Kelompok 5 Kewirausahaan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

IDE DAN PELUANG USAHA

Makalah ini Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Melengkapi
Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Nurul Hudayanti Mahas, S. Pd., M. Pd

Disusun Oleh : Kelompok 5

Nuraini
NIM : 22310088
Muhammad Syakur
NIM : 22310083
Sitti Khajar
NIM : 22310093
Andi Ahkam Arifat
NIM : 22310072

INSTITUT AGAMA ISLAM AS’ADIYAH SENGKANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Swt., yang telah
memberikan kesehatan serta kemudahan kepada kami, sehingga kami mampu
menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Ide dan Peluang Usaha”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui


bagaimana ide dan peluang dalam bidang kewirausahaan, serta untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.

Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan


makalah ini, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
tidak dapat penulis rinci satu persatu yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata


sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.

Sengkang, 2 Mei 2024

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Ide dan Peluang Kewirausahaan ............................................................ 3


B. Pengembangan ide baru ......................................................................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 16

A. Kesimpulan ......................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini persaingan dalam dunia bisnis di seluruh dunia sudah tidak
dapat diprediksi lagi, maka sebelum mendirikan sebuah perbisnisan,
seorang perlu memprediksi apa yang akan terjadi di kemudian hari. Untuk
melihat prediksi tersebut, maka diperlukan strategi dalam pelaksanaanya
yang harus dilakukam oleh para analisis. Analisis tentunya harus
berkompeten melihat peluang bisnis atau usaha yang ada pada saat ini.

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk menjalankan sebuah


bisnis untuk mendapatkan sebuah keuntungan dengan cara menerapkan
strategi yang telah ditetapkan. Kesempatan berusaha yang terbuka lebar ini
tidak boleh dilewatkan oleh mereka yang memiliki jiwa berwirausaha.
Seorang pengusaha baik pengusaha muda ataupun penguasaha yang sudah
lama berkecimpung dalam dunia bisnis, ketika akan memanfaatkan peluang
usaha yang ada pada waktu tertentu perlu memiliki pemikiran yang matang
agar usahanya dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Adapun faktor lainnya
yang harus diperhatikan seperti faktor internal dan juga ekternal.

Faktor internal yang dimaksud adalah sebuah minat dan bakat yang
dimiliki seseorang. Ketika memanfaatkan peluang usaha maka harus
memperthatikan faktor internal yang dimiliki, apakah pelaku usaha
memiliki bakat dan minat untuk menjalankan suatu usaha yang telah dipilih.
Disisi lain faktor eksternal juga berperan penting dalam menjalankan suatu
usaha karena faktor eksternal ini datang dari luar diri misalnya, lingkungan
sekitar apabila pelaku usaha mampu memanfaatkan dan menganalisa
lingkungan sekitar dengan cermat maka jalannya suatu usaha tersebut akan
berkembang.

1
2

Apabila kita melihat peuang bisnis yang ada pada tahun-tahun ini
memang masih dapat dikatakan bahwa peluang masih sangat terbuka lebar.
Pada dasarnya kegiatan usaha yang menguntungkan adalah berdasarkan atas
peluang yang besar artinya jika usaha tidak memiliki peluang yang besar
maka perkembangan bisnis tersebut akan menjadi lambat bahkan bisa sia-
sia. Hal tersebut dapat terjadi karena potensi pasarnya tidak cukup luas.
Memiliki potensi pasar yang luas, maka dapat menguntungkan suatu usaha
yaitu dapat dipastikan mampu mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya. Untuk itu, apabila pelaku usaha mmapu untuk membaca peluang
pasar, maka hal tersebut akan menjadi pondasi yang kuat bagi usahanya.

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan


masalah sebagai acuan dalam pembahasan makalh ini, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan ide dan usaha?


2. Apa yang dimaksud dengan pengembangan ide baru?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini, yaitu:


1. Untuk mengetahui pengertian ide dan peluang usaha.
2. Untuk mengetahui pengertian pengembangan ide baru.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ide dan peluang kewirausahaan

1. Definisi ide

Menurut (kamus besar bahasa Indonesia) Ide adalah rancangan


yang tersusun di dalam pikiran; gagasan; cita-cita atau rancangan yang
tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau cita-cita.
Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang atau jasa melalui
inovasi. Keberhasilan wirausaha dapat dicapai apabila wirausaha
menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa inovasi. Sebagai alat untuk
menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument
penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan hal
yang baru dan menciptakan nilai.

