleh kemampuan mereka yang baru dan oleh kekuatan mereka.
Mereka sering berputar mengelilingi orang tua mereka, seperti planet-planet mengelilingi
matahari, berpindah-pindah, menoleh ke belakang, bergerak lebih jauh dan kemudian kembali
untuk mendapat sentuhan yang menenangkan dari orang tua mereka. Pada lingkungan yang tidak
dikenal, dengan perasaan anak yang takut, orbit-orbit demikian mungkin kecil atau tidak ada,
dalam keadaan lingkungan yang dikenal, anak yang berani dapat “berkeliling” sampai tidak
terlihat. 1 Kemampuan anak untuk menggunakan orang tua sebagai “tempat aman” untuk
penjelajahan, tergantung pada hubungan kasih sayang. Kasih sayang dapat dinilai dari orang tua
meninggalkan anak-anak dalam ruang bermain yang tidak dikenal, “situasi asing”. Ketika orang
tua mereka pergi, sebagian anak berhenti bermain, menangis, dan mencoba untuk ikut. Namun,
akibat terbesar yang menarik adalah tanggapan anak ketika orang tua mereka kembali. Anak
yang disayangi pergi ke orang tuanya dengan segera untuk diantar, dihibur dan kemudian dapat
kembali bermain. Anak dengan perasaan sayang yang bertentangan (ambivalen) pergi ke orang
tuanya tetapi kemudian menolak untuk dihibur dan mungkin memukul orang tuanya karena
marah. Anak-anak yang dkategorikan sebagai penghindar mungkin tidak protes ketika orang tua
mereka pergi dan mungkin tidak menyambut saat mereka kembali. Pola tanggapan yang tampak
gelisah mungkin mewakili perkembangan bayi mengembangkan strategi untuk menanggulangi
sifat orang tua mereka yang suka menghukum atau tidak bertanggung jawab dan mungkin
meramalkan masalah kognitif dan masalah emosi di kemudian hari. Persengketaan berlanjut
tentang bagaimana bayi bertabiat dan pengalaman perpisahan sebelumnya mungkin
mempengaruhi tafsiran dari akibat situasi yang aneh. 1 2.2.4 Perkembangan Bahasa Komunikasi
penting sejak lahir, khususnya nonverbal sebagai interaksi antara bayi dan yang merawatnya.
Penerimaan bahasa mendahului perasaan. Kata-kata pertama mulai muncul pada usia 9-18 bulan,
kebanyakan anak dapat mengucapkan setidaknya 1 sampai 2 kata pada ulang thun pertama
mereka. Ketika bayi mulai mengucapkan kata-kata pertamanya, kira-kira 12 bulan , mereka
mulai menanggapi dengan tepat beberapa contoh pernyataan sederhana seperti “tidak”, “selamat
tinggal, “ saya minta”. Pada usia 15 bulan, rata-rata anak menunjuk pada bagian utama tubuh dan
mengunakan 4-6 kata-kata secara spontan dan benar, termasuk kata benda nama sendiri. Anak
yang baru berjalan juga menikmati berkata-kata dengan suku kata yang banyak tetapi tidak
tampak marah ketika tidak ada yang mengerti. Sebagian besar komunikasi keinginan dan ide
berlanjut menjadi non-verbal.1,2,5 2.2.5 Keterlibatan Orang Tua dan Dokter Anak Orang tua
dapat mengungkapkan tentang asupan yang rendah sebagai pertumbuhan yang lambat. Orang tua
yang tidak dapat mengingat kejadian-kejadian penting lain cenderung mengingat ketika anak
mereka mulai berjalan, mungkin karena persamaan simbolis berjalan dengan sikap mandiri. Pada
anak yang baru mulai berjalan seharusnya didorong untuk menjelajahi lingkungannya,
kemampuan anak untuk mencari tahu juga meningkatkan resiko untuk terluka dan penambahan
pengawasan. 1 Dalam ruang pemeriksaan, kebanyakan anak yang baru mulai berjalan nyaman
untuk menjelajahi ruangan, tetapi tetap melekat pada orang tuanya dibawah stress pemeriksaan.
Melakukan sebagian besar pemeriksaan fisik pada pangkuan orangtuanya membantu
menghilangkan rasa takut untuk dipisahkan. Bayi-bayi yang menjadi bertambah distress, bukan
berkurang, di tangan orang tuanya atau yang menghindari orang tuanya saat stress, mungkin
menjadi gelisah. Anak-anak yang muda, bila mengalami distress, berbalik ke orang asing untuk
mendapatkan hiburan bukannya ke orangtuanya yang sangat mengkuatirkan. Konflik antara
kebebasan dan keamanan bermanifestasi dalam masalah disiplin, sifat marah, latihan toilet, dan
perubahan perilaku makan. Orang tua sebaiknya diberitahukan tentang masalah-masalah ini
bahwa peristiwa ini masih dalam batas perkembangan normal anak. 1 2.3 Tumbuh Kembang
Usia 18 – 24 Bulan 2.3.1 Perkembangan Fisik Perkembangan motorik ialah suatu kemajuan pada
usia ini, dengan perkembangan di dunia di bidang keseimbangan dan kelincahan serta
kemampuan untuk berlari dan menaiki tangga. Berat dan tinggi meningkat secara bertahap
meskipun pertumbuhan kepala terjadi agak lambat. 90% dari lingkar kepala dewasa didapatkan
pada usia 2 tahun, dengan pertambahan hanya 5 cm yang didapat pada beberapa tahun ke depan.
1 2.3.2 Perkembangan Kognitif Pada usia kira-kira 18 bulan, beberapa perubahan kognitif datang
menandai kesimpulan periode sensorimotor. Obyek permanen benar-benar didirikan, balita yang
baru belajar berjalan mengaharapkan adanya obyek yang dapat digerakan walaupun benda itu
tidak dapat dilihat karena sedang bergerak. Sebab dan akibat dimengerti dengan lebih baik, dan
balita memperlihatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah, menggunakan tongkat untuk
menggunakan mainan yang ada di luar jangkauannya dan menggambarkan bagaimana cara
menggerakkan mesin mainan. Perubahan bentuk secara simbolik dalam permainan tidak lagi
terikat pada tubuh balita itu sendiri, sehingga sebuah boneka dapat diberi makan dengan piring
kosong. Seperti reorganisasi pada umur 9 bulan, kognitif berubah pada umur 18 bulan,
berkorelasi dengan perubahan penting dalam emosi dan bidang bahasa. 1 2.3.3 Perkembangan
Emosi Pada banyak anak, kebebasan relatif pada periode sebelumnya memberi jalan untuk
menambah keterikatannya pada usia sekitar 18 bulan. Pada fase ini digambarkan sebagai
penyesuaian yang mungkin merupakan reaksi tumbuhya kesadaran dari kemungkinan berpisah.
Banyak orang tua yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa kemana-mana tanpa bersama-sama
anaknya. Tidur sendiri seringkali sangat sulit, dengan banyaknya kesalahan awal dan kemarahan.
