Kerusakan Jalan
Kerusakan Jalan
Kerusakan Jalan
KERUSAKAN JALAN
DISUSUN
OLEH KELOMPOK
1. SUPARMAN
2. NI NENGAH SWASNI
3. NI WAYAN SRI LARASWATI
4. ROHAYATI
5. PAHRUM ARDIANI
6. M. GUNTUR
SMAN 3 PEKAT
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
Guru pembimbing. Dengan membuat makalah ini, penulis mengharapkan mampu menambah
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup memuaskan. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak kepada semua pihak yang telah
Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna penulisan
karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. LATAR BELAKANG........................................................................................
1. KESIMPULAN ..................................................................................................
2. SARAN ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Akhir-akhir ini kita sering melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya.
Banyaknya kendaraan ini terkadang membuat jalan menjadi semakin padat dari hari kehari,
bahkan tidak jarang banyak pengemudi jalan yang ugal-ugalan saat berkendara. Kepadatan
jalan raya yang tidak diimbangi dengan pengetahuan berkendara dapat menimbulkan
kecelakaan, kecelakaan di jalan raya bukan hanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
pengendara dalam berkendara, tetapi juga disebabkan karena kondisi jalan yang kurang baik.
Kerusakan jalan ini seperti berupa retak-retak (cracking), berupa gelombang (corrugation),
juga kerusakan berupa alur/cekungan arah memanjang jalan sekitar jejak roda kendaraan
(rutting) ada juga berupa genangan aspal dipermukaan jalan (bleeding), dan ada juga berupa
lobang-lobang (pothole). Kerusakan tersebut bisa terjadi pada muka jalan yang menggunakan
beton aspal sebagai lapis permukaannya. Kerusakan jalan seperti ini biasanya disebabkan oleh
berbagai faktor misalnya, akibat beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang),
kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa
akibat kesalahan perencanaan (Bachnas, Pengamat Transportasi, Teknik Sipil UII
Yogyakarta,2009).
Kerusakan seperti ini biasanya kurang mendapat perhatian dari pemerintah, terbukti
dengan dibiarkannya kerusakaan ini selama berbulan-bulan lamanya. Dan dari bulan-bulan
kemarin tidak ada batang hidung pemerintah untuk memperbaiki kerusakaan ini. kerusakan
jalan di daerah ini seperti kerusakan jalan pada umumnya, banyak jalan yang berlubang, retak
buaya, bahkan kerusakan jalan ini jika hujan turun air bisa menggenangi jalan tersebut dan tak
jarang kerusakan ini nampak seperti kolam ikan. Kerusakan jalan di daerah ini juga sering
merengut nyawa seseorang, karena pada dasarnya jika hujan tiba maka airpun akan
menggenang dan lubang di jalan tidak terlihat akhirnya pengendara motor banyak yang
mengalami kecelakaan di daerah ini. Selain itu kerusakan jalan ini bisa mengakibatkan
kemacetan. Meski jalan ini tidak segera diperbaiki oleh pemerintah, masyarakat juga tidak
bisa menyalahkan pemerintah sepenuhnya, seperti yang telah tertulis diatas bahwa kerusakaan
jalan raya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, kerusakan jalan yang dikarenakan beban
kendaraan yang berlebih misalnya dari sini bisa terlihat bahwa kerusakan jalan itu juga
disebabkan oleh penggendara sendiri.
Untuk itu sebagai warga negara yang baik masyarakat harus bisa menunjukkan
perannya untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Karena pada dasarnya
masyarakat sebagai warga negara yang memiliki peran untuk mengontrol pemerintahan agar
tidak berbuat sewenang-wenang. Serta masyarakat juga membutuhkan bantuan dari pihak
swasta untuk mengatasi masalah ini. Karena jalan raya ini milik umum yang perlu dijaga dan
dirawat. Pengguna jalan dan pemerintah harus bisa sama-sama melindungi apa yang telah ada.
Jika kerusakan ini dibiarkan berlarut-larut di takutkan akan menyebabkan kecelakaan, serta
bisa memutus jalur hubungan antara daerah satu dengan daerah yang lain. Pikirkan apa yang
mampu masyarakat berikan untuk pemerintah, jangan pikirkan apa yang masyarakat dapat
dari pemerintah.