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat


menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil pasar. Ide-ide itu
mencipatakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang pasar.
Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai potensial (peluang
usaha). Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi
semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara.

a. Kemungkinan banyaknya resiko yang dapat dieleminir melalui


startegi yang proaktif.
b. Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin.
c. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai dan manfaat

Ada tiga bentuk resiko yang dapat dievaluasi:

1) Resiko pasar atau resiko persainga

3
4

2) Resiko finansial
3) Resiko teknik

Resiko pasar terjadi akibat terjadinya ketidakpastian pasar.


Resiko finansial terjadi akibat terjadinya rendah penjualan dan tingginya
biaya. Resiko teknik terjadi akibat adanya kegagalan teknik. Pada
hakekatnya ketidakpastian pasar terjadi akibat dari berbagai faktor
seperti lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial politik.

Lebih lanjut, Zimmerer mengatakan bahwa kreativitas sering


kali muncul dalam bentuk-bentuk ide untuk menghasilkan barang dan
jasa-jasa. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak tidak akan muncul
apabila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara
terus menerus. Banyak ide-ide yang betul asli, akan tetapi sebagian
besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru
terhadap ide yang lama. Untuk menjadikan ide bisa menjadi peluang,
ada beberapa cara:

a) Ide dapat digeneralkan secara internal melalui perubahan cara-


cara atau metode yang lebih baik untuk melayani dan
memuaskan pelanggan dalam mememnuhi kebutuhannya.
b) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa.
c) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana
pekerjaan dilakukan atau modifikasi acara melakukan suatu
pekerjaan,
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan
dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru
tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha yang
berhasil bukan ada ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan penerapan
ide-ide oranng lain dan bisa menjadi peluang.
5

2. Definisi Peluang

Peluang dalam bahasa inggris di sebut dengan “opportunity”


memiliki arti sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesia adalah
kesempatan. Secara sederhana peluang diartikan sebagai kesempatan
muncul atau terjadi pada satu peristiwa(bisnisrumahan19).
Selanjutnya, berangkat dari ide-ide yang potensial dapat
dijadikan sebgai peluang bisnis yaitu bagig seorang wirausaha
diharuskan untuk bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang itu
secara terus-menerus. Proses penjaringan ide potensial sehingga
menjadi produk dan jasa yang sesungguhnya. Langkah penjaringan ide
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide diwujudkan, misalnya dalam bentuk barang atau
jasa baru, produk dan jasa tersebut harus bersaing dengan produk
dan jasa yang sudah ada di pasar. Produk dan jasa tersebut harus
menciptakan nilai bagi pelanggannya. Agar berguna, barang dan
jasa harus bernilai bagi pelanggan. Oleh sebab itu wirausaha harus
benar-benar mengetahui prilaku konsumen di pasar. Dalam
mengamati prilaku pasar, paling sedikit ada dua unsur yang perlu
diperhatikan, yaitu :
(1) Permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.
(2) Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang atau
jasa.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa wirausaha yang
sukses perlu menciptakan produk dan jasa unggulan, misalnya,
apakah produk yang berupa barang dan jasa itu dapat
meningkatkan efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya?
Apakah perbaikan dalam efesiensi bagi pemakai? Berapa
besarnya? Apakah perbaikan dalam efesiensi itu juga diketahui
6

pembeli potensial? Berapa persen target yang ingin dicapai dari


segi segmentasi pasar tersebut? Pertanyaan-pertanyaan harus
dijawab didalam penciptaan peluang.
Contoh: flasdisk yang juga berfungsi sebagai web
camera, yaitu dapat diberi logo sesuai dengan pesanan pelanggan
untuk sarana promosi produk atau yang lain. Flasdisk ini dapat
diperdagangkan atau sebagai hadiah peluncuran produk baru
perusahaan. Bentuk warna packaging maupun logo flasdisk bisa
disesuaikan dengan permintaan pelanggan.
Apabila kewirausahaan fokus pada segmen pasar,
peluang itu tergantung pada prilaku segmen. Kemampuan untuk
memperoleh peluang sangat bergantung pada kemampuan
wirausahanitu untuk menganalisis pasar dalam berbagai spek,
meliputi:
(a) Kemampuan menganalisis demoografi pasar.
(b) Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku
persaing.
(c) Kemampuan menganalisis keungguan bersaing dan
kevakuman persaing yang dapat dijadian sebagi
peluang.
b) Mengamati pintu peuang

Kewirausahaan harus mengamati segala potensi yang dimiliki


pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
dukungan keuangan, dan keunggulan lain yang dimiliki pesaing.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat
dievaluasi dengan mengamati kelemahan dan risiko dalam menanamkan
modal barunya.

Menurut zimmerer (1996:87), ada beberapa keadaan yang dapat


menjadi peluang yaitu :
7

(1) Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu


yang relatif singkat.
(2) Kerugin teknik harus rendah. Oleh karena itu prnggunaan
teknik harus dipertimbangkan sebelumnya.
(3) Saat dimana persaing tidak begitu agresif untuk
mengembangkan stategi produknya.
(4) Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
(5) Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam
mempertahankan posisi pasarnya.
(6) Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber
untuk menghasilkan produk barunya.
c) Analisa produk dan proses produksi

Analisa ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan


kualitas produk yang dihasilkan sudah memadai. Berapa biaya yang kita
keluarga untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang kita
keluarkan lebih efesien dari pada biaya yang dikeluarkan pasaing?

d) Menaksir biaya awal yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha
baru

Dari mana sumbernya dan digunakan untuk apa? Berapa biaya


yang diperlukan untuk operasi, perluasan, dan lainnya?
e) Memperhitung resiko yang mungkin terjadi misalnya resiko teknik,
finnasial, dan pesaing.

Resiko persaing adalah kemampuan dan kesedian kesediaan pesaing


untuk mempertahankan posisinya di pasar. Resiko pesaing meliputi:
(1) Kemungkinkan kesamaan dan keunggulan produk apa yang
dikembangkan pesaing?
8

(2) Ringkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh persaing


dalam mengembangkan produk yang diperkenalkannya.?
(3) Seberapa jauh dukungan keuangan persaingan bagi
pengembangan produk yang diperkenalkannya?
(4) Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-
serangan pesaaing?
Resiko teknis berhubungan dengan proses pengembangan
produk yang sesuai dengan yang diharapkan atau berhubungan
dengan objek penentu apakah ide secara aktual dapat
ditransformasi menjadi produksi yang siap dipasarkan dengan
kapabilitas dan karakteristiknya(Sunarya, Sudaryono. 2011)
3. Definisi kewirausahaan
Menurut John J. Kao (1993) kewirausahaan adalah usaha untuk
menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, menajemen
pengambilan resiko yang tepat dan melalui keterampilan komunikasi
dan menajemen untuk mobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan baku
atau sumber daya lain yang di perlukan untuk menghasilkan proyek
supaya terlaksana dengan baik. Menurut Robert D. Hisrich dkk (2005)
kewirausahaan adalah suatu proses dinamis atas penciptaaan tambahan
kekayaan. Kekayaan di ciptakan oleh individu yang berani mengambil
resiko utama dengan syarat-syarat yang wajar, waktu, dan atau
komitmen karir atau penyediaan karir atau penyediaan nilai untuk
bernagai barang dan jasa. Produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin
baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimana pun juga harus di pompa
oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan
keterampilan dan sumber-sumber daya (Sunarya, Sudaryono.2011).

Menurut Instruksi Presiden RI NO 4 tahun 1995 kewirausahaan


adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
9

menciptakan, menerapkan cara kerja, tehnologi, dan produk baru


dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar
(Sunarya, Sudaryono.2011)
Wirausaha adalah seorang yang memutuskan untuk memulai
suatu bisnis, sebagai pewarabala (flanchisor) menjadi terwaralaba
(franchisor) memperluas sebuah perusahaan, membeli perusahaan yang
sudah ada, atau barangkali meminjam uang untuk memproduksi suatu
produk baru, atau menawarkan suatu jasa baru, serta merupakan
manajer dan penyandang resiko.
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah hal-hal atau
upaya-upaya yang berkaitan dengan penciptaan atau usaha atau aktifitas
bisnis atas dasar kemauan sendiri dan atau kemampuan sendiri.
kewirausahaan atau wiraswasta adalah orang-orang yang memiliki sifat
kewirausahaan /dan umumnya memiliki keberanian dalam mengambil
resiko terutama dalam menangani usaha atau perusahaannya dengan
berpijak pada kemampuan dan atau kemauan sendiri(Sunarya,
Sudaryono.2011).
B. Pengembangan ide baru

Ketika akan memulai usaha, pasti ada rasa ketakutan. Jika rasa
khawatir muncul pada diri seorang wirausaha, berarti kebiasan buruk yang
dinamakan mentalblocing terjadi pada diri wirausahawaan tersebut. .
Mentalblocing ini mengacu pada seseorang yang mengalami ketakutan
untuk memulai, khawatir untuk memulai, serta sulit untuk memulai.
Mentalblocing perlu disingkirkan, caranya adalah dengan mengubah pola
piker yang selama ini tercipta di kepala.
Kebingungan sebelum memulai usaha memang biasanya muncul
karena seseorang tidak tidak memiliki wawasan yang terbuka tentang
berbagai hal di dunia bisnis. Untuk itu, ada baiknya anda yang ingin
10

berbisnis lebih mengembangakan pengetahuan di berbagai bidang. Jadi,


jangan cepat melangkahkan kaki ke dunia bisnis jika malas untuk
mengggali informasi dan pengetahuan di berbagai bidang di dunia bisnis.
Jadi, perluasan cakrawalan pengetahuan perlud dilakukan sebelum memulai
bisnis. Ketika mencari ide usaha, anda yang perlu dilakukan adalah analisis
peluang usaha yang akan dipilih, yaitu dengan strategi sebagai berikut:
1. Kenalilah kemampuan/potensi diri.
Sebuah usaha akan mencapai kesuksesan apabila usaha tersebut di
jalankan sesuai dengan kemampuan diri. Untuk itu, perlu dirtimbangkan dengan
matang bidang usaha mana yang kiranya tepat dengan kemampuan dalam diri.
Jangan sekali-kali memilih bidang usaha yang sama sekali tidak dikuasai
karena akan membuat usaha anda berantakan dan uang anda akan terbuang
percuma.
2. Pilih bidang usaha yang cocok.
Untuk mencapain tujuan usaha sesuai dengan yang anda harapkan anda
harus bisa memilih bidang usaha yang cocok dengan diri dan kemampuan
keuangan yang anda miliki.
3. Analisis masa depan usaha yang dipilih.
Agar tidak kecewa terhadap bidang usaha yang telah dipilih, perlu
adanya analisis sendiri apakah usaha tersebut bisa bertahan lama. Dianalisis
bagaimana pertumbuhan usaha tersebut kelak lakukan riset kecil. Jangan
sampai menyesal karena memasukan usaha yang salah. Riset ini dapat
membantu unutk menyiasati strategi usaha serta mengenali keunggulan dan
kelemahan pesaing-pesaing usaha.
Saat ditemukannya berbagai alternative pilihan bisnis, wirausaha harus
dengan teliti mempertimbangkannya. Semua memiliki peluang baik dan resiko.
Pertimbangan kemampuan modal seorang wirausaha. Jika masih bingung juga,
coba lihat peluang pasarnya, mana yang bisa dilakukan segera. Masih bingung
juga? Pertimbangkan masa depan bisnis yang di pilih. Misalnya, bisnis wartel
saat ini memili prospek yang kurang baik di bandingkan yang lain. Pemilih
11