Banyak anak menggunakan selimut khusus atau mainan sebagai obyek transisi, sesuatu yang
berguna sebagai simbol dari ketidakhadiran orangtua (obyek dalam istilah psikoanalitik). Obyek
transisi tetap pentig sampai peralihan ke pemikiran simbolis telah dilengkapi dan simbol
kehadiran orang tua telah dipenuhi.1 Kesadaran sendiri dan pemenuhan standar evaluasi pertama
muncul pada usia ini. Anak yang sedang belajar berjalan memandang cermin untuk pertama
kalinya, menyentuh wajah mereka sendiri bukannya bayangan cermin, jika mereka
memperhatikan titik merah pada hidung mereka atau beberapa penampilan yang tidak biasa.
Mereka mulai mengenali ketika mainannya rusak dan mugkin menyerahkan kepada orang tua
untuk diperbaiki. Ketika tergoda untuk menyentuh objek yang dilarang, mereka mungkin berkata
kepada diri mereka sendiri, “jangan, jangan”, bukti adanya internalisasi standar perilaku. Bahasa
menjadi penting untuk mengontrol gerak hati, sebab awal, dan hubungan antara ide-ide.
Faktanya mereka sering menyentuh suatu objek untuk menunjukkan kelemahan relatif dari
proses hambatan internalisasi pada tahap ini.1 Saat perasaan anak berkembang akan dirinya,
mereka mulai mengerti perasaan orang lain dan membangun rasa empati. Anak dapat memeluk
anak lainnya yang mendapatkan distress atau menjadi perhatian ketika seseorang sedang sakit.
Mereka mulai mengerti perasaan anak lainnya jika disakiti, dan kesadaran ini mendorong mereka
untuk menahan perilaku agresif mereka.2 2.3.4 Perkembangan Bahasa Mungkin perkembangan
yang paling dramatik pada periode ini ialah bahasa. Memberi nama objek bertepatan dengan
kedatangan pemikiran simbolistik. Setelah menyadari bahwa kata-kata dapat berarti benda,
perbendaharaan kata anak berkembang dari 10-15 kata-kata pada usia 18 bulan menjadi 50-100
pada usia 2 tahun. Setelah mendapat perbendaharaan kata kira-kira 50 kata, anak-anak mulai
menggabungkan kata-kata tersebut untuk memulai kalimat sederhana, permulaan tata bahasa.
Pada tingkat ini, anak mengerti perintah 2 tahap, seperti “berikan bola itu dan pakai sepatumu”.
Bahasa juga memberikan anak perasaan mengontrol lingkuangan sekitarnya, seperti “selamat
tinggal” atau “malam-malam”. Kemunculan bahasa lisan menandakan berakhirnya periode
sensorimotor. Seperti anak-anak yang baru berjalan-jalan belajar menggunakan simbol-simbol
untuk mengungkapkan ide-ide dan menyelesaikan masalah, kebutuhan untuk kognisi didasarkan
pada perasaan langsung dan gerakan manipulasi berkurang. 1 Bertambahnya perbendaharaan
kata yang ekspresif bervariasi antara usia 12 sampai 24 bulan. Anak laki-laki dan anak yang
diajarkan 2 bahasa cenderung mengalami perkembangan bahasa yang lebih lambat selama usia
tersebut. Namun jenis kelamin dan pajanan 2 bahasa bukan menjadi alasan gagalnya merujuk
anak karena terlambat bicara untuk evaluasi lebih lanjut. Penting untuk diketahui bahwa
kebanyakan anak tidak benar-benar mahir 2 bahasa. Kebanyakan anak banyak mempunyai satu
bahasa yang utama dan bahasa lainnya hanya sebagai bahasa sekunder.2 2.3.5 Keterlibatan
Orang Tua dan Dokter Anak Dengan pertambahan gerakan, pembatasan fisik pada penjelajahan
anak menjadi kurang efektif, kata-kata menjadi bertambah penting untuk mengontrol tingkah
laku juga kognisi. Anak-anak dengan pertambahan bahasa yang tertunda sering mempunyai
masalah tingkah laku yang lebih besar. Perkembangan bahasa menjadi mudah ketika orang tua
dan pengasuh memakai kalimat yang sederhana, jelas, menanyakan pertanyaan dan tanggap
terhadap kalimat anak-anak yang tidak sempurna dan komunikasi yang dibuat dengan kata-kata
yang tepat. Periode teratur dengan melihat buku-buku bergambar bersama-sama berlanjut untuk
menyediakan suasana yang ideal untuk perkembangan bahasa. 1 Dalam ruang pemeriksaan,
beberapa prosedur dapat mengurangi rasa cemas anak terhadap keasingan. Awalnya hindari
kontak mata secara langsung. Lakukan pemeriksaan sebanyak mungkin yang dapat dikerjakan
dengan anak ada di pangkuan orangtuanya. Dokter anak dapat menjelaskan tentang munculnya
kembali masalah perpisahan dan penampilan menghargai selimut atau boneka beruang sebagai
fenomena perkembangan. Orang tua harus mengerti tentang pentingnya penjelajahan. Daripada
membatasi pergerakan anak, lebih baik menempatkan anak pada tempat yang aman atau
mengganti 1 aktivitas ke aktivitas lainnya. Metode disiplin, termasuk hukuman badan, harus
didiskusikan, alternatif yang efektif biasanya lebih dihargai. Membantu orang tua untuk mengerti
dan beradaptasi dengan perubahan emosi anak yang berbeda dapat merupakan intervensi yang
penting. Perkembangan rutin harian sangat membantu anak pada usia ini. Kekakuan dalam
rutinitas dapat mencerminkan kebutuhan penguasaan merubah lingkungan.1 2.3.6 Nutrisi pada
Toddler Anak kecil membutuhkan diet dengan kandungan energi yang besar, mereka cenderung
makan-makanan tinggi lemak dan karbohidrat namun rendah buah-buahan dan sayur-sayuran.