I. GAMBARAN UMUM
Dalam menyelesaikan permasalahan ini kita tidak hanya bisa bergantung pada
pemerintah, dan hanya menyalahkan pemerintah saja. Dalam kesuksesan suatu negara
menurut teori governance terdapat 3 aktor yang berperan. Yaitu pemerintah, privat(swasta),
serta masyarakat. Menurut Salomo (2002), birokrasi dituntut agar mempunyai karakter bersih,
terbuka, akuntabel responsif, berorientasi pada kepentingan msyarakat dan mendorong
partisipasi masyarakat dalam bagi keterlibatan dalam proses pembuatan, pelaksanaan dan
kontrol kebijakan. Dunia usaha dituntut adanya keterbukaan, akuntabilitas, moralitas tinggi,
sosial responsibility, dan patuh terhadap undang-undang yang berlaku. Masyarakat yang
dituntut kuat, berani menyatakan pendapatnya, berkualitas tinggi, serta partisipatif terhadap
berbagai proses yang dilakukan baik oleh birokrasi maupun dunia usaha. Dengan adanya
peran-peran ketiga aktor ini diharapkan bisa menyelesaikan masalah yang ada, dalam hal ini
kerusakan jalan raya bisa teratasi.
Dalam menyelesaikan masalah ini masyarakat bisa memberi usul yang positif untuk
memperbaiki jalan tersebut agar bisa mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan di jalan
raya. Masyarakat bisa bersama-sama untuk memperbaiki kerusakan ini dengan cara iuran dari
setiap desa dan pengguna jalan. Dan membentuk sebuah program kerja bagi masyarakat yaitu
“ Rp 1000,- menuju Sejahtera”, kenapa di katakan seribu menuju sejahtera? Karena hanya
dengan uang seribu yang diberikan oleh masyarakat ini mampu memberikan kesejahteraan
bagi masyarakat. Dengan uang seribu yang dikumpulkan masyarakat, dan gotong royong
untuk memperbaiki kerusakan ini maka kerusakan jalan ini akan terselesaikan. Dengan
partisipasi masyarakat dan kebersamaan ini masyarakat nantinya dalam menyelesaikan
masalah yang ada tidak hanya bisa mengeluh dan mengandalkan pemerintah saja, karena
sekarang masyarakat mampu hidup mandiri. Dengan awal seperti ini masyarakat nantinya
bisa membentuk sebuah perkumpulan atau organisasi bagi masyarakat, dan organisasi ini
dikelola dan diciptakan sebagai sarana bagi masyarakat sendiri agar tidak apatis dengan
permasalahan yang ada di pemerintahan.
Saat ini sering terlihat bahwa masyarakat kurang peduli pada masalah yang ada di
Indonesia, dan masyarakat hanya bisa mengikuti dan menjalani kebijakan yang dibuat
pemerintah, dan jika kebijakan itu mengalami permasalahan masyarakat enggan bicara, dan
malah membiarkannya. Jika masyarakatnya saja apatis dalam berbagai masalah yang dialami
dinegeri ini bagaimana bisa kita menjadi negara yang kaya yang bebas dari masalah. Semua
masalah yang ada di negeri ini bisa terselesaikan jika masyarakatnya aktif dan turut
berpartisipasi dalam pemerintahan, karena pada dasarnya kita berhak memberikan saran,
pendapat, serta aspirasi kita pada pemerintahan Indonesia. Semua yang ada di Indonesia
adalah milik kita bersama bukan hanya milik seseorang yang mampu berkuasa.
Di Indonesia menganut hukum demokratis yang dari rakyat untuk rakyat kepada
rakyat. Semua untuk kita rakyat Indonesia, bukan untuk seseorang yang berkuasa. Negara kita
tidak menganut hukum rimba dimana yang kuat dialah yang menang. Kita semua berhak
mendapatkan apa yang kita inginkan. Seperti keamanan, kelancaran dalam bertransportasi.
Dalam menyelesaikan kerusakan jalan yang terjadi pemerintah berperan sebagai pembuat
kebijakan yang pada dasarnya adalah melindungi masyarakat sebagai warga negara.
