2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 45

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu,


Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.

SALAM & BAHAGIA


Paket Modul 2
PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG
BERPIHAK PADA MURID
Modul 2.1
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Penulis Modul: Oscarina Dewi Kusuma & Siti Luthfah.
Salam Kenal Bapak Ibu Semuanya
Fasilitator BGP Kepri Kelas IN3
● SUMIATI
● SITI NURKHAYATI
Komitmen Kita

NYALAKAN MATIKAN HADIR HARGAI BUAT


KAMERA MIC SEUTUHNYA WAKTU CATATAN
BERSAMA

KLIK RAISE GANGGUAN


HAND DI ZOOM TEKNIS ADALAH
MAKSIMALKAN SAAT INGIN HAL BIASA
CHAT BERTANYA DALAM SESI
DARING
Alur Pembahasan
10 menit 10 menit 40 menit 20 menit 10 menit
Penguatan:
Pembukaan Refleksi Awal Konsep kunci Tanya Jawab Refleksi akhir
hangat, dan berbagi
dan
perkenalan
Penerapan
& komitmen
Pembelajaran
berdiferensias
i
Kompetensi Lulusan yang Dituju

Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut:
1. Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan
lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan
kompetensinya secara aman dan nyaman.
2. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur dan tujuan
pembelajaran yang berorientasi pada masa depan.
3. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran
berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid.
Capaian Umum Modul 2.1
CGP dapat:

1.mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi


kebutuhan belajar murid yang berbeda.

2.menjadi teladan dalam melakukan praktek-praktek reflektif dalam pembelajaran bagi


komunitas pendidik di lingkungan sekitarnya.
Capaian Khusus Modul 2.1
Guru Penggerak yang mampu:
1. menunjukkan pemahaman tentang konsep pembelajaran untuk semua murid;
2. mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran
berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;
3. menjelaskan pentingnya mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar murid;
4. menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi
produk;
5. mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks
pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri;
6. menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko
dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Saat akan merancang pembelajaran, apa yang biasanya
Anda perhatikan dulu?
Keberagaman Murid?
Cakupannya sangat luas!
❏ Latar belakang keluarga,
❏ Kemampuan memahami bahasa yang digunakan di kelas,
❏ Kemampuan menguasai keterampilan yang diajarkan,
❏ Keterampilan dasar untuk prasyarat memahami materi baru
yang akan dipelajari,
❏ Kondisi sosial-emosional,
❏ Minat besar terhadap bidang tertentu,
❏ Kesulitan-kesulitan tertentu dalam belajar,
❏ dan sebagainya!
Kondisi ini menciptakan tantangan….
❏Murid yang memerlukan lebih banyak waktu untuk memahami
❏Murid memiliki pengetahuan awal yang sangat banyak, sementara beberapa
murid lain justru tidak punya pengetahuan awal sama sekali terkait topik yang
akan diajarkan
❏Murid yang tidak bisa duduk terlalu lama karena ia perlu bergerak lebih banyak
❏Murid yang mengalami kesulitan berkonsentrasi selama diskusi kelas
❏Murid yang kalau tes hasilnya selalu buruk, namun sebenarnya pemahaman
mereka bagus.
❏Murid yang tampak tidak ‘engaged’ dalam pembelajaran karena mereka tidak
bisa membuat koneksi dan memahami makna dari apa yang diajarkan.
❏Murid yang memiliki masalah di rumah sehingga sangat tidak semangat sekolah
dan sering kali merasa marah atau lesu
“Keberagaman murid itu keniscayaan, maka
guru efektif akan memperhatikannya
dengan proaktif dan bijaksana.”
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah
tentang pembelajaran untuk
mendukung SEMUA murid di kelas kita

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Pembelajaran Berdiferensiasi adalah proses yang komprehensif dan
fleksibel
mencakup perencanaan, persiapan dan penyampaian pengajaran untuk
mengakomodasi keberagaman kebutuhan belajar murid di dalam kelas.

Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi, guru mempertimbangkan


● siapa yang mereka ajar,
● apa yang mereka ajarkan,
● di mana mereka mengajar, dan
● bagaimana mereka mengajar.
National Professional Resources, Inc.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Mendiferensiasi pembelajaran berarti
mengguncang apa yang terjadi di kelas
sehingga murid memiliki banyak pilihan untuk
menerima informasi, memahami ide, dan
mengekspresikan apa yang mereka pelajari.

Carol Ann Tomlinson, University of Virginia


Sepakatkah Anda?
1. PB hanya untuk anak-anak yang memiliki hambatan/kesulitan
belajar
2. Melakukan diferensiasi = membuat standar pembelajaran yang
berbeda untuk setiap murid
3. Cara untuk mengetahui kebutuhan murid harus menggunakan
sebuah instrumen yang rumit, seperti: tes (-akademik, -minat
bakat, -diagnostik, dll.)
4. Melabel anak hanya berdasarkan hasil asesmen awal
5. Anak yang sudah selesai, berarti mendapat tambahan soal atau
mengajari yang lain
6. Mengelompokkan murid hanya berdasarkan 1 karakteristik (hanya
sesuai kemampuan saja, gaya belajar saja, gender saja)
Beberapa miskonsepsi
● Diferensiasi adalah seperangkat strategi pembelajaran.
● Diferensiasi adalah sebuah filosofi – cara berpikir tentang belajar mengajar.
Diferensiasi adalah seperangkat prinsip.

● Untuk dapat dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif


maka guru-guru harus diberikan contoh-contoh dari para Ahli, Kepala
Sekolah, Pengawas, dsb
● Praktek pembelajaran berdiferensiasi yang baik memerlukan guru yang
terbiasa memperhatikan praktik-praktik di kelas mereka dan merupakan
hasil dari proses mencoba, refleksi, dan kemudian membuat penyesuaian-
penyesuaian di kelas. Proses-proses tersebut dilakukan secara secara terus
menerus.
Jika kita hanya mempelajari metode,
kita terikat pada metode tersebut,
namun jika kita mempelajari prinsip,
kita dapat mengembangkan metode
kita sendiri.

-Ralph Waldo Emerson | Sastrawan


Beberapa miskonsepsi
● Diferensiasi adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang
guru.
● Kebanyakan guru sebenarnya sudah memperhatikan murid dan meresponsnya
dengan cara tertentu. Namun, sedikit guru yang secara konsisten proaktif
merencanakan pengajaran untuk mengakomodasi keragaman tersebut.

● Diferensiasi sebenarnya hanyalah tentang instruction (pengajaran).


● Meskipun PB adalah tentang mengajar, PB yang efektif tidak dapat dipisahkan
dari lingkungan belajar yang positif, kurikulum berkualitas tinggi, penilaian untuk
menginformasikan pengambilan keputusan guru, dan manajemen kelas yang
fleksibel. Jika salah satu dari unsur-unsur tersebut lemah, maka unsur-unsur yang
lain juga akan berkurang.
Pembelajaran Berdiferensiasi

ISI MURID

5
contents
❏kurikulum ❏ kesiapan
❏capaian pembelajaran ❏ minat
❏tujuan pembelajaran ❏ profil belajar
❏indikator
keputusan
❏asesmen masuk
akal
keputusan
masuk
akal
2
1
Mengetahui
Tujuan
& merespon
pembelajaran
kebutuhan
didefinisikan
3. Asesmen berkelanjutan. belajar
secara jelas
4. Lingkungan belajar yang “mengundang” murid
untuk belajar.
5. Manajemen kelas efektif.
1. Tujuan Pembelajaran

Guru harus paham capaian pembelajaran dan tujuan


pembelajaran agar dapat menentukan bagaimana ia
dapat membantu murid-murid untuk mencapainya.
2. Asesmen Berkelanjutan
AKU BILANG, AKU
AKU AKU TIDAK SUDAH AJARI DIA,
SUDAH DENGAR DIA AKU TIDAK
AJARI BERSIUL BILANG DIA
BERSIUL4 Pertanyaan BESAR
ANJINGKU
SUDAH BELAJAR
BERSIUL
1. Kita berharap murid belajar apa?
2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar?
3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham?
4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham?
Asesmen → penting dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
Asesmen formatif → peluang untuk menentukan seefektif apa suatu
pembelajaran berdiferensiasi.

Saya percaya, jika saja guru memanfaatkan lebih banyak


praktik-praktik terbaik dari asesmen formatif,
maka pembelajaran berdiferensiasi
akan datang secara alamiah.
Andrew Miller (ASCD Faculty Member)
https://inservice.ascd.org/formative-assessment-is-the-cornerstone-of-differentiated-instruction/
Asesmen & Pembelajaran Berdiferensiasi

Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada


asesemen. Asesmen formatif memungkinkan guru untuk
mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh karena itu,
mereka dapat membuat keputusan terbaik demi menantang
murid dengan tepat dan melibatkan murid dalam pembelajaran.
3. Mengetahui dan
Merespon Kebutuhan
Belajar Murid

Photo by Markus
Winkler on
Unsplash
Kebutuhan Belajar murid :

Kesiapan Belajar Murid (Readiness)

Kesiapan belajar didefinisikan sebagai “di


mana murid berada dalam hal pemahaman
belajar atau keterampilan”

Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan


tingkat kesiapan belajar murid
mengharuskan guru untuk menilai
pengetahuan awal dan menentukan apa
yang telah murid ketahui dan di mana
murid berada. (Tomlinson)
Contoh melihat kebutuhan
belajar berdasarkan
Kesiapan Belajar Murid Ibu Lusi akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan
(Readiness) Pembelajarannya adalah: murid dapat menyajikan dan menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar. Berikut ini
adalah hasil observasi dan informasi yang ia dapatkan dari penilaian
awal yang ia lakukan

Kesiapan Beberapa murid telah Beberapa murid telah memahami Beberapa murid
belajar memahami konsep keliling; konsep keliling namun belum lancar belum memahami
(Readiness) dapat melakukan operasi dalam melakukan operasi hitung konsep keliling.
hitung dasar. dasar.

Apa yang akan Anda lakukan jika Anda adalah bu Lusi?


Kebutuhan Belajar murid :

Minat Murid (Interest)


Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk
CeKJaM “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001)
Koneksikan
Menunjukkan
koneksi antar materi Jembatani
pembelajaran Menjembatani pengetahuan
awal murid dengan
pengetahuan yang baru

Cocokkan Memotivasi
Mencari Memungkinkan
kecocokan tumbuhnya
antara minat motivasi murid
murid dengan untuk belajar
tujuan
pembelajaran
Photo by Akram Huseyn on Unsplash
Minat
● Minat murid
berbeda-beda
● Minat murid bisa
berkembang
Kebutuhan Belajar Murid:
Profil Belajar Murid (learning Profiles)
● lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah
cahaya, dsb. Contohnya: mungkin ada anak yang tidak dapat belajar di suasana yang
terlalu ramai, terlalu dingin, dsb.
● Latar belakang Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.
● Sifat karakter
● dsb
Miskonsepsi yang berhubungan Yang seharusnya dipahami
dengan ‘gaya belajar’
Mengabaikan bahwa ada beragam pendekatan dalam belajar. Kita harus menyadari bahwa ada banyak pendekatan belajar

Pembelajaran akan lebih efektif jika disesuaikan dengan gaya belajar Guru perlu mengajar dengan menggunakan berbagai strategi dan
murid dan oleh karenanya guru harus mengakomodasi semua gaya pendekatan pembelajaran yang beragam sebanyak mungkin untuk
belajar murid saat mengajar. memberi ruang bagi berbagai preferensi belajar murid.

Guru harus mengevaluasi gaya belajar siswa dan menggunakan informasi Kita harus membantu murid-murid mengembangkan kesadaran
tersebut untuk mengkotak-kotakan murid-murid. (Jika ia adalah bagaimana seseorang (dirinya) belajar dan memahami pendekatan
pembelajar visual, maka ia hanya memberikan tugas sesuai dengan gaya seperti apa yang cocok atau tidak cocok untuk mereka sebagai individu.
belajar ini)

Mengasumsikan bahwa preferensi belajar murid akan sama dan Memahami bahwa pembelajaran yang efektif akan menggunakan
konsisten di semua mata pelajaran, topik, dan waktu berbagai strategi, tergantung pada mata pelajaran, kenyamanan siswa
dengan topik atau keterampilan tertentu, dan waktu tertentu
Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?

menggunakan
berbagai
asesmen awal
dan asesmen
formatif mengidentifikasi mereview dan melakukan refleksi
pengetahuan awal terhadap praktik pengajaran

membaca rapor murid dari


kelas mereka sebelumnya
berbicara dengan guru murid mengamati perilaku murid-
sebelumnya murid
4. Lingkungan belajar yang “mengundang”
untuk belajar

Image Source: storyset on Freepik

picture source:
apa saja yang bisa kita diferensiasi? (diantaranya…)

KONTEN PROSES PRODUK

guru dapat melakukan salah satu atau kombinasi di antara ketiganya

Yang pasti, pertimbangan utamanya haruslah tentang sejauh mana


diferensiasi yang kita pilih tersebut dapat memenuhi kebutuhan belajar
murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
bukan sekedar memenuhi ceklis penerapan semuanya
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1CgXYqkAudS
8iH7YofifX6peS-XPAf2HMY6huZLkGKIY/edit?usp=sharing
5. Manajemen kelas efektif

picture source: https://www.theispot.com/whatsnew/2012/4/tom-richmond-school-s-out.htm


Pembelajaran Berdiferensiasi

ISI MURID

5
contents
❏kurikulum ❏ kesiapan
❏capaian pembelajaran ❏ minat
❏tujuan pembelajaran ❏ profil belajar
❏indikator
keputusan
❏asesmen masuk
akal
keputusan
masuk
akal
2
1
Mengetahui
Tujuan
& merespon
pembelajaran
kebutuhan
didefinisikan
3. Asesmen berkelanjutan. belajar
secara jelas
4. Lingkungan belajar yang “mengundang” murid
untuk belajar.
5. Manajemen kelas efektif.
Sekilas tentang RPP
● RPP untuk pembelajaran berdiferensiasi sama dengan RPP lainnya.
PB tidak mensyaratkan jenis RPP Baru.
● Yang mungkin berbeda adalah dalam proses penyusunannya, yang
harus dimulai dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid.
● Skenario pembelajaran dalam RPP akan menggambarkan
bagaimana cara guru memenuhi kebutuhan belajar murid.
● RPP untuk Pembelajaran Berdiferensiasi akan menggambarkan
secara jelas apa yang ingin dicapai (tujuan pembelajaran),
bagaimana guru akan mengukur ketercapaian tujuan (asesmen), dan
bagaimana cara guru memfasilitasi murid untuk mencapai tujuan
tersebut (kegiatan pembelajaran)
Beberapa contoh strategi yang
mendukung Implementasi Pembelajaran
Berdiferensiasi
PADLET CONTOH TEKNIK/METODE PEMBELAJARAN
Cermati ide-ide dalam tautan di atas,
kemudian lakukan refleksi melalui tautan berikut ini:
https://forms.gle/GgzrTgMhBDSssFGCA

Connect - Manakah ide-ide yang terhubung dengan apa yang sudah


Anda praktikkan selama ini?
Extend - Apa ide-ide baru yang dapat memperluas praktik Anda di
kelas!
Challenge - Apa tantangan/pertanyaan yang Anda miliki terkait dengan
ide-ide yang disampaikan?
Tanya Jawab & Diskusi
“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki
pengetahuan mendalam tentang seni mendidik. Bedanya, Guru mengukir
manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.”

(Ki Hajar Dewantara)


“Setiap Anak Istimewa
Ibu bapak juga Istimewa“

Terima kasih
salam & bahagia

Anda mungkin juga menyukai