Secara umum, usia toddler merupakan usia transisi dari perubahan diet tinggi lemak sejak bayi
menjadi diet rendah lemak pada usia pra sekolah dan anak yang lebih tua. 9,10 Orang tua harus
diberitahu bahwa makanan yang mengandung karbohidrat harus diberikan saat anak makan
menu utama. Pemberian buah-buahan dan sayur-sayuran dengan porsi 80 gram sehari harus
dipikirkan oleh orang tuanya, sangat penting untuk memberikan buah dan sayur pada setiap kali
makan untuk membuat anak terbiasa dengan makanan ini. Dengan memotong-motong sayur atau
buah menjadi potongan kecil, diaduk pada penggorengan, dan dibakar untuk membuat manis
rasanya dan ditambahkan pada sup dan saus dapat menambah konsumsi sayur dan buah pada
anak. Susu dan produk susu merupakan sumber kalsium dan nutrisi lainnya yang sangat penting,
dan orang tua sebaiknya memberikan sebanyak 3 kali sehari. Namun, memberikan banyak susu
dapat menggantikan makanan penting lainnya dan dapat mengarah kepada defisiensi Fe pada
toddler. 1 sampai 2 kali pemberian daging, ikan, dan makanan alternatif bagi vegetarian (seperti
telur, buncis, kacang) juga harus diberikan dan dapat disajikan dengan makanan yang berkuah
untuk melembutkan bentuknya. Makanan tinggi lemak dan karbohidrat (seperti es krim, kue,
biskuit) dapat diberikan dalam jumlah tidak banyak dan tidak boleh menggantikan makanan
penting lainnya. Suplemen vitamin (tetes vitamin A dan D) juga dianjurkan pada anak-anak. 9
Anak-anak dengan pertambahan berat badan yang sedikit-sedikit menandakan buruknya
pertumbuhan yang disebabkan oleh nutrisi yang rendah dan infeksi, ini merupakan kasus yang
terus-menerus terjadi pada negara berkembang. 9 Namun, anak juga dapat menjadi gemuk
(obes). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi obesitas pada anak, yaitu genetik, faktor
lingkungan, seperti diet yang rendah dan aktivitas fisik yang rendah, merupakan faktor resiko
yang besar membuat bertambahnya berat anak. Terdapat bukti bahwa kebiasaan makan terus
memburuk dibandingkan dengan tahun 1950-an dan beberapa bukti bahwa toddler tidak aktif
daripada yang seharusnya (contohnya di Amerika, penonton televisi semakin banyak dengan
hampir setengahnya anak-anak berusia 2-3 tahun yang menonton lebih dari 3 jam per hari).9
Menganjurkan pemberian makan 3 kali sehari ditambah pemberian makanan kudapan, hindari
percekcokan saat makan, namun batasi lama waktu makan, mendorong anak untuk makan sendiri
menggunakan sendok dan cangkir, dan batasi makan makanan gula dan mengandung natrium.15
2.4 Tumbuh Kembang Usia Prasekolah Sebagai anak yang baru berjalan, anak belajar untuk
berjalan menjauhi dan mendekati ke orang dewasa yang dekat atau orangtuanya. Saat usia
prasekolah, anak-anak menjelajahi pemisahan emosiaonal, bertukar-tukar antara perlawanan
manja dan gembira, antara berani menjelajah dan sifat melekat. Dengan bertambahnya waktu
yang didapat di kelas atau tempat bermain kemampuan anak untuk beradaptasi kepada aturan
baru dan hubungan. Anak-anak prasekolah mengetahui bahwa mereka dapat berbuat lebih dari
yang sebelumnya, tetapi mereka juga sangat sadar dengan keterbatasan yang diberikan kepada
mereka oleh orang dewasa dan kemampuan terbatas mereka.1 2.4.1 Perkembangan Fisik
Pertambahan berat badan dan tinggi badan biasanya berjalan konstan selama periode pra sekolah.
Pada akhir tahun kedua, pertumbuhan tubuh dan otak lambat, dengan penurunan yang seimbang
pada kebutuhan nutrisi dan nafsu makan, dan timbulnya kebiasaan makan yang ”memilih-milih”.
Rata-rata pertambahan berat badan anak kira-kira 2 kg dan tinggi badan 7-8 cm setiap tahun.
Berat badan lahir bertambah 4 kali saat usia 2 ½ tahun. Ketika berusia 4 tahun rata-rata berat
yaitu 40 lb dan tinggi 40 in. Kepala akan tumbuh hanya bertambah 5 cm antara usia 3 sampai 18
tahun. Anak-anak dengan timbunan adipositas awal (pertambahan pada massa index tubuh)
mempunyai resiko untuk gemuk ketika dewasa. 1,8 Pertumbuhan organ seksual sepadan dengan
pertumbuhan somatis. Anak prasekolah mempunyai genu valgum atau pes planus ringan. Batang
tubuh langsing seperti pemanjangan tungkai. Energi fisik memuncak, dan kebutuhan tidur
menurun sampai 11-13 jam/hari, biasanya termasuk sekali tidur siang. Ketajaman penglihatan
mencapai 20/30 pada usia 3 tahun dan 20/20 pada usia 4 tahun. Semua 20 gigi primer telah
muncul pada usia 3 tahun. 1 Tabel 2.1 Pola perilaku yang timbul antara 1 sampai 5 tahun 1 15
bulan Motorik Adaptasi Bahasa Sosial Berjalan sendiri, menaiki tangga dengan merangkak
Membuat menara 3 tingkat dari kubus, membuat garis menggunakan crayon, memasukkan
kismis ke dalam botol Berlogat, mengikuti perintah sederhana, menyebut nama objek yang sudah
akrab Menandakan hasrat atau kebutuhan dengan menunjuk, memeluk orang tua 18 Bulan
Motorik Adaptasi Bahasa Sosial Berlari kencang, duduk pada kursi kecil, berjalan menaiki
tangga dengan berpegang pada 1 tangan, menjelajahi laci-laci dan tempat sampah Membuat
menara 4 tingkat dari kubus, meniru menulis, meniru gerakan vertikal, mentumpahkan kismis
dari botolnya 10 kata (rata-rata), menamai gambar, mengenal satu atau lebih bagian tubuh
Makan sendiri, mencari pertolongan jika membutuhkan, komplen jika basah atau kotor, mencium
orang tua dengan mengerutkan bibir 24 Bulan Motorik Adaptasi Bahasa Sosial Berlari dengan
baik, naik turun tangga, membuka pintu, memanjat perabotan rumah tangga, melompat.