usaha pun perlu tekad dan ketekunan. Kalau tidak, banyak waktu yang akan
terbuang dan pada akhirnya malah berkesimpulan “rasanya saya memang tidak
punya bakat bisnis” padahal ini bukan soal bakat, ketekunan saja yang tahan
diuji oleh beragam pilihan.
Setelah ide bisnis terpikirkan, selanjutnya bisa menambah infomasi
yang dapat dijadikan peluang bisnis, seperti mengunjungi pusat perbelanjaan.
Di pusat perbelanjaan, dapat melihat deretan outlet yang menjual beraneka
ragam barang dagangan. Yang diperhatikan outlet apa saja yang ada, bagaimana
pelayanannya, berapa banyak pengunjungnya ke masing-masing outlet, dan
sebagainya. Bisa juga mengunjungi kota lain, daerah lain, atau di negeri lain
yang pasti akan menemukan jenis usaha yang tidak ada di kota tempat
membangun usaha. Sampai disini, bukan berarti akan meniru usaha yang ada di
tempat lain untuk di dirikan di kota. Kalaupu berminat, tidak ada yang salah.
Tidak ada yang melarang, selama usaha itu layak untuk di dirikan di kota
sendiri. Begitu pula sebaliknya, jenis usaha di daerah sendiri yang tidak ada di
daerah yang dikunjungi pun bisa di dirikan. Ini merupakan salah satu peluang.
Contohnya, bila berkunjung ke bali, ada took souvenir yang usaha intinya
adalah menjual kaus yang bewarna jogger, jogger bukan sekedar menjual kaus,
namun menjual keunikan karena jogger tidak membuka cabang di tempat lain.
Selain melakukan hal di atas, dapat pula menambah informasi sebelum
memulai usaha, seperti mengikuti pendidikan nonformal, seminar lokakarya,
dan sejenisnya. Selanjutnya, bisa juga mencari referensi dari buku, majalah,
tabloid, atau media cetak lainya. Tidak ada salahnya juga bertanya,
memperkaya ilmu pengetahuan terhadap peluang –peluang yang masih ada
sehingga menjadi wirausaha yang tidak miskin informasi. Semakin banyak
bertanya semakin banyak pilihan yang bisa di jadikan alternative untuk
mendapatkan informasi tentang peluang usaha.
Selanjutnya, yang perlu pula untuk diketahui yaitu cara untuk memulai
usaha yang baik dan benar. Segala sesuatunya akan berjalan baik apabila diawal
baik dan benar.
12

4. Bidang usaha.
Tentukan lebih dulu bidang usaha apa yang anda ingin jalankan. Pada
prinsipnya, semua bidang usaha tersebut bisa di bagi, menjadi:
a. Bidang usaha yang jarang atau belum ada.
Beberapa dari anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha
yang belum ada atau yang masih jarang di lakuakan tapi itu buka berarti
bahwa anda tidak akan sukses.
b. Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan.
Bisa juag anda memulai bidang usaha yang sudah banyak dilakukan.
Namun, banya juga orang yang ragu untuk memulai bidang usaha yang sudah
banyak dijalankan. Sebagai contoh, banyak wanita ragu untuk membuka butik
karena di sekitarnya sudah banyak yang melakukan. Sebenarnya, walau butik
anda baru berdiri, tapi kalu baju-baju yang anda jual mempunyai kelebihan atau
ciri khas di bandingkan pesain anda, selalu ada peluang untuk berhasil. Belum
lagi factor pelayanannyang baik, walau usaha ini banyak pesainhanya, peluang
untuk berhasil tetap terbuka.

5. Lokasi
Dalam memilih tempat untuk membangun usaha yang perlu diingat
bahwa dalam beberapa jenis bidang usaha, lokasi memegang peranan yang
cukup penting. Seorang wirausaha sendirilah yang harus menentukan lokasi
yang tepat untuk usaha yang akan dijalankan. Sekali lagi, lokasi memegang
peranan yang sangat penting.
6. Pelanggan
Bagaima cara untuk mendapatkan pembeli barang dagangan? Atau bila
itu usaha jasa, bagaimana cara untuk mendapatkan klien? Apakah akan
memulainya dengan mempromosikannya dari mulut ke mulut? Ada begitu
banyak cara untuk mempromosikan sebuah usaha hingga nantinya ada
penjualan.
13

7. Tenaga kerja
Mungkin ada baiknya kalau dalam memulai sebuah usaha, jumlah
tenaga kerja yang sedikit terlebih dahulu. Nanti bila usaha sudah semakin
berkembang, mungkin akan membutuhkan sejumlah tambahan orang yang bisa
dipekerjakan.
8. Perencanaan keuangan
Banyak usaha yang bangkrut karena kehabisan uang tunai. Karena itu
penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memperhitungkan jumlah modal
awal yang sebaiknya dimiliki untuk bisa menjalankan usaha. Alangkah baiknya
apabila modal tersebut bisa mencukupi pembayaran pengeluaran perusahan
selama 12 bulan ke depan. Selain modal awal, yang harus dilakukan adalah
membuat perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan. Perkiraan arus adalah
perhitungan yang menggambarkan beberapa perkiraan arus keluar masuk uang
tunai dalam usaha. Dengan demikian, dalam setahun kedepan, usaha di
harapkan tidak akan bangkrut hanya gara-gara kehabisan uang tunai. Bila
segala hal untuk memulai bisnis sudah dipersiapkan, segeralah untuk
menetapkan hari baik untuk memulai bisnis.

Peluang dan tantangan seorang wirausahawan.


Pada era modern sekarang ini ada banyak peluang dan tantangan yang
bias di manfaatkan oleh seorang wirausahawan. Adapun peluang tersebut
adalah,
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang begitu cepat telah
mendorong percepatan perolehan informasi .dan masyarakat telah
terbentuk pola pikir yang biasa memfilter setiap invormasi yang di
peroleh dan memilah informasi yang dianggap menarik dan tidak untuk
diterapkan .
b. Tingkat income perkapita dan jumlah penduduk semakin bertambah.
Semua ini di ikuti dengan semakin meningkatnya tingkat kebutuhan
14

yang di inginkan ,termasuk produk yang mampu member kepuasan


(satisfaction)
c. Tingkat pendidikan masyarakat di seluruh dunia semakin meningkat ini
terlihat dari jumlah lulusan perguruan tinggi yang semakin banyak.
Bahkan adabanyak perguruan tinggi yang membuka penerimaan
.kondisi iniberpengaruh pada seleksi penilaian produk yang digunakan
secara lebih selektif ,karna kemampuan melihat dan menilai dampak
positif dan negative dari suatu produk .misalnya masyarakatsudah mulai
memperhatikan kesehatan,seperti olah raga ,komposisi
makanan,kebersihan,kenyamanan bekerja, dan lain sebagainya .maka
seorang wirausahaan harus bias melihat peluang ini dengan baik seperti
menciptakan produk yang memenuhi harapan kelompok seperti itu .
d. Peran wirausahawan dengan kemampuanya membuka usaha maka
kemungkinan terbukanya lapangan kerja sehingga angka pengangguran
akan menurun .dan ini otomatis bias mengurangi beban Negara .
Disamping peluang yang di lihat oleh seorang wirausahawan maka ia juga
harus bias melihat beberapa tantangan ,yaitu:
a. Persaingan bisnis yang teraplikasi dalam bentuk penciptaan beragam
jenis produk telah menyebabkan banyak produk yang tidak laku terjual
di pasar karna kurang diminati oleh konsumen.sehingga seorang
wirausahawan di tantang untuk mampu berinovasi terus menerus.
b. Ilmu pengetahuan dan informasi yang bias diperoleh dengan cepat telah
melahirkan sikap selektif yang tinggi di masyarakat dalam menilai
setiap produk secara lebih detil . Artinya masyarakat tidak mudah untuk
terpengaruh terhadap setiap iklan yang di tampilkan di berbagai media
cetak dan elektronik.
c. Manusia memiliki karakter yang slalu berubah .sehingga seorang
wirausahawan harus mampu selalu menciptakan inovasi produk sebuah
produk yang baik adalah produk yang bias beradaptasi dengan
perubahan zaman .di dunia ini tidak ada yang abadi namun yang abadi
15

itu adalah perubahan .dan mereka yang ma uterus berubah merupakan


mereka yang terus bias bertahan terhadap berbagai perubahan zaman .
d. Kebutuhan dan biaya hidup yang terus terjadi peningkatan
menyebabkan setiap orang harus mampu memperoleh pendapatan
tambahan sehingga banyak dari mereka yang meluangkan waktu untuk
terus membangun bisnis. Kondisi ini menyebabkan kompetisi di pasa
menjadi begitu tinggi(Fahmi,2013)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan
evaluasin terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan
sesuatu yang baru dan berbeda. mengamati peluang, menganalisis proses
secara mendalam, dan memperhitungkan resiko yang terjadi. untuk
memperoleh peluang, wirausaha memiliki berbagai kemampuan dan
pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan produk atau jasa,
menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses atau teknik,
atau mengembangkan organisasi baru. ide pasti menghasilkan peluang,
sebaliknya tidak ada ide tidak akan menghasilkan peluang.
B. Saran

Perlu diperhatikan bahwa dengan tulisan ini bukan berarti pengkajian


tentang pola pendidikan Islam telah selesai. Sejalan tuntutan dinamika
masyarakat modern ditandai dengan adanya kemajuan pada bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perlu adanya kajian lanjutan bagaimana sejarah
Pendidikan Islam disajikan secara lebih menarik, dimengerti, dan
termotivasi melaksanakan ajaran Islam secara total (kaffah).

16
DAFTAR PUSTAKA

Widodo Aris Slamet. Buku Ajar Kewirausahaan, Yogyakarta: Jaring


Inspiratif, 2012

17

Anda mungkin juga menyukai