Pemerintah harusnya mampu menangani kerusakan jalan ini dengan segera jangan biarkan
masyarakat sekitar menjadi benci dan tidak percaya pada pemerintah, karena pada dasarnya
masyarakat hanya beranggapan bahwa pemerintah saat ini hanyalah pembohong dan hanya
menyiksa rakyat saja. Seharusnya dalam membuat suatu anggaran perencanaan atau
memutuskan sebuah kebijakan pemerintah mengajak masyarakat untuk bergabung dalam
memutuskan suatu kebijakan.
Dalam membuat sebuah anggaran pemerintah harus lebih terbuka dan menunjukkan
kepada masyarakat tentang dana-dana yang dikeluarkan dan bahan-bahan apa yang digunakan
agar rakyat kembali percaya pada pemerintah. Kenapa rakyat indonesia terkesan apatis
terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia ini? itu semua disebabkan karena rakyat
merasa dibohongi dan dipermainkan pemerintah, kepercayaan masyarakat hilang pada
pemerintah. Masyarakat tidak dapat disalahkan dalam keapatisan ini, terbukti dengan
banyaknya pejabat yang hanya menyenangkan, mengumpulkan pundi-pundi materinya dari
uang rakyat tanpa pernah peduli pada rakyatnya. Inikah yang dibilang perwakilan rakyat?
Inikah yang dibilang untuk rakyat?
Kalau ditanya apa salah masyarakat apatis? Jika memang disalahkan maka perbaiki
moral-moral pemerintah yang hanya menjadi penyakit bagi negara, yang hanya menambah
masalah dalam negara. Jika pemerintah bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat pada
pemerintah, maka dalam membangun negara ini kita bisa bersatu. Tidak hanya pemerintah
dan masyarakat yang berperan, pihak swastapun ikut berperan dalam menyelesaikan masalah.
Kerusakan jalan raya diperbaiki oleh pegawai yang notabennya bisa dikatakan sebagai pihak
swasta, jika pihak swasta ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik, dan menggunakan
bahan-bahan yang bagus untuk memperbaiki jalan raya ini maka dengan berfungsinya ketiga
peran ini maka akan tercipta keselarasan yang baik dalam menjalankan sebuah kebijakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kerusakan jalan yang menghubungkan antara Kec.Pare dan Kec.Wates ini disebabkan
oleh berbagai faktor yaitu beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), dan
beban yang berlebih(overloading) serta air hujan yang turun dan mengurangi daya perkerasan
dan akhirnya jalan jadi ambles. Adanya kerusakan jalan ini jika tidak ada tindakan yang lebih
lanjut dalam mengatasi masalah ini maka kerusakan ini akan tetap di lewati oleh beban-beban
yang berat dan tambah merusak jalan. Ibarat manusia jalan yang rusak ini adalah manusia
yang terkena penyakit yang parah jika tidak diobati dan tidak menjaga kesehatan maka akan
matilah manusia tersebut. begitu juga jalan raya yang sudah rusak tapi tidak diperbaiki, tidak
dirawat. Apa boleh buat nantinya akan hancurlah jalan ini dan memutuskan koneksi antara
daerah satu dan daerah lain.
Kerusakan jalan di Pare-Wates ini memberikan dampak negatif bagi pengguna jalan,
seperti kemacetan, kecelakaan, terhambatnya perekonomian, bertambahnya pengangguran,
dan terhambatnya pendidikan. Dengan banyaknya akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan
jalan ini maka berbagai aktor yang terlibat dalam penyelenggara jalan ini harus turun tangan
dan ikut aktif serta mewujudkan idenya dalam sebuah tindakan untuk mengatasi masalah ini.
aktor-aktor yang terlibat seperti pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Jika aktor ini bisa
berfungsi sesuai dengan tugasnya maka permasalan ini akan terselesaikan dengan mudah.
Tidak hanya masalah kerusakan saja yang terselesaikan, tapi juga permasalahan yang ada di
negara kita akan terselesaikan.