Membuat menara tujuh tingkat dari kubus, membuat coretan dengan pola melingkar, meniru
gerakan horizontal, meniru melipat kertas dalam sekali lihat. Menggunakan tiga kata dalam satu
kalimat (subjek, predikat, objek). Menggunakan sendok dengan baik, dapat membantu membuka
baju, mendengar cerita ketika ditampilkan gambarnya. 30 Bulan Motorik Adaptasi Bahasa Sosial
Menaki tangga dengan menggunakan kaki secara bergantian Membuat menara Sembilan tingkat
dari kubus, membuat gerakan vertical dan horizontal, tapi tidak membuat gerakan silang, meniru
gerakan melingkar Menggunakan kata ganti untuk diri sendiri “saya”, mengetahui nama lengkap
sendiri. Membantu menaruh benda, berpura pura dalam bermain. 36 Bulan Motorik Adaptasi
Bahasa Sosial Mengendarai sepeda roda tiga, berdiri menggunakan satu kaki Membuat menara
sepuluh tingkat dari kubus, membuat jembatan menggunakan tiga kubus, menyalin lingkaran,
meniru gerakan silang. Mengetahui umur dan jenis kelamin, menghitung tiga objek dengan
benar, mengulangi tiga nomor atau sebuah kalimat dengan enam suku kata. Bermain permainan
sederhana (bersama-sama dengan anak lain), membantu memakai baju (melepaskan kancing baju
dan memakai sepatu), menyuci tangan. 48 Bulan Motorik Adaptasi Bahasa Sosial Melompat
dengan satu kaki, melempar bola dengan ayunan tangan yang tinggi, menggunakan gunting
untuk memotong gambar, mendaki dengan baik. Menyalin jembatan dari contohnya, meniru
konstruksi gerbang menggunakan lima kubus, menyalin tanda silang dan kotak, menggambar
dua samapai empat bagian tubuh manusia selain kepala, dapat mengetahui perbedaan panjang
dua garis. Menghitung empat koin uang, menceritakan cerita. Bermain dengan beberapa anak,
dengan memulai interaksi social dan peran permainan, pergi ke toilat sendiri. 60 Bulan Motorik
Adaptasi Bahasa Sosial Lewat Menggambar segitiga, menamai lebih banyak dari 2 nama
Menyebut 4 warna, mengulang kalimat dari 10 suku kata, menghitung 10 buah koin receh
dengan benar Memakai pakaian dan melepas pakaian, bertanya tentang arti kata-kata,
mengikutsertakan seseorang dalam peran bermain Kejadian penting atau ”milestone” dari
motorik kasar dan halus disajikan dalam tabel 2.1. Sebagian besar anak berjalan dengan gaya
matur dan lari dengan mantap sebelum akhir tahun ketiganya. Melewati tingkat dasar ini,
terdapat variasi yang luas dalam kemampuan seperti kisaran kegiatan motorik berkembang
mencakup melempar, menangkap, dan menendang bola, mengendarai sepede, menaiki bangunan
di lapanagan, menari, dan pola tingkah laku kompleks lainnya. Tanda-tanda gaya aktivitas kasar
seperti tempo, intensitas, dan kewaspadaan juga sangat bervariasi juga karena bakat bawaan.
Walaupun anak dapat berjalan dengan gaya yang berbeda, berjalan dengan ibu jari tidak
seharusnya bertahan. 1 Pengaruh-pengaruh seperti perbedaan individu pada perkembangan
kognitif dan emosi sebagian bergantung pada tuntutan lingkungan sosial. Anak-anak yang
semangat, terkoordinasi mungkin tumbuh secara emosional dengan orang tua atau guru yang
menekankan aktivitas fisik, namun pada anak-anak dengan tenaga yang kurang, lebih berotak,
mungkin tumbuh dengan orang tua yang menekankan nilai permainan dengan sungguh-sungguh.
1 Kemandirian biasanya muncul pada tahun ketiga. Frustasi mungkin akibat dari upaya untuk
mengubah pilihan tangan anak. Variasi dalam perkembangan motorik halus menggambarkan
kecenderungan individu maupun berbagai kesempatan untuk belajar. Anak-anak yang jarang
diizinkan memakai crayon, misalnya, nantinya mengembangkan genggaman pensil orang
dewasa. 1 Kontrol buang air besar dan buang air kecil muncul saat periode ini, dengan
”kesiapan” untuk ke toilet mempunyai variasi individu dan budaya yang luas. Anak perempuan
cenderung lebih awal dan lebih cepat terlatih daripada anak laki-laki. ”Ngompol” normal sampai
usia 4 tahun pada anak perempuan dan 5 tahun pada anak laki-laki. Banyak anak-anak mengusai
proses ke toilet dengan mudah, terutama sekali sekali ketika mereka sudah mampu untuk
mengatakan secara verbal kebutuhan badannya. Untuk anak lainnya, latihan toilet dapat juga
memanjang dengan kekuatan berontak dari anak. Penolakkan untuk defekasi di toilet atau pot
relatif umum dan dapat mengarah ke konstipasi dan frustasi orang tua. Penghentian latihan
(kembali memakai diaper) seringkali memenuhi proses penguasaan proses bertoilet. 1 Latihan
bertoilet menunjukkan peristiwa penting bagi orang tua karena menandakan kebebasan mereka
dari pakaian kotor karena popok. Pada beberapa orang tua juga mewakili salah satu segi dari
perkembangan anak dan satu kebanggaan bahwa anak mereka telah mendapat kemampuan
tertentu pada usia dini. Untuk alasan ini dan lainnya,mungkin tidak ada peristiwa penting
perkembangan lainnya yang terdorong dan lebih penting dari latihan bertoilet. 3 Kematangan
usia menandakan kesiapan untuk latihan bertoilet, setelah 18 bulan, toddler mempunyai kapasitas
sensorik untuk sadar akan penuhnya rectum atau kandung kemih dan secara fisik sudah mampu
mengontrol shincter anus dan saluran urinarius. Bagian penting yang berhubungan dengan
masalah latihan bertoilet ialah membimbing orang tua tentang tanda kesiapan anaknya untuk
memulai bertoilet, seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.2. Kurang dari 25% dari anak-anak
berhasil pada usia 24 bulan, tetapi sebagian besar anak menguasai bertoilet pada usia 48 bulan.
Ingatkan pada orang tua bahwa terjadi proses perkembangan anak yang normal pada usia ini.2,3
Tabel 2.2 Tanda kesiapan anak dalam latihan bertoilet 3 · Bahasa lisan anak, bahasa tubuh, atau
aktivitas yang menandakan ia akan melakukan buang air kecil atau defekasi · Pergerakan usus
anak yang muncul pada jadwal prediksi · Popok anak yang kering untuk waktu yang lama,
menandakan kapasitas kandung kemih yang siap berfungsi · Anak dapat membuka bajunya ·
Anak menunjukkan perhatian dalam meniru anggota keluarga · Anak menunjukkan perhatian
dalam menyenangkan anggota keluarga · Anak dapat mengikuti perintah Tanda kesiapan
meliputi bahasa yang cukup untuk menggambarkan kebutuhan defekasi, dan orangtuanya harus
mampu mengkomunikasikan dengan anaknya mengenai kebutuhan ini. Anak menunjukkan
sebuah kesadaran bahwa popok harus diganti sudah dapat dipelajari. Anak yang senang dengan
reaksi orang tua dan mau menunjukkan kemampuan mengurus diri dapat termotivasi
menggunakan toilet. Anak yang pada permulaan menunjukkan rasa malu atau sadar akan
kedaruratan tubuh akan pergi ke sudut rumah untuk defekasi dapat diarahkan ke kamar mandi
untuk melakukannya.3 Bagi orang tua memuji anaknya merupakan suatu langkah awal. Awalnya
orang tua dapat memuji anaknya ketika pergi ke kamar mandi dengan duduk pada toilet
walaupun tidak ada rangsangan untuk defekasi untuk beberapa menit. Pujian dapat ditingkatkan
saat melakukan defekasi. Pada setiap waktu sangat penting bagi orang tua untuk menjaga sikap
yang positif. Anak-anak tidak boleh dipermalukan saat gagal menggunakan kursi pot atau
kecelakaan saat berproses bertoilet. Orang tua harus disiapkan pada saat anak latihan bertoilet
karena memakan waktu beberapa bulan dan kecelakaan sering terjadi. 3 Implikasi untuk orang
tua dan dokter anak. Penurunan normal nafsu makan di usia ini sering menimbulkan kecemasan
tentang nutrisi. Sebagian besar, orang tua dapat diyakinkan bahwa jika pertumbuhan normal,
masukan anak adalah cukup. Anak-anak biasanya mengatur jumlah makanannya untuk
menyesuaikan kebutuhan tubuhnya menurut rasa lapar atau kenyang. Asupan setiap hari
bervariasi. Kadang-kadang luas, akan tetapi asupan selama periode 1 minggu relatif stabil.
Upaya orang tua untuk mengatur asupan anak mengganggu mekanisme pengaturan diri ini
karena anak harus menyetujui atau berontak melawan tekanan. Akibatnya anak menjadi
kelebihan makan atau kekurangan makan. Perlu diketahui juga bahwa pada anak prasekolah
dengan anemia defisiensi Fe anak menjadi kurang aktif terhadap lingkungan sosialnya dan lebih
cepat mendekati ibunya, dan lebih lambat dalam memperlihatkan pengaruh positif dan
menyentuh mainan baru untuk pertama kalinya. 1,11 Anak yang terlalu aktif meningkatkan
resiko untuk terluka, dan orang tua harus mendapat bimbingan awal mengenai pengamanan.
Orang tua kuatir mengenai kemungkinan ”hiperaktifitas” yang menggambarkan harapan yang
tidak benar, kekuatiran yang berlebihan atau overaktivitas yang sebenarnya. Anak yang terlibat
dalam aktivitas yang gegabah, tidak dapat dikendalikan tanpa memperhatikan keamanan dirinya,
harus dievaluasi lebih lanjut. 1 2.4.2 Perkembangan Kognitif Bahasa, kognisi dan permainan
semuanya melibatkan fungsi simbolis, suatu cara mengatasi dunia yang semakin menjadi penting
selama periode prasekolah. 1 Periode prasekolah dapat disamakan dengan stadium
praoperasional Piaget (pralogika), ditandai oleh pemikiran ajaib, egosentris, dan pemikiran yang
didominasi oleh kesadaran. Pemikiran ajaib meliputi kerancuan dari kejadian yang kebetulan
untuk sebab dan akibat, animisme (menghubungkan motivasi kepada benda mati dan kejadian)
dan kepercayaan yang tidak realistik terhadap kekuatan hasrat. Anak-anak mungkin percaya
bahwa orang-orang membuat hujan dengan membawa payung, bahwa matahari turun ”karena
lelah” atau bahwa perasaan marah kepada saudara kandung sesungguhnya dapat membuat
saudaranya sakit. Egosentris mengacu kepada ketidakmampuan anak untuk mengambil
pandangan lain dan tidak berarti egois. Anak mungkin berusaha untuk menyenangkan orang
dewasa yang marah dengan membawa boneka binatang kesayangan. Setelah usia 2 tahun, anak
membuat konsep tentang dirinya dan rasa kebutuhan untuk merasakan ”semua”.1 Piaget
menunjukkan dominasi persepsi di atas logika dengan urutan yang terkenal dari uji coba
”pengawetan”. Dalam salah satu uji coba, air dituangkan bolak-balik dalam pot yang tinggi dan
kecil ke piring lebar yang lebih rendah, dan anak-anak ditanya mana yang berisi air lebih banyak.
Mereka selalu memilih yang lebih besar (biasanya pot yang lebih tinggi), bahkan ketika penguji
menunjuk bahwa tidak ada air yang telah diambil atau ditambah. Salah penbgertian demikian
menggambarkan hipotesis tentang perkembangan anak tentang sifat ilmiah dunia, juga kesulitan
mereka dalam menyelesaikan berbagai situasi secara serentak.1 2.4.3 Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa terjadi paling cepat terjadi antara usia 2-5 tahun. Perbendaharaan kata
bertambah dari 50-100 kata sampai 2000 lebih. Susunan kalimat meningkat dari ”telegrafi”
kalimat dua- dan tiga-kata sampai penggabungan semua aturan tata bahasa pokok. Mudahnya,
antara usia 2 sampai 5 tahun, jumlah kata-kata dalam kalimat yang khas sama dengan usia anak
(2 pada 2 tahun, 3 pada 3 tahun, dan selanjutnya). Pada usia 21 bulan sampai 2 tahun,
kebanyakan anak menggunakan kalimat posesif (”ini bola saya”), progresif (”saya sedang
bermain”), pertanyaan, dan kalimatb penolakan. Saat usia 4 tahun, kebanyakan anak dapat
menghitung sampai 4 dan dapat menggunakan kalimat-kalimat lampau, pada usia 5 tahun, anak
dapat menggunakan kalimat-kalimat rencana masa depan. Anak tidak bisa menggunakan bahasa
kiasan, mereka hanya mengerti arti langsung dari sebuah kata. 1,8 Sangat penting untuk
membedakan cara bicara (produksi dari suara yang dapat dimengerti) dan bahasa, yang
berkenaan dengan sikap mental yang mendasari. Bahasa terdiri dari fungsi ekspresif dan reseptif.
Variasi bahasa reseptif (mengerti) kurang daripada tingkat kemahiran bahasa ekspresif.1
Kemahiran berbahasa secara prinsip tergantung dari input lingkungan. Faktor yang menentukan
ialah jumlah dan variasi cara berbicara kepada anak secara langsung dan dari seberapa sering
orang dewasa bertanya pertanyaan dan mendorong anak untuk berbicara. Anak yang dibesarkan
dalam kemiskinan menunjukan nilai perkembangan bahasa yang lebih rendah dibandingkan
dengan anak yang dibesarkan pada keluarga yang mampu. 1 Walaupun pentingnya pemajanan
bahasa, banyak ahli bahasa yakin bahwa mekanisme dasar untuk kemahiran berbahsa ialah
”kabel keras” ke dalam otak. Anak tidak hanya meniru ucapan orang dewasa. Lebih tepatnya
mereka meringkas aturan tata bahasa yang rumit dari bahasa sekitarnya dengan membuat
hipotesis lengkap dan memodifikasinya terus-menerus. Generalisasi yang berlebihan, seperti
tambahan sembarangan pada bunyi ”s” di akhir kata untuk membedakan benda tunggal atau
bunyi ”ed” untuk bentuk lampau, memberi bukti adanya aturan-aturan lengkap tersebut. 1
Bahasa berhubungan dengan perkembangan kognitif dan emosi. Keterlambatan berbahasa dapat
menjadi indikasi pertama bahwa terjadi retardasi mental pada anak, mempunyai gangguan
spektrum autis, atau diperlakukan kurang baik. Bahasa memainkan peran penting dalam
pengaturan perilaku yang mula-mula melalui pemahaman anak terhadap permintaan dan batas-
batas orang dewasa dan kemudian melalu ”percakapan pribadi” dimana anak mengulangi
larangan-larangan orang dewasa yang pertama kali didengar dan kemudian dijiwai. Bahasa juga
memungkinkan anak mengungkapkan perasaan, seperti marah atau frustasi tanpa
melampiaskannya, oleh karena itu, penundaan berbicara anak-anak menunjukkan tingkat
temperamen yang lebih tinggi dan tingkah laku luar yang lain.1 Perkembangan bahasa
prasekolah meletakkan dasar untuk keberhasilan berikutnya di sekolah. Kira-kira 35% anak di
Amerika Serikat boleh masuk sekolah yang kurang dalam kemahiran bahasa yang merupakan
prasyarat penambahan kemampuan membaca dan menulis. Meskipun sebagian besar anak
belajar membaca dan menulis di sekolah dasar, dasar-dasar kemampuan untuk membaca dan
menulis dibina selama tahun-tahun prasekolah. Melalui pengulangan pemajanan awal pada kata-
kata tulisan, anak-anak belajar tentang penggunaan penulisan ( menceritakan cerita atau
mengirimkan pesan-pesan), dan mengenai bentuknya (kiri ke kanan atas ke bawah). Kesalahan
awal dalam menulis, seperti kesalahan dalam berbicara, menunjukkan bahwa kemahiran
membaca dan menulis merupakan suatu proses aktif yang melibatkan hipotesis generasi dan
revisi.1 Buku-buku bergambar berperan khusus bukan saja dalam mengenalkan anak-anak
tentang kata-kata cetak, tetapi juga dalam perkembangan bahasa lisan. Perbendaharaan kata anak
dan bahasa reseptif meningkat ketika orang tuanya membacakan secara konsisten untuk mereka.
Membaca dengan keras bersama anak merupakan proses yang interaktif dimana orang tua secara
berulang-ulang memfokuskan perhatian anak pada gambar-gambar khusus, bertanya pertanyaan,
dan memberikan timbal balik kepada anak.1 2.4.4 Bermain Bermain melibatkan proses
pembelajaran, aktifitas fisik, sosialisasi dengan teman sebayanya, dan berlatih peran orang
dewasa. Bermain ditandai dengan penambahan kompleksitas dan khayalan, dari tulisan-tulisan
sederhana yang meniru pengalaman umum seperti belanja dan meletakkan bayi di tempat tidur
(usia 2 atau 3 tahun) ke skenario yang lebih luas mencakup kejadian tunggal seperti pergi ke
kebun binatang atau pergi berwisata (usia 3-4 tahun untuk menciptakan skenario yang telah
hanya dibayangkan, seperti terbang ke bulan (usia 4-5 tahun). Pada usia 3 tahun, permainan kerja
sama tampak pada permainan membangun balok bersama-sama, kemudian menjadi aktivitas
permainan yang lebih teratur, seperti bermain rumah-rumahan. Bermain juga makin menjadi
lebih beraturan, dari aturan awal mengenai cara meminta (bukannya mengambil) dan membagi
(usia 2 atau 3 tahun) sampai aturan-aturan yang berubah dari waktu ke waktu menurut keinginan
para pemain (usia 4 dan 5 tahun) ke awal pengenalan aturan-aturan yang relatif tetap.1 Bermain
juga membuat anak dapat memecahkan konflik dan kecemasan dan membuat jalan keluar yang
kreatif. Anak-anak dapat melepaskan kemarahan dengan aman (menampar boneka), meniru
kekuatan super (memainkan dinosaurus dan pahlawan super), dan mendapatkan hal-hal yang
ditolak dalam dunia nyata (membuat percaya teman atau binatang kesayangan). Menggambar,
mewarnai dan akitifitas artistik lain adalah bentuk permainan yang menunjukkan motivasi kreatif
yang lebih jelas. Suara dan emosi yang timbul pada anak ketika menggambar mencerminkan
masalah anak yang penting pada anak-anak.1 Ketidakmampuan untuk membedakan khayalan
dan kenyataan membuat persepsi anak dari apa yang anak lihat pada media, melalu program atau
iklan. Seperempat dari anak mempunyai televisi di dalam kamarnya dan menonton berjam-jam
setiap minggu, dan sebagian besar yang anak-anak tonton ialah kekerasan. Sikap kekerasan
dibentuk saat awal, dan pajanan kekerasan yang awal telah menunjukkan hubungan dengan
gangguan perilaku kemudian.1 Arti bahasa sebagai suatu sasaran untuk penilaian dan intervensi
tidak dapat ditaksir lebih karena peranan sentralnya sebagai indikator perkembangan kognitif dan
emosi dan sebagai faktor kunci dalam pengaturan tingkah laku dan keberhasilan sekolah
nantinya. Para orang tua dapat mendukung perkembangan emosi dengan menggunakan kata-kata
yang menggambarkan pernyataan perasaan anak (”kamu tampak marah sekarang”) dan dengan
mendesak anak untuk menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan perasaan bukannya
melampiaskannya dengan melakukan sesuatu.1 Para orang tua harus mempunyai waktu yang
teratur setiap hari untuk membaca dan melihat buku bersama-sama anak-anaknya. Program-
program yang diberikan dokter anak melalui buku-buku bergambar bersama dengan pembinaan
yang tepat selama kunjungan-kunjungan perawatan primer adalah efektif dalam membaca
dengan keras, terutama keluarga yang berpenghasilan rendah. Televisi dan media yang serupa
harus dibatasi 2 jam per hari dengan program yang baik, dan orang tua harus menonton
programnya bersama anak dan melakukan tanyajawab dengan anak setelahnya.1 Pemikiran
praoperasional memberi pengertian pengalaman sakit dan pengobatan anak. Anak mulai
mengerti bahwa tubuh mempunyai bagian ”luar” dan ”dalam”. Anak harus dijelaskan dengan
sederhana, penjelasan konkrit untuk prosedur pengobatan dan diberikan beberapa prosedur bila
memungkinkan. Anak harus dijelaskan secara berulang bahwa mereka itu tidak dimarahi ketika
diberi vaksin atau jarum suntik.1 Intensitas imaginasinya yang mengisi permainan dan
pesonanya, pemikiran khas animisme kognisi praoperasional juga menimbulkan kekuatiran yang
kuat. Lebih dari 80% orang tua melaporkan sekurang-kurangnya 1 kekhawatiran pada anak
prasekolahnya. Tidak mau mandi atau duduk pada toilet dapat timbul dari ketakutan dimasukkan
ke dalam air atau disiram, menggambarkan apresiasi imatur anak relatif besar. Upaya untuk
memperagakan secara rasional bahwa tidak ada monster dalam kloset sering gagal, karena
ketakutan timbul dari pemikiran yang prarasional. Meyakinkan bahwa orang tua akan
menggunakan kekuatan ajaib untuk membuang monster dengan menggunakan ”semprotan
monster” atau lampu malam. Orang tua sebaiknya menangani rasa takutnya dan memberikan
anak rasa untuk mengontrol situasi. Gunakan alat gambar untuk menggambar orang, untuk
menggambar orang yang dianggap baik bagi si anak, dapat membantu menjelaskan cara pandang
anak.1 2.4.5 Perkembangan Emosi dan Moral Tantangan emosi dalam menghadapi anak
prasekolah termasuk keterbatasan penerimaan sementara mempertahankan rasa pengawasan diri,
menimbulkan keagresifan dan dorongan seksual, dan interaksi dengan lingkungan orang dewasa
dan teman-teman semakin luas. Pada usia 2 tahun pembatasan tingkah laku terutama eksternal,
pada usia 5 tahun, pengontrolan-pengontrolan ini perlu dikendalikan jika anak harus berfungsi
dalam kelas yang khusus. Keberhasilan dalam mencapai tujuan ini berdasarkan pada
perkembangan emosi sebelumnya, khususnya kemampuan menggunakan bayangan internalisasi
dari orang dewasa yang dipercayai untuk memberikan rasa aman pada saat stress. Anak perlu
mempercayai diri sendiri terhadap dukungan orang dewasa untuk mengatasi masalah emosinya.
Anak-anak belajar apakah tingkah laku dapat diterima dan beberapa kekuatan yang mereka
punyai dalam menghadapi orang dewasa yang penting dalam menguji keterbatasan-keterbatasan.
Uji bertambah ketika ia memperoleh sejumlah besar perhatian, walaupun perhatian tersebut
sering negatif, dan ketika batas-batas tidak konsisten. Uji sering menimbulkan kemarahan orang
tua atau kekhawatiran yang tidak pada tempatnya karena usaha anaknya untuk memisahkan,
tantangan diberikan orang tua: biarkanlah (letting go). Keterbatasan yang terlalu ketat dapat
melemahkan rasa inisiatif anaknya, sedangkan keterbatasan yang sangat longgar dapat
menimbulkan kecemasan pada anak yang merasa bahwa tidak ada orang yang mengontrol.1
Anak pada usia ini dapat mengerti bahwa ada halangan untuk mencegah dia di sekitarnya dan
dapat mengekspresikan perasaan, marah, dan frustasi tanpa memperlihatkannya. Pengawasan
merupakan persoalan utama. Ketidakmampuan dalam mengatur aspek dunia luar, seperti apa
yang harus dibeli atau kapan harus pergi, sering mengakibatkan kontrol interna, yaitu, watak
pemarah. Takut, terlalu lelah, atau ketidaknyamanan fisik dapat juga menimbulkan kemarahan.
Kemarahan biasanya muncul ke arah akhir usia 1 tahun dan puncaknya lazim pada usia antara 2
dan 4 tahun. Kemaraham yang lebih dari 15 menit atau muncul secara beraturan lebih dari 3 kali
per hari mencerminkan adanya masalah mendasar kesehatan, emosi dan sosial.1,8 Anak-anak
prasekolah biasanya mengalami perasaan sulit terhadap orang tuanya, cinta yang kuat dan
kecemburuan serta kebencian dan ketakutan bahwa perasaan marah dapat menyebabkan
pengabaian. Lingkaran emosi ini, kebanyakan di luar kemampuan anak untuk menganalisa atau
mengekspresikan, sering menemukan ungkapan dalam suasana hati yang sangat labil.
Penyelesaian ”krisis” ini (proses berlangsung selama bertahun-tahun) melibatkan keputusan anak
yang tidak terucapkan untuk menyamai orang tua bukannya bersaing dengan mereka. Permainan
dan bahasa memelihara perkembangan pengendalian emosi dengan memperbolehkan anak-anak
mengekspresikan emosi dan memainkan peran.1 Rasa ingin tahu tentang alat kelamin dan organ
seksual orang dewasa adalah normal sebagaimana masturbasi. Masturbasi yang mempunyai
kualitas mendorong (kompulsif) atau yang mengganggu aktivitas normal anak, berpura-pura
berhubungan seksual pada permainan boneka atau dengan anak-anak lain, kesopanan yang
ekstrim, atau meniru tingkah laku gairah orang dewasa, semuanya memberi kesan kemungkinan
penyiksaan seksual. Kesopanan muncul secara bertahap pada anatar usia 4-6 tahun, dengan
banyak variasi tergantung budaya dan keluarga. Orang tua harus mengajarkan kepada anaknya
tentang daerah ”pribadi” sebelum masuk sekolah. Pemikiran moral dibatasi oleh tingkat kognitif
anak dan kemampuan bahasa, namun membangun jati diri anak secara terus-menerus dengan
orang tuanya. Pada awal sebelum ulang tahun kedua, perasaan anak terhadap benar atau salah
berpegang pada hasrat untuk mendapatkan persetujuan dari orang tuanya dan menghindari
konsekuensi yang negatif. Perasaan hati anak dipengaruhi oleh pengaruh eksternal, anak belum
dapat mengerti dalam diri mereka aturan sosial dan rasa keadilan. Setiap waktu, ketika anak
diberikan nasehat dengan orang tuanya, kata-kata menggantikan perilaku yang agresif. Pada
akhirnya, anak dapat menerima tanggung jawabnya sendiri. Perbuatan dapat terjadi disebabkan
oleh kerugian, bukan karena suatu maksud. Respon empati kepada orang lain yang distress
muncul selama tahun kedua kehidupan, namun kemampuan untuk memikirkan cara pandang
anak lainnya masih terbatas. Pada anak 4 tahun akan mengakui pentingnya untuk mengambil
giliran, namun akan komplain jika ia tidak mendapat waktu yang cukup. Aturan cenderung
absolut, dengan rasa bersalah sebagai akibat dari perbuatan yang salah, tanpa mengabaikan suatu
maksud.1 2.4.6 Keterlibatan Orang Tua Dan Dokter Anak Pentingnya anak prasekolah
mengontrol perasaan terhadap tubuh dirinya dan sekitarnya mempunyai maksud di dalam segi
praktis. Mempersiapkan anak tentang bagaimana proses pemeriksaan akan menenangkan hati
anak. Katakan pada anak apa yang akan dilakukan, namun jangan meminta izin kecuali
pemeriksa siap dengan jawaban ”tidak”.1 Pemeriksaan anak usia 4 atau 5 tahun harus
menghibur, berdasarkan kemampuan anak untuk berkomunikasi, sebagaimana rasa ingin tahunya
yang besar. Dokter harus menyadari bahwa setiap anak biasanya sulit untuk diperiksa.
Bimbingan menegaskan harapan yang cukup untuk perkembangan perilaku dan emosi dan
maksud normal orang tua merasa marah, bersalah, dan bingung merupakan bagian dari
pemeriksaan pada usia ini. Memberikan anak berbagai pilihan (semua pilihan yang dapat
diterima orang tua) dan mendorong kebebasan anak dalam aktivitas merawat tubuh (makan,
memakai baju, mandi) dapat mengurangi konflik yang terjadi.1 Hukuman jasmani tidak tepat
pada konteks keluarga zaman modern sekarang ini. Orang tua biasanya menyatakan bahwa
mereka tidak suka menampar, dan banyak yang menyatakan hal ini tidak efektif. Saat anak
mempunyai kebiasaan untuk ditampar, orang tua harus memukul lebih keras untuk mendapatkan
respon yang cukup, ini dapat mengakibatkan cedera yang serius. Hukuman yang cukup keras
mungkin dapat menghambat setiap tingkah laku tetapi dengan resiko psikologis yang besar.
Anak-anak memperolok-olok hukuman badan yang mereka terima dan ini merupakan hal yang
tidak jarang untuk anak-anak umur prasekolah memberontak kepada orang tuanya. Meskipun
menampar merupakan hukuman yang keras, beberapa yang mempergunakan ini, untuk membuat
perubahan perilaku, disiplin merupakan metode yang membuat anak mengontrol dalam dirinya
untuk berperilaku. Cara disiplin alternatif harus ditawarkan, seperti ”hitung mundur”, dengan
duduk di dalam ruangan, komunikasi aturan yang jelas, dan beberapa kali menyetujui anak.1
2.4.7 Nutrisi Pada Anak Pra Sekolah Anak-anak dan remaja dianjurkan untuk mengurangi lemak
dan produk susu, namun tidak boleh dikurangi pada anak di bawah 2 tahun, karena susu
merupakan sumber utama lemak, dan merupakan sumber energi utama pada anak usia di bawah
2 tahun. Banyak produk makanan mengandung lemak rendah yang tersedia, dan penggunaan
makanan tersebut tergantung dari orang tua yang merawat anak usia toddler. Variasi makanan
rendah lemak dianjurkan pada anak yang lebih tua, dan ini dianjurkan untuk asupan lemak jenuh
dan total untuk usia 2 sampai 5 tahun.10 Pemberian nutrisi pada anak pra sekolah ialah dengan
diet seimbang. Menyajikan makanan porsi sedikit supaya anak dapat meminta lagi, berikan anak
makan saat makan keluarga sehingga anak mempunyai kesempatan untuk berbicara. Membatasi
asupan produk gula dan garam, dan anak dapat diberikan makanan kudapan yang sehat diantara
waktu makan (buah-buahan dan sayuran segar).14 Anak usia prasekolah harus memulai untuk
mempunyai pola makan yang sehat, yang dapat mencegah perkembangan penyakit yang kronis
ketika dewasa. Orang tua mempunyai peran utama dalam membentuk pola makan anaknya, dan
pola makan anak biasanya meruapakan cerminan dari pola makan orang tuanya. Mengingatkan
orang tua bahwa selera makan anaknya itu bersifat fluktuatif setiap harinya. Orang tua harus
menyediakan makanan sehat yang bervariasi dan membiarkan anaknya untuk memutuskan
makanannya. namun, anak tidak dapat memilih diet seimbang kecuali pilihan makanan bernutrisi
yang ditawarkan pada mereka, makanan kudapan yang manis dan makanan kudapan tinggi kalori
lainnya tanpa nilai nutrisi sebaiknya diberikan secara jarang.16 BAB III KESIMPULAN Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang
berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Pada masa balita pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung,
dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk
jaringan syaraf dan otak yang kompleks yang akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak,
mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada masa balita
pula, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan
intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga
setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani
dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari. SUDAH
COCOK ??? (note= gambar dan bagan sulit di upload jadi gak muncul, tapi difilenya ada)
BUTUH DAFTAR PUSTAKANYA ?? Hubungi SMS SAJA 02291339839 (Jangan berpikiran
macam2 dulu dok,he2.. Saya gak jualan kok. . . SMS aja dulu. . .) Salam TS Dr Mantap
Diposkan oleh Makalah Referat Kedokteran di 21.42 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi
ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest 1 komentar: Anonim18 Juni 2012 20.31
bahasanya aneh.. kyk terjemahan google Balas Muat yang lain... Posting Lebih Baru Posting
Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Arsip Blog ▼ 2010 (84) ► Oktober (5) ►
Agustus (18) ▼ Juli (61) REFERAT Hipertensi Krisis Pada Anak REFERAT Penatalaksanaan
Bayi dengan Ibu HBsAg Posi... Resusitasi pada neonatus HIV Dalam Kehamilan Referat
Amoebiasis Transfusi Darah Pada Anak Meningitis TB Campak II REFERAT Persisten Ductus
Arteriosus Pemeriksaan Fisik Pada Anak Glomerulonefritis Akut Pascastreptokokus Kern Icterus
Hyalin Membran Disease (HMD) ANEMIA DEFISIENSI BESI Demam Typhoid Tumor Wilms
Varicella Crohn’s Disease TOXOPLASMOSIS PADA BAYI BARU LAHIR Tetanus TB Paru
Pada Anak II TB Paru Pada Anak I Sepsis Neonatorum Pertusis Patofisiologi Demam Morbili /
Campak Meningitis Bakterial Laryngitis Akut Glomerulonefritis Akut Flu Burung (Avian
Influeza) Dengue Shock Syndrome FILARIASIS REFERAT SEPSIS Ca Of Unknown Origin
REFERAT INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK REFERAT Inflammatory bowel
disease (IBD) REFERAT DIFTERI REFERAT BRONCHIOLITIS REFERAT KESEHATAN
MATA MASYARAKAT REFERAT LYMPHANGIOMA REFERAT PURPURAE
TROMBOSITOPENIA IDIOPATIK (PTI) ... REFERAT KARSINOMA HEPATOSELULER
REFERAT KELAHIRAN PRETERM PRETERM BIRTH REFERAT PATOFISIOLOGI
PENINGKATAN SGOT DAN SGP... REFERAT PERDARAHAN SALURAN CERNA
BAGIAN BAWAH REFERAT SIKLUS HAID DAN KONTRASEPSI HORMONAL
EPIDEMIOLOGI KECELAKAAN LALU LINTAS REFERAT TUMBUH KEMBANG ANAK
USIA 1-5 TAHUN REFERAT KUALITAS HIDUP QUALITY OF LIFE DIET PADA
PENYAKIT GINJAL REFERAT ASUHAN ANTENATAL REFERAT FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI TUMBUH K... REFERAT SINDROM OVARIUM POLIKISTIK
REFERAT INFEKSI HIV/AIDS PADA ANAK REFERAT PENATALAKSANAAN DIARE
MENURUT WHO TAHUN 20... REFERAT KELAINAN GINJAL DAN SALURAN KEMIH
PADA KEH... REFERAT PENILAIAN ANTEPARTUM ANTEPARTUM ASSES...
Epidemiologi Malaria REFERAT PARTURITION (PROSES KELAHIRAN) REFERAT
VAGINOSIS BACTERIALIS REFERAT PRINSIP-PRINSIP NUTRISI DI BEDAH Mengenai
Saya Foto Saya Makalah Referat Kedokteran Lihat profil lengkapku Kunjungan widgeo.net Ada
yang mau ditanyakan ?? Followerzzz 2010 dr. Mantap. Template Picture Window. Diberdayakan
oleh Blogger.