3.2 REKOMENDASI/SARAN
Permukaan perkerasan jalan raya harus selalu dijaga dan dirawat agar tetap aman
untuk dilalui bagi pengguna jalan. Perencanaan dan konstruksi yang cukup kuat dan ekonomis
disesuaikan dengan kebutuhan selama umur rencana yang telah ditetapkan. Dan memberikan
batasan-batasan terhadap kendaraan yang berlalu-lalang dalam membawa beban yang
melebihi muatan yang telah ditetapkan. Adanya pengawasan dari pihak yang berwajib jika
ada kendaraan yang melanggar peraturan, dan tetap membawa beban yang berlebih, padahal
peraturan maksimal beban yang harus dibawa telah ditetapkan. Karena beban yang berlebihan
ini akan mempercepat kerusakan pada jalan sebelum waktu/umur yang ditetapkan. Untuk
mengatasi kerusakan berupa retak buaya yang terjadi pada lapis permukaan jalan yang
kondisinya belum terjadi alur/amblesan dengan perbaikan secara non-struktural, berupa :HRS
(Hot Rolled Sheets). Untuk memperbaiki kerusakan pada lokasi pengkerasan yang telah
mengalami kerusakan retak dan terjadi alur/ambles. Perbaikan tersebut dapat berupa patching
dengan perbaikan tanah dasar atau melakukan pelapisan (overlay) disertai pekerjaan lavelling.
Serta membuat saluran drainase yang memiliki fungsi untuk menangkap air dan mengalirkan
air agar tidak terjadi banjir di jalan raya saat musim penghujan datang. Setelah perbaikan ini
dilakukan kita harus bisa memberikan perawatan berkala agar kerusakan ini tidak terjadi
terus-menerus dan hanya menghabiskan dana semata. Untuk pihak pasar dalam membuat
suatu jalan raya harus memberikan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
jalan umum atas dasar harga kontruksi yang ekonomis dan tanpa mengesampingkan mutu dan
kekuatannya.
Dalam menangani kerusakan ini semua aktor harus bisa berperan sesuai dengan
fungsinya. Masyarakat yang diharapkan selalu aktif dan berpartisipasi dalam mengatasi
kerusakan jalan ini. Dari masyarakat sendiri bisa mengusulkan ide untuk mengatasi masalah,
tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Kita bisa bergotong royong dari berbagai
warga desa dan pengguna jalan untuk memperbaiki jalan ini. dengan menggalang dana
dengan cara iuran seikhlasnya dari para warga setempat dan pengguna jalan, setelah itu
dirembukkan dengan pihak pemerintahan bisa saja kepala desa, camat, atau bupati. Atau kita
bisa memperbaiki sendiri tanpa bantuan dari pemerintah, ini akan lebih bagus karena kita bisa
membuktikan bahwa kita masyarakat yang pintar dan kita bisa memberikan yang terbaik
untuk negara ini. Masyarakat membuat program kerja yaitu “Rp 1000,- menuju sejahtera” dan
membentuk suatu organisasi kemasyarakatan yang terbuka bagi masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan yang diharapkan dapat memberikan semangat kepada seluruh masyarakat
luas agar peduli terhadap masalah negara. Diharapkan dengan keaktifan kita ini dan dengan
kekritisan dari masyarakat pemrintah akan takut jika akan berbuat seenaknya atau sewenang-
wenang pada masyarakat. Masyarakat dalam suatu negara berfungsi untuk mengontrol
pemerintah, jika kita tidak bisa mengontrol mereka bisa dibayangkan pemerintah bisa
seenaknya membodohi kita, dan hanya menguntungkan dirinya sendiri. Pihak swastapun juga
begitu jangan hanya mencari keuntungan semata dan memikirkan dirinya sendiri, pihak
swasta seharusnya bisa lebih care juga terhadap kemakmuran masyarakat. Jika jalan rusak
maka yang dirugikan juga pihak swasta sendiri, karena kerusakan jalan maka pendistribusian
barang akan terhambat. Oleh karena itu semua aktor yang berperan harus bisa memerankan
fungsinya atau tugasnya masing-masing. Dan saling bekerjasama untuk memecahkan
masalah-masalah yang ada di Indonesia. Salah satu permasalahannya adalah kerusakan jalan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA